Anda di halaman 1dari 86

ANALISA KOMPARASI INVESTASI EMAS

DAN REKSADANA SYARIAH


BANK SYARIAH MANDIRI
KANTOR CABANG PONDOK INDAH

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Anindya Putri Yustika


NIM: 11140530000042

KONSENTRASI MANAJEMEN
LEMBAGA KEUANGAN ISLAM
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN
ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1439 H / 2018 M
ABSTRAK

ANINDYA PUTRI YUSTIKA. NIM. 11140530000042.


ANALISA KOMPARASI INVESTASI EMAS DAN
REKSADANA SYARIAH BANK SYARIAH MANDIRI
KANTOR CABANG PONDOK INDAH. Konsentrasi
Manajemen Lembaga Keuangan Islam, Program Studi
Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta, 1439
H/2018 M.
Investasi adalah kegiatam mengelola keuangan dan pendapatan
agar dapat memenuhi segala kebutuhan baik kebutuhan jangka
pendek seperti maupun kebutuhan jangka panjang. Melihat Bank
Syariah Mandiri muncul untuk menawarkan pemulihan ekonomi
yang lebih sejahterah lewat berbagai produk tabungan,
pembiayaan dan Investasi.
Dalam penelitian ini terdapat dua instrumen untuk berinvestasi
yaitu Emas dan Reksadana syariah. Studi ini bertujuan untuk
perbandingan return dan risk emas apabila dibandingkan dengan
reksadana syariah Bank Syariah Mandiri Kc. Pondok Indah.
Dalam penelitian ini, Reksadana Syariah PT. Mandiri Manajemen
Investasi dengan produk Mandiri Investa Syariah Berimbang,
dipilih untuk dibandingkan tingkat risk dan returnnya terhadap
emas.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif komparati dengan data primer. Data primer yang di
dapat lalu diolah sehingga dapat memberikan kesimpulan yang
tepat. Periode penelitian dari Januari 2013 sampai Desember
2017. Data yang digunakan merupakan data historis harga saham
harga emas dan NAB MISB reksadana syariah. Analisis data
menggunakan uji-t (independent sample t-test).
Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa Tingkat
pengembalian return emas lebih tinggi 0.24% dari tingkat
pengembalian return reksadana syariah. Tingkat risiko emas lebih
tinggi 11% dari tingkat risiko reksadana syariah.
Kata kunci : Investasi, Emas, Reksadana Syariah.

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Assalamu’laikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah, itulah ungkapan kata yang peneliti


ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan Taufiq-Nya yang
senantiasa mengiringi setiap langkah peneliti. Shalawat beserta
salam semoga tercurahkan keharibaan Baginda Nabi besar
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat-Nya,
semoga kita selaku umatnya mendapat syafa’at di akhir kelak,
aamiin. Dengan niat dan tekad karena Allah SWT, peneliti
mampu melewati perjalanan panjang yang dihadapkan dengan
penuh halangan dan cobaan. Dengan rasa syukur juga peneliti
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisa Komparasi
Investasi Emas Dan Reksadana Syariah Bank Syariah Mandiri
Kc. Pondok Indah”

Disadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan


peneliti sangat terbatas, maka dengan adanya bimbingan,
pengarahan, dukungan dan doa’a dari berbagai pihak sangat
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu
peneliti ingin mengucapkan banyak terima kasih terutama kepada
Ayahanda H. M. Yusuf Djamal dan Hj. Atikah Wardah yang
telah mendidik dan membesarkan dengan sepenuh kasih sayang
dan kesabaran demi masa depan seorang anak yang dicintainya

ii
baik secara moral maupun moril. Selain itu, dengan penuh hormat
dan ketulusan, peneliti mengucapkan banyak terima kasih
kepada:

1. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Imu Dakwah


dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarief
Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Suparto, M. Ed. Ph. D, selaku Wakil Dekan 1 (satu)
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas
Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Roudhonah, MA, selaku Wakil Dekan II (dua) Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam
Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta.
4. Dr. suhaimi, M. Si, selaku Wakil Dekan III (tiga) Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam
Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta.
5. Drs. Cecep Castrawijaya, MA, selaku Ketua Program Studi
Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah
Jakarta.
6. Drs. Sugiharto, MA, selaku Sekretaris Program Studi
Manajemen Dakwah Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta.
7. H. mulkanasir, BA, S, Pd, MM, selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang selalu bijaksana dan sabar dalam

iii
memberikan bimbingan, nasihat serta waktunya dari awal
perkuliahan hingga saat ini.
8. Bp. Muammar Aditya. M,Ak selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang mempunyai pengaruh dan peran yang besar
untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Seluruh Tim Penguji Sidang Munaqosah baik Ketua
Sidang, Penguji I/II. Sekretaris dan Pembimbing.
10. Seluruh Staf Petugas Perpustakaan baik Perpustakaan
Umum maupun Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi.
11. Mami Hj. Eka dan keluarga, Abang akmal dan keluarga ,
Ka kiki dan keluarga , dan Abang wendri terima kasih atas
do’a terbaik untuk adiknya.Adik-adik YUSOLI, terima
kasih atas senyum dan semangat yang selalu memberikan
ketenangan hati ini.
12. Ibu Sufitri Devi selaku kepala cabang bank syariah mandiri
Kc. Pondok indah. Mas Arnold Adam , Mba Ghina Zahra
dan seluru staff Bank Syariah Mandiri Pondok Indah Yang
Selalu memberikan arahan dan pengalaman yang berharga.
13. Pihak rental Bang Arul dan Bang Denis yang selalu
membantu jalannya skripsi ini.
14. Meidiana, Andriyani, Selvi, Fairuz, Irma, Rifda, Pito,
Cikul, Avilla, Afifah, Dan Ria, terima kasih telah menjadi
sahabat terbaik selama ini.

iv
15. Teman-teman seperjuangan Manajemen Dakwah angkatan
2014 khususnya kelas Manajemen Lembaga Keuangan
Islam 2014, dan teman kelompok KKN Legok, terima kasih
atas kebersamaan kalian selama ini. Teman teman alumni
Darunnajah khususnya angkatan ke-37, terimakasih atas
kenangan terbaik yang kalian berikan.
16. Seluruh pihak yang terus mendoakan dan mensupport anin
yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Akhirnya atas jasa dan bantuan dari semua pihak baik itu
moral maupun materil. Peneliti panjatkan doa semoga Allah SWT
membalasnya dengan imbalan pahala yang berlipat. Mudah-
mudahan skripsi ini dapat bermanfaat umumnya kepada semua
pihak, khususnya bagi diri pribadi peneliti sendiri.

Jakarta, Juni 2018

v
DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................... vi
DAFTAR TABEL .................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN .................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................. 8
C. Tujuan Penelitian .............................................. 8
D. Manfaat Penelitian ............................................ 8
E. Review Kajian Terdahulu ................................. 9
F. Sistematika Penulisan ....................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................ 13

A. Landasan Teori ................................................. 13


1. Investasi ....................................................... 13
2. Emas ............................................................. 19
3. Reksadana Syariah ....................................... 25
4. Produk Investasi Emas Pada Bank Syariah
Mandiri (BSM) ............................................ 36
5. Produk Investasi Reksadana Syariah Bank
Syariah Mandiri ........................................... 41

vi
B. Kerangka ............................................................ 47
C. Hipotesis ............................................................ 48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................... 49

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................ 49


B. Populasi, Sampel, dan Periode Penelitian ........ 49
C. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data .. 50
D. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian .. 51

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 54

A. Pergerakan Harga Emas dan NAB


Reksadana Syariah ............................................ 54
B. Tingkat Return pada Investasi Emas ................ 56
dan Reksadana Syariah
C. Tingkat Risiko pada Investasi Emas
dan Reksadana Syariah ..................................... 57
D. Hasil Uji Hipotesis ........................................... 59

BAB V PENUTUP ............................................................. 63

A. Kesimpulan ....................................................... 63
B. Saran ................................................................. 64

DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 66

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.2 Emas Batangan Gold Minted Bars Produksi


Logam Mulia ANTAM ....................................... 24
Tabel 2.3 Emas Batangan Gold Cast Bars Produksi
Logam Mulia ANTAM ....................................... 24
Tabel 4.1 Perbandingan Return dan Risk Emas dan
Reksadana Syariah .............................................. 59
Tabel 4.2 Independent Samples Test Emas dan
Reksadana Syariah .............................................. 60

viii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan sistem ajaran Islam, terlihat bahwa sistem
muamalah dalam Islam adalah meliputi berbagai aspek ajaran,
dimulai dari persoalan hak dan hukum (the right) sampai kepada
urusan lembaga keungan, dimana lembaga keuangan diadakan
dalam rangka untuk mewadahi aktivitas konsumsi, simpanan, dan
investasi. Untuk memahami sistem muamalah bisa dipelajari pada
fiqh muamalah yang merupakan aturan-aturan Allah yang wajib
ditaaati dan mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam
kaitanya dengan cara memperoleh dan mengembangkan harta
benda.1 Salah satu cara yang digunakan yaitu dengan cara
berinvestasi. pada era saat ini masyarakat cerdas dalam
mengelola keuangan dan pendapatan mereka agar dapat
memenuhi segala kebutuhannya, baik kebutuhan jangka pendek
seperti kebutuhan primer maupun kebutuhan jangka panjang. Hal
inilah yang menjadikan gaya pengelolaan keuangan masyarakat
berubah dari menabung menjadi berinvestasi.
Investasi yang berarti menunda pemanfaatan harta yang
kita miliki pada saat ini, atau berarti menyimpan, mengelola dan
mengembangkannya merupakan hal yang dianjurkan dalam

1
Susyanti Jeni, operasional keuangan syariah , (Malang: UNISMA, 201, hlm 11.

1
2

Al-Qur’an seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Yusuf


ayat 46-50. Allah swt berfirman:

ٍَُّٓ ُ‫بٌ ٌَأْ ُكه‬


ٍ ًَ ‫ص‬ ِ ‫ث‬ َ ًِ‫ق أَ ْفخَُِب ف‬
ٍ ‫ص ْب ِع بَقَ َشا‬ ُ ٌِّ‫انصذ‬ِّ ‫صفُ أٌَُّ َٓب‬ ُ ٌُٕ
ًِّ‫ث نَّ َعه‬ ٍ ‫ضب‬َ ِ‫ض ٍش َٔأ ُ َخ َش ٌَبب‬
ْ ‫ث ُخ‬ٍ ‫صُبُ ََل‬ ُ ‫ص ْب ِع‬ َ َٔ ٌ‫ص ْب ٌع ِع َجبف‬ َ
ٍٍَ ِ ُ‫ص‬ ِ ‫ص ْب َع‬
َ ٌُٕ َ ‫ٌٕۗ قَب َل ح َْز َسع‬
َ ًُ َ‫س نَ َعهَُّٓ ْى ٌَ ْعه‬ ِ ‫أَ ْس ِج ُع إِنَى انَُّب‬
‫ٌٕۗ ثُ َّى‬َ ُ‫ٍَل ِّي ًَّب حَأْ ُكه‬ ُ ًِ‫صذحُّ ْى فَ َز ُسُِٔ ف‬
ً ِ‫صُبُهِ ِّ إِ ََّّل قَه‬ َ ‫َدأَبًب فَ ًَب َح‬
ً ِ‫ش َذا ٌد ٌَأْ ُك ْه ٍَ َيب قَ َّذ ْيخُ ْى نَ ٍَُّٓ إِ ََّّل قَه‬ َٰ
‫ٍَل‬ َ َ‫ٌَأْحًِ ِيٍ بَ ْع ِذ َرنِك‬
ِ ‫ص ْب ٌع‬
‫بس‬ ُ َُّ‫بد ان‬ ُ ‫ٌٕۗ ثُ َّى ٌَأْحًِ ِيٍ بَ ْع ِذ َٰ َرنِكَ َعب ٌو فٍِ ِّ ٌُ َغ‬ َ ُ ُ‫ص‬ِ ‫ِّي ًَّب حُ ْح‬
ُِ‫ٌٔۗ َٔقَب َل ا ْن ًَهِ ُك ا ْئخًَُِٕ بِ ِّ ۖ فَهَ ًَّب َجب َء‬ َ ‫ص ُش‬ ِ ‫َٔفٍِ ِّ ٌَ ْع‬
ْ ُِّ‫صأ َ ْنُّ َيب بَب ُل ان‬
َّ ‫ض َٕ ِة‬
ًِ‫انَلح‬ ْ ‫اس ِج ْع إِنَ َٰى َسبِّكَ فَب‬ْ ‫صٕ ُل قَب َل‬ ُ ‫ان َّش‬
ۗ‫عهٍِ ٌى‬َ ٍَِّْ ‫قَطَّ ْع ٍَ أَ ٌْ ِذٌَ ٍَُّٓ ۚ إٌَِّ َسبًِّ بِ َك ٍْ ِذ‬
Artinya:
"Yusuf, hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada
kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang
dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh
bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar
aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka
mengetahuinya. Yusuf berkata: „Supaya kamu bertanam tujuh
tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai
hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu
3

makan. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang


amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk
menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum)
yang kamu simpan‟. Kemudian setelah itu akan datang tahun
yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan dimasa
itu mereka memeras anggur. Raja berkata: „Bawalah dia
kepadaku‟. Maka tatkala utusan itu datang kepada Yusuf,
berkatalah Yusuf: „Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakanlah
kepadanya bagaimana halnya wanita-wanita yang telah melukai
tangannya. Sesungguhnya Tuhanku, Maha Mengetahui tipu daya
mereka”. (Q.S. Yusuf 46-50)2

Investasi adalah komitmen sejumlah dana untuk tujuan


memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Inilah
sebenarnya yang menjadi tujuan ketika seseorang memutuskan
untuk berinvestasi. Namun demikian, harapan memperoleh
keuntungan tersebut tidak lepas dari kemungkinan terjadinya
risiko. Investasi sebagai sebuah perencanaan keuangan seseorang
di masa yang akan datang harus memperhatikan faktor tersebut.
Bagi para perencana keuangan, inflasi adalah faktor
ketidakpastian terbesar yang paling sulit dihindari. Inflasi ini
terjadi karena penurunan daya beli uang, yang disebabkan nilai
nominal mata uang kertas tidak sama dengan nilai intirinsiknya.3

2
Al-Quran Karim ,Yusuf 46-50
3
Apriyanti Maya, Anti Rugi dengan Berinvestasi Emas, (Yogyakarta: Pustaka Baru
Press, 2012), hlm 16
4

Kehidupan sosial ekonomi Islam, termasuk investasi,


tidak dapat dilepaskan dari prinsip syari’ah. Investasi syari’ah
adalah investasi yang didasarkan atas prinsip prinsip syari’ah,
baik investasi pada sektor rill maupun-sektor keuangan. Islam
mengajarkan investasi yang menguntungkan semua pihak (win-
win solution) dan melarang manusia melakukan investasi zero
sum game atau win loss.4
Emas adalah logam mulia yang sejak zaman dahulu kala
sudah digunakan oleh umat manusia sebagai simbol kemakmuran
dan keukuasaan. Indonesia duduk sebagai salah satu produsen
emas terbesar di dunia. Pada tahun 2012 Kementrian Energi dan
Sumber Daya Mineral merilis produksi emas Indonesia mencapai
111 ton. Namun dari sisi sebagai konsumen, negara ini masih
kalah dari India dan Cina. Emas dikenal luas sebagai salah satu
komoditi lindung nilai. Nilai mata uang boleh naik turun, tapi
emas tidak terpengaruh oleh kondisi itu karena karakternya yang
zero inflation. Kenaikan harga emas pun akan selalu diatas inflasi
terbukti dari tahun ke tahun kenaikannya pun cukup signifikan,
yaitu antara 20-40% pertahun.5
Investasi emas batangan dinilai lebih mengunungkan
daripada koin emas. Masyarakat disarankan membeli emas
batangan berserifikat internasional, seperti yang di produksi
UBPP Logam Mulia PT. Aneka Tambang karena telah dilengkapi

4
Yustina Ari, Kunci Sukses Investasi Emas Batangan (Yogyakarta: Khitbah
Publishing, 2016), hlm 9 .
5
Majalah Sharing Edisi 57, 2011, h. 28.
5

sertifikat dari London Bullion Market Association (LBMA)


sehingga mudah diperjualbelikan seluruh dunia.
Emas juga dapat digunakan sebagai jaminan utang guna
mendapatkan dana segar jaga pendek. Invesor yang ingin
mendapatkan utang dengan jaminan emas dapat mengikui
program gadai emas syariah di perbangkan syariah. Disamping
itu, masyarakat yang ingin memebli emas dengan cara cicilan
selama 2 hingga 5 tahun juga dapat mengikuti program
Pembiayaan Kepemilikan Emas di perbankan syariah atau di
pegadaian syariah.6
Sebagian berpendapat investasi emas dinilai lebih
menguntungkan dibanding dengan investasi dalam bentuk
deposito, saham, reksa dana, maupun obligasi. Investasi emas
kenungkinan hanya bisa dikalahkan oleh properti, namun emas
tetap lebih unggul karena sifat likuid (mudah diuangkan) dan
tahan terhadap krisis ekonomi. Properti lebih sulit dijual (illiduid)
dan nilainya bisa jatuh akibat krisis ekonomi.7
Jenis lain dari Investasi emas, Reksadana merupakan
salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal,
khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki
banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas
investasi mereka.8 Reksadana Syariah mempunyai tujuan untuk

6
Hariyani, Membangun Gurita Bisnis, (Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2011), hlm
12.
7
Tanuwidjaja, Cerdas Investasi Emas (Jakarta: Media Pressindo, 2009), hlm 54.
8
P. Pratomo Eko,Berwisata ke Dunia Reksadana, ( Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2007) hlm 7.
6

meningkatkan peran pemodal local untuk investasi di pasar modal


Indonesia.
Investasi reksadana dilakukan dalam skala tertentu dan
akan mencapai skala ekonomis yang menguntungkan, selain itu
reksadana perlahan tetapi pasti dapat membantu meningkatkan
tingkat profesionalisme seseorang dalam berinvestasi di pasar
modal. Konsep investasi reksadana memberikan manfaat
diberbagai pihak yang ingin melakukan investasi dengan dana
terbatas, pengetahuan dasar tentang pasar modal juga yang masih
terbatas. Kalangan mahasiswa, misalnya. Untuk memulai
investasi pada pasar modal, dapat di mulai dengan reksadana.
Reksadana syariah adalah investasi campuran yang
menggabungkan saham dan obligasi syariah dalam satu produk
yang dikelola oleh manajer investasi, manajer investasi
menawarkan Reksadana syariah kepada investor yang berminat,
sementara dana yang diperoleh dari investor tersebut dikelola
oleh manajer investasi untuk ditanamkan dalam saham atau
obligasi syariah yang dinilai menguntungkan.9
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perbedaan dan
perbandingan risk dan return emas apabila dibandingkan dengan
reksadana syariah. Masing-masing dari sarana investasi ini
memiliki tingkat pengembalian maupun risiko yang berbeda-
beda. Untuk mengetahui instrumen investasi manakah yang
memiliki tingkat keuntungan lebih besar, dilakukan dengan cara

9
P. Pratomo Eko, Berwisata ke Dunia Reksadana, ( Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2007) hlm 8.
7

membandingkan Risk dan Return antara emas dengan instrumen


investasi yang penulis pilih yaitu Reksadana Syariah. Dalam
penelitian ini, Reksadana Syariah PT. Mandiri Manajemen
Investasi dengan produk Mandiri Investa Syariah Berimbang,
dipilih untuk dibandingkan tingkat risk dan returnnya terhadap
emas.
Kedua instrumen investasi ini dapat dikategorikan dalam
jenis investasi jangka menengah hingga jangka panjang. Selain
itu, masing masing dari instrumen ini memiliki pasar yang jelas
serta lembaga-lembaga yang mengelola perdagangan ketiga
instrumen investasi tersebut. Kedua instrumen investasi ini dipilih
juga dikarenakan kedua instrumen investasi ini merupakan
instrumen investasi paling diminati masyarakat.
Hasil penelitian sebelumya perlu juga dipertimbangkan
yang membuktikan bahwa dalam jangka waktu panjang investasi
pada instrumen logam mulia emas dinilai lebih menguntungkan
dibanding dengan berinvestasi dalam reksadana syariah Sehingga
dapat ditarik kesimpulan bahwa jangka waktu 5 (lima) tahun
belum cukup membuat return investasi logam mulia emas
mengungguli return reksadana syariah.10
Berangkat dari latar belakang yang dipaparkan di atas,
maka penulis hendak menganalisa komparasi investasi emas dari
produk Cicil Emas Bank Syariah Mandiri dan Investasi

10
Sisca Debyola, Perbandingan Return dan Risiko Investasi pada Saham Syariah
dan Emas ( Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2007) hlm 27.
8

Reksadana dari produk Mandiri Investa Syariah Berimbang.


Penulis akan memberi judul karya ilmiah ini “Analisa
Komparasi Investasi Emas dan Reksadana Syariah Bank
Syariah Mandiri Kc. Pondok Indah”

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan diteliti dan dikaji
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Perbandingan Return Investasi Emas Dan
Reksadana Syariah?
2. Bagaimana Perbandingan Risk Investasi Emas Dan
Reksadana Syariah?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan maksud memenuhi
jawaban dari rumusan masalah yang ada, yaitu:
1. Untuk Menentukan Apakah Return Investasi Emas
Sebanding Dengan Return Investasi Reksadana Syariah.
2. Untuk Menentukaan Apakah Risk Investasi emas
sebanding dengan Risk Investasi Reksadana Syariah.

D. Manfaat Penelitian
Selain dari tujuan-tujuan diatas, peneliti berharap ada
manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini, khususnya untuk
kalangan-kalangan yang dapat terlibat secara langsung maupun
tidak langsung dalam perihal yang sedang diteliti, diantaranya:
9

1. Bagi penulis, dengan melakukan penelitian ini penulis


memperoleh pengetahuan yang lebih luas mengenai
perkembangan investasi emas dan investasi reksadana
syariah di Bank Syariah Mandiri Kc. Pondok Indah. Serta
melatih dan menerapkan analisis kinerja reksadana
dengan menggunakan teori pengukuran kinerja.
2. Bagi perusahaan, dengan melakukan penelitian ini
perusahaan dapat mengevaluasi seberapa jauh kinerja
investasi emas dibandingkan investasi reksadana syariah.
3. Bagi investor, dengan melakukan penelitian ini investor
diharapkan memperoleh informasi seputar kinerja
investasi emas dan investasi reksadana syariah di Bank
Syariah Mandiri. Informasi ini uga diharapkan akan
berguna bagi investor sebelum melakukan keputusan
investasi.

E. Review Kajian Terdahulu


1. Penelitian yang ditulis oleh Citra Ayuningtyas pada tahun
2010, dengan judul “Perbandingan Risk dan Return
Investasi Pada Emas, Saham Dan Reksadana Dalam
Menentukan Keputusan Investasi”. Penelitian ini
bertujuan menginvestigasi perbedaan dan perbandingan
risk dan return emas apabila dibandingan dengan
beberapa instrumen investasi lain. Seperti saham dan
reksadana. Untuk mengetahui investasi manakan yang
10

memiliki tingkat keuntungan yang lebih besar, dilakukan


dengan cara membandingkan risk dan return antara emas
dengan instrumen investasi lain.
2. Penelitian yang ditulis oleh Nur Ayu Eva Feriyanti pada
tahun 2012, dengan judul “Analisis Komparasi Investasi
Dinar Dan Investasi Reksadana Pasar Uang Syariah”.
Jurnal ini membahas perbandingan return resiko dalam
investasi dinar dan reksadana pasar uang syariah yang
dihasilkan dari pergerakan harga dinar dan NAB
reksadana pasar uang syariah pada periode Januari 2008
sampai Desember 2012.
3. Penelitian yang ditulis oleh Putri Haryani pada tahun
2012, dengan judul “Studi Komparasi Produk Asuransi
Unit Link dan Reksadana Syariah (Studi kasus pada
PT. Takafful keluarga dan Pam Invesment
Management)”. Penelitian ini bertujuan untuk
membandingkan asuransi unit link dan reksadana syariah
yang di tinjau dari segi pengelolaan dana, manfaat dan
keuntungannya berinvestasi di asuransi unit link dan
reksadana syariah.
4. Penelitian yang ditulis oleh Anita pada tahun 2015,
dengan judul “Analisis Komparasi Investasi Logam
Mulia Emas Dengan Saham Perusahaan
Pertambangan di Bursa Efek Indonesia 2010-2014”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengethui perbandingan
11

antara return investasi emas dengan return saham


perusahaan pertambangan selama periode 2010 samai
dengan periode 2014.

F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penulisan skripsi ini, penulis
merasa perlu menetapkan suatu kerangka dasar penulisan.
Secara garis besar dapat memberikan gambaran sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini akan menguraikan secara garis besar
mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian review studi terdahulu,
dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II Tinjauan Pustaka
Bab ini memaparkan tentang segala sesuatu yang
menjadi landasan materi dari penelitian ini yang
bersumber dari buku, jurnal, maupun internet yang
isinya bisa dipertanggungjawabkan oleh penulis
literatur tersebut.
BAB III Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang bagaimana penelitian yang akan
dilakukan akan terlaksana.
BAB IV Temuan Penelitian dan Pembahasan
Bab ini mengulas hasil penelitian yan dilaksanakan
sesuai dengan metodologi penelitian yang digunakan.
12

BAB V Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil
penelitian yang telah dilakukan.
13

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Investasi
Investasi merupaakan kata yang sering dan banyak
kita dengar dalam berbagai kesempatan. Kata investasi itu
sendiri merupakan Bahasa yang berasal dari Bahasa inggris,
yaitu investment. Dalam pengertian kamus webstern, kata
invest dapat didefinisikan sebagai “to us money out of
something that expected to increase in value”.11 Istilah
tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva
dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan di masa
depan. Dalam pengertian pasar modal dan pasar uang,
investasi dapat berarti sebagai penanaman modal ataupun
penanaman uang dalam suatu perusahaan ataupun
penanaman dana dalam suatu proyek untuk mendapatkan
keuntungan.
Investasi juga dapat dikatakan sebagai penukaran
uang dengan bentuk-bentuk kekayaan yang lain seperti
saham ataupun harta tidak bergerak yang diharapkan dapat

11
Huda, Nurul & Mustafa Edwin Nasution,. Investasi Pada Pasar Modal
Syariah. (Jakarta:Kencana, 2007), hlm 32.

13
14

ditahan selama periode tertentu agar dapat menghasilkan


pendapatan.12
Investasi adalah “the current commitment of money or
other Resources in the expectation of reaping future
benefits”.13 Jika diterjemahkan, investasi adalah komitmen
saat ini akan uang atau sumber-sumber lain dengan
ekspektasi memperoleh keuntungan di masa datang.
Investasi adalah pengorbanan dana yang dilakukan saat ini
dengan ekspektasi untuk memperoleh tambahan dana berupa
keuntungan dari return yang tidak pasti dimasa yang akan
datang untuk meningkatkan kesejahteraan investor.
Tambahan dana merupakan kompensasi dari dana yang telah
dikorbankan yang diharapkan memiliki nilai yang lebih
tinggi dimasa yang akan datang. Return yang tidak pasti
merupakan risiko yaitu penyimpangan dari apa yang
diharapkan.
Kegiatan investasi yang dilakukan oleh manusia
dalam masa sekarang ini biasanya dibedakan menjadi dua,
yaitu investasi yang dilakukan pada asset keuangan dan
investasi yang dilakukan pada asset yang riil, atau asset
berwujud. Investasi dalam asset keuangan bisa dilakukan
pada pasar uang, seperti pada sertifikat deposito, surat
12
Simatupang, Pengetahuan Praktis Investasi Saham dan Reksa Dana.
(jakarta: Mitra Wacana Media.
2012), hlm 9.
13
Achsein, I.H. Investasi Syariah di Pasar 
Modal: Menggagas
KonsepdanPraktek Manajemen Portfolio Syariah.( Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2003). Hlm 10.
15

berharga pasar uang (SPBU), dan juga pada instrumen


saham, obligasi, warrant, dan produk derivatif lainya di
pasar modal. Investasi yang dilakukan dalam bentuk asset
yang rill dapat dilakukan dalam bentuk pembangunan
pabrik, pengembangan lahan perkebunan dan pertanian, atau
pembangunan gedung.
Menurut Jogiyanto, investasi dapat dibagi dalam dua
macam, antara lain:
a. Investasi langsung: investasi yang dilakukan
dengan pembelian langsung aktiva keuangan
suatu perusahaan yang diperjual belikan. Aktiva
keuangan bisa berupa tabungan dengan deposito.
Serta investasi langsung yang dapat diperjual
belikan berupa surat berharga pendapatan tetap
dan saham.

b. Investasi tidak langsung: investasi yang dilakukan


dengan pembelian aktiva keuangan suatu
perusahan melalui perusahaan investasi dimana
perusahaan investasi merupakan perusahaan yang
mengelola dana investasi dan memiliki aktiva-
aktiva keuangan dari perusahaan lain.14

Dalam berinvestasi, hal yang patut di perhitungkan


adalah pada pengenalan harga. Harga adalah nilai jual atau
14
Jogiyanto HM, Pengetahuan Praktis Investasi Saham dan Reksa Dana. (jakarta:
Mitra Wacana Media.
2012), hlm 9.
16

beli dari sesuatu yang diperdagangkan. Selisih harga beli


terhadap harga jual disebut profit margin. Harga terbentuk
setelah terjadinya mekanisme pasar. Suatu pernyataan
penting dari Al-Ghazali seorang penggagas ekonomi model
sufistik, yang patut diperhatikan adalah bahwa keuntungan
merupakan kompensasi dari kepayahan perjalanan, risiko
bisnis dan anacaman keselamatan diri pengusaha.15
Berbicara mengenai investasi, Islam memandang
investasi dari dua dimensi, yaitu dimensi dunia dan akhirat.
Islam mengajarkan bahwa semua perbuatan manusia, baik
yang bersifat vertikal maupun horizontal merupakan
investasi yang akan dinikmati di dunia dan akhirat.
Perbuatan manusia dianggap sebagai investasi maka hasilnya
akan ada yang beruntung, maupun ada yang merugi, itulah
yang disebut risiko. Oleh karenanya, Islam memandang
semua perbuatan manusia dalam kehidupan sehari-harinya
termasuk aktivitas ekonominya sebagai investasi yang akan
mendapatkan hasil (return).
Hal yang kurang lebih sama, adalah pendapat Ibnu
Taimiah, ia mengatakan bahwa penawaran digambarkan
sebagai peningkatan atau penurunan dalam jumlah barang
yang ditawarkan, sedangkan permintaan sangat ditentukan
harapan dan pendapatan. Besar kecilnya kenaikan harga
tergantung besarnya perubahan penawaran dan permintaan.

15
Simatupang, Pengetahuan Praktis Investasi Saham dan Reksa Dana. (jakarta:
Mitra Wacana Media.
2012), hlm 11.
17

Jadi profit margin (keuntungan) dalam berinvestasi


ditentukan bukan pada faktor bunga (rate Interest),
melainkan pada ketentuan tingkat harga, dan keberhasilan
dalam usaha. Sebaliknya, bila mengalami kerugian maka
risikonya adalah rugi. Inilah letak perbedaan mendasar dari
investasi pada umunya, dengan investasi dalam
Islam/Syariah. Keduanya ingin mendapatkan keuntungan,
investasi konvensional keuntungannya didapat melalui
bunga, investasi dalam Islam justru didorong karena 4
prinsip utama yang dikemukakan dari ijtihad Ahmad Ghozali
adalah halal, berkah, bertambaah (profit margin) dan
realistis.16
Dengan demikian, pengertian investasi dalam Islam
dapat digambarkan sebagai suatu kegiatan produktif yang
“menguntungkan” bila dilihat dari sudut pandang teologis,
dan menjadi untung-rugi bila dipandang dari sisi ekonomi.
Artinya, karena dalam hidup ada sebuah ketidak pastian
(uncertainty of loss). Dan yang menjadi kelebihan investasi
dalam Islam adalah semua aktivitas dan kegiatan yang
dilakukan oleh manusia harus sesuai dengan kaidah-kaidah
syar’I yang sejalur dengan al-Qur’an dan al-hadits. Ada
empat landasan normative dalam etika Islam, yang dapat
dipresentasikan dalam aksioma etika yaitu:

16
T. Darmadji dan M. Fakhrudin. Pasar Modal di Indonesia.
(Jakarta:Salemba4.2006)h. 45.
18

a. Landasan Tauhid
Landasan tauhid merupakan landasan filosofis yang
dijadikan sebagai fondasi bagi setiap muslim dalam
melangkah menjalankan fungsi hidupnya, diantaranya
adalah menjalankan fungsi aktivitas ekonomi.
b. Landasan Keadilan dan Kesajajaran
Adil merupakan salah satu nilai ekonomi yang ditetapkan
dalam Islam. Landasan keadilan dalam ekonomi
berkaitan dengan pembagian manfaat kepada semua
komponen dalam pihak yang telibat dalam usaha
ekonomi.
c. Landasan Kehendak Bebas
Dalam pandangan Islam, manusia secara sunnatullah
terlahir dengan memiliki kehendak bebas, yaitu potensi
menentukan pilihan yang beragam. Oleh karena
kebebasan manusia tidak dibatasi, maka manusia
memiliki kebebasan pula untuk menentukan pilihan yang
salah ataupun benar.
d. Landasan Pertanggung Jawaban
Aksioma tanggung jawab ini erat kaitanya dengan
aksioma kebebasan, karena kedua aksioma tersebut
merupakan pasangan alamiah. Dalam hal ini peberian
segala kebebasa usaha yang dilakukan manusia tidak
terlepas dari pertanggung jawaban atas apa yang
dilakukanya.
19

Keempat landasan etika Islam tersebut dikaitkan


dengan permasalahan ekonomi, khususnya dalam bidang
investasi, maka jelas ia memiliki akar dari syariah yang
menjadi panduan dalam bertindak. Suatu hal yang dapat
menimbulkan dampak serius pada kesejahteraan adalah
pemahaman bahwa memanfaatkan sumber daya ekonomi
merupakan bentuk amanah Allah SWT.17
Dengan demikian dari pemaparan pengertian investasi
diatas dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan
kegiatan menunda konsumsi saat ini untuk dialokasikan
dananya ke instrumen investasi yang banyak ditawarkan
dengan berbagai keuntungan dan risiko yang akan diterima
dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa yang akan
datang.

2. Emas
Emas adalah jenis asset yang dapat menentukan
nilainya sendiri, berwujud nyata, mudah dibawa, serta dapat
diuangkan kapan saja. Hal ini berbeda dengan investasi
saham sebab nilai saham senantiasa tergantung pada banyak
faktor, termasuk kinerja perusahaan penerbit saham. Harga
emas tidak tergantung pada mekanisme perusahaan

17
Hidayat Taufik. Buku Pintar Investasi Syariah. (Jakarta: Media Kita.
2011) hlm. 52.
20

pertambangan emas, melainkan tergantung pada mekanisme


pasar emas di tingkat internasional.18
Emas batangan yang diproduksi di Indonesia ada dua
jenis, yaitu emas batangan standar internasional yang
diproduksi perusahaan negara PT. Antam Tbk. Serta emas
lokal. Emas batangan yang di produksi PT. Antam memiliki
kadar kemurnian 99.9% dan disertai sertifikat dari London
Bullion Market Association (LBMA) sehingga diakui secara
internasional.
Sertifikat dari LBMA tersebut berupa secarik kertas
yang berisi logo perusahaan pembuatnya, kadar emas,
jaminan mutu, nomor seri, serta tahun pembuatan. Dengan
adanya sertifikat LBMA maka emas bantangan produksi PT.
Antam mudah diperjualbelikan di manapun, bahkan seluruh
dunia, sedangkan emas lokal adalah emas yang biasa dijual di
toko-toko emas di dalam negri dengan kadar kemurnian
sekitar 97%.
Jika kita ingin berinvestasi emas, lebih baik kita
memilih emas batangan yang mempunyai kadar 24 karat dan
tingkat kemurnian 99,99%. Emas batangan seperti itu hanya
diproduksi perusahaan tertentu karena memurnikan emas
sampa 99,99% memerlukan investasi peralatan yang sangat
mahal. Tidak mengherankan jika seluruh dunia hanya ada 55
perusahaan yang bisa memurnikan emas sampai 99,99%,

18
Apriyanti Maya, Anti Rugi dengan Berinvestasi Emas, (Yogyakarta:
Pustaka Baru Press, 2012), hlm 20.
21

salah satunya adalah perusahaan milik negara Indonesia yang


telah menuual sahamnya di pasar modal, yaitu PT Antam
Tbk. Emas batangan cocok digunakan untuk investasi jangka
panjang sebab produk investasi ini dinilai tahan terhadap
inflasi dan krisis ekonomi. Emas dikenal luas sebagai pilihan
investasi yang paling aman terlebih saat kondisi
perekonomian sedang mengalami krisi, ketidakpastian, atau
sulit diprediksi.19
Emas bantangan merupakan sarana investasi yang
menguntungkan karena memiliki beberapa kelebihan, antara
lain:
a. Emas batangan tidak terkena Pajak Pertambahan Nilai
(PPN).
b. Emas batangan mempunyai nilai jual kembali yang
relatif lebih tinggi.
c. Emas bantangan tidak terkena biaya cetak jika dibeli
dalam unit 1 kilogram.
Selain itu, semakin tinggi laju inflasi maka semakin
tinggi pula harga emas batangan. dengan kata lain, laju
kenaikan harga emas batangan lebih tinggi daripada laju
kenaikan inflasi. Hal tersebut sesuai data statistik berikut:
a. Jika terjadi infalsi sebesar 10%, harga emas batangan
naik 15%.

19
Dipraja Sholeh, Siapa Bilang Investasi Emas Butuh Modal Gede, (Jakarta:
Penerbit Tangga Pustaka, 2011), hlm 19.
22

b. Jika terjadi infalsi sebesar 20%, harga emas batangan


naik 30%.
c. Jika terjadi inflasi sebesar 100%, harga emas naik
300%.20
Emas batangan juga memiliki beberapa kekurangan,
antara lain:
a. Tidak fleksibel,
b. Tidak mudah di perjualbelikan dengan sesame
pengguna,
c. Butuh biaya cetak tidak sedikit jika dibeli dalam unit
kecil, misalnya 1 gram, 5 gram, dan 10 gram.
Oleh sebab itu, apabila dana yang akan kita
investasikan tergolong besar, emas batangan dapat kita
jadikan sebagai pilihan investasi. Sebaiknya, jika dana yang
akan kita investasikan tidak terlalu besar, kita sebaiknya
memilih koin dinar emas sebagai sarana investasi.21
Emas batangan yang termasuk dalam logam mulia
Gold minted Bars tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari
1 gram hingga 100 gram. Emas batangan ini berasal dari
proses pencetakan (minting), sedangkan emas batangan yang
termasuk dalam Gold Cast Bars berukuran 250 gram hingga
12.500 gram (12,5 kg). Emas batangan jenis kedua ini berasal
dari proses penuangan (casting).

20
Chandra Andi F, Berkebun Uang dengan Investasi Logam Mulia
(Yogyakarta: Sinar kejora, 2012), hlm 37.
21
Chandra Andi F, Berkebun Uang dengan Investasi Logam Mulia
(Yogyakarta: Sinar kejora, 2012), hlm 40.
23

Emas batangan berukuran kecil tergolong Gold


Minted Bars sangat sesuai digunakan sebagai investasi jangka
panjang bagi masyarakat umum dengan dana terbatas. Emas
batangan jenis ini juga mudah disimpan dan dibawa ke mana-
mana serta dapat dicairkan kapan saja dan dimana saja karena
telah dilengkapi sertifikat LBMA. Dengan adanya setifikat
LBMA, emas ini dapar diterima di seluruh dunia tanpa perlu
diperiksa lagi kadar emasnya.
Emas batangan jenis Gold Cast Bars produksi UBPP
Logam mulia PT. Antam Seing kali digunakan sebagai bahan
baku pembuatan berbagai macam emas perhiasan yang
memiliki kadar 14 karat hingga 24 karat. Karena emas murni
bersifat lunak, maka perlu di campur logam lain. Pada
umumnya, logam untuk pencampur emas perhiasan adalah
perak dan tembaga. Emas perhiasan yang tampak kemerahan
berarti memiliki kandungan tembaga yang lebih dominan
dibanding perak. Sedangkan emas yang tampak kekuningan
berarti memiliki kandungan perak lebih dominan
dibandingkan tembaga.
24

Tabel 2.2
Emas batangan Gold Minted Bars produksi logam mulia
ANTAM

No Berat (gram) Ketebalan (mm) Dimensi (mm)

1 100 3,65 50 x 30
2 50 2,53 42,5 x 25,5
3 25 2,07 33,3 x 20
4 10 1,22 27,5 x 16, 5
5 5 1,09 20,5 x 12,3
6 4 0,83 20,5 x 12,3
7 3 0,92 16,7 x 10
8 2,5 0,83 16,7 x 10
9 2 0,75 15,6 x 9,4
10 1 0,51 13 x 7,8

Tabel 2.3
Emas batangan Gold Cast Bars produksi logam mulia
ANTAM
No Berat (gram) Ketebalan (mm) Dimensi (mm)
1 12500 42 238 x 78
2 1000 8,85 118 x 53,7
3 250 3,11 83,3 x 50
25

Harga emas batangan tidak bisa diintervensi siapapun


(termasuk penguasa) karena nila emas batangan bergantung
pada mekanisme pasar. Berbeda sekali dengan uang kertas
yang nilainya bisa saja devaluasi atau sanering. Emas
batangan juga bebas pajak sebab emas dikategorikan sebagai
bahan baku sehingga bebas PPN. Emas dan koin mas dapat
diperoleh di toko emas besar, pedagang besar logam mulia,
PT Pegadaian, atau langsung di UBPP Logam Mulia PT
Aneka Tambang.
3. Reksadana Syariah
Reksa dana syariah secara etimologi berasal dari kata
“reksa” yang artinya polis atau penjaga.22 Sedangkan kata “dana”
artinya uang yang disediakan untuk keperluan. Sehingga dapat
diartikan sebagai uang yang dijaga atau sekumpulan uang yang
dipelihara bersama untuk keperluan bersama. Menurut Undang-
Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Pasal 1 ayat 27, Reksa
dana adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan
dalam portofolio efek (dalam kamus Ekonomi portofolio efek
adalah kumpulan surat berharga, termasuk saham, Obligasi, unit
penyertaan reksa dana yang telah dijual dalam penyertaan umum,
serta surat pengakuan utang, surat berharga komersial, tanda

22
Briefcase Book Edukasi Profesional Syaria, Investasi Halal di Reksa dana
Syariah (Jakarta: Renaisan. 2005) h.14.
26

bukti utang yang mempunyai jatuh tempo kurang dari satu tahun)
oleh Manajer Investasi yang telah mendapat izin dari Bapepam.
Reksa dana syariah mengandung pengertian sebagai reksa
dana yang pengelolaan dan kebijakan investasinya mengacu pada
syariat Islam. Fatwa DSN (Dewan Syariah Nasional) MUI No.
20/DSN-MUI/IX/2001 mendefinisikan reksa dana syariah
sebagai reksa dana yang beroperasi menurut ketentuan dan
berdasarkan prinsip syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara
pemodal sebagai pemilik harta (shahib al-mal/rabb al-mal)
dengan Manajer Investasi sebagai wakil shahib al-mal, maupun
antara Manajer Investasi sebagai wakil shahib al-mal dengan
pengguna investasi. 23
Reksa dana syariah tidak menginvestasikan dananya pada
saham-saham atau Obligasi dari perusahaan yang pengelolaan
dan produknya bertentangan dengan syariat Islam, seperti pabrik
makanan atau minuman yang mengandung alkohol, daging babi,
rokok/tembakau, jasa keuangan konvensional, pertahanan dan
persenjataan serta bisnis hiburan yang berbau maksiat.24
Dalil yang dipakai oleh MUI dalam menetapkan halalnya
reksadana syariah adalah dalam Islam, prinsip aktifitas
ekonomininya adalah atas dasar suka sama suka , berkeadilan,
dan tidak saling merugikan. Fatwa MUI tentang reksadana
syariah ini didasarkan pada keputusan dan rekomendasi
23
Sudarsono Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi
(Yogyakarta: Ekonisia. 2007) h. 200.
24
Sudarsono Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi
(Yogyakarta: Ekonisia. 2007) h. 201.
27

lokakarya alim ulama tentang reksadana syariah pada tanggal 29-


30 Juli 1997 M.25
Dalil yang digunakan adalah antara lain Qur’an al –
Baqarah ayat 275 yang berbunyi :

ُُّ‫ٌٕ إِ ََّّل َك ًَب ٌَقُٕ ُو انَّ ِزي ٌَخ ََخبَّط‬َ ‫انشبَب ََّل ٌَقُٕ ُي‬
ِّ ٌٕ َ ُ‫ٌٍ ٌَأْ ُكه‬
َ ‫انَّ ِز‬
َٰ
ِّ ‫ش ۚ َرنِكَ بِأَََّ ُٓ ْى قَبنُٕا إََِّ ًَب ا ْنبَ ٍْ ُع ِي ْث ُم‬
ۗ ‫انشبَب‬ ِّ ًَ ‫ش ٍْطَبٌُ ِي ٍَ ا ْن‬
َّ ‫ان‬
ِّ ِّ‫انشبَب ۚ فَ ًٍَْ َجب َءُِ َي ْٕ ِعظَتٌ ِيٍْ َسب‬ َّ ‫َٔأَ َح َّم‬
ِّ ‫َّللاُ ا ْنبَ ٍْ َع َٔ َح َّش َو‬
َ‫َّللاِ ۖ َٔ َيٍْ َعب َد فَأُٔ َٰنَئِك‬
َّ ‫ف َٔأَ ْي ُشُِ إِنَى‬َ َ‫صه‬ َ ‫فَب َْخَ َٓ َٰى فَهَُّ َيب‬
ۗۗ ٌُٔ
ۗ ‫بة انَُّب ِس ۖ ُْ ْى فٍِ َٓب َخبنِذ‬ ُ ‫ص َح‬ ْ َ‫أ‬
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat
berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan
syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang
demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat),
sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang
yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus
berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah
diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya
(terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba),

25
Dewan Syariah Nasional (DSN). Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional
(Jakarta: DSN MUI-Bank Indonesia. 2006) h. 115.
28

maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal


di dalamnya.” ( QS.Al- Baqarah : 275)26
Dari ayat diatas, yang dijadikan dasar kebolehan reksadana
syariah adalah kalimat yang menyatakan bahwa Allah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Karena
reksadana syariah terhindar dari unsur riba, maka transaksi
reksadana syariah adalah dibolehkan,
Berikutnya adalah Qur’an surat al – Maidah ayat 1 yang
berbunyi
ُ‫ٌٍ آ َيُُٕا أَ ْٔفُٕا بِب ْن ُعقُٕ ِد ۚ أ ُ ِحهَّجْ نَ ُك ْى بَ ٍِٓ ًَت‬
َ ‫ٌَب أٌَُّ َٓب انَّ ِز‬
ۗ ‫ص ٍْ ِذ َٔأَ َْخُ ْى ُح ُش ٌو‬
َّ ‫ْاْلَ َْ َع ِبو إِ ََّّل َيب ٌُ ْخهَ َٰى َعهَ ٍْ ُك ْى َغ ٍْ َش ُي ِحهًِّ ان‬
ۗۗ ‫َّللاَ ٌَ ْح ُك ُى َيب ٌُ ِش ٌۗذ‬
َّ ٌَِّ‫إ‬
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu.
Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan
dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak
menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji.
Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang
dikehendaki-Nya.” (QS. Al – Maidah :1)27
Seperti ayat sebelumnya, ayat ini dijadikan dasar kebolehan
reksadana syariah karena Islam juga mengajarkan bahwa selama
akad terhindar dari unsur yang haram, maka umat muslim wajib
untuk memenuhi akad – akad yang telah diperjanjikan.

26
Al- Quran Karim
27
Al- Quran karim
29

Mekanisme operasional yang diterapkan di reksa dana syariah


adalah menggunakan akad wakalah. Akad wakalah dilakukan
antara Manajer Investasi dengan pemodal. Dengan akad wakalah
ini, pemodal memberikan mandat kepada Manajer Investasi untuk
melaksanakan investasi bagi kepentingan pemodal, pemodal yang
telah memberikan atau menitipkan dananya akan mendapatkan
jaminan bahwa seluruh dananya akan disimpan, dijaga, dan
diawasi oleh bank Kustodian. Pemodal akan mendapatkan bukti
kepemilikan yang berupa Unit Penyertaan reksa dana syariah.
Sedangkan antara Manajer Investasi dengan pengguna investasi
menggunakan akad mudharabah.28
Manajer Investasi sebagai wakil investor dapat
menginvestasikan dana yang terkumpul pada instrumen keuangan
yang sesuai dengan syariah Islam, meliputi instrumen yang sudah
melalui penawaran umum dan pembagian dividen berdasarkan
tingkat laba usaha, penempatan dalam deposito pada bank umum
syariah, dan surat hutang jangka panjang yang sesuai dengan
prinsip syariah.
Dalam reksa dana syariah, Manajer Investasi harus melakukan
transaksi investasinya berdasarkan pada prinsip kehati- hatian
(prudential Management), serta dilarang / tidak diperbolehkan
melakukan spekulasi yang di dalamnya mengandung gharar.

28
Dewan Syariah Nasional (DSN). Himpunan Fatwa Dewan Syariah
Nasional(Jakarta: DSN MUI-Bank Indonesia. 2006) h. 115.
30

Bedasarkan bentuk hukumnya di Indonesia, secara umum


reksadana dapat dibagi atas dua bentuk yaitu reksadana berbentuk
Perseroan Terbatas (PT Reksadana) dan Reksadana berbentuk
kontrak investasi kolektif (Reksadana KIK). Dalam hal
kepemilikan. PT. Reksadana akan menerbitkan saham yang dapat
dibeli oleh investor. Sehingga dengan memiliki saham dari PT.
Reksadana, investor memiliki hak atas kepemilikian atas PT
tersebut. Sementara itu, Reksadana KIK menerbitkan unit
penyertaan. Dengan memiliki unit penyertaan reksadana KIK,
maka investor mempunyai kepemilikan atas kekayaan aktiva
bersih dana tersebut.29
Berdasarkan sifat operasionalnya, reksadana dapat
dibedakan menjadi reksadana terbuka (open-end) dan reksadana
tertutup (close-end). Beberapa perbedaan keduanya dapat
dijelaskan sebagai berikut. Reksadaba terbuka menjual sahamnya
melalui penawaran umum untuk seterusnya dicatatkan pada
Bursa Efek. Investor tidak dapat menjual kembali saham yang
dimilikinya kepada reksadana melainkan kepada investor lain
melalui pasar bursa dimana harga jual belinya ditentukan oleh
mekanisme bursa. Penjualan saham tersebut dilakukan melalui
manajer investasi. Sementara itu, reksadana tertutup menjual
saham atau unit penyertaan secara terus menerus sepanjang ada
investor yang membeli. Saham ini tidak perlu divatatkan di bursa
29
P.Pratomo Eko, REKSADANA: Solusi perencanaan Investasi
diModern.(Jakarta: Gramedia.2009) h. 91
31

efek dan harganya ditentukan didasarkan Nilai Aktiva Bersih


(NAB)/Net Asset Value (NAV) persaham yang dihitung oleh
Bank Kustodian.
Perkembangan reksadana terakhir, Bapepam mengeluarkan
aturan baru berkaitan dengan jenis-jenis reksadana yang sedikit
berbeda, reksadana tersebut seperti, Reksadana Terproteksi,
Reksadana Indeks, dan Reksadana dengan penjaminan.
1. Reksadana Terproteksi (capital proteced fund)
Jenisnya reksadana pendapatan tetap, namun manajer
investasi memberikan perlindungan terhadap investasi awal
investor sehingga nilainya tidak berkurang saat jatuh tempo.
Sebagian besar dana yang dikelola akan dimasukan pada efek
bersifat utang yang pada saat jatuh tempo sekurangnya dapat
menutup niali yang diproteksi. Sisanya diinvestasikan kepada
efek lain, sehingga investor masih punya peluang
memperoleh peningkatan NAB.
2. Reksadana dengan Penjaminan (guaranted fund)
Reksadana ini menjamin bahwa investor sekurangnya akan
menerima sebesar nilai investasi awal pada saat jatuh tempo,
jaminan ini diberikan sepanjang persyaratnya dipenuhi.
Jaminan diberikan lembaga penjamin berdasarkan kontrak
lembaga itu dengan manajer investasi dan Bank Kustodian.
Manajer investasi wajib menginvestasikan sekurang-
kurangnya 80% daripada efek bersifat utang yang masuk
kategori layak investasi.
32

3. Reksadana Indeks
Portofolio reksadana terdiri atas efek-efek yang menjadi
bagian dari indeks acuan. Manajer investasi wajib
menginvestasikan minimal 80% dari NAB pada sekurangnya
80 %efek yang menjadi bagian indeks acuan.
Beberapa reksadana syariah telah ditawarkan kepada
masyarakat terkategori pada reksadana pendapatan tetap dan
reksadana camouran. Reksadana pendapatan tetap adalah
reksadana yang sebagian besar komposisi portofilionya di efek
berpendapatan relative tetap seperti reksadana obligasi syariah,
reksadana SWBI, reksadana CD mudharabah. Sertifikat Investasi
Mudharabah antar Bank serta efek-efek sejenis yang termasuk
reksadana syariah jenis ini yaitu, BNI Dana Syariah (2004),
Dompet Dhuafa BTS Syariah (2004), PNM Amanah Syariah
(2004), Big Dana Syariah (2004) dan I-Hajj Syariah Fund (2005).
Tahun 2013 reksadana pendapatan tetap bisa memberikan
keuntungan sekitar 13-14%. Sedangkan reksadana campuran
merupakan reksadana yang sebagian besar komposisi portofolio
ditempatkan di efek yang bersifat ekuitas seperti saham syariah
(JII) yang memberikan keuntungan relative lebih tinggi, yang
termasuk dalam reksadana ini adalah reksadana PNM Syariah
(2000), Danareksa Syariah Berimbang (2000), Batasa Syariah
33

(2003), BNI Dana Plus Syariah (2004), AAA Syariah Fund


(2004) dan BSM Investa Berimbang (2004).30
Pada dasarnya setiap kegitan investasi mengandung dua
unsur yaitu return (keuntungan) dan risiko. Terdapat beberapa
keuntungan dalam menginvestasikan melalui reksadana31:
1. Diversifikasi Investasi dan Penyebaran risiko
Dana yang dikelola oleh reksadana cukup besar sehingga
memberikan kesempatan bagi pengelola untuk
mendiversifikasi investasi yakni berbagai jenis efek atau
media investasi lainya. Jadi, sasaran investasinya tidak
tergantung pada satu atau beberaoa instumen saja, sehingga
hal ini sekaligus juga merupkan upaya penyebaran risiko.
2. Biaya Rendah
Reksadana dikelola secara professional, sehingga akan
menciptakan efisiensi dalam pengelolaan. Biaya yang
dikeluarkan relative kecil bila dibandingkan jika seorang
investor mengelola sendiri dananya, misalkan dalam komisi
transaksi akan relative besar, dan biaya untuk mendapatkan
infoemasi juga akan lebih besar.

30
P. Pratomo Eko,REKSADANA: Solusi perencanaan Investasi di
Modern.(Jakarta: Gramedia.2009) h. 54
34

3. Harga
Harga pada saham dan atas unit penyertaan reksadana tidak
begitu terpengaruh dengan harga bursa. Apabila harga sama
di bursa mengalami penurunan secara umum, maka manajer
investasi akan beralih ke media investasi lain, misalnya pasar
uang. Oleh karena itu, secara fleksibel manajemen investasi
dapat mengalihkan dananya pada sektor-sektor yang lain
lebih menguntungkan.
4. Dapat Dimonitor Secara Rutin
Pemegang saham dan atas unit penyertaan reksadana dapat
memonitor perkembangan harga sahamnya secara rutin.
Karena setiap hari reksadana akan mengumumkan Nilai
Aktiva Bersih (net asset value-NAV) melaluisurat kabar. Nilai
aktiva bersih persahamndan atas unit penyertaan dihitung
dengan total NAB dibagi dengan jumlah saham dan atas unit
penyertaan yang beredar pada saat itu.
5. Pengelolaan Portofolio yang Professional
Kemampuan investor kecil dalam mengakses informasi pasar
dan kemampuan menganalisis saham secara baik sangat
terbatas. Belum lagi sentiment pasar yang sering
mempengaruhi naik/turunya harga efek yang menjadi dasar
penerbitan reksadana tanpa pasar fundamental yang jelas.
Manajer investasi yang mengelola portofolio efek dalam
reksadana mempunyai akses informasi ke pasar melalui
35

banyak sumber sehingga bisa mengambil keputusan yang


lebih akurat.
Selain keuntungan yang dapat diberikan kepada investor
dalam investasi pada reksadana, juga ada beberapa risiko yang
dapat mendatangkan kerugian bagi para investor. Karena, dalam
melakukan setiap investasi akan selalu timbul risiko kerugian.
Walaupun sudah melakukan strategi diversifikasi portofolio
investasi dengan cara menyebarkan risiko secara berimbang,
investasi di reksadana tetap menimbulkan potensi risiko kerugian.
Risiko-risiko tersebut diantaranya adalah:32
1. Risko menurunya Nilai Aktiva Bersih unit penyertaan. Risiko
ini dipengaruhi oleh turunya harga dari efek (saham, obligasi,
dan surat berharga lainya) yang masuk dalam portofolio
reksadana tersebut.
2. Risiko Likuiditas. Risiko ini menyangkut kesulitan yang
dihadapi oleh manajer invstasi jika sebagian besar pemegang
unit melakukan penjualan kembali (redemption) atas unit-unit
yang dipegangnya. Manajer investasi kesulitan dalam
menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.
3. Risiko Pasar, situasi ketika harga instumen mengalami
penurunan yang disebabkan oleh menurunya kinerja pasar
saham atau pasar obligasi secara drasris. Keadaan ini biasa
disebut dengan kondisi bearish.

32
Iggi Achsien, H: Investasi Syariah di Pasar Modal .(Jakarta: Gramedia.2009) h. 117
36

4. Risiko Wanprestasi, risiko ini merupakan risiko terburuk,


dimana risiko ini dapat timbul ketika perusahaan asuransi
yang mengasuransikan kekayaan reksadana tidak segera
membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai
pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,
seperti wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan
reksadana, pialang, bank custodian, agen pembayaran, atau
bencana alam, yang dapat menyebabkan penurunan NAB
reksadana.
5. Risiko Default. Merupakan kategori risiko yang paling fatal.
Risiko default terjadi, misalnya jika pihak manajer investasi
membeli obligasi yang emitenya mengalami kesulitan
keuangan sehingga tidak mampu membayar bunga atau
pokok obligasi tersebut.
Untuk menghindari risiko ini, pihak manajer investasi
biasanya melakukan seleksi peringkat obligasi yang layak
dijadikan portofolio investasi reksadana mereka. Seleksi ini akan
menghasilkan daftar jenis obligaasi yang masuk dalam peringkat
“investment grade” dan layak dijadikan portofolio reksadana.

4. Produk Investasi Emas Pada Bank Syariah Mandiri


(BSM)
Produk BSM Murabahah Emas pada prinsipnya seperti
jual beli emas dan dapat digunakan oleh masyarakat untuk sarana
berinvestasi dalam kepemilikan emas. Masyarakat dapat membeli
37

emas dengan cara mencicil di bank syariah setiap bulannya.


Produk ini dapat memudahkan masyarakat, dikarenakan dapat
menjadi solusi terbaik untuk investasi dalam bentuk emas.
Dengan produk ini pula, gadai emas di bank syariah diharapkan
tidak lagi digunakan untuk investasi yang mengarah kepada
spekulasi.
a. BSM Cicil Emas
Cicil emas adalah suatu transaksi membeli emas
dengan cara mencicil atau kredit antara pihak bank syariah
sebagai penjual dan pihak nasabah sebagai pembeli emas
berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
Akad yang digunakan dalam BSM Cicil Emas
menggunakan akad Murabahah (dibawah tangan). Pengikatan
agunan dengan menggunakan akad rahn (gadai). Syarat-
syarat BSM cicil emas33:
1) WNI cakap umur
2) Jaminan: emas (lantakan atau batangan).
3) Pegawai tetap dengan usia minimal 21 tahun atau
sudah menikah dan pada saat jatuh tempo
pembiayaan usia maksimal 55 tahun atau belum
pensiunan.
4) Profesional dan wiraswasta berusia maksimal 60
tahun pada saat pembiayaan jatuh tempo.
5) Pensiunan berusia maksimal 70 tahun pada saat

33
www.syariahmandiri.co.id
38

pembiayaan jatuh tempo.


Tujuan Cicil Emas adalah membantu nasabah untuk
membiayai pembelian atau kepemilikan emas berupa emas
batangan atau lantakan. Manfaat Cicil Emas adalah untuk
merencanakan masa depan dan percepatan asset nasabah
melalui cicil emas.
Risiko cicil emas berupa risiko harga emas yang tidak
meningkat atau meskipun meningkat namun kenaikannya
lebih rendah dari margin. Jika ini terjadi, maka nasabah akan
menerima nilai emas yang lebih rendah dibandingkan jumlah
pembayaran ke bank. Selain itu, risiko emas tidak dibeli atau
tidak diserahkan kepada nasabah (ketika cicilan emas lunas)
oleh pihak yang memberikan cicilan atau kredit emas yaitu
bank syariah. Karakteristik cicil emas, antara lain34:
1) Harga emas jenis logam mulia produksi PT. ANTAM
yang dapat dibeli dengan cicil emas atau kredit emas.
2) Emas dibeli dan disimpan oleh bank syariah sampai
cicilan lunas.
3) Sertifikat logam mulia yang dikeluarkan oleh PT.
ANTAM dipegang oleh pihak bank syariah pula.

Nasabah hanya bisa melihat atau mendapatkan salinan


sertifikat tetapi belum bisa membawa emas pulang. Hal ini
dikarenakan, fisik emas dan sertifikat baru bisa diambil

34
www.syariahmandiri.co.id
39

apabila cicilan emas telah lunas.Terkait poin kedua, emas


merupakan jaminan dari pinjaman sehingga ketika debitur
tidak melunasi cicilan emas dalam perjanjian, maka bank
akan melelang emas tersebut. Hasil lelang digunakan untuk
melunasi sisa kewajiban kepada bank. Maksimum
pembiayaan adalah 75 persen hingga 80 persen dari nilai
emas yang akan dibeli. Dengan kata lain, nasabah harus
menyediakan dana sendiri 20 persen hingga 25 persen dari
harga emas. Dana sudah harus siap sebelum proses akad
kredit dilakukan.
Bank yang membedakan margin atas nilai emas yang
nasabah beli. Jadi jumlah pinjaman yang harus nasabah cicil
ke bank adalah harga pembelian emas plus margin.Layaknya
proses kredit, bank menetapkan persyaratan minimum (Umur,
WNI), meminta sejumlah dokumen identitas serta data
keuangan dan melakukan evaluasi kemampuan pembayaran.
Bank ingin memastikan bahwa nasabah memiliki keuangan
yang memadai untuk dapat menyelesaikan kewajiban
pembayaran cicil atau kredit emas tepat waktu.
Nasabah yang ingin cicil emas di Bank Syariah
Mandiri (BSM) harus mempersiapkan syarat dan ketentuan,
antara lain35:
a) Fotocopy KTP, Id card.
b) Asli slip gaji 3 bulan terakhir atau buku rekening gaji

35
www.syariahmandiri.co.id
40

atau surat keterangan penghasilan.


c) Standing Intruction (SI)
d) NPWP dan surat pernyataan kuasa jual dari kedua
belah pihak, yaitu bank syariah dan nasabah
(>50juta).
Adapun uang muka/self financing yang harus
dipersiapkan nasabah dalam melakukan transaksi investasi
cicil emas di Bank Syariah Mandiri, antara lain:
a) Minimal 20 persen dari harga perolehan emas.
b) Uang muka dibayar secara tunai (tidak dicicil) oleh
nasabah kepada bank.
c) Sumber dana uang muka harus berasal dari dana
nasabah sendiri (self financing) dan bukan berasal dari
pembiayaan yang diberikan oleh bank.

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa


mekanisme cicil emas pada BSM tidak terlalu sulit bagi para
nasabah yang mampu secara finansial untuk membayar
cicilan emas setiap bulannya.

b. BSM Gadai Emas


Gadai emas adalah menahan salah satu harta milik si
peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya.
Barang yang ditahan tersebut memilki nilai ekonomis seperti
emas. Dengan demikian pihak menahan memperoleh jaminan
41

untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian


piutangnya.
Gadai emas digunakan masyarakat untuk
mendapatkan dana dalam mengatasi kebutuhan biaya
pendidikan, modal usaha, biaya pengobatan, penyelenggaraan
hajatan dan kebutuhan lainnya. Syarat dan ketentuan gadai
emas BSM:
1) Pembiayaan: mulai dari Rp. 500.000

2) Jaminan: emas (lantakan atau batangan)

3) Jangka waktu: 4 bulan dan dapat diperpanjang (gadai


ulang)

Persyaratan Gadai Emas, antara lain: kartu identitas


nasabah dan jaminan berupa emas perhiasan atau
lantakan.Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
produk investasi emas bagi para nasabah di Bank Syariah
Mandiri (BSM), terbagi menjadi dua macam yaitu Produk
BSM Cicil Emas dan Produk BSM Gadai Emas.

5. Produk Investasi Reksadana Syariah Bank Syariah


Mandiri
Bank Syariah Mandiri telah terdaftar dan memiliki izin
sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dari Otoritas Jasa
Keuangan dhi. BAPEPAM-LK berdasarkan Surat Tanda
Terdaftar Sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana
42

No.25/BL/STTD/APERD/2007 tanggal 24 April 2007.


Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi.

a. Jenis-Jenis Reksa Dana Syariah


1) Reksa Dana Syariah Pasar Uang
Reksa Dana Syariah Pasar Uang adalah Reksa Dana
yang hanya melalukan investasi pada instrumen pasar
uang syariah dalam negeri dan/atau efek syariah
berpendapatan tetap yang jangka waktu atau sisa jatuh
temponya tidak lebih dari 1 (satu) tahun.
2) Reksa Dana Syariah Pendapatan Tetap
Reksa Dana Syariah Pendapatan Tetap adalah Reksa
Dana yang melakukan investasi paling sedikit 80%
dari nilai aktiva bersih dalam bentuk efek syariah
berpendapatan tetap.
3) Reksa Dana Syariah Campuran
Manajer Investasi yang mengelola Reksa Dana
Syariah Campuran hanya dapat melakukan investasi
pada Efek Syariah Berpendapatan Tetap, Efek Syariah
bersifat ekuitas, dan/atau instrumen pasar uang dalam
negeri yang sesuai dengan Prinsip Syariah di Pasar
Modal dengan ketentuan:
a) Investasi pada salah satu instrumen investasi
43

tersebut paling banyak adalah 79% (tujuh puluh


sembilan persen) dari Nilai Aktiva Bersih; dan
b) Portofolio Reksa Dana Syariah tersebut wajib
berisi Efek Syariah bersifat ekuitas dan Efek
Syariah Berpendapatan Tetap.
4) Reksa Dana Syariah Saham
Reksa Dana Syariah Pendapatan Tetap adalah Reksa
Dana yang melakukan investasi paling sedikit 80%
dari nilai aktiva bersih dalam bentuk efek saham
syariah.
b. Daftar Reksa Dana di Bank Syariah Mandiri
1) Fitur Produk Reksadana Mandiri Investa Syariah
Berimbang (MISB)
Jenis reksadana ini adalah reksadana campuran profil
resikonya Balanced. Minimal pembelian pertaman
Rp. 1,000,000 dan minimal pembelian selanjunya
Rp. 500,000. Untuk minimal penjualan kembali
Rp. 1,000,000. Minimal saldo investor 500 unit
penyertaaan dan minimal pengalihan Rp. 1,000,000.
Subscription fee 1% per transaksi. Redumption Fee
maksimal 1% ≤ 1tahun dan 0% > 1 tahun. Untuk
switching fee 1% dari nilai transaksi pengalihan,
pengalihan ini berlaku apabila dana sudah tersimpan
minimal 6 bulan, pegalihan investasi dari MISB
dibatasi maksimum sebanyak 2 kali dalam setahun.
44

Manajer investasinya adalah PT. Mandiri Manajemen


Investasi (anak perusahaan BUMN). Bank kustodian
Deutsche Bank AG, Jakarta Branch. Investor
Reksadana ini perorangan atau perusahaan yang telah
memiliki rekening BSM, Bank syariah Mandiri adalah
sebagai agen penjual.
Mekanisme Transaksi:
a) Investor mendatangi kantor cabang Bank
Syariah Mandiri terdaftar atau yang memiliki
WAPERD untuk melaksanakan transaksi
pembelian Reksa Dana MISB dengan mengisi
formulir aplikasi pembukaan rekening (jika
belum memiliki rekening di BSM), formulir
aplikasi pembukaan rekening Reksa Dana (jika
baru pertama kali membuka rekening Reksa
Dana MISB) dan formulir aplikasi pembelian
Reksa Dana serta Kuesioner Profil Risiko.
b) Bank memproses permohonan dan
mengirimkan laporan pembelian Reksa Dana
MISB kepada Manajer Investasi.
c) Manajer Investasi meneruskan laporan
pembelian total MISB ke Bank Kustodian
2) Fitur Produk Reksadana Mandiri Investa Atraktif
Syariah (MITRA SYARIAH)
Jenis Reksadana ini adalah Reksadana Saham, Profil
Resikonya Agressive. Minimal pembelian pertama Rp.
45

1,000,000 dan miimal pembelian selanjutnya Rp.


500,000. Minimal penjualan kembali Rp. 50,000.
Minimal saldo Rp. 50.000 dan minimal pengalihan
Rp. 50,000. Subscription Fee 1 % per transaksi dan
Redumption Fee maksimal 1 %≤ 6 bulan dan 0 % > 6
bulan. Switching fee 1% dari nilai transaksi
pengalihan, pengalihan ini berlaku apabila dana sudah
tersimpan minimal 6 bulan, pengalihan investasi dari
MITRA Syariah dibatasi sebanyak 2 kali dalam
setahun. Manajer investasi PT. Mandiri Manajemen
investasi (anak buah BUMN). Bank Kustodian
Dutsche Bank AG, Jakara branch. Investor reksadana
ini perorangan (individu) ata perusahaan yang telah
memiliki rekening di BSM. Bank Syariah Mandiri
menjadi agen penjual.
Mekanisme Transaksi:

a) Investor mendatangi Kantor Cabang Bank


Syariah Mandiri terdaftar atau yang memiliki
WAPERD untuk melaksanakan transaksi
pembelian Reksa Dana MITRA Syariah dengan
mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening
(jika belum memiliki rekening di BSM),
formulir aplikasi pembukaan rekening Reksa
Dana (jika baru pertama kali membuka
rekening Reksa Dana MITRA Syariah) dan
46

formulir aplikasi pembelian Reksa Dana serta


Kuesioner Profil Risiko.
b) Bank memproses permohonan dan
mengirimkan laporan pembelian Reksa Dana
MITRA Syariah kepada Manajer Investasi.
c) Manajer Investasi meneruskan laporan
pembelian total MITRA Syariah ke Bank
Kustodian.
47

B. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis perbandingan
Return dan Risk investasi emas dan reksadana syariah tahun
2013-2017.
Bagan 2.1
Kerangka Berpikir
48

C. Hipotesis
Sesuai dengan permasalahan penelitian dan pertanyaan
penelitian yang diajukan dalam penelitian ini, sebagai jawaban
sementara yang diajukan adalah:
Hipotesis 1
H0: Rata-rata return emas dan Reksadana syariah adalah sama.


Ha: Rata-rata return emas dan Reksadana syariah adalah berbeda.


Hipotesis 2
H0: Rata-rata risiko Reksadana syariah dan emas adalah sama.
Ha: Rata-rata risiko Reksadana syariah dan emas adalah berbeda.
49

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
komparatif. Metode kuantitatif komparatif adalah metode yang
digunakan untuk mengetahui apakah antara dua variable ada
perbedaan dalam suatu aspek yag diteliti.36 Penelitian ini
dimaksudkan untuk menganalisa perbandingan return dan resiko
menggunakan data yang dihasilkan dari pergerakan harga emas
dan NAB Reksadana Mandiri Investasi Syariah Berimbang Bank
Syariah mandiri Kc. Pondok Indah periode tahun 2013- 2017.
Penelitian dilakukan pada Produk cicil emas Bank Syariah
Mandiri dan Produk Mandiri Investa Syariah Berimbang.
Penelitian ini menggunakan alat bantu software SPSS 25 dan
Microsoft Excel 2016.

B. Populasi, Sampel, dan Periode Penelitian


1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Dengan kata lain, populasi dapat

36
Sekar Uma. Research Methods for Business. (USA : Willey .2000) h. 127.

49
50

digambarkan sebagai kumpulan dari objek yang akan diteliti.


Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah salah satu
produk reksadana PT. Mandiri Investasi Manajemen yaitu
Mandiri Investasi Syariah Berimbang kategori reksadana
campuran dan Harga emas batangan Bank SyariahMandiri.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian ini dilakukan
sampling karena peneliti membutuhkan objek penelitian yang
memenuhi kriteria-kriteria tertentu untuk memenuhi tujuan
penelitian. Sample yang digunakan penelitian ini adalah 60
bulan data harga emas dan 60 bulan NAB reksadana Mandiri
Investasri Syariah Berimbang
3. Periode penelitian
Periode penelitian ini yang digunakan untuk harga
emas dari bulan Januari 2013–Desember 2017. Dan untuk
NAB reksadan MISB dari bulan Januari 2013-Desember
2017.

C. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data


Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer,
sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari
sumber aslinya. Jajak pendapat dari individu atau kelompok
(orang) maupun hasil observasi dari suatu obyek, kejadian
atau hasil pengujian (benda). Dengan kata lain, peneliti
51

membutuhkan pengumpulan data dengan cara penelitian


benda (metode observasi).
Data diperoleh dari Bank Syariah Mandiri Kc. Pondok
Indah. Berikut data yang dibutuhkan dalam penelitian ini:
1. Data Pergerakan Harga emas periode 2013-2017
2. NAB Mandiri Investasi Syariah Berimbang 2013-2017
D. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian
Definisi operasional variabel diperlukan untuk
memperjelas definisi dan memudahkan pengukuran terhadap
masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian.
Definisi operasional dari masing-masing variabel sebagai berikut:
1. Return adalah imbal hasil dari investasi yang merupakan
tujuan dari kegiatan investasi.37 Return dapat diukur
dengan menggunakan rumuas sebagai berikut:

Dimana:
Rx1 = Tingkat Pengembalian Investasi
Pt = Harga tahun sekarang
Pt -1 = Harga tahun lalu
Rumus tersebut digunakan untuk menghitung return dari
kedua Instrumen investasi yang dipilih, yaitu digunakan
pada emas dan NAB MISB reksadana syariah.

37
Halim Abdul, Analisis Investasi. (Jakarta:Salemba Empat,2005), h. 36.
52

2. Variabel Risk, merupakan besarnya penyimpangan antara


tingkat pengembalian yang diharapkan dengan
pengembalian yang sebenarnya.38

SD = √ ( )
Dimana:
SD = Standar Deviasi
Xi = nilai ke – i
(Xi) = nilai eksperimen
n = jumlah dari ibservasi data historis untuk sampel
besar dengan n (paling sedikit 30) dan untuk
sampel kecil digunakan (n – 1) yang dipilih, yaitu
digunakan pada emas dan reksadana syariah.
Setelah mengetahui variabel risk dan return,
digunakan koefesiensi variasi (coefficient of
variation) untuk mempertimbangkan dua faktor
tersebut bersamaan.
39
Rumus koefesiensi variasi (coefficient of variation)
adalah:

Dimana:
CVi = koefesiensi untuk aktiva ke-i.

38
Halim Abdul, Analisis Investasi. (Jakarta:Salemba Empat,2005), h. 42
39
HM Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi. (Yogyakarta :
Pustaka Media, 2009), h. 56.
53

Dari rumus koefesiensi variasi dapar diartikan


bahwa semakin kecil nilai koefesiensi variasi semakin
baik aktiva tersebut. Semakin kecil koefesiensi variasi
menunjukan kecil risiko aktiva dan semakin besar return
ekspetasinya.
54

BAB IV
TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pergerakan Harga Emas dan NAB Reksadana Syariah

Pergerakan harga Emas dan NAB Mandiri Investa


Syariah Berimbang disajikan dalam bentuk grafik dengan
periode Lima tahun atau selama 60 bulan, dimulai pada bulan
Januari 2013 sampai dengan bulan Desember 2017. Harga
Ems yang digunakan adalah harga Emas dan NAB di hari
terakhir pada bulan yang diteliti yang mengacu pada harga
Emas per hari yang diperoleh dari Bank Syariah Mandiri.
Berdasarkan data menunjukkan harga perolehan
Emas yang tertinggi pada bulan ke-60 atau periode bulan
Desember 2017 dan terendah pada bulan keenam atau
periode bulan Juni 2013. Untuk Reksadana Syariah NAB
tertinggi pada bulan ke-60 atau periode bulan Desember
2017 dan terendah pada bulan ke-12 atau periode bulan
Desember 2013.
Emas tidak akan pernah berkurang nilainya, karena
emas memiliki nilai nominal sama dengan interinsik- nya.
Meskipun ada beberapa periode yang mengalami
penurunan, tetapi nilai dinar akan kembali stabil.
Penyebabnya adalah nilai mata uang kertas yang selalu
menyusut terhadap daya beli masyarakat. Jadi, emas akan
selalu terlihat stabil dan kalaupun ada kenaikan atau

54
55

penurunan bukan terhadap nilai emas tersebut, tetapi nilai


mata uang yang digunakan sebagai konversi nilai emas
yang menyusut terhadap mata uang lainnya.

Grafik 4.1
Grafik Pergerakan Harga emas logam mulia periode
2013 – 2017

Grafik 4.2
Grafik Pergerakan NAB Reksadana Syariah
Produk MISB periode 2013 – 2017
56

B. Tingkat Return pada Investasi Emas dan Reksadana


Syariah

Tingkat return merupakan salah satu faktor yang menjadi


pertimbangan investor dalam berinvestasi. Gambar 4.1
menunjukkan perbandingan return tahunan pada Reksadana
syariah dan emas. Tingkat return Reksadana syariah pada
penelitian ini adalah rata-rata dari NAB PT. Mandiri Manajemen
Investasi dengan produk Reksadana syariahnya yaitu Mandiri
Investa Syariah Berimbang, kategori pasar campuran. Tingkat
return pada emas ini adalah rata-rata dari harga emas yang
dipasarkan Bank Syariah Mandiri berpatokan dengan ANTAM
(aneka tambang logam mulia).

RETURN
0,080000

0,060000

0,040000

0,020000

0,000000
2013 2014 2015 2016 2017
EMAS REKSADANA SYARIAH

Grafik 4.3
Grafik Perbandingan Return Investasi Emas dan Reksadana
Syariah
57

Selama periode penelitian, tingkat pengembalian (return) rata-


rata emas sebesar 0.026443 atau 2.6%. Return emas tertinggi
terjadi pada tahun 2017 yaitu sebesar 0.066199 atau 6.6%. Return
emas terendah terjadi pada tahun 2015 sebesar 0.12910 atau
1.3%.
Selama periode penelitian tahun 2013-2017, tingkat
pengembalian (return) rata-rata NAB MISB reksadana syariah s
sebesar 0,026204 atau 2.6%. Return NAB MISB reksadana
syariah tertinggi terjadi pada tahun 2016 yaitu sebesar 0.0582192
atau 5.8%. Return NAB MISB reksadana syariah terendah terjadi
pada tahun 2014 sebesar 0.0153398 atau 1.5%.

C. Tingkat Risiko pada investasi Emas dan Reksadana


Syariah
Tingkat risiko (risk) yang diukur dengan standar deviasi
merupakan faktor pertimbangan selanjutnya dalam berinvestasi.
menunjukkan perbandingan tingkat risiko (risk) tahunan pada
Emas dan NAB MISB Reksadana Syariah Tingkat risiko (risk).
58

RISK
0,2
0,15
0,1
0,05
0
2013 2014 2015 2016 2017
EMAS REKSADANA SYARIAH

Grafik 4.4
Grafik Perbandingan Risiko Investasi Emas dan Reksadana
Syariah
Selama periode penelitian, tingkat risiko (risk) rata-rata
emas sebesar 0. 11583 atau 14%. Berdasarkan Gambar 4.2 risiko
emas tertinggi terjadi pada tahun 2017 yaitu sebesar 0.1680277
atau 17%. Risiko emas terendah terjadi pada tahun 2015, yaitu
sebesar 0.126814 atau 13 %.
Selama periode penelitian tahun 2013-2017, tingkat risiko
(risk) rata-rata NAB MISB Reksadana Syariah sebesar 0.011158
atau 1.1%. Risiko Reksadana syariah tertinggi terjadi pada tahun
2016 yaitu sebesar 0.021381901atau 2.1%. Risiko NAB MISB
Reksadana Syariah terendah terendah terjadi pada tahun 2015,
yaitu sebesar 0.0067455 atau 0.7% .
59

D. Hasil Uji Hipotesis


Pengujian pada penelitian ini menggunakan uji-t
(independent sample t-test) yang bertujuan untuk mengetahui
apakah ada perbedaan return dan risiko dalam berinvestasi pada
emas dan reksadana syariah. Berikut adalah hasil yang diperoleh.
Tabel 4.1 Perbandingan Return Dan Risk Emas Dan
Reksadana Syariah

Hasil pengujian dengan independent sample t-test


menunjukkan nilai mean tingkat pengembalian (return) emas
sebesar 0,0264432 sedangkan nilai mean tingkat pengembalian
(return) resadana syariah sebesar 0,0262043. Berdasarkan hasil
tersebut, maka tingkat pengembalian (return) rata- rata emas
lebih besar dibandingkan tingkat pengembalian (return) rata-rata
reksadana syariah. Perbedaan tingkat pengembalian (return)
keduanya adalah sebesar 0,0023888. Investor tentu akan lebih
menyukai investasi yang memberikan return yang lebih besar
karena akan meningkatkan nilai investasinya.
Hasil pengujian dengan independent sample t-test
menunjukkan nilai mean tingkat risiko (risk) Emas sebesar
60

0,1158332 sedangkan nilai mean tingkat risiko (risk) reksadana


syariah sebesar 0,0111582. Berdasarkan hasil tersebut, maka
tingkat risiko (risk) rata-rata emas lebih tinggi dibandingkan
tingkat risiko (risk) rata-rata Reksadana syariah Perbedaan
tingkat risiko (risk) keduanya adalah sebesar 0.107675.

Tabel 4.2 Independent Samples Test Emas dan


Reksadana Syariah

Berdasarkan tabel diatas, nilai F hitung Levene’s Test


untuk return dengan Equal variance assumed adalah 0,06 dengan
probabilitas 0.941. Oleh karena probabilitas > 0,05 maka Ho
ditolak atau kedua varians berbeda.
Nilai t hitung untuk return dengan Equal variance not
assumed adalah dengan probabilitas 7.950. Untuk uji dua sisi,
probabilitas menjadi 7,950/2 = 3,975. Oleh karena 3,975 > 0,025
61

maka Ho ditolak. Rata-rata return reksadana berbeda dengan


rata-rata return emas. Jika dilihat dari rata-rata kedua investasi,
return emas lebih tinggi dari return MISB reksadana syariah .
Berdasarkan output terlihat mean difference untuk return
adalah sebesar 0,0023888 diperoleh dari (0,0264432 -
0,0262043). Oleh karena F test pada bahasan sebelumnya didapat
bahwa uji perbedaan rata-rata dilakukan dengan Equal variance
not assumed, maka 95% Confidence Interval of Means dilakukan
dengan Equal variance not assumed juga. Perbedaan rata-rata
bagian bawah (lower) adalah -0,03509784 sedangkan perbedaan
rata-rata bagian atas (upper) adalah 0,03557560. Hal ini berarti
perbedaan return Reksadana syariah dan emas berkisar antara -
0,03509784 sampai 0,03557560 dengan perbedaan rata-rata
adalah 0,0023888.
Terlihat bahwa nilai F hitung Levene‟s Test untuk risiko
dengan Equal variance assumed adalah 4,304 dengan probabilitas
0,072. Oleh karena probabilitas > 0,05 maka Ho ditolak atau
kedua varians berbeda. Perbedaan yang nyata dari kedua varians
membuat penggunaan varians untuk membandingkan rata-rata
populasi dengan t-test sebaiknya menggunakan dasar Equal
variance not assumed.
Nilai t hitung untuk risiko dengan Equal variance not
assumed adalah 3,490 dengan probabilitas 4,153. Untuk uji dua
sisi, probabilitas menjadi 4,153/2 = 2,076 Oleh karena 2,076 >
0,025, maka Ho ditolak. Rata-rata risiko Reksadana berbeda
62

dengan rata-rata risiko Reksadana syariah. Jika dilihat dari rata-


rata kedua investasi, risiko Reksadana syariah lebih rendah dari
risiko emas.
Berdasarkan output terlihat mean difference untuk risiko
adalah sebesar 0,10467502 diperoleh dari (0,1158332 –
0,0111582). Oleh karena F test pada bahasan sebelumnya didapat
bahwa uji perbedaan rata-rata dilakukan dengan Equal variance
not assumed, maka 95% Confidence Interval of Means dilakukan
dengan Equal variance not assumed juga. Perbedaan rata- rata
bagian bawah (lower) adalah 0,02260861 sedangkan perbedaan
rata-rata bagian atas (upper) adalah 0,18674143 Hal ini berarti
perbedaan risk emas dan reksadana syariah berkisar antara
0,02260861 sampai 0,18674143 dengan perbedaan rata-rata
adalah 0,10467502.
Hasil pengujian statistik dengan menggunakan uji
independent sample t-test menunjukkan bahwa persentase tingkat
pengembalian (return) emas dalam lima tahun terakhir lebih
tinggi dari persentase tingkat pengembalian (return) reksadana
syariah. Hal ini sesuai dengan harapan investor yang
mengharapkan return yang lebih tinggi. Begitupun dengan
tingkat risiko (risk) emas dalam lima tahun terakhir lebih tinggi
dari persentase tingkat risiko (risk) rekasadana syariah.
63

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian dan analisis mengenai analisa
Komparasi return dan risiko investasi emas dan reksadana syariah
Bank Syariah Mandiri Kc. Pondok Indah tahun 2013 – 2014 ,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan return antara investasi pada emas dan
reksadana syariah. Hal ini didasarkan pada nilai F hitung
dengan Equal variance assumed adalah 0,06 dengan
probabilitas 0.941. Oleh karena probabilitas > 0,05 maka
Ho ditolak atau kedua varians berbeda.
2. Terdapat perbedaan risiko antara investasi pada emas dan
reksadana syariah. Hal ini didasarkan pada nilai F hitung
dengan Equal variance assumed adalah 4,304 dengan
probabilitas 0,072. Oleh karena probabilitas > 0,05 maka
Ho ditolak atau kedua varians berbeda.
3. Tingkat pengembalian return emas lebih tinggi dari
tingkat pengembalian return reksadana syariah. Hal ini
didasarkan pada nilai t hitung dengan Equal variance not
assumed adalah Oleh karena 3,975 > 0,025 maka Ho
ditolak. Rata-rata return reksadana berbeda dengan rata-
rata return emas. Jika dilihat dari rata-rata kedua

63
64

investasi, return emas lebih tinggi dari return MISB


reksadana syariah .
4. Tingkat tingkat risiko emas lebih tinggi dari tingkat risiko
reksadana syariah. Hal ini didasarkan pada nilai t hitung
dengan Equal variance not assumed adalah 2,076 Oleh
karena 2,076 > 0,025 maka Ho ditolak. Rata-rata risiko
Reksadan berbeda dengan rata-rata risiko Reksadana
syariah. Jika dilihat dari rata-rata kedua investasi, risiko
Reksadana syariah lebih rendah dari risiko emas.

B. Saran

1. Bagi praktisi
a. maka bagi investor muslim dan nonmuslim maupun
investor potensial muslim dan nonmuslim tidak perlu
khawatir untuk memilih instrument investasi, karena
Bank Syariah Mandiri menyediakan fasilitas dan
produk untuk berinvestasi emas dan reksadana syariah
sebagai pilihan untuk berinvestasi, karena lembaga
keuangan syariah lebih aman dari praktik-praktik
spekulatif, serta lebih menentramkan hati karena telah
melewati proses screening untuk membersihkan
pendapatan yang dianggap diperoleh dari kegiatan
haram menurut pedoman syariah serta adanya
ketentuan zakat.
65

b. Manajer Investasi, hendaknya dapat meningkatkan


kemampuannya dalam memilih sekuritas yang
menguntungkan dalam portofolionya. Strategi pasif
yang digunakan manajer investasi dalam mengelola
portofolionya dengan mengikuti indeks pasar tidaklah
cukup untuk memaksimalkan return yang diharapkan
investor pemilik portofolio tersebut. Manajer investasi
juga perlu meningkatkan kemampuannya untuk
meredam gejolak pasar supaya return portofolio yang
dikelolanya tetap lebih baik daripada return pasarnya.

2. Bagi akademisi
a. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas
sampel untuk lebih memvalidkan data, ataupun
menambahkan untuk jenis reksadana yang lainnya. .
66

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim, Analisis Investasi. (Jakarta:Salemba Empat,2005),


h. 36.

Abdul Halim, Analisis Investasi. (Jakarta:Salemba Empat,2005),


h. 42

Achsein, I.H. Investasi Syariah di Pasar 
Modal: Menggagas


Konsep dan Praktek Manajemen Portfolio Syariah.
(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003). Hlm 10.

Al- Quran Karim

Al- Quran karim

Al-Quran Karim

Ari Yustina, Kunci Sukses Investasi Emas Batangan (Yogyakarta:


Khitbah Publishing, 2016), hlm 9 .

Chandra Andi F, Berkebun Uang dengan Investasi Logam Mulia


(Yogyakarta: Sinar kejora, 2012), hlm 37.

Chandra Andi F, Berkebun Uang dengan Investasi Logam Mulia


(Yogyakarta: Sinar kejora, 2012), hlm 40.Briefcase Book
Edukasi Profesional Syaria, Investasi Halal di Reksa dana
Syariah (Jakarta: Renaisan. 2005) h.14.

Dewan Syariah Nasional (DSN). Himpunan Fatwa Dewan


Syariah Nasional (Jakarta: DSN MUI-Bank Indonesia.
2006) h. 115.

Dewan Syariah Nasional (DSN). Himpunan Fatwa Dewan


Syariah Nasional(Jakarta: DSN MUI-Bank Indonesia.
2006) h. 115.

66
67

Eko P. Pratomo, Berwisata ke Dunia Reksadana, ( Jakarta : PT.


Gramedia Pustaka Utama, 2007) hlm 7.

Eko P. Pratomo, Berwisata ke Dunia Reksadana, ( Jakarta : PT.


Gramedia Pustaka Utama, 2007) hlm 8.

Eko Priyo Pratomo. REKSADANA: Solusi perencanaan Investasi


di Modern. (Jakarta: Gramedia.2009) h. 91

Eko Priyo Pratomo. REKSADANA: Solusi perencanaan Investasi


di Modern.(Jakarta: Gramedia.2009) h. 54

Hariyani, Membangun Gurita Bisnis, (Yogyakarta: Pustaka


Yustisia, 2011), hlm 12.

Hartono Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi.


(Yogyakarta : Pustaka Media, 2009), h. 56.

Heri Sudarsono. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah:


Deskripsi dan Ilustrasi (Yogyakarta: Ekonisia. 2007) h.
200.

Heri Sudarsono. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah:


Deskripsi dan Ilustrasi (Yogyakarta: Ekonisia. 2007) h.
201.

HM.Jogiyanto, Pengetahuan Praktis Investasi Saham dan Reksa


Dana. (jakarta: Mitra Wacana Media.
2012), hlm 9.

Huda, Nurul & Mustafa Edwin Nasution,. Investasi Pada Pasar


Modal Syariah. (Jakarta:Kencana, 2007), hlm 32.

Majalah Sharing Edisi 57, 2011, h. 28.

Maya Apriyanti, Anti Rugi dengan Berinvestasi Emas,


(Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2012), hlm 16
68

Maya apriyanti, Anti Rugi dengan Berinvestasi Emas,


(Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2012), hlm 20.

Rieko Mahadana, Investasi Emaas Batangan Untuk Orang


Gajian, (Yogyakarta: Penerbit Khitbah Publishing, 2012),
hlm 73.

Sholeh Dipraja, Siapa Bilang Investasi Emas Butuh Modal Gede,


(Jakarta: Penerbit Tangga Pustaka, 2011), hlm 19.

Simatupang, Pengetahuan Praktis Investasi Saham dan Reksa


Dana. (jakarta: Mitra Wacana Media.
2012), hlm 9.

Simatupang, Pengetahuan Praktis Investasi Saham dan Reksa


Dana. (jakarta: Mitra Wacana Media.
2012), hlm 11.

Sisca Debyola, Perbandingan Return dan Risiko Investasi pada


Saham Syariah dan Emas ( Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2007) hlm 27.

T. Darmadji dan M. Fakhrudin. Pasar Modal di Indonesia.


(Jakarta:Salemba4.2006)h. 45.

Tanuwidjaja, Cerdas Investasi Emas (Jakarta: Media Pressindo,


2009), hlm 54.

Taufik Hidayat. Buku Pintar Investasi Syariah. (Jakarta: Media


Kita. 2011) hlm. 52.

Uma Sekaran. Research Methods for Business. (USA :


Willey.2000) h. 127.

Yeni susyanti, operasional keuangan syariah, (Malang:


UNISMA, 201, hlm 11.
TABEL PERGERAKAN HARGA EMAS BATANGAN PERIODE 2013-2017

AKHIR BULAN emas/gram persentase prubahan


2012 DESEMBER 584,000
2013 JANUARI 595,500 2%
FEBRUARI 580,000 -3%
MARET 575,000 -1%
APRIL 548,000 -5%
MEI 532,000 -3%
JUNI 543,000 2%
JULI 531,000 -2%
AGUSTUS 559,000 5%
SEPTEMBER 550,000 -2%
OKTOBER 545,000 -1%
NOVEMBER 548,000 1%
DESEMBER 583,200 6%
2014 JANUARI 574,000 -2%
FEBRUARI 568,000 -1%
MARET 559,000 -2%
APRIL 555,500 -1%
MEI 564,000 2%
JUNI 560,000 -1%
JULI 556,000 -1%
AGUSTUS 565,000 2%
SEPTEMBER 562,000 -1%
OKTOBER 552,000 -2%
NOVEMBER 557,000 1%
DESEMBER 580,000 4%
2015 JANUARI 568,000 -2%
FEBRUARI 585,000 3%
MARET 580,000 -1%
APRIL 575,000 -1%
MEI 565,000 -2%
JUNI 574,300 2%
JULI 579,000 1%
AGUSTUS 567,000 -2%
SEPTEMBER 576,000 2%
OKTOBER 572,000 -1%
NOVEMBER 568,000 -1%
DESEMBER 581,000 2%
2016 JANUARI 596,000 3%
FEBRUARI 584,000 -2%
MARET 562,000 -4%
APRIL 571,000 2%
MEI 577,000 1%
JUNI 610,000 6%
JULI 601,000 -1%
AGUSTUS 602,000 0%
SEPTEMBER 600,000 0%
OKTOBER 601,000 0%
NOVEMBER 592,000 -1%
DESEMBER 587,000 -1%
2017 JANUARI 583,000 -1%
FEBRUARI 598,000 3%
MARET 602,000 1%
APRIL 610,000 1%
MEI 590,000 -3%
JUNI 594,000 1%
JULI 597,000 1%
AGUSTUS 611,000 2%
SEPTEMBER 619,000 1%
OKTOBER 622,553 1%
NOVEMBER 622,000 0%
DESEMBER 632,000 2%
PERGERAKAN NAB REKSADANA PT. MANDIRI MANAJEMEN INVESTASI PRODUK
MANDIRI INVESTA SYARIAH BERIMBANG KATEGORI CAMPURAN PERIODE 2013- 2018
NAB MISB /Akhir bulan
2012 DESEMBER 2,531
2013 JANUARI 2,556
FEBRUARI 2,708
MARET 2,802
APRIL 2,803
MEI 2,846
JUNI 2,772
JULI 2,641
AGUSTUS 2,493
SEPTEMBER 2,477
OKTOBER 2,539
NOVEMBER 2,437
DESEMBER 2,444
2014 JANUARI 2,477
FEBRUARI 2,534
MARET 2,586
APRIL 2,637
MEI 2,654
JUNI 2,650
JULI 2,742
AGUSTUS 2,749
SEPTEMBER 2,727
OKTOBER 2,695
NOVEMBER 2,750
DESEMBER 2,798
2015 JANUARI 2,833
FEBRUARI 2,870
MARET 2,869
APRIL 2,745
MEI 2,831
JUNI 2,748
JULI 2,722
AGUSTUS 2,615
SEPTEMBER 2,502
OKTOBER 2,592
NOVEMBER 2,559
DESEMBER 2,631
2016 JANUARI 2,649
FEBRUARI 2,724
MARET 2,758
APRIL 2,767
MEI 2,766
JUNI 2,890
JULI 2,974
AGUSTUS 3,016
SEPTEMBER 3,014
OKTOBER 3,042
NOVEMBER 2,893
DESEMBER 2,919
2017 JANUARI 2,915
FEBRUARI 2,929
MARET 2,942
APRIL 2,966
MEI 2,973
JUNI 2,983
JULI 2,993
AGUSTUS 3,005
SEPTEMBER 3,006
OKTOBER 3,023
NOVEMBER 3,032
DESEMBER 3,063

Anda mungkin juga menyukai