Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PRINSIP PERANCANGAN KOTA

BOBOT 2 SKS

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2019
KERANGKA ACUAN KERJA

Dosen : Dr.Ars,Rinaldi Mirsa, S.T.,M.T


Koordinator : 1.Baharuddin F (170160081)
2.Annisa Septiana (170160

1. Pendahuluan
Prinsip perancangan kota bertujuan melatih kemampuan menyusun program dan gagasan
rancangan yang tanggap terhadap konteks urban berkepadatan tinggi. Perancangan yang
dilakukan secara komprehensif dengan studi kasus kawasan padat penduduk, Mata kuliah ini
berisi latihan merancang Arsitektur kota dengan beberapa pilihan pendekatan perancangan yang
dilakukan secara lengkap dan menekankan pada konsistensi berpikir mulai dari merumuskan
permasalahan, mengembangkan konsep hingga gagasan rancangan awal dengan kasus
perancangan yang substansi permasalahannya dikembangkan dari apresiasi lahan dan tema
perancangan. Konsistensi tersebut dibangun secara terpadu melalui proses yang dimulai dari
merumuskan persoalan dengan mempertimbangkan seluruh lingkup perancangan yang mencakup
kompleks bangunan, perencanaan dan perancangan kota serta mengembangkan kemampuan
dalam mengumpulkan data, memprogram, perencanaan, merancang bangunan, merancang tapak,
dan pengetahuan lain yang terdokumentasi secara singkat dalam laporan perancangan.

Adapun hal-hal yang menjadi pokok perhatian dalam perancangan diataranya adalah:

- Gagasan/ide Konsep desain

- Konsep zoning, perhitungan luasan .

- Konsep sirkulasi dan aksesibilitas pada bangunan dan pada tapak/site

- Penataan ruang luar/lansekap (taman, parkir kendaraan, dll)


PROYEK 1: PERENCANAAN KAWASAN PESISIR

potensi pesisir di daerah dimanfaatkan langsung oleh masyarakat yang bertempat tinggal
di kawasan tersebut yang pada umumnya terdiri dari nelayan. Nelayan di pesisir memanfaatkan
kekayaan laut mulai dari ikan, rumput laut, terumbu karang dan sebagainya untuk memenuhi
kebutukan hidupnya. Pada umumnya potensi pesisir dan kelautan yang di manfaatkan oleh
nelayan terbatas pada upaya pemenuhan kebutuhan hidup.

Pemanfaatan potensi daerah pesisir secara besar-besaran untuk mendapatkan keuntungan


secara ekonomis dalam rangka peningkatan pertumbuhan perekonomian rakyat belum banyak
dilakukan. Pemanfaatan pesisir untuk usaha ekonomi dalam skala besar baru dilakukan pada
sebagian Kabupaten dan Kota yang berada di daerah pesisir. Pada umumnya usaha ekonomi
pemanfaatan daerah pesisir ini bergerak disektor pariwisata.

Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Daerah berupaya untuk


memanfaatkan potensi daerah pesisir ini untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Disamping itu Pemerintah Daerah juga memanfaatkan potensi daerah pesisir ini untuk
meningkatkan pertumbuhan dan perekonomian masyarakat di daerah.

Kebijakan, Strategi dan Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir

Menteri Kimpraswil dalam Seminar Umum Dies Natalis ITS ke-34 menyatakan beberapa
kebijakan nasional yang terkait dengan pengelolaan wilayah laut dan pesisir adalah sebagai
berikut :

1. Revitalisasi kawasan lindung, mencakup kawasan-kawasan lindung yang terdapat di


wilayah darat dan wilayah laut/pesisir, dalam rangka menjaga kualitas lingkungan hidup
sekaligus mengamankan kawasan pesisir dari ancaman bencana alam. Salah satu factor
penyebab berbagai permasalahan di wilayah laut dan pesisir adalah hilangnya fungsi
lindung kawasan-kawasan yang seharusnya ditetapkan sebagai kawasan lindung,
termasuk kawasan lindung di wilayah daratan yang mengakibatkan pendangkalan
perairan pesisir, kerusakan padang lamun, dan kerusakan terumbu karang (coral
bleaching).
2. Pengembangan ekonomi masyarakat pesisir berbasis potensi dan kondisi sosial budaya
setempat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan sumber
daya laut dan pesisir secara optimal dan berkelanjutan. Peningkatan tingkat kesejahteraan
masyarakat pesisir merupakan salah satu kunci dalam mengurangi tekanan terhadap
ekosistem laut dan pesisir dari pemanfaatan sumber daya yang tidak terkendali.
3. Peningkatan pelayanan jaringan prasarana wilayah untuk menunjang pengembangan
ekonomi di wilayah laut dan pesisir. Ketersediaan jaringan prasrana wilayah yang
memadai akan menunjang pemanfaatan sumber daya kelautan dan pesisir secara optimal
serta menunjang fungsi pesisir sebagai simpul koleksi-distribusi produk kegiatan
ekonomi masyarakat.

Adapun pengelompokan Perencanaan kawasan pesisir mencakup :

1. Zona Amenitas meliputi ; Penginapan,retail,parkir,restoran dsb


2. Zona Pariwisata

2. SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN


Lokasi

 Lokasi berada di Pesisir Pantai Ujong Blang, Kec.Banda Sakti, Kota Lhokseumawe
 Ketentuan mengenai tata ruang dilaksanakan sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur
dalam Zoning Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, Rencana Tata Ruang
Kawasan Perkotaan dan/atau Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan.

Bangunan

 Tema bangunan dan gaya arsitektur bebas, sesuaikan dengan konsep untuk perancangan
kawasan yang dipilih.
 Bangunan harus dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan untuk ruang
public
Perencanaan bangunan ini harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan persyaratan perencanaan
kawasan yang berlaku, maupun persyaratan-persyaratan yang berfungsi sebagai sarana kesehatan
dengan sarana pendukung bangunan lain, sebagai kelengkapannya antara lain:

1. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas:

a. Menjamin bangunan didirikan berdasarkan ketentuan tata letak;

b. Menjamin pembangunan bangunan dapat dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.

c. Menjamin kenyamanan dan keselamatan pengguna, dan ramah lingkungan.

d. Menjamin keselamatan pengguna bangunan bagi yang memerlukan teknik khusus.

2. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan

a. Menjamin terwujudnya pembangunan bangunan serta kawasan yang didirikan


berdasarkan karakteristik lingkungan, ketentuan wujud bangunan modern sehingga dihasilkan
rancangan yang harmonis-menyatu dan adaptif dengan lingkungan sekitarnya.

b. Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan keseimbangan dan
keserasian bangunan terhadap lingkungannya.

c. Menjamin bangunan dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak menimbulkan dampak


negatif terhadap lingkungan.

3. Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar:

a. Menjamin terwujudnya bangunan yang mempunyai akses yang layak, aman dan nyaman ke
dalam bangunan dan fasilitas serta layanan di dalamnya. Baik bangunan yang berada di darat
maupun di bawah air.

b. Menjamin terwujudnya upaya melindungi pengguna dari kesakitan atau luka saat evakuasi
pada keadaan darurat.

c. Menjamin tersedianya jalur akses yang layak bagi penyandang cacat/disabilitas,


3. KELUARAN PRODUK DESAIN
Ruang Lingkup Kerja Mahasiswa dan keluaran adalah sebagai berikut:

1. Referrensi terkait Perencanaan Kawasan Pesisir

2. Laporan Programming (merujuk kepada substansi desain yang telah disebutkan sebelumnya)

3. Analisis Site/Tapak Makro secara komprehensif.

4. Sketsa konseptual desain atau sketsa bentuk massa (merujuk kepada substansi desain yang
telah disebutkan sebelumnya)

5. Gambar Pra-Desain (rencana tapak, denah, tampak, potongan, skala disesuaikan)

6. Gambar-gambar Desain:

a. Gambar rencana tapak skala (skala disesuaikan)

b. Gambar denah seluruh gedung dan lantai skala (skala disesuaikan)

c. Dua (2) gambar tampak dari dua sisi yang berbeda setiap gedung skala (skala
disesuaikan)

d. Dua (2) gambar potongan dari arah berbeda setiap gedung skala (skala disesuaikan)

e. Dua (2) gambar perspektif 3D ruang dalam interior yang dianggap menarik

f. Dua (2) gambar perspektif 3D ruang luar yang dianggap paling menarik

g. Dua (2) gambar perspektif 3D keseluruhan kawasan/tapak (perspektif mata burung)

h. Gambar Detil arsitektur yang dianggap perlu

6. APREB (Architectural Presentation Board), di cetak pada media kertas/kain spanduk yang
bermutu bagus di beri bingkai dan gantungan (ukuran dimensi ditentukan kemudian)
7. Laporan perancangan (executive summary), di buat dan di jilid rapi dalam bentuk Logbook
kertas HVS A3 memuat data-data dari awal hingga akhir perancangan, yang berisi : Programing,
studi banding tema arsitektur /proyek bangunan sejenis, terminologi konsep desain, sketsa-sketsa
gubahan bentuk, massa bangunan, sketsa-sketsa analisa tapak (makro dan mikro), analisa view
dan potensi terhadap tapak/bangunan. Dan lain-lain yang di anggap perlu.

Anda mungkin juga menyukai