Anda di halaman 1dari 19

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan banyak


nikmat,diantaranya nikmat kesehatan untuik membuat Rancangan
Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
Angkatan III dengan judul
“,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
,,,,,,,,,,,,,,,,

Rancangan Aktualisasi ini bertujuan selain untuk memenuhi syarat


tugas akhir Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan III sebagai cara
berinovasi untuk menjawab isu actual,khalayak,dan layak sebagai
permulaan menuju sekolah,,,,,,,,,,untuk diselesaikan dengan
mengimplementasikan nilai nilai dasar yang telah di pelajari.Tidak semua
isi akan diangkat penulis untuk diaktualisasikan pada saat melakukan
habituasi di satuan kerja tersebut di atas, namun hanya isi terpilih yang akan
menjadi pembahasan utama dalam penulisan laporan rancangan
aktualisasi ini.

Pada akhirnya segala kritik dan saran yang membangun diperlukan


untuk kesempurnaan penulisan rancangan aktualisasi ini.

Bandung, September 2019

Penulis,
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN i

LEMBAR PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
D. Ruang Lingkup

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi SDN 1 KUJANGSARI


1. Kondisi Geografis
2. Kondisi Sosiologis
3. Peserta Didik
4. Teaga Pendidik dan Kependidikan
5. Sarana Prasarana
6. Komite Sekolah
7. Visi dan Misi SDN 1 Kujangsari
B. Nilai –Nilai Dasar Profesi PNS
1. Akuntabilitas
2. Nasionalisme
3. Etika Publik
4. Komitmen Mutu
5. Anti Korupsi
C. Pendalaman Core Issue
D. Matrik Rancangan Aktualisasi
E. Jadwal Kegiatan
F. Kendala dan Antisipasi

BAB III PENUTUP


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agama memiliki peranan yang sangat penting dalam


kehidupan manusia.Agama menjadi pemandu dalam upaya
mewujudkan kehidupan yang bermakna dan
bermartabat.Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi
kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai nilai agam
dalam kehidupan setiap pribadi manusia menjadi sebuah
keharusan yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan
sekolah, keluarga,maupun masyarakat.
Pendidikan agama di maksud untuk meningkatkan peranan
spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlaqul karimah. Akhlak mulia meliputi etika, budi pekerti dan
moral sebagai substansi karakter seorang muslim serta sebagai
hasil proses dari pendidikan agama.Hal ini sejalan dengan UU No
20 Tahun 2001 Tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Untuk mencapai tujuan dan fungsi Pendidikan Nasional maka
diterapkan Pendidikan Agama sebagai mata pelajaran yang wajib
di ikuti oleh peserta didik.Permendikbud No 22 Tahun 2006
Tentang Standar Isi diuraikan bahwa ruang lingkup PAI meliputi
aspek Al Quran,Hadist, Fiqih, Akhlak, Akidah dan Tarikh. Aspek
Al Quran menjadi aspek prioritas karena itu pembelajaran aspek
ini meliputi membaca, menulis, dan menghafal Al Quran
dipandang perlu diperdalam dalam pembelajaranPAI di
sekolah.Pelaksanaan bimbingan Al Quran sejalan dengan PP No
55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agam dan Pendidikan
Keagamaan pasal 24 yang menjelaskan bahwa Pendidikan Al-
Qur’an bertujuan meningkatkan kemampuan peserta didik
membaca, menulis, memahami, dan mengamalkan kandungan
Al Qur’an. Mengingat hal itu disusun program pembelajaran
ekstrakulikuler Al Quran dalam program Baca Tulis Al Quran
(BTQ).

B. Tujuan

Tujuan umum penulisan rancngan aktualisasi yang di harapkan


penulis adalah :
1. Memahami lebih dalam mengenai nilai nilai dasar profesi ASN
yang mencakup Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
2. Menjadi pedoman dalam mengaktualisaasikan nilai nilaai
dasar ASN,yang mencakup Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
3. Berpartisipasi dalam mewujudkan Visi dan Misi SDN 1
Kujangsari
C. Manfaat
Adapun manfaat dari penyusunan rancangan aktualisasi nilai
nilai dasar profesi ASN adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS yaitu :
a. Menanamkan nilai nilai dasar profesi ASN dalam jiwa
b. Mendidik peserta pendidikan pelatihan dasar CPNS untuk
menjadi pribadi yang berintegrasi, disiplin, dan taat aturan.
2. Bagi Unit Kerja bermanfaat untuk membantu
mengoptimalisasikan pelaksanaan rencana kegiatan yang
akan dilakukan oleh peserta pendidikan pelatihan dasar
CPNS
3. Bagi organisasi dan stakeholder bermanfaat sebagai

kerangkabacuan satuan kerja dalam mengaktualisasikan nilai

nilai dasar profesi PNS dalam mempercepat pencapaian visi-

misi satuan kerja.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang direncanakan menjadi focus adalah


mengoptimalkan baca tulis quran siswa di SDN 1 Kujangsari
melalui kegiatan tahfidz Quran .
Berdasarkan core issue yang terpilih ,yakni Optimalisasi Baca
Tulis Quran Melalui Tahfidz Quran,maka penulis membuat
rancangan kegiatan berupa :
1. Melakukan konsultasi ke Kepala Sekolah sebagaai
mentor,
2. Membuat program Baca Tulis Quran
3. Mengidentifikasi siswa siswi yang kurang lancar Baca
Tulis Quran
4. Memperkenalkan program Baca Tulis Quran
5. Mengiplementasikan progam Baca Tulis Quran
6. Mengevaluasi kegiatan Baca Tulis Quran
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi/ Profil SDN 1 Kujangsari


1. Kondisi Geografis
2. Kondisi Sosiologis
3. Peserta Didik

Meskipun SDN 1 Kujangsari berdekatan dengan SDN 2


Kujangsari,namun sekolah tidak pernah kekurangan murid dan tak
pernah berebut,hal ini terjadi karena kebiasaan siswa yang masuk
ke sekolah sekolah tergantung dari awal orangtuay dahulu.Pada
tahun ajaran 2019/2020 jumlah peserta didik yang tercatat di SDN
1 Kujangsari sebanyak 185 peserta didik yang terbagi menjadi 8
rombongan belajar.

No Nama Kelas L P Jumlah Nama Wali Kelas


1. Kelas 1 7 24 31 Elis Siti Hulfah,S.Pd
2. Kelas 2 8 12 20 Tati Suryati,S.Pd
3. Kelas 3 16 15 31 Susi Aryani,S.Pd
4. Kelas 4 19 13 32 Surur,S.Pd.I
6. Kelas 5 25 15 40 Dadang Darul K,S.Pd
8. Kelas 6 17 16 33 Ucu Sri Mulyani,S.Pd
JUMLAH 186

4. Tenaga Pendidik dan Kependidikan


 Tenaga Pendidik di SDN 1 Kujangsari dengan
kualifikasi Sarjana ( S1) sebanyak 100%
 Tenaga Kependidikan di SDN 1 Kujangsari dengan
kualifikasi Sarjana ( S1) sebanyak 100%
Prodi/
Status
No Nama NIP/NUPTK Pend Jur- Sertifikasi
Terakhir

PNS
GTT
1. Tatang Mugiyana,S.Pd 19680315 199103 1 015 S1 PGSD

2. Tati Suryati,S.Pd 196001261979122002 S1 PGSD


3. Elis Siti Hulfah,S.Pd 197505072005012011 S1 PGSD
4. Ucu Sri Mulyani,S.Pd 198206032005012013 S1 PGSD
5. Susi Aryani 198205092005012014 S1 PGSD
6. Yatno,S.Pd 196804152006041004 S1 PJKR
7. Dadang Darul K,S.Pd 197010182005011004 S1 PGSD
8. Surur,S.Pd.I 196301022006041004 S1 PAI
9. Nuryanti,S.Pd.I 198502152019032022 S1 PAI
10. Cucum Suhartini,S.Pd.I 5457757659300043 S1 PAI
11. Nia Siti Maryam,S.Pd 9757760662300022 S1 PGSD

5. Sarana Prasarana
SDN 1 Kujangsari berdiri di atas tanah seluas dengan
luas bangunan seluruhnya yang terdiri dari :
 5 ruang kelas
 1 ruang Tata Usaha
 1 Ruang Kepala Sekolah
6. Komite Sekolah
Komite Sekolah yang ada di SDN 1 Kujangsari
keberadaannya sangat bermanfaat sebagai mitra kerja
pimpinan dalam menyusun program kerja dan membantu
mengawasi pelaksanaan dari program tersebut sehingga
apa yang sudah di programkan dapat berjalan dengan
baik. Anggota Komite terdiri dari orang tua/wali, peserta
didik, dan tokoh masyarakat sekitar.

STRUKTUR ORGANISASI SDN 1 KUJANGSARI


TAHUN PELAJARAN 2019/2020

KEPALA
SEKOLAH
TATANG
MUGIYANA,S.Pd

………………………… KOMITE

PUSTAKAWAN TATA USAHA


DEWAN GURU

KELAS 1 KELAS 2 KELAS 3 KELAS 4 KELAS 5 KELAS 6


ELIS SITI HULFAH, S.Pd TATI SURYATI, S.Pd SUSI ARYANI, S.Pd DADANG DK,SH.S.Pd UCU SRI MULYATI,S.Pd
SURUR,S.Pd

GURU BIDANG

PJOK GPAI

YATNO,S.Pd NURYANTI,S.Pd.I
SISWA

7. Visi dan Misi SDN 1 Kujangsari


a. Visi
Membentuk sumber daya yang berbudi berdasarkan
iman dan taqwa, unggul dalam prestasi, menciptakan
lingkungan yang indah, sejuk dan asri.
b. Misi
1. Kerja keras dan ulet
2. Meningkatkan disiplin semua warga sekolah
3. Menyelenggarakan bimbingan keagamaan/
melaksanakan shalat dhuha, dzuhur berjamaah
dan kultum
4. Melaksanakan ekstra kulikuler pramuka, olahraga,
dan kesenian
5. Membiasakan untuk hidup bersih dan menanam
pohon
6. Partisipasi masyarakat terhadap kegiatan sekolah
B. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN

Untuk dapat mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (


ASN ) sebagai pelaksana kebijakan publik, layanan publik,
serta perekat dan pemersatu bangsa, maka diperlukan ASN
yang professional, kompeten dan berintegritas yang
berkarakter ANEKA. Karakter ANEKA yaitu mempunyai nilai-
nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Adapun inti penjelasan
terkait nilai-nilai ANEKA adalah sebagai berikut :

1. Akuntibilitas
Akuntabilitas hamper memiliki kesamaan
makna dengan responsibilitas atau tanggung jawab.
Namun, keduanya memiliki konsep yang berbeda.
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung jawaban
yang harus dicapai, sedangkan responsibilitas adalah
kewajiban untuk bertanggung jawab.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah
seorang Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai
publik tersebut antara lain adalah :
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar
ketika terjadi konflik kepentingan, antara
kepentingan publik dangan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk
menghindari dan mencegah keterlibatan PNS
dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga Negara secara sama dan
adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik;
d. Menunjukan sikap dan prilaku yang konsisten dan
dapat diandalkan sebagai penyelenggara
pemerintah.

Akuntabilitas publik memiliki 3 fungsi utama, yaitu


menyediakan control demokratif, mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan, serta meningkatkan efisiensi
dan efektifitas.

Pengambilan keputusan secara akuntabel dan beretika


dapat membuat keputusan dan tindakan yang tepat dan
akurat. Sebuah keputusan yang akuntabel dan beretika
sangat penting dalam menjaga kepercayaan dan keyakinan
terhadap masyarakat dalam pekerjaan pemerintahan. Dalam
praktiknya, penempatan kepentingan umum berarti bahwa
memastikan tindakan dan keputusan yang tidak bias;
bertindak adil dan mematuhi prinsip-prinsip due process;
Akuntabel dan transparanl; melakukan pekerjaan secara
penuh, efektif dan efisien; berperilaku sesuai dengan standar
sector publik, kode sektor publik etika sesuai dengan
organisasinya serta mendeklarasikan secara terbuka bila
terjadi adanya potensi konflik kepentingan.

Untuk menciptakan lingkungan organisasi yang


akuntabel, maka diperlukan beberapa aspek yang merupakan
indicator dari nilai dasar akutabilitas, antara lain
kepemimpinan, integritas, tanggung jawab, keadilan,
kepercayaan, keseimbangan, kejelasan, dan konsisten.
Sementara itu, indicator adanya akuntabilitas pada
pelaksanaan pemerintahan antara lain :

a. Terwujudnya masyarakat madani yang berintegrasi


dengan pemerintah;
b. Terciptanya Good Government dan tercapainya tujuan
nasional yakni Indonesia Jaya;
c. Adanya dukungan serta legitimasi masyarakat terhadap
Pemerintah;
d. Adanya kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah;
e. Masyarakat mendukung dan melaksanakan kebijakan
Pemerintah.

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-
nilai kebangsaan. Nasionalisme memiliki pokok kekuatan
dalam menilai kecintaan individu terhadap bangsanya.
Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat
nasionalisme adalah dengan menanamkan dan
mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Pengalaman nilai-nilai
luhur yang terkandung didalamnya oleh setiap
penyelenggara Negara, baik pusat maupun daerah.
Seorang PNS dituntut untuk memiliki perilaku
mencintai tanah air Indonesia ( nasionalisme ) dan
mengedepankan kepentingan nasional. Nasionalisme
merupakan salah satu perwujudan dari fungsi PNS sebagai
perekat dan pemersatu bangsa. Dalam menjalankan tugas,
seorang ASN senantiasa harus mengutamakan dan
mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Kepentingan kelompok, individu, golongan harus
disingkirkan demi kepentingan yang lebih besar yaitu
kepentingan bangsa dan Negara diatas segalanya.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, PNS harus
berpegang pada prinsip adil dan netral. Adil dalam artian tidak
boleh berperilaku diskriminatif serta harus obyektif, jujur,
transparan. Sementara bersikap netral adalah tidak memihak
kepada salah satu kelompok atau golongan yang ada.
Dengan bersikap netral dan adil dalam melaksanakan
tugasnya, PNS akan mampu menciptakan kondisi yang
aman, damai, dan tentram di lingkungan kerja dan
masyarakat sekitar.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah
airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa; menempatkan
persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan; menunjukan sikap rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa
rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak
dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa;
menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;
mengembangkan sikap tenggang rasa.
3. Etika Publik

Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma


yang menentukan baik atau buruk, benar atau salah perilaku,
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan public.
Etika merupakan sistem penilaian perilaku serta keyakinan
untuk menentukan perbuatan yang pantaas guna menjamin
adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara
dalam pengambilan keputusan untuk membantu
membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan
apa yang seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut.
Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku
dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya
ditunjukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-
ketentuan tertulis.

Nilai-nilai dasar etika public sebagaimana tercantum


dalam pasal 4 Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
ASN, yakni:

a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara


Pancasila;
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar
Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945 serta
pemerintah yang sah;
c. Mengabdi kepada Negara dan rakyat Indonesia;
d. Menjalankan tugas secara professional dan tidak
berpihak;
e. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
f. Memberikan layanan kepada public secara jujur,
tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna,
berhasil guna, dan santun;
g. Menciptakan lingkungan kerja yang non
diskriminitif;
h. Memelihara dan menjungjung tinggi standar etika
yang luhur;
i. Meningkatkan efiktivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat system karir.
Kode etik dan kjode perilaku sesuai dengan
pasal 5 Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang ASN, bertujuan untuk menjaga martabat
dan kehormatan ASN. Kode etik mengatur perilaku
agar pegawai ASN :
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur,
bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan
disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan
tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan
perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan
dengan ketentuan peraaturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
f. Mejaga kerahasiaan yang menyangkut
kebijakan Negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik
Negara secara bertanggung jawab, efektif,
dan efisien;
h. Memberikan informasi secara benar dan
tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan;

Setiap jenjang Pemerintahan memiliki lingkup


kekuasaan masing-masing yang dipegang oleh
pejabatnya. Semakin tinggi dan luas kekuasaan
seorang pejabat, semakin besar juga implikasi
dari penggunaan kekuasaan bagi warga
masyarakat. Oleh sebab itu, azas etika public
mensyaratkan agar setiap bentuk kekuasaan
pejabat dibatasi dengan norma etika maupun
norma hokum.

4. Komitmen Mutu
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih
( good and clean governance ) sudah menjadi
keniscayaan di era reformasi saat ini. Berbagai upaya
telah dilakukan untuk mewujudkan keniscayaan
tersebut, namun dalam implementasinya masih belum
sesuai dengan harapan. Penyelenggaraan
pemerintahan yang berorientasi pada layanan prima
sudah tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga
pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik.
Paradigma pemerintah harus segera berubah,
dari pola paternalisitik dan feodal yang selalu minta
dilayani, menjadi pola pemerintahan pemetrintahan
yang siap melayani dan senantiasa mengedepankan
kebutuhan dan keinginan masyarakat sebagai
stakeholder pemerintah. Bidang apapun yang menjadi
tanggung jawab PNS, semua harus dilaksanakan
secara optimal agar dapat memberikan kepuasan
kepada masyarakat. Aspek utama yang menjadi target
stakeholder adalah layanan yang komitmen pada
mutu, melalui penyelenggaraan tugas secara efektif,
efisien dan inovatif.
Komitmen mutu merupakan pemahaman
konsep mengenai efektivitas, efisiensi, inovasi, dan
mutu penyelenggaraan Pemerintah. Efektivitas
merupakan sejauh mana sebuah organisasi dapat
mencapai tujuan yang ditetapkan. Sementara efisiensi
merupakan jumlah sumber daya yang digunakan untuk
mencapai tujuan organisasi. Efisiensi ditentukan oleh
berapa banyak bahan baku, biaya, dan tenaga yang
dibutuhkan untuk mencapai sebuah tujuan. Dari kedua
definisi tersebut, dapat disimpilkam bahwa karakteristik
utama yang dijadikan dasar untuk mengukur tingkat
efektivitas adalah ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun
mutu hasil kerja, sehingga dapat memberikan
kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari
penghemat biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam
menyelesaikan kagiatan. Sementara inovasi, muncul
karena adanya dorongan kebutuhan
organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan
tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya. Di sisi
lain, mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan
dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan
yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen
atau pengguna.
Nilai-nilai dasar komitmen mutu adalah
efektivitas, efisiensi, inovasi, dan berpotensi pada
mutu.
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus
yang berarti perbuatan yang tidak baik, buruk, dapat disuap
dan tidak bermoral. Sedangkan tindak pidana korupsi berarti
tindakan melanggar hokum yang dilakukan secara sengaja
maupun tikdak sengaja oleh seseorang atau sekelompok
orang yang dapat dipertanggung jawabkan oleh peraturan
perundang-undangan. Berdasarkan UU No.31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, bahwa
korupsi adalah tindakan melawan hukum dengan
melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang
lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan
negara atau perekonomian negara. Sedangkan pada UU
No.20 Tahun 2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana
korupsi antara lain: (1) Kerugian Keuangan Negara, (2)
suap-menyuap, (3) pemerasan, (4) perbuatan curang, (5)
penggelapan jabatan, (6) benturan kepentingan dalam
pengadaan, dan (7) gratifikasi.
Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (Sembilan)
nilai yang terdiri dari nilai-nilai anti korupsi, yaitu:
a. Kesederhanaan yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros
b. Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat didefinisikan
sebagai sebuah tindakan maupun ucapan yang lurus,
tidak berbohong dan tidak curang.
c. Kepedulian adalah mengindahkan, memerhatikan dan
menghiraukan. Rasa kepedulian dapat dilakukan
terhadap lingkungan sekitar
d. Kemandirian berarti dapat berdiri diatas kaki sendiri,
artinya tidak banyak bergantung kepada orang lain
dalam berbagai hal
e. Kedisiplinan adalah ketaatan/kepatuhan kepada
peraturan
f. Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani
mengatakan dan membela kebenaran
g. Keadilan adalah sama berat, tidak berat sebelah dan
tidak memihak. Menempatkan sesuatu pada tempatnya.

C. Pendalaman Core Issue


Core Issue merupakan isu terpilih yang diperoleh ketika
menyusun rancangan aktualisasi. Core issue tersebut
kemudian diaktualisasikan saat habituasi
D. Matrik Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : SDN 1 Kujangsari

Identifikasi Isu : 1) Kurangnya penggunaan media


pembelajaran dalam melakukan
pembelajaran

2) Pembelajaran tidak melibatkan


siswa aktiv dalam pemebelajaran
3) Kurangnya minat baca siswa
dalam pembelajaran
4) Kurang lancarnya Baca Tulis
Quran pada siswa
5) Kurangnya kesadaran siswa pada
lingkungan sekitar

Isu yang Diangkat : Kurang lancar nya Baca Tulis Qura


pada siswa.

Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Baca Tulis Quran Melalui


Tahfidz Quran

Anda mungkin juga menyukai