Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Pokok Bahasan : Perdarahan Post Partum


2. Sasaran : Seluruh klien yang di rawat di nuang 8 RSSA
3. Tempat : R 8 RSSA-Malang
4. Waktu : Rabu, 29 Oktober 2014 jam 09.00 WIB
5. Durasi : 30 menit
6. Metode : Ceramah dan tanya jawab
7. Media : Leaflet dan power point
8. Penyuluh : Desak Gede Prema Wahini
9. Tujuan
Tujuan Umum : Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran mampu
mengerti dan memahami lentang perdarahan post partum.
Tujuan Khusus : Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran mampu
 Menjelaskan tentang definisi perdarahan post partum.
 Menyebutkan penyebab serta faktor resiko terjadinya perdarahan post partum.
 Menyebutkan landa dan gejala terjadinya peruarahan post partum.
 Menyebutkan tentang penatalaksanaan pada perdarahan post partum.
10. Sub Pokok Bahasan
 Delinisi perdarahan post partum.
 Faktor resiko peradarahan post partum.
 Tanda dan gejala peradarahan post partum.
 Penatalaksanaan perdarahan post partum.
11. Kegiatan belajar mengajar

Metode &
Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran
Media

Pembukaan  Memperkenalkan diri  Menjawab salam Ceramah


(5 menit)  Menyampaikan tujuan  Memperhatikan dan dan tanya
dantopik dilaksanakannya menjawab pertanyaan jawab
penyuluhan  Mendengarkan
 Menggali pengetahuan
sasaran

Penyajian  Menjelaskan tentang  Mengajukan pertanyaan Ceramah


(15 menit) definisi perdarahan post seputar materi dan tanya
partum jawab

 Menyebutkan penyebab Leafet dan


serta resiko terjadinya power point
perdarahan post partum

 Menyebutkan tanda dan


gejala terjadinya
perdarahan post partum
 Menyebutkan tentang  Menjawab perrtanyaan
penatalaksanaan pada  Menjawab salam
perdarahan post partum
Penutup
(10 menit)  Membuka waktu untuk Ceramah
diskusi dan tanya
jawab
 Mengevaluasi hasil
penyuluhan Leafet dan
power point
 Menjelaskan hasil
evaluasi

 Memberikan umpan balik

 Membagikan leafet,
salam penutup
12. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
 Materi dan media yang akan dibawakan pada saat penyuluhan telah
dikonsultasikan terlebih dahulu oleh pembimbing klinik dan telah mendapat
persetujuan.
 Media yang diperlukan untuk penyuluhan sudah terscdia subelum hari-H.
 Penyuluh telah membuat janji dan menginformasikan waktu pelaksanaan
penyuluhan kepada setiap pihak yang terlibat.
b. Evaluasi Proses
 Sasaran aktif bertanya dan menjawab selama penyuluhan berlangsung
 Sasaran dapat tenang dan berkonsentrasi terhadap materi yang dipaparkan
c. Evaluasi Ilasil
 Pengetahuan sasaran tentang pokok bahasan meningkat dibuktikan dengan
kemampuan sasaran dalam menjawab pertanyaan sebesar 80%.
 Tingkat partisipasi dan keaktifan sasaran dalam kegiatan tingyi mencapai 80%.
13. Materi (Terlampir)
Daftar Pustaka
Fadlun, dkk 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta : Salemba Medika.
Fraser & Cooper. 2009. Buku Ajar Bidan Myles. Jakarta : FGC
Johnson & Taylor, 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta : EGC

Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Imu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
PERDARAHAN POST PARTUM

1. Definisi Perdarahan Post Partum


Perdarahan post partum (PPP) adalah perdarahan setelah bayi lahir (Kala IV)
sebelum atau pada saat setelah plasenta lahir, dengan jumlah lebih dari 500 ml (Saleha,
2009).
Perdarahan post partum adalah perdarahan lebih dari 500-600 ml dalam massa 24
jam setelah anak lahir (Mochtar, 1998).
Perdarahan post partum adalah perdarahan yang melebihi 500 ml setelah bayi
lahir. Perdarahan masif dapat berasal dari tempat implantasi plasenta, robekan jalan lahir,
dan jaringan sekitarnya (Prawirohardjo, 2008).

Perdarahan post partum diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :


 Perdarahan paska persalinan dini / ealy IIPP / primary IIPP adalah perdarahan
berlebihan (600 ml atau lebih) dari saluran genitali yang terjadi dalam 12 – 24 jam
pertama setelah melahirkan.
 Perdarahan paska persalinan lambat / late IPP / secondary IIPP adalah perdarahan
yang terjadi antara hari kedua sampai cnam mingu paska persalinan.

2. Etiologi dan Faktor Risiko Perdarahan Post Partum


Berdasarkan penyebabnya : Atonia uteri (50-60%), Retensio plasenta (16-17%),
Sisa plasenta (23-24%), Laserasijalan lahir ( 4-5%), Kelainan darah (0,5-0,8%).
Penyebab perdarahan dibagi dua sesuai dengan jenis perdarahan yaitu :
 Penyebab perdarahan paska persalinan dini :
 Perlukaan jalan lahir : ruptur uteri, robekan serviks, vagina dan perineum, luka
episiotomi.
 Perdarahan pada tempat menempelnya plasenta karena : atonia uteri, retensi
plasenta, Prolaps Uteri.
 Gangguan mekanisme pembekuan darah.
 Penyebab perdarahan paska persalinan terlambat : biasanya disebabkan oleh sisa
plasenta atau bekuan darah, infeksi akibat retensi produk pembuangan dalam uterus
sehingga terjadi sub involusi uterus.
Beberapa kondisi selama hamil dan bersalin dapat merupakan laktor predisposisi
terjadinya perdarahan paska persalinan, keadaan tersebut ditambah lagi dengan tidak
maksimalnya kondisi kesehatannya dan nutrisi ibu selama hamil. Oleh karena itu faktor-
faktor haruslah diketahui sejak awal dan diantisipasi pada waktu persalinan.

 Trauma persalinan
Setiap tindakan yang akan dilakukan selama proses persalianan harus diikuti dengan
pemeriksaan jalan lahir agar diketahui adanya robekan pada jalan lahir dan segera
dilakukan penjahitan dengan benar.
 Kontraksi Uterus
Pada kasus yang didugn berisiko tinggi terjadinya atonia uteri harus diantisipasi
dengan pemasangan infus. Demikian juga harus disiapkan obat uterotonika serta
pertolongan persalinan kala III dengan baik dan benar.
 Jumlah darah sedikit
Keadaan ini perlu dipertimbangkan pada kasus keadaan umum buruk, hipertensi saat
hamil, pre eklampsia dan eklamsia.
 Kelainan pembekuan darah
Meskipun jarang tetapi bila terjadi sering berakibat fatal, sehingga perlu diantisipasi
dengan hati-hati dan seksama.

3. Tanda dan Gejala Perdarahan Post Partum


Gejala dan tanda Penyulit Diagnosa dan penyebab
Uterus tidak berkontraksi Syok, Bekuan darah pada Atonia uteri
dan lembek, Perdarahan serviks atau pada posisi
segera setelah bayi lahir terlentang akan
menghambat aliran darah
keluar

Darah segar mengalir segera Pucat, Lemah, Menggigil Robekan / Laseri jalan
setelah anak lahir, Uterus lahir
berkontraksi dan keras,
Plasenta lengkap
Plasenta belum lahir setelah Tali pusat putus akibat Retensio plasenta
30 menit, Perdarahan traksi berlebihan, Prolaps
segera, uterus berkontraksi Uteri akibat tarikan,
dan keras
Perdarahan lanjutan

Plasenta atau sebagian Uterus berkontraksi tetapi Tertinggalnya sebagian


selaput tidak lengkap, tinggi fundus uteri tidak plasenta
Perdarahan segera berkurang
Uterus tidak teraba, Lumen Neurogenik syok, Pucat dan Prolaps Uteri
vagina terisi massa, Tampak limbung
tali pusat (bila plasenta
belum lahir), Perdarahan
segera, Nyeri sedikit/berat

4. Penatalaksanaan Perdarahan Post Partum


a. Ketahui secara pasti kondisi ibu bersalin sejak awal.
b. Pimpin persalinan dengan mengacu pada persalinan bersih dan aman.
c. Selalu siapkan keperluan tindakan gawat darurat.
d. Segera lakukan penilain klinik dan upaya pertulongan apabila dihadapkan dengan
masalah dan komplikasi.
e. Atasi syok jika terjadi syok.
f. Pastikan kontraksi berlangsung bauk (keluarkan bekuan darah, lakukan pijatan uterus,
beri utcrotonika 10 IV dilanjutkan inlus 20 ml dalam 500 ee NS/RL dengan tetesan 40
tetes/menit).
g. Pastikan plasenta telah lahir lengkap dan eksplorasi kemungkinan robekan jalan lahir.
h. Bila perdarahan tidak berlangsung, lakukan uji bekuan darah.
i. Pasang kareter tetap dan pantau cairan keluar masuk.
j. Lakukan ubservasi ketal pda 2 jam pcrlama paska persalinan dan lanjutkan
pemantauan terjadwal hingua 4 jam berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai