Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam cipataan-
Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada baginda Habibillah Muhammad Saw
yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurnya
dengan bahasa yang sangat indah.

Penulis disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah menyelesaikan
makalah yang kami berjudul “Kajian tentang ketenagakerjaan dan solusi penanggulangan
pengangguran di Kota Baubau. Dalam makalah ini kami mencoba untuk menjelaskan tentang
keadaan ketenagakerjaan, penyerapan tenaga kerja, dan upaya dalam mengatasi pengangguran di
Kota Baubau.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terselesaikannya makalah ini. Dan penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari
kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya- karya kami
dilain waktu.

Kendari, 26 November 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan .......................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 2
2.1 Masalah ketenagakerjaan dan pengangguran ......................................................................... 2
2.1.1 Ketenagakerjaan ................................................................................................................. 2
2.1.2 Pengangguran ...................................................................................................................... 2
2.2 Kondisi ketenagakerjaan dan pengangguran di Kota Baubau........................................... 3
2.3 Solusi dalam Rangka Mengatasi Pengangguran ...................................................................... 5
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................................. 9
3.2 Saran ............................................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 10

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan masalah tenaga kerja
pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja (Undang-undang RI Nomor 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan), Tenaga kerja dalam pembangunan nasional
merupakan faktor dinamika penting yang menentukan laju pertumbuhan perekonomian
baik dalam kedudukannya sebagai tenaga kerja produktif maupun sebagai konsumen.
Ketidakseimbangan dalam penyebaran penduduk antar daerah atau wilayah mengakibatkan
tidak proporsionalnya penggunaan tenaga kerja secara regional dan sektoral sehingga
menghambat pula laju pertumbuhan perekonomian nasional. Tenaga kerja merupakan
faktor yang terpenting dalam proses produksi, Sebagai sarana produksi, tenaga kerja
sangatlah penting dalam proses produksi daripada sarana produksi lain seperti bahan
mentah, tanah, air, dan sebagainya, dikarenakan manusialah yang menggerakkan atau
mengoperasikan seluruh sumber-sumber tersebut untuk menghasilkan suatu barang yang
bernilai yang nantinya akan berpengaruh terhadap besaran Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) di suatu wilayah.
Masalah ketengakerjaan adalah salah satu masalah pokok yang harus dihadapi oleh
setiap Negara-negara berkembang seperti halnya Indonesia. Jumlah penduduk yang terus
menerus meningkat tanpa diikuti pertambahan lapangan pekerjaan selalu menjadi pemicu
menjamurnya pengangguran.
Keadaan ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah mencapai kondisi yang
cukup memprihatinkan ditandai dengan jumlah pengangguran dan setengah penganggur
yang besar, pendapatan yang relatif rendah dan kurang merata. Sebaliknya pengangguran
dan setengah pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan-pemborosan sumber daya
dan potensi yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan,
dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal dan dapat menghambat
pembangunan dalam jangka panjang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan ketenagakerjaan?
2. Apa yang dimaksud dengan pengangguran?
3. Kondisi ketenagakerjaan dan pengangguran di Kota Baubau?
4. Upaya dalam mengatasi pengangguran?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi ketenagakerjaan
2. Mengetahui kondisi ketengakerjaan dan pengangguran di Kota Baubau
3. Mengetahui definisi pengangguran
4. Mengetahui upaya dalam mengatasi pengangguran

1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Masalah ketenagakerjaan dan pengangguran

2.1.1 Ketenagakerjaan

 Tenaga Kerja : Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasiklan
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
 Angkatan Kerja : Bagian dari tenaga kerja yang aktif dalam kegiatan ekonomi. Aktif ini
tidak selalu berarti sudah bekerja karena yang digolongkan sebagai angkatan kerja adalah
penduduk dalam usia kerja (15 tahun ke atas) baik yang bekerja maupun yang mencari
pekerjaan (pengangguran).
 Kesempatan Kerja : Kebutuhan tenaga kerja yang kemudian secara riil diperlukan oleh
perusahaan atau lembaga penerima kerja pada tingkat upah, posisi dan syarat tertentu,
yang di informasikan melalui iklan, dll. Kesempatan kerja ini sering disebut lowongan
kerja.
 Pekerja : setiap orang yang menghasilkan barang atau jasa yang mempunyai nilai
ekonomis baik yang menerima gaji atau bekerja sendiri yang terlibat dalam kegiatan
manual.
 International Labour Organization (ILO), penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua
golongan yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja1.Tenaga kerja-manpower (berusia 15
tahun), yang dibedakan menjadi angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.
Angkatan kerja atau labour force adalah tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja
yang bekerja, atau mempunyai pekerjaan namun untuk sementara sedang tidak bekerja,
dan yang mencari pekerjaan.

2.1.2 Pengangguran

1. Pengertian
 Seseorang dapat dikatakan sebagai pengangguran bila memenuhi salah satu
kategori berikut
 Sedang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan
 Sedang mempersiapkan suatu usaha baru
 Tidak memiliki pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan
 Sudah mendapat pekerjaan tetapi belum mulai bekerja

2. Jenis Pengangguran berdasarkan sifatnya ada tiga macam, yaitu sebagai berikut
a. Pengangguran terbuka merupakan bagian dari angkatan kerja yang tidak bekerja
atau sedang mencari pekerjaan (baik bagi mereka yang belum pernah bekerja
sama sekali maupun yang sudah penah bekerja), atau sedang mempersiapkan
suatu usaha, mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin
untuk mendapatkan pekerjaan dan mereka yang sudah memiliki pekerjaan tetapi
belum mulai bekerja.

2
b. Setengah pengangguran adalah tenaga kerja yang bekerja tidak optimum dilihat
dari jam kerja. Dengan kata lain, jam kerjanya dalam satu minggu kurang dari 40
jam.
c. Pengangguran terselubung adalah tenaga kerja yang bekerja secara tidak optimum
karena kelebihan tenaga kerja. Misalnya seorang petani yang menggarap sawah
sebenarnya cukup dikerjakan oleh satu orang, tetapi karena anaknya tidak punya
pekerjaan maka ia ikut menggarap tanah tersebut. Dalam hal ini anak petani
tersebut termasuk pengangguran terselubung.

3. Pengangguran berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi


a. Pengangguran siklis atau karena siklus konjungtur yaitu pengangguran yang
terjadi akibat gelombang konjungtur atau perubahan naik turunnya gelombang
ekonomi. Misalnya, pengangguran karena PHK massal akibat resesi ekonomi.
b. Pengangguran friksi atau pengangguran sementara yaitu pengangguran sementara
waktu. Misalnya, seseorang yang sedang menunggu waktu panggilan mulai kerja.
c. Pengangguran musiman yaitu pengangguran akibat perubahan musim atau
kegagalan musim. Misalnya, petani menganggur karena musim paceklik, nelayan
menganggur karena musim badai.
d. Pengangguran voluntary yaitu pengangguran yang terjadi karena seseorang yang
masih mampu bekerja tetapi dengan sukarela ia tidak bekerja karena telah
memiliki penghasilan dari harta kekayaan mereka. Misalnya: menyewakan rumah,
kendaraan, dan menikmati bunga uang simpanan.
e. Pengangguran struktural yaitu pengangguran karena perubahan struktur ekonomi.
Misalnya, negara agraris yang berubah menjadi Negara industri, lahan-lahan
pertanian digunakan untuk pabrik sedangkan tenaga kerjanya belum mempunyai
keterampilan di sektor industri.

2.2 Kondisi ketenagakerjaan dan pengangguran di Kota Baubau

Kajian Tentang Tenaga Kerja dan Solusi Pengagguran di Kota Baubau

1. Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun keatas Menurut Lapangan Kerja Utama Di


Kota Baubau, Dari Tahun 2014-2018
2. Tingkat pengagguran 2014-2018 di kota Baubau

3
Tabel data Jumlah Angkatan Kerja di Kota Baubau Tahun 2014-2018

Tahun Kegiatan Jenis Kelamin


Utama
Laki-laki Perempuan Jumlah Total
2014 Angkatan Kerja 36.232 27.714 63.946

Buakan 10.989 23.053 34.042


Angkatan Kerja
Jumlah Total 47.221 50.767 97 .988

2015 Angkatan Kerja 39.906 26.278 66.184

Bukan 10.038 26.959 36.997


Angkatan Kerja
Jumlah Total 49.944 53.237 103.181

2016 Angkatan Kerja 40.455 29.877 70.332


Buakan 10.804 24.782 35.586
Angkatan Kerja
Jumlah Total 51.259 54.659 105.918

2017 Angkatan Kerja 40.455 29.877 70.332

Buakan 10.804 24.782 35.586


Angkatan Kerja
Jumlah Total 51.259 54.659 105.918

2018 Angkatan Kerja 41.909 29.211 70.530

Buakan 12.473 24.782 35.586


Angkatan Kerja
Jumlah Total 54.382 57.832 112.214

Hasil analisi :

4
Tabel Pengagguran Terbuka dan Tingkat Pengagguran di Kota Bauabu Tahun 2014-
2018

Tahun Pengagguran Jenis Kelamin Jumlah Total


Terbuka /
Tingkat Laki-laki Perempuan
pengagguran
2014- Pengangguran 1 997 2 496 4 493
2015 Terbuka
Tingkat 5,00 9,50 6,79
Pengagguran
2016 Pengangguran 2 457 2 583 5 040
Terbuka
Tingkat 6,07 8,65 7,17
Pengagguran
2017 Pengangguran 2 457 2 583 5 040
Terbuka
Tingkat 6,07 8,65 7,17
Pengagguran
2018 Pengangguran 2 708 2 279 4 987
Terbuka
Tingkat 6,46 7,96 7.07
Pengagguran

2.3 Solusi dalam Rangka Mengatasi Pengangguran

a. Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan


Setiap tahun universitas-universitas di Indonesia meluluskan ratusan ribu
sarjana dan diploma sehingga setiap tahunnya pun terjadi peningkatan pengangguran
terbuka. Hal tersebut disebabkan karena mahasiswa lulusan universitas tidak dilatih
untuk mejadi wirausaha muda. Untuk itu, Pemerintah Indonesia melalui Departemen
Pendidikan Nasional (Depdiknas) sudah memasukkan kurikulum pendidikan
kewirausahaan sebagai suatu mata kuliah wajib di perguruan tinggi. Sehubungan
dengan upaya menggalakkan jiwa kewirausahaan, arah kebijakan Kementerian
Pendidikan Nasional di antaranya adalah melakukan kajian dan revisi kurikulum
pendidikan dan pelatihan yang berorientasi pada pembentukan kreativitas dan
kewirausahaan.

5
Sebagai implementasi dari usaha pemerintah untuk menumbuhkan jiwa
kewirausahaan mahasiswa maka di tingkat universitas seperti di Universitas Halu Oleo
sedang menjalankan program kewirausahaan yaitu Program Mahasiswa Wirausaha
(PMW). Para mahasiswa didukung agar setelah selesai menempuh pendidikan di
perguruan tinggi dapat memiliki unit usaha sendiri dan menjadi pribadi yang kreatif dan
inovatif serta tidak menjadikan mahasiswa pencari kerja melainkan mahasiswa
pencipta lapangan pekerjaan.

b. Program PNPM Mandiri

Sudah banyak program nasional yang diterapkan untuk mengatasi kemiskinan di


pedesaan dan perkotaan serta penggangguran seperti Proyek Penanggulangan
Kemiskinan Perkotaan (P2KP) dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) Mandiri. Salah satu strategi untuk mengurangi pengangguran di pedesaan dan
perkotaan yaitu dengan menjalankan PNPM Mandiri dengan tujuan memacu
masyarakat untuk berwirausaha secara mandiri dengan memberikan bantuan modal
lunak yang mudah dilunasi masyarakat. PNPM Mandiri terdiri dari 12 program dua
diantaranya yaitu PNPM Kelautan dan Perikanan (KP) dan PNPM Peningkatan Usaha
Agrobisnis Pertanian (PUAP) yang ditujukan untuk kelompok masyarakat perdesaan
sehingga masyarakat dapat memperoleh bantuan modal untuk meningkatkan kapasitas
usaha agrobisnis pertanian bagi para petani atau pun usaha tangkap ikan dan budidaya
ikan bagi para nelayan serta masyarakat yang mengganggur dapat memperoleh
pinjaman modal untuk memulai usaha bertani atau pun usaha budidaya ikan yang
ditujukan untuk kelompok masyarakat pesisir dan pelaut sehingga tingkat
pengangguran terbuka (TPT) di perdesaan dapat dikurangi.
Tujuan umum PNPM Mandiri adalah meningkatnya kesejahteraan dan
kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri. Adapun yang menjadi tujuan
khususnya adalah sebagai berikut:
a. Meningkatnya partisipasi da kesempatan kerja masyarakat miskin, kelompok
perempuan, komunitas adat terpencil dan kelompok masyarakat lainnya yang rentan
dan sering terpinggirkan ke dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan
pembangunan.

6
b. Meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat yang mengakar, representative,
dan akuntabel.
c. Meningkatkan kapasitas pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat terutama masyarakat miskin melalui kebijakan program dan
penganggaran yang berpihak pada masyarakat miskin (pro-poor).
d. Meningkatkan sinergi masyarakat, pemerintah daerah, swasta, asosiasi, perguruan
tinggi, lembaga swadaya masyarakat (LSM), organisasi masyarakat dan kelompok
peduli lainnya untuk mengefektifkan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan.
e. Meningkatnya keberdayaan dan kemandirian masyarakat serta kapasitas pemerintah
daerah dan kelompok peduli setempat dalam menanggulangi penanggulangan
kemiskinan di wilayahnya.
f. Meningkatnya modal social masyarakat yang berkembang sesuai dengan potensi
social dan budaya serta untuk melestarikan kearifan local.
g. Meningkatnya inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna, informasi dan
komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat.

1. Kelompok Sasaran
Adapun yang termaksud dalam kelompok sasaran dalam program PNPM Mandiri
yaitu seluruh masyarakat Indonesia dan masyarakat Sultra khususnya yang berusia 15
Tahun ke atas dan telah aktif mencari pekerjaan atau termaksud dalam angkatan kerja
untuk mengurangi tingkat pengangguran terbuka (TPT). Sedangkan Program Mahasiswa
Wirausaha hanya ditujukan untuk mahasiswa di Perguruan Tinggi.

2. Sumber dan Tenaga Pelaksana


Yang menjadi sumber dan tenaga pelaksana untuk program kewirausahaan yaitu
staf dan dosen di masing-masing universitas. Sedangkan yang menjadi sumber dan tenaga
pelaksana untuk PNPM Mandiri yaitu pegawai pemerintahan di tingkat kabupaten dan
kota seperti ketua RT dan RW atau kepala desa di tingkat desa agar yang menerima
bantuan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan sasaran.

7
3. Strategi Pelaksanaan Program
Strategi PNPM Mandiri terdiri atas:
a. Strategi Dasar

1. Mengintensifkan upaya-upaya pemberdayaan untuk meningkatkan kemampuan


dan kemandirian masyarakat.
2. Menjalin kemitraan yang seluas-luasnya dengan berbagai pihak untuk
bersamasama mewujudkan keberdayaan dan kemandirian masyarakat.
3. Menerapkan keterpaduan dan sinergi pendekatan pembangunan sektoral,
pembangunan kewilayahan, dan pembangunan partisipatif.

b. Strategi Operasional
a. Mengoptimalkan seluruh potensi dan sumber daya yang dimiliki masyarakat,
pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, asosiasi, perguruan tinggi, lembaga
swadaya masyarakat, organisasi masyarakat, dan kelompok peduli lainnya secara
sinergis.
b. Menguatkan peran pemerintah kota/kabupaten sebagai pengelola programprogram
penanggulangan kemiskinan di wilayahnya;
c. Mengembangkan kelembagaan masyarakat yang dipercaya, mengakar, dan
akuntabel.
d. Mengoptimalkan peran sektor dalam pelayanan dan kegiatan pembangunan secara
terpadu di tingkat komunitas.
e. Meningkatkan kemampuan pembelajaran di masyarakat dalam memahami
kebutuhan dan potensinya serta memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya.
f. Menerapkan konsep pembangunan partisipatif secara konsisten dan dinamis serta
berkelanjutan.

8
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pengertian tenaga kerja


adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau
jasa baik baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Dari definisi
seperti ini, berarti siapa pun pada usia berapa pun yang dapat bekerja untuk menghasilkan
barang atau jasa, dapat disebut sebagai tenaga kerja. Apabila adikmu yang masih berusia
lima tahun sudah dapat membuat barang, maka adikmu sudah dapat dikatakan tenaga kerja.

Pengangguran mencakup orang-orang yang termasuk dalam kekuatan dunia namun


tanpa pekerjaan apapun. Tenaga kerja terdiri dari orang-orang yang mampu, cakap dan
bersemangat untuk bekerja. Jumlah orang yang menganggur di suatu lokasi dapat dihitung
hanya dengan mengurangi jumlah orang yang dipekerjakan dari total angkatan kerja suatu
tempat. Semakin sedikit jumlah orang yang dipekerjakan, semakin besar jumlah orang yang
menganggur. Orang-orang yang menganggur seperti itu adalah mereka yang mencoba yang
terbaik untuk mendapatkan pekerjaan sesegera mungkin sehingga mereka dapat
mempertahankan standar kehidupan yang baik . Saat ini tidak ada yang murah harganya
dan itulah sebabnya semua orang ingin mendapatkan pekerjaan dengan baik.

3.2 Saran

9
DAFTAR PUSTAKA

10

Anda mungkin juga menyukai