PENDAHULUAN
Keberadaan zat-zat polutan di udara ini tentu akan berpengaruh terhadap proses-
proses fisik dan kimia yang terjadi di udara. Beberapa contoh efek negatif
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadi isu-isu global antara
lain efek rumah kaca, pemanasan global, polusi, sampah, dan hujan asam.
Istilah hujan asam pertama kali digunakan Robert Angus Smith pada tahun
bagian utara Inggris. Hujan asam ini pada dasarnya merupakan bagian dari
udara yang bercampur dengan air hujan bersenyawa menjadi asam dan
hujan normal memang sudah asam dengan kadar keasaman antara pH 5,6- 5,0.
Keasaman ini dihasilkan ketika karbondioksida dan materi asam alami lainnya
polutan yang menyebabkan pencemaran udara. Ini termasuk sulfur dioksida yang
dan nitrogen oksida dari kendaraan bermotor serta bahan bakar fosil yang
digunakan oleh industri. Kedua unsur tersebut bersenyawa di atmosfer dengan air,
membentuk semacam lapisan gabungan antara asam sulfur dan asam nitrat.
Cahaya matahari mempercepat laju reaksi proses itu. Hujan asam menyebabkan
kematian pohon. Selain itu asam juga merusak material gedung, patung-patung
terhadap kehidupan manusia dan lingkungan, maka pada makalah ini akan
dibahas mengenai bagaimana hujan asam terbentuk, dampak hujan asam terhadap
manusia dan lingkungan, serta usaha yang dapat kita lakukan untuk mengurangi
Ada beberapa rumusan yang ingin dibahas dalam makalah yang akan
1.3 Tujuan
3. Untuk mengetahui dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh hujan asam
1.4 Manfaat
kita pengentahuan dan wawasan mengenai apa yang dimaksud dengan hujan
ditimbulkan oleh hujan asam terhadap kehidupan manusia dan lingkungan, dan
usaha yang dapat kita lakukan untuk mengurangi dan mencegah dampak buruk
yang ditimbulkan oleh hujan asam. Pengetahuan ini diharapkan semoga mampu
PEMBAHASAN
Fenomena hujan asam mulai dikenal sejak akhir abad 17, hal ini diketahui
dari buku karya Robert Boyle pada tahun 1960 dengan judul “A General History
of the Air“. Buku tersebut menggambarkan fenomena hujan asam sebagai “nitrous
sekitar awal abad ke 18 memaksa penggunaan bahan bakar batubara dan minyak
emisi precursor (faktor penyebab) dari hujan asam yakni gas-gas SO2, NOx dan
HCl meningkat. Padahal biasanya precussor ini hanya berasal dari gas-gas gunung
Istilah hujan asam pertama kali digunakan oleh Robert Angus Smith pada
tahun 1872 pada saat menguraikan keadaan di Manchester, sebuah daerah industri
di Inggris bagian utara. Smith menjelaskan fenomena hujan asam pada bukunya
Hujan asam adalah hujan yang bersifat asam daripada hujan biasa (Hunter BT,
2004 dalam Rahardiman, Arya. 2009). Deposit asam dari atmosfer dapat bersifat
abash (dari hujan, salju, atau hujan es) atau kering (dari pertukaran turbulen dan
pengaruh gravitasi yang tidak berkaitan dengan hujan). Hujan asam dikenal
pertama kali pada tahun 1950, yaitu pada saat hujan asam tersebut memberikan
dampak negative berupa air yang bersifat asam di danau Skandinavia dan Kanada
lingkungan. Suatu lingkungan akan bersifat asam jika kemasukan ion hydrogen
yang bersal dari asam sulfat (H2SO4) dan atau asam nitrat (HNO3). Satu reaksi
penting dalam oksidasi sulfur dioksida adalah antara sulfur dioksida yang terlarut
Masalah hujan asam dalam skala yang cukup besar pertama terjadi pada
Amerika Utara, pada masa itu pula banyak hutan-hutan di bagian Eropa dan
Amerika yang rusak. Sejak saat itulah dimulai berbagai usaha penaggulangannya,
Hujan yang normal seharusnya adalah hujan yang tidak membawa zat
pencemar dan dengan pH 5,6. Air hujan memang sedikit asam karena H2O yang
ada pada air hujan bereaksi dengan CO2 di udara. Reaksi tersebut menghasilkan
asam lemah H2CO3 dan terlarut di air hujan. Apabila air hujan tercemar dengan
asam-asam kuat, maka pH-nya akan turun dibawah 5,6 maka akan terjadi hujan
asam. Hujan asam sebenarnya dapat mencegah global warming, gas buang seperti
SO2 penyebab hujan asam mampu memantulkan sinar matahari keluar atmosfer
bumi sehingga dapat mencegah kenaikan temperatur bumi. Akan tetapi, efek
samping dari hujan asam menghasilkan kerusakan lingkungan yang lebih parah
permukaan bumi. Istilah yang lebih tepat seharusnya adalah deposisi asam, karena
pengendapan asam dari atmosfir ke permukaan bumi tidak hanya melalui air
langsung. Istilah deposisi asam lebih bermakna luas dari hujan asam.
Karena hujan asam terlihat, dan rasanya seperti air bersih, pengukuran pH
normal memiliki pH sekitar 5.6 (Howard, Rhonda, 2010). Nilai 7,0 dianggap
netral, Nilai yang lebih tinggi dari 7,0 semakin alkali atau dasar, Nilai lebih
rendah dari 7,0 semakin asam. ilustrasi di atas juga menggambarkan pH dari
beberapa zat umum. Deposisi asam ada dua jenis, yaitu deposisi kering dan
deposisi basah. Deposisi kering ialah peristiwa kerkenanya benda dan mahluk
hidup oleh asam yang ada dalam udara. Ini dapat terjadi pada daerah perkotaan
karena pencemaran udara akibat kendaraan maupun asap pabrik. Selain itu
deposisi kering juga dapat terjadi di daerah perbukitan yang terkena angin yang
membawa udara yang mengandung asam. Biasanya deposisi jenis ini terjadi dekat
Deposisi basah ialah turunnya asam dalam bentuk hujan. Hal ini terjadi apabila
asap di dalam udara larut di dalam butir-butir air di awan. Jika turun hujan dari
awan tadi, maka air hujan yang turun bersifat asam. Deposisi asam dapat pula
terjadi karena hujan turun melalui udara yang mengandung asam sehingga asam
itu terlarut ke dalam air hujan dan turun ke bumi. Asam itu tercuci atau wash out.
Deposisi jenis ini dapat terjadi sangat jauh dari sumber pencemaran.
1. Pada dasarnya Hujan asam disebabkan oleh 2 polutan udara, Sulfur Dioxide
pembakaran. Akan tetapi sekitar 50% SO2 yang ada di atmosfer diseluruh
dunia terjadi secara alami, misalnya dari letusan gunung berapi maupun
mengadung belerang antara 0,1% sampai 3% dan batubara 0,4% sampai 5%.
(SO2) dan lepas di udara. Oksida belerang itu selanjutnya berubah menjadi asam
sulfat. Oksida nitrogen, atau NOx, dan sulfur dioksida, atau SO2, adalah dua
sumber utama hujan asam. Sulfur dioksida, yang merupakan gas tidak berwarna,
minyak mentah, pabrik utilitas, dan besi dan pabrik baja. berarti alam dan bencana
vegetasi membusuk, plankton, semprot laut, dan gunung berapi, yang semuanya
industri bertanggung jawab atas 69,4% emisi sulfur dioksida ke atmosfer, dan
jasad renik itu. Di dalam tanah pupuk N yang tidak terserap tumbuhan juga
tersebut.
2. Hujan asam juga dapat terbentuk melalui proses kimia dimana gas sulphur
dioxide atau sulphur dan nitrogen mengendap pada logam serta mengering
hujan asam yang diperkirakan disebabkan oleh pembangkit listrik di New Jersey
atau Michigan.
Deposisi asam terjadi apabila asam sulfat, asam nitrat, atau asam klorida yang ada
do atmosfer baik sebagai gas maupun cair terdeposisikan ke tanah, sungai, danau,
hutan, lahan pertanian, atau bangunan melalui tetes hujan, kabut, embun, salju,
Asam-asam tersebut berasal dari prekursor hujan asam dari kegiatan manusia
(anthropogenic) seperti emisi pembakaran batubara dan minyak bumi, serta emisi
dari kendaraan bermotor. Kegiatan alam seperti letusan gunung berapi juga dapat
Reaksi-reaksi yang terjadi cukup banyak dan kompleks, namun dapat dituliskan
Gas SO2, bersama dengan radikal hidroksil dan oksigen melalui reaksi
SO2 + OH → HSO3
hidroperoksil (HO2) yang terjadi pada salah satu reaksi diatas akan bereaksi
kembali seperti:
NO + HO2 → NO2 + OH
Pada reaksi ini radikal hidroksil akan terbentuk kembali, jadi selama ada NO
diudara, maka reaksi radikal hidroksil akan terbantuk kembali, jadi semakin
banyak SO2, maka akan semakin banyak pula asam sulfat yang terbentuk.
Pada siang hari, terjadi reaksi photokatalitik antara gas Nitrogen dioksida dengan
radikal hidroksil.
NO2 + OH → HNO3
Sedangkan pada malam hari terjadi reaksi antara Nitrogen dioksida dengan ozon
NO2 + O3 → NO3 + O2
tanahnya mengingat kotoran hewan banyak mengandung NH3 dan tanah pertanian
garam-garam ammonia yang terbentuk akan teroksidasi menjadi asam nitrat dan
asam sulfat. Disisi lain amoniak yang menguap ke udara dengan uap air akan
HNO3 sangat asam dan larut dengan baik sekali. Selain itu juga merupakan asam
keras dan reaktif terhadap benda-benda lain yang menyebabkan korosif. Oleh
sebab itu, presipitasinya akan merusak tanaman terutama daun (Manahan, 1994
O* + ClO → Cl* + O2
deplesi lapisan ozon di stratosfer. Perbandingan ketiga asam tersebut dalam hujan
asam biasanya berkisar antara 62 persen oleh Asam Sulfat, 32 persen Asam Nitrat
terpusat di pulau ini. Pada tahun 1989, tingkat precursor SOx di Indonesia
mencapat 157.000 ton per tahun, sedangkan NOx mencapai 175.000 ton per
tahun. Kota Surabaya pada tahun 2000 tercatat mengemisikan 0,26 ton SO2 dan
66,4 ton NOx ke udara dari berbagai sumber pencemar (Musfil A.S., (2008)
Secara alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi
dan dari proses biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi, mayoritas hujan
Gas-gas yang dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan
Hujan asam karena proses industri telah menjadi masalah yang penting di
Republik Rakyat Cina, Eropa Barat, Rusia dan daerah-daerah di arahan anginnya.
Hujan asam dari pembangkit tenaga listrik di Amerika Serikat bagian Barat telah
merusak hutan-hutan di New York dan New England. Pembangkit tenaga listrik
4,5 atau 4. Informasi lain diperoleh dari organisme yang dikenal sebagai diatom
bakar fosil, terutama batu bara, merupakan sumber utama meningkatnya oksida
belerang ini. Pembacaan pH di area industri terkadang tercatat hingga 2,4 (tingkat
keasaman cuka). Penggunaan cerobong asap yang tinggi untuk mengurangi polusi
lokal berkontribusi dalam penyebaran hujan asam, karena emisi gas yang
lebih luas. Sering sekali, hujan asam terjadi di daerah yang jauh dari lokasi
Lingkungan
memiliki dampak tidak hanya pada lingkungan biotik, namun juga pada
a) Danau
Kelebihan zat asam pada danau akan mengakibatkan sedikitnya spesies yang
memungkinkan bagi ikan untuk hidup, sementara pH 6 atau lebih tinggi akan
produksi enzim dari larva ikan trout untuk keluar dari telurnya. Asam juga
b) Tanah
Efek tidak langsung dari hujan asam adalah efek terhadap tanah. Gejala ini
menyebabkan terjadinya pencucian mineral seperti Ca, Mg, dan Potassium, yang
tanaman. Mineral tersebut digantikan oleh logam berat seperti Al, yang justru
kemudian mulai mati, karena kekurangan air. Adanya pelapukan dalam batang
menandakan terjadinya kerusakan sistem transportasi air pada tanaman. Dr. Ulrich
menghambat beberapa pohon spruce dan beech mencapai umur lebih dari 30 – 40
c) Tumbuhan
Lapisan lilin pada daun rusak sehingga nutrisi menghilang sehingga tanaman tidak
tahan terhadap keadaan dingin, jamur dan serangga. Pertumbuhan akar menjadi
lambat sehingga lebih sedikit nutrisi yang bisa diambil, dan mineral-mineral
Hujan asam yang larut bersama nutrisi didalam tanah akan menyapu
Serta akan melepaskan zat kimia beracun seperti aluminium, yang akan
bercampur didalam nutrisi. Sehingga apabila nutrisi ini dimakan oleh tumbuhan
d) Kesehatan Manusia
berusia lanjut, orang dengan status gizi buruk relatif lebih rentan terhadap
Akan tetapi, kuat dugaan bahwa ion-ion beracun yang terlepas akibat
hujan asam menjadi ancaman yang besar bagi manusia. Tembaga di air
berdampak pada timbulnya wabah diare pada anak dan air tercemar alumunium
tahun 1852, baru pada tahun 1970-an para ilmuwan mulai mengadakan banyak
asam.
e) Korosi
material seperti batu kapur, pasirbesi, marmer, batu pada diding beton serta
logam. Ancaman serius juga dapat terjadi pada bagunan tua serta monument
termasuk candi dan patung. Hujan asam dapat merusak batuan sebab akan
menguap. Seperti halnya sifat kristal semakin banyak akan merusak batuan.
dari deposisi asam ini sangat luas yakni terhadap makhluk hidup, vegetasi dan
tanah
3. Merusak tanaman
air
Hujan Asam
pencemar saar terjadinya pembakaran, menangkap zat pencemar dari gas buangan
akan mengurangi emisi zat pembentuk asam, akan tetapi kebocoran gas ini dapat
menambah emisi metan. Usaha lain yaitu dengan menggunakan bahan bakar non-
belerang atau bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan, misalnya metanol,
Beberapa teknologi untuk mengurangi emisi SO2 dan Nox pada waktu
penggunaan Scrubbers. Alat ini mampu mengurangi emisi sulfur okida hingga 80-
Zat pencemar juga dapat dikurangi dengan gas ilmiah hasil pembakaran.
Teknologi yang sudah banyak dipakai ialah fle gas desulfurization (FGD). Cara
lain ialah dengan menggunakan amonia sebagai zat pengikatnya sehingga limbah
dimana produk itu harus dapat digunakan kembali atau dapat didaur ulang
Untuk mengurangi dampak buruk yang muncul dari hujan asam terhadap
tanah ataupun danau dapat dilakukan dengan menambahkan zat kapur kedalam
tanah atau kedalam danau. Penambahan kapur kedalam tanah maupun danau dapat
1. Fungsi hidrologi
Pada tahun 1970 Amerika mulai mengontrol emisi SO2 dan NOx dengan
bermotor dan industri. Pada tahun 1990 kongres menyetujui amandemen untuk
tersebut tercatat mempu mengurangi pengeluaran SO2 dari 23,5 juta ton menjadi
sekitar 16 juta ton. US juga merencanakan untuk mengurangi emisi NOx hingga 5
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena
pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi
dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini
berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat
dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Secara
Hujan asam disebabkan oleh 2 polutan udara, Sulfur Dioxide (SO2) dan
lain Kelebihan zat asam pada danau akan mengakibatkan sedikitnya species
yang bertahan, hujan asam yang larut bersama nutrisi didalam tanah akan
kesehatan manusia.
3.2. Saran
umum, untuk bekerja sama dalam menjalankan peraturan yang berkaitan dengan
upaya penurunan polusi udara agar dapat terlaksana dan diterapkan dengan baik
dan seksama. Dengan penurunan polusi udara, diharapkan akan mampu mencegah
terjadinya hujan asam yang membawa akibat buruk tidak hanya erhadap
Dan Prospek Pltn Sebagai Sumber Energi Listrik Nasional. Pusat Teknologi
5 Mei 2011.