Anda di halaman 1dari 101

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

R
Nomor 38/Pdt.G/2016/PN.Bna

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Negeri Banda Aceh yang mengadili perkara perdata, telah
menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan antara:

do
gu Muslim Puteh, berkedudukan di Dusun Keude Mancang, Kelurahan Krueng
Lingka, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara dalam hal ini

In
memberikan kuasa kepada HERWANSYAH, SH, DKK beralamat di Jalan
A
Dr. Muhammad Hasan Batoh Banda Aceh berdasarkan surat kuasa khusus
tanggal 1 April 2016 sebagai Penggugat;
ah

lik
Lawan:
am

ub
1. Dr Ulfa Wijaya Kesumah, Sp.OG, bertempat tinggal di Jalan Prof Madjid
Ibrahim I No: 3 Banda Aceh, sebagai Tergugat I;
2. Pemerintah Aceh cq Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh,
ep
k

bertempat tinggal di Jalan Prof Madjid Ibrahim I No: 3


Banda Aceh, sebagai Tergugat II;
ah

R
3. Drg. Erni Ramayani, bertempat tinggal di Jalan Prof Madjid Ibrahim I

si
No: 3 Banda Aceh, sebagai Tergugat III;

ne
ng

4. Pemerintah Aceh cq Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin


Banda Aceh, bertempat tinggal di Jalan Tgk Daud
Beureuh No: 108 Banda Aceh, sebagai Tergugat IV;

do
gu

5. Dr Cut Meurah Yeni Sp.OG, bertempat tinggal di Jalan Tgk Daud


Beureueh No: 108 Banda Aceh, sebagai Tergugat V;
In
A

6. Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, bertempat tinggal di


Jalan T Nyak Arief Nomor 219 Banda Aceh, sebagai
ah

Tergugat VI;
lik

7. Dinas Kesehatan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, bertempat


tinggal di Jalan Syech Muda Wali No, 6 Kp Baru Banda
m

ub

Aceh, sebagai Tergugat VII;


8. Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, bertempat tinggal di Jalan Kulu II
ka

ep

Sukaramai Banda Aceh, sebagai Tergugat VIII;


9. Pemerintah Republik Indonesia cq Departemen Kesehatan Republik
ah

Indonesia, bertempat tinggal di Jalan H.R Rasuna Said


R

Blok X Kav 4-9 Jakarta, sebagai Tergugat IX;


es
M

Pengadilan Negeri tersebut;


ng

on
gu

Halaman 1 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang bersangkutan;

si
Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara;
TENTANG DUDUK PERKARA

ne
ng
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 30
September 2016 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Banda Aceh pada tanggal 11 Oktober 2016 dalam Register Nomor

do
gu
38/Pdt.G/2016/PN Bna, telah mengajukan gugatan sebagai berikut:

1. Bahwa pada hari Senin tanggal 28 Maret 2016, sekitar jam 06.00 WIB

In
A
Penggugat membawa istri Penggugat yaitu SURYANI binti ABDUL WAHAB
ke Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh/Tergugat II, untuk menjalani
ah

lik
proses persalinan, dimana sebelumnya istri Penggugat yang sedang dalam
keadaan hamil tua, telah mengalami pecah ketuban dirumah.
am

ub
2. Bahwa selanjutnya, setelah melakukan proses pendaftaran, istri Penggugat
dibawa keruang bersalin, dan diterima oleh 2 (dua) orang Bidan beserta 2
(dua) orang siswi SPK.
ep
k

3. Bahwa selama diruang persalinan, dan dalam rentang waktu sekitar lebih dari
ah

6 (enam) jam yaitu dari jam 06.00. s/d 13.00 Penggugat sama sekali tidak
R

si
melihat adanya upaya medis yang patut dan wajar yang seharusnya dilakukan
oleh petugas medis dan juga Penggugat tidak melihat keberadaan dokter jaga,

ne
ng

maka Penggugat mempertanyakan kepada bidan yang menjaga istri


Penggugat tentang keberadaan dokter jaga, dan saat itu petugas medis/bidan

do
gu

menyatakan dokter juga atau dokter yang bertanggungjawab adalah Tergugat


I.
In
4. Bahwa melihat kondisi istri Penggugat yang semankin memburuk, tetapi tidak
A

mendapat pelayanan/perawatan sebagaimana mestinya, dan kekhawatiran


Penggugat akan terjadi hal yang buruk pada istri Penggugat, maka Penggugat
ah

lik

berulang kali bertanya kepada bidan yang menjaga istri Penggugat tentang
keberadaan Tergugat I sebagai penanggungjawab, tetapi bidan menjawab
m

ub

“urusan dokter, adalah adalah urusan kami”, dan Penggugat juga berusaha
meminta kepada Bidan yang menjaga untuk memberikan nomor telpon
ka

Tergugat I, agar Penggugat dapat berhubungan langsung dengan Tergugat I,


ep

tetapi bidan/perawat diruang bersalin tidak memberikannya.


ah

5. Bahwa melihat kondisi istri Penggugat yang sudah sedemikian sulit, dan
R

es

sangat menderita, dengan pengetahuan yang sangat terbatas, Penggugat dan


M

keluarga meminta kepada Bidan/Perawat untuk segera diambil tindakan medis


ng

on
gu

Halaman 2 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berupa operasi sesar, atau tindakan medis lainnya atau dokter pengganti

si
lainnya, tetapi permintaan kami tersebut dijawab secara kasar oleh pihak
Bidan/Perawat dengan mengatakan “mereka lebih tau, bapak yang pandai

ne
ng
hanya complain”.

6. Bahwa oleh karena kondisi istri Penggugat semangkin memburuk, Penggugat

do
gu terus mendesak pada bidan agar segera diambil tindakan medis yang patut
dan seharusnya, tetapi para Bidan justru mengusir Penggugat dan keluarga
Penggugat (termasuk ibu mertua Penggugat, ibu dari istri Penggugat) untuk

In
A
keluar dari ruangan, tetapi Penggugat dan keluarganya menolak keluar dari
ruangan tersebut, karena kondisi istri Penggugat sudah sangat sedemikian
ah

lik
memburuk dan Penggugat sangat mengkhawatirkan hal yang lebih buruk
terjadi.
am

ub
7. Bahwa karena penolakan Penggugat atas pengusiran tersebut, Bidan
memanggil dan meminta Satpam untuk mengusir Penggugat dan keluarga
Penggugat, tetapi justru Satpam setelah Penggugat tunjukan keadaan istri
ep
k

Penggugat lebih mengerti keadaaan psikologis Penggugat dan kecemasan


ah

Penggugat rasakan atas kemungkinan buruk yang terjadi apabila tindakan


R

si
medis tidak segera dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III atas
istri Penggugat.

ne
ng

8. Bahwa oleh karena kondisi istri Penggugat sudah sangat sedemikian buruk
dan tidak mendapat pelayanan sebagaimana seharusnya, dimana Tergugat I

do
gu

sebagai penanggungjawab sama sekali tidak pernah ada diruangan dan


Tergugat III sebagai Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh saat itu
yang juga bertanggungjawab atas keberadaan Tergugat I untuk tetap berada
In
A

diruangan bersalin dan atau setidak-tidaknya dapat segera dihubungi dalam


kondisi adanya pasien yang sangat membutuhkan pelayanan kesehatan
ah

lik

apalagi pelayanan kesehatan bersifat darurat.

9. Bahwa karena kondisi istri Penggugat semangkin memburuk, dan sama sekali
m

ub

tidak ada pelayanan dan atau tidak ada tindakan medis yang dilakukan oleh
Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III, maka sekira jam 19.00 WIB,
ka

Penggugat mohon kepada bidan yang menjaga istri Penggugat untuk dapat
ep

dipindahkan/dirujuk kerumah sakit yang lain, tetapi dengan angkuh dan


ah

sombong dijawab oleh bidan yang bersangkutan dengan mengatakan “mana


R

sih rumah sakit yang lebih bagus dari Rumah Sakit Ibu dan Anak”.
es
M

ng

on
gu

Halaman 3 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
10. Bahwa pada jam 20.00 WIB, pada waktu pergantian jaga/piket Tergugat II

si
berinisiatif untuk memindahkan/merujuk istri Penggugat ke Rumah Sakit
Umum Daerah dr Zainal Abidin Banda Aceh/Tergugat IV, tetapi perujukan

ne
ng
tersebut bukan lagi atas permintaan Penggugat.

11. Bahwa Penggugat mengetahui, istri Penggugat akan dirujuk ke Rumah Sakit

do
gu Umum Daerah dr Zainal Abidin/Tergugat IV pada jam 20.00 WIB, tetapi pada
kenyataannya, istri Penggugat dihantar ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainal
Abidin Banda Aceh/Tergugat IV pada sekitar jam 22.30, dan saat itu

In
A
Penggugat bertemu dengan Tergugat V, dan Tergugat V menyampaikan
kekhawatirannya akan kondisi istri Penggugat, selanjutnya Penggugat melihat
ah

lik
Tergugat V menelepon dengan menggunakan hand phonenya, dan dari
hubungan telpon tersebut yang Penggugat dengar langsung, Tergugat V
am

ub
menyatakan kekhawatirannya dengan kondisi istri Penggugat yang sudah
sangat sedemikian terlambat untuk diambil tindakan medis, karena seharusnya
tindakan medis berupa operasi seharusnya dilakukan paling tidak (8) delapan
ep
k

jam sebelumnya, dan saat itu Penggugat dapat berkesimpulan bahwa


Tergugat V menelpon atau berbicara dengan Pihak Tergugat II.
ah

si
12. Bahwa selanjutnya seorang petugas dari Tergugat IV meminta tanda tangan
Penggugat, dan meskipun Penggugat tidak membaca isi dari apa yang

ne
ng

Penggugat tandatangani, tetapi Penggugat pahami tandatangan tersebut


merupakan persetujuan Penggugat akan tindakan medis berupa operasi yang

do
akan dilakukan oleh Tergugat IV timnya, selanjutnya sekitar jam 24.00 istri
gu

Penggugat dilakukan tindakan medis berupa operasi caesar, maka sekitar


01.30 dinihari Rabu tanggal 30 April 2016 petugas medis dari Tergugat IV
In
A

menyampaikan pada Penggugat bahwa anak Penggugat yang baru dilahirkan


dan berjenis kelamin laki-laki telah meninggal dunia, dan tidak berapa lama
ah

lik

kemudian, yaitu sekitar jam 04.00 dini pada hari yang sama istri Penggugat
SURYANI binti ABDUL WAHAB (almarhumah) juga meninggal dunia.
m

ub

13. Bahwa oleh karena Penggugat merasa meninggalnya istri dan anak
Penggugat lebih dikarenakan kelalaian dan atau kesengajaan yang dilakukan
ka

oleh Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III, maka Penggugat telah


ep

melaporkan Tergugat I ke Kepolisian Resort Kota Banda Aceh pada tanggal


ah

Rabu tanggal 30 Maret 2016 (sedangkan di Laporan Polisi tertera tanggal 01


R

April 2016), sebagaimana Tanda Bukti Lapor Nomor: LPB/184/IV/2016/SPKT.


es

Dan setelah melalui proses penyidikan, dan melalui Surat yang dikirimkan oleh
M

ng

Pihak Kepolisian Resort Kota Banda Aceh kepada Penggugat pada tanggal 03
on
gu

Halaman 4 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Juni 2016 Nomor B/406/VI/2016/Reskrim Tergugat I telah ditetapkan sebagai

si
Tersangka dan berkasnya juga telah dikirimkan ke Kejaksaan Negeri Banda
Aceh di Banda Aceh.

ne
ng
Tentang Perbuatan Melawan Hukum.

14. Bahwa tindakan Tergugat I selaku dokter jaga diruang bersalin, yang secara

do
gu hukum Tergugat I harusnya berada ditempat Tergugat II semasa bertugas tapi
pada kenyataannya, Tergugat I tidak ada ditempat, sehingga istri Penggugat

In
yang membutuhkan pertolongan segera tidak mendapat pertolongan
A
sebagaimana seharusnya, sehingga dengan tidak hadirnya Tergugat I dalam
hal memenuhi kewajiban hukum sebagai dokter jaga telah membahayakan
ah

lik
jiwa dari Istri Penggugat dan berakibat istri dan anak Penggugat meninggal
dunia.
am

ub
15. Bahwa ketidakhadiran Tergugat I diruang bersalin yang seharusnya Tergugat I
berada ditempat tersebut, tidak saja hanya persoalan kelalaian tetapi karena
ep
rentang waktu yang sedemikian panjang yaitu dari pagi jam 08.00.WIB
k

sampai dengan malam jam 20.00 WIB atau 12 jam, dan Tergugat I
ah

berdasarkan otoritasnya sebagai dokter ahli kandungan pada Tergugat II


R

si
pastinya mengetahui secara persis kondisi istri Penggugat yang sangat
membutuhkan pertolongan medis untuk menyelamatkan jiwanya dan bayinya,

ne
ng

tetapi Tergugat I tidak melakukan apa-apa sehingga Penggugat melihat sikap


diam, sikap tidak melakukan apa-apa atas orang yang membutuhkan

do
gu

pertolongan padahal melakaukan pertolongan adalah kewajiban Tergugat I,


maka perbuatan tersebut adalah “sengaja” dan bukan “kelalaian”.
In
A

Bahwa “sengaja” membiarkan seseorang yang sangat membutuhkan


pertolongan, pada hal adalah kewajiban hukum Tergugat I melekat pada
ah

lik

jabatan sebagai dokter jaga dan juga sebagai petugas medis, adalah
“kesengajaan” yang sangat tidak patut dilakukan oleh Tergugat I.
m

ub

Bahwa mengacu pada UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang KESEHATAN, pada


ka

Pasal 190 ayat (1), menerangkan:


ep

“Pimpinan pelayanan kesehatan dan atau tenaga kesehatan yang dengan


“sengaja” tidak memberikan pertolongan pertama terhadap pasien yang dalam
ah

keadaan gawat darurat sebagaimana dimaksud Pasal 32 ayat (2) atau Pasal
es

85 ayat (2) dipidana 2 (dua) tahun denda paling banyak Rp.200.000.000,- (dua
M

ratus juta rupiah)”


ng

on
gu

Halaman 5 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Ayat (2) pasal yang sama, yang apabila menimbulkan cacat atau mati diancam
pidana penjara paling lama 10 tahun dan atau denda paling banyak

ne
ng
Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).
Pemahaman “gawat darurat” dijelaskan dalam UU Nomor: 44 tahun 2009,
yang menyatakan:

do
gu Gawat Darurat adalah, “keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan
medis segera guna menyelamatkan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih

In
A
lanjut”
Dan, pada Pasal 29 ayat (1), dikatakan tegas:
ah

“petugas medis wajib memberikan pelayanan gawat darurat”.

lik
Bahwa dengan demikian, tindakan Tergugat I yang tidak melakukan kewajiban
am

ub
hukum yang dengan sengaja membiarkan istri Penggugat yang dalam
keadaan gawat darurat yang membutuhkan pertolongan segera, sehingga
ep
membahayakan jiwa istri Penggugat dan bahkan merenggut jiwa istri
k

Penggugat dan anak yang dikandungnya adalah jelas suatu Perbuatan


ah

Melawan Hukum.
R

si
Bahwa pemahaman “sengaja membiarkan” dan “tidak melakukan kewajiban

ne
ng

hukum”, yang berakibat istri Penggugat SURYANI binti ABDUL WAHAB


(almarhumah) meninggal dunia.dan anak juga anak laki-laki yang

do
gu

dikandungnya, jelas memiliki dua pertanggungjawaban hukum, yaitu:


a. Pertanggungjawaban Pidana sebagaiamana dimaksud pada UU Nomor 36
Tahun 2009 tentang KESEHATAN, pada Pasal 190 ayat (1) dan ayat (2).
In
A

b. Pertanggungjawaban Perdata sebagaimana dimaksud Pasal 1365


KUHPerdata tentang Perbuatan Melawan Hukum.
ah

lik

Bahwa mengenai pertanggungjawaban pidana, Penggugat telah melaporkan


m

ub

Tergugat I ke Kepolisian Resort Kota banda Aceh pada tanggal 01 April 2016,
sebagaimana Tanda Bukti Lapor Nomor: LPB/184/IV/2016/SPKT. Dan setelah
ka

melalui proses penyidikan, dan melalui Surat yang dikirimkan oleh Pihak
ep

Kepolisian Resort Kota Banda Aceh kepada Penggugat pada tanggal 03 Juni
ah

2016 Nomor B/406/VI/2016/Reskrim Tergugat I telah ditetapkan sebagai


R

Tersangka dan berkasnya juga telah dikirimkan ke Kejaksaan Negeri Banda


es

Aceh di Banda Aceh..


M

ng

on
gu

Halaman 6 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dan mengenai pertanggungjawaban perdata, adalah telah sedemikian jelas

si
dikatakan dalam Pasal 1365 KUHPerdata, yang menyatakan:
“Tiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada orang

ne
ng
lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu,
mengganti kerugiantersebut”.

do
gu Bahwa kata “perbuatan melanggar hukum”, tidaklah semata-mata diartikan
melakukan sesuatu, apalagi pemahaman malapraktek lebih diartikan pada

In
A
unsur kelalaian, unsur ketidaksengajaan, unsur ketidakhati-hatian, unsure
ketidakmampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang dilakukan dalam
ah

lik
melaksanakan pekerjaan medisnya yang berujung pada kerugian, berupa
kecacatan, berupa rasa sakit yang tidak perlu dan bahkan kematian korban
dan semua dilaksanakan ketika petugas medis melakukan kewajibannya,
am

ub
Tergugat I yang sedang dalam kewajiban hukum untuk jaga, piket dan
memberikan pertolongan pada istri Penggugat selaku pasien, tidak melakukan
ep
kewajiban, dokter, petugas medis yang melakukan kewajiban tetapi tidak
k

sempurna adalah suatu kesalahan dan Tergugat I yang memiliki kewajiban


ah

tetapi tidak melaksanakan kewajiban dan berakibat istri dan anak Penggugat
R

si
meninggal dunia jelas Tergugat I telah melakukan kesalahan yang lebih besar
dari pemahaman malapraktek yang melakukan kesalahan dalam

ne
ng

pekerjaannya.

do
gu

Bahwa pengingakaran juga dilakukan oleh Tergugat I, melalui media massa


Tergugat I menyatakan tidak datang ke Tergugat II, karena dalam keadaan
sakit, dan hal yang sama juga dikatakan langsung oleh Tergugat I kepada
In
A

Penggugat, tetapi pada kenyataannya didasarkan pada keterangan Pihak


Polres Kota Banda Aceh Tergugat I justru melakukan operasi dirumah sakit
ah

lik

swasta lainya yaitu di Rumah Sakit Harapan Bunda Banda Aceh, dan bahkan
Tergugat melakukan operasi lebih dari satu orang, padahal selaku pegawai
m

ub

negeri yang telah digaji oleh Tergugat V yang digaji dari uang rakyat yang
telah disumpah akan melakukan kewajiban melaksanakan pekerjaan sesuai
ka

keahlian dibidang kedokteran, jelas tindakan Tergugat I yang lebih memilih


ep

melakukan pekerjaan yang bernilai ekonomis di Rumah Sakit Harapan Bunda


ah

ketimbang melakukan kewajiban hukum menolong istri Penggugat adalah


R

suatu kejahatan dan makanya adalah pantas Pihak Polres Kota Banda Aceh
es

menjadikan Tergugat I sebagai Tersangka.


M

ng

on
gu

Halaman 7 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa perbuatan Tergugat I, yang karena salahnya, yang tidak memenuhi

si
kewajiban hukumnya (berupa tidak melakukan pertolongan terhadap istri
Penggugat), yang mengakibatkan kerugian dengan meninggalnya istri

ne
ng
Penggugat dan anak Penggugat, dimana terdapat kausalitas atau hubungan
sebab akibat kerugian dan kesalahan (Tergugat I yang melakukan kesalahan
dengan tidak melakukan kewajiban hukum telah menimbulkan kerugian

do
gu dengan meninggalnya istri dan anak Penggugat).

In
A
Bahwa dengan demikian, unsur Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan
oleh Tergugat I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1365 telah sempurna
ah

lik
dilakukan.

16. Bahwa pertanggungjawaban hukum, dari perbuatan melawan hukum yang


am

ub
terjadi, semata-mata tidaklah menjadi tanggungjawab Tergugat I sendirian,
Tergugat III yang ketika itu menjabat Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak,
ep
memiliki kewajiban mengawasi keberadaan dan kinerja Tergugat I, dan secara
k

hukum juga memiliki tanggungjawab atas meninggalnya istri dan anak dari
ah

Penggugat, hal ini sebagaimana ditegaskan pada,


R

si
Pasal 1367 KUHPerdata,

ne
ng

“Seorang tidak saja bertanggung-jawab untuk kerugian yang disebabkan


karena perbuatannya sendiri, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan

do
gu

karena perbuatan orang-orang yang menjadi tanggungannya, atau disebabkan


oleh orang-orang yang berada di bawah pengawasannya.
In
A

Orangtua dan wali bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh
anak-anak yang belum dewasa, yang tinggal pada mereka dan terhadap siapa
ah

lik

mereka melakukan kekuasaan orangtua atau wali. Majikan dan orang yang
mengangkat orang lain untuk mewakili urusan-urusan mereka, bertanggung
m

ub

jawab atas kerugian yang disebabkan oleh pelayan atau bawahan mereka
dalam melakukan pekerjaan yang ditugaskan kepada orang-orang itu.
ka

ep

Bahwa dihubungkan dengan UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang


ah

KESEHATAN, pada Pasal 190 ayat (1), menerangkan:


R

“Pimpinan pelayanan kesehatan dan atau tenaga kesehatan yang dengan


es

“sengaja” tidak memberikan pertolongan pertama terhadap pasien yang dalam


M

ng

keadaan gawat darurat……….”


on
gu

Halaman 8 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
17. Bahwa dengan demikian, mengacu pada Pasal 1365, Pasal 1367 KUHPerdata
dan Pasal 190 ayat (1) UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang KESEHATAN,

ne
ng
maka pertanggungjawaban Perbuatan Melawan Hukum yang mengakibatkan
istri Penggugat SURYANI binti ABDUL WAHAB (almarhumah) meninggal
dunia dan anak laki-laki yang dikandungnya tidak berhenti hanya sampai pada

do
gu Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III, tetapi juga pertanggjawaban hukum
ada pada tergugat-tergugat lain yaitu :

In
A
Tergugat II adalah Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh, selaku badan
ah

lik
hukum publik milik Pemerintah Aceh, yang memperkerjakan Tergugat I dan
Tergugat III tetap harus bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan
oleh orang-orang atau pekerja yang dipekerjakan yang dalam hal ini sebagai
am

ub
tenaga medis baik kerugian secara moril maupun materil.
ep
Tergugat III drg. ERNI RAMAYANI, yang pada saat kejadian adalah Pejabat
k

Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak, yang setelah kejadian diberhentikan dari
ah

jabatannya, secara hukum Tergugat III memiliki kewajiban mengawasi seluruh


R

si
aktivitas pelayanan di rumah sakit Ibu dan Anak Banda Aceh, khususnya
terhadap unit dimana Tergugat I melakukan jaga, karena Rumah Sakit Ibu dan

ne
ng

Anak adalah merupakan rumah sakit khusus Ibu dan Anak sehingga
keberadaan dokter spesialis kandungan mutlak dipantau keberadaannya oleh

do
gu

Tergugat III, jadi pertanggungjawaban Tergugat III lebih terletak pada


pengawasan dan tidak dilaksanakannya SOP dan tata kelola rumah sakit
yang benar.
In
A

Tergugat IV Rumah Sakit Dokter Zainal Abidin Banda Aceh, adalah badan
ah

lik

hukum milik Pemerintah Aceh, yang menerima imbas dari tindakan yang
dilakukan Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III. Dimana ketika Tergugat I,
m

ub

Tergugat II dan Tergugat III sudah tidak mampu menangani kondisi istri
Penggugat, maka Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III untuk memindahkan
ka

resiko dan iktikad buruk Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III merujuk istri
ep

Penggugat ke Tergugat IV padahal pada faktanya, posisi hukum Tergugat II


ah

adalah rumah sakit khusus “Ibu dan Anak” sehingga secara kemampuan
R

Sumber Daya Manusia dan peralatan pendukung lebih dimiliki oleh Tergugat II,
es

jadi niat tidak baik ada pada Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III dengan
M

ng

memindahkan/merujuk istri Penggugat ke Tergugat IV.


on
gu

Halaman 9 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Tergugat V dr CUT MEURAH YENI, Sp.OG, adalah dokter kandungan di
RSUDZA Banda Aceh yang melakukan tindakan medis segera setelah istri

ne
ng
Penggugat sampai di Rumah Umum Daerah Sakit Zainal Abidin dan ketika
Tergugat V menerima istri Penggugat yang dalam kondisi sangat lemah dan
sangat /terlambat untuk diambil tindakan medis, dan Penggugat melihat dan

do
gu mendengar Tergugat V menelepon melalui Hand Phone ke Tergugat II,
dimana dalam pembicaraan tersebut yang Penggugat mendengar langsung,

In
A
Tergugat V mengungkapkan kekesalannya pada Tergugat II mengapa sangat
lambat mengambil tindakan medis terhadap istri Penggugat yang seharusnya
ah

lik
tindakan medis dilakukan 8 (delapan) jam sebelumnya. Dan ketika itu
Penggugat melihat persis ekspresi kekesalan dan ketegangan wajah Tergugat
V atas tindakan Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III yang merujuk istri
am

ub
Penggugat dalam kondisi sudah sangat terlambat.
ep
Dan meskipun Tergugat V gagal dalam melakukan upaya menyelamatkan istri
k

Penggugat, tapi Penggugat telah melihat usaha yang luar biasa dari Tergugat
ah

V dan Tergugat IV, kegagalan menyelamatkan istri dan anak Penggugat lebih
R

si
disebabkan kondisi istri Penggugat yang terlambat untuk ditolong kerena
kesalahan Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III.

ne
ng

Tergugat VI PEMERINTAH PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM,

do
gu

adalah pemilik dari dua rumah sakit umum, yaitu Tergugat II dan Tergugat IV,
khususnya Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh/Tergugat II. Tergugat VI
adalah pihak yang paling bertanggungjawab secara institusi. Sebagaimana
In
A

dalam Pasal 1367 KUHPerdata, menegaskan:


“… Majikan dan orang yang mengangkat orang lain untuk mewakili urusan-
ah

lik

urusan mereka, bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh


pelayan atau bawahan mereka dalam melakukan pekerjaan yang ditugaskan
m

ub

kepada orang-orang itu…”


ka

Jelas Tergugat I dan Tergugat III diangkat oleh Tergugat VI untuk mewakili
ep

urusan-urusan Tergugat VI dibidang pelayanan kesehatan, dimana atas


ah

pengangkatan dan mewakili urusan-urusan tergugat VI, Tergugat I dan


R

Tergugat III menerima gaji/upah maupun honor, sehingga secara hukum


es

tindakan atau perbuatan Tergugat I dan Tergugat III yang mengakibatkan


M

ng

kerugian pada orang lain dalam hal ini pada Penggugat, tidaklah menjadi
on
gu

Halaman 10 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanggungjawab Tergugat I dan Tergugat III semata-mata. tetapi juga menjadi

si
tanggungjawab Tergugat VI selaku majikan atau pemilik Rumah Sakit Ibu dan
Anak dimana Tergugat I dan Tergugat III dipekerjakan oleh Tergugat VI.

ne
ng
Tergugat VII DINAS KESEHATAN ACEH, adalah SKPD atau perpanjangan
tangan Pemerintah Aceh/Tergugat VI dibidang kesehatan yang

do
gu bertanggungjawab atas pengawasan dan pembinaan Rumah Sakit termasuk
tenaga medis Tergugat I dan Tergugat III yang bekerja di Rumah Sakit Ibu dan

In
A
Anak/Tergugat II dan juga bertangungjawab atas kineja dan operasional
Tergugat II. .
ah

lik
Kurangnya pengawasan dan pembinaan yang dilakukan oleh Tergugat VII,
adalah merupakan preseden buruk bagi pelayanan public dibidang kesehatan
am

ub
di Aceh, karena sebagaimana diberitakan malapraktek dan atau perbuatan
melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III
ep
tidak terlepas dari tanggungjawab Tergugat VII.
k
ah

Tergugat VIII DINAS KESEHATAN KOTA BANDA ACEH,


R

si
adalah institusi yang berhak untuk menerbitkan izin praktek dokter dalam
wilayah hukum kota Banda Aceh, termasuk izin praktek yang dimiliki oleh

ne
ng

Tergugat I dan Tergugat III. Dengan kewenangan yang ada selaku pemberi
izin praktek, maka secara hukum melekat pula fungsi pengawasan dan

do
gu

pembinaan, yang apabila terbukti kemudian dokter praktek yang diberikan izin
tidak melaksanakan izin tersebut sesuai peruntukannya, maka Tergugat VIII
ber hak mencabut izin praktek dokter tersebut.
In
A

Tergugat IX PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA c/q DEPARTEMEN


ah

lik

KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


Adalah departeman yang memiliki kewajiban untuk melakukan pembinaan dan
m

ub

pengawasan terhadap rumah sakit dan tenaga medis secara nasional, dan
termasuk didalamnya adalah Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV
ka

dan Tergugat V dan institusi dibawahnya seperti Tergugat VII dan Tergugat
ep

VIII, jadi dengan kewajiban tersebut, Tergugat IX secara hukum juga harus
ah

bertanggungjawab atas perbuatan malapraktek yang dilakukan oleh Tergugat


R

I, Tergugat II dan Tergugat III.


es
M

Tentang Kerugian Materil dan Immateril


ng

on
gu

Halaman 11 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
18. Bahwa akibat Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan Para Tergugat jelas

si
telah menimbulkan kerugian pada Penggugat, baik itu kerugian matareil
maupun immaterial.

ne
ng
a. Kerugian materil.
Kerugian materil tidaklah begitu besar yang dialami oleh Penggugat,
sebagai warga negara pada hakekatnya biaya-biaya dirumah telah

do
gu ditanggung oleh pemerintah dan rasanya tidak patut Penggugat harus
meminta kerugian materil pada Para Tergugat, tetapi Penggugat juga telah

In
A
mengeluarkan biaya operasional dalam mengurus dan mempertahankan
hak-hak Penggugat yang sampai saat ini Penggugat telah menghabiskan
ah

lik
biaya sejumlah Rp.15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dan biaya
pendampingan pengacara serta gugatan ke Pengadilan sejumlah
Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah).
am

ub
b. Kerugian immaterial.
Kerugian Immateril dengan meninggalnya istri Penggugat yaitu SURYANI
ep
binti ABDUL WAHAB dan anak laki-laki yang dikandungnya, tidaklah
k

semata-mata menimbulkan kedukaan bagi Penggugat, tetapi juga


ah

menimbulkan kehilangan ibu bagi dua orang anak Penggugat yang masih
R

si
kecil juga kehilangan bagi ibu mertua dan bagi saudara lainnya adalah
suatu kerugian yang sangat tidak ternilai dan kerugian dua nyawa tidaklah

ne
ng

dapat dihitung dengan uang karena nyawa istri dan anak Penggugat
tidaklah setara dengan nilai uang berapapun, tetapi secara hukum, tentulah

do
gu

harus ada angka yang dicantumkan guna Majelis Hakim yang memeriksa
dan mengadili perkara ini memiliki dasar dalam memberi keputusan yang
patut, adil dan benar. maka adalah pantas dan beralasan hukum,
In
A

Penggugat mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini


menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V
ah

lik

dan Tergugat VI, Tergugat VII, Tergugat VIII dan Tergugat IX untuk
membayar kerugian Immateril kepada Penggugat sejumlah
m

ub

Rp.5.000.000.000,- (lima milyar rupiah).


ka

19. Bahwa Perbuatan Melawan Hukum dalam bentuk malapraktek yang dilakukan
ep

oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV adalah seperti
ah

fenomena gunung es, beberapa kali dugaan malapraktek terjadi tetapi


R

perkaranya tidak naik kepermukaan dan selesai begitu saja atau malah
es

dianggap sebagai “takdir”, karena begitu sulitnya mengungkap kebenaran,


M

ng

melawan pemerintah dan tentunya profesi dokter yang terkesan tidak


on
gu

Halaman 12 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terjamah, maka berdasarkan hal tersebut Penggugat mohon kepada Majelis

si
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini Tergugat I, Tergugat II,
tergugat III, tergugat IV, tergugat V, tergugat VI, Tergugat VII, Tergugat VIII

ne
ng
dan Tergugat IX dihukum untuk menyatakan “Permohonan Maaf” kepada
Penggugat dan Masyarakat Aceh atas meninggalnya istri dan anak Penggugat
karena kelalaian dan atau kesalahan dari Para Tergugat dan juga berjanji akan

do
gu meningkatkan pelayanan kepada Masyarakat Aceh dibidang kesehatan dan
Permohonan Maaf tersebut diumumkan di Harian Serambi Indonesia ¼

In
A
Halaman Pertama selama 3 (tiga) hari berturut-turut.
ah

lik
20. Bahwa juga beralasan hukum, dimohonkan kepada Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menghukum dan memerintahkan
Tergugat VIII untuk mencabut Izin Praktek Tergugat I dan Tergugat III,
am

ub
sehingga diharapkan pencabutan izin praktek menjadi pelajaran bagi tenaga
medis lainnya untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.
ep
k

21. Bahwa guna menjamin dapat dilaksanakannya putusan dalam perkara ini dan
ah

menghindari atau dipersulit pelaksanaan putusan/eksekusi dalam perkara ini


R

si
dan menghindari iktikad buruk Para Tergugat, maka adalah beralasan
hukum apabila Penggugat mohon kepada Majelis hakim yang memeriksa dan

ne
ng

mengadili perkara ini untuk meletakan sita jaminan atas:


a. Sebidang tanah dan dua pintu bangunan rumah toko milik yang terletak di

do
gu

Jalan Makam Pahlawan No: 11 – 12 Gampong Ateuk Pahlawan Banda


Aceh milik Tergugat I.
b. Sebidang tanah dan Bangunan Gedung Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda
In
A

Aceh yang terletak di Jalan Prof. Jalan Prof Madjid Ibrahim I No: 3 Banda
Aceh milik Tergugat II dan Tergugat VI.
ah

lik

c. Sebidang tanah dan bangunan diatasnya yang terletak di Jalan Rombean


Nomor 4 Gampong Lamlagang Banda Aceh milik Tergugat III.
m

ub

22. Bahwa oleh karena gugatan Penggugat ini didasari pada bukti yang autentik,
ka

maka pantas dan beralasan hukum putusan dalam perkara ini dapat
ep

dilaksanakan terlebih dahulu (Uit Voerbaar Bij Vooraad) meskipun ada upaya
ah

hukum, verzet, banding, kasasi maupun upaya hukum lainnya;


R

es

23. Bahwa selanjutnya mengingat gugatan Penggugat ini didasari pada bukti
M

ng

yang autentik, maka pantas dan beralasan hukum pula Majeleis Hakim yang
on
gu

Halaman 13 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menghukum Tergugat I, Tergugat

si
II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI, Tergugat VII, Tergugat
VIII dan Tergugat IX untuk membayar Uang Paksa (Dwang Som) kepada

ne
ng
Penggugat sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) secara tanggung renteng
untuk setiap hari ketelambatan dalam melaksanakan keputusan ini.

do
gu Bahwa didasarkan pada uraian-uaraian tersebut, maka Penggugat mohon
kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Banda Aceh dan atau Majelis Hakim

In
A
yang memeriksa dan Mengadili perkara ini untuk dapat meutus perkara ini
dengan ammar sebagai berikut :
ah

lik
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V
am

ub
dan Tergugat VI, Tergugat VII, Tergugat VIII dan Tergugat IX telah
melakukan Perbuatan Melawan Hukum (on recht matige daad) yang
mengakibatkan meninggalnya istri Penggugat SURYANI binti ABDUL WAHAB
ep
k

dan anak laki-laki yang dilahirkan almarhumah pada Hari Rabu 30 Maret 2016
di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainal Abidin Banda Aceh.
ah

R
3. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V dan

si
Tergugat VI, Tergugat VII, Tergugat VIII dan Tergugat IX secara tanggung

ne
ng

renteng untuk membayar sekaligus dan seketika kepada Penggugat, uang


sejumlah Rp.5.125.000.000,- (lima milyar seratus dua puuh lima juta rupiah)
dengan rincian sebagai berikut:

do
gu

a. Kerugian materil sejumlah Rp.125.000.000,- (seratus dua puluh lima juta


rupiah)
In
A

b. Kerugian immaterial sejumlah Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah).


4. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, tergugat III, tergugat IV, tergugat V,
ah

tergugat VI, Tergugat VII, Tergugat VIII dan Tergugat IX untuk menyatakan
lik

“Permohonan Maaf” kepada Penggugat dan Masyarakat Aceh atas


meninggalnya istri dan anak Penggugat karena kelalaian dan atau kesalahan
m

ub

dari Para Tergugat dan juga berjanji akan meningkatkan pelayanan kepada
Masyarakat Aceh dibidang kesehatan dan Permohonan Maaf tersebut
ka

ep

diumumkan di Harian Serambi Indonesia ¼ (satu perempat) pada Halaman


Pertama selama 3 (tiga) hari berturut-turut.
ah

5. Menghukum dan memerintahkan Tergugat VIII untuk mencabut Izin Praktek


R

Tergugat I dan Tergugat III.


es
M

6. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang dimohonkan Penggugat atas:
ng

on
gu

Halaman 14 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Sebidang tanah dan dua pintu bangunan rumah toko milik yang terletak di

R
Jalan Makam Pahlawan No: 11 – 12 Gampong Ateuk Pahlawan Banda

si
Aceh milik Tergugat I.

ne
ng
b. Sebidang tanah dan Bangunan Gedung Rumah Sakit Ibu dan Anak
Banda Aceh yang terletak di Jalan Prof. Jalan Prof Madjid Ibrahim I No: 3
Banda Aceh milik Tergugat II dan Tergugat VI.

do
gu c. Sebidang tanah dan bangunan diatasnya yang terletak di Jalan Rombean
Nomor 4 Gampong Lamlagang Banda Aceh milik Tergugat III.

In
A
7. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu (Uit
Voerbaar Bij Vooraad), meskipun ada upaya hukum verzet, banding, kasasi
ah

lik
atau upaya hukum lainnya;
8. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V,
Tergugat VI, Tergugat VII, tergugat VIII dan Tergugat IX untuk membayar
am

ub
uang paksa (dwang som) sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) secara
tanggung renteng kepada Pengugat untuk setiap hari keterlambatan Para
ep
Tergugat dalam melaksanakan putusan dalam perkara ini;
k

9. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V,


ah

Tergugat VI, Tergugat VII, Tergugat VIII dan Tergugat IX untuk membayar
R

si
biaya yang timbul dalam perkara ini.
Dan apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini

ne
ng

berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya.;

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, para

do
gu

pihak hadir kuasanya yaitu dari pihak Penggugat hadir Kuasanya HERWANSYAH,
SH dan AZFILLI ISHAK, SH berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 1 April 2016,
In
A

Tergugat I hadir Kuasanya Nyak Muslima berdasarkan surat kuasa khusus tanggal
10 Nopember 2016, Tergugat II, Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI, Tergugat VII
ah

lik

hadir kuasanya M. NURDIN, SH dan SYAMSUL RIZAL, SH berdasarkan surat


kuasa khusus tanggal masing-masing tanggal 3 Januari 2017, 17 Oktober 2016, 24
Nopember 2016, Tergugat III hadir kuasanya MUHAMMAD NASIR, S.Hi
m

ub

berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 20 Pebruari 2017, Tergugat VIII hadir
ka

kuasanya DARWIS, SH dan JULIADI, SH., MH berdasarkan surat kuasa khusus


ep

tanggal 21 Desember 2016, Tergugat IX hadir kuasanya AMIEN GEMAYEL, SH,


berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 5 Desember 2016;
ah

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian


R

es

diantara para pihak melalui mediasi sebagaimana diatur dalam Perma Nomor 1
M

ng

on
gu

Halaman 15 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan menunjuk JUANDRA,

si
S.H., Hakim pada Pengadilan Negeri Banda Aceh, sebagai Mediator;
Menimbang, bahwa berdasarkan laporan Mediator tanggal 6 Desember

ne
ng
2016, upaya perdamaian tersebut tidak berhasil;
Menimbang, bahwa oleh karena itu pemeriksaan perkara dilanjutkan
dengan pembacaan surat gugatan yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat;

do
gu Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut para Tergugat
memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut:

In
A
Jawaban Tergugat I :
DALAM KONPENSI.
ah

lik
DALAM EKSEPSI.
GUGATAN PENGGUGAT ERROR IN PERSONA.
Bahwa Gugatan Perdata yang diajukan oleh Penggugat terkait meninggalnya
am

ub
seseorang yang selanjutnya dikenal dengan nama SURYANI Binti ABDUL
WAHAB.
ep
Bahwa adapun Para Tergugat dalam Perkara A quo adalah sebanyak 9 (Sembilan)
k

pihak, halmana Tergugat I adalah menjadi Bagian dari salah satu Pihak dimaksud;
ah

Bahwa Penggugat telah salah dan keliru dalam meletakkan dr. Ulfah Wijaya
R

si
Kesumah SPOG sebagai Tergugat I dimaksud dalam gugatannya, mengingat:
tidak ada satupun dalil yang menyatakan penyebab kematian adalah karena tidak

ne
ng

ditangani oleh Tergugat I:


Secara jelas dan nyata Tergugat I tidak bertemu dan melakukan tindakan terhadap

do
gu

Pasien terkait;
Pasien dimaksud pada saat masih berada pada Tergugat II hingga dirujuk dan
diterima pada Tergugat IV dalam kondisi yang stabil;
In
A

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut jelas Gugatan Penggugat dengan meletakkan


Tergugat I dalam Gugatan A quo adalah Error In Persona;
ah

lik

GUGATAN PENGGUGAT KABUR


Bahwa Gugatan Perdata yang diajukan oleh Penggugat terkait meninggalnya
m

ub

seseorang yang selanjutnya dikenal dengan nama SURYANI Binti ABDUL


WAHAB. Bahwa pada angka 1 Gugatan Aquo Penggugat mendalilkan
ka

“……Penggugat membawa Isteri Penggugat yaitu SURYANI Binti ABDUL


ep

WAHAB…. Dan seterusnya”, dengan demikian secara gramatikal Penggugat


ah

adalah merupakan suami dari SURYANI Binti ABDUL WAHAB.


R

Bahwa adalah menurut hukumnya berdasarkan Pasal 2 Undang-undang Nomor 1


es

Tahun 1974 menyatakan:


M

ng

on
gu

Halaman 16 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing

si
agama dan kepercayaannya itu.
Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang

ne
ng
berlaku.
Bahwa adalah fakta dalam dalilnya hanya dapat dimaknai Penggugat sebagai
suami akan tetapi tanpa legal standing yang jelas, karena tentunya bila

do
gu
dikatakan sebagai suami tentunya berdasarkan sebuah dokumen hukum
yang lengkap;

In
A
Bahwa sesungguhnya dapat saja dikatakan akan dibuktikan pada saat
ah

lik
persidangan, akan tetapi bila oleh karena Gugatan ini adalah merupakan
rangkaian dari suatu proses hukum keperdataan, maka menurut hukumnya
kedudukan hukum (legal standing) haruslah jelas dan benar menurut hukum.
am

ub
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas patut dan layak secara legal Standing
Penggugat sebagaimana tertera dalam Angka 1 Gugatan A quo tidak jelas dan
ep
lengkap, maka untuk menyatakan Gugatan Penggugat kabur (obbscuur).
k

Bahwa dalam Gugatan A quo Penggugat pada dalilnya berulang kali


ah

menyampaikan suatu kejadian yang tidak berdasar dengan menyebut kata-kata


R

si
bidan Antara lain pada dalil gugatan angka 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 9 dalam Gugatan
Aquo, tanpa menyebutkan secara jelas nama atau identitas dari bidan dimaksud,

ne
ng

sehingga jelas Gugataan Penggugat Aquo Patut dan layak untuk dinyatakan
Kabur (Obscuur Libell);

do
gu

Bahwa dalam Gugatan A quo Penggugat sama sekali tidak menyebutkan dasar
dari kematian pasien yang bernama SURYANI Binti ABDUL WAHAB mengingat
dasar yang dimaksud adalah dokumen resmi yang menunjukkan atas
In
A

menjadi penyebab kematian;


Bahwa adalah fakta:
ah

lik

Pasien SURYANI Binti ABDUL WAHAB beserta Janin yang dikandungnya


pada saat meninggalkan Tempat Tergugat II menuju Tergugat IV dalam
m

ub

Kondisi Stabil, berdasarkan rekam medis yang ada;


ka

Pasien SURYANI Binti ABDUL WAHAB beserta Janin yang dikandungnya pada
ep

saat diterima pada tempat Tergugat IV dalam Kondisi Stabil, berdasarkan


ah

rekam medis yang ada;


R

Pasien SURYANI Binti ABDUL WAHAB beserta Janin yang dikandungnya


es

meninggal pada saat pasca dilakukannya Operasi Caesar;


M

ng

on
gu

Halaman 17 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sehingga menjadi penting untuk melihat hal yang mendasari kematian

si
Pasien Pasien SURYANI Binti ABDUL WAHAB beserta Janin yang
dikandungnya pada saat itu, demi suatu kepastian hukum akan tetapi

ne
ng
Penggugat tidak menyampaikan dasar dimaksud, maka dari dan oleh
karenanya patut dan layak untuk menyatakan Gugatan Penggugat tidak jelas
dan kabur (obscurr Libell).

do
gu
Bahwa pada dalil Penggugat angka 3 menyebutkan waktu yakni dari Pukul 06.00
sampai dengan Pukul 13.00 dan mengaitkan dengan keberadaan Penggugat, akan

In
A
tetapi Penggugat tidak menyebutkan apakah pada saat masuknya Pasien
SURYANI Binti ABDUL WAHAB adalah merupakan jadwal tergugat I sebagai
ah

lik
dokter Jaga Konsul;
Bahwa Penggugat telah mengaitkan seorang satpam tanpa menyebutkan identitas
jelasnya yang patut diduga untuk menambahkan uraian cerita peristiwa dalam
am

ub
gugatan aquo, patut diduga agar menjadi kondisi yang dialami Pengguat begitu
dramatisnya, akan tetapi dengan tidak menyebutkan identitas dimaksud justru
ep
memberikan bukti hukum Gugatan A quo Kabur dan tidak jelas.
k

GUGATAN PENGGUGAT KURANG PIHAK (EXCEPTIO PLURIUM LITIS


ah

CONSORTIUM)
R

si
Bahwa adalah fakta dalam A quo Penggugat pada dalilnya berulang kali
menyampaikan suatu kejadian yang tidak berdasar dengan menyebut kata-kata

ne
ng

bidan Antara lain pada dalil gugatan angka 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 9 dalam Gugatan
Aquo, tanpa menyebutkan secara jelas nama atau identitas dari bidan dimaksud;

do
gu

Bahwa dalam rangkaian peristiwa sebagaimana dimaksud Penggugat tentunya


pada saat pertama sekali Pasien didaftarkan pada Tergugat II dimana pada saat
itu terdapat 2 orang dokter yang harusnya bertugas yani:
In
A

Dokter Jaga yakni dokter umum;


Dokter Konsul yakni dokter untuk persalinan;
ah

lik

Bahwa adapun kedua dokter dimaksud bukanlah jadwalnya Tergugat I;


Bahwa dalam dalil gugatan Penggugat a quo, sesungguhnya telah mengglobalkan
m

ub

kondisi yang ada yakni terhitung sejak didaftarkannya pasien hingga di rujuk maka,
patut dan layak menempatkan kedua dokter dimaksud sebagai Pihak dalam
ka

gugatan a quo;
ep

Bahwa adalah fakta mengingat pada saat pertama pasien didaftarkan dokter jaga
ah

umumnya adalah dr. Farul dan dokter konsulnya adalah T. Rahmat Iqbal SP.OG,
R

sehingga dengan tidak menempatkan kedua Pihak dimaksud maka patut dan
es

layak menyatakan Gugatan Penggugat Kurang Pihak (exception Plurium Litis


M

ng

Consortium).
on
gu

Halaman 18 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas, patut dan layak bagi TergugatI untuk

si
memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara A quo untuk
menerima Eksepsi Tergugat I seluruhnya dan berkenan kiranya untuk

ne
ng
menjatuhkan Putusan Sela terkait dengan Eksepsi Tergugat I dengan amar :
Menerima Eksepsie tergugat I
Menolak gugatan penggungat tidak dapat diterima

do
gu Membebankan biaya perkara pada penggugat

In
A
DALAM POKOK PERKARA.
Bahwa Tergugat I menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil Penggugat dalam
ah

lik
Gugatanya kecuali yang diakui secara tegas oleh TergugatI kebenarannya.
Bahwa Penggugat dalam dalil-dalil gugatannya telah mengesampingkan fakta
yang sebenarnya serta patut diduga PENGGUGAT dalam dalil-dalilnya adalah
am

ub
merupakan dalil yang tidak berdasar.
Bahwa Tergugat I menolak serta membantah dengan tegas dalil Penggugat pada
ep
angka 1, 2 dan 3 dalam Gugatan A quo halaman 3, oleh karena dalil Penggugat
k

dimaksud sebagai dalil yang tidak berdasar, mengingat:


ah

Penggugat menyatakan dalam dalilnya angka 2 yakni “ diterima oleh 2(dua) bidan
R

si
dan 2 (dua) siswi SPK”, dalil ini tidak berdasar dan tidak jelas karena identitas
2(dua) bidan dan 2 (dua) siswi SPK, tidak disebutkan secara rinci;

ne
ng

Bahwa Tergugat I menolak serta membantah dengan tegas dalil Penggugat pada
angka 2 dalam Gugatan A quo halaman 3, oleh karena dalil Penggugat dimaksud

do
gu

sebagai dalil yang tidak berdasar, mengingat:


Penggugat telah menyampaikan dalil yang tidak jelas dan tidak berdasar dalam
dalilnya angka 3 yang pada intinya menyatakan lebih dari 6 (enam) jam yakni
In
A

dari jam 06.00 sampai jam 13.00 Penggugat melihat tidak adanya upaya
medis yang patut dan wajar, oleh Tergugat I berkeyakinan adalah sebuah dalil
ah

lik

yang tidak berdasar, mengingat sepengetahuan Tergugat I, Tergugat II telah


melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.
m

ub

Bahwa pada tanggal 28 Juni 2016, Pukul 06.50 Pagi, seorang pasien dengan
nama Suriani diterima di Rumah Sakit Ibu dan Anak pada Instalasi Gawat
ka

Darurat, dan selanjutnya dirawat serta ditangani oleh Bidan yang bernama Yusnita
ep

dengan selalu memberitahukan hasil pemeriksaan pasien Suryani dan janinnya


ah

kepada keluarga pasien dan dokter jaga konsul T. Rahmat Iqbal SP.OG,serta
R

kepada dokter umum dr Fahrul dengan kondisi dan keadaan pasien berserta
es

janin dalam baik ( sesuai rekam medic ) sebagaimana lazimnya rumah sakit
M

ng

on
gu

Halaman 19 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
telah memberikan tindakan awal untuk mengobati pasien yang datang di

si
Rumah Sakit Ibu dan anak tersebut;
Bahwa Tergugat I menolak serta membantah dengan tegas dalil Penggugat pada

ne
ng
angka 3 dalam Gugatan A quo halaman 3, oleh karena dalil Penggugat dimaksud
sebagai dalil yang tidak berdasar, mengingat:
Bahwa adalah fakta pada saat pasien Suriani masuk ketempat Tergugat II,

do
gu
memiliki dokter Jaga dan dokter Konsul yakni dokter jaga konsul T. Rahmat
Iqbal SP.OG,serta dokter umum dr Fahrul dengan demikian JELAS BUKAN

In
A
TERGUGAT I yang melakukan tindakan Pertama dan atau bertanggung jawab
untuk itu;
ah

lik
Bahwa Penggugat telah menyampaikan dalil yang tidak jelas dan tidak
berdasar dalam dalilnya angka 3 yang pada intinya menyatakan “….., dan pada
saat itu Penggugat mempertanyakan keberadaan dokter jaga, dan saat itu
am

ub
petugas medis/bidan menyatakan dokter jaga atau dokter yang bertanggung
jawab adalah Tergugat I “, hal ini sungguh kabur dan tidak jells oleh karena :
ep
Tidak jelas pada jam berapanya Penggugat menanyakan hal dimaksud;
k

Kepada siapa Penggugat atau siapa petugas medis/bidan yang Penggugat


ah

dalilkan:
R

si
Sehingga:
Atas hal tersebut Tergugat I, mensomer Penggugat untuk membuktikan hal

ne
ng

tersebut diatas, oleh karena pada saat itu di tempat Tergugat II ada dokter
jaga dan atau yang bertanggung jawab untuk itu.

do
gu

Bahwa Tergugat I menyangkal tegas dan membantah dalil Penggugat angka 4, 5


dan 6 dalam gugatannya halaman 3-4, oleh karena dalil Penggugat dimaksud
sebagai dalil yang tidak berdasar, mengingat:
In
A

Bahwa dalil angka 4, ini adalah dalil yang kabur dan tidak jelas, yakni kepada
siapa sesungguhnya Penggugat menanyakan hal tersebut?, sesungguhnya
ah

lik

Penggugat sendiri yang menyebutkan pada dalilnya angka 1 gugatan a quo, pada
saat datang “ diterima oleh 2(dua) bidan dan 2 (dua) siswi SPK” sehingga yang
m

ub

mana dimaksudkan Penggugat?, jelas dalil Penggugat kabur dan


identitasnya tidak jelas sehingga patut dan layak untuk dikesampingkan.
ka

Bahwa dalil angka 5, ini adalah dalil yang kabur dan tidak jelas yakni kepada
ep

siapa sesungguhnya Penggugat meminta untuk dilakukan operasi Caesar,


ah

sesungguhnya Penggugat sendiri yang menyebutkan pada dalilnya angka 1


R

gugatan a quo, pada saat datang “diterima oleh 2(dua) bidan dan 2 (dua) siswi
es

SPK”, atas permintaan untuk dilakukan operasi Caesar dimaksud


M

ng

on
gu

Halaman 20 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menunjukkan Penggugat tanpa dasar menyuruh serta memerintah

si
seenaknya kepada petugas medis
Bahwa dalil angka 6 ini adalah dalil yang kabur dan tidak jelas dan dibuat-buat

ne
ng
yakni secara medis keberadaan Penggugat dan keluarga didalam ruangan
justru tentunya mengganggu pasien.

do
gu
Bahwa Tergugat I menyangkal tegas dan membantah dalil Penggugat angka 7, 8,
9 dan 10 dalam gugatannya halaman 4 oleh karena dalil Penggugat dimaksud
sebagai dalil yang tidak berdasar, mengingat:

In
A
Bahwa dalil angka 7 ini adalah dalil yang kabur dan tidak jelas dan dibuat-buat
yakni Penggugat hanya mengacu kepada pemikiran secara psikologis, jelas
ah

lik
dirumah sakit harus pula dilihat secara medis, dalil penggugat seolah-olah
menunjukkan sang Satpam mengerti kekhawatiran dan kekhawatiran
am

ub
dimaksud hanya dari kasat mata saja mengingatsecara medis bagaimana
mungkin satpam lebih mengerti maka oleh karena itu Tergugat I melalui
Majelis Hakim mensomer Penggugat untuk membuktikan dipersidangan
ep
k

mengenai satpam dimaksud.


Bahwa dalil angka 8 ini adalah dalil yang kabur dan tidak jelas dan dibuat-buat
ah

R
yakni sesungguhnya dalam catatan medis yang ada pada Tergugat II jelas,

si
dan dalil Penggugat yang menyatakan dalam keadaan kritis dan memburuk

ne
ng

tidak jelas dasar dan parameter medisnya, oleh karenanya patut dan layak
untuk dikesampingkan.
Bahwa dalil angka 9 dan 10 ini adalah dalil yang kabur dan tidak jelas dan dibuat-

do
gu

buat yakni :
Bahwa pada faktanya Inisiatif atau inisiator permintaan untuk merujuk dilakukan
In
A

oleh Muslim Puteh yang selanjutnya diketahui merupakan suami korban, dengan
demikian pertimbangan merujuk dimaksud tidak semata-mata karena perintah dari
ah

Tergugat I, II dan atau III.


lik

Bahwa Pada dalil angka 9 Jelas Penggugat jelas mengakui memintasebuah


Rujukan terhadap Pasien;
m

ub

Bahwa untuk di rujuk ke Rumah sakit lainnya tentunya harus mempersiapkan


ka

berbagai administasi dan pada saat administasi telah selesai dan Pasien di
ep

Pindahkan ternyata Penggugat mengingkarinya (dalil angka 10) jelas


Penggugat wajib membuktikan dalilnya di persidangan.
ah

Berdasarkan hal tersebut, telah tepat dan beralasan hukum untuk


es

mengesampingkan dalil Penggugat dimaksud.


M

ng

on
gu

Halaman 21 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa tekait dengan dalil Penggugat angka 11 dan 12, selanjutnya Tergugat I

si
sampaikan:
Bahwa Permintaan seseorang yang selanjutnya mengaku sebagai suami

ne
ng
Pasien yang dikenal dengan nama Penggugat agar segera dirujuk ke Rumah
Sakit Zainul Abidin;
Pertimbangan Kualifikasi Rumah Sakit Zainul Abidin (Tergugat IV) dengan

do
gu
kelengkapan perlatan yang lebih baik;
Kondisi pasien masih Stabil, halmana tersebut pula dalam dokumen pada

In
A
saat pasien yang bersangkutan di rujuk ke Rumah Sakit Zainul Abidin
(Tergugat IV).
ah

lik
Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas, menurut hukumnya yakni Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2014 yaitu:
Proses Rujukan adalah merupakan amanat hukum yang tercantum dalam
am

ub
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014;
Proses Rujukan bilamana di kaitkan dengan tenaga kesehatan yakni Pasal 58
ep
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 adalah merupakan Kewajiban Hukum;
k

Sehingga:
ah

Tindakan Rujukan yang dilakukan bukan merupakan Pelanggaran Hukum


R

si
dan tidak juga merupakan suatu tindak Pidana.
Bahwa terhadap tindakan medis yang dilakukan pada tempat Tergugat IV, maka:

ne
ng

Bahwa adalah fakta pasien dirujuk ke Rumah Sakit Zainal Abidin (Tergugat IV),
dan pada saat persiapan rujuk dari pukul 20.30 wib s/d pukul 21. 00 hingga dirujuk

do
gu

ke Rumah Sakit Zainal Abidin (Tergugat IV) pasien Suriani di tangani dengan
kondisi pasien dan janin baik sesuai dengan rekam medik;
Bahwa adalah fakta pasien yang meninggal dunia pada tanggal 29 Maret 2016
In
A

pukul 05.00 wib, pasca persalinan secara operasi sesar di rumah sakit
Zainal Abidin Banda Aceh (Tergugat IV), dimana dokter penangung jawab
ah

lik

operasi saat itu adalah dr Cut Meurah Yeni Sp.OG,.


Bahwa adalah fakta Tergugat I sama sekali tidak terlibat dari proses
m

ub

dimaksud;
Bahwa Tergugat I membantah keras dalil Penggugat angka 13 dalam gugatan
ka

aquo, oleh karena terkait dengan Laporan Polisi No. LP.B/184/IV/2016/SPKT,


ep

tanggal 1 April 2016, atas nama Pelapor yakni Penggugat, hingga tanggal jawaban
ah

di disampaikan di Persidangan justru berkas perkara terkait dari Pihak Kejaksaan


R

Negeri Banda Aceh telah dikembalikan kepada Pihak Penyidik pada Polresta
es

Banda Aceh.
M

ng

on
gu

Halaman 22 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa Tergugat I membantah dengan Tegas dalil Penggugat angka 14 dalam

si
Gugatan A quo, oleh karenanya Tergugat I membantah dengan Tegas terkait hal
dimaksud sebagai Pengulangan dalil dan atas dalil dimaksud Tergugat I telah

ne
ng
menyampaikan bantahannya pada jawaban ini:
Bahwa Tergugat I membantah dengan Tegas terkait dalil Penggugat angka 15
dalam Gugatan a quo halaman 6, 7 dan 8, selanjutnya untuk dan atas nama

do
gu
serta demi kepentingan hukum itu sendiri Tergugat I menegaskan;
Bahwa Penggugat telah salah dan keliru dengan mengaitkan pasal 190

In
A
Undang-undang Nomor : 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, yang
menyatakan:
ah

lik
BAB XX KETENTUAN PIDANA
Pasal 190
Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau tenaga kesehatan yang
am

ub
melakukan praktik atau pekerjaan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang
dengan sengaja tidak memberikan pertolongan pertama terhadap pasien
ep
yang dalam keadaan gawat darurat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32
k

ayat (2) atau Pasal 85 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2
ah

(dua) tahun dan denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
R

si
rupiah).
Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan

ne
ng

terjadinya kecacatan atau kematian, pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan


dan/atau tenaga kesehatan tersebut dipidana dengan pidana penjara paling

do
gu

lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu


miliar rupiah).
Bahwa berdasarkan Pasal 190 Undang-undang Nomor 36 tahun 2009, terdapat 2
In
A

(dua) posisi yakni :


Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan;
ah

lik

tenaga kesehatan.
m

ub

Bahwa adapun ketentuan Pasal 190 Undang-undang Nomor 36 tahun 2009


dimaksud merujuk kepada 2 (dua) pasal yakni :
ka

Pasal 32 ayat (2);


ep

Pasal 85 ayat (2);


ah

Sehingga:
R

Menurut hukumnya haruslah dilihat apakah kedua Pasal yang dirujuk lebih
es

kepada Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan atau kepada Tenaga


M

ng

Kesehatan.
on
gu

Halaman 23 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa adapun bunyi Pasal 32 Undang-undang Nomor 36 tahun 2009:

si
Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan, baik pemerintah maupun
swasta, wajib memberikan pelayanan kesehatan bagi penyelamatan nyawa pasien

ne
ng
dan pencegahan kecacatan terlebih dahulu.
Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan, baik pemerintah
maupun swasta dilarang menolak pasien dan/atau meminta uang muka.

do
gu
Bahwa jelas dari Pasal 32 ayat (2) memberikan substansi yakni “dilarang
menolak pasien dan/atau meminta uang muka”, sehingga dari hal dimaksud

In
A
jelas tidak relevan dan pasal dimaksud tidak mengena bagi Tergugat I, yakni:
Tergugat I bukanlah pihak yang merupakan kualifikasi fasilitas pelayanan
ah

lik
kesehatan oleh karena fasilitas dimaksud adalah lembaga, sedangkan
Tergugat I adalah person;
Kondisi Pasien sebagaimana yang disampaikan kepada Tergugat I dan sesuai
am

ub
dengan dokumen medis yang ada, terhitung hingga pasien di rujuk kepada
Tergugat IV, Kondisi Pasien Stabil;
ep
k

Tergugat tidak pernah menolak pasien, Apalagi yang ada kaitannya dengan
ah

uang maka, sungguh tidak relevan.


R

si
Bahwa adapun bunyi Pasal 85 Undang-undang Nomor 36 tahun 2009:
Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan, baik pemerintah maupun

ne
ng

swasta wajib memberikan pelayanan kesehatan pada bencana bagi penyelamatan


nyawa pasien dan pencegahan kecacatan.

do
gu

Fasilitas pelayanan kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada


bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang menolak pasien
dan/atau meminta uang muka terlebih dahulu.
In
A

Bahwa jelas dari Pasal 85 ayat (2) memberikan substansi yakni “memberikan
pelayanan kesehatan pada bencana” sehingga dari hal dimaksud jelas tidak
ah

lik

relevan dan pasal dimaksud tidak mengena bagi Tergugat I, yakni:


Tergugat I bukanlah pihak yang merupakan kualifikasi fasilitas pelayanan
m

ub

kesehatan oleh karena fasilitas dimaksud adalah lembaga, sedangkan


Tergugat I adalah person;
ka

Kondisi Pasien bukanlah korban atau pasien dari bencana selanjutnya


ep

sebagaimana yang disampaikan kepada Tergugat I dan sesuai dengan dokumen


ah

medis yang ada, terhitung hingga pasien di rujuk kepada Tergugat IV, Kondisi
R

Pasien Stabil;
es

Tergugat tidak pernah menolak pasien, Apalagi yang ada kaitannya dengan
M

ng

uang maka, sungguh tidak relevan.


on
gu

Halaman 24 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa mengingat Penggugat hanya menyatakan “Pemahaman “Gawat Darurat”

R
dijelaskan dalam UU No. 44 Tahun 2009”, untuk itu agar semakin jelas

si
Tergugat I dalam jawaban ini menambahkan agar lebih jelas yakni Pasal 1

ne
ng
angka 2, Bab I, Ketentuan Umum Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit, yakni: “Gawat Darurat adalah keadaan klinis pasien
yang membutuhkan tindakan medis segera guna penyelamatan nyawa dan

do
gu
pencegahan kecacatan lebih lanjut.”
Bahwa Penggugat mengaitkan kata “Gawat Darurat” dimaksud dengan Pasal 29

In
A
ayat (1), untuk itu agar semakin jelas Tergugat I dalam jawaban ini
menambahkan agar lebih jelas yakni Pasal 29 ayat (1) huruf c yang menyatakan
ah

“memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan

lik
kemampuan pelayanannya”,
Sehingga berdasarkan ketentuan dimaksud dalam dalilnya yang pada intinya
am

ub
terkait pasal 29 ayat (1) halaman 6, telah mendalilkan sepenggal-sepenggal bunyi
ketentuan hukum dengan menghilangkan kata “sesuai dengan kemampuan
ep
pelayanannya”, dari dan oleh karenanya patut dan layak untuk memohon
k

kepada yang Mulia Majelis Hakim sudi kiranya mengesampingkan dalil


ah

dimaksud.
R

si
Bahwa Tergugat I membantah dengan Tegas terkait dalil Penggugat angka 16
dalam Gugatan a quo halaman 8, mengingat Pasal 190 ayat (1) dan (2) dari

ne
ng

Undang-undang Nomor 36 Tentang Kesehatan yang didasarkan Penggugat


kepada Tergugat I, tidak tepat dan salah menurut hukum, oleh karena:

do
gu

Pasal 190 ayat (1) dan (2) merujuk kepada Pasal 32 ayat (2) dan Pasal 85 ayat (2)
bukanlah merupakan kepada Posisi Tergugat I;
Kedudukan Tergugat I tidak memenuhi kualifikasi Pasal 1367 KUH Perdata
In
A

dimaksud;
Sehingga:
ah

lik

Patut dan layak serta beralasan hukum untuk memohon kepada Yang Mulia
Majelis Hakim untuk mengesampingkan dalil Penggugat dimaksud.
m

ub

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Patut dan Layak serta berlasan hukum
ka

untuk menyatakan Perbuatan Melawan Hukum sebagaimana yang didalilkan


ep

Penggugat Tidak terbukti dan cacat menurut Hukum.


ah

Bahwa Tergugat I membantah dengan Tegas terkait dalil Penggugat angka 17


R

dalam Gugatan a quo halaman 8, 9, 10 dan 11, yakni:


es

Bahwa Pasal 190 ayat (1) dan (2) dari Undang-undang Nomor 36 Tentang
M

ng

Kesehatan yang didasarkan Penggugat kepada Tergugat I, tidak tepat dan salah
on
gu

Halaman 25 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menurut hukum, maka Pertanggung jawaban pidana sebagaimana yang dimaksud

si
Penggugat dalam Gugatan A quo adalah Cacat Menurut Hukum;
Bahwa dari dan oleh karena Pasal 190 ayat (1) dan (2) dari Undang-undang

ne
ng
Nomor 36 Tentang Kesehatan Tidak Sah dan Cacat menurut Hukum maka
gugatan penggugat yang mengaitkan Pasal 1365 dan 1367 KUH Perdata dengan
Pasal 190 ayat (1) dan (2) juga Tidak Sah dan Cacat menurut Hukum;

do
gu
Sehingga:
Patut dan layak serta beralasan hukum, bagi Tergugat I untuk memohon

In
A
kepada yang Mulia Majelis Hakim untuk menolak Gugatan Penggugat
Seluruhnya.
ah

lik
Bahwa Tergugat I membantah dengan Tegas terkait dalil Penggugat angka 18
dalam Gugatan a quo halaman 11, yakni;
Bahwa, tuntutan ganti kerugian yang diajukan oleh PENGGUGAT kepada
am

ub
TERGUGAT I, tidak didasarkan pada Dasar Hukum (Rechtelijke Grond), Dasar
Fakta (Feitelijke Grond) dan hubungan hukum (recht betrekking) antara
ep
PENGGUGAT dengan TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TERGUGAT III. Dari sisi
k

Dasar Hukum (Rechtelijke Grond) dan Dasar Fakta (Feitelijke Grond), maka
ah

hubungan hukum (recht betrekking) antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT


R

si
I,pada faktanya tidak ada dan dengan demikian tuntutan ganti rugi tanpa
didasari suatu hubungan hukum;

ne
ng

Bahwa, TERGUGAT I, memohon kepada yang Terhormat Majelis Hakim yang


memeriksa perkara untuk dengan seksama mencermati dan mempertimbangkan

do
gu

bahwa, sesungguhnya rincian tuntutan Ganti Kerugian yang diajukan oleh


PENGGUGAT adalah didasarkan pada Pasl 190 ayat (1) dan (2); maka
yurisprudensi MARI No. 196 K/SIP/1974 tertanggal 07-10-1976 yaitu “didasarkan
In
A

pada kedudukan sosial ekonomis kedua belah pihak”


Sedangkan ganti kerugian perbuatan melawan hukum menurut M. Yahya Harahap,
ah

lik

SH, Hukum Acara Perdata Hal 455, Penerbit Sinar Grafika, cetakan ke IV tahun
2006 menyebutkan:Kerugian imateriil berupa ganti kerugian kepada pemulihan
m

ub

keadaan seperti semula atau retoration to original condition (herstel in de


oorspronkkelijk toestand, hestel in de vorige toestand).
ka

Bahwa, dengan demikian tuntutan ganti kerugian PENGGUGAT mengada-ada dan


ep

tidak berdasarkan hukum. Angka kerugian yang diajukan oleh PENGGUGAT


ah

sepatutnya dapat diduga adalah rekaan PENGGUGAT saja, dimana bukti-bukti


R

yang diajukan PENGGUGAT, belum cukup mendukung kebenaran dalil-dalil


es

gugatan PENGGUGAT. Oleh karena itu gugatan PENGGUGAT harus ditolak.


M

ng

Selain itu dari uraian tuntutan ganti rugi PENGGUGAT terlihat jelas bahwa,
on
gu

Halaman 26 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PENGGUGAT sesungguhnya menguraikan sebuah tuntutan ganti kerugian

si
berdasarkan;
Bahwa, selain itu tuntutan ganti kerugian akibat perbuatan melawan hukum yang

ne
ng
diajukan oleh PENGGUGAT bertentangan Putusan Mahkamah Agung No. 196 K/
Sip/ 1974 tanggal 7 Oktober 1976 menyatakan:
“besarnya jumlah ganti rugi perbuatan melawan hukum, diperpegangi prinsip

do
gu
Pasal 1372 KUHPerdata yakni didasarkan pada penilaian kedudukan sosial
ekonomi kedua belah pihak”.dan Putusan Mahkamah Agung No. 1226 K/Sip/

In
A
1977 tanggal 13 April 1978, menyatakan,
“soal besarnya ganti rugi pada hakekatnya lebih merupakan soal kelayakan
ah

dan kepatutan yang tidak dapat didekati dengan suatu ukuran”.

lik
Bahwa, berdasarkan uraian diatas maka, dapat disimpulkan bahwa gugatan
PENGGUGAT a-quo cacat formil maupun materiil karena tuntutan ganti rugi
am

ub
PENGGUGAT tidak berdasarkan hukum dan untuk itu TERGUGAT I, memohon
kepada Yang Terhormat Majelis Hakim Pengadilan Negeri Banda Aceh yang
ep
memeriksa perkara a-quo agar (i) tidak mempertimbangkan gugatan
k

PENGGUGAT (ii) menerima jawaban TERGUGAT I, untuk seluruhnya dan (iii)


ah

menolak petitum PENGGUGAT angka (4) yang menyatakan menghukum Para


R

si
Tergugat secara tanggung renteng memberikan ganti kerugian kepada
Penggugat berupa:

ne
ng

Kerugian materiil sebesar Rp. 5.000.000,- (lima milyar rupiah).


Kerugian Immateril moril: sebesar 5.000.000,- (lima milyar rupiah).

do
gu

Bahwa Tergugat I membantah dengan Tegas terkait dalil Penggugat angka 19


dalam Gugatan a quo halaman 11, yakni Penggugat tanpa dasar dan alasan yang
jelas meminta permohonan maaf, sesungguhnya bila dilihat sesuai fakta,
In
A

rekam medis tentunya tidak tersangkut dengan kedudukan Tergugat I, dari


dan oleh karenanya Patut dan layak untuk memohon kepada yang mulia Majelis
ah

lik

hakim perkara aquo mengesampingkan dalil Penggugat dimaksud;

Bahwa Tergugat I membantah dengan Tegas terkait dalil Penggugat angka 20


m

ub

dalam Gugatan a quo halaman 12, mengingat kewenangan terhadap Profesi


khususnya terkait izin dan lainnya adalah kewenangan dari Organisasi dokter yang
ka

ep

dimasuki oleh Tergugat I, selanjutnya Permohonan Penggugat melalui gugatan


aquo tanpa dasar dan alasan sesuai dengan ketentuan profesi dokter yang
ah

berlaku, dari dan oleh karenanya Patut dan layak untuk memohon kepada
R

yang mulia Majelis hakim perkara aquo mengesampingkan dalil Penggugat


es
M

dimaksud.
ng

on
gu

Halaman 27 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa, alasan PENGGUGAT dalam posita atau fundamentum petendi gugatan a-

si
quo angka (21 huruf a) dan petitum angka (6) huruf a, untuk memohon ditetapkan
sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap sebidang tanah dan dua pintu

ne
ng
bangunan rumah toko milik ____ yang terletak di jalan Makam PahlawanNo.
11-12 Gampong Ateuk Pahlawan, Banda Aceh adalah tidak berdasarkan
hukum;

do
gu
Bahwa, alasan yang digunakan PENGGUGAT dalam gugatan a-quo adalah “agar
gugatan yang diajukan nantinya tidak sia-sia” merupakan alasan yang “tidak

In
A
masuk akal” atau “mengada-ada” dan bertentangan dengan asas atau alasan
yang ditentukan oleh Pasal 227 HIR maupun Pasal 720 Rv yang memuat alasan
ah

lik
pokok sita jaminan sebagai berikut:
Adanya kekhawatiran atau persangkaan bahwa TERGUGAT:
mencari akal untuk menggelapkan harta kekayaannya
am

ub
hal tersebut akan dilakukan selama proses persidangan berlangsung
Kekhawatiran atau persangkaan itu harus nyata dan beralasan secara obyektif
ep
dimana:
k

PENGGUGAT harus dapat menunjukkan fakta tentang adanya langkah-langkah


ah

TERGUGAT yang akan menggelapkan selama proses persidangan berlangsung;


R

si
Bahwa, selain itu isi atau materi gugatan a-quo PENGGUGAT, tidak erat kaitannya
dengan penyitaan, karena tanpa penyitaan pun tidak menimbulkan kerugian

ne
ng

kepada PENGGUGAT, karena antara obyek yang hendak disita yaitu sebidang
tanah dan dua pintu bangunan rumah toko milik yang terletak di jalan

do
gu

Makam PahlawanNo. 11-12 Gampong Ateuk Pahlawan, Banda Aceh, tidak


berhubungan dengan pokok perkara yang digugat PENGGUGAT;
Bahwa, selain alasan PENGGUGAT yang tidak masuk akal atau mengada-ada,
In
A

PENGGUGAT juga tidak merinci dengan jelas nama pemilik atau principal
terhadap obyek yang hendak disita. Tidak jelasnya kepemilikan membuat sita
ah

lik

jaminan tidak dapat dilakukan dan tidak menyebutkan alas hak yang sah
sebagai bukti kepemilikan.
m

ub

Dan sudah tentu gugatan PENGGUGAT sangat tidak berdasarkan hukum dan
kabur. Untuk itu TERGUGAT I, memohon kepada yang Terhomat Majelis Hakim
ka

yang memeriksa perkara agar tidak mempertimbangkan posita atau fundamentum


ep

petendi gugatan a-quo angka (21 huruf a) dan petitum angka (6 huruf a) gugatan
ah

a-quo PENGGUGAT;
R

Bahwa, berdasarkan uraian diatas maka, dapat disimpulkan bahwa gugatan


es

PENGGUGAT a-quo cacat formil maupun materiil karena permohonan dan


M

ng

peletakan sita jaminan yang diajukan PENGGUGAT tidak berdasarkan hukum dan
on
gu

Halaman 28 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
untuk itu TERGUGAT I, memohon kepada Yang Terhormat Majelis Hakim

si
Pengadilan Negeri Banda Aceh yang memeriksa perkara a-quo agar (i) tidak
mempertimbangkan gugatan PENGGUGAT (ii) menerima jawaban

ne
ng
TERGUGAT I, untuk seluruhnya dan (iii) menolak petitum PENGGUGAT angka
(3) yang menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang diletakan diatas
tanah dan bangunan TERGUGAT I.

do
gu
Bahwa PENGGUGAT dalam gugatan a-quo posita angka (22) dan petitum angka
(7), memohon putusan serta, dimana PENGGUGAT meminta agar putusan dapat

In
A
dilaksanakan terlebih dahulu (uit verbaar bij voorad) walaupun ada verzet, banding
ataupun kasasi dengan alasan “... bukti-bukti yang menjadi dasar gugatan
ah

lik
PENGGUGAT tidak dapat disangkal lagi kebenarannya dan didasarkan pada
bukti-bukti autentik, sehingga sangat beralasan ... dst”;
Bahwa, TERGUGAT I, menyangkal dalil dalam posita angka (22) gugatan a-quo
am

ub
PENGGUGAT, karena tidak berdasarkan hukum (rechtelijke grond) dikarenakan:
bukti-bukti yang diajukan oleh PENGGUGAT sesungguhnya bukanlah bukti-bukti
ep
otentik sebagaimana diatur dalam 1868 KUHPerdata melainkan akta dibawah
k

tangan. Pasal 1868 KUHPerdata menyatakan “akta otentik adalah akta yang
ah

(dibuat) dalam bentuk yang ditentukan oleh undang-undang, dibuat oleh atau
R

si
di hadapan pegawai2 umum yang berkuasa untuk itu, ditempat dimana akta
dibuatnya”. Dengan demikian dalil yang diajukan PENGGUGAT, jelas

ne
ng

menunjukan PENGGUGAT tidak paham dan tidak mengerti apa yang dimaksud
dengan akta otentik dengan akta dibawah tangan;

do
gu

sedangkan persyaratan putusan serta merta (uitverbaar bij vooraad) sebagaimana


diatur Pasal 180 HIR, Pasal 191 RBG dan Pasal 54 Rv adalah sebagai berikut:
gugatan didasarkan atas suatu alas hak yang berbentuk akta otentik;
In
A

didasarkan pada akta dibawah tangan yang diakui atau dianggap diakui, jika
putusan dijatuhkan verstek;
ah

lik

didasarkan pada putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.


Bahwa, berdasarkan uraian sebagaimana tersebut diatas, sangat beralasan untuk
m

ub

menolak dalil PENGGUGAT berdasarkan posita angka (22) maupun petitum


petitum angka (7);
ka

Bahwa, berdasarkan uraian diatas maka, dapat disimpulkan bahwa gugatan


ep

PENGGUGAT a-quo cacat formil maupun materiil karena permohonan putusan


ah

serta merta PENGGUGAT tidak berdasarkan hukum dan untuk itu TERGUGAT I,
R

memohon kepada Yang Terhormat Majelis Hakim Pengadilan Negeri Banda Aceh
es

yang memeriksa perkara a-quo agar (i) tidak mempertimbangkan gugatan


M

ng

PENGGUGAT (ii) menerima jawaban TERGUGAT I, untuk seluruhnya dan (iii)


on
gu

Halaman 29 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menolak petitum PENGGUGAT angka (7) yang menyatakan putusan dapat

si
dijalankan terlebih dahulu walaupun ada verzet, Banding dan kasasi (uit
verbaar bij voorad);

ne
ng
Bahwa, sehubungan gugatan a-quo PENGGUGAT tidak berdasarkan hukum
(rechtelijke grond) dan dasar fakta (feitelijke grond), maka TERGUGAT I memohon
kepada yang Terhormat Majelis Hakim yang memeriksa perkara untuk tidak

do
gu
mempertimbangkan gugatan PENGGUGAT dan memohon agar PENGGUGAT
dibebankan untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini.

In
A
Bahwa, PENGGUGAT dalam gugatan a-quo posita angka (15) dan petitum angka
(5) (seharusnya angka 6) memohon untuk menggunakan lembaga paksa yaitu
ah

lik
Para Tergugat diwajibkan untuk membayar uang paksa (dwangsom). Namun
dasar penggunaan lembaga paksa ini bertentangan dengan hukum atau tidak
sesuai penerapan berdasarkan Pasal 606 a. Rv. sebagaimana tercantum dalam
am

ub
petitum PENGGUGAT. PENGGUGAT cenderung mengada-ada atas penerapan
atau tujuan penggunaan lembaga paksa yang dimaksud sehingga gugatan
ep
PENGGUGAT menjadi kabur atau obscuur libel;
k

Bahwa, Dasar pemberlakuan/ penerapan lembaga dwangsom (uang paksa) dalam


ah

praktek peradilan di Indonesia adalah mengacu pada Pasal 606 a. Rv yang


R

si
menyebutkan sebagai berikut:
“sepanjang suatu putusan hakim mengandung hukuman untuk sesuatu yang

ne
ng

lain dari pada membayar sejumlah uang, maka dapat ditentukan bahwa
sepanjang atau setiap kali terhukum tidak mematuhi hukuman tersebut,

do
gu

olehnya harus diserahkan sejumlah uang yang besarnya ditetapkan dalam


putusan hakim dan uang tersebut dinamakan uang paksa”.
Bahwa, atas uraian tersebut maka, seharusnya dalam petitum PENGGUGAT uang
In
A

paksa atau dwangsom seharusnya masuk dalam “Tuntutan Subsider” dan bukan
berbarengan dengan pokok perkara atau Tuntutan Pokok, mengingat lembaga
ah

lik

dwangsom bersifat tambahan (assesoir). Jadi,dwangsom bukanlah termasuk


hukum pokok. Dengan demikian Gugatan maupun tuntutan PENGGUGAT tidak
m

ub

memenuhi syarat formil maupun materiil gugatan;


Bahwa, menurut Pasal 611 a ayat (1) kalimat terakhir Rv, lembaga uang paksa
ka

tidak dapat diterapkan dalam suatu putusan yang mengandung diktum


ep

penghukuman membayar sejumlah uang, karena penghukuman untuk membayar


ah

sejumlah uang itu selalu dapat diwujudkan (misalnya dengan upaya


R

paksa/eksekusi). Hal ini juga telah diterapkan berdasarkan Putusan MA RI No.


es

79k/Sip/1972:
M

ng

on
gu

Halaman 30 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Dwangsom tidak dapat dituntut bersama–sama dengan tuntutan membayar

R
uang”.

si
Bahwa, berdasarkan uraian diatas maka, dapat disimpulkan bahwa gugatan

ne
ng
PENGGUGAT a-quo cacat formil maupun materiil karena uang paksa (dwangsom)
yang diajukan PENGGUGAT tidak berdasarkan hukum dan untuk itu TERGUGAT
I, memohon kepada Yang Terhormat Majelis Hakim Pengadilan Negeri Banda

do
gu
Aceh yang memeriksa perkara a-quo agar (i) tidak mempertimbangkan gugatan
PENGGUGAT (ii) menerima jawaban TERGUGAT I, , untuk seluruhnya dan (iii)

In
A
menolak petitum PENGGUGAT angka (8) yang menyatakan Menghukum Para
Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 5000.000,-
ah

lik
(lima juta rupiah) setiap harinya yang dapat ditagih segera dan sekaligus
oleh PENGGUGAT karena lalai melaksanakan putusan ini;
Bahwa, berdasarkan uraian diatas maka, dapat disimpulkan bahwa gugatan
am

ub
PENGGUGAT a-quo cacat formil maupun materiil karena gugatan PENGGUGAT
tidak berdasarkan hukum dan untuk itu TERGUGAT I, memohon kepada Yang
ep
Terhormat Majelis Hakim Pengadilan Negeri Banda Aceh yang memeriksa perkara
k

a-quo agar (i) tidak mempertimbangkan gugatan PENGGUGAT (ii) menerima


ah

jawaban TERGUGAT I, untuk seluruhnya dan (iii) Menghukum PENGGUGAT


R

si
untuk membayar biaya perkara yang timbul dari perkara ini.

ne
ng

DALAM EKSEPSI
1. Menerima Eksepsi Tergugat I untuk seluruhnya;
2. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;

do
gu

3. Membebankan biaya perkara pada Penggugat

DALAM POKOK PERKARA


In
A

1. Menerima jawaban Tergugat I untuk seluruhnya;


2. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya
ah

lik

Subsidair :
Bila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya;
m

ub

Jawaban Tergugat II :
I. DALAM EKSEPSI
ka

ep

Bahwa Tergugat II menolak dengan tegas dalil-dalil yang disampaikan oleh


Penggugat dalam Gugatannya, kecual dalil-dalil yang diakui dengan tegas oleh
ah

Tergugat II.
R

- Gugatan Penggugat Prematur


es
M

Bahwa dalil gugatan Penggugat pada pokoknya mendalilkan adanya


ng

tindakan dari Tergugat I yang merugikan Penggugat sehingga akibat dari


on
gu

Halaman 31 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tindakan dari Tergugat I tersebut istri dari Penggugat dan anak Penggugat telah

si
meninggal dunia.
Bahwa Penggugat mendalilkan pada pokoknya adanya Perbuatan Melawan

ne
ng
Hukum yang dilakukan oleh Para Tergugat, (Tergugat I, II, III, IV, V, VI s/d IX)
yang mana dalam konteks perkara a quo Penggugat mengakui dalam
gugatannya telah menuntut Tergugat I secara pidana, pada dalil gugatan

do
gu Penggugat pada angka 15 alinea ke-5 dikatakan “bahwa mengenai
pertanggungjawaban pidana, Penggugat telah melaporkan Tergugat I ke

In
A
Kepolisian Resort Kota Banda Aceh pada tanggal 01 April 2016, sebagaimana
tanda bukti lapor Nomor : LPB/184/IV/2016/SPKT. dan setelah melalui proses
ah

lik
penyidikan dan melalui Surat yang dikirimkan oleh Pihak Kepolisian Resort
Kota Banda Aceh kepada Penggugat pada tanggal 3 Juni 2016 Nomor
B/406/VI/2016/Reskrim Tergugat I telah ditetapkan sebagai tersangka dan
am

ub
berkasnya ke Kejaksaan Negeri Banda Aceh di Banda Aceh”.
Bahwa Penggugat mendalilkan adanya pertanggungjawaban Pidana
ep
sebagaimana dimaksud pada UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pada
k

pasal 190 ayat (1) dan ayat (2) dan ada juga Pertanggungjawaban Perdata
ah

sebagaimana dimaksud Pasal 1365 KUHPerdata tentang Perbuatan Melawan


R

si
Hukum.
Bahwa menurut hemat Tergugat II, dalam perkara a quo harus dibuktikan

ne
ng

terlebih dahulu kesalahan dari Tergugat I dalam peradilan Pidana, apabila


nantinya dalam peradilan Pidana Tergugat I dinyatakan bersalah oleh Majelis

do
gu

Hakim, maka baru kemudian akan timbul kewajiban Perdata, yang mana
pembuktian dalam perkara Pidana menyatakan memang benar terjadi mal
praktik medik yang mengakibatkan meninggalnya istri dan anak Penggugat,
In
A

hal ini dikarenakan antara perkara Pidana yang dilaporkan dan Perkara
Perdata yang diajukan oleh Penggugat ada korelasi hukumnya, dan seharusnya
ah

lik

pembuktian perkara pidana harus lebih dahulu dilakukan karena pembuktian


perkara pidana adalah pembuktian secara materil, tidak bersifat forrmil seperti
m

ub

dalam perkara Perdata sehingga pembuktian dalam perkara Pidana digunakan


untuk membuktikan adanya Perbuatan Melawan Hukum dalam perkara a quo.
ka

Bahwa yang disampaikan oleh Penggugat tentang status Tergugat I selaku


ep

Tersangka, memang benar, tetapi belum tentu dalam hal ini Tergugat I bersalah
ah

nantinya dalam proses peradilan pidana. Dengan demikian menurut hemat


R

Tergugat II perkara a quo belum saatnya diajukan untuk diperiksa secara


es

perdata oleh majelis peradilan perdata karena itu secara hukum gugatan
M

ng

on
gu

Halaman 32 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat harus dinyatakan sebagai gugatan prematur (belum saatnya

si
diajukan).

ne
ng
Bahwa yang disampaikan oleh Penggugat tentang status Tergugat I selaku
Tersangka, memang benar, tetapi belum tentu dalam hal ini Tergugat I bersalah
nantinya dalam proses peradilan pidana. dengan demikian menurut hemat

do
gu
Tergugat II perkara a quo belum layak dilajukan karena masih prematur.

In
A
- Legal standing Penggugat tidak jelas
Bahwa dalam uraian gugatan Penggugat tidak menguraikan hubungan hukum
ah

lik
antara Penggugat dengan Istri Penggugat yang bernama Suryani bin Abdul
Wahab dalam suatu ikatan perkawinan yang diakui kebenarannya sesuai
dengan undang-undang perkawinan yang berlaku di Negara Republik
am

ub
Indonesia, seharusnya dalam uraian gugatan Penggugugat menguraikan
adanya akte pernikahan yang sah antara Penggugat dengan Almarhum
ep
Istrinya, karena perkara a quo adalah perkara perdata yang harus dibuktikan
k

hubungan hukum yang jelas dan terang antara Penggugat dengan Suryani bin
ah

Abdul Wahab, sehingga jelas kedudukan hukum Penggugat


R

si
(legal standing) sehingga melahirkan hak dan kewajiban secara hukum sebagai
suami yang sah sesuai dengan hukum perkawinan di Negara Republik

ne
ng

Indonesia dan memiliki hak untuk mengajukan gugatan a quo. Dengan tidak
diuraikannya hubungan hukum tersebut maka tidak jelas kedudukan Penggugat

do
gu

dalam perkara ini sehingga juga berakibat kaburnya gugatan Penggugat.

- Gugatan Penggugat yang menggugat Tergugat II adalah salah alamat


In
A

Bahwa gugatan Penggugat yang menggugat Tergugat II dan dalam uraian nya
menyatakan adanya Perbuatan Melawan Hukum yang ditujukan kepada
ah

lik

Tergugat II adalah tidak benar, karena masing-masing Para Tergugat bekerja


dalam kapasitasnya masing-masing, dan titik persoalan perkara a quo adalah
m

ub

pada Tergugat I, apalagi dalam perkara a quo Tergugat I telah ditetapkan


sebagai Tersangka, sehingga dalam konteks mal praktik dalam hukum Pidana
ka

ada atau tidaknya kesalahan nantinya menjadi tanggungjawab individu, karena


ep

Tergugat I terikat dengan sumpah dan jabatannya. Dengan demikian


ah

menggugat Tergugat II dalam perkara a quo adalah salah alamat dan haruslah
R

ditolak, lagi pula, terbukti bahwa pada saat kejadian, Tergugat I tidak masuk
es

kantor dan bertugas dan juga tidak meminta izin untuk tidak masuk pada
M

ng

saat itu, padahal sesuai dengan jadwal jaga poli dokter obgyn RS Ibu dan
on
gu

Halaman 33 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Anak Pemerintah Aceh, pada saat tanggal 29 Maret 2016 yang seharusnya

si
bertugas adalah dr. Ulfa yaitu Tergugat I.

ne
ng
II. DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa Tergugat II menolak dengan tegas dalil-dalil yang disampaikan oleh
Penggugat dalam Pokok Perkara

do
gu2. Bahwa dalil-dalil yang telah disampaikan dalam eksepsi mohon dianggap
menjadi bahagian yang tidak terpisahkan dalam Pokok Perkara

In
A
3. Bahwa Tergugat II hanya menanggapi dalil-dalil yang berkaitan dengan
Tergugat II.
ah

lik
4. Bahwa tidak benar Tergugat II tidak memberikan pelayanan medis seperti
yang dikatakan oleh Penggugat pada posita angka 9 dan 10 pokok perkara,
yang benar adalah dari sejak Penggugat masuk ke Instalasi Gawat Darurat
am

ub
di RS Ibu dan Anak, Tergugat II dalam hal ini petugas di Tergugat II telah
memberkan pelayanan medis yang maksimal, hal ini dapat dibuktikan
ep
dengan hasil rekam medik yang akan disampaikan pada saat pembuktian,
k

dan sampai pada saat pasien yaitu istri dari Penggugat dirujuk ke Rumah
ah

Sakit Zainal Abidin, keadaan pasien tetap terpantau oleh petugas medik
R

si
Tergugat II yaitu, dalam keadan jantung bagus, dan masih berkomunkasi
dengan keluarga.

ne
ng

Bahwa tidak benar Penggugat meminta untuk dirujuk ke Rumah Sakit Zainal

do
gu

Abdin, yang benar adalah Penggugat tidak pernah meminta dirujuk, tetapi
menyerahkan semua penanganan yang terbaik kepada Tergugat II, dan
baru kemudian pada pukul 19.50 Tergugat II merujuk pasien ke Rumah
In
A

Saki Zainal Abidin, dan pada saat itu kondisi pasien dalam keadaan baik
dan diterima di Rumah Sakit Zainal Abidin dalam keadaa baik sesuai
ah

lik

dengan rekam medis yang akan kami sampaikan di persidangan.


5. Bahwa tidak benar Tergugat V ada menelpon Tergugat II, seperti yang di
m

ub

dalilkan oleh Penggugat pada angka 11 posita gugatannya, yang


disampaikan hanya kesimpulan yang mengada-ngada, bahwa petugas
ka

Tergugat II yang mengantarkan ke Rumah Sakit Zainal Abidin pada waktu


ep

itu sempat mengurus segala keperluan administrasi Penggugat, dan


ah

menunggu sampai dengan hand over ke dokter jaga sampai ditangani oleh
R

dr spesialis di rumah sakit tersebut.


es

6. Bahwa tidak benar yang didalilkan oleh Penggugat pada posita gugatan
M

ng

angka 13, yang benar adalah Tergugat II tidak pernah melakukan kelalaian,
on
gu

Halaman 34 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan penangangan pasien dilakukan secara Standar Operational yang

si
berlaku di Tergugat II, dan adalah hak dari Penggugat untuk melaporkan,
tetapi belum tentu Tergugat I bersalah atau tidak, sehingga tidak tepat jika

ne
ng
Penggugat menggugat secara perdata Tergugat II karena apa yang
dilaporkan secara pidana harus bisa dibuktikan terlebih dahulu di dalam
proses pembuktian secara materil.

do
gu 7. Bahwa tidak benar posita gugatan Penggugat angka 17 dalam Tentang
Perbuatan Melawan Hukum yang mendalilkan ”Tergugat II adalah Rumah

In
A
Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh selaku Badan Hukum yang
memperkerjakan Tergugat I dan Tergugat III.............................................dst”
ah

lik
yang benar adalah Tergugat I dan Tergugat III tidak bekerja pada Tergugat
II secara langsung dalam hal ini atas menerima upah, Tegrugat I dan
Tergugat III hanya ditugaskan pada Tergugat II, dalm dalal hal
am

ub
pertanggungjawaban baik pidana maupun perdata, Tergugat I dan Tergugat
III terikat dengan sumpah dan janji jabatan dan terikat dengan aturan
ep
organisasi dari Tergugat II, dalam hal ini Tergugat I telah tidak masuk kantor
k

pada saat kejadian tersebut, padahal Tergugat I seharusnya bertugas pada


ah

saat itu, hal ini sesuai dengan Hasil Rapat Audit Medik yang
R

si
menyatakan “setelah dilakukan audit medik oleh Subkomite
Peningkatan Mutu tanggal 31 Maret 2016 yang dihadiri oleh seluruh

ne
ng

anggota, maka komite medik mengadakan rapat pleno dengan hasil:


ketidakhadiran dokter yang bertanggungjawab menyebabkan

do
gu

penatalaksanaan pasien tidak maksimal.


Bahwa harus dibedakan konsep hukum Perdata dan Adminsitrasi Negara,
dalam konteks atasan, Tergugat II adalah unit organiasi tempat bekerjanya
In
A

Tergugat I dan dalam konteks tugas dan tanggungjawabnya, selaku


Pegawai Negeri Sipil Tergugat I terikat dengan sumap dah janji jabatan
ah

lik

dan jika kemudian adanya tindakan yang dilakukannya menyimpang dari


sumpah dan janji jabatanya dan melanggar aturan hukum yang berlaku
m

ub

maka hal tersebut menjadi tanggung jawab pribadi.


8. Bahwa pada intinya dalam uraian Penggugat mendalilkan adanya
ka

Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh Para Tergugat, dan dalam
ep

hal ini Tergugat II tegaskan, dalam uraian Gugatan yang disampaikan oleh
ah

Penggugat tidak menunjukkan perbuatan mana yang dilakukan oleh


R

Tergugat II sehingga menyebabkan kerugian bagi Penggugat, karena


es

Tergugat II adalah unit organisasi yan memiliki tugas dan tupoksi dan
M

ng

memiliki standar operational, sehingag tidak tepat jika dikatakan Tergugat II


on
gu

Halaman 35 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum sementara SOP nya

si
dijalankan oleh Tergugat II.
9. Bahwa sesuai dengan dalil-dalil tersebut diatas, maka sangatlah bertolak

ne
ng
belakang jika dikatakan Tergugat II telah melakukan Perbuatan Melawan
Hukum, sehingga dalil-dalil mengenai Perbuatan Melawan Hukum yang
diajukan oleh Penggugat haruslah ditolak seluruhnya.

do
gu 10. Bahwa Tergugat II menolak dengan tegas sita jaminan yang diajukan oleh
Penggugat di dalam Petitum angka VI huruf b karena barang tersebut

In
A
adalah milik negara dan digunakan untuk kepentingan umum, sesuai
dengan pasal 50 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
ah

lik
Perbendaharaan Negara.
Berdasarkan alasan-alasan yang telah Tergugat II kemukakan diatas, mohon
kepada Majelis Hakim untuk memberikan putusan sebagai berikut:
am

ub
Dalam Eksepsi
- Menerima Eksepsi Tergugat II untuk seluruhnya;
ep
- Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima.
k

Dalam Pokok Perkara


ah

- Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya


R

si
- Menyatakan Tergugat II tidak melakukan Perbuatan Melawan Hukum
- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara.

ne
ng

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon memberikan putusan yang seadil-
adilnya (equo et bono).

do
gu

Jawaban Tergugat IV dan V :


I. DALAM EKSEPSI
In
A

Bahwa Tergugat IV dan V menolak dengan tegas dalil-dalil yang disampaikan oleh
ah

Penggugat dalam Gugatannya, kecuali dalil-dalil yang diakui dengan tegas oleh
lik

Tergugat IV dan Tergugat V.

- Gugatan Penggugat Prematur


m

ub

Bahwa dalil gugatan Penggugat pada pokoknya mendalilkan adanya tindakan


ka

dari Tergugat I yang merugikan Penggugat sehingga akibat dari tindakan dari
ep

Tergugat I tersebut istri dari Penggugat dan anak Penggugat telah meninggal
dunia
ah

Bahwa Penggugat mendalilkan pada pokoknya adanya Perbuatan Melawan


es

Hukum yang dilakukan oleh Para Tergugat, (Tergugat I, II, III, IV, V, VI s/d IX)
M

yang mana dalam konteks perkara a quo Penggugat mengakui dalam


ng

on
gu

Halaman 36 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
gugatannya telah menuntut Tergugat I secara pidana, pada dalil gugatan

R
alinea ke-5 dikatakan “bahwa mengenai

si
Penggugat pada angka 15
pertanggungjawaban pidana, Penggugat telah melaporkan Tergugat I ke

ne
ng
Kepolisian Resort Kota Banda Aceh pada tanggal 01 April 2016, sebagaimana
tanda bukti lapor Nomor : LPB/184/IV/2016/SPKT. dan setelah melalui proses
penyidikan dan melalui Surat yang dikirimkan oleh Pihak Kepolisian Resort

do
gu Kota Banda Aceh kepada Penggugat pada tanggal 3 Juni 2016 Nomor
B/406/VI/2016/Reskrim Tergugat I telah ditetapkan sebagai tersangka dan

In
A
berkasnya ke Kejaksaan Negeri Banda Aceh di Banda Aceh”.
Bahwa Penggugat mendalilkan adanya pertanggungjawaban Pidana
ah

lik
sebagaimana dimaksud pada UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pada
pasal 190 ayat (1) dan ayat (2) dan ada juga Pertanggungjawaban Perdata
sebagaimana dimaksud Pasal 1365 KUHPerdata tentang Perbuatan Melawan
am

ub
Hukum.

Bahwa menurut hemat Tergugat IV dan V, dalam perkara a quo harus


ep
k

dibuktikan terlebih dahulu kesalahan dari Tergugat I dalam peradilan Pidana,


ah

apabila nantinya dalam peradilan Pidana Tergugat I dinyatakan bersalah oleh


R

si
Majelis Hakim, maka baru kemudian akan timbul kewajiban Perdata, yang mana
pembuktian dalam perkara Pidana menyatakan memang benar terjadi mal

ne
ng

praktik medik yang mengakibatkan meninggalnya istri dan anak Penggugat,


hal ini dikarenakan antara perkara Pidana yang dilaporkan dan Perkara

do
Perdata yang diajukan oleh Penggugat ada korelasi hukumnya, dan seharusnya
gu

pembuktian perkara pidana harus lebih dahulu dilakukan karena pembuktian


perkara pidana adalah pembuktian secara materil, tidak bersifat forrmil seperti
In
A

dalam perkara Perdata sehingga pembuktian dalam perkara Pidana digunakan


untuk membuktikan adanya Perbuatan Melawan Hukum dalam perkara a quo.
ah

lik

Bahwa yang disampaikan oleh Penggugat tentang status Tergugat I selaku


Tersangka, memang benar, tetapi belum tentu dalam hal ini Tergugat I bersalah
m

ub

nantinya dalam proses peradilan pidana. dengan demikian menurut hemat


Tergugat IV dan Tergugat V perkara a quo belum layak dilajukan karena masih
ka

ep

prematur.
ah

- Legal standing Penggugat tidak jelas


R

Bahwa dalam uraian gugatan Penggugat tidak menguraikan hubungan hukum


es
M

antara Penggugat dengan Istri Penggugat dalam suatu ikatan perkawinan yang
ng

diakui kebenarannya sesuai dengan undang-undang perkawinan yang berlaku


on
gu

Halaman 37 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
di Negara Republik Indonesia, seharusnya dalam uraian gugatan Penggugugat

si
menguraikan adanya akte pernikahan yang sah antara Penggugat dengan
Almarhum Istrinya, karena perkara a quo adalah perkara perdata yang harus

ne
ng
dibuktikan mengenai legal standing dari Penggugat sehingga Penggugat benar
adalah suami yang sah sesuai dengan hukum perkawinan yaitu Undang
Undang No 1 Tahun 1974 sehingga memiliki hak untuk mengajukan gugatan a

do
gu quo.

In
A
- Gugatan Penggugat yang menggugat Tergugat IV dan Tergugat V adalah
salah alamat
ah

lik
Bahwa gugatan Penggugat yang menggugat Tergugat IV dan V dalam uraian
nya menyatakan adanya Perbuatan Melawan Hukum yang ditujukan
kepadaTergugat IV dan V adalah tidak benar, karena masing-masing Para
am

ub
Tergugat bekerja dalam kapasitasnya masing-masing,dan titik persoalan
perkara a quo adalah pada Tergugat I, apalagi dalam perkara a quo Tergugat I
ep
telah ditetapkan sebagai Tersangka, sehingga dalam konteks mal praktik dalam
k

hukum Pidana ada atau tidaknya kesalahan nantinya menjadi tanggungjawab


ah

individu, karena Tergugat I terikat dengan sumpah dan jabatannya. Dengan


R

si
demikian menggugat Tergugat IV dan V dalam perkara a quo adalah salah
alamat dan haruslah ditolak, lagi pula, terbukti bahwa pada saat kejadian,

ne
ng

Tergugat I tidak masuk kantor dan bertugas dan juga tidak meminta izin
untuk tidak masuk pada saat itu, padahal sesuai dengan jadwal jaga poli

do
gu

dokter obgyn RS Ibu dan Anak Pemerintah Aceh, pada saat tanggal 29
Maret 2016 yang seharusnya bertugas adalah dr. Ulfa yaitu Tergugat I.
In
A

II. DALAM POKOK PERKARA


1. Bahwa Tergugat IV dan V menolak dengan tegas dalil-dalil yang
ah

lik

disampaikan oleh Penggugat dalam Pokok Perkara.


2. Bahwa dalil-dalil yang telah disampaikan dalam eksepsi mohon dianggap
m

ub

menjadi bahagian yang tidak terpisahkan dalam Pokok Perkara.


3. Bahwa Tergugat IV dan V hanya menanggapi dalil-dalil yang berkaitan
ka

dengan Tergugat IV dan V.


ep

4. Bahwa benar Tergugat II merujuk/memindahkan isteri penggugat keRumah


ah

Sakit Umum Daerah dr Zainal Abidin Banda Aceh/Tergugat IV, setelah


R

serah terima pasien dilakukan pelayanan medis agar dapat


es

mempersiapkan pasien seoptimal mungkin untuk dilakukan tindakan operasi


M

ng

yang aman baik bagi pasien maupun dokter pelaksana tindakan


on
gu

Halaman 38 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pembedahan.berdasarkan SK Direktur RSUDZA No: 445/65/2014,tanggal

si
04 juli 2014 tentang Penetapan Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Umum Daerah dr Zainal Abidin dan SK Direktur RSUDZA No: 445/114/2015

ne
ng
Tanggal 27 April 2015 tentang Pelayanan Bedah di Rumah Sakit Umum
Daerah dr Zainal Abidin dan juga telah dilakukan transfer dan serah terima
pasien ke kamar operasi dengan prosedur tetap untuk dilakukan operasi

do
gu Pasien janin gawat, Tergugat V telah memberkan pelayanan medis yang
maksimal, dengan bertindak secara hati-hati dan teliti sesuai dengan

In
A
standar profesi dan telah melakukan apa yang seharusnya dilakukan
sebagai kewajiban kontraktual yang sudah disepakati kepada penggugat
ah

lik
dengan tidak menjanjikan atau memberi garansi akan keberasilan upaya
tergugat V, kerena perjanjian tersebut berbentuk daya upaya (inspaning
verbintenis) bukan perjanjian akan berhasil (resultaat verbintenis), Tergugat
am

ub
V sudah berusaha dengan standar profesi, standar prosedur dan prinsip-
prinsip profesional kedokteran untuk menyelamatkan pasien gawat janin
ep
namun tidak tertolong (meninggal) hal ini dapat dibuktikan dengan hasil
k

rekam medik yang akan disampaikan pada saat pembuktian,


ah

5. Bahwa tidak benar Tergugat V ada menelpon Tergugat II, seperti yang di
R

si
dalilkan oleh Penggugat pada angka 11 posita gugatannya, yang
disampaikan hanya kesimpulan yang mengada-ngada, kerena Tergugat V

ne
ng

punya kode etik profesi dan sumpah jabatan sebagai seorang tenaga
kesehatan harus bisa menyimpan rahasia medis bagi pihak lain yang tidak

do
gu

berkepentingan.
6. Bahwa tidak benar posita gugatan Penggugat angka 17 dalam Tentang
Perbuatan Melawan Hukum yang mendalilkan ”Tergugat IV adalah Rumah
In
A

Sakit Umum Zainal Abidin Banda Aceh selaku Badan Hukum yang
memperkerjakan Tergugat I dan Tergugat III.............................................dst”
ah

lik

yang benar adalah Tergugat I dan Tergugat III tidak bekerja pada Tergugat
II secara langsung dalam hal ini atas menerima upah, Tergugat I dan
m

ub

Tergugat III hanya ditugaskan pada Tergugat II, dalam hal


pertanggungjawaban baik pidana maupun perdata, Tergugat I dan Tergugat
ka

III terikat dengan sumpah dan janji jabatan dan terikat dengan aturan
ep

organisasi dari Tergugat II, dalam hal ini Tergugat I telah tidak masuk kantor
ah

pada saat kejadian tersebut, padahal Tergugat I seharusnya bertugas pada


R

saat itu, hal ini sesuai dengan Hasil Rapat Audit Medik yang
es

menyatakan “setelah dilakukan audit medik oleh Subkomite


M

ng

Peningkatan Mutu tanggal 31 Maret 2016 yang dihadiri oleh seluruh


on
gu

Halaman 39 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
anggota, maka komite medik mengadakan rapat pleno dengan hasil:

si
ketidakhadiran dokter yang bertanggungjawab menyebabkan
penatalaksanaan pasien tidak maksimal.”

ne
ng
7. Bahwa harus dibedakan konsep hukum Perdata dan Administrasi Negara,
dalam konteks atasan, Tergugat IV adalah unit organisasi dari Tergugat VI

do
gu dan dalam konteks tugas dan tanggungjawabnya, selaku Pegawai Negeri
Sipil, maka Tergugat I-lah yang terikat dengan sumpah dah janji jabatan
dan jika kemudian adanya tindakan yang dilakukannya menyimpang dari

In
A
sumpah dan janji jabatanya dan melanggar aturan hukum yang berlaku
maka hal tersebut menjadi tanggung jawab pribadi dari Tergugat I.
ah

lik
8. Bahwa pada intinya dalam uraian Penggugat mendalilkan adanya
Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh Para Tergugat, dan dalam
am

ub
hal ini Tergugat IV dan V tegaskan, dalam uraian Gugatan yang
disampaikan oleh Penggugat tidak menunjukkan perbuatan mana yang
dilakukan oleh Tergugat IV dan V sehingga menyebabkan kerugian bagi
ep
k

Penggugat, karena Tergugat IV adalah unit organisasi yan memiliki tugas


ah

dan tupoksi dan memiliki standar operasional, sehingag tidak tepat jika
R

si
dikatakan Tergugat IV telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum,
sementara SOP telah dilaksanakan secara benar oleh Tergugat IV.

ne
ng

9. Bahwa sesuai dengan dalil-dalil tersebut diatas, maka sangatlah bertolak


belakang jika dikatakan Tergugat IV dan V telah melakukan Perbuatan
Melawan Hukum, sehingga dalil-dalil mengenai Perbuatan Melawan Hukum

do
gu

yang diajukan oleh Penggugat haruslah ditolak seluruhnya.


10. Bahwa Tergugat IV dan V menolak dengan tegas sita jaminan yang
In
A

diajukan oleh Penggugat karena objek sitaan adalah barang milik negara
dan sebagaimana dalam ketentuan Pasal 50 Undang-Undang Nomor 1
ah

lik

Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara adalah dilarang untuk


menyita barang negara karena adalah untuk kepentingan umum.
m

ub

Berdasarkan alasan-alasan yang telah Tergugat IV dan V kemukakan diatas,


mohon kepada Majelis Hakim untuk memberikan putusan sebagai berikut:
ka

ep

Dalam Eksepsi
- Menerima Eksepsi Tergugat IV dan V untuk seluruhnya;
ah

- Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima.


R

es

Dalam Pokok Perkara


M

ng

- Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


on
gu

Halaman 40 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Menyatakan Tergugat IV dan V tidak melakukan Perbuatan Melawan Hukum;

R
- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara.

si
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon memberikan putusan yang seadil-

ne
ng
adilnya (equoet bono).

do
gu
Jawaban Tergugat III :
DALAM EKSEPSI ;
Tentang Gugatan Error in Persona

In
A
1. Bahwa dalam gugatannya pada halaman 3 bagian Tentang Duduk Perkara,
ah

lik
Penggugat menguraikan bahwa pada hari Senin tanggal 29 Maret 2016
membawa istri Penggugat yang bernama SURYANI Binti ABDUL WAHAB
am

ub
ke Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh ;

2. Bahwa dalam uraian gugatannya pada angka 12 halaman 5, Penggugat


mendalilkan bahwa istri Penggugat Suryani Binti Abdul Wahab telah
ep
k

meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin Banda Aceh
ah

pada pukul 04.00 Dini hari tanggal 30 Maret 2016 ;


R

si
3. Bahwa Penggugat dalam gugatannya sama sekali tidak menjelaskan
dengan rinci dasar hukum atau hubungan hukum yang menunjukkan

ne
ng

kebenaran bahwa benar Almarhummah Suryani Binti Abdul Wahab adalah


benar istri yang sah berdasarkan pencatatan kantor urusan agama (buku

do
gu

nikah) sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1


Tahun 1974 Tentang Perkawinan yang menegaskan “(2) Tiap-tiap
Perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku”.
In
A

Dan Penggugat juga tidak menjelaskan secara hukum apakah gugatan ini
diajukannya oleh dirinya selaku Ahli Waris dari Suryani Binti Abdul Wahab
ah

lik

atau berdasarkan surat kuasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123


HIR. Bahkan dalam petitumnya, Penggugat juga sama sekali tidak
m

ub

memohon kepada Majelis Hakim untuk dinyatakan kebenaran telah


meninggal dunianya Suryani Binti Abdul Wahab dan Penggugat adalah
ka

pihak yang sah sebagai ahli waris yang dapat menuntut kerugian atas
ep

meninggalnya almarhummah ;
ah

4. Bahwa dengan tidak dijelaskan atau diuraikannya hubungan hukum antara


R

Penggugat dengan almarhummah Suryani Binti Abdul Wahab dalam


es
M

gugatannya, telah membuat gugatan Penggugat mengandung diskualifikasi


ng

in person, karena Penggugat bukanlah persona standi in judicio atau


on
gu

Halaman 41 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat bukanlah pihak yang mempunyai hak dan kepentingan untuk

si
menggugat perkara yang disengketakan. Sehingga sejalan dengan Putusan
Mahkamah Agung Nomor 442 K/Sip/1973 tanggal 8 Oktober 1973 yang

ne
ng
menegaskan bahwa “gugatan dari seseorang yang tidak berhak
mengajukan gugatan haruslah dinyatakan tidak dapat diterima” ;

do
gu 5. Bahwa karena Penggugat tidak mempunyai kapasitas hukum untuk
bertindak sebagai Penggugat, maka gugatan Penggugat dengan sendirinya
menjadi cacat hukum, sehingga gugatan yang demikian patut ditolak atau

In
A
setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima ;

6. Bahwa hal ini juga dipertegas Mahkamah Agung RI dalam putusannya


ah

lik
No.2962/K/Pdt/1993 tanggal 28 Mei 1998 yang berbunyi : “Bahwa salah
satu prinsip fundamental atas sahnya gugatan secara formal, gugatan harus
am

ub
diajukan oleh Pihak yang memiliki kapasitas bertindak sebagai Penggugat.
Menurut Hukum Acara Perdata orang yang memiliki kapasitas mengajukan
gugatan dalam suatu perkara perdata, hanya orang yang mempunyai
ep
k

hubungan hukum dan kepentingan dengan apa yang disengketakan.


ah

Apabila gugatan diajukan oleh orang yang tidak mempunyai kapasitas untuk
R

si
memperkarakan suatu sengketa, maka gugatan mengandung cacat hukum
dan gugatan yang mengandung cacat error in personae dalam bentuk

ne
ng

kualifikasi in person” ;

7. Bahwa dengan tidak terbuktinya adanya hubungan hukum antara

do
gu

Penggugat dengan almarhummah Suryani Binti Abdul Wahab, maka


Tergugat III dengan ini mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara ini berkenan untuk menolak gugatan Penggugat atau
In
A

setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima


(Niet Onvankelijke Verklaard) ;
ah

lik

8. Bahwa dalam uraian gugatan lainnya, Penggugat telah menarik Tergugat III
dalam kapasitas pribadi selaku mantan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak.
m

ub

Penarikan Tergugat III dalam perkara ini merupakan error in persona dalam
bentuk gemis aanhoeda nigheid. Karena berdasarkan uraian Posita
ka

Gugatan Penggugat, tidak ditemukan uraian yang jelas dan memiliki alas
ep

hukum yang terang sehingga Tergugat III dapat dimintakan


ah

pertanggungjawaban secara pribadi atas kerugian yang mungkin diterima


R

oleh Penggugat ;
es
M

ng

on
gu

Halaman 42 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9. Bahwa Penggugat telah mendalilkan bahwa kedudukan Tergugat III pada

si
saat itu adalah sebagai Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh
sehingga memiliki tanggungjawab sebagai atasan dari Tergugat I untuk

ne
ng
mengawasi kinerja bawahannya termasuk Tergugat I. Bahkan dalam uraian
pada angka 16 halaman 8 gugatannya, Penggugat mendalilkan bahwa
Tergugat III memiliki kewajiban mengawasi keberadaan dan kinerja

do
gu Tergugat I dengan mengaitkan ketentuan Pasal 1367 KUHPerdata.
Berdasarkan uraian yang Penggugat dalilkan tersebut jelas bahwa

In
A
pertanggungjawaban yang diinginkan oleh Penggugat adalah
pertanggungjawaban Tergugat III dalam kapasitasnya sebagai Direktur
ah

lik
Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh pada saat itu bukan sebagai pihak
Tergugat III secara pribadi. Hal ini juga ditegaskan Penggugat dalam
penyebutan pihak Tergugat III selaku Mantan Direktur Rumah Sakit Ibu dan
am

ub
Anak Banda Aceh, beralamat di Jalan Prof. Madjid Ibrahim No.3 Banda
Aceh, bukan Tergugat III selaku pribadi yang beralamat dan berkedudukan
ep
di Jalan Rombean No. 4 Gampong Lam Lagang Kecamatan Banda Raya
k

Kota Banda Aceh pada identitas pihak yang digugat ;


ah

R
10. Bahwa dengan demikian penarikan Tergugat III selaku Mantan Direktur

si
Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh dalam perkara ini adalah keliru,

ne
ng

karena kalaupun benar ada kesalahan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Ibu
dan Anak Banda Aceh dalam penanganan terhadap Suryani Binti Abdul
Wahab (almh), maka sesuai dengan perundang-undangan i.c Undang-

do
gu

Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah


Sakit merupakan tanggungjawab Rumah Sakit sebagai badan hukum
In
A

sesuai dengan Tugas dan Fungsinya sebagaimana terurai dalam ketentuan


Pasal 4 yang menegaskan “Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna “, dan Pasal 5 yang
ah

lik

menyatakan “Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 4, Rumah Sakit mempunyai fungsi: a. penyelenggaraan pelayanan
m

ub

pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan


rumah sakit; b. pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan
ka

ep

melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga


sesuai kebutuhan medis; c. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
ah

sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam


R

pemberian pelayanan kesehatan; dan d. penyelenggaraan penelitian dan


es
M

pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka


ng

peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu


on
gu

Halaman 43 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pengetahuan bidang kesehatan”, bukan tanggungjawab Tergugat III selaku

si
Pimpinan atau Direktur dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh sebagai
Badan Hukum ;

ne
ng
11. Bahwa dengan kelirunya Penggugat menarik Tergugat III sebagai pihak
dalam sengketa aquo maka sangatlah patut bila Majelis Hakim yang

do
gu memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan menyatakan gugatan
Penggugat tidak dapat diterima ;

In
A
Tentang Gugatan Prematur
1. Bahwa Penggugat dalam uraian gugatannya menyatakan bahwa
ah

meninggalnya Suryani Binti Abdul Wahab (alm) disebabkan kelalaian dan

lik
atau kesengajaan yang dilakukan oleh Tergugat I, II dan Tergugat III ;

2. Bahwa pernyataan Penggugat tersebut sangatlah prematur, karena hingga


am

ub
perkara ini diajukan, Tergugat I selaku dokter yang diduga melakukan
kelalaian belum dihukum secara pidana dan tidak ada pendapat Majelis
ep
Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) dan atau Majelis Kehormatan Disiplin
k

Kedokteran Indonesia (MKDKI) yang menyatakan tentang adanya


ah

R
kesalahan yang dilakukan oleh Tergugat I selaku Dokter Penanggung

si
Jawab Pelayanan (DPJP) ;

ne
ng

3. Bahwa berdasarkan hasil Audit Medit Komite Medis Rumah Sakit Ibu dan
Anak melalui suratnya kepada Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak
tertanggal 11 April 2016 memberikan pendapat bahwa ketidakhadiran

do
gu

dokter yang bertanggungjawab menyebabkan penatalaksanaan pasien tidak


maksimal. Dan tidak ada rekomendasi lain atau apapun terhadap dokter
In
A

yang bersangkutan tersebut (Tergugat I) ;

4. Bahwa penetapan Tersangka Tergugat I sebagaimana Surat Kepolisian


ah

lik

Resort Kota Banda Aceh Nomor : B/406/VI/2016/Reskrim tanggal 03 Juni


2016 tidaklah memberikan suatu putusan hukum bahwa Tergugat I bersalah
m

ub

karena sesuai dengan ketentuan Pasal 1 angka 14 KUHAPidana


dijelaskan bahwa “Tersangka adalah seseorang yang karena perbuatannya
ka

atau keadaannya, berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai


ep

pelaku tindak pidana”. Dengan demikian merujuk ketentuan dimaksud maka


ah

Tergugat I belumlah dapat dinyatakan bersalah dan oleh karena itu Surat
R

Kepolisian Resort Kota Banda Aceh terlalu dini dijadikan dasar adanya
es

Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh Tergugat I ;


M

ng

on
gu

Halaman 44 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Bahwa gugatan Penggugat juga merupakan gugatan prematur untuk

si
diajukan diselesaikan melalui jalur hukum, karena merujuk kepada Surat
Edaran (SEMA) tahun 1982 yang telah memberikan arahan kepada

ne
ng
para Hakim bahwa untuk menangani kasus dokter atau tenaga
kesehatan yang diduga melakukan kesalahan atau kelalaian untuk
tidak langsung di proses melalui jalur hukum tetapi dimintakan dulu

do
gu pendapat Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) dan atau
Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI). Hal yang

In
A
sama dinyatakan dalam surat edaran Petunjuk Rahasia dari Kejaksaan
Agung Nomor B 006 /R-31/I/1982, Jaksa Agung tanggal 19 Oktober
ah

lik
1982 tentang Perkara Profesi Kesehatan, menyatakan bahwa agar tidak
meneruskan perkara sebelum konsultasi dengan pejabat Dinas
Kesehatan setempat atau Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
am

ub
Bahkan Putusan Mahkamah Konstitusi No. 4/PUU-V/2007 menyatakan
bahwa sengketa medik diselesaikan terlebih dahulu melalui peradilan
ep
profesi ;
k

6. Bahwa akibat gugatan penggugat yang prematur tentunya menjadikan


ah

R
gugatan cacat formal sehingga patut bila dinyatakan tidak dapat diterima

si
atau (Niet Onvankelijke Verklaard) oleh Majelis Hakim yang mulia :

ne
ng

Tentang Gugatan Obscuur Libel


1. Bahwa Penggugat dalam posita gugatannya menyatakan bahwa kerugian

do
gu

materiil dan kerugian formil yang dialami oleh Penggugat dikarenakan


perbuatan Tergugat III yang nyata nyata tidak melakukan pengawasan atas
In
A

kinerja Tergugat I, namun posita gugatannya Penggugat tidak merinci secara


detail besaran kerugian materiil yang dialaminya kecuali hanya menyatakan
ah

adanya kerugian pengeluaran operasional dalam mengurus hak-hak


lik

Penggugat. Dengan tidak dirincinya kerugian tentunya membuat gugatan


menjadi kabur apalagi dalam petitumnya Penggugat memohon kepada Majelis
m

ub

Hakim untuk memerintahkan Para Tergugat membayar kerugian tersebut


secara tanggung renteng ;
ka

ep

2. Bahwa gugatan yang demikian haruslah dinyatakan tidak dapat diterima, hal
ini sejalan dengan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor :
ah

19.K/Sip/1983, tanggal 31 Oktober 1983 yang menegaskan “Karena gugatan


R

es

ganti rugi tidak dirinci, lagi pula belum diperiksa oleh judex-facti, gugatan ganti
M

rugi tersebut dinyatakan tidak dapat diterima”, dan Putusan Mahkamah


ng

on
gu

Halaman 45 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Agung Republik Indonesia Nomor : 492.K/Sip/1970, tanggal 21 Nopember

R
1970 ”Gugatan yang tidak sempurna, karena tidak menyebutkan dengan jelas

si
apa yang dituntut, harus dinyatakan tidak dapat diterima, seperti halnya dalam

ne
ng
perkara ini dituntutkan :- agar dinyatakan sah semua keputusan Menteri
Perhubungan Laut, tetapi tidak disebutkan peraturan-peraturan yang mana ; -
agar dinyatakan sebagai perbuatan melawan hukum sejak perbuatan Tergugat

do
gu terhadap Penggugat dengan tidak menyebutkan perbuatan yang mana; - agar
dihukum membayar ganti-rugi sebesar Rp 1.000.000,- tanpa merinci untuk

In
A
kerugian-kerugian apa saja “;

Bahwa berdasarkan uraian di atas dan merujuk kepada peraturan perundang-


ah

lik
undangan yang berlaku serta yurisprudensi Mahkamah Agung, maka sangatlah
patut dan tepat bilamana Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Banda Aceh yang
am

ub
memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan menyatakan bahwa gugatan
Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima atau Niet Onvankelijke Verklaard
(NO), dikarenakan Gugatan Penggugat error in persona, prematur dan
ep
k

obscuur libel ;
ah

DALAM POKOK PERKARA ;


R

si
1. Bahwa apa yang diuraikan Tergugat III dalam eksepsi di atas merupakan satu
kesatuan dengan jawaban dalam pokok perkara a quo ;

ne
ng

2. Bahwa Tergugat III menolak dalil-dalil Gugatan Penggugat, karena isinya tidak
benar dan tidak mendasar kecuali yang diakui secara jelas dan tegas oleh

do
gu

Tergugat III dalam jawaban pokok perkara di bawah ini ;

3. Bahwa adalah benar Tergugat III pernah menjabat sebagai Direktur Rumah
In
Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh pada tahun 2014 sampai dengan 2016
A

sebagaimana Surat Keputusan Gubernur Aceh Nomor : PEG.821.22/037/2014


tanggal 24 September 2014, akan tetapi sejak tanggal 01 April 2016 Tergugat
ah

lik

III tidak lagi menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda
Aceh, karena berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Aceh Nomor :
m

ub

PEG.821.22/005/2016 Tergugat III di mutasi ke Rumah Sakit Umum Daerah


Zainoel Abidin, sebagaimana diperkuat dengan Surat Keterangan Aktif Bekerja
ka

Nomor : Peg.830/04995 tanggal 2 Mei 2016 yang diterbitkan oleh Direktur


ep

Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin ;


ah

4. Bahwa dalil gugatan angka 1 sampai dengan angka 6, silahkan Penggugat


R

es

buktikan di depan persidangan karena dalil yang disampaikan merupakan apa


M

yang Penggugat alami tanpa dilihat dan diketahui oleh Tergugat III ;
ng

on
gu

Halaman 46 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Bahwa dalil gugatan angka 7, 8, 9 dan angka 13 merupakan dalil yang

si
tendensius dan masih memerlukan pembuktian lebih lanjut, karena lahir dari
interprestasi Penggugat sendiri terhadap Tergugat III, padahal saat itu

ne
ng
Penggugat belum pernah ketemu apalagi berbicara dengan Tergugat III,
sehingga dalil yang demikian jelas telah memberikan penilaian negatif sepihak
terhadap diri Tergugat III. Oleh karena itu mohon Majelis Hakim berkenan

do
gu mengeyampingkan dalil ini’

6. Bahwa dalil angka 11, 12, 14, 15, merupakan dalil yang tidak perlu Tergugat III

In
A
tanggapi karena tidak menjelaskan apapun kaitannya dengan Tergugat III ;

7. Bahwa pernyataan Penggugat sebagaimana dalil angka 16 dan 17 merupakan


ah

lik
dalil yang keliru, karena sekalipun Tergugat III adalah direktur atau pimpinan
pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh pada masa itu, namun tidaklah
am

ub
secara sertamerta seluruh tanggungjawab berada dipundaknya, karena ada
sebagian tugas managemen yang dilimpahkan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dengan tujuan untuk memperlancar
ep
k

kegiatan managemen pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh,
ah

diantaranya Peraturan Gubernur Nomor 46 Tahun 2008 Tentang Rincian


R

si
Tugas Pokok dan Fungsi Pemangku Jabatan Struktural Di Lingkungan Rumah
Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus Daerah Propinsi Nanggroe Aceh

ne
ng

Darussalam tanggal 6 Juni 2008, Peraturan Gubernur Aceh Nomor 125 Tahun
2009 Tentang Hasil Analisis Jabatan Struktural dan Jabatan Fungsional Umum

do
Pada Rumah Sakit Ibu dan Anak. Dan khusus bagi Dokter Penanggung Jawab
gu

Pelayanan (DPJP) Rumah Sakit Ibu dan Anak telah diatur dan ditata secara
khusus melalui Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Nomor :
In
A

04/YM/002/VII/2011. Apalagi berdasarkan Hasil Rapat Audit Medit dari Komite


Medis Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh melalui Suratnya Nomor
ah

lik

005/KM/IV/2016 tanggal 11 April 2016 yang dilaporkan kepada Direktur Badan


Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Ibu dan Anak dengan tegas menyatakan
bahwa ketidakhadiran dokter yang bertanggungjawab menyebabkan
m

ub

penatalaksanaan pasien tidak maksimal, bukan dikarenakan oleh Tergugat III.


ka

Oleh karena itu mohon Majelis Hakim yang mulia berkenan menolak dalil
ep

Penggugat dimaksud ;
ah

8. Bahwa selanjutnya dalil kerugian yang disampaikan oleh Penggugat pada


R

angka 18 gugatannya merupakan dalil kerugian yang tidak patut dan tidak
es

benar apalagi harus dipertanggungjawabkan pada Tergugat III. Selain nilai


M

ng

kerugian yang timbul, pengeluaran biaya pendampingan pengacara


on
gu

Halaman 47 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
merupakan urusan sepihak dari Penggugat dan tidak atas suruhan ataupun

si
permintaan Tergugat III. Begitu juga kerugian inmateriil yang dimohonkan
sangat tidak pantas dan patut, apalagi dari pihak Pemerintah Propinsi Aceh,

ne
ng
Pihak Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh, dan Pihak Rumah Sakit Umum
Daerah Zainoel Abidin telah memberikan bantuan duka, bahkan beberapa
dokter yang ikut prihatin atas peristiwa yang tidak diharapkan oleh semua

do
gu pihak ini juga ikut memberikan bantuan sebagai bentuk moralitas keperdulian
sesama manusia. Oleh karenanya mohon Majelis Hakim berkenan menolak

In
A
seluruhnya permohonan ganti rugi materil dan inmateril yang dimohonkan oleh
Penggugat ;
ah

lik
9. Bahwa permintaan sebagaimana dalil gugatan angka 19 gugatannya, bukan
kapasitas dan wewenang Tergugat III untuk menyetujuinya dan
am

ub
menyanggupinya;

10. Bahwa dalil gugatan angka 20 merupakan permohonan yang keliru dan
karena tentunya proses pencabutan izin praktek seorang dokter haruslah
ep
k

didasari atas adanya pelanggaran kode etik yang diputuskan dan di tetapkan
ah

melalui lembaga Majelis Kode Etik kedokteran itu sendiri, dan karenanya
R

si
dengan tidak mengurangi rasa hormat, mohon Majelis Hakim berkenan
menolak permohonan Penggugat dimaksud ;

ne
ng

11. Bahwa dalil gugatan Penggugat pada angka 21 merupakan dalil yang patut
untuk dikesampingkan, karena selain tidak sejalan dengan petitum Penggugat

do
gu

yang memohon agar Para Tergugat diharuskan membayar ganti rugi secara
tanggung renteng, namun Penggugat hanya memohon penyitaan atas harta
benda milik Tergugat I, II dan III. Apalagi harta yang dimohonkan untuk disita
In
A

diantaranya adalah harta milik negara yaitu Rumah Sakit Ibu dan Anak, dan
merujuk kepada Pasal 50 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
ah

lik

Perbendaharaan Negara yang menyatakan harta kekayaan milik negara tak


bisa disita oleh pengadilan Jo. Putusan MA No. 2539 K/Pdt/1985 tentang
m

ub

larangan menyita barang-barang milik Negara. Apalagi permohonan sita


dimaksud oleh Penggugat melebihi apa nilai apa yang dituntut. Selain itu atas
ka

objek angka 21 huruf c gugatan yang dimohonkan sita bukanlah milik Tergugat
ep

III akan tetapi milik ahli waris almarhum H. Drg.T.Azwar (suami Tergugat III).
ah

Oleh karena itu Mohon Majelis Hakim berkenan menolak permohonan sita dari
R

Penggugat ;
es
M

12. Bahwa terhadap dalil gugatan angka 22 alasan gugatan Penggugat tidak
ng

beralasan hukum, karena posita gugatan Penggugat agar keputusan dalam


on
gu

Halaman 48 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perkara aquo inin dapat dijalankan serta merta atau putusan dinyatakan dapat

si
dilaksanakan terlebih dahulu (uit voerbaar bij voorraad), harus ditolak karena
bertentangan dengan ketentuan hukum formil yang berlaku, hal mana sesuai

ne
ng
dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor :
1296 K/Sip/1973 tanggal 27 Agustus 1975 Jo. Yurisprudensi Mahkamah
Agung Republik Indonesia Nomor : 764 K/Sip/1973 tanggal 15 Mei 1976,

do
gu yang menegaskan: “Walaupun gugatan Penggugat didasarkan alat bukti
otentik, tetapi oleh karena gugatan dimaksud bukan mengenai hutang

In
A
piutang, maka tuntutan agar putusan dapat dijalankan terlebih dahulu
tidak dapat dikabulkan.” (Vide : Surat Edaran Mahkamah Agung Republik
ah

lik
Indonesia Nomor : 03 Tahun 1971 tanggal 12 Mei 1971 Jo. Surat Edaran
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 06 Tahun 1975 tanggal 01
Desember 1976 Jo. Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia
am

ub
Nomor : 03 Tahun 1978 tanggal 01 April 1978). :

13. Bahwa selanjutnya Penggugat memohon agar Tergugat III membayar uang
ep
k

dwangsom (uang paksa) sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) per hari.
Dan menurut Tergugat III sangatlah berlebihan permohonan Penggugat dalam
ah

R
gugatannya tersebut, karena pada hakekatnya hukuman tersebut merupakan

si
hukuman pembayaran uang paksa/dwangsom yang menurut Pasal 611 a ayat

ne
ng

(1) kalimat terakhir B.Rv yang menyatakan ; lembaga uang paksa tidak dapat
diterapkan dalam suatu putusan yang mengandung diktum penghukuman
membayar sejumlah uang, karena penghukuman untuk membayar sejumlah

do
gu

uang itu selalu dapat diwujudkan (misalnya dengan upaya paksa/eksekusi)


dan juga uang paksa (dwangsom) bukan berkenaan dengan masalah bisnis
In
A

melainkan diterapkan sebagai bentuk hukuman berkenaan dengan paksaan


eksekusi riil yang bukan eksekusi pembayaran sejumlah uang . Hal ini sesuai
dengan Pasal 606 a Rv berbunyi :“Sepanjang suatu keputusan hakim
ah

lik

mengandung hukuman untuk sesuatu yang lain dari pada membayar sejumlah
uang, maka dapat di tentukan bahwa sepanjang atau setiap kali terhukum
m

ub

tidak memenuhi hukuman tersebut sebab olehnya harus diserahkan sejumlah


uang yang besarnya ditetapkan dalam putusan hakim, dan uang tersebut
ka

dinamakan uang paksa”. Dan karenanya patutlah bila Majelis Hakim menolak
ep

permohonan Penggugat tersebut ;


ah

DALAM REKONPENSI
es
M

ng

on
gu

Halaman 49 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa untuk selanjutnya Tergugat III dalam Konvensi disebut Penggugat III

si
Dalam Rekonpensi dan Penggugat dalam konvensi disebut Tergugat Dalam
Rekonpensi;

ne
ng
2. Bahwa hal-hal yang telah Penggugat III Dalam Rekonpensi kemukakan diatas,
mohon kiranya hal-hal tersebut secara keseluruhan diambil alih dan atau

do
gu dijadikan dalil Rekonpensi, dan hal tersebut dianggap telah dituliskan dan
diulangi secara keseluruhan ;

3. Bahwa Penggugat III Dalam Rekonpensi merupakan seorang dokter gigi dan

In
A
seorang abdi negara yang telah menjalankan profesi dan amanah yang
melekat pada dirinya ;
ah

lik
4. Bahwa Penggugat III Dalam Rekonpensi tidak pernah bertindak secara
pribadi dalam bentuk dan waktu kapanpun dalam melaksanakan tugas
am

ub
sebagai Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak pada masa itu ;

5. Bahwa apa yang telah Tergugat Dalam Rekonpensi sampaikan dalam


ep
gugatannya merupakan ”fitnah” dan tuduhan yang sangat tidak masuk akal,
k

karena semua perbuatan Penggugat III Dalam Rekonpensi lakukan semata-


ah

R
mata karena panggilan tugas dan selalu bercermin pada aturan hukum yang

si
berlaku :

ne
ng

6. Bahwa dengan gugatan Tergugat dalam Rekonpensi terhadap Penggugat III


dalam Rekonpensi yang tidak memiliki alas hukum yang sah dan mendasar,
hal tersebut merupakan satu fakta, yang membawa dampak dan akibat

do
gu

negative terhadap harkat dan martabat Penggugat III Dalam Rekonpensi baik
sebagai seorang dokter maupun sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil, juga
In
A

sebagai panutan keluarga dan kerabat, maka dampak negative tersebut


secara pencitraan, menimbulkan kerugian in-materiil bagi Penggugat III Dalam
ah

lik

Rekonpensi. yang tidak dapat dinilai dengan mata uang, namun untuk
memberikan kejelasan dalam gugatan ini maka kerugian tersebut bilamana
ditaksir dan dinilai dengan rupiah berjumlah Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar
m

ub

rupiah). Dan oleh karenanya sangat beralasan hukum kerugian inmateriil


tersebut dimintakan pertanggugjawaban terhadap Penggugat III Dalam
ka

ep

Rekonpensi ;
ah

Berdasarkan seluruh uraian di atas, maka Tergugat III mohon kepada Majelis
R

Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan memutuskan ;


es
M

ng

DALAM EKSEPSI ;
on
gu

Halaman 50 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Menerima Eksepsi Tergugat III seluruhnya ;

si
2. Menyatakan secara hukum Gugatan Penggugat tidak dapat diterima ;

DALAM POKOK PERKARA ;

ne
ng
1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ;

do
gu
DALAM REKONPENSI ;
1. Menerima Gugatan Rekonpensi seluruhnya;
2. Menyatakan Perbuatan Tergugat dalam Rekonpensi merupakan Perbuatan

In
A
Melawan Hukum ;
3. Menghukum Tergugat dalam Rekonpensi untuk membayar kerugian Inmateriil
ah

lik
sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah)
4. Menghukum Tergugat dalam Rekonpensi untuk membayar biaya perkara ;
am

ub
Jawaban Tergugat VI :
I. DALAM EKSEPSI
ep
k

Bahwa Tergugat VI menolak dengan tegas dalil-dalil yang disampaikan oleh


ah

Penggugat dalam Gugatannya, kecual dalil-dalil yang diakui dengan tegas oleh
R

si
Tergugat VI.

- Gugatan Penggugat Prematur

ne
ng

Bahwa dalil gugatan Penggugat pada pokoknya mendalilkan adanya


tindakan dari Tergugat I yang merugikan Penggugat sehingga akibat dari

do
gu

tindakan dari Tergugat I tersebut istri dari Penggugat dan anak Penggugat telah
meninggal dunia
Bahwa Penggugat mendalilkan pada pokoknya adanya Perbuatan Melawan
In
A

Hukum yang dilakukan oleh Para Tergugat, (Tergugat I, II, III, IV, V, VI s/d IX)
yang mana dalam konteks perkara a quo Penggugat mengakui dalam
ah

lik

gugatannya telah menuntut Tergugat I secara pidana, pada dalil gugatan


Penggugat pada angka 15 alinea ke-5 dikatakan “bahwa mengenai
m

ub

pertanggungjawaban pidana, Penggugat telah melaporkan Tergugat I ke


Kepolisian Resort Kota Banda Aceh pada tanggal 01 April 2016, sebagaimana
ka

tanda bukti lapor Nomor : LPB/184/IV/2016/SPKT. dan setelah melalui proses


ep

penyidikan dan melalui Surat yang dikirimkan oleh Pihak Kepolisian Resort
ah

Kota Banda Aceh kepada Penggugat pada tanggal 3 Juni 2016 Nomor
R

B/406/VI/2016/Reskrim Tergugat I telah ditetapkan sebagai tersangka dan


es

berkasnya ke Kejaksaan Negeri Banda Aceh di Banda Aceh”.


M

ng

on
gu

Halaman 51 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa Penggugat mendalilkan adanya pertanggungjawaban Pidana

si
sebagaimana dimaksud pada UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pada
pasal 190 ayat (1) dan ayat (2) dan ada juga Pertanggungjawaban Perdata

ne
ng
sebagaimana dimaksud Pasal 1365 KUHPerdata tentang Perbuatan Melawan
Hukum.

do
gu Bahwa menurut hemat Tergugat VI, dalam perkara a quo harus dibuktikan
terlebih dahulu kesalahan dari Tergugat I dalam peradilan Pidana, apabila

In
A
nantinya dalam peradilan Pidana Tergugat I dinyatakan bersalah oleh Majelis
Hakim, maka baru kemudian akan timbul kewajiban Perdata, yang mana
ah

lik
pembuktian dalam perkara Pidana menyatakan memang benar terjadi mal
praktik medik yang mengakibatkan meninggalnya istri dan anak Penggugat,
hal ini dikarenakan antara perkara Pidana yang dilaporkan dan Perkara
am

ub
Perdata yang diajukan oleh Penggugat ada korelasi hukumnya, dan seharusnya
pembuktian perkara pidana harus lebih dahulu dilakukan karena pembuktian
ep
perkara pidana adalah pembuktian secara materil, tidak bersifat forrmil seperti
k

dalam perkara Perdata sehingga pembuktian dalam perkara Pidana digunakan


ah

untuk membuktikan adanya Perbuatan Melawan Hukum dalam perkara a quo.


R

si
Bahwa yang disampaikan oleh Penggugat tentang status Tergugat I selaku

ne
ng

Tersangka, memang benar, tetapi belum tentu dalam hal ini Tergugat I bersalah
nantinya dalam proses peradilan pidana. dengan demikian menurut hemat

do
gu

Tergugat VI perkara a quo belum saatnya diajukan untuk diperiksa secara


perdata oleh majelis hakim peradilan perdata karena itu secara hukum gugatan
Penggugat harus dinyatakan sebagai gugatan yang prematur (belum saatnya
In
A

diajukan).
ah

lik

- Legal standing Penggugat tidak jelas


Bahwa dalam uraian gugatan Penggugat tidak menguraikan hubungan hukum
m

ub

antara Penggugat dengan Istri Penggugat yang bernama Suryani bin Abdul
Wahab dalam suatu ikatan perkawinan yang diakui kebenarannya sesuai
ka

dengan undang-undang perkawinan yang berlaku di Negara Republik


ep

Indonesia, seharusnya dalam uraian gugatan Penggugugat menguraikan


ah

adanya akte pernikahan yang sah antara Penggugat dengan Almarhum


R

Istrinya, karena perkara a quo adalah perkara perdata yang harus dibuktikan
es

hubungan hukum yang jelas dan terang antara Penggugat dengan Suryani bin
M

ng

Abdul Wahab, sehingga jelas kedudukan hukum Penggugat (legal standing)


on
gu

Halaman 52 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sehingga melahirkan hak dan kewajiban secara hukum sebagai suami yang sah

si
sesuai dengan hukum perkawinan di Negara Republik Indonesia dan memiliki
hak untuk mengajukan gugatan a quo. Dengan tidak diuraikannya hubungan

ne
ng
hukum tersebut maka tidak jelas kedudukan Penggugat dalam perkara ini
sehingga juga berakibat kaburnya gugatan Penggugat.

do
gu
- Gugatan Penggugat yang menggugat Tergugat VI adalah salah alamat
Bahwa gugatan Penggugat yang menggugat Tergugat VI dalam uraiannya

In
A
menyatakan adanya Perbuatan Melawan Hukum yang ditujukan oleh Tergugat
VI adalah tidak benar, karena Tergugat VI sudah bertindak sesuai dengan
ah

lik
ketentuan dan prosedur hukum yang berlaku, dalam hal ini Tergugat VI telah
menyediakan seluruh fasilitas dan sarana serta sumber daya manusia untuk
pelayanan bagi masyarakat yang membutuhkan pelayana kesehatan maka oleh
am

ub
karena itu tidak ada alasan Tergugat VI dinyatakan sebagai telah melakukan
Perbuatan Melawan Hukum.
ep
k

II. DALAM POKOK PERKARA


ah

1. Bahwa Tergugat VI menolak dengan tegas dalil-dalil yang disampaikan oleh


R

si
Penggugat dalam Pokok Perkara
2. Bahwa dalil-dalil yang telah disampaikan dalam eksepsi mohon dianggap

ne
ng

menjadi bahagian yang tidak terpisahkan dalam Pokok Perkara


3. Bahwa Tergugat VI hanya menanggapi dalil-dalil yang berkaitan dengan

do
gu

Tergugat VI.
4. Bahwa pada intinya dalam uraian Penggugat mendalilkan adanya
Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh Para Tergugat, dan dalam
In
A

hal ini Tergugat VI tegaskan, dalam uraian Gugatan yang disampaikan oleh
Penggugat tidak pernah menguraikan secara rinci dan menunjukkan
ah

lik

perbuatan mana yang dilakukan oleh Tergugat VI sehingga menyebabkan


timbulnya kerugian bagi Penggugat. Karena itu Tergugat VI tidak dapat
m

ub

memberikan tanggapan atas gugatan Penggugat karena tidak jelas dalam


hal apa dan perbuatan/tindakan apa yang dimintakan pertanggungjawaban
ka

kepada Tergugat VI.


ep

5. Bahwa Penggugat mendalilkan Tergugat VI Pemerintah Provinsi Nanggroe


ah

Aceh Darussalam , adalah pemilik dari dua rumah sakit umum, yaitu
R

Tergugat II dan Tergugat IV khususnya rumah sakit Ibu dan Anak Banda
es

Aceh/Tergugat VI adalah pihak yang paling bertanggungjawab secara


M

ng

institusi sebagaimana dalam Pasal 1367 KUH Perdata.........dst


on
gu

Halaman 53 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Bahwa dalil Penggugat tersebut diatas adalah tidak tepat dan sangatlah

si
keliru dan haruslah ditolak, karena harus dibedakan konsep hukum Perdata
dan Administrasi Negara, dalam konteks atasan, Gubernur adalah selaku

ne
ng
Kepala Pemerintah dan merupakan wakil pemerintah pusat di daerah,
Gubernur dalam hal ini telah melimpahkan tugas-tugas urusan
pemerintahan kepada Satuan Kerja Perangkat Aceh yang membidangi

do
gu kesehatan, dalam hal ini adalah Rumah Sakit Ibu dan Anak.
7. Bahwa dalam konteks tugas dan tanggungjawabnya, selaku Pegawai

In
A
Negeri Sipil yang diangkat terikat dengan sumpah dan janji jabatan dan jika
kemudian adanya tindakan yang dilakukan menyimpang dari sumpah dan
ah

lik
janji jabatannya dan melanggar aturan hukum yang berlaku maka hal
tersebut menjadi tanggungjawab pribadi.
8. Bahwa lagi pula, dalam perkara a quo, Gubernur selaku Tergugat VI telah
am

ub
bertindak sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku, namun jika
nantinya sesuai dengan dalil Penggugat, Tergugat I terbukti bersalah dalam
ep
peradilan pidana, maka sanksi yang lainnya mungkin saja akan diambil
k

dengan tegas.
ah

9. Bahwa sesuai dengan dalil-dalil tersebut diatas, maka sangatlah bertolak


R

si
belakang jika dikatakan Tergugat VI telah melakukan Perbuatan Melawan
Hukum, sehingga dalil-dalil mengenai Perbuatan Melawan Hukum yang

ne
ng

diajukan oleh Penggugat haruslah ditolak seluruhnya.


10. Bahwa Tergugat VI menolak dengan tegas sita jaminan yang diajukan oleh

do
gu

Penggugat di dalam Petitum angka VI huruf b karena barang tersebut


adalah milik negara dan digunakan untuk kepentingan umum, sesuai
dengan pasal 50 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
In
A

Perbendaharaan Negara.
Berdasarkan alasan-alasan yang telah Tergugat VI kemukakan diatas, mohon
ah

lik

kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk
memberikan putusan sebagai berikut:
m

ub

Dalam Eksepsi
- Menerima Eksepsi Tergugat VI untuk seluruhnya;
ka

- Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima.


ep

Dalam Pokok Perkara


ah

- Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya


R

- Menyatakan Tergugat VI tidak melakukan Perbuatan Melawan Hukum


es

- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara.


M

ng

on
gu

Halaman 54 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon memberikan putusan yang seadil-

si
adilnya (equo et bono).

ne
ng
Jawaban Tergugat VIII :
DALAM EKSEPSI

do
- Bahwa perkara ini adalah merupakan kewenangan Pengadilan Tata Usaha
gu Negara (PTUN) bukan kewenangan dari Pengadilan Negeri, akan tetapi para
penggugat mendaftarkan Perkara ini Pada Pengadilan Negeri, maka menurut

In
A
hukum gugatan penggugat haruslah dinyatakan tidak dapat diterima (Niet
Ontvankelijk) ;
ah

lik
- Gugatan Salah Subjek/Salah Pihak Gugatan Penggugat haruslah dinyatakan
di Tolak/tidak dapat diterima, karena dalam Gugatan tersebut Penggugat sangat
am

ub
keliru telah menempatkan Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh sebagai tergugat
dalam perkara ini ;
DALAM POKOK PERKARA
ep
k

Bahwa terhadap Eksepsi diatas adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari
ah

Jawaban Pokok Perkara ini ;


R

si
1. Bahwa Tergugat VIII menolak seluruh dalil dan alasan yang diajukan oleh
penggugat/ menolak seluruh Gugatan Penggugat tersebut kecuali yang diakui

ne
ng

kebenarannya secara tegas dan nyata oleh Tergugat VIII ;


2. Bahwa mengenai dalil Gugatan Penggugat terkait Tergugat VIII adalah yang
berwenang atau berhak memberikan serta juga Mencabut terhadap izin

do
gu

Praktek Tergugat I dan Tergugat III, maka dengan ini Tergugat VIII
menanggapi terhadap dalil dalam gugatan Penggugat Tersebut sangat tidak
In
A

beralasan menurut hukum, karena Tergugat VIII dalam


Memberikan/Mengeluarkan Izin Praktek Dokter telah sesuai dengan Peraturan
ah

lik

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2052/Menkes/PER/X/2011 serta


Tergugat VIII tidak berhak dan tidak berwenang mencabut Izin praktek
seorang Dokter apabila memang tidak adanya Temuan terhadap dokter
m

ub

tersebut telah menyalahi izin praktek yang di dasari dengan tidak adanya
ka

Keputusan atau Rekomendasi dari Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran


ep

Indonesia (MKDKI) terkait kesalahan dokter tersebut (Sesuai dengan UUD NO


29 tahun 2004 pasal 69 Ayat 1,2 dan 3 Tentang Praktek Kedokteran),untuk itu
ah

sudah sepatutnya terhadap Gugatan Penggugat tidak dapat diterima ;


R

es

3. Bahwa dikarenakan kami seharusnya bukanlah merupakan pihak dalam


M

perkara ini, maka terhadap petitum dalam gugatan penggugat yang


ng

on
gu

Halaman 55 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menginginkan agar kami membayar ganti rugi Immaterial sebesar Rp.

si
5.000.000.000,- (Lima Milyar rupiah) adalah bukan kewenangan atau tanggung
jawab kami untuk membayarnya, maka untuk itu Gugatan tersebut haruslah

ne
ng
dinyatakan di Tolak/ tidak dapat diterima ;
4. Bahwa untuk selain dan selebihnya kami tidak lagi menanggapi serta apa yang
di uraian tersebut diatas adalah merupakan sebuah fakta hukum, maka sudah

do
gu sepatutnya Majelis hakim untuk menerima terhadap seluruh uraian dalam
jawaban dalam Pokok Perkara ini;

In
A
Bahwa bedasarkan segala Uraian Jawaban Tergugat VIII tersebut diatas, Tergugat
VIII memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Banda Aceh yang
ah

lik
memeriksa dan mengadili Perkara ini untuk dapat memberikan Putusan dengan
amar sebagai berikut;

- Menerima dan mengabulkan Eksepsi, Jawaban Para Tergugat ;


am

ub
- Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;

- Menyatakan Gugatan Penggugat ditolak/ setidak-tidaknya tidak dapat diterima


ep
k

( Niet onvakelijk verklaard ) ;


ah

- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya Perkara yang timbul dalam


R

si
Jawaban Tergugat IX :

ne
ng

I. Dalam Eksepsi

A. Gugatan Salah Alamat (error in pesona)

do
gu

- Bahwa keberatan TERGUGAT IX atas Gugatan Penggugat yakni


Penggugat tidak mempunyai hak (legal standing) untuk menggugat
In
Perkara yang disengketakan. Hal ini terbukti secara jelas dari
A

ketidaktelitian Kuasa Hukum PENGGUGAT dalam membuat suatu


Gugatan, Gugatan yang diajukan terhadap PARA TERGUGAT setelah
ah

lik

TERGUGAT IX pelajari dengan seksama bahwa dalam Gugatan yang


diajukan oleh PENGGUGAT tidak menjelaskan sama sekali secara
m

ub

hukum tentang hubungan hukum antara PENGGUGAT dengan pihak-


pihak yang dijadikan objek sengketa oleh PENGGUGAT. Kami
ka

TERGUGAT IX menyatakan bahwa PENGGUGAT hanya mengangkat


ep

suatu cerita tanpa menjelaskan posisi hukum dari PENGGUGAT sendiri.


ah

- Bahwa dengan mempertimbangkan waktu pengajuan Gugatan yang


R

diajukan oleh Kuasa Hukum PENGGUGAT ke Pengadilan Negeri Banda


es

Aceh adalah pada tanggal 30 September 2016, yang kemudian


M

ng

didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Banda Aceh pada tanggal


on
gu

Halaman 56 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
11 Oktober 2016, dan tidak adanya perubahan pada substansi pada

si
Gugatan, termasuk pihak-pihak mana saja yang digugat maka dapat
dipastikan bahwa Kuasa Hukum PENGGUGAT telah salah dalam

ne
ng
menetapkan status hukum dari TERGUGAT IX.
Para Penerima Kuasa TERGUGAT IX menyampaikan dengan
pertimbangan bahwa sejak ditetapkannya Peraturan Presiden Republik

do
gu Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 pada tanggal 21 Januari 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara, untuk penggunaan nomenklatur

In
A
Departemen Kesehatan sudah tidak ada atau tidak diakui lagi sebagai
instansi negara yang ada di dalam Pemerintahan Republik Indonesia.
ah

lik
Sejak diberlakukannya Peraturan Presiden Republik Indonesia tersebut
maka instansi negara yang mengurusi bidang kesehatan di Pemerintah
Republik Indonesia adalah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
am

ub
B. Gugatan kabur (obcuurlibels)

Menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku, Obscuur


ep
k

liebel adalah pengertian dari gugatan Penggugat yang tidak terang


atau isinya gelap (on duidelijk) atau Formulasi gugatan yang
ah

R
disampaikan tidak jelas atau kabur.

si
Bahwa yang menjadi permasalahan adalah Gugatan PENGGUGAT dalam

ne
ng

dalil positanya dalam halaman 10 pada alinea 6 tidak dapat menjelaskan


secara jelas dan menyeluruh tentang hal apa yang telah TERGUGAT

do
IX lakukan atau perbuat terhadap pihak PENGGUGAT sehingga
gu

PENGGUGAT menjadikan TERGUGAT IX sebagai pihak dalam


perkara a quo.
In
A

Perlu TERGUGAT IX tegaskan, Obscuur libel adalah pengertian dari


gugatan PENGGUGAT yang tidak terang atau isinya gelap (on duidelijk)
ah

lik

atau Formulasi gugatan yang disampaikan tidak jelas atau kabur, sebab
kejelasan suatu surat gugatan merupakan syarat formil sebuah gugatan.
m

ub

Jika melihat beberapa contoh konkrit terhadap beberapa yurisprudensi dan


literatur yang ada, maka obscuur libel dapat terjadi terhadap dasar hukum
ka

gugatan, objek gugatan, petitum dan posita gugatan, Wanprestasi serta


ep

Perbuatan Melawan Hukum.


ah

Dalam Gugatan PENGGUGAT, dapat TERGUGAT IX sampaikan yakni


R

terkait dengan dalil-dalil PENGGUGAT yang menyatakan bahwa


es
M

TERGUGAT IX telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum terhadap


ng

PENGGUGAT, tidaklah benar. Dalam mengajukan gugatan Perbuatan


on
gu

Halaman 57 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Melawan Hukum, PENGGUGAT harus mempersiapkan bukti-bukti dan

si
menunjukan bukan hanya ada suatu perbuatan melawan hukum, tetapi
ada juga unsur kesalahan (schuld) yang dilakukan oleh TERGUGAT IX

ne
ng
Unsur-Unsur Perbuatan Melawan Hukum antara lain :

1. Adanya kesalahan;

do
gu 2. Perbuatan tersebut melawan hukum;
3. Adanya kerugian;
4. Adanya hubungan kausal antara perbuatan melawan hukum.

In
A
Dalam Perkara a quo pada gugatan PENGGUGAT, PENGGUGAT sama
sekali tidak menjelaskan apa yang menjadi hubungan kausal
ah

lik
keperdataan antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT, dan
PENGGUGAT dalam Gugatannya tidak menerangkan hal apa yang telah
am

ub
dilakukan oleh TERGUGAT IX hingga merugikan PENGGUGAT dan
aturan hukum apa yang telah dilanggar oleh TERGUGAT IX hingga
TERGUGAT IX dijadikan Pihak dalam Gugatan oleh PENGGUGAT oleh
ep
k

karena itu TERGUGAT IX menyimpulkan bahwa Gugatan PENGGUGAT


ah

kabur/ tidak jelas.


R

si
Bahwa sesungguhnya pihak TERGUGAT IX tidak mendapat kejelasan apa
yang menjadi objek gugatan dan aturan hukum apa yang telah dilanggar

ne
ng

oleh TERGUGAT IX dalam Perkara a quo hingga dijadikan pihak oleh


PENGGUGAT.

do
gu

Selanjutnya, terhadap tuduhan PENGGUGAT yang menyatakan bahwa


TERGUGAT IX telah melakukan perbuatan yang melawan hukum, atas hal
In
tersebut pihak TERGUGAT IX sangatlah merasa keberatan, karena
A

TERGUGAT IX sama sekali tidak memiliki hubungan hukum keperdataan


dengan PENGGUGAT, yang artinya sangatlah tidak mungkin apabila
ah

lik

TERGUGAT IX melakukan Perbuatan Melawan Hukum terhadap


PENGGUGAT, oleh karena itu TERGUGAT IX menyatakan pada Jawaban
m

ub

ini bahwa Gugatan PENGGUGAT mengada-ada.

Dengan demikian, sudah cukup jelas dan beralasan bahwa Gugatan


ka

ep

Penggugat tidak memenuhi syarat-syarat diajukannya Gugatan, oleh


karena itu kami TERGUGAT IX mohon kepada Majelis Hakim yang
ah

memeriksa dan mengadili Perkara a quo berkenan untuk menyatakan


R

es

Gugatan Penggugat Kabur / Tidak Jelas karena gugatan penggugat dirasa


M

ng

on
gu

Halaman 58 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hampa/ kosong, sehingga Gugatan Penggugat dapat dinyatakan Ditolak

si
atau setidak-tidaknya dinyatakan Tidak Dapat Diterima.

Berdasarkan uraian Eksepsi di atas maka kami mohon kepada Majelis

ne
ng
Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini untuk menolak Gugatan
yang diajukan PENGGUGAT untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya

do
gu menyatakan jika Gugatan yang diajukan PENGGUGAT tidak dapat
diterima (niet ontvantelijke verklaad atau NO).

In
II. Dalam Pokok Perkara
A
a. Bahwa pada prinsipnya, TERGUGAT IX menolak seluruh dalil-dalil
ah

lik
Gugatan PENGGUGAT, kecuali terhadap hal-hal yang secara tegas dan
telah jelas diakui oleh PENGGUGAT demi keuntungan TERGUGAT IX.
am

ub
b. Bahwa TERGUGAT IX merupakan Kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang kesehatan yang fungsi utamanya adalah
membuat regulasi tentang kesehatan.
ep
k

c. Bahwa dalam pokok perkara PENGGUGAT tidak menjelaskan tentang


ah

adanya hubungan hukum antara TERGUGAT IX dengan PENGGUGAT


R

si
atas permasalahan yang terjadi pada PENGGUGAT. Dengan demikian
maka TERGUGAT IX tidak dapat dibenarkan atau bahkan dibebankan

ne
ng

secara hukum atas perkara a quo. Oleh karena itu maka dapat
disimpulkan jika TERGUGAT IX tidak dapat dikategorikan sebagai pihak

do
yang telah melakukan perbuatan melawan hukum (onrechtmatigedaad)
gu

kepada PENGGUGAT.

d. Bahwa pada intinya TERGUGAT IX merupakan Kementerian yang


In
A

melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap rumah sakit dan tenaga


medis yang dilakukan secara berjenjang sesuai kewenangan masing-
ah

lik

masing, namun terkait dengan dalil gugatan PENGGUGAT tidak secara


jelas dan menyeluruh dapat menyebutkan bentuk pembinaan dan
m

ub

pengawasan yang harus dilakukan oleh TERGUGAT IX.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas terbukti bahwa tidak benar


ka

ep

TERGUGAT IX melakukan Perbuatan Melawan Hukum sebagaimana yang


dituduhkan oleh PENGGUGAT. Oleh karena itu, mohon kiranya Ketua Pengadilan
ah

Negeri Banda Aceh Cq. Ketua Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
R

perkara ini di Pengadilan Negari Banda Aceh demi menjunjung asas kepastian
es
M

hukum dan perlindungan hukum bagi TERGUGAT IX, berkenan untuk menyatakan
ng

on
gu

Halaman 59 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menolak Gugatan PENGGUGAT atau setidak-tidaknya menyatakan Gugatan

si
PENGGUGAT tidak dapat diterima.

Untuk itu, TERGUGAT IX mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan

ne
ng
mengadili perkara ini di Pengadilan Negeri Banda Aceh agar berkenan
menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi:

do
I.gu Dalam Eksepsi

- Mengabulkan permohonan EKSEPSI TERGUGAT IX untuk seluruhnya.

In
A
II. Dalam Pokok Perkara

1. Menyatakan Menolak Gugatan yang diajukan PENGGUGAT untuk


ah

lik
seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan Gugatan PENGGUGAT
tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard atau NO);
am

ub
2. Menyatakan Tidak Benar TERGUGAT IX telah melakukan perbuatan
melawan hukum (onrechtmatigedaad) yang mengakibatkan meninggalnya
istri PENGGUGAT atas nama Suryani binti Abdul Wahab dan anak laki-laki
ep
k

yang dilahirkan almarhumah pada hari Rabu, tanggal 30 Maret 2016 di


ah

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainal Abidin Banda Aceh;


R

si
3. Menyatakan Menolak dan Membebaskan TERGUGAT IX secara tanggung
renteng untuk membayar sekaligus dan seketika kepada PENGGUGAT,

ne
ng

uang sejumlah Rp. 5.125.000,00 (lima miliar seratus dua puluh lima juta
rupiah), dengan rincian :

do
gu

a. Kerugian materiil sejumlah Rp. 125.000.000,00 (seratus dua puluh


lima juta rupiah)
In
A

b. Kerugian imaterial sejumlah Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

4. Menyatakan Menolak dan Membebaskan TERGUGAT IX untuk


ah

lik

menyatakan “Permohonan Maaf” kepada PENGGUGAT dan masyarakat


Aceh atas meninggalnya istri dan anak PENGGUGAT karena kelalaian
m

ub

dan atau kesalahan dari PARA TERGUGAT dan juga berjanji akan
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Aceh dibidang kesehatan
ka

dan Permohonan Maaf tersebut diumumkan di Harian Serambi Indonesia


ep

¼ (satu perempat) pada Halaman Pertama selama 3 (tiga) hari berturut-


ah

turut.
R

5. Menyatakan Putusan dalam perkara ini tidaklah dapat dijalankan terlebih


es
M

dahulu (uit voerbaar bij vooraad), meskipun ada upaya hukum verzet,
ng

banding, kasasi atau upaya hukum lainnya.


on
gu

Halaman 60 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Menyatakan menolak adanya uang paksa (dwangsom) sebesar

si
Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah) secara tanggung renteng kepada
PENGGUGAT untuk setiap hari keterlambatan PARA TERGUGAT dalam

ne
ng
melaksanakan Putusan dalam perkara ini.

7. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar seluruh biaya yang timbul

do
gu akibat perkara ini.

Demikian Jawaban ini kami ajukan, dengan harapan kiranya Majelis Hakim
yang memeriksa dan mengadili perkara ini di Pengadilan Negeri Banda Aceh

In
A
berkenan mengabulkan seluruh permohonan TERGUGAT IX. Namun apabila
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain maka
ah

lik
kami mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
untuk memutus perkara ini dengan seadil-adilnya (ex aequo et bono);
am

ub
Menimbang, bahwa Kuasa Penggugat telah mengajukan repliknya
tertanggal 6 Maret 2017 dan Kuasa Tergugat I sampai dengan Tergugat IX telah
ep
mengajukan dupliknya di persidangan tertanggal 13 Maret 2017;
k
ah

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah menjatuhkan Putusan Sela


R

si
terhadap eksepsi kewenangan mengadili absolut/kompetensi absolut dari Kuasa
Hukum Tergugat VIII yang menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Banda Aceh

ne
ng

tidak berwenang untuk mengadili perkara aquo karena yang menjadi objek
gugatan Penggugat dalam perkara aquo adalah kewenangan dari Pengadilan Tata

do
Usaha Negara (PTUN);
gu

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi kewenangan mengadili absolut


In
tersebut Majelis Hakim telah menjatuhkan Putusan Sela tertanggal 24 Nopember
A

2016 yang amarnya berbunyi sebagai berikut :


1. Menolak eksepsi para Tergugat;
ah

lik

2. Memerintahkan kedua belah pihak untuk melanjutkan persidangan;


3. Menangguhkan biaya perkara hingga putusan akhir;
m

ub

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya Penggugat


ka

telah mengajukan bukti surat berupa :


ep

1. Foto Copy Surat Keterangan Nikah, antara Muslim Puteh Bin Abdul Salam
ah

(Penggugat) dengan Suryani Binti Abdul Wahab tertanggal 7 Pebruari 2006,


R

telah dilihat dan disesuaikan dengan aslinya serta diberi materai secukupnya,
es

diberi tanda P-1;


M

ng

on
gu

Halaman 61 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Foto Copy Kartu Tanda Penduduk Republik Indonesia atas nama Suriani telah

si
dilihat dan disesuaikan dengan aslinya serta diberi materai secukupnya, diberi
tanda P-2;

ne
ng
3. Foto copy Kutipan Akta Kelahiran Nomor 636/T/13/2010 atas nama Teuku
Malek Maulana tertanggal 10 Pebruari 2010, telah dilihat dan disesuaikan
dengan aslinya serta diberi materai secukupnya, diberi tanda P-3;

do
gu
4. Foto copy Kutipan Akta Kelahiran Nomor 639/T/13/2010 atas nama Cut
Raihan Anatasya tertanggal 10 Pebruari 2010, telah dilihat dan disesuaikan

In
A
dengan aslinya serta diberi materai secukupnya, diberi kode P-4;
5. Foto copy Kartu Indonesia Sehat Nomor 0000217847621 atas nama Suriani
ah

lik
telah dilihat dan disesuaikan dengan aslinya serta diberi materai secukupnya,
diberi kode P-5;
6. Foto copy Kartu Berobat Jalan yang diterbitkan oleh Rumah Sakit Ibu dan
am

ub
Anak Banda Aceh, telah dilihat dan disesuikan dengan aslinya serta diberi
materai secukupnya, diberi kode P-6;
ep
7. Foto copy Formulir Pasien Meninggal atas nama Bayi Suriani (bayi laki-laki)
k

yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Umum Zainal Abidin Banda Aceh, telah
ah

dilihat dan disesuikan dengan aslinya serta diberi materai secukupnya, diberi
R

si
kode P-7;
8. Foto copy Surat Tanda Bukti Lapor Nomor LPB/184/IV/2016/SPKT tertanggal

ne
ng

01 April 2016, telah dilihat dan disesuikan dengan aslinya serta diberi materai
secukupnya, diberi kode P-8;

do
gu

9. Foto copy Surat dari Polresta Banda Aceh perihal Pemberitahuan


Perkembangan Hasil Penyelidikan, tertanggal 3 Juni 2016, telah dilihat dan
disesuikan dengan aslinya serta diberi materai secukupnya, diberi kode P-9;
In
A

10. Asli berupa kliping koran harian Serambi Indonesia yang terbit di Banda Aceh,
telah dilihat dan disesuikan dengan aslinya serta diberi materai secukupnya,
ah

lik

diberi kode P-10;


11. Asli kliping koran Harian Serambi Indonesia yang terbit di Banda Aceh, telah
m

ub

dilihat dan disesuikan dengan aslinya serta diberi materai secukupnya, diberi
kode P-10a sampai dengan P-10k;
ka

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya Penggugat telah


ep

mengajukan 3 (tiga) orang saksi yang dibawah sumpah menerangkan pada


ah

pokoknya sebagai berikut:


R

1. Saksi ARISMAN dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai


es

berikut:
M

ng

on
gu

Halaman 62 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa setahu saksi istri Penggugat (alm. Suriani) mau melahirkan di

si
Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA);
- Bahwa saksi datang ke Rumah Sakit Ibu dan Anak pada hari Senin tanggal

ne
ng
28 Maret 2016 pukul 18.00 Wib dan pada saat itu saksi bertanya bagaimana
keadaan istri Penggugat;
- Bahwa pada waktu itu saksi ikut masuk ke ruangan sekitar 5 (lima) menit

do
gu untuk melihat keadaan istri Penggugat dalam keadaan menjerit kesakitan
karena mau melahirkan;

In
A
- Bahwa Penggugat pada saat itu minta agar istrinya (alm Suriani) dirujuk ke
rumah sakit lain karena kurang penanganan di RSIA karena dokter spesialis
ah

lik
kandungan tidak ada;
- Bahwa sekira jam 20.00 Wib pergantian shift petugas medis bidan dan
perawat lalu Penggugat dipanggil oleh ke dalam oleh bidan jaga pada waktu
am

ub
itu dan mengatakan istri penggugat akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum
Zainal Abidin (RSUZA);
ep
- Bahwa setahu saksi dari awal saksi datang ke RSIA ke tidak ada dokter
k

kandungan yang menangani istri Penggugat karena tidak ada dokter


ah

kandungan yang bertugas pada saat itu;


R

si
- Bahwa sekira pukul 21.30 Wib istri Penggugat dirujuk ke RSUZA karena di
RSIA tidak dapat ditangani lagi karena pada hari itu tidak ada dokter

ne
ng

spesialis kandungan yang menangani;


- Bahwa sesampai istri Penggugat di RSUZA di terima di bagian IGD dan

do
gu

langsung dilakukan pemeriksaan terhadap istri Penggugat ;


- Bahwa setelah dilakukan pemeriksaan terhadap istri Penggugat (alm.
Suriani) sekira pukul 22.30 Wib istri alm. Suriani dibawa ke ruang operasi
In
A

RSUZA untuk dioperasi;


- Bahwa alm. Suriani dioperasi oleh dr. Cut Meurah Yeni, Sp.OG dan
ah

lik

sebelum dilakukan operasi Penggugat sudah menandatangani Surat


Persetujuan Operasi atas nama istri Penggugat (alm Suriani);
m

ub

- Bahwa setahu saksi bayi tersebut meninggal sekira pukul 01.00 Wib
diberitahu oleh petugas medis RSUZA kepada Penggugat;
ka

- Bahwa sekira pukul 03.00 Wib istri Penggugat dipindahkan dari ruangan
ep

operasi ke bagian ruangan yang lain/ruangan Sal;


ah

- Bahwa pada saat saksi melihat istri Penggugat di ruangan Sal, istri
R

Penggugat minta air hangat dan tidak lama kemudian juga minta air dingin;
es

- Bahwa pada saat itu istri Penggugat sudah dalam keadaan lemas dan
M

ng

ditempat tidur istri Penggugat terdapat banyak darah dan bau anyir;
on
gu

Halaman 63 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa setahu saksi istri Penggugat meninggal dunia sekira pukul 04.00 Wib

si
subuh dan tidak lama kemudian ada datang para dokter untuk memberikan
mesin kejut jantung supaya istri Penggugat sadar lagi akan tetapi istri

ne
ng
Penggugat tidak dapat tertolong lagi;
- Bahwa pada hari Selasa pagi tanggal 29 Maret 2016, Penggugat bersama
keluarganya melaporkan hal tersebut ke Polresta Banda Aceh;

do
gu - Bahwa kemudian datang 2 (dua) anggota polisi berpakaian preman ke
tempat tersebut untuk melihat dan menyelidiki apa yang terjadi;

In
A
Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Para Tergugat
menyatakan akan menanggapinya dalam kesimpulan (konklusi);
ah

lik
2. Saksi ZAHARI, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut:
am

ub
- Bahwa Penggugat tinggal di Lambatee Kec. Darul Kamal, Kab. Aceh Besar;
- Bahwa dari hasil perkawinan dari antara Penggugat dengan Suriani (alm)
ep
telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yaitu Raihan dan Maulana;
k

- Bahwa saksi dihubungi Penggugat tanggal 28 Maret 2016 pukul 08.00 WIB
ah

dan diberitahu bahwa istri Penggugat sudah masuk ke Rumah Sakit Ibu dan
R

si
Anak (RSIA) untuk melahirkan;
- Bahwa saksi sampai di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) pada pukul 10.00

ne
ng

Wib dan berjumpa dengan Penggugat pada saat itu;


- Bahwa saksi berada di RSIA selama 1 jam dan tidak bertemu dengan istri

do
gu

Penggugat (Suriani);
- Bahwa sekira jam 18.00 Wib saksi datang lagi ke RSIA dan berjumpa
dengan Penggugat dan ibu mertua Penggugat, bang Rona dan keluarga istri
In
A

Penggugat (Suriani);
- Bahwa saksi mendengar jeritan kesakitan dari istri Penggugat pada saat itu
ah

lik

karena mau melahirkan;


- Bahwa saksi ada menanyakan apakah istri Penggugat sudah pecah
m

ub

ketuban dan dijawab oleh Penggugat bahwa istrinya Suriani sudah pecah
ketuban dari jam 6 subuh tadi;
ka

- Bahwa Penggugat mengatakan dokter jaga spesialis kandungan (SpOG)


ep

tidak ada/tidak masuk tapi tidak disebutkan siapa nama dokter tersebut;
ah

- Bahwa sekira pukul 18.30 Wib petugas medis/bidan jaga di RSIA


R

mangatakan istri Penggugat (Suriani) disuruh tunggu 1 jam lagi sebelum


es

dirujuk ke tempat lain karena pada saat itu istri Penggugat masih normal
M

ng

tapi kesakitan;
on
gu

Halaman 64 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Penggugat ada menanyakan kepada petugas medis/bidan jaga pada

si
RSIA kalu disini tidak ada dokter apa tidak sebaiknya dipindah ke Rumah
Sakit lain saja dan dijawab oleh petugas RSIA bahwa rambut si bayi sudah

ne
ng
nampak;
- Bahwa saksi ada menyarankan kepada Penggugat untuk memindahkan
istrinya ke Rumah Sakit lain karena tidak ada dokter spesialis kandungan

do
gu (SpOG) di RSIA;
- Bahwa Pengugat menyatakan ia tidak punya uang untuk memindahkan

In
A
istrinya ke Rumah Sakit lain, Rumah Sakit swasta ataupun klinik;
- Bahwa sekira pukul 20.15 disarankan oleh bidan jaga yang ganti shift untuk
ah

lik
dirujuk ke Rumah Sakit lain (RSUZA);
- Bahwa sekira pukul 21.15 Wib saksi disuruh cari ambulan oleh Penggugat
untuk merujuk istri Penggugat ke RSUZA;
am

ub
- Bahwa sekira 10 (sepuluh) menit kemudian ambulan mulai berjalan menuju
ke RSUZA ;
ep
- Bahwa istri Penggugat tiba di RSUZA sekira pukul 21.30 Wib dan diterima di
k

IGD Rumah Sakit tersebut dan langsung dilakukan pemeriksaan;


ah

- Bahwa setelah dilakukan pemeriksaan lalu dilakukan persiapan untuk


R

si
dilakukan operasi caesar oleh dokter Cut Meurah Yeni sekira pukul 22.30
Wib;

ne
ng

- Bahwa sekira pukul 23.20 Wib saksi ada disuruh cari darah oleh Penggugat
untuk istri Penggugat di PMI Kota Banda Aceh;

do
gu

- Bahwa setahu saksi bayi tersebut meninggal sekira pukul 01.00 Wib dan
istri Penggugat meninggal sekira pukul 04.00 Wib diberitahu oleh Ronald
kawan Penggugat melalui telfon;
In
A

Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Para Tergugat


menyatakan akan menanggapinya dalam kesimpulan (konklusi);
ah

lik

3. Saksi JULIADI, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai


berikut:
m

ub

- Bahwa saksi pernah tinggal di rumah Penggugat;


- Bahwa hasil perkawinan antara Penggugat dengan istrinya sudah 2 (dua)
ka

orang anak yakni Raihan kelas Sekolah Dasar dan Maulana kelas 2 Sekolah
ep

Dasar;
ah

- Bahwa saksi mengetahui jika isteri Penggugat telah meninggal dunia pada
R

hari Senin pagi (Subuh) di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin ;


es
M

ng

on
gu

Halaman 65 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa sebelum ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin istri Penggugat

si
(Suryani) dibawa ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) terlebih dulu untuk
melahirkan atau persalinan;

ne
ng
- Bahwa Penggugat membawa istrinya alm. Suryani dari rumah ke Rumah
Sakit Ibu dan Anak (RSIA) sekira pukul 5 (lima) atau 6 (enam) pagi dengan
menggunakan mobil Zahari karena istri Penggugat sudah pecah ketuban

do
gu pada saat itu;
- Bahwa saksi ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) sekira Pukul 13.00 Wib

In
A
dimana saksi ke RSIA karena mengantar anak Penggugat yaitu Maulana
dan Raihan dan saksi hanya bertemu dengan Penggugat di kantin Rumah
ah

lik
Sakit ;
- Bahwa setelah maghrib saksi kembali lagi ke rumah sakit atas permintaan
Bu Ronah dimana ketika itu sudah ada Mertua Penggugat, Adik Ipar, Kakak
am

ub
Ipar Penggugat, Penggugat serta Penggugat ;
- Bahwa sekira pikul 21.00 Wib saksi ada diminta oleh Penggugat untuk
ep
mengantar kasur, bantal ke rumah sakit Zainal Abidin dan sampai di Unit
k

Gawat Darurat (UGD) saksi melihat orang muntah-muntah lalu saksi diminta
ah

untuk membeli air minum dan setelah saksi balik Ibu Suriani sudah masuk di
R

si
ruang operasi ;
- Bahwa saksi mengetahui bayinya sudah meninggal dunia dari Penggugat

ne
ng

yang beritahu saksi namun saksi tidak ada melihat bayinya pada saat itu
setelah itu saksi mendengar bahwa isteri penggugat dalam keadaan kritis

do
gu

dan ada mencari darah ke PMI Kota Banda Aceh;


- Bahwa saksi sempat melihat isteri Penggugat dan sempat meminta air
kepada saksi yang kebetulan saksi ketika itu ada membawa aqua dan saksi
In
A

kasih sama adik ipar Penggugat kemudian saksi dengar dari Buk Rona jika
isteri penggugat sudah meninggal dunia ;
ah

lik

- Bahwa pada waktu isteri Penggugat telah meninggal dunia saksi melihat
darah di kasur tempat tidur isteri penggugat ;
m

ub

- Bahwa Penggugat bersama dengan saksi dan sdr. Eri kemudian


mengadukan kejadian ini ke Polresta Banda Aceh dan tidak berapa lama
ka

kemudian pihak Polresta Banda Aceh ada datang untuk melakukan visum ;
ep

- Bahwa istri Penggugat sebelum dibawa ke rumah sakit ibu dan anak sehat
ah

dan tidak ada keluhan ;


R

- Bahwa sebelum dilakukan operasi Penggugat ada dipanggil oleh dokter di


es

Rumah Sakit Umum Zainal Abidin untuk menandatangani surat persetujuan


M

ng

operasi;
on
gu

Halaman 66 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa istri Penggugat di rujuk ke Rumah Sakit Zainal Abidin karena di

si
Rumah Sakit Ibu dan Anak tidak ada masuk dokter spesialis kandungan
pada waktu itu;

ne
ng
Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Para Tergugat
menyatakan akan menanggapinya dalam kesimpulan (konklusi);

do
gu Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya Tergugat I
telah pula mengajukan bukti surat berupa :
1. Foto copy Petikan Keputusan Gubernur Aceh Nomor : Peg 823.3/29/2014,

In
A
tanggal 28 Maret 2014, yang untuk selanjutnya diberi tanda TI-1 ;
2. Foto copy Surat Ringkasan Medik atas nama Pasien Suriani, umur 31 tahun,
ah

lik
alamat Lambetue Nomor 1836 tanggal 28 Maret 2016, yang untuk selanjutnya
diberi tanda TI-2 ;
am

ub
3. Foto copy Surat Rujukan tertanggal 28 Maret 2016 dari Rumah Sakit Ibu dan
Anak ke Rumah Sakit Umum, atas nama Suriani, yang untuk selanjutnya diberi
tanda TI-3 ;
ep
k

4. Foto copy Surat Instalasi Gawat darurat dari rumah sakit Zainal Abidin tanggal
28 Maret 2016, Pukul 21.33 Wib, yang untuk selanjutnya diberi tanda TI-4 ;
ah

R
5. Foto copy Surat Nomor RM1-08-51-87, Nomor Register 02.2227009 oleh dr.

si
penanggung jawab dr. Meurah Yeni, SP.OG, yang untuk selanjutnya diberi

ne
ng

tanda TI-5 ;
6. Foto copy Surat Tentang Standar Prosedur Penanganan Ketuban Pecah Dini
oleh rumah sakit ibu dan anak yang ditetapkan oleh direktur rumah sakit ibu

do
gu

dan anak tanggal 04 Juli 2011, yang untuk selanjutnya diberi tanda TI-6 ;

Menimbang, bahwa Tergugat I melalui Kuasa Hukumnya telah pula


In
A

menghadirkan 4 (empat) orang saksi di depan persidangan yaitu :


1. Saksi MARDANI dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
ah

lik

berikut:
- Bahwa saksi bekerja sebagai bidan di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA)
Banda Aceh dan saksi bekerja di RSIA sejak tahun 2007 sampai dengan
m

ub

sekarang dan sekarang saksi sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS);
ka

- Bahwa tugas saksi di RSIA membuat rekam medik pasien yang akan
ep

melahirkan;
- Bahwa pada hari itu Senin 28 Maret 2016 saksi sedang bertugas sebagai
ah

bidan jaga di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Banda Aceh pada saat istri
es

Penggugat (alm.Suryani) masuk ke RSIA untuk melahirkan;


M

ng

on
gu

Halaman 67 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pada hari itu Senin 28 Maret 2016 seharusnya dr.Ulfa Wijaya

si
Kusuma sebagai dokter jaga spesialis kandungan pada RSIA menggantikan
dr. T. Rahmat Iqbal yang bertugas sebagai dokter jaga sebelumnya;

ne
ng
- Bahwa pada hari itu dr. Ulfa Wijaya Kusuma tidak masuk kerja sebagai
dokter jaga spesialis kandungan di RSIA pada hari itu dengan alasan ianya
sedang saksit diare;

do
gu - Bahwa pada hari itu saksi terus memantau dan ada melakukan konfirmasi
dengan dr.Ulfa tentang perkembangan keadaan istri Penggugat;

In
A
- Bahwa istri Penggugat masuk ke RSIA sejak pukul 06.00 Wib pagi dan pada
saat masuk ke RSIA sudah dalam keadaan pecah ketuban;
ah

lik
- Bahwa dari sejak masuk ke RSIA pada Senin 28 Maret 2016 pukul 06.00
wib sampai dengan pukul dirujuk ke Rumah sakit Umum Zainal Abidin
(RSUZA) istri Penggugat belum dapat melahirkan sehingga diperlukan
am

ub
penanganan secara operasi sehingga alm. Suryani dirujuk ke RSUZA pada
malam itu;
ep
- Bahwa yang merujuk alm. Suryani ke RSUZA atas perintah dr. Ulfa pada
k

malam itu adalah bidan jaga yang menggantikan saksi pada malam itu
ah

karena saksi pada malam itu telah saksi sudah lepas jaga/piket pada pukul
R

si
20.00 Wib;
- Bahwa dalam aturannya dibolehkan dibolehkan di rujuk itu sudah ada di

ne
ng

dalam SOP rumah sakit ibu dan anak ;


- Bahwa menurut saksi kalau keadaan seperti alm. Suryani tidak perlu hadir

do
gu

dokter karena saksi selalu konfirmasi dengan dokter jaga dr. Ulfa dan itu
sudah sesuai dengan SOP ;
- Bahwa terhadap rekam medik dari RSIA tersebut keluarga pasien tidak
In
A

berhak menerima ;
- Bahwa setelah kejadian ini ada dilakukan rapat audit medik dan pada waktu
ah

lik

itu ada dibicarakan mengenai pasien ;


- Bahwa sift jaga dokter pada RSIA adalah selama 24 jam dan dokter
m

ub

bertanggung jawab penuh selama 24 jam tersebut;


- Bahwa seorang dokter di RSIA sakit maka yang harus menggantikannya
ka

dengan dokter lain adalah direktur RSIA;


ep

- Bahwa ketika istri Penggugat dirujuk ke rumah sakit umum Zainal Abidin
ah

saksi masih di rumah sakit ibu dan anak dan ada surat rujukannya namun
R

saksi tidak mengetahui siapa yang menandatangani surat rujukannya ;


es

Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Penggugat


M

ng

menyatakan akan menanggapinya dalam kesimpulan (konklusi);


on
gu

Halaman 68 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Saksi dr. T. RAHMAT IQBAL,SpOG, dibawah sumpah pada pokoknya

si
menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi bekerja di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) sebagai dokter

ne
ng
kandungan (SpOG) sampai dengan sekarang;
- Bahwa pada hari Minggu tanggal 27 Maret 2016 pukul 08.00 Wib saksi
bertugas sebagai dokter jaga kandungan (SpOG) di RSIA sampai dengan

do
gu pukul 08.00 Wib tanggal 28 Maret 2016;
- Bahwa yang menggantikan saksi piket sebagai dokter jaga pada hari itu

In
A
adalah Tergugat I dr. ULFA WIJAYA, SpOG;
- Bahwa pada saat itu saksi tidak tahu apakah Tergugat I ada masuk piket
ah

lik
sebagai dokter jaga menggantikan saksi;
- Bahwa saksi baru mengetahui hal tersebut setelah masalah ini mencuat ke
permukaan karena istri Penggugat Suriani meninggal dunia di Rumah Sakit
am

ub
Zainal Abidin (RSUZA);
- Bahwa menurut saksi sistem dokter piket di RSIA adalah sifatnya “on call”
ep
bukan “on side” dan menurut saksi sistem on call atau on side sama saja;
k

- Bahwa di RSIA ada SOP tentang pelayanan pasien, SOP tentang operasi
ah

dan lain sebagainya;


R

si
- Bahwa menurut saksi baik dokter maupun bidan tidak hadir pada waktu
piket sebagai dokter jaga pada RSIA adalah perbuatan yang salah dan tidak

ne
ng

dibenarkan;
- Bahwa menurut saksi kalau seorang dokter tidak dapat hadir/masuk pada

do
gu

saat piket sebagai doketr di RSIA seharusnya mencari dokter pengganti dan
kalau tidak ada dokter pengganti maka harus melapor kepada manajemen
bagian pelayanan untuk dapat ditindaklanjuti;
In
A

- Bahwa telah dilakukan Rapat Audit Medit terhadap kejadian meninggalnya


istri Penggugat dan saksi ikut dalam rapat tersebut;
ah

lik

- Bahwa Rapat Audit Medik diikuti dari unsur dokter ahli, dokter umum dan
manajemen RSIA;
m

ub

- Bahwa dari Rapat Audit Medik tersebut telah diambil kesimpulan bahwa
semua tindakan medis terhadap istri Penggugat telah dilakukan sesuai
ka

dengan seharusnya;
ep

- Bahwa Penggugat ada meminta untuk dirujuk ke Rumah Sakit lain pada
ah

sekira pukul 16.00 Wib;


R

- Bahwa RSIA tidak pernah mengalami kegagalan dalam menangani pasien


es

yang mau melahirkan;


M

ng

on
gu

Halaman 69 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa sebenarnya ada obat ransangan untuk cepat lahiran yaitu Oxi Toxid

si
akan tetapi tidak ada perintah dari dokter yang bersangkutan;
- Bahwa Tergugat I sudah tidak bekerja lagi di RSIA;

ne
ng
Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Penggugat
menyatakan akan menanggapinya dalam kesimpulan (konklusi);

do
gu
3. Saksi M. MARZUKI, tidak disumpah karena mempunyai hubungan semenda
pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi adalah adik kandung dari istri Penggugat (Suriani);

In
A
- Bahwa antara Penggugat dengan istrinya Suriani (alm) menikah secara di
bawah tangan (sirri);
ah

lik
- Bahwa Penggugat tidak ada meminta persetujuan saksi untuk mengajukan
gugatan ini kepada para Tergugat;
am

ub
- Bahwa saksi tidak ingat kapan Penggugat menikah dengan korban
alm.Suryani;
- Bahwa dari pernikahan tersebut sudah dikaruniai 2 (dua) orang anak yaitu
ep
k

Maulana dan Raihan;


Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Penggugat
ah

R
menyatakan akan menanggapinya dalam kesimpulan (konklusi);

si
4. Saksi ISMAIL, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut

ne
ng

:
- Bahwa saksi sebagai Keuchik Lambatee, Kec. Darul Kamal, Kab. Aceh

do
Besar dari tahun 2004 sampai dengan sekarang;
gu

- Bahwa suami alm Suriani bernama Muslim Puteh adalah bukan penduduk di
temapat saksi akan tetapi penduduk di daerah Aceh Utara;
In
A

- Bahwa alm. Suriani masih mempunyai ibu abang kandung;


- Bahwa alm. Suriani adalah sebagai warga/penduduk di Lambatee, Kec.
ah

lik

Darul Kamal, Kab. Aceh Besar berdasarkan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu
Tanda Penduduk (KTP);
- Bahwa alm. Suriani masuk dalam Kartu Keluarga (KK) tersendiri sedangkan
m

ub

anak-anaknya masuk ke dalam Kartu Keluarga (KK) neneknya;


ka

- Bahwa suaminya alm Suriani (Penggugat) tidak masuk dalam Kartu


ep

Keluarga (KK) alm Suriani karena Penggugat masih berstatus penduduk di


Aceh Utara;
ah

- Bahwa alm. Suriani masih mempunyai ibu abang kandung;


es

- Bahwa alm Suriani menikah dengan Muslim Puteh (Penggugat) secara di


M

bawah tangan (sirri);


ng

on
gu

Halaman 70 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa dari pernikahan tersebut antara alm. Suriani dengan Penggugat

si
dikaruniai 3 (dua) orang anak yaitu Maulana dan Raihan sedangkan yang
terakhir meninggal dunia;

ne
ng
- Bahwa setahu saksi alm Suriani meninggal karena operasi waktu
melahirkan;
- Bahwa waktu masa konflik bersenjata di Aceh banyak orang yang menikah

do
gu secara di bawah tangan karena keadaan;
Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Penggugat

In
A
menyatakan akan menanggapinya dalam kesimpulan (konklusi);

Menimbang, bahwa selanjutnya Tergugat I telah pula menghadirkan 2 (dua)


ah

lik
orang ahli di depan persidangan yaitu :
1. Ahli dr. RIZA MULYADI, Sp.An, dibawah sumpah pada pokoknya
am

ub
menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi adalah sebagai dokter ahli anastesi di Rumah Sakit Meuraxa
Kota Banda Aceh sejak tahun 2011;
ep
k

- Bahwa menurut ahli dalam keadaan tidak normal dalam prosedur


seharusnya distabilkan dan dioptimalkan lebih dulu kondisi pasiennya baru
ah

R
dirujuk ke Rumah Sakit lain;

si
- Bahwa dalam rekam medic ini menurut pendapat ahli pasien Suryani masih

ne
ng

dalam keadaan normal dalam rekam medic tersebut ;


- Bahwa rekam medic yang ahli bacakan tadi dibuat di instalasi gawat darurat
Rumah Sakit Umum Zainal Abidin yang membuat dokter umum di IGD

do
gu

Rumah Sakit tersebut;


- Bahwa jika seorang dokter jaga/piket spesialis pada Rumah Sakit yang
In
A

bersangkutan tidak dapat hadir harus diganti dengan dokter spesialis juga
apabila tidak ada, maka melapor ke bagian manajemen pelayanan Rumah
ah

Sakit;
lik

- Bahwa Jika dokter piket/jaga tidak dapat hadir apakah harus ada
pemberitahuan kepada manajemen pelayanan Rumah Sakit untuk dapat
m

ub

ditindak lanjuti;
- Bahwa alasan seorang pasien dirujuk ke rumah sakit lain biasanya karena
ka

ep

Rumah Sakit awal kurang fasilitas, ragu-ragu untuk menanganinya, tidak


ada dokter, kemampuan dan alat untuk melakukan operasi ;
ah

- Bahwa Jika dalam suatu rumah sakit itu tidak ada dokter spesialis untuk
R

menangani hal tersebut maka harus dirujuk segera ;


es
M

ng

on
gu

Halaman 71 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa dalam hal persalinan normal tidak dibutuhkan dokter anastesis tapi

si
kalau persalinan dengan cara operasi harus menggunakan dokter anastesis
;

ne
ng
- Bahwa apabila dokter tidak ada siapa yang bertanggung jawab terhadap hal
tersebut maka kita harus melihat SOP Rumah Sakit tersebut;
- Bahwa menurut ahli seorang dokter sebelum merujuk pasiennya ke Rumah

do
gu Sakit lain biasanya menurut SOP seorang dokter tersebut harus melhat dan
memeriksa pasiennya terlebih dahulu;

In
A
- Bahwa menurut ahli apakah sebuah Rumah Sakit menerapkan SOP on seat
ataupun on call terhadap seorang dokter maka terhadap kedua aturan
ah

lik
tersebut seorang dokter berada di Rumah Sakit pada saat dibutuhkan;
Menimbang, bahwa terhadap keterangan ahli tersebut diatas pihak
Penggugat menyatakan akan menanggapinya dalam kesimpulan (konklusi);
am

ub
2. Ahli dr. SYARIFUL ANWAR HAREFA, Sp.B, dibawah sumpah pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut :
ep
- Bahwa saksi adalah sebagai dokter ahli bedah umum di Rumah Sakit Ibu
k

dan Anak (RSIA) Kota Banda Aceh;


ah

- Bahwa ahli sudah 2 (dua) tahun bertugas di Rumah Sakit ibu dan anak
R

si
sebagai dokter ahli bedah umum;
- Bahwa sebelumnya ahli bertugas di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin dan

ne
ng

pada saat itu sudah sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) ;


- Bahwa di Rumah Sakit Ibu dan Anak setiap dokter spesialis piket/jaga

do
gu

bersifat on call artinya jika seorang dokter tersebut diperlukan maka


ditelefon terlebih dahulu untuk mengetahui keadaan pasien dan yang
menelpon dokter UGD yang menyampaikan gawat atau tidak ;
In
A

- Bahwa jika ahli sedang bertugas sebagai dokter piket/jaga pada saat itu
tidak dapat datang maka ahli akan melaporkan hal tersebut kepada
ah

lik

manajemen pelayanan Rumah Sakit Ibu dan Anak untuk dicarikan


penggantinya;
m

ub

- Bahwa Rumah Sakit Ibu dan Anak mampu dan layak baik untuk melayani
pasien yang memerlukan persalinan melalui operasi sesar baik dalam hal
ka

SDM maupun peralatannya;


ep

- Bahwa bila seorang dokter piket/jaga tidak dapat hadir atau sakit maka
ah

harus melapor kepada kepala bidang pelayanan yakni dr.Nyak Rida ;


R

- Bahwa jika ada rapat audit medik di Rumah Sakit Ibu dan Anak seluruh
es

dokter spesialis wajib hadir ;


M

ng

on
gu

Halaman 72 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa terhadap keterangan ahli tersebut diatas pihak

si
Penggugat menyatakan akan menanggapinya dalam kesimpulan (konklusi);

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya Tergugat II,

ne
ng
Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI dan Tergugat VII telah mengajukan bukti
surat berupa :

do
gu
1. Foto copy Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Aceh
Nomor 04/YM/002/VII/2011, tanggal 11 Juli 2011, yang untuk selanjutnya diberi
tanda T-II, IV, V, VI,VII -1 ;

In
A
2. Foto copy Buku Pedoman tentang Penyelenggaraan dan Penerapan Dokter
Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP), yang untuk selanjutnya diberi tanda T-
ah

lik
II, IV, V, VI,VII -2 ;
3. Foto copy Jadwal jaga Poli Dokter Obgyn Rumah Sakit Ibu dan Anak
am

ub
Pemerintah Aceh Bulan Maret 2016, yang untuk selanjutnya diberi tanda T-II,
IV, V, VI,VII -3 ;
4. Foto copy Jadwal Jaga Malam Dokter Obgyn Rumah Sakit Ibu dan Anak
ep
k

Pemerintah Aceh Bulan Maret 2016, yang untuk selanjutnya diberi tanda T-II,
IV, V, VI,VII -4 ;
ah

R
5. Foto copy Transfer dan Serah Terima Pasien ke Kamar Operasi Nomor

si
Dokumen ZA.APK.01.4.3, yang untuk selanjutnya diberi tanda T-II, IV, V, VI,VII -

ne
ng

5;
6. Foto copy Perencanaan Pembedahan Nomor Dokumen ZA.PAB.07.39, yang
untuk selanjutnya diberi tanda T-II, IV, V, VI,VII -6 ;

do
gu

7. Foto copy Inform Consent Pasien SC, yang untuk selanjutnya diberi tanda T-II,
IV, V, VI,VII -7 ;
In
A

8. Foto copy Laporan Kronologis Pasien Suryani 32 tahun CM 1085187, yang


untuk selanjutnya diberi tanda T-II, IV, V, VI,VII -8 ;
ah

9. Foto copy 1 (satu) bundel dokumen rekam-rekam medic atas nama Suriani,
lik

yang untuk selanjutnya diberi tanda T-II, IV, V, VI,VII -9 ;

Menimbang, bahwa selanjutnya Tergugat II, IV, V, VI dan VII telah pula
m

ub

menghadirkan 2 (dua) orang saksi di depan persidangan yaitu :


ka

1. Saksi dr. M. ICHSAN, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai


ep

berikut :
- Bahwa saksi sebagai dokter umum jaga di IGD Rumah Sakit Umum zainal
ah

Abidin (RSUZA);
es

- Bahwa saksi ada menerima pasien rujukan dari Rumah Sakit Ibu dan Anak
M

(RSIA) bernama Suriani (alm) istri Penggugat pada hari Senin tanggal 28
ng

on
gu

Halaman 73 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Maret 2016 pukul 21.30 Wib di IGD RSUZA dalam keadaan kesakitan dan

si
menjerit-jerit minta dioperasi;
- Bahwa pada saat istri Penggugat dirujuk dari RSIA ke RSUZA didampingi

ne
ng
oleh petugas medis dari RSIA;
- Bahwa pada saat pasien Suriani (alm) tiba di IGD RSUZA dilakukan
pemeriksaan dan dari hasil pemeriksaan di dapat hasil vital sign dari korban

do
gu masih normal dengan tensi 130/80, nadi 98, nafas 22 permenit, suhu tubuh
36 derajat celcius;

In
A
- Bahwa pada saat dilakukan pemeriksaan Denyut Jantung Janin (DJJ)
terhadap janin sudah tidak jelas bunyinya;
ah

lik
- Bahwa Denyut Jantung Janin (DJJ) masih dalam keadaan hidup tapi dalam
keadaan gawat janin;
- Bahwa korban Suriani (alm) dibawa dari ruang IGD RSUZA ke ruang
am

ub
operasi pada pukul 22.15 Wib;
- Bahwa sebelum dilakukan operasi keluarga korban ada menandatangani
ep
surat persetujuan operasi untuk dilakukan operasi caesar;
k

- Bahwa yang melakukan operasi caesar terhadap istri Penggugat (Suriani)


ah

adalah dr. Cut Meurah Yeni, SpOG;


R

si
- Bahwa setelah pasien Suriani (alm) dibawa ke ruang operasi saksi sudah
tidak tahu lagi keadaannya;

ne
ng

- Bahwa jika saksi berhalangan hadir sebagai dokter piket/jaga maka saksi
akan cari pengganti untuk menggantikan saksi sebagai dokter piket atau

do
gu

melapor kepada kepala instalasi IGD RSUZA;


Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Penggugat
menyatakan akan menanggapinya dalam kesimpulan (konklusi);
In
A

2. Saksi CUT AZIZAH, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai


ah

berikut :
lik

- Bahwa saksi sebagai perawat jaga di IGD Rumah Sakit Umum Zainal Abidin
(RSUZA);
m

ub

- Bahwa saksi ada menerima pasien rujukan dari Rumah Sakit Ibu dan Anak
(RSIA) bernama Suriani (alm) istri Penggugat pada hari Senin tanggal 28
ka

ep

Maret 2016 pukul 21.30 Wib di IGD RSUZA dalam keadaan kesakitan dan
menjerit-jerit minta dioperasi;
ah

- Bahwa pada saat istri Penggugat dirujuk dari RSIA ke RSUZA didampingi
R

oleh petugas medis dari RSIA;


es
M

- Bahwa pada saat pasien Suriani (alm) tiba di IGD RSUZA dilakukan
ng

pemeriksaan dan dari hasil pemeriksaan di dapat hasil vital sign dari korban
on
gu

Halaman 74 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
masih normal dengan tensi 130/80, nadi 98, nafas 22 permenit, suhu tubuh

si
36 derajat celcius;
- Bahwa pada saat dilakukan pemeriksaan Denyut Jantung Janin (DJJ)

ne
ng
terhadap janin sudah tidak jelas bunyinya;
- Bahwa Denyut Jantung Janin (DJJ) masih dalam keadaan hidup tapi dalam
keadaan gawat janin;

do
gu - Bahwa korban Suriani (alm) dibawa dari ruang IGD RSUZA ke ruang
operasi pada pukul 22.15 Wib;

In
A
- Bahwa sebelum dilakukan operasi keluarga korban ada menandatangani
surat persetujuan operasi untuk dilakukan operasi caesar;
ah

lik
- Bahwa yang melakukan operasi caesar terhadap istri Penggugat (Suriani)
adalah dr. Cut Meurah Yeni, SpOG;
- Bahwa setelah pasien Suriani (alm) dibawa ke ruang operasi saksi sudah
am

ub
tidak tahu lagi bagaimana keadaannya;
- Bahwa jika saksi berhalangan hadir sebagai perawat piket/jaga maka saksi
ep
akan cari pengganti untuk menggantikan saksi sebagai perawat piket atau
k

melapor kepada kepala instalasi IGD RSUZA;


ah

Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Penggugat


R

si
menyatakan akan menanggapinya dalam kesimpulan (konklusi);
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil bantahannya Tergugat III di

ne
ng

depan persidangan telah pula mengajukan bukti surat berupa :


1. Foto copy Petikan Keputusan Gubernur Aceh Nomor : PEG.821.22/037/2014,

do
gu

yang untuk selanjutnya diberi tanda TIII-1 ;


2. Foto copy Surat Penangkatan Sumpah dan Pelantikan Nomor : Peg.821.2/020,
tanggal 29 September 2014, yang untuk selanjutnya diberi tanda TIII-2 ;
In
A

3. Foto copy Petikan Keputusan Gubernur Aceh Nomor : PEG.821.22/005/2016,


tanggal 01 April 2016, yang untuk selanjutnya diberi tanda TIII-3 ;
ah

lik

4. Foto copy Surat Keterangan Aktif Bekerja Nomor Peg.830/04995, tanggal 02


Mei 2016, yang untuk selanjutnya diberi tanda TIII-4 ;
m

ub

5. Foto copy Surat Nota Dinas Nomor : 820/051100, tanggal 02 Mei 2016, Perihal
Penempatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang untuk selanjutnya diberi tanda
ka

TIII-5 ;
ep

6. Foto copy Peraturan Gubernur Aceh Nomor 46 tahun 2008 tentang Rincian
ah

Tugas Pokok dan Fungsi Pemangku Jabatan Strukturan di Lingkungan Rumah


R

Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus Aceh, yang untuk selanjutnya diberi
es

tanda TIII-6 ;
M

ng

on
gu

Halaman 75 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Foto copy Peraturan Gubernur Aceh Nomor 125 tahun 2009 tanggal 02

si
November 2009 tentang Hasil Analisis Jabatan Struktural dan Jabatan
Fungsional Umum pada Rumah Sakit Ibu dan Anak, yang untuk selanjutnya

ne
ng
diberi tanda TIII-7 ;
8. Foto copy Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Nomor
04/YM/002/VII/2011, tanggal 11 Juli 2011 tentang Dokter Penanggung Jawab

do
gu Pelayanan (DPJP), yang untuk selanjutnya diberi tanda TIII-8 ;
9. Foto copy Surat Nomor 005/KM/IV/2016, tanggal 11 April 2016 tentang Hasil

In
A
Rapat Audit Medik beserta lampirannya, yang untuk selanjutnya diberi tanda
TIII-9;
ah

lik
Menimbang, bahwa Tergugat III tidak menghadirkan saksi-saksi untuk
menguatkan dalil bantahannya walaupun Majelis Hakim telah memberikan
kesempatan kepada Tergugat III untuk menghadirkannya;
am

ub
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil bantahannya Tergugat III di
depan persidangan telah pula mengajukan bukti surat berupa :
ep
1. Foto copy Undang-Undang Nomor 39 tahun 2008 tentang Kementerian Negara,
k

yang untuk selanjutnya diberi tanda TIX-1 ;


ah

2. Foto copy Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah,


R

si
yang untuk selanjutnya diberi tanda TIX-2 ;
3. Foto copy Lampiran Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah

ne
ng

Daerah, yang untuk selanjutnya diberi tanda TIX-3 ;


Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah memberikan kesempatan kepada

do
gu

Tergugat IX untuk menghadirkan saksi-saksi di depan persidangan akan tetapi


Tergugat IX tidak menghadirkannya;
In
A

Menimbang, bahwa selanjutnya segala sesuatu yang termuat dalam berita


acara persidangan perkara ini, untuk menyingkat putusan ini dianggap telah
ah

termuat dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini;
lik

Menimbang, bahwa akhirnya para pihak menyatakan tidak ada hal-hal


yang diajukan lagi dan mohon putusan;
m

ub

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM


DALAM KONPENSI
ka

ep

Dalam Eksepsi :
Menimbang, bahwa bersamaan dengan jawaban, Tergugat I, Tergugat II,
ah

Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI, Tergugat VII, Tergugat VIII dan
R

Tergugat IX telah mengajukan eksepsi, yang pada pokoknya atas dasar alasan
es
M

sebagai berikut :
ng

1. Gugatan Penggugat Error in persona


on
gu

Halaman 76 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa Penggugat telah salah dan keliru dalam meletakkan dr. Ulfa

si
Wijaya Kesumah, SpOG sebagai Tergugat I dalam perkara aquo mengingat
tidak ada satupun dalil gugatan Penggugat yang menyatakan bahwa penyebab

ne
ng
kematian istri Penggugat adalah karena tidak ditangani oleh Tergugat I karena
pada kenyataannya Tergugat I tidak bertemu dan melakukan tindakan terhadap
istri Penggugat tersebut;

do
gu Menimbang, bahwa pada prinsipnya Eksepsi Tergugat I tersebut diatas
sama dengan dalil eksepsi Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI, dan Tergugat

In
A
VII mengenai eksepsi Gugatan Penggugat Salah Alamat yang menyatakan
bahwa masing-masing telah bekerja/bertindak sesuai dengan kapasitasnya
ah

lik
masing-masing, sehingga tidak ada suatu perbuatan melawan hukum yang
dilakukan oleh Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI, dan Tergugat VII;
Menimbang, bahwa untuk menentukan siapa-siapa yang dijadikan atau
am

ub
ditarik menjadi pihak dalam perkara adalah merupakan hak daripada
Penggugat, yang dalam hal ini tentunya pihak yang mempunyai perselisihan
ep
dengan Penggugat (Yurisprudensi Mahkamah Agung RI tanggal 11 April 1997
k

Nomor 3909 K/Pdt.G/1994).


ah

Menimbang, bahwa ditinjau dari aspek teoritik, pendapat Mahkamah


R

si
Agung tersebut telah sesuai dengan teori hukum acara perdata tentang asas
“legitima persona standi in judicio”, yang bermakna bahwa siapapun yang

ne
ng

merasa memiliki sesuatu hak dan ingin mempertahankannya maka ia berhak


bertindak selaku pihak baik selaku Penggugat maupun Tergugat ;

do
gu

Menimbang, bahwa dengan demikian eksepsi Tergugat I, Tergugat IV,


Tergugat V, Tergugat VI, dan Tergugat VII tersebut, tidak beralasan dan oleh
karena itu harus ditolak;
In
A

2. Eksepsi Gugatan Penggugat Kabur (Obscuur Libel)


Bahwa Tergugat I menyatakan bahwa Penggugat dalam gugatannya
ah

lik

sama sekali tidak menjelaskan hubungan hukum antara Penggugat dengan


istri Penggugat yang bernama Suryani Binti Abdul Wahab dalam suatu ikatan
m

ub

perkawinan yang sah yang diakui kebenarannya sesuai dengan undang-


undang perkawinan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Bahwa
ka

seharusnya Penggugat dalam gugatannya menyebutkan adanya akte


ep

pernikahan yang sah antara Penggugat dengan Suryani Binti Abdul Wahab,
ah

karena perkara aquo adalah perkara perdata sehingga harus dibuktikan


R

hubungan hukum yang jelas dan terang antara Penggugat dengan Suryani
es

Binti Abdul Wahab, sehingga jelas kedudukan hukum (legal standing)


M

ng

Penggugat yang memiliki hak untuk mengajukan gugatan aquo, maka dengan
on
gu

Halaman 77 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak diuraikannya hubungan hukum tersebut maka tidak jelas kedudukan

si
Penggugat dalam perkara ini sehingga berakibat kaburnya gugatan
Penggugat;

ne
ng
Menimbang, bahwa pada prinsipnya Eksepsi Tergugat I tersebut
diatas sama dengan dalil eksepsi Tergugat II, Tergugat IV, Tergugat V,
Tergugat VI, dan Tergugat VII pada poin 2 yaitu mengenai eksepsi legal

do
gu standing penggugat tidak jelas dan dalil eksepsi Tergugat III poin 2 mengenai
gugatan error in persona;

In
A
Menimbang, bahwa dalam gugatannya Penggugat menyatakan bahwa
Suryani Binti Abdul Wahab adalah merupakan istri Penggugat, namun
ah

lik
Penggugat tidak menjelaskan lebih lanjut hubungan hukum antara Penggugat
dengan Suryani Binti Abdul Wahab dalam suatu ikatan perkawinan yang sah
yang diakui kebenarannya sesuai dengan undang-undang perkawinan yang
am

ub
berlaku di Negara Republik Indonesia;
Menimbang, bahwa Mahkamah Konstitusi berpendapat mengenai
ep
ketentuan pasal 2 ayat (2) Undang undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
k

perkawinan bahwa : (Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010)


ah

1. Pencatatan perkawinan bukan faktor yang menentukan sahnya perkawinan;


R

si
2. Pencatatan merupakan kewajiban administrasi yang diwajibkan
berdasarkan perundang-undangan;

ne
ng

Menimbang, bahwa merujuk pada pendapat Mahkamah Konstitusi


tersebut diatas Majelis Hakim menilai bahwa pencatatan perkawinan tersebut

do
gu

legal meaningnya adalah sebagai syarat administratif perkawinan sehingga


tidak menentukan keabsahan sebuah perkawinan, dan pencatatan perkawinan
tidaklah membatasi hak seseorang karena pembatasan melalui pencatatan
In
A

perkawinan semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan


terhadap perkawinan itu sendiri;
ah

lik

Menimbang, bahwa meskipun perkawinan antara Penggugat dengan


Suryani Binti Abdul Wahab dilakukan di bawah tangan (atau tidak tercatat
m

ub

menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku), namun perkawinan


antara Penggugat dengan Suryani Binti Abdul Wahab tersebut secara implisit
ka

diakui kebenarannya oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV,
ep

Tergugat V, Tergugat VI, dan Tergugat VII, sehingga dengan diakuinya atau
ah

setidak-tidaknya tidak dibantah oleh Para Tergugat bahwa Penggugat adalah


R

benar suami dari Suryani Binti Abdul Wahab maka Penggugat memiliki hak
es

untuk mengajukan gugatan kepada Para Tergugat atas perbuatan melawan


M

ng

hukum yang dilakukan terhadap istri Penggugat (Suryani Binti Abdul Wahab)
on
gu

Halaman 78 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan anak Penggugat sehingga Penggugat memiliki kedudukan hukum yang

si
jelas dalam perkara aquo;
Menimbang, bahwa oleh karena itu, eksepsi Tergugat I, Tergugat II,

ne
ng
Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI, dan Tergugat VII tersebut tidaklah
beralasan dan oleh karena itu haruslah dinyatakan ditolak.
Menimbang, bahwa selain dalil eksepsi tersebut diatas Tergugat III

do
gu menyatakan bahwa gugatan Penggugat kabur (obscuur libel) karena
Penggugat tidak merinci secara detail mengenai besaran kerugian materiel

In
A
yang dialami oleh Penggugat melainkan hanya menyatakan adanya kerugian
pengeluaran operasional dalam mengurus hak-hak Penggugat;
ah

lik
Menimbang, bahwa Majelis Hakim menilai alasan eksepsi Tergugat III
tersebut telah menyangkut pokok perkara dimana untuk membuktikan ada
tidaknya kerugian serta berapa nilai atau besar kerugian yang dialami oleh
am

ub
Penggugat tersebut nantinya Penggugat harus mengajukan pembuktian dalam
proses pemeriksaan dalam sidang pengadilan;
ep
Menimbang, bahwa oleh karena itu, eksepsi Tergugat III tersebut
k

tidaklah beralasan dan oleh karena itu haruslah dinyatakan ditolak;


ah

3. Tentang Gugatan Penggugat Kurang Pihak;


R

si
Bahwa Tergugat I menyatakan bahwa Penggugat didalam gugatannya
berulang kali menerangkan mengenai bidan yang menangani istri Penggugat,

ne
ng

namun tidak jelas nama atau identitas dari bidan dimaksud, selain itu
Penggugat seharusnya ikut menggugat 2 (dua) orang dokter yang bertugas

do
gu

pada saat istri Penggugat didaftarkan pada Tergugat II yaitu dokter jaga atau
dokter umum atas nama dr. Fahrul dan dokter konsul atau dokter untuk
persalinan atas nama dr. Rahmat Iqbal, SpOG.
In
A

Menimbang, bahwa Majelis Hakim menilai alasan eksepsi Tergugat I


tersebut telah menyangkut pokok perkara dimana untuk membuktikan hal
ah

lik

tersebut nantinya Tergugat I harus mengajukan pembuktian dalam proses


pemeriksaan dalam sidang pengadilan;
m

ub

Menimbang, bahwa selain itu untuk menentukan siapa-siapa yang


dijadikan atau ditarik menjadi pihak dalam perkara adalah merupakan hak
ka

daripada Penggugat, yang dalam hal ini tentunya pihak yang mempunyai
ep

perselisihan dengan Penggugat (Yurisprudensi Mahkamah Agung RI tanggal


ah

11 April 1997 Nomor 3909 K/Pdt.G/1994).


R

Menimbang, bahwa oleh karena itu, eksepsi Tergugat I tersebut tidaklah


es

beralasan dan oleh karena itu haruslah dinyatakan ditolak.


M

ng

4. Tentang Gugatan Penggugat Prematur;


on
gu

Halaman 79 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa Tergugat II menyatakan bahwa gugatan Penggugat pada

si
pokoknya mengenai Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh Para
Tergugat (Tergugat I s/d IX) yang telah merugikan Penggugat yaitu

ne
ng
mengakibatkan istri dan anak Penggugat meninggal dunia. Namun Penggugat
dalam gugatannya juga mengakui bahwa Penggugat telah menuntut Tergugat
I secara pidana dimana Penggugat telah melaporkan Tergugat I ke Kepolisian

do
gu Resort Kota Banda Aceh pada tanggal 01 April 2016, sebagaimana tanda bukti
lapor Nomor : LPB/184/IV/2016/SPKT dan setelah melalui proses penyidikan

In
A
dan melalui Surat yang dikirimkan oleh Pihak Kepolisian Resort Kota Banda
Aceh kepada Penggugat pada tanggal 3 Juni 2016 Nomor
ah

lik
B/406/VI/2016/Reskrim Tergugat I telah ditetapkan sebagai tersangka dan
berkasnya telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Banda Aceh di Banda Aceh.
Bahwa Penggugat dalam gugatannya mendalilkan adanya
am

ub
pertanggungjawaban Pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 190 ayat (1)
dan ayat (2) UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, dan
ep
Pertanggungjawaban Perdata sebagaimana dimaksud Pasal 1365
k

KUHPerdata tentang Perbuatan Melawan Hukum.


ah

Bahwa menurut Tergugat II, dalam perkara a quo harus dibuktikan


R

si
terlebih dahulu kesalahan dari Tergugat I dalam peradilan Pidana, apabila
nantinya dalam peradilan Pidana Tergugat I dinyatakan bersalah oleh Majelis

ne
ng

Hakim, maka baru kemudian timbul kewajiban Perdata, yang mana


pembuktian dalam perkara Pidana menyatakan memang benar terjadi mal

do
gu

praktik medik yang mengakibatkan meninggalnya istri dan anak Penggugat,


hal ini dikarenakan antara perkara Pidana yang dilaporkan dan Perkara
Perdata yang diajukan oleh Penggugat ada korelasi hukumnya, dan
In
A

seharusnya pembuktian perkara pidana harus lebih dahulu dilakukan karena


pembuktian perkara pidana adalah pembuktian secara materil, tidak bersifat
ah

lik

forrmil seperti dalam perkara Perdata sehingga pembuktian dalam perkara


Pidana digunakan untuk membuktikan adanya Perbuatan Melawan Hukum
m

ub

dalam perkara a quo. Dengan demikian perkara a quo belum saatnya diajukan
untuk diperiksa secara perdata oleh majelis peradilan perdata karena itu
ka

secara hukum gugatan Penggugat harus dinyatakan sebagai gugatan


ep

prematur (belum saatnya diajukan).


ah

Menimbang, bahwa pada prinsipnya Eksepsi Tergugat II tersebut diatas


R

sama dengan dalil eksepsi Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI,
es

dan Tergugat VII mengenai eksepsi Gugatan Penggugat Prematur yang


M

ng

menyatakan bahwa Tergugat I belum dihukum secara pidana dan belum ada
on
gu

Halaman 80 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pendapat dari MKEK dan MKDKI yang menyatakan tentang adanya kesalahan

si
yang dilakukan oleh Tergugat I;
Menimbang, bahwa suatu gugatan disebut prematur jika ada faktor

ne
ng
hukum yang menangguhkan adanya gugatan tersebut misalnya gugatan
warisan disebut prematur jika pewaris belum meninggal dunia atau hutang
yang belum jatuh tempo tidak dapat dituntut untuk ditunaikan;

do
gu Menimbang, bahwa persidangan dalam perkara perdata hanya
mengungkapkan proses pembuktian formil (sebagai contoh apa yang tertuang

In
A
dalam akta otentik tanpa meninjau lebih jauh kebenaran substansi dan proses
terjadinya akta tersebut). Berbeda dengan perkara pidana dimana hakim
ah

lik
terikat untuk sampai pada proses pembuktian dengan kebenaran materil;
Menimbang, bahwa sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi
dalam putusannya Nomor 14/PUU-XII/2014 dalam hal penafsiran pasal 66
am

ub
ayat (3) Undang-udang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
yang pada intinya korban dan masyarakat yang merasa dirugikan oleh
ep
tindakan dokter atau dokter gigi dapat secara langsung melaporkan adanya
k

dugaan tindak pidana kepada pihak yang berwenang dan/atau menggugat


ah

kerugian perdata ke pengadilan atau melakukan kedua-duanya secara paralel


R

si
atau bersamaan;
Menimbang, bahwa merujuk pada putusan Mahkamah Konstitusi

ne
ng

tersebut diatas maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa tidak ada skala
prioritas dalam mengajukan gugatan perdata atau membuat laporan pidana

do
gu

artinya tidak ada aturan yang menyatakan bahwa laporan pidana harus
dilakukan terlebih dahulu daripada pengajuan gugatan perdata, melainkan
kedua-duanya dapat dilakukan secara paralel atau bersamaan, maka gugatan
In
A

perdata (gugatan Perbuatan Melawan Hukum) yang diajukan oleh Penggugat


dalam perkara aquo tidaklah bersifat prematur;
ah

lik

Menimbang, bahwa oleh karena itu, eksepsi Tergugat II, Tergugat III,
Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI, dan Tergugat VII tersebut tidaklah
m

ub

beralasan dan oleh karena itu haruslah dinyatakan ditolak;


5. Tentang Kewenangan Absolut;
ka

ep

Menimbang, bahwa terhadap Eksepsi Tergugat VIII tentang


Kewenangan Absolut tersebut Majelis Hakim telah mempertimbangkan dan
ah

menjatuhkan putusan sebagaimana dalam Putusan Sela pada hari Rabu


R

tanggal 22 Februari 2017 dengan amar berbunyi sebagai berikut :


es
M

1. Menolak eksepsi Tergugat VIII;


ng

2. Memerintahkan kedua belah pihak untuk melanjutkan persidangan;


on
gu

Halaman 81 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Menangguhkan biaya perkara hingga putusan akhir;

si
Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi tentang kewenangan absolut
tersebut telah dipertimbangkan dan dinyatakan ditolak dalam Putusan Sela

ne
ng
maka untuk tidak mengulangi pertimbangannya lagi maka pertimbangan
Majelis Hakim sebagaimana dalam Putusan Sela tersebut diambil alih sebagai
pertimbangan Eksepsi tentang kewenangan absolut dalam putusan ini;

do
gu
Dalam Pokok Perkara :

In
A
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat yang pada
pokoknya adalah mengenai perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh
Tergugat I sampai dengan Tergugat IX;
ah

lik
Bahwa pada hari Senin tanggal 28 Maret 2016, sekitar jam 06.00 WIB
Penggugat membawa istri Penggugat yaitu SURYANI binti ABDUL WAHAB ke
am

ub
Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh/Tergugat II, untuk menjalani proses
persalinan, dimana sebelumnya istri Penggugat yang sedang dalam keadaan
ep
hamil tua, telah mengalami pecah ketuban dirumah, kemudian selama diruang
k

persalinan dan dalam rentang waktu sekitar lebih dari 6 (enam) jam yaitu dari jam
ah

06.00. s/d 13.00 Penggugat sama sekali tidak melihat adanya upaya medis yang
R

si
patut dan wajar yang seharusnya dilakukan oleh petugas medis yang berada di
rumah sakit tersebut dan juga Penggugat tidak melihat keberadaan dokter jaga,

ne
ng

maka Penggugat mempertanyakan kepada bidan yang menjaga istri Penggugat


tentang keberadaan dokter jaga, dan saat itu petugas medis/bidan menyatakan

do
gu

dokter jaga atau dokter yang bertanggungjawab adalah Tergugat I.


Bahwa melihat kondisi istri Penggugat yang semakin memburuk, tetapi
tidak mendapat pelayanan/perawatan sebagaimana mestinya, dan kekhawatiran
In
A

Penggugat akan terjadi hal yang buruk pada istri Penggugat, maka Penggugat
berulang kali bertanya kepada bidan yang menjaga istri Penggugat tentang
ah

lik

keberadaan Tergugat I sebagai penanggungjawab serta meminta nomor telpon


Tergugat I agar Penggugat dapat berhubungan langsung dengan Tergugat I, tetapi
m

ub

bidan/perawat diruang bersalin tidak memberikannya.


Bahwa oleh karena kondisi istri Penggugat sudah sangat sedemikian
ka

buruk dan tidak mendapat pelayanan sebagaimana seharusnya, dimana Tergugat


ep

I sebagai penanggungjawab sama sekali tidak pernah ada diruangan dan Tergugat
ah

III sebagai Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh saat itu yang juga
R

bertanggungjawab atas keberadaan Tergugat I untuk tetap berada diruangan


es

bersalin dan atau setidak-tidaknya dapat segera dihubungi dalam kondisi adanya
M

ng

on
gu

Halaman 82 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pasien yang sangat membutuhkan pelayanan kesehatan apalagi pelayanan

si
kesehatan bersifat darurat.
Bahwa karena kondisi istri Penggugat semakin memburuk dan sama sekali

ne
ng
tidak ada pelayanan dan atau tidak ada tindakan medis yang dilakukan oleh
Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III, maka sekira jam 19.00 WIB, Penggugat
mohon kepada bidan yang menjaga istri Penggugat agar istri Penggugat dapat

do
gu
dipindahkan/dirujuk kerumah sakit yang lain, tetapi dengan angkuh dan sombong
dijawab oleh bidan yang bersangkutan dengan mengatakan “mana sih rumah sakit

In
A
yang lebih bagus dari Rumah Sakit Ibu dan Anak”.
Bahwa pada jam 20.00 WIB, pada waktu pergantian jaga/piket Tergugat II
ah

lik
berinisiatif untuk memindahkan/merujuk istri Penggugat ke Rumah Sakit Umum
Daerah dr Zainal Abidin Banda Aceh/Tergugat IV, tetapi perujukan tersebut bukan
lagi atas permintaan Penggugat, kemudian istri Penggugat diantar ke Rumah Sakit
am

ub
Umum Daerah Zainal Abidin Banda Aceh/Tergugat IV pada sekitar jam 22.30 WIB,
dan saat itu Penggugat bertemu dengan Tergugat V, dan Tergugat V
ep
menyampaikan kekhawatirannya akan kondisi istri Penggugat, selanjutnya
k

Penggugat melihat Tergugat V menelepon dengan menggunakan handphonenya


ah

dan dari hubungan telpon tersebut yang Penggugat dengar langsung, Tergugat V
R

si
menyatakan kekhawatirannya dengan kondisi istri Penggugat yang sudah sangat
sedemikian terlambat untuk diambil tindakan medis, karena seharusnya tindakan

ne
ng

medis berupa operasi seharusnya dilakukan paling tidak (8) delapan jam
sebelumnya, dan saat itu Penggugat dapat berkesimpulan bahwa Tergugat V

do
gu

menelpon atau berbicara dengan Pihak Tergugat II.


Bahwa selanjutnya seorang petugas dari Tergugat IV meminta tanda
tangan Penggugat sebagai persetujuan Penggugat akan tindakan medis berupa
In
A

operasi yang akan dilakukan oleh Tergugat IV dan timnya, selanjutnya sekitar jam
24.00 WIB terhadap istri Penggugat dilakukan tindakan medis berupa operasi
ah

lik

caesar, lalu sekitar pukul 01.30 WIB dinihari Rabu tanggal 30 April 2016 petugas
medis dari Tergugat IV menyampaikan pada Penggugat bahwa anak Penggugat
m

ub

yang baru dilahirkan dan berjenis kelamin laki-laki telah meninggal dunia, dan tidak
berapa lama kemudian, yaitu sekitar jam 04.00 dini pada hari yang sama istri
ka

Penggugat SURYANI binti ABDUL WAHAB (almarhumah) juga meninggal dunia.


ep

Bahwa dengan demikian, tindakan Tergugat I yang tidak melakukan


ah

kewajiban hukum yang dengan sengaja membiarkan istri Penggugat yang dalam
R

keadaan gawat darurat yang membutuhkan pertolongan segera, sehingga


es

membahayakan jiwa istri Penggugat dan bahkan merenggut jiwa istri Penggugat
M

ng

on
gu

Halaman 83 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan anak yang dikandungnya adalah jelas suatu Perbuatan Melawan Hukum yang

si
telah menimbulkan kerugian pada Penggugat.
Bahwa Tergugat II yaitu Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh, selaku

ne
ng
badan hukum publik milik Pemerintah Aceh, yang memperkerjakan Tergugat I dan
Tergugat III tetap harus bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan oleh
orang-orang atau pekerja yang dipekerjakan yang dalam hal ini sebagai tenaga

do
gu
medis baik kerugian secara moril maupun materil.
Bahwa Tergugat III yang ketika itu menjabat Direktur Rumah Sakit Ibu dan

In
A
Anak, memiliki kewajiban mengawasi keberadaan dan kinerja Tergugat I, dan
secara hukum juga memiliki tanggungjawab atas meninggalnya istri dan anak dari
ah

lik
Penggugat, hal ini sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1367 KUHPerdata dan
dihubungkan dengan Pasal 190 ayat (1) UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang
KESEHATAN, maka pertanggungjawaban Perbuatan Melawan Hukum yang
am

ub
mengakibatkan istri Penggugat SURYANI binti ABDUL WAHAB dan anak laki-laki
yang dikandungnya meninggal dunia tidak hanya pada Tergugat I;
ep
Bahwa Tergugat III (drg. ERNI RAMAYANI), yang pada saat kejadian
k

adalah Pejabat Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak, secara hukum memiliki
ah

kewajiban mengawasi seluruh aktivitas pelayanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak
R

si
Banda Aceh, khususnya terhadap unit dimana Tergugat I melakukan jaga, karena
Rumah Sakit Ibu dan Anak adalah merupakan rumah sakit khusus Ibu dan Anak

ne
ng

sehingga keberadaan dokter spesialis kandungan mutlak dipantau keberadaannya


oleh Tergugat III, jadi pertanggungjawaban Tergugat III lebih terletak pada

do
gu

pengawasan dan tidak dilaksanakannya SOP dan tata kelola rumah sakit yang
benar.
Bahwa Tergugat IV Rumah Sakit Dokter Zainal Abidin Banda Aceh, adalah
In
A

badan hukum milik Pemerintah Aceh, yang menerima imbas dari tindakan yang
dilakukan Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III. Dimana ketika Tergugat I,
ah

lik

Tergugat II dan Tergugat III sudah tidak mampu menangani kondisi istri
Penggugat, maka Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III untuk memindahkan resiko
m

ub

dan iktikad buruk Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III merujuk istri Penggugat
ke Tergugat IV padahal pada faktanya, posisi hukum Tergugat II adalah rumah
ka

sakit khusus “Ibu dan Anak” sehingga secara kemampuan Sumber Daya Manusia
ep

dan peralatan pendukung lebih dimiliki oleh Tergugat II, jadi niat tidak baik ada
ah

pada Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III dengan memindahkan/merujuk istri


R

Penggugat ke Tergugat IV.


es

Bahwa Tergugat V dr CUT MEURAH YENI, Sp.OG, adalah dokter


M

ng

kandungan di RSUDZA Banda Aceh yang melakukan tindakan medis segera


on
gu

Halaman 84 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
setelah istri Penggugat sampai di Rumah Umum Daerah Sakit Zainal Abidin dan

si
ketika Tergugat V menerima istri Penggugat yang dalam kondisi sangat lemah dan
sangat /terlambat untuk diambil tindakan medis, dan meskipun Tergugat V gagal

ne
ng
dalam melakukan upaya menyelamatkan istri Penggugat, tapi Penggugat telah
melihat usaha yang luar biasa dari Tergugat V dan Tergugat IV, kegagalan
menyelamatkan istri dan anak Penggugat lebih disebabkan kondisi istri Penggugat

do
gu
yang terlambat untuk ditolong kerena kesalahan Tergugat I, Tergugat II dan
Tergugat III.

In
A
Bahwa Tergugat VI PEMERINTAH PROVINSI NANGGROE ACEH
DARUSSALAM, adalah pemilik dari dua rumah sakit umum, yaitu Tergugat II dan
ah

lik
Tergugat IV, khususnya Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh/Tergugat II.
Tergugat VI adalah pihak yang paling bertanggungjawab secara institusi.
Sebagaimana dalam Pasal 1367 KUHPerdata, dimana jelas Tergugat I dan
am

ub
Tergugat III diangkat oleh Tergugat VI untuk mewakili urusan-urusan Tergugat VI
dibidang pelayanan kesehatan, dimana atas pengangkatan dan mewakili urusan-
ep
urusan tergugat VI, Tergugat I dan Tergugat III menerima gaji/upah maupun honor,
k

sehingga secara hukum tindakan atau perbuatan Tergugat I dan Tergugat III yang
ah

mengakibatkan kerugian pada orang lain dalam hal ini pada Penggugat, tidaklah
R

si
menjadi tanggungjawab Tergugat I dan Tergugat III semata-mata, tetapi juga
menjadi tanggungjawab Tergugat VI selaku majikan atau pemilik Rumah Sakit Ibu

ne
ng

dan Anak dimana Tergugat I dan Tergugat III dipekerjakan oleh Tergugat VI.
Bahwa Tergugat VII DINAS KESEHATAN ACEH, adalah SKPD atau

do
gu

perpanjangan tangan Pemerintah Aceh/Tergugat VI dibidang kesehatan yang


bertanggungjawab atas pengawasan dan pembinaan Rumah Sakit termasuk
tenaga medis Tergugat I dan Tergugat III yang bekerja di Rumah Sakit Ibu dan
In
A

Anak/Tergugat II dan juga bertangungjawab atas kineja dan operasional Tergugat


II. Kurangnya pengawasan dan pembinaan yang dilakukan oleh Tergugat VII,
ah

lik

adalah merupakan preseden buruk bagi pelayanan public dibidang kesehatan di


Aceh, karena sebagaimana diberitakan malapraktek dan atau perbuatan melawan
m

ub

hukum yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III tidak terlepas
dari tanggungjawab Tergugat VII.
ka

Bahwa Tergugat VIII DINAS KESEHATAN KOTA BANDA ACEH adalah


ep

institusi yang berhak untuk menerbitkan izin praktek dokter dalam wilayah hukum
ah

kota Banda Aceh, termasuk izin praktek yang dimiliki oleh Tergugat I dan Tergugat
R

III. Dengan kewenangan yang ada selaku pemberi izin praktek, maka secara
es

hukum melekat pula fungsi pengawasan dan pembinaan, yang apabila terbukti
M

ng

kemudian dokter praktek yang diberikan izin tidak melaksanakan izin tersebut
on
gu

Halaman 85 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sesuai peruntukannya, maka Tergugat VIII berhak mencabut izin praktek dokter

si
tersebut.
Bahwa Tergugat IX PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA c/q

ne
ng
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA adalah departeman yang
memiliki kewajiban untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap rumah
sakit dan tenaga medis secara nasional, dan termasuk didalamnya adalah

do
gu
Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V dan institusi
dibawahnya seperti Tergugat VII dan Tergugat VIII, jadi dengan kewajiban

In
A
tersebut, Tergugat IX secara hukum juga harus bertanggungjawab atas perbuatan
malpraktek yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III.
ah

lik
Menimbang, bahwa oleh karena telah diakui atau setidak-tidaknya tidak
disangkal maka menurut hukum harus dianggap terbukti hal-hal sebagai berikut:
- Bahwa Penggugat adalah suami dari Sdri. Suryani Binti Abdul Wahab;
am

ub
- Bahwa pada hari Senin tanggal 28 Maret 2016 sekira pukul 06.30 WIB
Penggugat membawa istrinya ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) untuk
ep
k

menjalani proses persalinan dan diterima di Instalasi Gawat Darurat RSIA;


- Bahwa dr. Rahmat Iqbal, SpOG adalah dokter konsul atau dokter untuk
ah

R
persalinan yang bertugas jaga di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) pada saat

si
istri Penggugat datang;

ne
-
ng

Bahwa masa/shift jaga dr. Rahmat Iqbal, SpOG pada saat itu hanya sampai
pukul 08.00 WIB, yang kemudian bertugas jaga selanjutnya adalah Tergugat I
yaitu sejak pukul 08.00 Wib sampai dengan hari Selasa tanggal 30 Maret 2016

do
gu

pukul 08.00 Wib;


- Bahwa sejak pukul 08.00 WIB perawat/bidan di RSIA mulai berkonsultasi
In
A

mengenai kondisi istri Penggugat kepada Tergugat I melalui telepon karena


pada saat itu Tergugat I tidak berada di RSIA;
ah

-
lik

Bahwa karena kondisi istri Penggugat yang semakin memburuk, maka atas
permintaan Penggugat serta persetujuan dari Tergugat I dan Tergugat II maka
istri Penggugat dirujuk ke Rumah Sakit Zainal Abidin (Tergugat IV) pada sekira
m

ub

pukul 20.15 WIB;


-
ka

Bahwa hingga istri Penggugat dirujuk ke Rumah Sakit Zainal Abidin (Tergugat
ep

IV) pada pukul 20.15 WIB Tergugat I tidak juga datang ke RSIA;
- Bahwa sesampainya di Rumah Sakit Zainal Abidin dilakukan tindakan medis
ah

terhadap istri Penggugat berupa operasi sectio pada pukul 22.30 WIB oleh
es

Tergugat V;
M

ng

on
gu

Halaman 86 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pada hari Selasa tanggal 29 Maret 2016 pukul 01.30 WIB anak

si
Penggugat (bayi yang dilahirkan oleh istri Penggugat) dinyatakan meninggal
dunia di Rumah Sakit Zainal Abidin;

ne
ng
- Bahwa pada hari Selasa tanggal 29 Maret 2016 pukul 05.15 WIB istri
Penggugat dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Zainal Abidin;

do
gu Menimbang, bahwa selanjutnya yang menjadi persengketaan antara para
pihak adalah mengenai :

In
-
A
Apakah benar Tergugat I tidak melaksanakan kewajibannya terhadap
penanganan pasien atas nama Suryani Binti Abdul Wahab (istri Penggugat)
ah

sebagaimana standard operating procedures/SOP yang berlaku padanya?

lik
- Apakah benar kelalaian atau kesengajaan Tergugat I berupa
ketidakhadirannya pada saat piket jaga di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA)
am

ub
Banda Aceh pada saat dibutuhkan oleh pasien atas nama Suryani Binti Abdul
Wahab (istri Penggugat) telah mengakibatkan meninggalnya istri dan anak
ep
Penggugat?
k

- Apakah benar Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI,
ah

Tergugat VII, Tergugat VIII dan Tergugat IX masing-masing telah melakukan


R

si
segala tindakan sesuai prosedur operasional yang baku (standard operating

ne
procedures / SOP) yang berlaku?
ng

- Apakah benar Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V,
Tergugat VI, Tergugat VII, Tergugat VIII dan Tergugat IX telah melakukan

do
gu

Perbuatan Melawan Hukum dalam penanganan pasien atas nama Suryani


Binti Abdul Wahab (istri Penggugat) yang telah menimbulkan kerugian pada
In
A

Penggugat berupa kehilangan istri dan anak Penggugat?.


Menimbang, bahwa terhadap dalil Penggugat tersebut di atas, Para
Tergugat menolak dikatakan telah melakukan perbuatan melawan hukum
ah

lik

sebagaimana didalilkan oleh Penggugat karena menurut Tergugat-Tergugat


bahwa masing-masing pihaknya dalam menangani istri Penggugat, telah
m

ub

melakukan segala tindakan sesuai prosedur operasional yang baku (standard


operating procedures / SOP) yang berlaku;
ka

ep

Menimbang, bahwa oleh karena dalil Penggugat telah dibantah oleh


Tergugat-Tergugat, maka berdasarkan Pasal 163 HIR/283 RBg Penggugat
ah

berkewajiban untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya sedangkan Para Tergugat


R

berkewajiban untuk membuktikan dalil-dalil sangkalannya;


es
M

Menimbang, bahwa terhadap perselisihan hukum antara kedua belah


ng

pihak di atas, Majelis Hakim setalah mencermati dan meneliti surat-surat bukti dan
on
gu

Halaman 87 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh kedua belah pihak, memberikan

si
pertimbangan hukum sebagaimana terurai berikut ini ;
Menimbang, bahwa Penggugat untuk menguatkan dalilnya telah

ne
ng
mengajukan bukti berupa bukti P-1 sampai dengan P-10 (P-10a s/d P-10k) dan
Saksi yaitu saksi Arisman, saksi Zahari dan saksi Juliadi;
Mdenimbang, bahwa dari bukti surat P-1 berupa Surat Keterangan Nikah

do
gu
diketahui bahwa Penggugat telah menikah dengan Suryani Binti Abdul Wahab
pada tanggal 7 Februari 2006 di hadapan Abu Nasir, selanjutnya dari bukti P-3 dan

In
A
P-4 berupa Akte Kelahiran atas nama Teuku Malek Maulana dan Cut Raihan
Anatasya diketahui bahwa Teuku Malek Maulana dan Cut Raihan Anatasya
ah

lik
tersebut adalah anak dari Muslim Puteh (Penggugat) dan Suryani (istri Penggugat)
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-1, P-3 dan P-4 tersebut diketahui
bahwa Penggugat adalah suami dari Suryani Binti Abdul Wahab yang menikah
am

ub
secara di bawah tangan, fakta mana didukung oleh keterangan saksi-saksi
Penggugat yaitu saksi Arisman, saksi Zahari dan saksi Juliadi;
ep
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi Penggugat yaitu saksi
k

Arisman, saksi Zahari dan saksi Juliadi pada pokoknya menerangkan bahwa pada
ah

hari Senin tanggal 28 Maret 2016, sekitar jam 06.30 WIB Penggugat membawa
R

si
istri Penggugat yang bernama SURYANI binti ABDUL WAHAB ke Rumah Sakit Ibu
dan Anak (RSIA) Banda Aceh (Tergugat II) untuk menjalani proses persalinan

ne
ng

karena istri Penggugat tersebut sudah mengalami pecah ketuban sejak di rumah.
Bahwa pada saat saksi Arisman datang ke RSIA sekira pukul 18.00 WIB kondisi

do
gu

istri Penggugat sedang menjerit kesakitan dan mendapatkan informasi dari


Penggugat bahwa istrinya tidak mendapatkan penanganan dari dokter spesialis
kandungan yang bertugas jaga pada saat itu, fakta mana didukung oleh
In
A

keterangan saksi Zahari yang saat itu juga datang ke RSIA pada pukul 18.30 WIB
dimana saksi mengetahui dokter jaga (spesialis kandungan) pada saat itu tidak
ah

lik

ada/tidak masuk pada saat Penggugat meminta kepada pihak RSIA untuk merujuk
istrinya ke rumah sakit lain karena di RSIA tidak ada dokter yang menangani;
m

ub

Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi Penggugat yaitu saksi


Arisman, saksi Zahari dan saksi Juliadi diketahui bahwa sekira pukul 20.00 WIB
ka

pihak RSIA (bidan dan perawat pengganti shift) merujuk istri Penggugat ke rumah
ep

sakit lain (Rumah Sakit Umum Zainal Abidin) karena di RSIA tidak ada dokter
ah

spesialis kandungan yang menangani istri Penggugat, kemudian sekira pukul


R

21.30 WIB istri Penggugat sampai di RSUZA dan mendapatkan pertolongan medis
es

di RSUZA berupa tindakan operasi caesar dari dr. CUT MEURAH YENI, SpOG
M

ng

(Tergugat V) selama + 2 (dua) jam dan setelah selesai dioperasi istri Penggugat
on
gu

Halaman 88 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dibawa dari ruangan operasi ke bagian/ruang perawatan. Bahwa pada saat istri

si
Penggugat berada di ruang perawatan istri Penggugat dalam keadaan lemas dan
mengeluarkan banyak darah dan Penggugat diminta untuk mencari darah untuk

ne
ng
istri Penggugat;
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi Penggugat yaitu saksi
Arisman, saksi Zahari dan saksi Juliadi diketahui bahwa pada sekira pukul 01.00

do
gu
WIB anak yang dilahirkan oleh Suryani Binti Abdul Wahab (istri Penggugat) telah
meninggal dunia, fakta mana didukung oleh bukti P-7 yang menyatakan bahwa

In
A
bayi dari Suryani Binti Abdul Wahab (anak Penggugat) telah meninggal dunia di
Rumah Sakit Umum Zainal Abidin pada hari Selasa tanggal 29 Maret 2016 pukul
ah

lik
01.30 WIB dengan keterangan bayi lahir sudah meninggal dalam kandungan;
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi Penggugat yaitu saksi
Arisman, saksi Zahari dan saksi Juliadi diketahui bahwa pada hari Selasa tanggal
am

ub
29 Maret 2016 sekira pukul 04.00 WIB istri Penggugat meninggal dunia;
Menimbang, bahwa selanjutnya Tergugat I untuk menguatkan dalil
ep
sangkalannya telah mengajukan bukti berupa bukti T.I-1 sampai dengan T.I-8, dan
k

4 (empat) orang saksi yaitu saksi Marzuki Bin Abdul Wahab, saksi Mardani Idrus,
ah

saksi dr. T. Rahmad Ikbal SpOG, saksi Ismail serta 2 (dua) orang ahli yaitu dr.
R

si
Riza Mulyadi Sp.An dan dr. Syariful Anwar, SpB;
Menimbang, bahwa Tergugat I mengajukan bukti T.I-1 sampai dengan T.I-7

ne
ng

Tergugat I hanya berupa fotokopi tanpa memperlihatkan aslinya, maka


sebagaimana Putusan MA Nomor 3609K/Pdt/1985 surat bukti fotokopi yang tidak

do
gu

pernah diajukan atau tidak pernah ada surat aslinya harus dikesampingkan;
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi Tergugat I yaitu saksi Mardani
Idrus dan saksi dr. T. RAHMAT IQBAL,Sp.OG diketahui bahwa pada hari Minggu
In
A

tanggal 27 Maret 2016 pukul 08.00 Wib saksi dr. T. RAHMAT IQBAL,Sp.OG
bertugas sebagai dokter jaga kandungan di RSIA sampai dengan hari Senin
ah

lik

tanggal 28 Maret 2016 pukul 08.00 Wib, selanjutnya yang menggantikan dr. T.
RAHMAT IQBAL,Sp.OG piket sebagai dokter jaga pada hari itu adalah dr.Ulfa
m

ub

Wijaya Kesuma, Sp.OG (Tergugat I);


Menimbang, bahwa dari keterangan saksi Mardani Idrus diketahui bahwa
ka

pada hari Senin tanggal 28 Maret 2016 sekira pukul 06.00 WIB Penggugat
ep

membawa istrinya (Suryani Binti Abdul Wahab) ke Rumah Sakit Ibu dan Anak
ah

(RSIA) Banda Aceh untuk melahirkan dimana saat itu saksi Mardani Idrus bertugas
R

sebagai bidan jaga dan Tergugat I bertugas sebagai dokter jaga spesialis
es

kandungan namun pada hari itu Tergugat I tidak masuk kerja sebagai dokter jaga
M

ng

spesialis kandungan di RSIA dengan alasan sedang sakit diare, maka pada hari itu
on
gu

Halaman 89 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
saksi terus memantau dan melakukan konfirmasi dengan Tergugat I tentang

si
perkembangan keadaan istri Penggugat melalui telepon;
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi Mardani Idrus diketahui bahwa

ne
ng
istri Penggugat masuk ke RSIA sejak pukul 06.00 Wib pagi dan pada saat masuk
ke RSIA sudah dalam keadaan pecah ketuban namun sampai dengan dirujuk ke
Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) istri Penggugat belum dapat

do
gu
melahirkan sehingga diperlukan penanganan melalui operasi sectio (caesar)
sehingga atas perintah Tergugat I, istri Penggugat dirujuk ke RSUZA pada malam

In
A
itu (sekira pukul 20.15 WIB) oleh bidan jaga yang menggantikan saksi pada malam
itu karena saksi sudah lepas jaga/piket pada pukul 20.00 WIB;
ah

lik
Menimbang, bahwa saksi dr. T. RAHMAT IQBAL,SpOG menerangkan
bahwa sistem dokter piket di RSIA adalah sifatnya “on call” bukan “on side” dan
menurut saksi sistem on call atau on side sama saja, keterangan mana didukung
am

ub
oleh keterangan saksi Mardani Idrus yang menyatakan bahwa dalam kondisi
pasien seperti istri Penggugat tidak perlu selalu didampingi dokter di rumah sakit
ep
karena bidan/perawat jaga selalu konfirmasi mengenai kondisi pasien dengan
k

dokter jaga dan hal tersebut sudah sesuai dengan SOP Pelayanan Pasien di
ah

rumah sakit serta keterangan dr. Syariful Anwar, SpB yang menerangkan bahwa di
R

si
Rumah Sakit Ibu dan Anak setiap dokter spesialis piket/jaga bersifat on call artinya
jika dokter tersebut diperlukan maka ditelefon terlebih dahulu untuk mengetahui

ne
ng

keadaan pasien oleh dokter di IGD, namun juga tidak dibenarkan apabila dokter
ataupun bidan tidak hadir pada waktu piket sebagai dokter atau bidan jaga di

do
gu

rumah sakit (RSIA), hal mana didukung oleh keterangan ahli dr. Riza Mulyadi
Sp.An yang menyatakan bahwa sebuah Rumah Sakit menerapkan SOP on side
ataupun on call terhadap seorang dokter maka aturan terhadap kedua sistem
In
A

tersebut adalah seorang dokter harus berada di Rumah Sakit pada saat
dibutuhkan;
ah

lik

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi Mardani Idrus dan dr. T.


RAHMAT IQBAL,SpOG diketahui bahwa apabila dokter atau bidan yang
m

ub

bersangkutan tidak dapat hadir/masuk pada saat piket maka seharusnya yang
bersangkutan mencari dokter atau bidan pengganti dan kalau tidak ada dokter atau
ka

bidan pengganti maka harus melapor kepada manajemen pelayanan rumah sakit
ep

untuk dapat ditindaklanjuti, keterangan mana diperkuat oleh keterangan ahli dr.
ah

Riza Mulyadi Sp.An dan dr. Syariful Anwar, SpB;


R

Menimbang, bahwa ahli dr. Riza Mulyadi Sp.An menerangkan bahwa dalam
es

rekam medik pasien atas nama Suryani Binti Abdul Wahab yang dibuat oleh dokter
M

ng

umum di instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Zainal Abidin diketahui
on
gu

Halaman 90 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bahwa kondisi pasien pada saat itu masih dalam keadaan normal. Bahwa apabila

si
pasien dalam keadaan tidak normal maka sesuai prosedur kondisi pasien tersebut
harus distabilkan dan dioptimalkan lebih dulu baru dirujuk ke Rumah Sakit lain.

ne
ng
Bahwa alasan seorang pasien dirujuk ke rumah sakit lain biasanya karena Rumah
Sakit awal kurang fasilitas, ragu-ragu untuk menanganinya, tidak ada dokter,
kemampuan dan alat untuk melakukan operasi. Bahwa jika dalam suatu rumah

do
gu
sakit tidak ada dokter spesialis untuk menangani hal tersebut maka harus dirujuk
segera ke rumah sakit lain dan berdasarkan SOP sebelum merujuk pasiennya ke

In
A
Rumah Sakit lain seorang dokter harus melihat dan memeriksa langsung
pasiennya terlebih dahulu;
ah

lik
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalilnya sangkalannya Tergugat II,
Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI dan Tergugugat VII telah mengajukan bukti
berupa bukti T.II, IV, V, VI, VII-1 sampai dengan T.II, IV, V, VI, VII-9 dan telah
am

ub
mengajukan 2 (dua) orang saksi yaitu saksi dr. Ikhsan (dokter umum IGD RSUZA)
dan Cut Azizah (Bidan IGD RSUZA);
ep
Menimbang, bahwa dari bukti surat T.II, IV, V, VI, VII-1 dan bukti surat T.II.
k

IV, V, VI, VII-2 diketahui bahwa Para Tergugat telah memiliki standar dan prosedur
ah

penanganan pasien dan standar tanggung jawab penanganan pasien, kemudian


R

si
dari bukti surat T.II. IV, V, VI, VII-3 dan bukti surat T.II. IV, V, VI, VII-4 berupa
Jadwal Jaga Poli Dokter Obgyn pada Rumah Sakit Ibu dan Anak membuktikan

ne
ng

bahwa dokter spesialis kandungan/obgyn yang piket/jaga pada tanggal 28


Maret 2016 di Rumah Sakit Ibu dan Anak adalah Tergugat I. Kemudian bukti

do
gu

surat T.II. IV, V, VI, VII-5 berupa Transfer dan Serah Terima Pasien ke Kamar
Operasi, bukti surat T.II. IV, V, VI, VII-6 tentang perencanaan pembedahan dan
bukti surat T.II. IV, V, VI, VII-7 tentang inform consent pasien SC membuktikan
In
A

bahwa Tergugat IV dan Tergugat V telah melakukan tindakan yang benar dan
sesuai prosedur. Selanjutnya bukti surat T.II. IV, V, VI, VII-8 Laporan Kronologis
ah

lik

Pasien Suryani dan bukti surat T.II. IV, V, VI, VII-9 Bundel dokumen rekam medik
pasien atas nama Suryani menjelaskan tentang kondisi pasien pada saat dirujuk
m

ub

ke RSUZA dalam keadaan yang harus mendapat operasi;


Menimbang, bahwa saksi yang dihadirkan oleh Tergugat II, IV, V, VI, VII
ka

yaitu dr. Ikhsan dan saksi Cut Azizah menerangkan bahwa dr. Ikhsan dan Cut
ep

Azizah masing-masing bertugas sebagai dokter umum jaga dan perawat jaga di
ah

IGD Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) yang pada hari Senin tanggal 28
R

Maret 2016 pukul 21.30 Wib ada menerima pasien rujukan dari Rumah Sakit Ibu
es

dan Anak (RSIA) yang bernama Suryani (istri Penggugat) di IGD RSUZA dalam
M

ng

keadaan kesakitan dan menjerit-jerit minta dioperasi. Kemudian di IGD RSUZA


on
gu

Halaman 91 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terhadap istri Penggugat dilakukan pemeriksaan dan dari hasil pemeriksaan di

si
dapat hasil vital sign dari korban masih normal dengan tensi 130/80, nadi 98, nafas
22 permenit, suhu tubuh 36 derajat celcius, namun pada saat dilakukan

ne
ng
pemeriksaan Denyut Jantung Janin (DJJ) terhadap janin sudah tidak jelas
bunyinya artinya Denyut Jantung Janin (DJJ) masih dalam keadaan hidup tapi
dalam keadaan gawat janin. Kemudian pada pukul 22.15 Wib istri Penggugat

do
gu
dibawa dari ruang IGD RSUZA ke ruang operasi dan sebelum dilakukan operasi
keluarga korban (Penggugat) ada menandatangani surat persetujuan operasi

In
A
untuk dilakukan operasi caesar oleh dr. Cut Meurah Yeni, SpOG (tergugat V);
Menimbang, bahwa Tergugat III untuk menguatkan dalilnya bantahannya
ah

lik
telah mengajukan bukti berupa bukti T.III-1 sampai dengan T.III-9 akan tetapi tidak
mengajukan saksi untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya walaupun telah
diberikan kesempatan yang cukup;
am

ub
Menimbang, bahwa dari bukti surat T.III-1 dan T.III.2 berupa Petikan
Keputusan Gubernur Aceh Nomor Peg.821.22/037/2014 dan Surat Pernyataan
ep
Pengangkatan Sumpah dan Pelantikan No. Peg. 821.2/020 menjelaskan bahwa
k

Tergugat III diangkat dan ditunjuk sebagai Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak
ah

Banda Aceh oleh Sekda Aceh atas nama Gubernur Aceh, selanjutnya bukti surat
R

si
T.III-3 Petikan Keputusan Gubernur Aceh, surat T.III-4 Surat Keterangan Aktif
Bekerja dan Surat Nita Dinas menerangkan bahwa Tergugat III telah ditunjuk,

ne
ng

diangkat dan bekerja sebagai pelaksana pada BLUD RSUDZA Banda Aceh.
Selanjutnya bukti surat T.III-6 Peraturan Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam

do
gu

Nomor 46 Tahun 2008, bukti surat T.III.7 Peraturan Gubernur Aceh Nomor 125
Tahun 2009 bahwa menjelaskan Tergugat III sebagai Direktur Rumah Sakit Ibu
dan Anak sedangkan bukti surat T.III-8 Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan
In
A

Anak menerangkan bahwa Tergugat III telah membuat SOP pola operasional
DPJP sebagai dokter penanggung jawab pelayanan serta bukti surat T.III-9 Surat
ah

lik

Nomor 005/KM/IV/2016 tentang hasil rapat audit medit BLUD Rumah Sakit Ibu dan
Anak pada tanggal 31 Maret 2016 dengan kesimpulan bahwa ketidakhadiran
m

ub

dokter yang bertanggung jawab menyebabkan penatalaksanaan pasien tidak


maksimal;
ka

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalilnya sangkalannya Tergugat VIII


ep

tidak mengajukan bukti apapun baik bukti surat maupun bukti saksi sedangkan
ah

Tergugat IX hanya mengajukan bukti berupa bukti T.IX-1 sampai dengan bukti
R

T.IX-2 berupa peraturan perundang-undangan;


es

Menimbang, bahwa berdasarkan alat-alat bukti yang diajukan oleh kedua


M

ng

belah pihak sebagaimana tersebut di atas dalam kaitannya satu sama lain yang
on
gu

Halaman 92 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ternyata bersesuaian Majelis Hakim berpendapat bahwa sesuai dengan Standar

si
Operasional Prosedur (SOP) sebagaimana bukti surat (T.III-8, T.II. IV, V, VI, VII-1
dan T.II. IV, V, VI, VII-2) para Tergugat terutama Tergugat I, Tergugat II dan

ne
ng
Tergugat III telah memiliki standar dan prosedur penanganan pasien dan standar
tanggung jawab penanganan pasien dokter konsulen jaga pada Rumah Sakit Ibu
dan Anak adalah selama 24 jam dan dokter konsulen jaga bertanggung jawab

do
gu
sepenuhnya selama 24 jam tersebut;
Menimbang, bahwa berdasarkan alat-alat bukti yang diajukan oleh kedua

In
A
belah pihak sebagaimana tersebut di atas dalam kaitannya satu sama lain yang
ternyata bersesuaian Majelis Hakim berpendapat bahwa Tergugat I telah lalai
ah

lik
melaksanakan kewajibannya terhadap penanganan pasien atas nama
Suryani Binti Abdul Wahab (istri Penggugat) sebagaimana standard
operating procedures/SOP yang berlaku padanya, kelalaian berupa
am

ub
ketidakhadirannya pada saat piket jaga di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA)
Banda Aceh dan pada saat dibutuhkan oleh pasien atas nama Suryani Binti Abdul
ep
Wahab (istri Penggugat) telah mengakibatkan pasien yang bersangkutan serta
k

anak yang berada dalam kandungannya meninggal dunia pasca melakukan


ah

persalinan melalui operasi sectio (caesar) pada tanggal 29 Maret 2016 di Rumah
R

si
Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) karena ketidakhadiran dokter yang
bertanggung jawab (i.c Tergugat I) menyebabkan penatalaksanaan pasien tidak

ne
ng

maksimal (vide bukti T.III-9);


Menimbang, bahwa tentang pengertian perbuatan melawan hukum

do
gu

sebagaimana di atur dalam Pasal 1365 KUH Perdata yang berbunyi : “Tiap
perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian bagi orang lain,
mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti
In
A

kerugian tersebut”. Ketentuan Pasal 1365 KUH Perdata ini kemudian dipertegas
kembali dalam Pasal 1366 KUH Perdata ”Setiap orang bertanggungjawab tidak
ah

lik

hanya untuk kerugian yang ditimbulkan oleh perbuatannya tetapi juga terhadap
yang disebabkan oleh kelalaiannya”.
m

ub

Menimbang, bahwa dari bunyi kedua pasal tersebut di atas menegaskan


bahwa perbuatan melawan hukum tidak hanya mencakup suatu perbuatan tetapi
ka

juga mencakup tidak berbuat, atau dengan kata lain bahwa perbuatan melawan
ep

hukum mencakup “tindakan aktif/berbuat” (Pasal 1365 KUH Perdata) dan


ah

“tindakan pasif/tidak berbuat” (Pasal 1366 KUH Perdata);


R

Menimbang, bahwa pengertian perbuatan melawan hukum yang semula


es

hanya diartikan secara sempit, yaitu sama dengan perbuatan yang bertentangan
M

ng

dengan undang-undang, sejak tahun 1919 seperti dituangkan dalam Standart


on
gu

Halaman 93 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Arrest 31 Januari 1919 dalam perkara Cohen vs. Lindenbaum, disebutkan :

R
“...Penafsiran tersebut tidak beralasan karena melawan hukum tidak sama dengan

si
melawan undang-undang. Menurut Hoge Raad, perbuatan melawan hukum harus

ne
ng
diartikan sebagai “berbuat” atau “tidak berbuat” yang memperkosa hak orang lain
atau bertentangan dengan kewajiban hukum si pembuat atau bertentangan
dengan kesusilaan atau kepatutan dalam masyarakat, baik terhadap diri atau

do
gu
orang lain”. Sehingga sejak putusan tersebut, Hoge Raad selalu mengartikan
pengertian perbuatan melawan hukum sebagai berbuat atau tidak berbuat yang

In
A
bertentangan dengan : 1). hak subjektif orang lain, 2). Kewajiban hukum pelaku,
3). Kaidah kesusilaan, atau 4). Kepatutan dalam masyarakat.
ah

lik
Menimbang, bahwa Pasal 51 huruf a Undang-undang Nomor 29 Tahun
2004 tentang praktik kedokteran yaitu dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan
praktik kedokteran mempunyai kewajiban memberikan pelayanan medis sesuai
am

ub
dengan standar dan standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien;
Menimbang, bahwa berangkat dari pengertian perbuatan melawan hukum
ep
seperti diuraikan di atas dihubungkan dengan Pasal 51 huruf a Undang-undang
k

Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktik kedokteran dan fakta yang terungkap di
ah

persidangan maka Majelis Hakim menilai bahwa Tergugat I telah melakukan


R

si
perbuatan melawan hukum yakni tidak memberikan pelayanan medis sesuai
dengan standar dan standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien

ne
ng

sebagaimana dalil gugatan Penggugat;


Menimbang, bahwa Pengugat dalam gugatannya telah mendalilkan bahwa

do
gu

pertanggung jawaban hukum dari perbuatan hukum yang terjadi semata-mata


tidaklah menjadi tanggung jawab Tergugat I sendirian karena Tergugat II (Rumah
Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh) sebagai badan hukum publik milik Pemerintah
In
A

Aceh, tempat Tergugat I bekerja tetap harus bertanggung jawab atas kerugian
yang ditimbulkan oleh orang-orang yang menjadi tanggungannya atau orang-orang
ah

lik

yang berada dibawahnya. Bahwa Tergugat II yaitu Rumah Sakit Ibu dan Anak
Banda Aceh, selaku badan hukum publik milik Pemerintah Aceh, yang
m

ub

mempekerjakan Tergugat I dan Tergugat III tetap harus bertanggung jawab atas
kerugian yang ditimbulkan oleh orang-orang atau pekerja yang dipekerjakan yang
ka

dalam hal ini sebagai tenaga medis baik kerugian secara moril maupun materil.
ep

Bahwa Tergugat III yang ketika itu menjabat Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak,
ah

secara hukum memiliki kewajiban mengawasi seluruh aktivitas pelayanan di


R

Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh, khususnya terhadap unit dimana
es

Tergugat I melakukan jaga, karena Rumah Sakit Ibu dan Anak adalah merupakan
M

ng

rumah sakit khusus Ibu dan Anak sehingga keberadaan dokter spesialis
on
gu

Halaman 94 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kandungan mutlak dipantau keberadaannya oleh Tergugat III sehingga

si
pertanggungjawaban Tergugat III lebih terletak pada pengawasan dan tidak
dilaksanakannya SOP dan tata kelola rumah sakit yang benar;

ne
ng
Menimbang, bahwa Pasal 1367 KUHPerdata mengatur bahwa “seseorang
tidak bertanggung jawab untuk kerugian yang disebabkan karena perbuatannya
sendiri tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan karena perbuatan orang-orang

do
gu
yang menjadi tanggungannya atau disebabkan oleh orang-orang yang berada
dibawah pengawasannya”. Selanjutnya Pasal 190 ayat (1) Undang-undang Nomor

In
A
36 tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan bahwa “Pimpinan pelayanan
kesehatan dan atau tenaga kesehatan yang dengan sengaja tidak memberikan
ah

lik
pertolongan pertama terhadap pasien yang dalam keadaan gawat darurat.........
dst”;
Menimbang, bahwa apabila dalil gugatan Penggugat tersebut diatas
am

ub
dihubungkan dengan pasal 1367 KUHPerdata dan Pasal 190 ayat (1) Undang-
undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, maka jelas bahwa
ep
pertanggungjawaban hukum dari perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh
k

Tergugat I tersebut diatas tidak hanya menjadi tanggung jawab Tergugat I semata,
ah

melainkan menjadi tanggung jawab Tergugat II dan Tergugat III;


R

si
Menimbang, bahwa Tergugat IV dan Tergugat V adalah pihak yang
menerima rujukan pasien dari Tergugat III (RSIA) dimana pasien atas nama

ne
ng

Suryani Binti Abdul Wahab pada saat dirujuk ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin
(Tergugat IV) dan kemudian ditangani oleh Tergugat V sudah dalam keadaan

do
gu

gawat darurat, hal mana sesuai dengan keterangan saksi-saksi dari Tergugat II,
IV, V, VI dan VII yaitu saksi dr. Ikhsan selaku dokter (umum) jaga di IGD RSUZA
dan saksi Cut Azizzah selaku Bidan Jaga di IGD RSUZA pada saat itu yang
In
A

menerangkan bahwa pada saat pasien Suryani Binti Abdul Wahab tiba di IGD
RSUZA dilakukan pemeriksaan dan dari hasil pemeriksaan didapat hasil vital sign
ah

lik

dari korban masih normal dengan tensi 130/80, nadi 98, nafas 22 permenit, suhu
tubuh 36 derajat celcius, namun pada saat dilakukan pemeriksaan Denyut Jantung
m

ub

Janin (DJJ) terhadap janin sudah tidak jelas bunyinya artinya janin masih dalam
keadaan hidup tapi dalam keadaan gawat janin. Kemudian pasien Suryani Binti
ka

Abdul Wahab dibawa dari ruang IGD RSUZA ke ruang operasi dan sebelum
ep

dilakukan operasi Penggugat ada menandatangani surat persetujuan operasi


ah

untuk dilakukan operasi caesar oleh dr. Cut Meurah Yeni, SpOG (Tergugat V);
R

Menimbang, bahwa dengan Majelis Hakim berkesimpulan Tergugat IV dan


es

Tergugat V sudah memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar dan


M

ng

standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien, oleh karena itu
on
gu

Halaman 95 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat IV dan Tergugat V haruslah dibebaskan daripada perbuatan melawan

si
hukum; Bahwa
Menimbang, bahwa terhadap Tergugat VI, VII, VIII dan Tergugat IX

ne
ng
dikarenakan Para Tergugat tersebut tidak berhubungan langsung dengan
Penggugat dalam hal ini penanganan melahirkan atau bersalin istri Penggugat
(almh. Suryani Binti Abdul Wahab), maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa

do
gu
Tergugat VI, VII, VIII dan Tergugat IX haruslah dibebaskan dari perbuatan
melawan hukum;

In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas Majelis
Hakim berkesimpulan bahwa terhadap petitum Penggugat ke-2 haruslah
ah

lik
dikabulkan sepanjang terhadap Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III;
Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III
sudah dinyatakan melakukan perbuatan melawan hukum maka Majelis hakim akan
am

ub
mempertimbangkan petitum ke-3 gugatan Penggugat ;
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 1365 KUHPerdata/BW
ep
“Tiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada orang lain,
k

mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu mengganti


ah

kerugian tersebut”, namun KUHPerdata tidak dengan tegas atau bahkan tidak
R

si
mengatur secara rinci tentang ganti rugi tertentu atau salah satu aspek dari ganti
rugi, maka Hakim mempunyai kebebasan untuk menerapkan ganti rugi tersebut

ne
ng

sesuai dengan asas kepatutan sejauh hal tersebut memang dimintakan oleh pihak
korban/Penggugat. Justifikasi terhadap kebebasan hakim ini adalah karena

do
gu

penafsiran kata rugi, biaya dan bunga tersebut sangat luas dan dapat mencakup
hamper segala hal yang bersangkutan dengan ganti kerugian;
Menimbang, bahwa akibat dari Perbuatan melawan hukum yang dilakukan
In
A

oleh Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III telah mengakibatkan kerugian bagi
diri Penggugat berupa kehilangan/meninggalnya istri dan anak Penggugat;
ah

lik

Menimbang, bahwa kehilangan atas kematian seseorang (keluarga atau


saudara) tidak dapat dinilai dengan uang karena uang tidak akan mampu membeli
m

ub

kehidupan itu kembali. Dalam perkara ini, meninggalnya istri dan anak Penggugat
adalah merupakan suatu musibah yang menimbulkan kesedihan dan duka yang
ka

mendalam bagi Penggugat dan anak-anak yang ditinggalkannya dimana


ep

Penggugat dan anak-anak Penggugat telah kehilangan kasih sayang dari seorang
ah

istri dan ibu yang sangat mereka butuhkan kehadirannya disisi mereka;
R

Menimbang, bahwa Majelis Hakim menilai bahwa terhadap meninggalnya


es

istri dan anak Penggugat tersebut harus ada pertanggungjawaban berupa ganti
M

ng

kerugian materiil dan immateriil dari Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III
on
gu

Halaman 96 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepada Penggugat yang jumlahnya tidak dapat diperhitungkan secara matematis

si
tetapi lebih cenderung kepada kebijaksanaan hakim, dimana salah satu hal yang
menjadi pertimbangan utama hakim adalah mengenai beratnya beban mental yang

ne
ng
dipikul oleh keluarga korban;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas Majelis
Hakim menilai bahwa nilai ganti rugi yang pantas diterima oleh Penggugat adalah

do
gu
uang sejumlah Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dengan porsi tanggung
jawab masing-masing Tergugat I sebesar 70%, Tergugat II sebesar 15% dan

In
A
Tergugat III sebesar 15% dari total pembayaran ganti rugi;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan


ah

lik
petitum ke 4 gugatan Penggugat;
Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III
am

ub
telah dihukum untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat, maka menurut
Majelis Hakim penghukuman berupa “Permohonan Maaf” kepada Penggugat dan
Masyarakat Aceh melalui Harian Serambi Indonesia ¼ Halaman Pertama selama 3
ep
k

(tiga) hari berturut-turut sebagaimana petitum ke-4 gugatan Penggugat tersebut


ah

tidak beralasan hukum untuk dikabulkan;


R

si
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan
petitum ke 5 gugatan Penggugat;

ne
ng

Menimbang, bahwa pencabutan izin praktek seorang dokter haruslah


didasari atas adanya pelanggaran kode etik atau disiplin yang diputuskan dan
ditetapkan melalui lembaga Majelis Kode Etik Kedokteran (MKEK) atau MKDKI

do
gu

(Majelis Kehormatan dan Disiplin Kedokteran Indonesia), maka Tergugat VIII


(Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh) tidak memiliki kewenangan untuk mencabut
In
A

izin praktek Tergugat I dan Tergugat III, dengan demikian petiutum ke-5 gugatan
Penggugat tersebut tidak beralasan hukum untuk dikabulkan;
ah

lik

Menimbang, bahwa terhadap Petitum ke-6 gugatan Penggugat oleh


karena selama persidangan Penggugat tidak pernah mengajukan permohonan sita
jaminan terhadap tanah dan bangunan milik Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat
m

ub

III, maka Petitum ke-6 tersebut haruslah dinyatakan ditolak;


ka

Menimbang, bahwa terhadap petitum ke-7 gugatan Penggugat dimana


ep

Penggugat menuntut agar putusan perkara ini dapat dijalankan secara serta merta
meskipun ada perlawanan, banding maupun kasasi, Majelis Hakim menilai bahwa
ah

tuntutan penggugat pada Petitum angka 7 tersebut tidak memenuhi ketentuan-


R

es

ketentuan sebagaimana tersebut dalam pasal 191 ayat (1) Rbg, oleh karenanya
M

tuntutan Penggugat tersebut harus ditolak ;


ng

on
gu

Halaman 97 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan

si
petitum ke-8 gugatan Penggugat tentang tuntutan pembayaran uang
paksa/dwangsom;

ne
ng
Menimbang, bahwa Pasal 611 a ayat (1) Rv yang menyatakan “lembaga
uang paksa tidak dapat diterapkan dalam suatu putusan yang mengandung diktum
penghukuman membayar sejumlah uang”. Hal ini sesuai dengan Pasal 606 a Rv

do
gu
berbunyi :“Sepanjang suatu keputusan hakim mengandung hukuman untuk
sesuatu yang lain dari pada membayar sejumlah uang, maka dapat ditentukan

In
A
bahwa sepanjang atau setiap kali terhukum tidak memenuhi hukuman tersebut
sebab olehnya harus diserahkan sejumlah uang yang besarnya ditetapkan dalam
ah

putusan hakim, dan uang tersebut dinamakan uang paksa”.

lik
Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III
dihukum untuk membayar ganti rugi sejumlah uang kepada Penggugat, maka
am

ub
berdasarkan aturan tersebut diatas petitum ke-8 tersebut haruslah dinyatakan
ditolak;
ep
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
k

diatas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa gugatan Penggugat dapat dikabulkan


ah

untuk sebagian dan menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya ;


R

si
Menimbang, bahwa oleh karena sebagian gugatan Penggugat dikabulkan,
maka Tergugat-Tergugat dinyatakan sebagai pihak yang kalah dalam perkara ini

ne
ng

dan dihukum untuk membayar biaya perkara yang timbul, sehingga terhadap
petitum ke 9 gugatan Penggugat sudah sepatutnya untuk dikabulkan ;

do
gu

DALAM REKONVENSI
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat
In
A

Rekonvensi/Tergugat III Konvensi pada pokoknya adalah bahwa gugatan Tergugat


Rekonvensi/Penggugat Konvensi tidak memiliki alas hukum yang sah dan
ah

lik

mendasar, dimana hal tersebut membawa dampak dan akibat negatif terhadap
harkat dan martabat Penggugat Rekonvensi/Tergugat III Konvensi baik sebagai
seorang dokter maupun sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil, sehingga
m

ub

menimbulkan kerugian inmaterill bagi Penggugat Rekonvensi/Tergugat III


ka

Konvensi yang tidak dapat dinilai dengan uang;


ep

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat Konvensi/Tergugat


ah

Rekonvensi telah dinyatakan dikabulkan sebagian, maka gugatan Penggugat


R

Rekonvensi/Tergugat III Konvensi tidak beralasan hukum untuk dikabulkan;


es
M

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI


ng

on
gu

Halaman 98 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat Konvensi/Tergugat

si
Rekonvensi dikabulkan sebagian, sedangkan gugatan rekonvensi ditolak sehingga
Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III Konvensi/Penggugat Rekonvensi berada di

ne
ng
pihak yang kalah, maka Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III
Konvensi/Penggugat Rekonvensi harus dihukum untuk membayar biaya perkara

do
gu
bersangkutan;
Memperhatikan RBg, KUHPerdata, Rv dan peraturan-peraturan lain yang

In
MENGADILI:
A
DALAM KONVENSI :
Dalam Eksepsi :
ah

lik
- Menolak Eksepsi Tergugat I, Tergugat II, Teregugat III, Tergugat IV, Tergugat V,
Tergugat VI, Tergugat VII, Tergugat VIII dan Tergugat IX untuk seluruhnya;
am

ub
Dalam Pokok Perkara :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
2. Menyatakan Tergugat I,
ep Tergugat II dan Tergugat III telah melakukan
k

Perbuatan Melawan Hukum (onrecht matige daad) yang mengakibatkan


ah

meninggalnya istri Penggugat SURYANI binti ABDUL WAHAB dan anak laki-
R

si
laki yang dilahirkan almarhumah pada hari Selasa tanggal 29 Maret 2016 di
Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainal Abidin Banda Aceh.

ne
ng

3. Menghukum Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III secara tanggung renteng


untuk membayar ganti rugi uang sejumlah Rp 200.000.000,- (dua ratus juta

do
gu

rupiah) dengan porsi tanggung jawab masing-masing Tergugat I sebesar 70%,


Tergugat II sebesar 15% dan Tergugat III sebesar 15% dari total pembayaran
ganti rugi;
In
A

4. Menolak gugatan penggugat selain dan selebihnya.


ah

DALAM REKONVENSI :
lik

- Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi/Tergugat III Konvensi;


DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI :
m

ub

- Menghukum Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III Konvensi/Penggugat


Rekonvensi secara tanggung renteng untuk membayar biaya perkara sebesar
ka

ep

Rp 4.709.000- (empat juta tujuh ratus sembilan ribu rupiah),-


ah

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim


R

Pengadilan Negeri Banda Aceh, pada hari Senin, tanggal 3 Juli 2017 oleh kami,
es
M

Deny Syahputra, S.H., M.H., sebagai Hakim Ketua , Totok Yanuarto, S.H., M.H.
ng

dan Eliyurita, S.H., M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota,, yang ditunjuk
on
gu

Halaman 99 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Banda Aceh Nomor

si
38/Pdt.G/2016/PN.Bna tanggal 11 Oktober 2016, putusan tersebut pada hari
Selasa, tanggal 11 Juli 2017 diucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum

ne
ng
oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut, Saiful Bahri,
Panitera Pengganti dan kuasa Penggugat, kuasa Tergugat I, Tergugat II, Tergugat
III, Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI, Tergugat VII dan Tergugat IX tanpa

do
gu
dihadiri oleh Tergugat VIII maupun Kuasa Hukumnya;

In
A
Hakim Anggota, Hakim Ketua,

D.t.o D.t.o
ah

lik
Totok Yanuarto, S.H., M.H. Deny Syahputra, S.H., M.H.

D.t.o
am

ub
Eliyurita, S.H., M.H.

Panitera Pengganti,
ep
k

D.t.o
ah

si
Saiful Bahri

Perincian biaya :

ne
ng

1. Pendaftaran ............................ : Rp. 30.000,-


2. Upah tulis/Leges .................... : Rp. 3.000,-
3. ATK/Pemberkasan ................ : Rp. 50.000,-

do
gu

4. PNBP .................................... : Rp. 10.000,-


5. Panggilan .............................. : Rp. 4.605.000,-
6. Redaksi ................................. : Rp. 5.000,-
In
7. Materai .................................. : Rp. 6.000,-
A

Jumlah : Rp. 4.709.000,-


(empat juta tujuh ratus sembilan ribu rupiah)
ah

lik

Nomor : W1.U1/ /HK.02/VII/2017.

Dicatat disini bahwa Putusan ini belum berkekuatan Hukum


tetap, karena masih dalam tenggang waktu Banding ;
m

ub

Untuk salinan yang sama diberikan atas permintaan Pihak


Kuasa Tergugat III, MUHAMMAD NASIR. SHI;
ka

Banda Aceh, 21 Juli 2017.


ep

Wakil Panitera Pengadilan Negeri Banda Aceh,


ah

es

Drs. EFENDI, SH.


M

ng

Nip. 196612261990031003
on
gu

Halaman 100 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 101 dari 100 Putusan Perdata Gugatan Nomor 38/Pdt.G/2016/PN Bna
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101

Anda mungkin juga menyukai