Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

“GURU DAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN”


Dosen pengampu:
Dr. Nani Tursina, M. Pd

Disusun oleh:
Riskiy Amanda Sari (11811085)
Ghina Amalia (11811083)
Yolanda (11811082)

Kelas/semester: C/3 (TIGA)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah Swt, atas berkat karunia, hidayah,
petunjuk, dan rizki-nya. Kalau bukan karena rahmat-nya, mungkin makalah yang
berjudul Guru dan Administrasi Pendidikan tidak akan terwujud. shalawat serta
salam semoga terlimpahkan pada Rasulullah SAW, yang telah membimbing kita
semua dan menjadi suri tauladan bagi kita semua, dan juga kami ingin
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan
pengalaman untuk kita atau bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar menjadi sebuah karya
tulis yang lebih baik lagi. Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Semoga Allah Swt selalu senantiasa memberi kemudahan dan kelancaran. Dan
Sesungguhnya kesalahan itu datang dari manusia dan kesempurnaan hanyalah milik
Allah swt, maka dari itu kami harap pembaca dapat memberikan kritikan dan saran
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalamualaimum waramatullahi wabarakatuh

Pontianak, 3 November 2019


Penyusun

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujan Pembahsan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Guru (bahasa, istilah, para ahli, agama, UUD)
B. Kode Etik Guru
C. Perangkat Administrasi Guru
D. Perangkat Administrasi Kelas
E. Perangkat Administrasi Sekolah
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Secara umum dapat diartikan guru adalah orang yang memiliki
tanggungjawab mendidik. Secara khusus, gur dapat diartikan sebagai orang yang
bertanggungjawab terhadap perkembangan murid dengan mengupayakan
perkembangan seluruh potensinya, baik potensi afektif, kognitif, dan
psikomotorik.
Administrasi dalam arti sempit merupakan bentuk yang melipti catat
mencatat, surat menyurat, ketik mengetik, dan kegiatan yang lainnya. Sedangkan
administrasi dalam arti luas merupakan proses kerjasama antara dua orang
maupun lebih yang memiliki tujuan untuk mencapai target. Administrasi
pendidikan merupakan proses kerja sama untuk mencapai tujuan dari
pendidikana dengan melihat hubungan antar komponen pendidikan sehingga
dapat memperaiki sistem pendidikandengan menggunakan perangkat yang
mendukung kegiatan dalam pembelajaran.

2. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian guru menurut bahasa, istilah, para ahli, agama, UUD?
b. Apa pengertian kode etik guru?
c. Apa saja perangkat administrasi guru?
d. Apa saja perangkat administrasi kelas?
e. Apa saja perangkat administrasi sekolah?

3. Tujuan Pembahasan
a. Mengetahui pengertian guru mmenurut bahasa, istilaha, para ahli, agama,
UUD.
b. Mengetahui pengertian kode etik guru.
c. Mengetahui apa saja perangkat administrasi guru.
d. Mengetahui apa saja perangkat administrasi kelas.
e. Mengetahui apa saja perangkat adminitrasi sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian guru
Semua orang tentu saja memiliki pengertian masing-masing apa yang
dimaksud dengan guru. Tapi yang jelas sema orang pasti sepakat jika guru adalah
orang yang bertugas mengajar peserta didik.
1. Guru menurut bahasa
Novan Ardi Wiyani, hal 27. Pada kamus besar bahasa Indonesia
diungkapkan bahwa pengertian guru adalah orang yang perkerjaannya
mengajar.
Daryanto, hal 1. Dalam konteks sosial budaya Jawa misalnya, kata Guru
sering dikonotasikan sebagai kepanjangan dari kata “diguguu dan ditiru”
(menjadi panutan utama). Begitu pula dalam khasanah bahasa Indonesia,
dikenal adanya sebuah peribahasa yang berbunyi “Guru kencing berdiri,
murid kencing berlari”. Semua perilaku guru akan menjadi panutan bagi
anak didiknya. Sebuah posisi yang mulia dan sekaligus memebri beban
psikologis tensendiri bagi para guru kita.
Kata Guru dalam bahasa Arab serimg disebut dengan mudarris yang
merupakan isim fa’il dari darrassa, dan berasal dari kata darasa, yang berarti
meninggalkan bekas, maksud nya guru mempnyai tugas dan kewajiban
membuat bekas dalam jiwa peserta didik. Bekas it merupakan hasil
pembelajaran yang berwujud perubahan perilaku, sikap, dan penambahaan
atau pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Guru menurut istilah


Istilah “Guru” dalam khasanah pemikiran Islam memiliki beberapa
istilah, seperti ustadz, muallim, muaddib, dan murabbi. Beberapa istilah
untuk sebutan guru itu terkait dengan beberapa istilahuntuk pedidikan, yait
ta’lim dan ta’dib, dan tarbiyah. Istilah muallim lebih menekan guru sebagai
pengajar dan penyampai pengetahuan (knowledge) ilm (science). Istilah
muadib lebih menekankan guru sebagai pembina moralitas dan akhlak
peserta didik dengan keteladanan. Sedangkan istilah murabbi lebih
menekankan pengembangan dan pemeliharaan baik aspek jasmaniyah
maupun rohaniah. Sedangkan istilah yang umum dipakai dan memiliki
cakupan makna yang luas dan netral adalah ustadz yang dalam bahasa
Indonesia diterjemahkan sebagai guru.

3. Guru menurut para ahli


Novan Ardi Wiyani, hal 27. Banyak para pakar pendidikan yang
membuat definisi mengenai pengertian guru, misalnya sebagai berikut:
a. Ahmad Tafsir, mengungkapkan bahwa guru adalah orang yang
bertanggungjawab terhadap berlangsngnya proses pertumbuhan
dan perkembangan potensi peserta didik, baik potensi kognitif
maupun potensi psikomotoriknya.
b. Imam Barnadib mengartikan guru sebagai setiap orang dengan
sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapai kedewasaan.
c. Ahmad D. Marimba menjelaskan bahwa guur adalah orang yang
memikul tanggungjawab untk mendidik, yaitu manusia dewasa
yang karena hak dan kewajibannya bertanggngjawab terhadap
pendidikan si terdidik.
d. Hadari Nawawi berpendapat bahwa guru adalah orang yang
kerjanyamengajaratau memberikan pelajaran di kelas atau di
sekolah.
e. Ahmad Janan Asifudin berargumen bahwa guru adalah orang
yang mengajar dan mentransformasikan ilmu serta menanamkan
nilai-nilai terhadap peserta didik.
f. Sutari Imam Barnadib mengemukakan bahwa guru adalah setiap
orang yang sengaja mempengaruhi orang lain ntuk mencapai
kedewasaannya.
g. Zakiyah Daradjat memaknai guru sebagai seorang profesinoanl,
karena secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan
memikul tanggngjawab pendidikan yang dipikulkan di pundak
para orang tua.

4. Guru menurut Agama


Novan Ardi Wiyani, hal 28. Dalam konteks pendidikan islam. Abudin
Nata mengungkapkan bahwa guru berarti mu’allim. Mu’allim berasal dari
kata dasar ‘ilm yang berarti menangkap hakikat sesuatu. Ia mengartikan guru
atau mu’allim sebagai orang yang menguasai ilmu dan mamp
mengembangkannya serta menjelaskan fungsinya dalam kehidupan,
menjelaskan dimensi teoritis dan praktisnya, sekaligus melakukan transfer
ilmu pengetahuan, internalisasi, serta implementasi.

5. Guru menurut UUD


Daryanto, hal 181. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih, menilai dadn mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (Undang-Undang tentang Guru
dan Dosen Bab I Ketentuan Umum pasal 1).
Daryanto, hal 71. Dalam UU Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan
dosen telah diamanatkan bahwa guru merupakan jabatan profesional yaitu
jabatan yang mensyaratkan keahlian yang khas serta mengedepankan
kemaslahatan peserta didik, oleh karena itu pihak pemerintah perlu memberi
penghargaan yang layak kepada guru.
B. Kode Etik Guru

1. Pengertian Kode Etik


Kode etik itu dikaji terdiri dari dua kata yakni kode dan etik. Kata etik berasal
dari bahasa Yunani, ethos yang berarti watak, adab atau cara hidup. Dapat diartikan
bahwa etik itu menunjukan “cara berbuat menjadi adat karena persetujuan dari
kelompok manusia” dan etik biasanya dipakai untuk pengkajian sistem nilai-nilai
yang disebut kode sehingga, muncullah apa yang disebut “kode etik”atau secara
harpiah kode etik berarti sumber etik. Etika artinya tata susila (etika) atau hal-hal
yang berhubungan dengan kesusilaan dalam mengerjakan sesuatu perkerjaan. Jadi
dapat dikatakan sebagai ukuran tata susila keguruan. (Akmal Hawi, 2014: 16). Etika
merupkan ilmu atau konsep yang dimiliki oleh individu atau masyarakat untuk
menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar dan
buruk atau baik. Etika adalah refleksi dari kontrol karena segala sesuatunya dibuat
dan diterapkan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri.

Kode etik adalah sesuatu bentuk aturan tertulis yang secara sistematik sengaja
dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada pada saat yang dibutuhkan akan
dapat difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang
secara logika rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode etik.
Salah satu contoh tertua adalah “Sumpah Hipokrates” yang dipandang sebagai kode
etik pertama untuk profesi dokter. Hipokrates adalah dokrin Yunani kuno yang
digelari “Bapak Ilmu Kedokteran.”

a. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia


pembangunan yang ber-pancasila.
 Guru menghormati hak individu dan kepribadian anak didiknya masing-
masing.
 Guru berusaha mensukseskan pendidik yang serasi (jasmaniah dan
rohaniah) bagi anak didiknya.
 Guru harus menghayati dan mengamalkan Pancasila.
 Guru dengan bersungguh-sungguh mengintensifkan pendidikan moral
Pancasila sebagai anak didiknya.
 Guru melatih dalam memecahkan masalah-masalah dan membina daya
kreasi anak didik agar kelak dapat menunjang masyarakat yang sedang
membangun.
 Guru membantu sekolah di dalam usaha menanamkan penetahuan
keterampilan kepada anak didik.
b. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai
dengan kebutuhan anak didik masing-masing.
 Guru menghargai dan memperhatikan perbedaan dan kebutuhan anak
didiknya masing-masing.
 Guru hendaknya luwes didalam menerapkan kurikulum sesuai dengan
kebutuhan anak didik masing-masing.
 Guru memberi pelajaran di dalam dan di luar sekolah berdasarkan
kurikulum tanpa membeda-bedakan jenis dan posisi orang tua murid.
c. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi tentang
anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan.
 Komunikasi guru dan anak didik di dalam dan di luar sekolah di
landaskan kepada rasa kasih sayang.
 Untuk berhasilnya pendidikan, maka guru harus mengetahui kepribadian
anak dan latar belakang keluarganya masing-masing.
 Komunikasi guru ini hanya di adakan semata-mata untuk kepentingan
pendidikan anak didik.
d. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan
dengan orang tua murid dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.
 Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah sehingga anak didik betah
berada dan belajar di sekolah.
 Guru menciptakan hubungan baik dengan orang tua murid sehingga
dapat terjalin pertukaran informasi timbal balik untuk kepentingan anak
didik.
 Guru senantiasa menerima dengan lapang dada setiap kritik membangun
yang di sampaikan orang tua murid.
 Pertemuan dengan orang tua murid harus di adakan secara teratur.
e. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolahannya
maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.
 Guru memperluas pengetahuan masyarakat mengenai profesi keguruan.
 Guru turut menyebarkan program-program pendidikan dan kebudayaan
kepada masyarakat sekitarnya, sehingga sekolah tersebut turut berfungsi
sebagai pusat pembinaan dan pengembangan pendidikan dan kebudayaan
di tempat itu.
 Guru harus berperan agar dirinya dana sekolahnya dapat berfungsi
sebagai unsur pembaru bagi kehidupan dan kemajuan daerahnya.
 Guru turut bersama-sama masyarakat sekitarnya di dalam berbagi
aktifitas.
 Guru mengusahakan terciptanya kerja sama yang sebaik-baiknya antara
sekolah, orang tua murid, dan masyarakat bagi kesempurnaan usaha
pendidikan atas dasar kesadaran bahwa pendidik merupakan tanggung
jawab bersama antara pemerintah, orang tua murid dan masyarakat.
f. Guru secara sendiri-sendiri atau bersama-sama mengembangkan dan
meningkatkan mutu profesinya.
 Guru melanjukan dengan membaca buku, mengikuti lokakarnya,
seminar, gerakan koperasi, dan pertemuan-pertemuan pendidikan dan
keilmuan lainnya.
 Guru selalu bicara, bersikap, dan bertindak sesuai dengan martabat
profesinya.
g. guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik
berdasarkan lingkungan kerja maupun dalam hubungan keseluruhan.
 Guru senantiasa saling bertukar informasi, pendapat, saling menasehati
dan bantu membantu satu sama lainnya, baik di dalam hubungan
kepentingan pribadi maupun di dalam tugas profesinya.
 Guru tidak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan nama baik
rekan seprofesinya dan menunjang martabat guru bagi secara
keseluruhan maupun pribadi.
h. Guru secara bersama-sama memelihara, membina, dan meningkatkan organisasi
guru profesional sebagai sarana pengabdiannya.
 Guru menjadi anggota dan membantu organisasi guru yang bermaksud
membina profesi dan pendidikan pada umumnya.
 Guru senantiasa berusaha bagi peningkatan persatuan di antara sesama
pengabdi pendidikan.
 Guru senantiasa berusaha agar menghindarkan diri dari sikap-sikap,
ucapan-ucapan dan tindakan-tindakan yang merugikan organisasi.
i. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan pemerintah
dalam bidang pendidikan.
 Guru senantiasa tunduk terhadap kebijaksanaan dan ketentuan-ketentuan
pemerintah dalam bidang pendidikan.
 Guru melakukan tugas profesinya dengan disiplin dan rasa pengabdian.
 Guru erusaha membantu menyebarkan kebijaksanaan dan program
pemerintah dalam bidang pendidikan kepada orang tua murid dan
masyarakat sekitarnya.
 Guru berusaha menjunjung terciptanya kpemimpinan pendidikan di
lingkungan atau di daerah sebain-baiknya. (Ngalim Purwanto, 2004:
156-159)
2. Fungsi dan Tujuan Kode Etik

Pada dasarnya, kode etik memiliki fungsi ganda yaitu sebagai perlindungan dan
pengembangan bagi profesi. Tiga fungsi kode etik, yaitu melindungi suatu profesi
dari campur tangan pemerintah, mencegah terjadinnya pertentangan internal dalam
suatu profesi, serta melindungi para praktisi dari kesalahan praktisuatu profesi.

Tujuan kode etik profesi di antaranya adalah untuk menjunjung tinggi martabat
profesi, mejaga dan memilihara kesejahteraan para anggota, menigkatkan
pengabdian para anggota profesi, meningkatkan mutu organisasi profesi,
meningkatkan layanan diatas keuntungan pribadi, mempunyai organisasi profesional
yang kuat dan terjalin erat, serta menentukan standar bakunya sendiri. (Daryanto,
2013: 38-39)

C. Perangkat Administrasi Guru

Menurut Depdikbud administrasi guru adalah suatu proses keseluruhan kegiatan


bersama dalam bidang pendidikan, yang meliputi: perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian pengawasan dan pembimbingan dengan
menggunakan fasilitas yang tersedia, baik personil, meteril, maupun spritual untuk
mencapai tujuan pendidikan yang efektif dan efisien. (Yusak Burhanudin, 2006)

Administrasi guru memegang kendali selama mengajar di dalam kelas maupun


di luas kelas, 10 perangkat yang harus dipersiapkan dalam admintarsi guru, yaitu
sebagai berikut:

1. Program tahunan
Program tahunan merupakan batasan materi yang harus diselaikan dengan
batasan waktu yang terjadi pada table program tahunan. Program tahunan berisi
distribusi materi selama satu tahuan pelajaran yang terdiri dari dua semester,
program tahunan terbentuk dari program semester.
2. Program semester
Dalam pogram pendidikan semester dipakai satuan waktu terkecil, yaitu
satuan semester untuk menyatakan lamanya satu program pendidikan. Masing-
masing program semester sifatnya lengkap dan merupakan satu kebulatan dan
berdiri sendiri. Pada setiap akhir semester segenap bahan kegiatan program
semester yag disajikan harus sudah selesai dilaksanakan dan mahasiswa yang
mengambil program tersebut sudah dapat ditentukan lulus atau tidak. Pada
umumnya program semester ini berisikan tentang bulan, pokok bahasan yang
hendaknya disampaikan, waktu yang direncanakan, dan keterangan-keterangan.
(Mulyasa, 2013: 95)
3. Silabus
Silabus merupakan Perangkat pembelajaran yang berisi standar kompotensi
dasar yang harus dicapai. Untuk mencapainya diukur berdasarkan indikator
pencapaian. Silabus ibarat ringkasan dari kurikuluk karena di dalamnya ada
target pencapaian, media, dan lain sebagainya.
4. KI dan KD
Kompotensi inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar
kompotensi lulusan yang harus dimiliki oleh peserta didik pada setiap tingkat
kelas ataupun program.
Sedangkan kompotensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai
peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan
indikator kompotensi dalam suatu pembelajaran.
5. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
6. Buku Absen
Buku absen ini merupakan buku yang berisi sejumlah nama peserta didik
dalam kelas yang kita bina. Buku ini fungsinnya untuk mengontrol kehadiran
peserta didik.
7. Buku Jurnal
Buku ini berisi beberapa catatan penilaian prilaku peserta didik selama
pembelajaran dilaksanakan, mulai dari kedisiplinan, tanggung jawab, kerjasama,
dan sebagainya.
8. Buku Penilaian
Buku ini digunakan untuk menyimpan data-data hasil evaluasi terhadap
peserta didik.
9. Analisis Ulangan
Analisi ualangan adalah cara yang digunakan oleh guru untuk
mengidentifikasi akan hakekat sebenarnya dari suatu keterampilan yang
terstruktur dengan baik, yang akan diajarkan oleh guru.
10. Rpp
Rpp atau rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan langkah-langkah
yang harus ditempuh oleh guru dalam rangka pemberian pelayanan kepada
peserta didik. Perencanaan yang di rancang mencakup model, metode,
pelaksanaan, evaluasi dan instrument penilaian.
D. Perangkat Administrasi Kelas

Perangkat administrasi kelas meliputi: .(Gunawan, 2002: 11)

1. Pengelola Kelas (menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi


terjadinya PBM)
a. Menciptakan kondisi fisik kelas yang nyaman
b. Menciptakan kondisi non-fisik kelas
c. Menciptakan disiplin dan tata tertib kelas
2. Interaksi belajar mengajar yang positif.
3. Perhatian guru dikelas demi kelancaran CBSA atau Cara belajar siswa aktif
4. Pemberian pengajaran remedial
5. Pelaksanaan presensi secara kontinu
6. Perhatian terhadap pelaksanaan tata tertib kelas
7. Pelaksanaan jadwal pelajaran secara tertib
8. Pembentukan pengurus kelas
9. Penyediaan alat /media belajar
10. Penyediaan alat dan bahan penunjang belajar
E. Perangkat Administrasi sekolah
Adapun bidang tugas yang harus dikelola di dalam administrasi sekolah antara lain
mencakup

1. Administrasi kurikulum dan pembelajaran


Peraturan pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, dinyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada
jenjang pendidikan dasar dan mencegah dikembangkan oleh sekolah dan komite
sekolah perpedoman pada standar isi dan standar kompetensi lulusan, serta
panduan penyusun kurikulum yang dibuat oleg BNSP dengan memperhatikan
prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Standar isi adalah ruang lingkup
materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang
kompetensi tamatan, kopetensi bahan kajian, kopetensi mata pelajaran dan
silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan
pendidikan tertentu (PPRI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, pasal 5 ayat 2). Standar isi mmenurut yang memeuat administrasi
struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum TK/SD/MI/SDLB/SMP dan
kalender akademik. (Bawean, Jurnal paradigm administrasi dalam pengelolaan
sekolahI, 2, Desember 2015: 171-172)
2. Administrasi Kesiswaan
Tujuan administrasi kesiswaan adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta
didik dari mulai masuk sampai lulus sekolah. Pengaturan kegiatan peserta didik
tersebut diarahkan pada peningkatan mutu kegiatan belajar mengajar baik intra
maupun ekstrakulikuler, sehingga memberikan kontribusi bagi pencapaian
visi,misi dan tujuan sekolah serta tujuan pendidikan secara keseluruhan.
(Bawean, Jurnal paradigm administrasi dalam pengelolaan sekolahI, Vol 2,
Desember 2015: 172)
3. Administrasi pendidik dan tenaga kependidikan
Administrasi pendidikan dan tenaga kependidikan meliputi hal-hal sebagai
berikut:
a. pendayagunaan ketenagaan, meliputi: (a)kelayakan guru menggajar, (b)
pelaksanaan pembagian tugas guru,tenaga teknis dan tenaga tata laksana (c)
pemberian tugas tambahan kepada guru dan tenaga teknis yang belum
memenuhi jumlah jam wajib mengajar minimal
b. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) yang meliputi: (a) daftar
penilaian pelaksanaan pekerjaan terhadap masing-masing guru, tenaga teknis
dan tenaga tata laksana,(b) pencatatan kegiatan guru, tenaga teknis dan tenaga
tatalaksana sebagai bahan pembuatan penilaian pelaksanaan pekerjaan tahunan
c. Daftar urut kepangkatan (DUK) yang meliputi: (a)daftar kepangkatan guru,
tenaga teknis dan kepala tata usaha dilingkungan sekolah, dan (b) daftar urut
kepangkatan disusun sesuai dengan ketentuan dan perubahan formasi sekolah
d. Mutasi kepangkatan yang meliputi(a) pemberitahuan kenaikan gaji berkala
kepada KPN bagi guru, tenaga teknis dan tenaga tata laksana yang
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (b) pengusulan kenaikan
pangkat, tenaga teknis dan tenaga tata laksana yang dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan (c) pemberitahuan dan pengusulan mutasi
guru,tenaga teknis dan tenaga tata laksana.
e. Pengembangan Ketenagaan yang meliputi (a)daftar urut prioritas guru,
tenaga teknis da tenaga tata laksana untuk mengikuti penataraan atau pelatihan
antara lain: LKG, SPKG, MGMP, laporan, perpustakaan dan Bendaharawan,
(b) pembinaan secara teratur terhadap guru, tenaga teknis dan tenaga tata
laksana dalam melaksanakan tugas sehari-hari, (c) langganan majalah profesi
untuk guru, tenaga tejnis dan tenaga tata laksana, dan (d) pemberian dorongan
terhadap guru, tenaga teknis dan tenaga tata laksana untuk menambah
pengetahuan.
f. Usaha Kesejahteraan Pegawai yang meliputi (a) penyelesaian keanggotaan
Taspen dari asuransi kesejahteraan guru, tenaga teknis dan tenaga tata laksana
dikingkungan sekolah dan (b) peningkatan kesejahteraan (koperasi, arisan
kegiatan rekreasi dan olahraga)
g. Tata Tertip Kerja yang meliputi kerja yang meliputi (a) pedoman tata tertib
guru tenaga teknis lainya dan tenaga tata laksana, dan (b) sumber penyusunan
tata tertib kerja tersebut (ketentuan,peraturan da kesepakatan yang
mendukunng tata tertib kerja).
Mengacu pada PPRI No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 1 ayat 7 bahwa standar pendidikan dan tenaga kependidikan
adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta
pendidikan dalam jabatan. Adapun administrasi standar pendidikan dan tenaga
kependidikan meliputi kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik dan
tenaga kependidikan. (Bawean, Jurnal paradigma administrasi dalam
pengelolaan sekolahI, 2, Desember 2015: 173)
4. Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan seluruh proses
kegiatan kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja
danbersungguh-sungguh srta pembinaan secara kontinu terhadap benda-benda
pendidikan, agar senantiasa siap-pakai dalam PBM sehingga PBM menjadi
semakin efektif dan efesien guna membantu tercapainya tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan.(Gunawan, 2002: 114)
Sarana pendidikan diklarifikasi menjadi tiga macam yaitu, habis tidaknya
dipakai, bergerak tidaknya pada saat digunakan dan hubungannya dengan proses
pembelajaran. (Bawean, Jurnal paradigma administrasi dalam pengelolaan
sekolahI, 2, Desember 2015:173)
Dilihat dari bahis tidaknya dipakai dibagi menjadi dua macam sarana,
yaitu:
a. Sarana Pendidikan yang habis dipakai adalah segala bahan atau alat
apabila digunakan bisa habis dalam waktu yang relative singkat. Contoh,
kapur tulis, beberapa bahan kimia untuk praktik guru dan siswa.
b. Sarana pendidikan tahan lama, adalah keseluruhan bahan atau alat yang
dapat digunakan secara terus menerus dan waktu yang relative lama.
Contioh, bangku sekolah, mesin tulis, atlas, dan beberapa alat olahraga.
Ditinjau dati bergerak tidaknya pada saat digunakan, ada dua macam yaitu:

a. Sarana pendidikan yang bergerak, adalah saran apendidikan yang


bisa digerakan atau dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakainya,
contoh: almari arsip sekolah, bangku sekolah.
b. Sarana pendidikan yang tidak bergerak adalah semua sarana
pendidikan yang tidak bisa atau relative sangat sulit untuk
dipindahkan, misalnya saluran dari perusahaan daerah air minum.
Ditinjau dari hubungan dengan proses belajar mengajar, sarana pendidikan
dibedakan menjasi 2 macam, yaitu:

a. Alat pelajar, adalah alat yang digunakan secara langsung dalam


proses belajar mengajar,misalnya buku, alat peraga dan alat praktik
b. Media pengajaran, adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai
perantara dalam proses belajar mengajar, untuk lebih mempertinggu
efektivitas dan efesien dalam mencapai tujuan pendidikan. Ada tiga
jenis media , yaitu media audio, media visual dan medi audio visual.
5. Administrasi Pembiayaan
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya
biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Pembiayaan
pendidikan terdiri atas: biaya investasi, biaya operasional dan biaya
personal.(Bawean, Jurnal paradigm administrasi dalam pengelolaan
sekolahI,Vol 2, Desember 2015:174 ).
Beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam menyusun rencana
keuangan sekolah sebagai berikut:
a. Perencanaan harus realitis, perencanaa harus mampu menilai bahwa
alternatif yang dipilih sesuai dengan kemampuan sarana atau fasilitas,
daya atau tenaga, dana, maupun waktu.
b. Perlu koordinasi dalam perencanaan, perencanaan harus mampu
mencakup dan sarana atau volume kegiatan sekolah yang kompleks
c. Perencanaan harus berdasarkan pengalaman, pengetahuan dan intuisi
maupun menganalisa berbagai kemungkinan yang terbaik dalam
menyusun perencanaan
d. Perencanaan harus fleksibel, perencanaan ampuu menyesuaikan dengan
segala kemungkinana yang tidak diperhatikan sebelum tanpa harus
membuat revisi.
e. Perencanaan yang di dasarkan penelitian, perencanaan yang berkualitas
perlu didukung suatu data yang lengkap dan akurat melalui suatu
penelitian.
f. Perencanaan sesuai dengan tujuan, perencanaan yang baik akan
menentukan mutu kegitan yang diselenggarakan.
6. Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (HUSEMAS)
Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat merupakan seluruh
proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara continu untuk
mendapatkan simpati dari masyarakat pada umumnya serta dari public pada
khususnya, sehingga kegiatan operasional sekolah semakin efektif dan efesien,
demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Sekolah
merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat khususnya para
orang tua murid/ anggota Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan, dan
atasa langsung.(gunawan, 2002: 186)
Fungsi dari HUSEMAS dalah menarik simpati masyarakat pada umunya
serta public khususnya, sehungga dapat meningkatkan relasi serta amino
masyarakat terhadap sekolah tersebut, yang pada akhirnya menambah income
bagi sekolah yang ber,anfaat bagi bantuan terhadap tercapainya tujuan yang
telah ditetapkan. .(gunawan, 2002: 187)
Tujuan dari HUSEMAS adalah meningkatkan popularitas sekolah dimata
masyarakat dan manfaaat dari HUSEMAS adalah menambah simpati
masyarakat yang dapat meningkatkan harga diri (prestise) sekolah serta
dukungan masyarakat terhadap sekolah secara spiritual dan material/finansial.
Bentuk-bentuk operasional dari Husemasbisa bermacam tergantung pada
kreativitas sekolah, kondisi dan situasi sekolah, fasilitas dan sebaginya.
.(gunawan, 2002: 188)

a. Dibidang akademik merupakan: tinggi rendahnya prestasi lulusan,


penelitian, karya ilmiah jumlah dan tingkat kesarjanaan guru-gurunya.
b. Dibidang prasarana pendidikan seperti gedung, ruang belajar, ruang
praktikum dan ruang kantor.
c. Dibidang sosial seperti kerja bakti perayaan-perayaan hari besar
nasional/keagamaan, pengamanan lingkungan, tamanisasi dan sanitasi.
d. Kegiatan karyawisata seperti membawa spanduk derta atribut sekolah
sampai keluar daerah.
e. Kegiatan olah raga dan kesenian.
f. Menyediakan fasilitas sekolah untuk kepentingan masyarakat.
g. Mengikutsertakan sivitas akaemik sekolah dalam kegiatan-kegiatan
masyarakat sekitarnya.
h. Mengikutsrtakan tokoh-tokoh/pemuka-pemuka masyarakat dalam
kegiatan ektrakulikuler seperti kependudukan, kesehatan, koperasi
sekolah dan kesenia daerah.
7. Administrasi Tata Persuratan dan Kearsipan
Kegiatan yang berhubungan dengan pengurusan surat meliputi: mencatat
mengarahkan dan mengendalikan surat baik surat masuk maupun surat keluar.
.(Bawean, Jurnal paradigm administrasi dalam pengelolaan sekolahI,Vol 2,
Desember 2015:179 )
Kesimpulan
Fungsi Kode Etik adalah sesuatu bentuk aturan tertulis yang secara
sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada pada saat
yang dibutuhkan akan dapat difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala
macam tindakan yang secara logika rasional umum (common sense) dinilai
menyimpang dari kode etik. Perangkat Administrasi Guru suatu proses
keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang pendidikan, yang meliputi:
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian
pengawasan dan pembimbingan dengan menggunakan fasilitas yang tersedia,
baik personil, meteril, maupun spritual untuk mencapai tujuan pendidikan yang
efektif dan efisien. Perangkat administrasi kelas adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, aktuasi dan pengawasan yang dilakukan oleh guru baik
individual maupun orang lain untuk mencapai pembelajaran yang efektif, yang
bertujuan untuk meningkaykan efektivitas dan efesiensi dalam pencapaian
tujuan belajar. Perangkat. Sedangkan perangkat administrasi sekolah
merupakan suatu proses keseluruhan kegiatan yang berupa merencanakan,
mengatur, melaksanakan dan mengendalikan semua urusan sekolah untuk
mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran disekolah. Penataan administrasi
bagi sekolah menjadi begitu penting sebagai sumber data utama menajemen
sekolah dalam mengatur proses belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, Ngalim. 2004. Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung:
Remaja Rosdakarya
Hawi, Akmal. 2014. Kompotwnsi Guru Pendidikan Agama Islam, Jakarta:
Penerbit Raja Grafindo
Daryanto. 2013. Guru Profesional,Yogyakarta: Gava Media.

Burhanudin, Yusak. 2005. Administrasi Pendidikan, Jakarta: Gunung Agung.


Gunawan, Ari H. 2002.”Administrasi Sekolah”. Jakarta: Pt Aneka Cipta.
Bawean,2015. Jurnal paradigm administrasi dalam pengelolaan sekolah,Vol
2.Hal 171-181.

Anda mungkin juga menyukai