Anda di halaman 1dari 16

Rumah Sakit

 Administratif
 Teknis Bangunan Gedung Umum
 Teknis Bangunan RS
o Rencana Blok Bangunan > Peruntukan dan intensitas RS> RTRW/RTBL
 Peruntukan lokasi bangunan
 Kepadatan Bangunan
 Ketinggian Bangunan
 Jarak Bebas Bangunan
o Massa Bangunan
 Sirkulasi udara dan pencahayaan
 Kenyamanan
 Keselarasan
 Keseimbangan dlm lingkungan
o Tata letak (Siteplan)
 Zonasi berdasar tingkat resiko penularan penyakit
 Zonasi berdasar privasi
 Zonasi berdasar pelayanan/kedekatan hubungan fungsi antar ruang pelayanan
o Pemanfaatan Ruang > efektif sesuai fungsi pelayanan
o Desain Tata Ruang dan Komponen Bangunan
 Minimalisir risikopenyebaran infeksi
 Perhatikan alur kegiatan petugas dan pengunjung
 Penuhi peil banjir ?
 Lahan harus dibatasi dengan pemagaran dengan akses jelas (min. Akses utama (jelas),
akses gawat darurat (ciri khusus), akses servis(dekat dengan dapur,gudang logistik, lift
servis))
 Fasilitas yang aksesibel bagi penyandang cacat dan lanjut usia (toilet; koridor; tempat
parkir; telepon umum; jalur pemandu; rambu; pintu; tangga/lift/ramp)

RS terdiri atas:

 Ruang rawat jalan


 Ruang rawat inap
 Ruang gawat darurat
 Ruang operasi
 Ruang perawatan intensif
 Ruang kebidanan dan penyakit kandungan
 Ruang rehabilitasi medik
 Ruang radiologi
 Ruang laboratorium
 Bank darah
 Ruang sterilisasi
 Ruang farmasi
 Ruang rekam medis
 Ruang tenaga kesehatan
 Ruang pendidikandan latihan
 Ruang kantor dan administrasi
 Ruang ibadah
 Ruang tunggu
 Ruang penyuluhan kesehatan masyarakat RS
 Ruang menyusui
 Ruang mekanik
 Ruang dapur dan gizi
 Laundry
 Kamar jenazah
 Taman
 Pengelolaan sampah
 Pelataran parkir

Prasarana RS :

 Instalasi air
o Instalasi air minum/bersih > debit dan tekananminimal, penampungan air
o Instalasi air kotor/limbah > jenis dalam bentuk pemilihan sistem pengaliran/pembuangan
danpenggunaan peralatan yang dibutuhkan; tingkat bahaya dalam bentuk sistem
pengolahan dan pembuangan; air kotor mengandung B3 (Bahan beracun dan berbahaya
diatur dalam perundangan dan tidak boleh digabung limbah domestik); air kotor domestik
harus diproses sesuai pedoman dan standar teknis yang berlaku)
o Instalasi air hujan > pertimbangkan ketinggian permukaan air tanah,permeabilitas tanah,
dan ketersediaan jaringan drainase lingkungan; pekarangan dilengkapi sistem instalasi air
hujan; pemanfaatan kembali air hujan dilakukan sesuai perundangan
o Sesuaikan dengan ketentuan perundangan
 Instalasi mekanikal elektrikal
o Instalasi transportasi vertikal (lift, eskalator, dumbwaiter)
 lift pasien (min1,5x2,3 m dengan lebar pintu >1,2 )
 lift pengunjung jika digunakan sbg lift pasien maka sama
 lift servis
 semua RS yang menyiapkan lift,harus siapkan lift khusus kebakaran mulai dari lantai
dasar bangunan; ketentuan disesuaikan perundangan
 jumlah,kapasitas, ukuran dan konstruksi lift didasarkan pada fungsi dan luas bangunan,
jumlah pengguna ruang, dan keselamatan pengguna
o Instalasi sistem pencahayaan (sistem pencahayaan alami, buatan, darurat)
 Sistem pencahayaan alami optimal dalam dan luar bangunan
 Sistem pencahayaan buatan didasarkan pada tingkat iluminasi pertimbangkan efisisensi,
penghematan energi, tidak silau / pantulan, dilengkapi dengan pengendali manual atau
otomatis, ditempatkan pada tempat mudah dicapai
 Sistem pencahayaan darurat punya tingkat pencahayaan cukup untuk evakuasi aman
o Instalasi sistem kelistrikan
 Sumber daya listrik
 Panel hubung bagi
 Jaringan distribusi listrik
 Perlengkapan & instalasi listrik
 Keamanan instalasi listrik & perlengkapannya
 Keamanan RS beserta isinya
 Perlindungan lingkungan dari bahaya listrik
 Ditentukan sesuai perundangan
o Instalasi proteksi petir
 Tidak ada ketentuan??
 Instalasi gas medik dan vakum medik
o Sumber gas medik dan vakum medik
 Silinder medik (silinder gas, silinder gas cair (PGS), container cair (cryogenik)
 Oksigen konsentrator
 Kompresor udara
 Pompa vakum
 Pompa buangan sisa gas anastesi
o Jaringan pemipaan sistem gas medik dan vakum medik
 Katup
 Rakitan buatan pabrik
 Rel gas medik (RGM) yang terpasang pada permukaan
 Indikator tekanan dan vakum
 Sistem peringatan
 Distribusi
 Penamaan dan identifikasi
o Terminal sistem gas medik dan vakum medik
 Stasiun outlet dan inlet
 Regulator tabung yang digunakan langsung ke pasien melalui tabung gas medik
o Ketentuan lain sesuai perundangan
 Instalasi uap
o Sumber uap (di peroleh dari boiler (katel uap)) > Mudah diamati,dipelihara dan tidak
membahayakan lingkungan, perhitungan sesuai peraturan dan standar yang berlaku > uap
yang digunakan untuk alat dapur/laundry sesuai standar
o Distribusi uap> tekanan uap minimal,peralatan bekerja baik, tidak bocor,
o Terminal uap
o Harus diuji sebelum digunakan, diperiksa berkala, ketentuan lain sesuai perundangan
 Instalasi pengelolaan limbah
o Pengelolaan limbah padat, cair,gas, radioaktif, B3
o Meliputi instalasi (sumber/pewadahan/alat sanitasi; jaringan; pengolahan akhir)
o Akses melalui pintu layanan servis
o Ketentuan lanjut berdasar perundangan
 Pencegahan dan penanggulangan kebakaran
o Sistem proteksi pasif, didasarkan pada fungsi/klasifikasi resiko kebakaran, geometri ruang,
bahan bangunan terpasang, jumlah dan kondisi penghuni dalam RS; harus memenuhi :
 Persyaratan kinerja
 Tingkat ketahanan api dan stabilitas
 Tipe konstruksi tahan api
 Tipe konstruksi yang diwajibkan
 Kompartemenisasi kebakaran
 Perlindungan pada bukaan
o Sistem proteksi aktif, didasarkan pada fungsi, klasifikasi, luas, ketinggian, volume bangunan,
jumlah dan kondisi penghuni, meliputi :
 Sistem pemadaman kebakaran
 Sistem deteksi dan alarm kebakaran
 Sistem pengendalian asap kebakaran
 Petunjuk, persyaratan teknis dan sarana evakuasi keadaan darurat
o Sistem peringatan bahaya bagi pengguna, pintu keluar darurat, jalur evakuasi
o Harus dapat digunakan penyandang cacat dan lanjut usia
 Instalasi tata udara
o Instalasi ventilasi > alami dan buatan
o Instalasi sistem pengkondisian udara
o Prinsip penghematan energi dan ramah lingkungan, tidak menyebabkan terjadinya
penularan penyakit
 Sistem informasi dan komunikasi
o Sistem informasi dengan keamanan yang optimal dengan akses oleh petugas berwenang
o Sistem komunikasi > sistem telepon, sistem tata suara, sistem panggil perawat, dan sistem
voice evacuation
o Ketentuan lanjut sesuai perundangan
 Ambulans
Tidak ada ketentuan

LOKASI RS

GEOGRAFIS

 Kontur tanah > pengaruh pada sistem perencanaan drainase, kondisi jalan terhadap tapak
 Lingkungan bersih dan tenang,tidak di tepi lereng, tidak di daerah rawan longsor, tidak dekat
area rawan abrasi (pengikisan pondasi), tidak di atas atau dekat jalur patahan aktif, tidak di
daerah rawan tsunami, rawan banjir, zonatopan,rawan badai, hantaran udara tegangan tinggi,
tidak dekat stasiun pemancar
 Peruntukan lokasi sesuai peruntukan tata ruang dan bangunan
 Mudah dijangkau masyarakat, dekat jalan raya, tersedia infrastruktur dan fasilitas yang mudah
(transportasi umum, pedestrian, ramah difabel)
 Asumsi perhitungan kebutuhan lahanparkir RS idealnya37,5m2 s/d 50 m2per tempat tidur,
dilengkapi rambu parkir,tidak boleh kurangi area penghijauan
 Ketersediaan air bersih,pembuangan air kotor/limbah, listrik, jalur telepon selama 24 jam
 Dilengkapi dengan fasilitas pengelolaan kesehatan lingkungan sesuai perundangan
BENTUK BANGUNAN

 Sedapat mungkin simetris untuk antisipasi kerusakan gempa


 Massa pertimbangkan sirkulasi udara dan pencahayaan,kenyamanan dan keselarasan
lingkungan
 Ikuti RTBL,KDB,KDH,KLB,GSB,GSP
 Pola pembangunan sesuaikan kebutuhan pelayanan kesehatan, kebudayaan,kondisi alam,
lahan, kondisi keuangan

STRUKTUR BANGUNAN

 Kemampuan memikul beban tetap dan sementara selama umur layanan struktur harus
diperhitungkan
 Penentuan jenis, intensitas, dan cara bekerjanya beban sesuai standar teknis
 Direncakan terhadap pengaruh gempa sesuai standar

ZONASI

 Tingkat risiko penularan penyakit


o Risiko rendah, ruang kesekretariatan dan administrasi, ruang pertemuan, ruang arsip/rekam
medis
o Risiko sedang, ruang rawat inap penyakit tidak menular, ruang rawat jalan
o Risiko tinggi, ruang gawat darurat,ruang rawat inap penyakit menular (isolasi infeksi), ruang
rawat intensif, ruang bersalin, laboratorium, pemulasaraan jenazah,ruang radiodiagnostik
o Risiko sangat tinggi, ruang operasi
 Privasi kegiatan
o Publik, ruang rawat jalan,ruang gawat darurat,ruang farmasi, ruang radiologi, laboratorium
o Semi publik, ruang rawat inap,ruang diagnostik, ruang hemodialisa
o Privat, ruang perawatan intensif, ruang operasi, ruang kebidanan, ruang sterilisasi, ruangan
petugas
 Pelayanan
o Pelayanan medik dan perawatan, ruang rawat jalan, ruang gawat darurat, ruang perawatan
intensif, ruang operasi, ruang kebidanan, ruang rawat inap, ruang hemodialisa
o Penunjang dan operasional, ruang farmasi, ruang radiologi, laboratorium, ruang sterilisasi
o Penunjang umum dan administrasi, ruang kesekretariatan dan administrasi, ruang
pertemuan, ruang rekam medis

KEBUTUHAN TOTAL LUAS LANTAI BANGUNAN

 RS Kelas A min. 100 m2/tempat tidur


 RS Kelas B min. 80 m2/tempat tidur
 RS Kelas C min. 60 m2/tempat tidur
 RS Kelas D min. 50 m2/tempat tidur
KOMPONEN BANGUNAN

 Atap
o Harus kuat,tidak bocor,tahan lama, anti binatang pengganggu
 Langit-langit
o Harus kuat, berwarna terang, mudah dibersihkan, tidak berjamur, tidak membahayakan
pasien
o Rangka langit harus kuat
o Tinggi langit min 2,8 m dan tinggi di selasar min 2,4 m,tinggi langit ruangoperasi min 3 m
o Pada ruang operasi dan ruang perawatan intensif, bahan langit harus memiliki tingkat
ketahanan api min 2 jam
o Lampu penerangan ruangan dibenamkan pada plafon (recessed) pada area dengan tingkat
kebersihan tertentu
 Dinding dan partisi
o Harus keras, rata, tidak berpori, kedap air,tahan api, tahan karat,mudah dibersihkan,tahan
cuaca, tidak berjamur
o Warna dinding cerah tapi tidak silau
o Khusus ruangan anak, pelapis dinding dapat berupa gambar rangsang aktivitas anak
o Daerah yang dilalui pasien,dindingnya dilengkapi handrail menerus dengan ketinggian 80-
100 cm dari permukaan lantai,mampu menahan beban min 75 kg, bahan tahan api,mudah
dibersihkan, non porosif
o Khusus ruangan peralatan X Ray,dinding harus sesuai teknis proteksi radiasi sinar pengion
o Khusus ruangan berkaitan bahan kimia,daerah mudahterpicu api,dinding harus memiliki
tingkat ketahanan api min2 jam, tahan bahan kimiadan benturan
o Ruang dengan peralatan gelombang EM (Short Wave Diathermy/Microwave
Diathermy,tidak boleh memakai pelapis dinding metal/baja
o Ruang dengan kebisingan tinggi (Ruang mesin genset,ruang pompa, ruang boiler, ruang
kompressor,ruang chiller, ruang AHU, dll) > dinding menggunakan bahan serap bunyi
o Area dengan resiko tinggi >butuh kebersihan tertentu> pertemuan dinding dibuat
melengkung/conus
o Khusus ruang operasi dan ruang perawatan intensif,dinding memiliki tingkat ketahanan api
min2 jam
 Lantai
o Harus bahan kuat,kedap air,rata, tidak licin, warna terang,mudah dibersihkan, nonporosif
o Lantai bahan TKA min.2 jam (daerah rawan terbakar, bahan kimia)
o Lantai bahan tidak menimbulkan bunyi (area perawatan pasien)
o Pertemuan lantaidan dinding melengkung (hospital plint) >area butuh kebersihan
o Lantai harus dapat menghilangkan muatan listrik statis > area dengan peralatan medik
 Pintu dan jendela
o Pintu utama dan pintu brankar/tempat tidur pasien lebar min.120 cm , pintu yang tidak
menjadi akses tempat tidur lebar min.90cm
o Daerah sekitar pintu tidak boleh ada beda tinggi
o Pintu kamar mandi/toilet membuka ke luar, lebar daun pintu min 85cm
o Jendela untuk pertukaran udara dan pencahayaan alami
o Pintu darurat
 >3 lantai dilengkapi dengan pintu darurat
 Lebar pintu darurat min.100 cm membukake arah ruang tangga darurat, kecuali lantai
dasar membuka kearah luar (halaman)
 Jarak antar pintu darurat maks 25 m dari segala arah
 Toilet/KM
o Toilet umum
 Ketinggian kloset duduk sesuai dengan tinggi pengguna (36-38 cm)
 Permukaan lantai tidak licin dan tidak menggenang
 Kunci toilet dapat dibukadari luar
o Toilet difabel
 Dilengkapi simbol difabel dibagian luar
 Memiliki ruang gerak cukup untuk kursi roda
 Tinggi kloset duduk45-50 cm
 Dilengkapi dengan handrail,memiliki bentuk siku mengarah ke atas,ketinggian
disesuaikan pengguna kursi roda
 Aksesoris toilet mudah dijangkau
 Permukaanlantai tidak licin dan tidak menggenang
 Dapat dilengkapi tombol bunyi darurat yang mudahdijangkau
 Koridor
o Min.2,4m untuk aksesibilitas tempat tidur pasien
 Tangga
o Tinggi injakan15-17 cm
o Kemiringan tangga <600
o Lebar tangga min.120cm
o Tanjakan tidak berlubang
o Dilengkapi handrail dengan tinggi 65-80 cm,ujung bulat dibelokkan ke arah lantai,dinding
atau tiang, ujung ditambahkan panjang 30 cm
o Tangga outdoor tidak boleh ada air hujan menggenang
 Ramp
o Kemiringan < 70 indoor, kemiringan < 60 outdoor
o Panjang mendatar <900 cm
o Lebar min 2,4m dengan tepi pengaman(2 kursi roda)
o Bordes min.160 cm
o Permukaan awalan atau akhiran ramp harus memiliki tekstur
o Lebar tepi pengaman ramp maks 10cm
o Ramp tidak mengganggu jalan umum

RUANG GAWAT DARURAT

 Hal yang Diperhatikan


o Harus memiliki akses cepat dan mudah ke ruang operasi,ruang kebidanan,ruang radiologi,
laboratorium,ruang farmasi, bank darah
o Desain ruang tekankankecepatan pelayanan
o Ruangan triase hindari perbedaan level lantai, pintu jenis swing kearah dalam dengandoor
closer, bahan dengan antisipasi benturan dan lebar bukaan minimal 120 cm
o Ruangan dekontaminasi dilengkapi sink dan shower; konstruksi dinding tahan air dengan
ketinggian 120 cm,pintu swing ke arah dalam dengan door closer dan bahan anti bentur
o Spoelhoek berada di area servis, akses tidak boleh bersilangan dengan ruangan barang
bersih, tekanan udara dalam ruangannegatif,total pertukaran volume udara min.10x/jam
o Ruangan resusitasi dan ruang tindakan memiliki bahan non porosif, tiap tempat tidur
disediakan min.5 kotak kontak tidak ada percabangan tanpa pengaman arus, harus
disediakan outlet gas medik (oksigen, udara tekan medik, vakummedik), luas ruangan per
tempat tidur 12 m2
o Ruangan observasi memiliki luas ruangan per tempat tidur ruangan min 8 m2, Antar tempat
tidur yang dibatasi tirai maka rel dibenamkan pada plafond, disediakan min.2 kotak kontak
tidak ada percabangan tanpa pengaman arus, Harus disediakan outlet oksigen
 Kebutuhan Ruang
o Ruang Penerimaan
 Ruang Tunggu
 Ruang Administrasi
 Ruang Triase
 Nurse Station
 Ruang Penyimpanan Brankar
 Ruang Dekontaminasi
 Area Penanganan Korban Bencana Massal
o Ruang Tindakan
 Ruang resusitasi
 Ruang tindakan (Bedah,nonbedah,anak, kebidanan)
 Ruang observasi
o Ruang Penunjang Medis
 Farmasi
 Penyimpanan Linen
 Ruang alat medis
 Ruang petugas
 Gudang kotor (Spoolhoek)
 KM/WC
 Ruang loker

RUANG OPERASI

 Hal yang Diperhatikan


o Desain tata ruang tekankan tingkat sterilitas ruangan sesuai zona(rendah,sedang,
tinggi,sangat tinggi)
o Sistem ventilasi harus tersaring terpisah dari sistem ventilasi lain
 Kebutuhan Ruang
o Ruang Administrasi / Pendaftaran
o Ruang Transfer/ Ganti Brankar
o Ruang tunggu pengantar
o Ruang tunggu pasien (holding room)
o Ruang Persiapan Pasien
o Ruang induksi
o Ruang penyiapan peralatan
o Kamar bedah
o Nurse Station
o Ruang antara (airlock)
o Scrub station
o Ruang persiapan alat
o Ruang Operasi
o Ruang Pemulihan/ Recovery / PACU
o Gudang Steril (Clean Utility)
o Ruang Obat dan Bahan Perbekalan
o Ruang Penyimpanan Alat Bersih
o Ruang Sterilisasi (TSU)
o Ruang Ganti / Loker
o Ruang Dokter
o Ruang Diskusi Medis
o Gudang Kotor (Spoelhoek)

RUANG PERAWATAN INTENSIF

 Hal yang Diperhatikan


o Memiliki akses yang mudah ke ruang operasi, ruang gawat darurat,ruang penunjang medik
lainnya
o Luas lantai harus cukup untuk meletakkan peralatan dan ruang gerak petugas
o Jika memiliki ruang perawatan isolasi,desain meminimalkan risiko penyebaan infeksi
 Kebutuhan Ruang
o Ruang loker
o Ruang perawat
o Ruang kepala perawat
o Ruang Dokter
o Daerah Rawat Pasien ICU/ICCU/HCU/PICU
 Non Isolasi
 Isolasi
o Ruang Perawatan Intensif Neonatus (NICU)
 Non Infeksius
 Infeksius
o Ruang laktasi
o Nurse Station
o Gudang alat medik
o Gudang bersih
o Gudang Kotor
o Ruang Tunggu Keluarga Pasien
o Janitor
o Toilet
o Ruang Penyimpanan Silinder Gas Medik
RUANG KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN

 Hal yang Diperhatikan


o Memiliki akses yang mudah ke ruang operasi, ruang gawat darurat,ruang perawatan intensif
o Satu ruangan persalinan diperuntukkan bagi satu pasien
o Luas ruangan persalinan mendukung kegiatan penerimaan bayi baru lahir dan memiliki
ruang gerak cukup untuk tindaka resusitasi ibu dan neonatus
 Kebutuhan Ruang
o Ruang administrasi dan pendaftaran
o Ruang tunggu pengantar pasien
o Scrub station
o Ruang persiapan bersalin tanpa komplikasi / Kala II-III labour
o Ruang Persiapan Bersalin dengankomplikasi /Preeclamsy labour
o Ruang bersalin / Kala II & III
o Ruang pemulihan
o Ruang transisi bayi/ Level I (termasuk ruang mandi bayi)
o Ruang perinatologi bayi patologis / level II > bagian dari ruang perawatan neonatus
o Ruang laktasi
o Ruang perawatan (Post partum) > bagian ruang perawatan
o Ruang perawatan isolasi
o Gudang steril
o Ruang loker
o Ruang simpan linen
o Ruang dokter perawat
o Ruang perawat
o Ruang diskusi medis
o Pantry
o Spoelhoek
o KM/WC
o Janitor

RUANG REHABILITASI MEDIK

 Hal yang Diperhatikan


o
 Kebutuhan Ruang
o Ruang administrasi
o Ruang tunggu pasien & pengantar pasien
o Ruang pemeriksaan dokter
o Ruang fisioterapi
o Ruang pelayanan ortetik prostetik (OP)
o Ruang loker
o Ruang penyimpanan perlengkapan
o Ruang kepala
o Dapur kecil (pantry)
o Janitor
o KM/WC

RUANG RADIOLOGI

 Hal yang Diperhatikan


o Ruang radiodiagnostik
o Ruang radioterapi
o Ruang kedokteran nuklir
 Kebutuhan Ruang Radiodiagnostik
o Ruang administrasi
o Ruang tunggu pasien & pengantar pasien
o Loket pendaftaran,pembayaran dan pengambilan hasil
o Ruang baca dan konsultasi dokter
o Ruang petugas
o Ruang kepala unit
o Ruang pemeriksaan
 Ruang DSA
 Ruang MRI
 Ruang CT Scan
 Ruang Fluoroskopi
 Ruang Ultra Sonografi (USG)
 Ruang General X-ray
 Ruang Mobile X-ray
 Ruang Mammography
 Ruang Digital Panoramic / Chepalometry
 Ruang Dental X-ray
 Ruang Computed Radiography (CR) dan PACS
 Kamar gelap
 Gudang penyimpanan berkas
 Ruang persiapan dan pemulihan pasien
 Pantry
 KM/WC
o Ruang fisioterapi
o Ruang pelayanan ortetik prostetik (OP)
o Ruang loker
o Ruang penyimpanan perlengkapan
o Ruang kepala
o Dapur kecil (pantry)
o Janitor
o KM/WC
 Kebutuhan Ruang Radioterapi
o Ruang administrasi
o Ruang pemeriksaan dan konsultasi
o Ruang tunggu pasien & pengantar pasien
o Ruang simulator (Simulator konvensional,Simulator CT)
o Ruang perencanaan terapi
o Ruangan Moulding
o Ruang terapi
o Ruang Kontrol Kualitas
o Ruang Penyimpanan dan Persiapan Sumber Radioaktif
o Ruang Perawatan Pasien Paska Terapi
o Ruang Petugas
o Ruang Diskusi
o Pantry
 Kebutuhan Ruang Kedokteran Nuklir
o Kedokteran Nuklir Pratama
 Ruang administrasi
 Ruang tunggu pasien & pengantar pasien
 Ruang Pemberian Dosis
 Ruang konsultasi dokter
 Ruang Penyiapan dan Penyimpanan Radiofarmaka/Radioisotop
 Ruang Istirahat Dokter & Petugas
 KM/WC
 Ruang Penyimpanan Sementara Limbah Radioaktif Padat
o Kedokteran Nuklir Madya
 Ruang administrasi
 Ruang tunggu pasien & pengantar pasien
 Ruang Pemberian Dosis
 Ruang konsultasi dokter
 Ruang Penyiapan dan Penyimpanan Radiofarmaka/Radioisotop
 Ruang Istirahat Dokter & Petugas
 KM/WC
 Ruang Penyimpanan Sementara Limbah Radioaktif Padat
 Ruang Pencacahan InVivo
 Ruang Penyimpanan Sementara Limbah Radioaktif Padat
 Laboratorium RIA
 Ruang sampling
 Ruang Cardiac Stress Test
 Ruang Gamma Kamera (dilengkapi ruang operator)
o Kedokteran Nuklir Utama
 Ruang administrasi
 Ruang tunggu pasien & pengantar pasien
 Ruang Pemberian Dosis
 Ruang konsultasi dokter
 Ruang Penyiapan dan Penyimpanan Radiofarmaka/Radioisotop
 Ruang Istirahat Dokter & Petugas
 KM/WC
 Ruang Penyimpanan Sementara Limbah Radioaktif Padat
 Ruang Pencacahan InVivo
 Ruang Penyimpanan Sementara Limbah Radioaktif Padat
 Laboratorium RIA
 Ruang sampling
 Ruang Cardiac Stress Test
 Ruang Gamma Kamera (dilengkapi ruang operator)
 Ruang Probe dan Counting System
o Kedokteran Nuklir dengan Teknologi PET CT
 Ruang administrasi
 Ruang tunggu pasien & pengantar pasien
 Ruang Pemberian Dosis
 Ruang konsultasi dokter
 Ruang Penyiapan dan Penyimpanan Radiofarmaka/Radioisotop
 Ruang Ganti Petugas
 Ruang HotLab (dilengkapi ruang dekontaminasi)
 Ruang cyclotron
 Ruang PET CT
 Ruang SPECT CT
 Ruang Up Take
 Ruang pemulihan
 Ruang isolasi terapi
 Ruang Istirahat Dokter & Petugas
 Ruang Penyimpanan Sementara Limbah Radioaktif Padat
 Ruang Kontrol Kualitas
 Ruang pengolahan limbah cair

RUANG LABORATORIUM

 Hal yang Diperhatikan


o Memiliki akses yang mudah ke ruang gawat darurat dan ruang rawat jalan
o Desain tata ruang dan alur petugas dan pasien harus terpisah dan tekankan minimalisasi
resiko penyebaran infeksi
o Harus memiliki saluran pembuangan limbah cair yang dilengkapi dengan pengolahan awal
(pre-treatment) khusus sebelum dialirkan ke instalasi pengolahan air limbah rumah sakit
o Harus memiliki fasilitas penampungan limbah padat medis yang kemudian dikirim ke
tempat penampungan sementara limbah B3
 Kebutuhan Ruang Laboratorium Terpadu
o Ruang administrasi
o Ruang tunggu pasien & pengantar pasien
o Ruang pengambilan/penerimaan spesimen (flebotomi,urin/tinja, spesimen genital,
spesimen lain (pus, kerokan kulit,dll))
o Ruang konsultasi
o Ruang pemeriksaan (Lab. Hematologi, Lab.urin/feces, Lab.kimia klinik, Lab.imunologi,
Lab.mikrobiologi, Lab.anatomik, Lab.biologi molekuler)
o Ruang penyimpanan bahan habis pakai dan reagen
o Ruang IT
o Ruang arsip
o Ruang pengambilan hasil
o Ruang kerja dokter
 Kebutuhan Ruang Khusus
o Ruang produksi
o Ruang penanaman kuman TB
o Ruang potong jaringan patologi anatomik
o Ruang penyimpanan jaringan patologi anatomik
o Ruang mikrotom
o Ruang histologi
o Ruang imunohistokimia
 Kebutuhan Ruang Lain-lain
o Ruang loker
o Pantry
o Ruang cuci peralatan
o Ruang kepala laboratorium medik
o Ruang diskusi dan istirahat personil
o Ruang petugas laboratorium
o KM/WC

RUANG KAMAR JENAZAH

 Hal yang Diperhatikan


o Memiliki akses yang mudah ke ruang operasi, ruang gawat darurat,ruang kebidanan,ruang
rawat inap, dan ruang perawatan intensif
o Akses diproteksi terhadap pandangan pasien dan pengunjung
o Harus memiliki akses dan lahan parkir khusus untuk kereta jenazah
o Lahan parkir kereta jenazah berdekatan dengan kamar jenazah
 Kebutuhan Ruang
o Ruang administrasi
o Ruang tunggu keluarga jenazah
o Ruang Duka
o Gudang perlengkapan ruang duka
o Ruang dekontaminasi dan pemulasaran jenazah
o Laboratorium otopsi
o Ruang pendingin jenazah
o Ruang ganti pakaian APD
o Ruang kepala instalasi pemulasaraan jenazah
o Ruang jemur alat
o Gudang instalasi pemulasaraan jenazah
o KM/WC

Anda mungkin juga menyukai