DISUSUN OLEH :
NAMA : SAKINAH
NIM : H0218026
2019/2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dengan mengucap puji syukur ke hadirat ALLAH SWT, yang telah
memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “ Awal Mula Matematika Yunani dan Sekolah”
Terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan yang telah diberikan kepada
penulis baik bantuan moril maupun bantuan materiil dari berbagai pihak yang telah
meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan tidak luput
dari kesalahan maka kritik dan saran yang membangun ditujukan pada makalah ini sangat
penulis harapkan. Semoga semua bantuan dari berbagai pihak yang telah diberikan kepada
penulis akan mendapatkan pahala dari ALLAH SWT.
Sakinah
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .................................................................................................. 16
B. Saran ............................................................................................................ 16
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa symbol mtematika itu adalah bahasa numrik, matematika itu adalah
bahasa yang menghilangkan sifat kabur, majemuk, dan emosional. Matematika adalah
metode berpikir logis, matematika adalah logika pada masa dewasa, matematika adalah
ratunya ilmu dan sekaligus menjadi pelayannya, matematika adalah sains mengenai
kuantitas, dan besaran, matematika adalah sains yang bekerja menarik kesimpulan-
kesimpulan yang perlu, matematika adalah sains formal yang murni, matematika adalah
sains yang memanipulasi symbol, matematika adalah ilmu tentang bilangan dan ruang,
matematika adalah ilmu yang mempelajari hubungan pola, bentuk dan struktur,
matematika adalah ilmu yang abstrak dan deduktif.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah matematika pada zaman Yunani kuno?
2. Bagaimana perkembangan matematika pada zaman Yunani kuno?
3. Siapa itu Alexandria Euclid?
4. Apa saja penemuan Euclid?
5. Bagaimana pengaruh penemuan Euclid terhadap matematika?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah matematika pada zaman Yunani kuno.
2. Untuk mengetahui perkembangan matematika pada zaman Yunani kuno.
3. Untuk mengetahui biografi Alexandria Euclid.
4. Untuk mengetahui penemuan-penemuan Euclid.
5. Untuk mengetahui pengaruh penemuan Euclid terhadap matematika.
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh:
19 = 10 + 9 =
23 = 20 + 3 =
78 = 70 + 8 =
Bilangan yang terdiri dari 4 (empat) digit atau ribuan, dengan cara membubuhi
tanda aksen (‘).
Contoh:
1000 = ’
1287 = ’ σπ
Bilangan yang terdiri dari 5 (lima) digit atau lebih, dengan menaruh angka
yang bersangkutan di atas tanda M.
Contoh:
23734 = β M’
231578 = M’
3. Anaxagoras
4. Hippocrates
Hippocrates dilahirkan di Chios kira-kira tahun 460 SM. Hippocrates menulis
buku yang berjudul “Element of Geometry”. Menurut teorema Hippocrates, segment-
segment yang sebangun dari lingkaran-lingkaran yang mempunyai ratio yang sama
dengan kuadrat-kuadrat alasnya. Hippocrates mendemonstrasikan teoremanya ini
dengan memperlihatkan bahwa luas dua lingkaran adalah berbanding lurus dengan
kuadrat diameter-diameternya.
5. Archytas
Archytas dilahirkan di Torentum kira-kira 428 SM. Dia adalah seorng jenderal
dan negarawan sekaligus seorang pengikut Phytagoras yang menempatkan aritmatika
diatas geometri. Archytas adalah orang yang sangat perhatian dengan pendidikan dan
kurikulum sekolah. Dia membagi matematika atas empat cabang matematika, yakni
aritmatika, geometri, musik dan astronomi. Salah satu karya Archytas yang menonjol
adalah penyelesaian Delion Problem dengan tiga dimensi yang melibatkan kerucut
dan silinder, yang merupakan langkah pertama kepada geometri analitik.
6. Zeno
Menurut ajaran Phytagoras, ruangan dan waktu diasumsikan sebagai titik-titik,
dan ruang dan waktu juga mempunyai suatu sifat yang disebut “kontinuitas”. Menurut
ajaran Phytagoras waktu dan ruang dapat dibagi atas bagian-bagian yang sangat kecil
sekali, yakni kecil yang tak terhingga. Tetapi pendapat ini ditentang oleh Zeno, yang
berpendapat bahwa konsep divisibialitas dan multiplicitas adalah tidak mungkin.
Zeno mengemukakan beberapa paradox, yang sebagian besar berhubungan dengan
gerak benda. Diantara paradok-paradok Zeno ini yang paling terkenal antara lain:
dichotomy, achiles, panah, stadium.
7. Democritus
Democritus dikenal sebagai penganut paham “Doctrin Materialistik”. Dia
pernah melakukan perjalanan ke Mesir dan Babylonia. Democrats banyak menulis
tentang matematika, beberapa buku diantaranya adalah : on numbers, on geometry, on
irrational. Disamping Democritus juga banyak menulis risalah-risalah dalam bidang
matematika dan kimia.
11. Hippias
Hippies dilahirkan di Ellis. Hippies banyak sekali menulis naskah, baik
mengenai matematika, maupun pidato-pidato, tetapi semua hasil karya Hippias ini
tidak dapat ditemukan. Hippies memperkenalkan bentuk kurva yang lain dari kurva,
garis lurus dan lingkaran, yang lebih dikenal dengan trisectrix/quadratrix dari Hippias.
Kurva Hippias ini lebih dikenal dengan quadratrix, sebab kurva ini dapat digunakan
untuk mengkuadratkan suatu lingkaran.
8. Buku X
Buku ini berdasarkan pada studi sebelumnya pada Theaetetus, studi nya
dimulai dengan penelitian yang lama, Sulit sekali untuk dapat melihat secara
keseluruhan karena bentuk yang tidak praktis dan tujuan akhir yang berupa jenis
bilangan irrasional.
9. Buku XI
Buku ini berisi tentang beberapa data yang melibatkan prinsip dualitas yang
mengacu pada garis lurus dan bidang. Selanjutnya teorema yang paling penting pada
trigonometri dan yang terakhir teorema permukaan yang sejajar
10. Buku XII
Buku ini berisi tentang perhitungan volume, dilanjutkan dengan
membandingkan lingkaran dengan kuadrat diameternya sedangkan bola dengan
pangkat tiga dengan diameternya.Kemudian hubungan antara tabung dengan garis
tegak pada kerucut, yang semuanya dibuktikan dalam teori Eudoxian. Namun yang
terpenting adalah keberhasilan Euclid dalam menentukan volume piramid.
11. Buku XIII
Buku ini berdasarkan studi dari Eudoxus yang mengupas fakta mengenai
penyelesaian bentuk-bentuk umum pada bangun ruang.
Apa yang penting tentang Euclid 's Elemen adalah paradigma yang
ditetapkannya untuk cara bahwa matematika harus dipelajari dan dicatat. Dia mulai
dengan beberapa definisi dari terminologi dan ide untuk geometri, dan kemudian ia
mencatat lima postulat penting (atau aksioma) dari geometri. Sebuah versi dari
postulat ini adalah sebagai berikut:
a. P1 Melalui setiap pasangan titik berbeda di sana melewati garis.
b. P2 Untuk setiap segmen ada titik E unik (pada baris yang ditentukan oleh A dan
B) sehingga E adalah antara A dan B dan segmen AE dengan segmen EB adalah
kongruen
c. P3 Untuk setiap titik C dan masing-masing titik A berbeda dari C, terdapat
lingkaran dengan pusat C dan CA radius.
d. P4 Semua sudut kanan adalah kongruen.
Ini adalah empat standar aksioma yang memberikan konsepsi kita tentang
Euclidean geometri. Aksioma kelima, topik studi intensif selama dua ribu tahun,
adalah paralel yang disebut postulat (dalam formulasi Playfair 's):
e. P5 Untuk setiap l line dan setiap titik P yang tidak terletak pada l ada m garis
melalui P yang unik sehingga m sejajar dengan l.
Semua postulat membawa apa yang disebut dengan pembuktian diri (self-
evidence). Postulat kelima dibuktikan oleh Euclid tanpa memberikan cara
pembuktian. Upaya pertama untuk membuktikan postulat kesejajaran ini dilakukan
oleh Girolamo Saccheri, pendeta Jesuit berkebangsaan Italia, yang mendukung Euclid
dengan menerbitkan buku berjudul Euclides ab omni naevo vindicatus (“Euclid bebas
dari semua kesalahan”) pada tahun 1733. Buku tersebut tidak dapat menuntaskan
kesalahan Euclid. Matematikawan terkemuka Jerman, Gauss, pertama kali
menemukan kesalahan postulat kelima tapi malu untuk mempublikasikannya sehingga
kehormatan diberikan kepada dua matematikawan lain yang mengungkapkannya
dengan cara penemuan Gauss. Janos Bolyai dari Hongaria dan Nicolai Lobachevsky
secara terpisah mampu membuktikan cacat postulat kelima Euclid dengan cara
berbeda pula.
Penemuan kesalahan ini membuat berkembangnya geometri model baru.
Dirintis oleh Beltrami dari Italia, disusul Cayley dari Inggris, Poincare dari Perancis
dan Felix Klein dari Jerman. Terakhir, dirombak, diubah dan dilakukan penyesesuai
kecil terhadap postulat-postulat Euclid oleh [Bernhard] Riemann dari Jerman
sehingga muncul bentuk-bentuk baru: hiperbola, parabola, ellips yang merupakan
jawaban bahwa alam semesta bukanlah pengikut aliran Euclid. Setelah banyak
ditemukan cacat pada doktrin Euclid, banyak pengikutnya mulai “menyerang” Euclid
dengan menyebut dia terlalu arogan dan memaksakan suatu pembuktian yang
dibuatnya selalu benar, misalnya: salah satu sisi segitiga tidak akan lebih panjang
daripada jumlah kedua sisi lainnya. Matematikawan modern mengkritik Euclid dari
sudut pandang lain, yaitu: Euclid tidak cermat dalam melakukan pembuktian.
Terdapat beberapa kesalahan dan ide-ide yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Yang paling mencolok adalah postulat kelima yang juga lazim disebut dengan
postulat kesejajaran.
Para matematikawan berikutnya tidak dapat menerima pernyataan-pernyataan
(postulat) yang tidak dapat dibuktikan itu. Kemudian, muncul geometri non-Euclidian
yang menggantikan postulat-postulat itu dengan pernyataan yang dapat diterima
umum.
Setelah 700 tahun, Theon dari Alexandria membuat perbaikan dari karya
Euclide itu. Karya Theon inilah yang diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Pada
tahun 1220, sarjana inggris yaitu Adelard membuat terjemahan dalam bahasa latin
dari terjemahan bahasa arab buku itu. Cetakan pertama dari buku Elemen Euclide itu
dalam bahasa latin dibuat di Venesia pada tahun 1482 oleh Campanus. Terjemahan
pertama dari bahasa Yunani ke dalam bahasa latin dibuat oleh Commadino pada
tahun 1572. Terjemahan lengkap ke dalam bahasa Inggris dilakukan oleh Bringsley
pada tahun 1570.
Ia juga mengarang buku-buku lain sebagai berikut:
a. The Data, berhubungan dengan sifat dan implikasi dalam masalah geometris; dan
terkait dengan jilid ke-4 buku The Elements
b. On Divisions of Figures, menyangkut pembagian bidang geometris menjadi dua
atau lebih bagian yang sama atau dengan rasio tertentu.
c. Catoptrics, menyangkut teori matematika cermin, yaitu bentuk gambar pada
cermin cekung.
d. Phaenomena, sebuah risalah astronomi bola.
e. Optik adalah perspektif awal yang masih bertahan Yunani. Yaitu Euclid
mengikuti tradisi Platonis dimana Vision atau pandangan tersebut disebabkan oleh
sinar diskrit yang berasal dari mata. Hal-hal yang dilihat di bawah sudut yang lebih
besar tampak lebih besar, di bawah sudut yang lebih rendah tampak lebih kecil,
sementara yang di bawah sudut yang sama adalah sama.
Karya – karya lain yang dipercaya merupakan karya dari Euclid tetapi telah
hilang adalah sebagai berikut :
1. Conics adalah sebuah karya tentang kerucut yang kemudian diperluas oleh
Apollonius dari Perga. Kemungkinan bahwa empat buku pertama karya Apollonius
berasal dari Euclid.
2. Porisms membahas mengenai kerucut,
3. Pseudaria, atau Kitab Fallacies, adalah teks dasar tentang kesalahan dalam
penalaran.
Kita tahu dari laporan orang lain, misalnya laporan Proclus, ahli filsafat
Yunani, yang menulis tentang Euclide kira-kira 700 tahun sesudah Euclide
meninggal.
Selain mencetuskan pemikiran-pemikiran mengenai permasalahan geometri, Euclid
juga mempelajari bilangan prima, mencari untuk menentukan bilangan mana yang
masuk kategori prima atau bukan. Euclid tidak pernah dapat menentukan bilangan
prima, tetapi dia mampu memberikan jawaban tentang bilangan prima: bilangan
prima itu tidak terhingga.
Anak SD sekarang sudah terbiasa dengan bilangan prima. Dari angka 2 sampai
dengan 50 terdapat 15 bilangan prima (2, 3, 5, 7, 11, 13, `7, `9, 23, 29, 31, 37, 41, 43,
47) ; dari 50 sampai dengan 100 hanya 10 bilangan prima. Euclid membuat
pernyataan: jika bilangan prima terbesar adalah n, maka pasti ada bilangan > n, di
mana dapat dicari dengan menggunakan 1 x 2 x 3 dan seterusnya sampai n, kemudian
ditambah 1 untuk mendapatkan hasilnya. Simbol matematika untuk mengekspresikan
adalah n! + 1 (n faktorial ditambah 1).
Menurut bahasa kata “matematika” berasal dari kata μάθημα(máthema) dalam bahasa
Yunani yang diartikan sebagai “sains, ilmu pengetahuan, atau belajar” juga μαθηματικός
(mathematikós) yang diartikan sebagai “suka belajar”. Matematika Yunani pada periode
setelah Iskandar Agung kadang-kadang disebut matematika helenistik. Kata "matematika"
sendiri diturunkan dari kata Yunani kuno μάθημα (mathema), yang artinya "pelajaran tentang
instruksi".Bangsa Yunani juga mengembangkan sistem numerasinya sendiri.Sistem numerasi
yang digunakan bangsa Yunani ada 2 macam yaitu sistem Attic (Herodianic) dan sistem
Ionia. .Matematika Yunani baru mulai berkembang kira-kira abad ke 6 sebelum masehi
dengan pelapor pertama matematika Yunani Kuno adalah Thales dan Pythagoras.Kemudian
bermunculan tokoh-tokoh matematika Yunani yang lain seperti Archimedes,Plato,Aristoteles
dan lain-lain.
Euclide adalah nama dari Arabisasi dari kata Εὐκλείδης Yunani, yang berarti "kemuliaan
baik." Euclide adalah tokoh ilmu ukur dari Yunani. Dia juga penyusun buku pelajaran yang
terbesar sepanjang abad. Euclide dikenal juga sebagai Euclid atau Euclid of Alexandria.
Euclid ini adalah salah satu murid dari akademi Plato di Athena.
Euclid banyak menulis buku sebagai hasil karyanya. Salah satu karya Euclid yang
terkenal adalah bukunya yang berjudul "Stoicheia" atau The elements (unsur) tentang
geometri (ilmu ukur) yang jadi buku pelajaran yang di pakai di sekolah menengah di seluruh
dunia selama 20 abad lebih. Buku itu terdiri dari 13 jilid
B. SARAN
http://zoen-cuteyz.blogspot.com/2007/11/sejarah-matematika.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Timeline_of_mathematics
http://www.math.bme.hu/mathhist/BigPictures/EuclidTheorem.gif.
http://id.hicow.com/articles/Euclid
http://Dhiiashintapratiwi.blogspot.com/2013/05/euclid-of-alexandria.html