Anda di halaman 1dari 1

DIAGNOSIS PASCA OPERATIF

Petugas menentukan status masalah yang diidentifikasi dari diagnosis praoperatif dan
mengelompokkan data baru yang relavan untuk mengidentifikasi diagnosis baru. Petugas
juga dapat mengidentifikasi faktor resiko yang mengarah pada identifikasi diagnosis baru.

Berdasarkan pada data pengkajian, diagnosis tindakan pasca operatif dapat mencakup
beberapa diagnosis berikut :

1.resiko tinggi pola napas tidak efektif berhubungan dengan penurunan kondisi pernapasan
efek sekunder sekunder anestesi

2.jalan napas tidak efektif dengan berhubungan dengan penurunan kontrol kepatenan jalan
atas ( lida), penurunan kontrol batuk efektif dan muntah efek skunder anestesi, efek depresan
dari meditasi dan agen anestesi.

3.nyeri berhubungan dengan cedera jaringan lunak beda urogenital, kerusakan


neuromuscular pasca bedah .

4. Resiko terhadap infeksi berhubungan dengan kerentangan terhadap invasi bakteri

5. kecemasan berhubungan dengan diagnosis pasca operatif, kemungkinan perubahan dalam


gaya hidup dan perubahan dalam konsep diri

6. perubahan eliminasi urine berhubungan dengan penurunan aktivitas, efek medikasi, dan
penurunan masukan cair

7. gangguan konsep diri berhubungan dengan perubahan bentuk tubuh, kehilangan fungsi dan
struktur organ pasca bedah

8.konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas lambung dan usus selama periode intra
operatif

Evaluasi-evaluasi pasca operatif

Evaluasi yang diharapkan pada pasien pasca operatif meliputi :

1. Kembalinya fungsi pisiologis pada seluruh sistem secara normal


2. Tidak terjadi komplikasi pascabedah
3. Pasien dapat beristirahat dan memperoleh rasa nyaman
4. Tidak terjadi luka oprasi
5. Hilangnya rasa cemas

Anda mungkin juga menyukai