Anda di halaman 1dari 8

NAMA: DITYA KESUMANINGRUM

NO BP: 1911011019

FASE-FASE PERTUMBUHAN BAKTERI

Ada 4 fase kurva pertumbuhan bakteri, yaitu :


1. Fase lag
2. Fase log
3. Fase stationer
4. Fase kematian

FASE LAG/ADAPTASI.

Jika mikroba dipindahkan ke dalam suatu medium, mula-mula akan


mengalami fase adaptasi untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan di
sekitarnya. Lamanya fase adaptasi ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor,diantaranya:
⚫ Medium dan lingkungan pertumbuhan, Jika medium dan lingkungan
pertumbuhan sama seperti medium dan lingkungan sebelumnya, mungkin
tidak diperlukan waktu adaptasi. Tetapi jika nutrient yang tersedia dan
kondisi lingkungan yang baru berbeda dengan sebelumnya,diperlukan
waktu penyesuaian untuk mensintesa enzim-enzim.
⚫ Jumlah inokulumJumlah awal sel yang semakin tinggi akan mempercepat
fase adaptasi.

Fase adaptasi mungkin berjalan lambat karena beberapa sebab,misalnya:

⚫ kultur dipindahkan dari medium yang kaya nutrien ke medium yang


kandungannuriennya terbatas,
⚫ mutan yang baru dipindahkan dari fase statis ke medium barudengan
komposisi sama seperti sebelumnya.

FASE LOG/PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL.

Pada fase ini mikroba membelah dengan cepat dan konstan mengikuti kurva
logaritmik. Pada fase ini kecepatan pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh
medium tempat tumbuhnya seperti pH dan kandungan nutrient, juga kondisi
lingkungan termasuk suhu dan kelembaban udara. Pada fase ini mikroba
membutuhkan energi lebih banyak dari pada fase lainnya. Pada fase ini kultur
paling sensitif terhadap keadaan lingkungan. Akhir fase log, kecepatan
pertumbuhan populasi menurun dikarenakan :
⚫ Nutrien di dalam medium sudah berkurang.
⚫ Adanya hasil metabolisme yang mungkin beracun atau dapat
menghambat pertumbuhan mikroba.

FASE STATIONER.

Pada fase ini jumlah populasi sel tetap karena jumlah sel yang tumbuh sama
dengan jumlah sel yang mati. Ukuran sel pada fase ini menjadi lebih kecil
karena sel tetap membelah meskipun zat-zat nutrisi sudah habis.Karena
kekurangan zat nutrisi, sel kemungkinan mempunyai komposisi yang berbeda
dengan sel yang tumbuh pada fase logaritmik. Pada fase ini sel-sel lebih tahan
terhadap keadaan ekstrim seperti panas, dingin, radiasi, dan bahan-bahan
kimia.

FASE KEMATIAN.

Pada fase ini sebagian populasi mikroba mulai mengalamikematian karena


beberapa sebab yaitu:
⚫ Nutrien di dalam medium sudah habis.
⚫ Energi cadangan di dalam sel habis.Kecepatan kematian bergantung pada
kondisi nutrien, lingkungan, dan jenis mikroba

Sumber:

Pertumbuhan dan pengendalian mikroorganisme II oleh Dra. Yanti Hamdiyati,


M.Si
STRUKTUR BAKTERI
Flagela
Fungsi utama flagela pada bakteri adalah sebagai alat untuk pergerakan.
Fimbria/pili
Fungsi fimbria dianggap membantu bakteri untuk bertahan hidup dan berinteraksi dengan inang.
Dinding sel
1.Memberi perlindungan terhadap protoplasma
2.Berperan penting dalam perkembangbiakan sel
3.Mengatur pertukaran zat dari luar sel dan oleh karena itu dinding sel
4.Mempengaruhi kegiatan metabolisme dan melindungi protoplasma dari pengaruh zat-zat
racun
5.Sebagai pertahanan bakteri agar dapat bertahan hidup dalam lingkungannya
6.Mempertahankan tekanan osmotik bakteri.
Ribosom
Berfungsi sebagai tempat sintesa protein.
DNA bakteri
Berfungi sebagai pengendali sintesis protein bakteri dan pembawa sifat.

Klasifikasi bakteri didasarkan pada urutan basa yang spesifik yang terdapat
pada RNA penyusun ribosom. Pada perkembangan klasifikasi modern bakteri
dikelompokkan menjadi dua Domain yaitu

➢ Domain Arkhaea (Archebacteria)

Arkhaea adalah kelompok bakteri yang lebih dikenal dengan bakteri purba
yang hidup pada lingkungan yang ekstrim, pada sejarah evolusi bumi
sehingga banyak anggotannya yang sudah punah dan menjadi fosil. Terbagi
menjadi tiga kelompok utama, yaitu
1. Metanogen

Kelompok bakteri ini diberi nama sesuai dengan metabolisme energinya yang
khas, dimana H2 digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi metana (CH4).
Metanogen termasuk bakteri anaerob obligat. Habitatnya dilumpur dan di
rawa-rawa di mana makhluk hidup lainnya tidak mampu hidup disana, karena
ketidakadaan/ sedikit oksigen. Bakteri kelompok ini dalam ekosistem berfungsi
sebagai pengurai (secomposer). Aplikasi pemanfaatan bakteri metanogen ini
adalah untuk pembuatan biogas (untuk bahan bakar dan pembangkit lampu
listrik) dari kotoran ternak. Sementara itu, metanogen banyak juga yang
bersimbiosis pada usus rayap, sapi dan herbivora lainnya sebagai pengurai
selulosa dari dinding sel tumbuhan yang dimakannya. Contoh bakteri
kelompok ini adalah Methanomonas methanica.

2. Halofil ekstrem

Kelompok bakteri ini hidup berkoloni membentuk buih yang berwarna ungu
yang mengapung di permukaan perairan, hidup pada air laut yang berkadar
garam tinggi. Contohnya adalah bakteri rhodopsin.

3. Termofil ekstrem

Kelompok bakteri ini sesuai dengan namanya, yaitu hidup pada perairan yang
bersuhu tinggi atau bahkan pada suhu optimum. Untuk pertumbuhan bakteri
ini berkisar antara 60-800C. Contohnya adalah Sulfolobus yang hidup
menempati mata air slfur di Yellowstone National Park yang bersuhu 1050C.

➢ Domain Bakteria

Bakteria adalah kelompok bakteri sejati seperti yang kita kenal sekarang ini
terbagi menjadi lima kelompok besar, yaitu proteobacteria, bakteri gram-positif,
Sianobakteri, spirokaeta dan klamidia. Secara terperinci masing-masing
kelompok akan terurai sebagai berikut :

1. Proteobacteria
Kelompok bakteri ini mempunyai keanekaragaman jenis yang paling besar
dan terbagi menjadi 3 subkelompok utama, yaitu

A. Bakteri ungu
Bakteri yang bersifat fotoautotrop dengan klorofil bakteri yang dibentuk
didalam kantong membran plasma. Dalam fotosintesisnya menggunakan
sumber hidrogen dari H2S dan membebaskan gas sulfur sebagai hasil
samping fotosintesisnya. Sebagian besar bersifat anaerob obligat dan
berflagela. Habitatnya pada sedimen (endapan) kolam danau dan lapisan
lumpur. Contoh spesiesnya Chromatatium sp.
B. Proteobakteri khemoautotrop
Proteobakteri yang bersifat khemosintetik, hidupnya ada yang bebas dan
ada yang bersimbiosis. Pada ekosistem bakteri berperan dalam siklkus
materi, yaitu siklus nitrogen. Contoh spesiesnya adalah Rhizobium
leguminosorum yang bersimbiosis pada bintil-bintil akar kacang-kacangan
(Leguminoceae) dan berperan untuk memfiksasi nitrogen dari udara
bebas.
C. Proteobakteri khemoheterotrop
Bakteri ini bersifat khemoheterotrop karena mendapatkan bahan makanan
dari inangnya, terutama di dalam usus hewan dan manusia sehingga
disebut bakteri enterik. Bakteri kelompok ini, umumnya berbentuk batang
dan anaerob fakultif. Contoh spesiesnya Eschericia coli yang bersimbiosis
pada usus besar manusia dan Salmonella typhosa yang hidup di usus dan
mengiritasi usus sehingga menyebabkan penyakit typus.

2. Bakteri Gram-positif
Kelompok bakteri ini umumnya mempunyai dinding sel yang gram positif,
walaupun ada sebagian yang terdinding gram negatif. Sebagian besar bersifat
khemoheterotrop dan hanya sedikit yang bersifat fotosintetik. Pada kondisi
lingkungan yang tidak menguntungkan bakteri kelompok ini mampu
membentuk endospora yang berdinding tebal, kecuali Mikoplasma. Contoh
spesiesnya adalah Mycoplasma pneumonia penyebab penyakit pneumonia
pada manusia dan Streptomyces sp yang dapat menghasilkan zat antibiotik.

3. Sianobacteria
Kelompok bakteri ini bersifat autotrop dengan pola fotosintesis yang mirip
dengan tumbuhan, yaitu sudah memiliki klorofil a pada fotosistemnya,
menggunakan sumber hidrogen dari H2O dan menghasilkan O2 sebagai hasil
samping fotosintesisnya. Sebagian besar bakteri ini hidup di air tawar, namun
ada yang hidup di laut dan bersimbiosis membentuk lumut kerak. Ciri-cirinya
uniseluler, membentuk koloni, dan ada yang multiseluler, dinding sel
bergelatin, tidak berflagela, bergerak secara meluncur. Bakteri yang
multiseluler membentuk filamen (benang), terdapat bagian sel khusus yang
membesar dan berdinding tebal yang disebut Heterosista. Heterosista
berfungsi untuk memfiksasi nitrogen dan reproduksi secara fragmentasi.
Contoh spesiesnya adalah Anabaena fertisimia (hidup bebas), Anabaena
azolla (bersimbiosis pada paku Azolla pinnata), dan Anabaena azolla
(bersimbiosis pada Cycas rumphii (pakis haji)). Ketiganya, mempunyai
kemampuan untuk memfiksasi nitrogen.

4. Spirokaeta
Kelompok bakteri ini membentuk filamen heliks yang tipis, bergerak seperti
pembuka tutup botol dan bersifat khemoheterotrop. Hidupnya bebas, dan
umumnya bersifat patogen. Contoh spesiesnya adalah Treponema pallidium
penyebab penyakit sifilis dan Borrelia burgdorfer, penyebab penyakit Lyme.

5. Klamidia
Kelompok bakteri ini merupakan parasit obligat pada sel hewan dimana
semua energi (ATP) langsung diperoleh dari sel inang. Dinding selnya tidak
memiliki peptidoglikan sehingga dimasukkan dalam kelompok bakteri gram
negatif. Contoh spesiesnya adalah Chlamydia trachomalis penyebab kebutaan
mata dan Nongonococcal urethritis penyebab penyakit saluran kencing.

Perbedaan Bakteri dan Arkhaea


No Variabel Bakteria Arkhaea
1. Karioteka (membran inti) Tidak ada Tidak ada
2. Organel yang terbungkus Tidak ada Tidak ada
membran
3. Peptidoglikan Ada Tidak ada
4. Lipid (lemak) menyusun Hidrokarbon tidak Beberapa
membran bercabang hidrokarbon
bercabang
5. Enzim RNA Polimerase Satu Jenis Beberapa
jenis
6. Asam amino inisiator dalam Formil metionin Metionin
sintesis protein
7. Respon terhadap antibiotik Terhambat Tidak
terhambat

Sumber : Biologi SMA Kelas X Penerbit Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai