Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

KECELAKAAN AKIBAT KERJA DAN PENCEGAHANNYA DI


LABORATORIUM KIMIA DASAR

Disusun oleh :
Nama : Muhammad Aminudin
NIM : 021400400
Program Studi : Elektronika Instrumentasi
Jurusan : Teknofisika Nuklir

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR


BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
YOGYAKARTA
2014
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah yang maha kuasa, karena atas limpahan rahmat,
karunia dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah yang berjudul “Kecelakaan Akibat Kerja dan Pencegahannya di
Laboratorium Kimia Dasar” ini, merupakan hasil analisa penulis yang disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja, yang diberikan pada
Semester I di Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir – Badan Tenaga Nuklir Yogyakarta. Dalam
menyelesaikan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bpk. Dr. Sutomo Budihardjo, M.Eng selaku Ketua Sekolah Tinggi Teknologi
Nuklir – Badan Tenaga Nuklir Nasional Yogyakarta yang telah memberikan segala
fasilitas kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
2. Bpk. Toto Trikasjono, S.T, M.Kes yang telah banyak memberikan bimbingan,
arahan dan ilmu pengetahuan sehingga penulis dapat melaksanakan proses demi
proses dalam penyelesaian makalah ini.
3. Ayah dan Ibu yang telah memberikan bantuan doa, restu serta dukungan baik
berupa moril maupun materi sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
4. Rahmat Satyawan dan teman-teman program studi elektronika instrumentasi
angkatan 2014 serta kakak senior yang telah banyak memberikan dukungan dan
motivasi.

Penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini banyak ditemukan kekurangan


didalamnya. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun yang
bersifat membangun untuk menyempurnakan makalah ini di masa yang akan dating. Akhir
kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi para
mahasiswa sebagai referensi dalam mempelajari mata kuliah Kesehatan dan Keselamatan
Kerja di STTN-BATAN ini.

Yogyakarta, 16 Oktober 2014

Penulis

Mjuhammad Aminudin-021400400-16 oktober 2014 1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... 1

DAFTAR ISI ................................................................................................................ 2

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................. 3

1.1 Latar Belakang............................................................................................. 3

1.2 Permasalahan ............................................................................................... 4

1.3 Tujuan .......................................................................................................... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 5

2.1 Pengelompokan Bahan-Bahan Kimia Berbahaya........................................ 5

2.2 Simbol-simbol Bahan Kimia Berbahaya ..................................................... 6

BAB 3 PEMBAHASAN ............................................................................................... 9

3.1 Peralatan Yang Digunakan .......................................................................... 9

3.2 Aturan-Aturan Yang Diberlakukan ........................................................... 11

3.3 Prosedur/ Langkah-Langkah...................................................................... 12

3.4 Penanggulangan Hazard ................................................................................ 14

3.5 Alat Pelindung Diri (APD) Yang Digunakan ............................................ 16

3.6 Potensi Kecelakaan .................................................................................... 17

3.7 Cara Pencegahan........................................................................................ 18

BAB 4 PENUTUP ....................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 21

Mjuhammad Aminudin-021400400-16 oktober 2014 2


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ruangan laboratorium dibangun untuk menunjang tercapainya target pembelajaran


mengenai suatu bahasan, di dalam laboratorium proses pendidikan serta penelitian
berlangsung. Lingkup bahasan laboratorium kali ini adalah laboratorium kimia dasar.
Laboratorium kimia dasar difungsikan sebagai tempat melakukan proses pendidikan dan
penelitian yang tentunya dilakukan oleh mahasiswa dan Dosen. Sudah merupakan hal
paling mendasar bahwa di dalam laboratorium kimia dasar terdapat pula berbagai bahan-
bahan kimia, yang mana bahan-bahan kimia tersebut tidak dapat dipergunakan tanpa
prosedur tertentu. Prosedur tertentu tersebut disusun dan disepakati agar tidak terjadinya
suatu hal yang menyebabkan sebuah kerugian. Kerugian merupakan hal yang dihindari
setiap instansi begitu pula STTN-BATAN. Demi terhindarnya kerugian serta terlaksananya
target dalam dibangunnya suatu laboratorium kimia dasar di STTN-BATAN, maka
diadakannyalah aturan-aturan mendasar bagi setiap individu yang hendak memasuki dan
atau menggunakan laboratorium kimia dasar STTN-BATAN.
Pembudayaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah proses yang diterapkan
berhubung diciptakannya aturan-aturan dalam penggunaan laboratorium kimia dasar
STTN-BATAN. Tentu kerugian yang dimaksud dengan pencegahannya disebut Budaya
Keselamatan dan Kesehatan Kerja ialah kerugian berupa terancamnya keselamatan dan
kesehatan para pengunanya. Terselamatkannya dan tersehatkannya para pengguna yang
dimaksud tidak melulu hanya dalam selamat dan sehat, namun juga berupa kenyamanan
dan ketertiban yang tetap menguntungkan sebagaimana fungsinya laboratorium kimia
dasar terhadap penggunanya.
Perwujudan dari Pembudayaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam
penggunaan laboratorium kimia dasar ialah dengan membuat penggunanya tahu akan apa
yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, sehingga proses penggunaannya
tidak terdapat hambatan dan masalah berkepanjangan berupa kecelakaan dan penyakit,
maka sudah merupakan keharusan untuk menciptakan aturan yang diketahui pengguna
laboratorium kimia dasar dan dilaksanakan sehingga lama-lama terwujudnya Budaya

Mjuhammad Aminudin-021400400-16 oktober 2014 3


Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang bermula dari upaya penambahan pengetahuan
akan aturan tersebut berupa prosedur yang harus dilakukan, penggunaan Alat Pelindung
Diri, pengetahuan akan potensi kecelakaan serta pencegahan dan penanggulangan
kecelakaan tersebut.

1.2 Permasalahan

Didasari oleh latar belakang yang ada diatas, maka permasalahan yang akan
dibahas dalam dalam makalah ini adalah potensi bahaya, kecelakaan-kecelakaan kerja dan
pencegahannya di laboratorium kimia dasar.

1.3 Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui penerapan dan pelaksanaan
prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang meliputi peralatan yang digunakan, aturan-
aturan yang diberlakukan, prosedur/langkah-langkah, penanggulangan Hazard, alat
pelindung diri (APD) yang digunakan, potensi kecelakaan serta cara pencegahannya di
laboratorium kimia dasar.

Mjuhammad Aminudin-021400400-16 oktober 2014 4


BAB 2
DASAR TEORI

Dalam proses pengupayaan pencegahan terjadinya kecelakaan serta


penanggulangan akan terjadinya suatu kecelakaan, diperlukan suatu penyusunan
komponen-komponen atau bagian-bagian yang berada padda laboratorium kimia dasar.
Ditujukan agar adanya kemudahan dalam memahami aturan-aturan yang berlaku di
laboratorium kimia sehingga terhindar dari kecelakaan dan kerugian lainnya.
Adapun pengelompokkan-pengelompokkan yang perlu diketahui agar terhindar
dari kecelakaan dalam proses penggunaan laboratorium kimia dasar adalah sebagai berikut:

2.1 Pengelompokan Bahan-Bahan Kimia Berbahaya


Bahan-bahan kimia berbahaya dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Eksplosif (mudah meledak) contohnya : kalium klorat, Trinitrotaluen (TNT),
natrium nitrat, gas bertekanan tinggi, campuran belerang, karbon dan kalium klorat.
2. Flammable (mudah terbakar) contohnya : methanol, eter, aseton, heksana, benzene,
uap ini dapat bergerak menuju api sejauh 3 meter.
3. Oxidazing Agent (bahan oksidator) contohnya : natrium nitrit/nitrat, kalium klorat,
kaporit, asam sendawa, alkena, alkilbenzena dan sebagainya. Sekalipun tidak ada
O2 dari luar, dapat menyebabkan kebakaran.
4. Bahan mudah terbakar oleh air, contohnya Na, K dan asam sulfat pekat.
5. Bahan mudah terbakar oleh asam contohnya logam paduan Na dan K, senyawa
hibrida dan sebagainya
6. Gas bertekanan tinggi, misalnya gas-gas dalam tabung silinder dengan tekanan
tinggi.
7. Bahab-bahan beracun contohnya CO2, Cl2, benzene, kloroform, sianida dan
sebagainya
8. Bahan korosif contohnya anhidrida asam, alkali, asam sulfat, fenol, dan sebagainya.

Akibat penggunaan bahan kimia tersebut diatas, dapat, berbagai jenis


bahaya mungkin terjadi, antara lain sebagai berikut :
1. Keracunan, sebagai akibat masuknya bahan kimia ke dalam tubuh melalui paru-
paru, mulut dan kulit. Keracunan dapat berakibat fatal misalnya hilang kesadaran

Mjuhammad Aminudin-021400400-16 oktober 2014 5


atau gangguan kesehatan yang baru dirasakan setelah beberapa tahun bekerja, atau
menjelang pension.
2. Iritasi, sebagai akibat dari kontak dengan bahan kimia korosif, misalnya
peradangan pada kulit, mata dan saluran pernapasan.
3. Kebakaran atau luka bakar, sebagai akibat peledakan bahan-bahan reaktif
(peroksida dan bahan-bahan pelarut organik). Selain bahan-bahan kimia sebagai
sumber kecelakaan bekerja di laboratorium, maka teknik percobaan seperti
destilasi, ekstraksi dan sarana-sarana laboratorium lainnya seperti air, gas, listrik
juga merupakan sumber terjadinya kecelakaan.

2.2 Simbol-Simbol Bahan Kimia Berbahaya


Bahan kimia yang diperdagangkan sering disertai dengan simbol tertentu pada label
kemasan,dimaksudkan untuk mengetahui potensi bahaya atau akibat yang dapat ditimbulkan dari
bahankimia tersebut. Beberapa simbol yang sering dijumpai pada bahan kimia yang
diperdagangkan sebagai berikut :

HARMFUL
Bahan kimia dapat menyebabkan iritasi, luka bakar pada kulit, berlendir, mengganggu
sistem pernafasan bila kontak dengan kulit, dihirup atau ditelan. Misal NaOH, C6H5OH, Cl2.

TOXIC
Bahan kimia bersifat racun, dapat menyebabkan kematian atau sakit yang
serius bila masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, menghirup uap, bau atau
debu, atau penyerapan melalui kulit. Misal CCl4, H2S, C6H6.

Mjuhammad Aminudin-021400400-16 oktober 2014 6


CORROSIVE

Bahan kimia bersifat korosif, dapat merusak jaringan hidup, menyebabkan


iritasi pada kulit, gatal-gatal bahkan dapat menyebabkan kulit mengelupas. Misal
H2SO4, HNO3, HCl.

FLAMMABLE

Bahan kimia memiliki titik nyala rendah dan mudah menyala/terbakar


dengan api Bunsen, permukaan metal panas atau loncatan bunga api. Misal
C2H5OC2H5, CS2, C2H2.

EXPLOSIVE
Bahan kimia dapat bersifat meledak dengan adanya panas, percikan bunga
api, Guncangan atau gesekan. Misal KClO3, NH4NO3, C6H2(NO2)3CH3

OXIDISING

Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan kebakaran dengan


menghasilkan panas saat kontak dengan baha organic, bahan pereduksi, dll. Misal KMnO4,
H202, K2Cr2O7

Mjuhammad Aminudin-021400400-16 oktober 2014 7


NATURE POLLUTING

Bahan kimia bersifat bahaya bagi satu atau beberapa komponen dalam lingkungan
nkehidupan. Misal AgNO3, Hg2Cl2, HgCl2.

RADIOACTIVE

Adalah tanda untuk bahan-bahan yang bersifat radioaktif

Mjuhammad Aminudin-021400400-16 oktober 2014 8


BAB 3
PEMBAHASAN

3.1 Peralatan yang digunakan


1. Labu Erlenmeyer
Alat yang digunakan untuk mencampurkan campuran

2. Gelas Ukur
Digunakan untuk mengukur cairan yang akan digunakan dalam praktikum.

3. Tabung Reaksi
Sebuah tabung yang digunakan untuk melakukan reaksi.

Mjuhammad Aminudin-021400400-16 oktober 2014 9


4. Sendok Pengaduk
Sebagai alat pemercepat proses pencampuran dan reaksi berupa adukan, jugga
berguna sebagai pengambil bahan cair dan padat.

5. Pipet
Difungsikan untuk mengambil suatu cairan dan memindahkan ke tempat yang
diperlukan berupa tetesan.

6. Mortar
Digunakan untuk menumbuk bahan-bahan padat yang akan direaksikan.

7. Pembakar Spiritus
Sebagai sumber api di laboratorium kimia dasar dan digunakan sebagai pembakar.

Mjuhammad Aminudin-021400400-16 oktober 2014 10


8. Indikator Universal
Digunakan untuk mengukur tingkat keasaman suatu zat.

9. Neraca Analitik
Digunakan untuk mengetahui berat suatu bahan secara detail.

3.2 Aturan-aturan yang diberlakukan


Guna menghindari kecelakaan kerja dan terjaga keselamatan dan kesehatan saat
anda bekerja di laboratorium, perlu ditaati peraturan dasarnya. Berikut ini uraian aturan
dasar bekerja di laboratorium khususnya laboratorium kimia.
1. Bersihkan tumpahan cairan kimia secepatnya.
Sebagai contoh, merkuri (Hg) merupakan cairan kimia dengan titik didih
rendah dan sangat beracun.
Jika terjadi tumpahan merkuri (Hg), taburi belerang atau Chemizorb® Hg yang
merupakan produk MERCK. Chemizorb® Hg berfungsi untuk menyerap merkuri
atau bisa digunakan Chemizorb® serbuk atau butiran jika yang tumpahannya
adalah cairan kimia.
2. Dilarang makan maupun minum saat berada di ruang laboratorium.
3. Dilarang merokok di dalam ruang laboratorium.
4. Jangan berlarian di dalam ruang laboratorium.

Mjuhammad Aminudin-021400400-16 oktober 2014 11


5. Jangan meletakkan tas dan barang lainnya di lantai laboratorium dan di tempat
berjalan.
6. Memakai APD
7. Selalu menggunakan pipette filler dan hindari kontak langsung dengan mulut.
8. Tidak menggunakan bekas tempat pengemasan makanan/minuman untuk
menyimpan bahan kimia.
9. Selalu memberi label/keterangan pada tempat penyimpanan bahan kimia.
10. Jangan bereksperimen diluar Standard Operating Procedure (SOP).
11. Selalu menggunakan indikator aliran ketika menggunakan air pendingin.
12. Jika listrik padam, air pendingin dan aliran listrik cadangan harus dipastikan
tersedia.
13. Selalu isi buret di bawah level mata
14. Selalu perhatikan kategori bahaya bahan kimia yang dipakai.

3.3 Prosedur/ langkah-langkah


1. Sebelum melakukan praktikum
a. Menggunakan APD (alat pelindung diri).
b. Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak karena bahan kimia.
Dilakukan agar tidak timbul kerugian bagi pengguna lab, rusaknya perhiasan
tidak hanya kerugian berupa materi, namun juga terdapat banyak kemungkinan
lain ketika perhiasan tersebut bersentuhan dengan bahan kimia tertentu dan
menimbulkan kejadian tertentu.
c. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu hak tinggi
Dilakukan agar semua hal yang dilakukan pengguna laboratorium berada
pada kondisi yang benar-benar aman dan terkendali
d. Wanita/Pria yang memiliki rambut panjang harus diikat.
Berkaitan dengan kendali penuh atas apa yang ada pada tubuh pengguna
laboratorium, dimana dengan melakukan hal ini dapat menghindarkan rambut
dari sentuhan langsung bahan kimia secara tak sengaja.

2. Selama Melakukan Praktikum


Terdapat beberapa prosedur dalam pelaksanaan praktikum di laboratorium kimia
dasar, yaitu sebagai berikut:

Mjuhammad Aminudin-021400400-16 oktober 2014 12


a) Memindahkan bahan kimia
1. Baca label kimia sekurang-kurangnya 2 kali untuk menghindari kesalahan
2. Pindahkan sesuai dengan jumlah yang diperlukan
3. Jangan menggunakan bahan kimia secara berlebihan
4. Jangan mengembalikan bahan kimia ke dalam botol semula untuk
mencegah kontaminasi.
b) Memindahkan bahan kimia cair
1. Tutup botol dibuka dan dipegang dengan jari tangan sekaligus telapak
tangan memegang botol tersebut.
2. Tutup botol jangan ditaruh diatas meja karena isi botol dapat terkotori.
3. Pindahkan cairan melalui batang pengaduk untuk mengalirkan agar tidak
memercik,
c) Memindahkan bahan kimia padat
1. Gunakan tutup botol untuk mengatur pengeluaran bahan kimia.
2. Jangan mengeluarkan bahan kimia secara berlebihan
3. Pindahkan sesuai keperluan tanpa menggunakan sesuatu yang dapat
mengotori bahan tersebut.
d) Cara memanaskan larutan menggunakan tabung reaksi
1. Isi tabung reaksi maksimal sepertiganya
2. Api pemanas hendaknya terletak pada bagian atas larutan
3. Goyangkan tabung reaksi agar pemanasan merata
4. Arahkan mulut tabung reaksi kea rah yang aman agar percikannya tidak
melukai orang lain maupun diri sendiri.
e) Cara memanaskan larutan menggunakan gelas kimia
1. Gunakan kaki tiga dan kawat kasa untuk menopang gelas kimia tersebut.
2. Letakkan batang gelas atau batu didih dalam gelas kimia untuk mencegah
pemanasan mendadak.
3. Jika gelas kimia digunakan sebagai penangas air, isilah dengan air.
Maksimum seperempatnya.

3. Sesudah Melakukan Praktikum


Dalam penyelesaian praktikum juga terdapat langkah-langkah tertentu,
karena masih dalam lingkup ruangan laboratorium kimia dasar, potensi terjadinya

Mjuhammad Aminudin-021400400-16 oktober 2014 13


kecelakaan masih ada. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan setelah
melakukan praktikum adalah sebagai berikut:
1. Menaruh kembali alat-alat dan bahan-bahan yang sudah digunakan pada
tempatnya semula
2. Mematikan penggunaan listrik, kran air jika sudah selesai digunakan
3. Mencuci tangan agar tangan terkondisikan aman
4. Memastikan laboratorium ditinggalkan dalam keadaan rapih
5. Melepas APD jika sudah tidak diperlukan

3.4 Penanggulangan Hazard


1. Alat Pelindung Diri (APD)
Sebagai bentuk penanggulangan awal sebelum terjadi kecelakaan di laboratorium kimia
dasar, Alat Pelindung Diri (APD) merupakan bagian terpenting karena dalam penggunaannya,
APD langsung dipakaikan pada pengguna laboratorium sehingga perlindungan akan dilakukan
secara langsung. Adapun macam-macam APD yang ada di laboratorium kimia dasar akan
dibahas pada subbab 3.5

2. Ventilasi
Ventilasi berperan sebagai bagian penanggulangan dalam masalah
komponen gas. Dengan adanya ventilasi kandungan gas yang ada di laboratorium
kimia dasar akan menjadi labih stabil dan cenderung tidak mengganggu kerjanya
pengguna laboratorium kimia dasar.

3. Peralatan P3K
Sebagai bagian dari upaya penanggulangan kecelakaan yang terjadi di
laboratorium kimia dasar. Peralatan P3K difungsikan untuk mengobati/mengurangi
cedera yang menimpa pengguna laboratorium kimia dasar

Mjuhammad Aminudin-021400400-16 oktober 2014 14


4. Alat pemadam kebakaran
Terdapat berbagai macam tipe pemadam kebakaran, namun yang perlu
disediakan di laboratorium kimia dasar adalah yang berbentuk tabung (APAR),
baik yang berisi gas atau padatan.
Kemungkinan terjadinya kebakaran pada laboratorium kimia dasar cukup
besar dengan adanya berbagai jenis bahan dengan cara penggunaan yang khusus.

5. Pemasangan peringatan bahaya


Tidak semua orang yang memasuki dan menggunakan laboratorium kimia
dasar adalah orang yang memahami betul seluruh seluk beluk laboratorium kimia
dasar dan bahkan orang yang betul-betul memahami aturan di laboratorium kimia
pun selalu ingat akan apa saja aturannya tersebut. Dengan ini diperlukan adanya
suatu cara untuk membuat orang yang memasuki laboratorium kimia dasar tahu dan
ingat tentang apa saja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Maka cara
yang paling tepat adalah memasang rambu-rambu atau tanda-tanda mengenai
aturan-aturan tersebut yaitu berupa tanda-tanda peringatan bahaya.

Mjuhammad Aminudin-021400400-16 oktober 2014 15


3.5 Alat pelindung diri (APD) yang digunakan
1. Jas Laboratorium
Jas Laboratorium yang difungsikan untuk melindungi diri dari sentuhan
langsung bahan kimia yang tidak terduga, seperti bagian lengan, sikut dan bahu.
Juga dapat melindungi pakaian dari sentuhan bahan kimia berwarna.

2. Sarung tangan
Sarung tangan berfungsi sebagai pelindung tangan, dengan ditujukan
menghindari dampak dari bersentuhan langsung dengan bahan-bahan kimia yang
digunakan pada saat di laboratorium.

3. Kacamata
Kacamata digunakan untuk melindungi mata pada saat melaksanakan percobaan di
laboratorium kimia dasar, terdapat berbagai kemungkinan mengenai terjadinya suatu kecelakaan
dengan bagian yang terkena adalah mata, seperti percikan bahan kimia yang berreaksi, dan uap
dari pemanasan suatu zat kimia.

4. Masker
Seperti bentuk dan cara pemakaiannya, masker berguna untuk melindungi
wajah bagian hidung hingga dagu, bagian vital yang berada pada cakupan
perlindungan masker adalah hidung dan mulut. Melindungi hidung agar terhindar
dari kemungkinan terdapatnya bahan kimia berbahaya dalam bentuk gas yang
masuk dan mengganggu proses pernafasan pada pengguna laboratorium. Kemudian
melindungi mulut juga agar tidak mengganggu proses pernafasan dan juga
menghindari masuknya bahan yang tak sengaja menempel di bagian bibir kemudian
tertelan ke mulut yang tentunya mengakibatkan berbagai hal yang merugikan.

Mjuhammad Aminudin-021400400-16 oktober 2014 16


3.6 Potensi kecelakaan
Laboratorium kimia dasar memiliki berbagai kemungkinan kecelakaan yang
mengakibatkan kerugian pada pengguna laboratorium kimia dasar, adapun beberapa
kemungkinan kecelakaan yang terjadi adalah sebagai berikut:
1. Keracunan
Keracunan sebagai akibat penyerapan bahan-bahan kimia beracun atau toksik,
seperti ammonia, karbon monoksida, benzene, kloroform, dan sebagainya. Keracunan
dapat berakibat fatal ataupun gangguan kesehatan. Yang terakhir adalah yang lebih
seringterjadi baik yang dapat diketahui dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Pengaruh jangka panjang seperti pada penyakit hati, kanker, dan asbestois, adalah
akibat akumulasi penyerapan bahan kimia toksik dalam jumlah kecil tetapi terus-
menerus.

2. Iritasi
Iritasi sebagai akibat kontak bahan kimia korosif seperti asam sulfat, asamklorida,
natrium hidroksida, gas klor, dan sebagainya. Iritasi dapat berupa luka atau peradangan
pada kulit, saluran pernapasan dan mata.

3. Kebakaran dan Luka Bakar


Kebakaran dan luka baker sebagai akibat kurang hati-hati dalam menangani
pelarut-pelarut organik yang mudah terbakar seperti eter, aseton, alcohol, dan
sebagainya.Hal yang sama dapat diakibatkan oleh peledakan bahan-bahan reaktif
seperti peroksida dan perklorat.

4. Bahaya lainnya
Seperti sengatan listrik, keterpaan pada radiasi sinar tertentu dan pencemaran
lingkungan. Jadi jelas bahwa laboratorium kimia mengandung banyak potensi bahaya,
tetapi potensi bahaya apapun sebenarnya dapat dikendalikan sehingga tidak
menimbulkan kerugian. Suatu contoh, bahan bakar bensin dan gas cair mempunyai
potensi bahaya kebakaran yang amat besar. Tetapi dengan penanganan dan
pengendalian yang baik,transportasi jutaan ton setiap hari adalah hal biasa. Demikian
pula dalam produksi dan penggunaan pestisida yang mempunyai potensi racun, hanya
menimbulkan malapetaka apabila salah penanganan atau karena kecerobohan.

Mjuhammad Aminudin-021400400-16 oktober 2014 17


3.7 Cara pencegahannya
Berdasarkan potensi kecelakaan yang ada maka cara pencegahannya adalah sebagai
berikut:

1. Keracunan
Keracunan zat melalui pernafasan akibat zat kimia karena menghirup Cl2, HCl,
SO2, NO2, formaldehid, ammonia.
1. Menghindarkan korban dari lingkungan zat tersebut, kemudian pindahkan
korban ke tempat yang berudara segar.
2. Jika korban tidak bernafas, segera berikan pernafasan buatan dengan cara
menekan bagian dada atau pemberian pernafasan buatan dari mulut ke mulut
korban

2. Luka bakar akibat benda panas


1. Diolesi dengan salep minyak ikan atau levertran
2. Mencelupkan ke dalam air es secepat mungkin atau dikompres sampai rasa
nyeri agak berkurang.

3. Iritasi
Terkena larutan asam

1. kulit segera dihapuskan dengan kapas atau lap halus


2. dicuci dengan air mengalir sebanyak-banyaknya
3. Selanjutnya cuci dengan 1% Na2CO3
4. kemudian cuci lagi dengan air
5. Keringkan dan olesi dengan salep levertran.

Terkena logam natrium atau kalium

1. Logam yang nempel segera diambil


2. Kulit dicuci dengan air mengalir kira-kira selama 15-20 menit

Mjuhammad Aminudin-021400400-16 oktober 2014 18


3. Netralkan dengan larutan 1% asam asetat
4. Dikeringkan dan olesi dengan salep levertran atau luka ditutup dengan kapas
steril atau kapas yang telah dibasahi asam pikrat.

Terkena bromin

1. Segera dicuci dengan larutan amonia encer


2. Luka tersebut ditutup dengan pasta Na2CO3.

Terkena phospor

1. Kulit yang terkena segera dicuci dengan air sebanyak-banyaknya


2. Kemudian cuci dengan larutan 3% CuSO4.

4. Bahaya Lainnya

Terkena percikan larutan asam


1. Jika terkena percikan asam encer,
2. Mata dapat dicuci dengan air bersih kira-kira 15 menit terus-menerus
3. Dicuci dengan larutan 1% Na2C3

Terkena percikan larutan basa


1. Dicuci dengan air bersih kira-kira 15 menit terus-menerus
2. Dicuci dengan larutan 1% asam borat dengan gelas pencuci mata

Mjuhammad Aminudin-021400400-16 oktober 2014 19


BAB 4
PENUTUP
KESIMPULAN
Laboratorium kimia dasar memiliki bannyak sekali potensi kecelakaan, namun
seberapa banyak dan seberapa parah tingkat potensi bahaya akan suatu tempat pasti
memiliki cara pencegahan dan penyelesainnya tersendiri. Terdapat banyak sekali potensi
bahaya yang ditimbulkan dari ketidaktahuan yang akan berujung pada terjadinya suatu
kecelakaan, baik yang ditimbulkan bahan kimia yang ada maupun factor lain yang ada di
laboratorium kimia tersebut.
Pencegahan yang telah dilakukan berupa pemberitahuan kepada pengguna tentang
aturan-aturan yang membawa mereka menuju keselamatan penggunaan laboratorium kimia
dasar, aturan ini harus dibudayakan sehingga akan tercipta suatu system penggunaan
laboratorium kimia dasar yang bersifat jauh dari potensi kecelakaan.

Mjuhammad Aminudin-021400400-16 oktober 2014 20


DAFTAR PUSTAKA

1. Suma’mur,Dr, P.K, M.Sc, Buku Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan.


2. http://blogger-ulin.blogspot.com/2013/01/kecelakaan-yang-terjadi-di-
laboratorium.html
3. http://chemistry6623.blogspot.com/2012/07/mengenal-bahan-kimia-dan-simbol-
bahaya.html
4. http://healthsafetyprotection.com/safety-training/hsp-academy-in-house-training/in-
house-training-laboratory-safety/

Mjuhammad Aminudin-021400400-16 oktober 2014 21

Anda mungkin juga menyukai