OLEH
NAMA:SINTIA.SARI.WALALAYO
NIM:2017-68-040
UNIVERSITAS PATTIMURA
Pengertian
Penyuluhan Perikanan merupakan proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan kapasitas
kemampuan para pelaku utama dan pelaku usaha perikanan untuk mengorganisasikan dirinya
dalam mengembangkan bisnis perikanan, untuk meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraannya, dengan tetap memperhatikan pelestarian fungsi lingkungan hidup (Undang –
Undang No. 16 Tahun 2006). Untuk keberhasilan proses penyuluhan perikanan maka diperlukan
komunikasi antara penyuluh dan sasaran penyuluhan. Falsafah Penyuluhan Perikanan
Falsafah Penyuluhan
Pengertian falsafah adalah sebagai suatu pandangan hidup, yang merupakan landasan
pemikiran yang bersumber pada kebijakan moral tentang segala sesuatu yang akan dan harus
diterapkan dalam praktik. Falsafah penyuluhan harus berpijak pada pentingnya pengembangan
individu dalam perjalanan pertumbuhan masayarakat itu sendiri. Ada empat hal penting yang
harus diperhatikan oleh penyuluh sehubungan dengan falsafah penyuluhan tersebut, yaitu :
a. Penyuluh harus bekerja sama dengan masayarakat, dan bukan bekerja untuk masayarakat;
b. Penyuluh tidak boleh menciptakan ketergantungan, tetapi justru harus mampu mendorong
kemandirian;
d. Penyuluhan harus mengacu pada peningkatan harkat dan martabat manusia sebagai
individu, kelompok, dan masyarakat umumnya.
Di Amerika Serikat, dikembangkan falsafah penyuluhan yang kenal dengan istilah 3T, yaitu
seperti berikut.
b. Membantu masyarakat agar mampu menolong dirinya sendiri, oleh karenanya harus ada
kepercayaan dari masyrakat sasaran.
c. Belajar sambil melakukan sesuatu, sehingga ada keyakinan atas kebenaran terhadap apa
yang diajarkan.
1. Eksplanasi Tujuan Menurut UU No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan Sebagaimana yang termaktub dalam Pasal 3, Tujuan pengaturan
sistem penyuluhan perikanan meliputi pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan
modal sosial, yaitu
a. memperkuat pengembangan perikanan yang maju dan modern dalam sistem pembangunan
yang berkelanjutan
b. memberdayakan pelaku utama dan pelaku usaha dalam peningkatan kemampuan melalui
penciptaan iklim usaha yang kondusif, penumbuhan motivasi, pengembangan potensi,
pemberian peluang, peningkatan kesadaran, dan pendampingan serta fasilitasi.
d. Memberikan perlindungan, keadilan, dan kepastian hukum bagi pelaku utama dan pelaku
usaha untuk mendapatkan pelayanan penyuluhan serta bagi penyuluh dalam melaksanakan
penyuluhan.
e. Mengembangkan sumberdaya manusia, yang maju dan sejahtera, sebagai pelaku dan sasaran
utama pembangunan perikanan.
2. Eksplanasi Definitif
a. Yang dimaksud dengan ”pengembangan sumberdaya manusia” antara lain peningkatan
semangat, wawasan, kecerdasan, keterampilan, serta ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
membentuk kepribadian yang mandiri.
b. Yang dimaksud dengan ”peningkatan modal sosial” antara lain pembentukan kelompok,
gabungan kelompok, manajemen, kepemimpinan, akses modal, dan akses informasi.
h. Yang dimaksud dengan ”bertanggung gugat” yaitu bahwa evaluasi kinerja penyuluhan
dikerjakan dengan membandingkan pelaksanaan yang telah dilakukan dengan perencanaan
yang telah dibuat dengan sederhana, terukur, dapat dicapai, rasional, dan kegiatannya dapat
dijadwalkan.
Karena tujuan penyuluhan jangka panjang adalah terjadi peningkatan taraf hidup masayarakat,
maka hal ini hanya dapat dicapai apabila masyarakat telah melakukan langkah-langkah sebagai
berikut.
a. Better Farming, mau dan mampu mengubah cara-cara usaha dengan cara-cara yang lebih
baik
b. Better Business, berusaha yang lebih menguntungkan, mau dan mampu menjauhi para
pengijon, lintah darat, dan melakukan teknis pemasaran yang benar.
c. Better living, hidup lebih baik dengan mampu menghemat, tidak berfoya-foya dan setelah
berlangsungnya masa panenan, bisa menabung, bekerja sama memperbaiki hygiene
lingkungan, dan mampu mencari alternatif lain dalam hal usaha, misal mendirikan industri
rumah tangga yang lain dengan mengikutsertakan keluarganya guna mengisi kekosongan waktu
selama menunggu panenan berikutnya
Penyuluh sebagai tenaga teknis yang terlibat langsung dengan pelaku utama, harus memiliki
karakter berani untuk kepentingan pelaku utama, jujur dalam pelaksanaan tugas, terbuka untuk
senantiasa memberikan informasi terkait kebutuhan pelaku utama, dan kreatif dalam melayani,
membimbing, dan mendampingi pelaku utama.