Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Usaha untuk mencapai masyarakat adil dan makmur memang memerlukan


ikut sertanya semua manusia dalam semua bidang kehidupan seperti ekonomi,

politik, hukum dan sosial budaya.

Dalam susunan bertata negara Indonesia ini, terdapat dasar negara


yang menjadi pedoman dan dasar dalam setiap aturan. Dasar negara itu
dinamakan pancasila. Pancasila menjamin kehidupan yang sejahtera dan

makmur untuk rakyat Indonesia.

Salah satu cara agar bisa terwujud kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Indonesia ialah dengan hukum hukum agraria yang berlaku dipakai sebagai
sumber sarana untuk menciptakan keadilan dan kemakmuran khususnya di

bidang bumi, air dan ruang angkasa.

Ketentuan hukum agraria nasional sebagaimana tertuang dalam UUPA


(UU No. 5 Tahun 1960 tentang peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria)

merupakan dasar bagi politik Hukum Agraria.

Maka dalam makalah ini kami menjabarkan nilai-nilai pancasila dalam


pasal-pasal dalam Undang-Undang No.5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar

Pokok-Pokok Agraria.

Sekiranya ada sisi positif dan ilmu yang baik dari makalah ini semoga
bisa bermanfaat untuk pembaca. Jika terdapat kekurangan dalam makalah ini

kami kelompok mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Universitas Sebelas Maret | Penjabaran Nilai-Nilai Pancasila Dalam UUPA 1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................. ......1

DAFTAR ISI...................................................................................................................................2

BAB I : PENDAHULUAN................................................................................................................................3

1. LATAR BELAKANG............................................................................................................................3
2. RUMUSAN MASALAH.....................................................................................................................3

BAB II : PEMBAHASAN................................................................................................................................4

1. PASAL DALAM UUPA YANG MENGANDUNG NILAI-NILAI PANCASILA..................4


2. ALASAN NILAI-NILAI PANCASILA TERKANDUNG DALAM UUPA...............................9

BAB III : PENUTUP................................................................................................................................11

1. KESIMPULAN...................................................................................................................................11
2. SARAN................................................................................................................................... 11
3. DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................11

Universitas Sebelas Maret | Penjabaran Nilai-Nilai Pancasila Dalam UUPA 2


BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Pancasila adalah nilai-nilai kehidupan Indonesia sejak zaman nenek moyang sampai
saat ini. Nilai-nilai tersebut mewujudkan amal. Berdasarkan teori Stufen, dasar berlaku
dan legalitas UUPA dapat dijalaskan bahwa Pancasila dengan kelima silanya
tercantum dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945.

Pembukaan UUD 1945 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan


batang tubuh UUD 1945. Keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan. Dalam salah satu pasal UUD 1945 pasal 33 ayat (3) yang menyatakan
“bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Jadi dasar UUPA terletak pada UUD 1945. Ketentuan itu dijadikan dasar dalam
pembentukan UUPA, sebagaimana yang dimuat dalam pasal 2 ayat (1) UUPA, yaitu
atas dasar ketentuan dalam pasal 33 ayat (3) UUD dan hal sebagai yang dimaksud
pasal 1, bumi, air dan ruang angkasa termasuk kekayaan alam yang terkandung
didalamnya itu pada tingkat tertinggi dikuasai negara, sebagai kekuasaan seluruh
rakyat.

2. RUMUSAN MASALAH

Dalam Undang-Undang Pokok Agraria terdapat pasal-pasal yang mencerminkan nilai-


nilai pancasila, maka dalam makalah ini kami merumuskan masalah:

1) Pasal mana saja dalam UUPA yang mengandung nilai-nilai Pancasila?


2) Mengapa dalam UUPA harus memuat nilai-nilai pancasila?

Universitas Sebelas Maret | Penjabaran Nilai-Nilai Pancasila Dalam UUPA 3


BAB II

PEMBAHASAN

1. PASAL DALAM UUPA YANG MENGANDUNG NILAI-NILAI PANCASILA


Seperti yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar, Undang-
Undang Pokok Agraria harus mewujudkan penjelmaan dari nilai-nilai pancasila
dalam beberapa pasal-pasalnya. Berikut pasal-pasal yang mengandung nilai-
nilai pancasila:

1) Sila ke-1 Ketuhanan Yang Maha Esa


a. Pasal 1 (2) : “Seluruh bumi, air dan ruang angkasa, termasuk
didalamnya dalam wilayah Republik Indonesia sebagai karunia Tuhan
Yang Maha Esa adalah bumi, air dan ruang angkasa bangsa Indonesia
dan merupakan kekayaan nasional”.
b. Pasal 5 : “Hukum agraria yang berlaku atas bumi. Air dan
ruang angkasa ialah hukum adat, sepanjang tidak bertentangan
dengan kepentingan nasional dan Negara, yang berdasarkan atas
persetuan bangsa, dengan sosialisme Indonesia serta dengan
peraturan-peraturan yang tercantum dalam Undang-undang ini dan
dengan peraturan perundangan lainnya, segala sesuatu dengan
mengindahkan unsur-unsur yang bersandar pada hukum agama”.
c. Pasal 14 (1) poin b : “Untuk keperluan peribadatan dan keperluan-
keperluan suci lainnya, sesuai dengan dasar Ketuhanan Yang Maha
Esa”.
d. Pasal 49 (2) : “Untuk keperluan peribadatan dan keperluan
suci lainnya sebagai dimaksud dalam pasal 14 dapat diberikan tanah
yang dikuasai langsung oleh Negara dengan hak pakai”.

2) Sila ke-2 Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab


a. Pasal 7 : “Untuk tidak merugikan kepentingan umum
maka kepemilikan dan penguasaan tanah yang melampaui batas tidak
diperkenankan”
b. Pasal 9 (2) : “Tiap-tiap warga negara Indonesia, baik laki-laki
maupun wanita mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh

Universitas Sebelas Maret | Penjabaran Nilai-Nilai Pancasila Dalam UUPA 4


suatu sesuatu hak atas tanah serta untuk mendapat manfaat dan
hasilnya, baik bagi diri sendiri maupun keluarganya”
c. Pasal 10 (1) : “Setiap orang dan badan hukum mempunyai
sesuatu hak atas tanah pertanian pada asasnya diwajibkan
mengerjakan atau mengusahakannya sendiri secara aktif dengan
mencegah cara pemerasan”.
d. Pasal 11 (1) : “Hubungan hukum antara orang, termasuk
dalam hukum, dengan bumi, air dan ruang angkasa serta wewenang-
wewenang yang bersumber pada hubungan hukum itu akan diatur,
agar tercapai tujuan yang disebut dalam pasal 2 ayat 3 dan dicegah
penguasaan atau kehidupan dan pekerjaan orang lain yang melampaui
batas”.
e. Pasal 11 (2) : “Perbedaan dalam keadaan masyarakat dan
keperluan hukum golongan rakyat di mana perlu dan tidak
bertentangan dengan kepentingan nasional diperhatikan, dengan
menjamin perlindungan terhadap kepentingan nasional diperhatikan,
dengan menjamin perlindungan terhadap kepentingan golongan yang
ekonomis lemah.”
f. Pasal 13 (2) : “Pemerintah mencegah adanya usaha-usaha
dalam lapangan agraria dari organisasi-organisasi dan perseorangan
yang bersifat monopoli swasta”.
g. Pasal 15 : “Memelihara tanah, termasuk menambah
kesuburannya serta mencegah kerusakannya adalah kewajiban tiap-tiap
orang, badan hukum atau instansi yang mempunyai hubungan hukum
dengan tanah itu, dengan memperhatikan pihak yang ekonomis lemah.”
h. Pasal 19 (3) : “Pendaftaran tanah diselenggarakan dengan
mengingat keadaan Negara dan masyarakat, keperluan lalu-lintas sosial
ekonomis serta kemungkinan penyelenggaraannya, menurut
pertimbangan Menteri Agraria”.
i. Pasal 19 (4) : “Dalam Peraturan Pemerintah diatur biaya-biaya
yang bersangkutan dengan pendaftaran termaksud dalam ayat 1 diatas,
dengan ketentuan bahwa rakyat yang tidak mampu dibebaskan dari
pembayaran biaya-biaya tersebut.”
j. Pasal 30 (2) : “Orang atau badan hukum yang mempunyai hak
guna usaha dan tidak lagi memenuhi syarat-syarat sebagai yang
tersebut dalam ayat 1 pasal ini dalam jangka waktu satu tahun wajib

Universitas Sebelas Maret | Penjabaran Nilai-Nilai Pancasila Dalam UUPA 5


melepaskan atau mengalihkan hak itu kepada pihak lain yang
memenuhi syarat. Ketentuan ini berlaku juga terhadap pihak yang
memperoleh hak guna usaha, jika ia tidak memenuhi syarat tersebut.
Jika hak guna usaha yang bersangkutan tidak dilepaskan atau dialihkan
dalam jangka waktu tersebut maka hak itu hapus karena hukum,
dengan ketentuan bahwa hak-hak pihak lain akan diindahkan, menurut
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah”.

3) Sila ke-3 Persatuan Indonesia


a. Pasal 1 (1) : “Seluruh wilayah Indonesia adalah kesatuan
tanah-air dari seluruh rakyat Indonesia, yang bersatu sebagai bangsa
Indonesia”.
b. Pasal 3 : “Dengan mengingat ketentuan-ketentuan dalam
pasal 1 dan 2 pelaksanaan hak-ulayat dan hak-hak yang serupa itu dari
masyarakat-masyarakat hukum adat, sepanjang menurut kenyataannya
masih ada, harus sedemikian rupa sehingga sesuai dengan
kepentingan nasional dan Negara, yang berdasarkan atas persatuan
bangsa serta tidak boleh bertentangan dengan undang-undang dan
peraturan-peraturan lain yang lebih tinggi”.
c. Pasal 5 : “Hukum agraria yang berlaku atas bumi, air dan
ruang angkasa ialah hukum adat, sepanjang tidak bertentangan
dengan kepentingan nasional dan Negara, yang berdasarkan atas
persatuan bangsa, dengan sosialisme Indonesia serta dengan
peraturan-peraturan yang tercantum dalam Undang-undang ini dan
dengan peraturan perundang-undangan lainnya, segala sesuatau
dengan mengindahkan unsur-unsur yang bersandar pada hukum
agama”.
d. Pasal 9 (1) : “Hanya warga negara Indonesia dapat
mempunyai hubungan yang sepenuhnya dengan bumi, air dan ruang
angkasa, dalam batas-batas ketentuan pasal 1 dan 2”.
e. Pasal 12 (1) : “Segala usaha bersama dalam lapangan agraria
didasarkan atas kepentingan bersama dalam rangka kepentingan
nasional, dalam bentuk koperasi atau bentuk-bentuk gotong royong
lainnya”.
f. Pasal 12 (2) : “Negara dapat bersama-sama dengan pihak lain
menyelenggarakan usaha-usaha dalam lapangan Agraria”.

Universitas Sebelas Maret | Penjabaran Nilai-Nilai Pancasila Dalam UUPA 6


g. Pasal 21 (1) : “Hanya warga negara Indonesia dapat
mempunyai hak milik”.
h. Pasal 30 (1) : “Yang dapat mempunyai hak guna usaha ialah :
a. warga negara Indonesia”.
i. Pasal 36 (1) : “Yang dapat mempunyai hak guna bangunan
ialah :
a. warga negara Indonesia”.
j. Pasal 42 : “Yang dapat mempunyai hak pakai ialah :
a. warga negara Indonesia”.
k. Pasal 45 : “Yang dapat menjadi pemegang hak sewa ialah :
a. warga negara Indonesia”.

4) Sila ke-4 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan Perwakilan
a. Pasal 2 (1) : ”Atas dasar ketentuan dalam pasal 33 ayat 3
Undang-Undang Dasar dan hal-hal sebagai yang dimaksud dalam
pasal 1, bumi air dan ruang angkasa, termasuk kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya itu pada tingkatan tertinggi dikuasai oleh
Negara, sebagai organisasi kekuasaan seluruh rakyat.”
b. Pasal 17 (3) : “Tanah-tanah yang merupakan kelebihan dari
batas maksimum termaksud dalam ayat 2 pasal ini diambil oleh
Pemerintah dengan ganti kerugian, untuk selanjutnya dibagikan
kepada rakyat yang membutuhkan menurut ketentuan-ketentuan
dalam Peraturan Pemerintah”.
c. Pasal 26 (1) : “Jual-beli, penukaran, penghibahan, pemberian
dengan wasiat, pemberian menurut adat dan perbuatan-perbuatan lain
yang dimaksudkan untuk memindahkan hak milik serta pengawasannya
diatur dengan Peraturan Pemerintah”.
d. Pasal 28 (1) : “Hak guna usaha adalah hak untuk
mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh Negara, dalam
jangka waktu sebagaimana tersebut dalam pasal 29, guna perusahaan
pertanian, perikanan atau peternakan”.
e. Pasal 43 (1) : “Sepanjang mengenai tanah yang dikuasai oleh
Negara maka hak pakai hanya dapat dialihkan kepada pihak lain
dengan izin pejabat yang berwenang”.

Universitas Sebelas Maret | Penjabaran Nilai-Nilai Pancasila Dalam UUPA 7


f. Pasal 46 (1) : “Hak membuka tanah dan memungut hasil
hutan hanya dapat dipunyai oleh warga negara Indonesia dan diatur
dengan Peraturan Pemerintah”.
g. Pasal 47 (2) : “Hak guna air serta pemeliharaan dan
penangkapan ikan diatur dengan Peraturan Pemerintah”.
h. Pasal 48 (2) : “Hak guna ruang angkasa diatur dengan
Peraturan Pemerintah”.
i. Pasal 49 (2) : “Untuk keperluan peribadatan dan keperluan
suci lainnya sebagai dimaksud dalam pasal 14 dapat diberikan tanah
yang dikuasai langsung oleh Negara dengan hak pakai”.

5) Sila ke-5 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


a. Pasal 2 (3) : “Wewenang yang bersumber pada hak
menguasai dari Negara tersebut pada ayat 2 pasal ini digunakan untuk
mencapai sebesar-besar kemakmuran rakyat dalam arti kebangsaan,
kesejahteraan dan kemerdekaan dalam masyarakat dan Negara hukum
Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur”.
b. Pasal 6 : “Semua hak atas tanah mempunyai fungsi sosial”
c. Pasal 9 (2) : “Tiap-tiap warga negara Indonesia, baik laki-laki
maupun wanita mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh
sesuatu hak atas tanah serta untuk mendapat manfaat dan hasilnya
baik bagi diri sendiri maupun keluarganya”.
d. Pasal 12 (1) : “Segala usaha bersama dalam lapangan agraria
didasarkan atas kepentingan bersama dalam rangka kepentingan
nasional, dalam bentuk koperasi atau bentuk-bentuk gotong royong
lainnya”.
e. Pasal 13 (1) : “Pemerintah berusaha agar supaya usaha-usaha
dalam lapangan agraria diatur sedemikian rupa, sehingga meninggikan
produksi dan kemakmuran rakyat sebagai yang dimaksud dalam pasal
2 ayat 3 serta menjamin bagi setiap warga negara Indonesia derajat
hidup yang sesuai dengan martabat manusia, baik bagi diri sendiri
maupun keluarganya”.
f. Pasal 14 (1) poin c : “Untuk keperluan pusat-pusat kehidupan
masyarakat, sosial, kebudayaan dan lain-lain Kesejahteraan”.
g. Pasal 14 (2) : “Berdasarkan rencana umum tersebut pada ayat
1 ini dan mengingat peraturan-peraturan yang bersangkutan,

Universitas Sebelas Maret | Penjabaran Nilai-Nilai Pancasila Dalam UUPA 8


Pemerintah Daerah mengatur persediaan, peruntukkan dan
penggunaan bumi, air serta ruang angkasa untuk daerahnya, sesuai
dengan keadaan daerah masing-masing”.
h. Pasal 17 (3) : “Tanah-tanah yang merupakan kelebihan dari
batas maksimum termaksud dalam ayat 2 pasal ini diambil oleh
Pemerintah dengan ganti kerugian, untuk selanjutnya dibagikan
kepada rakyat yang membutuhkan menurut ketentuan-ketentuan
dalam Peraturan Pemerintah”.
i. Pasal 18 : “Untuk kepentingan umum, termasuk
kepentingan bangsa dan Negara serta kepentingan bersama dari
rakyat, hak-hak atas tanah dapat dicabut dengan memberi ganti
kerugian yang layak dan menurut cara yang diatur dengan Undang-
undang”.

2) ALASAN NILAI-NILAI PANCASILA TERKANDUNG DALAM UUPA

Seperti diamanatkan konstitusi, idelanya setiap hukum yang lahir di Indonesia


harus berdasarkan pada Pancasila dengan memuat konsistensi substansi mulai
dari yang paling atas sampai yang paling rendah hirarkinya.

Ketentuan konstitusi tersebut haruslah dijadikan sebagai instrumen politik


pembangunan dan politik hukum penataan kembali politik agraria nasional dalam
kerangka reforma agraria dengan menjadikan Pancasila sebagai paradigma politik
hukum, sehingga Pancasila dapat berfungsi sebagai filosofische grondslag dan
common platforms dalam konteks kehidupan bernegara.

Menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-


Pokok Agraria, presiden Republik Indonesia berpendapat pada poin c:

Bahwa hukum agraria nasional itu harus mewujudkan penjelmaan dari Ketuhanan
Yang Maha Esa, Perikemanusiaan, Kebangsaan, Kerakyatan dan Keadilan Sosial,
sebagai asas kerohanian Negara dan cita-cita Bangsa seperti yang tercantum
didalam Pembukaan Undang-Undang Dasar.

Poin c diatas menyebutkan isi kelima sila dari Pancasila. Secara terperinci
pengejawantahan sila-sila Pancasila dalam UUPA dijelaskan, merupakan pedoman
dasar dalam pengaturan selanjutnya.

Universitas Sebelas Maret | Penjabaran Nilai-Nilai Pancasila Dalam UUPA 9


Undang-Undang Pokok Agraria menjadi aturan pokok hukum nasional Indonesia
merupakan penjabaran nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Isi UUPA
merupakan penjelmaan dari sila-sila Pancasila. Pancasila merupakan sumber
hukum dan sumber hukum, agar jelas penegakan hukum yang
diselenggarakannya bagi pembentukkan hukum positif di Indonesia.

Politik hukum agraria di Indonesia haruslah berpegangan pada paradigma


Pancasila sebagai sumber hukum dasar nasional. Artinya, Pancasila merupakan
sumber dari segala hukum negara.

Seperti ditegaskan oleh A. Hamid Attamimi, Pancasila adalah norma fundamental


NKRI. Alasannya karena Pancasila merupakan cita hukum rakyat Indonesia. Hal ini
dimaksudkan agar politik hukum agraria nasional mengakar pada cita-cita dan
tujuan bersama dalam suatu landasan filosofi.

Universitas Sebelas Maret | Penjabaran Nilai-Nilai Pancasila Dalam UUPA 10


BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN
Dari pengertian diatas jelas bahwa UUPA merupakan penjabaran dari sila-sila
pancasila. Negara Indonesia adalah negara hukum. Segala aturan hukum di
Indonesia harus bersumber pada pancasila. Maka dari itu isi di dalam UUPA
merupakan pencerminan dari pancasila yang merupakan sumber hukum di
Indonesia.
Undang-Undang Pokok Agraria sudah mewujudkan penjelmaan dari
nilai-nilai pancasila dalam banyak pasal-pasalnya. Dalam pasal-pasal itu
sengaja dibuat dengan menyisipkan nilai-nilai pancasila dengan maksud agar
cita-cita hukum rakyat Indonesia dapat terwujud.

2. SARAN
Di dalam pembuatan UUPA harus sesuai dengan kaidah pancasila yang
merupakan sumber hukum bangsa Indonesia. Nilai pancasila merupakan
cerminan dari keadilan yang dibutuhkan di negara Indonesia.
Dalam penerapan berbagai aturan yang dibutuhkan saat penyelesaian
perkara tentang agraria harus mengacu pada UUPA yang merupakan
pencerminan dari pancasila yang dimaksudkan agar hukum agraria mengakar
pada cita-cita bersama.

3. DAFTAR PUSTAKA
a. Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria
b. besmart.uny.ac.id/cousrse/view.php?id=2209&week=6
c. Hukum Agraria Nasional, Hj. Yeyet Solihat, SH. MKn., Telah
Dipublikasikan di Majalah Ilmiah Solusi Unsika ISSN 1412-86676 Vol. 10
No. 22 Ed. Mar - Mei 2012, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada
Masyarakat Universitas Sigaperbangsa Karawang
d. Reforma Agraria Berparadigma Pancasila Dalam Penataan Kembali
Politik Agraria Nasional oleh Yanis Maladi, Bagian Hukum Agraria FH
Universitas Mataram, Mataram Jl Majapahit No. 62 Mataram, NTB
83114

Universitas Sebelas Maret | Penjabaran Nilai-Nilai Pancasila Dalam UUPA 11


Universitas Sebelas Maret | Penjabaran Nilai-Nilai Pancasila Dalam UUPA 12

Anda mungkin juga menyukai