Anda di halaman 1dari 3

A.

Permasalahan Kesehatan Lingkungan (Penyakit Plumbum) Pada Manusia

Pada saat ini masalah pencemaran lingkungan sudah sedemikian sangat membahayakan
lingkungan dan juga kesehatan. Kondisi lingkungan yang tercemar menyebabkan penurunan
kualitas lingkungan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kelangsungan hidup manusia. Salah
satu jenis bahan pencemaran yang berbahaya berupa pencemaran kerena logam berat. Pencemaran
oleh bahan aktif dari logam-logam berat sangat beracun dapat menghancurkan tatanan ekosistem
organismenya. Daya racun yang dimiliki bahan aktif logam berat seperti plumbum akan bekerja
sebagai penghalang kerja enzim dalam proses fisiologis atau metabolisme tubuh. Sehingga proses
metabolisme akan terputus, selain itu bahan beracun tersebut dapat terakumulasi didalaam tubuh
yang akan mengakibatkan gangguan kesehatan.

Plumbum (pb) atau dikenal sebagai timah hitam merupakan logam berat beracun yang bersifat
komulatif. Apabila terhirup atau tertelan oleh manusia didalam tubuh akan mengikuti aliran darah,
diserap kembali didalam ginjal dan otak dan disimpan didalam tulang dan gigi. Manusia menyerap
plumbum melalui udara, debu, air, dan makanan yang terkontaminasi. Plumbum tergolong
kedalam logam berat bersama dengan arsen, cadmium dan raksa yang merupakan unsur dengan
hampir bersifat toksik pada manusia dalam kadar yang sangat sedikit. Logam pb (plumbum/lead)
merupakan logam berat toksik yang memiliki sifat pasangan inert yang membuat pb cenderung
kompetitif dengan logam esensial posotif seperti (Ca, Zn, Fe, Cu) dan dapat memicu radukal bebas
ROS meningkat. Dari dua sifat itu pb dapat berinteraksi dengan banyak unsur dalam residu asam
amino tubuh yang menyebabkan terjadinya perubahan konformasi dan berakibat inaktifnya enzim
tertentu, mengganggu metabolisme molecular, penyebab stress oksidatif, serta menghambat
transport Ca (system saraf dan gerak).

Keracunan yang ditimbulkan oleh plumbum dapat terjadi dikarenakan masuknya


persenyawaan logam kedalam tubuh seperti debu/partikulat plumbum yang terhirup manusia
melalui bahan bakar berplumbum serta debu plumbum yang menempel pada makanan jajanan
ditepi jalan. Bebrapa penelitian juga menjelaskan beberapa factor yang akan menyebabkan
kandungan timah hiam dalam darah, factor tersebut dapat berasal dari lingkungan yang
terkontaminasi, inhalasti maupun digesti. Kandungan timah didalam darah adalah salah satu
indicator bahwa telah terjadi pemaparan timbal yang cukup lama. Organ-organ tubuh yang menjadi
sasaran dari keracunan plumbum adalah system peredaran darah, system saraf pusat, system
urinaria, system reproduksi, system endokrin, dan jantung.

Pb dan dan logam berat lainnya mempunyai kemampuan untuk membuat komplek dengan
banyak senyawa. Plumbum akan mengganggu aktuvitas enzim dan mempengaruhi berbagai
system organ, termasuk darah, system syaraf, ginjal, organ reproduksi dan saluran pencernaan
serta dapat berinteraksi dengan protein yang mengakibatkan perubahan struktur dan fungsi, bahkan
dapat mengakibatkan tidak berfungsinya enzim, mengakibatkan stress oksidatif yang berlebihan
dari batas kempuan tubuh dalam mentoleransi sehingga dapat mengakibatkan kanker dan banyak
jenis kelainan penyakit yang ditimbulkan oleh logam berat ini didalam tubuh. Plumbum juga
merupakan unsur yang dapat meningkatkan pembentukan radikal bebas dan menurunkan
kemampuan antioksidan tubuh sehingga dapat mengakibatkan kerusakan organ.

Berikut merupakan beberapa factor yang mempengaruhi pb di dalam darah:

a. Factor lingkungan
1) Kandungan pb di udara.
Konsentrasi teringgi dari timbal diudara ambient ditemukan pada daerah yang
padat, makin besar suatu kota maka semakin tinggi konsentrasi timbal di udara.
2) Dosis dan lama pemaparan.
Dosis (konsentrasi) yang besar dan pemaparan yang lama dapat menimbulkan efek
yang berat dan dapat berbahaya.
3) Kelangsungan pemaparan.
Berat ringan efek timbal tergantung dari proses pemaparan timbal yaitu pemaparan
secara teru menerus ataupun terputus-putus, pemararan secara terus menerus akan
memberikan efek yang sangat berat dibandingkan dengan pemaparan secara terputus-
putus
4) Jalur pemaparan
Timbal akan memberikan efek yang berbahaya terhadap kesehatan bila masuk
melalui jalur yang tepat.
b. Factor manusia, meliputi:
1) Umur. Umur dan jenis kelamin dapat mempengaruhi kandungan pb dalam tubuh,
semakin tua umur seseorang maka semakin tinggi pula konsentrasi pb yang
terakumulasi pada jaringan tubunya
2) Status kesehatan, status gizi dan tingkat kekebalan juga mempengaruhi kandungan pb
dalam darah.
3) Jenis kelamin. Efek toksik pada laki-laki dan perempuan mempunyai pengaruh yang
berbeda, wanita lebih rentan disbanding pria hal ini disebabkan oleh perbedaan factor
ukuran tubuh, keseimbangan hormonal dan perbedaan metabolisme.
4) Jennies jaringan. Kadar timbal jaringan otak tidak sama dengan kadar timbal dalam
jaringan paru ataupun jaringan lain. Timbal yang tinggal didalam tubuh, baik dari udara
maupun dari makanan /minuman akan mengumpul didalam skeleton.
c. Factor perilaku
1) Kebiasaan merokok. Rikok mengandung beberapa logam berat seperti Pb, Cd dan
sebagainya yang dapat membahayakan kesehatan. Konsumsi rokok setiap harinya akan
meningkatkan risiko inhalasi Pb akibat asap rokok tersebut
2) Penggunaan APD. Alat pelindung diri merupakan alat yang dipakai oleh pekerja untuk
memproteksi dirinya dari kecelakaan yangterjadi akibat pekerjaannya, APD yang
dimaksud untuk mengurangi aborsi Pb adalah pemakaian Masker.

Anda mungkin juga menyukai