Anda di halaman 1dari 15

Agribisnis merupakan suatu sistem yang terdiri atas beberapa subsistem yang

tergabung dalam rangkaian interaksi dan interdependensi secara regular, serta terorganisir
sebagai suatu totalitas. Kegiatan agribisnis merupakan suatu sistem aktivitas yang dimulai
dari hulu sampai hilir. Berdasarkan aktivitas tersebut, maka kondisi actual penerapan
agribisnis yang terdiri atas 4 (empat) subsistem yang merupakan obyek atau komponen dari
sistem agribisnis, yaitu : 1) subsistem penyediaan sarana produksi, 2) subsistem proses
produksi (usahatani/ternak), 3) subsistem penanganan pasca panen dan 4) subsistem
pemasaran.

Dengan demikian Manajemen Agribisnis adalah suatu kegiatan dalam bidang peternakan
yang menerapkan manajemen dengan melaksanakan fungsi fungsi perencanaan,fungsi
pengorganisasian,fungsi pengarahan dan pengendalian dan fungsi pengawasan dan
pengendalain dengan menggunakan sumber daya yang tersedia untuk menghasilkan produk
pertanian dan keuntungan yang maksimal.

Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan masyarakat, terutama yang terkait dengan
produk peternakan, tidak cukup hanya dilihat dari kemampuan dalam penyediaan produksi
hasil ternak seperti telur, susu dan daging, namun juga harus dilihat seberapa jauh usaha
peternakan yang dikembangkan mampu meningkatkan daya beli masyarakat. Peningkatan
daya beli melalui peningkatan produktivitas usaha dan pendapatan peternak, dengan
sendirinya meningkatkan ketahanan pangan masyarakat dan sekaligus merupakan pasar yang
potensial bagi produk peternakan.

Hal lainnya yang menyebabkan rapuhnya usaha peternakan yang dikembangkan masyarakat
adalah, sebagian besar peternak hanya bergerak pada kegiatan pemeliharaan (onfarm) saja,
sementara industri hulu dan hilir dikuasai oleh beberapa perusahaan kuat . Sehingga stabilitas
usaha sangat rapuh, dan ketergantungan terhadap perusahaan besar tinggi sekali serta
penghasilan yang diterima peternak kecil dan fluktuatif.

Dalam buku ini akan disajikan beberapa peluang usaha agribisnis peternakan mulai dari
pakan, perkandangan, bibit, proses reproduksi, penyakit, panen, Analisis usaha dalam
meningkatkan nilai ekonomi masyarakat diantaranya :

1. Kambing
2. Kelinci
3. Sapi
4. Bebek Petelur
5. Bebek Pedaging
6. Enthok
7. Tiktok ( Tongki )
8. Jangkrik
9. Burung Puyuh
10. Perkutut
11. Lovebird
12. Merpati
13. Ayam Pedaging ( Broiler )
14. Ayam Petelur
15. Ayam Arab
16. Ayam Kalkun

Kambing
Kambing termasuk dalam kelas mamalia, serta tergolong family Bovidae dan ordo
Artiodactyla. Hewan ini mudah diternakkan dan dijadikan sebagai sumber protein
hewani bagi manusia.Ada beberapa jenis kambing, antara lain kambing peranakan
etawa ( PE/ Jawa Randu ), Kambing kacang, Kambing Etawa, Kambing Gunung (
Liar ), dan Kambing Saenen.

a. Kandang
1. Pemilihan Lokasi
Sebaiknya kandang ditempatkan jauh dari tempat pemukiman penduduk. dan
harus berada didekat sumber air bersih.
2. Ukuran Kandang
Ukuran minimal kandang kambing jika ditempatkan seekor kambing adalah
lebar kandang 1 ½ kali panjang kambing, panjang kandang 2 kali panjang
kambing, dan tinggi kandang 3 kali tinggi kambing.
3. Fentilasi Udara
Fentilisai udara yang baik dapat menjadikan aliran udara di dalam kandang
berjalan baik.
4. Tempat Pembuangan Kotoran
Sebaiknya kandang dibuatkan tempat khusus untuk pembuangan kotoran
5. Tempat Pemberian makanan dan minuman
Sebaiknya di letakkan di luar supaya kambing hanya menjulurkan lehernya
untuk makan.

b. Memilih Bibit
Induk Jantan :
1. Kambing sudah mencapai umur 1,5 tahun dan memiliki gigi seri tetap
2. Berbadan segar dan lincah
3. Memiliki birahi yang tinggi
4. Sebaiknya berasal dari keturunan kembar
5. Tidak berpenyakit
6. Tidak cacat
Induk Betina :
1. Kambing sudah mencapai umur 1 tahun
2. Tidak berpenyakit
3. Tidak cacat
4. Memiliki dua buah putting susu

c. Pakan
Kambing dapat diberi pakan berupa hijauan , dan pakan tambahan berupa jerami
padi, ampas tahu, bungkil kelapa, umbi- umbian, jagung muda dan dedak

d. Proses Reproduksi
Dibagi 2 yaitu : kawin suntik dan kawin alami

e. Pemyakit
Perut kembung dan Kudis

f. Panen
Panen dapat dilakukan sekitar 1- 1½ tahun .

g. Analisis Usaha
Analisis usaha budi daya penggemukan kambing dengan waktu panen setelah 6
bulan, antara lain :
1. Biaya Investasi
a. Pembuatan Kandang : Rp 2.500.000
b. Anakan Kambing 50 ekor @ Rp. 500.000 : Rp 25.000.000
Total : Rp 27.500.000
2. Biaya Operasional
a. Pakan : Rp. 700.000
b. Biaya Obat : Rp. 300.000
c. Gaji seorang pegawai 6 bulan : Rp. 1.800.000
Total : Rp. 2.800.000
Jumlah modal awal Rp 30.300.000
Panen setelah 6 bulan sebanyak 50 ekor Rp. 850.000 : Rp. 42.500.000

Pendapatan : Rp. 42.500.000


Pengeluaran : Rp. 30.300.000
Keuntungan : Rp. 12.200.000

BEP = 3 x panen

Kelinci
Terdapat2 jenis kelinci yaitu pedaging dan kelinci hias

a. Kandang
1. Pemilihan Lokasi
Suhu yang baik utnuk habitat kelinci adalah antara 15- 25 ◦C, kandang harus
berada di dekat air bersih.
2. Ukuran Kandang
Lebar kandang 2 kali lebar kelinci, panjang kandang 3 kali panjang kelinci, tinggi
kandang 3½ tinggi kelinci
3. Fentilasi Udara
Fentilasi udara yang baik, kelinci akan tampak lebih sehat dan segar.
4. Tempat Pembuangan Kotoran
Sebaiknya di buatkan tempat khusus

b. Memilih Bibit
1. Induk Jantan :
a. Kelinci sudah mencapai umur 5 bulan
b. Berbadan segar dan lincah
c. Memiliki birahi yang tinggi
d. Telinganya tegak
e. Matanya bersih dan jernih
f. Tidak berpenyakit
g. Tidak cacat
2. Induk Betina :
a. Kelinci sudah mencapai umur 5 bulan
b. Telinganya tegak
c. Tidak berpenyakit
d. Tidak cacat

c. Pakan
Pakan kelinci berupa sayur- sayuran dan pakan tambahan berupa pellet kelinci, ampas
tahu, bungkil kelapa,dan dedak.

d. Proses Reproduksi
Perbandingan perkawinan antara induk jantan dengan induk betina adala 1 :10.
Artinya, 1 ekor induk kelinci jantan dapat di kawinkan dengan 10 induk betina.

e. Penyakit
Penyakit yang biasa terserang Perut kembung dan kudis

f. Panen
Untuk kelinci konsusmsi dapat di panen berumur 3- 12 bulan.

Analisis Usaha

Analisis usaha budidaya kelinci hias dengan waktu panen setelah 1 tahun :
Biaya Investasi
a. Pembuatan Kandang : Rp 2.500.000
b. Beli 10 induk betina dan 1 induk jantan : Rp 2.200.000
Total : Rp 4. 700.000

Biaya Operasional
a. Pakan:
1. Pakan Tambahan : Rp 1.000.000
b. Biaya Obat dan lainlain : Rp 300.000
c. Gaji seorang pegawai 12 bulan : Rp 3.600.000
Total : Rp 4.900.000
Jumlah Modal Awal : Rp. 9.600.000
Keuntungan : Rp. 6000.000
Sapi
Berdasarkan tujuan pemeliharannnya, ada 2 jenis sapi, yaitu sapi potong dan sapi perah.

a. Kandang
1. Memiliki fentilasi udara yang baik
Kandang sapi sebaiknya terbuka dan dipasang atap agar tidak kehujanan
2. Memiliki tempat pembuangan kotoran
Sebaiknya dibuatkan tempat khusus
3. Luas kandang yang memadai
4. Lokasi kandang dekat dengan sumber pakan alami dan sumber air
5. Kondisi kadang harus jauh dari pemukiman
6. Memiliki tempat pakan dan minum sendiri

b. Memilih bibit
1. Induk Jantan
a. Bebadan kekar, segar, dan lincah
b. Memiliki birahi yang tinggi
c. Kukunya tidak terasa panas jika di pegang
d. Bulunya bersih dan tidak rontok
e. Matanya bersih dan jernih
f. Tidak berpenyakit
g. Tidak cacat.
2. Induk Betina
a. Tidak berpenyakit
b. Tidak cacat
c. Tubuhnya gemuk dan segar
d. Memiliki putting susu yang banyak
e. Bulunya bersih dan tidak kotor

c. Pakan
Sapi termasuk hewan herbivore pakan yang biasa diberikan yaitu rumput- rumputan
dan leguminosa, dapat juga diberikan pakan tambahan seperti ampas tahu, ampas
singkong, bungkil kelapa, dedak, jagung muda dll.

d. Proses Reproduksi
Proses reproduksi sapi dibagi menjadi 2 yaitu kawin suntik dan kawin alami.

e. Penyakit
Penyakit yang biasa menyerang yaitu perut kembung, penyakit mulut dan kuku,
penyakit antraks, dan penyakit mendengkur.

f. Panen
Sapi dapat dipanen untuk dikonsumsi ketika sapi telah berumur sekitar 1½ - 3 tahun.
Analisis Usaha
Analisis usaha budi daya penggemukan sapi dengan waktu oanen setelah 6 bulan,
yaitu :

Biaya Investasi
a. Pembuatan kandang : Rp 3.500.000
b. Anakan sapi 10 ekor Rp 4.500.000 : Rp 45.000.000
Total : Rp 48.500.000

Biaya Operasional
a. Pakan :
1. Pakan tambahan : Rp 900.000
b. Biaya obat dan lain- lain : Rp 400.000
c. Gaji seorang pegawai 6 bulan : Rp 1.800.000
Total : Rp 3.100.000
Jumlah modal awal : Rp 51.600.000
Panen setelah 6 bulan untuk 10 ekor : Rp 70.000.000

Pendapatan : Rp 70.000.000
Pengeluaran : Rp 51.600.000
Keuntungan : Rp 18.400.000

Bebek Petelur
Jenis bebek petelur yang biasa digunakan adalah CV 2000- INA, itik tegal, itik mojosari,
itik bali, itik alabio, khaki Campbell, indian runner, dan buff orpington.

a. Kandang
1. Kandang anak bebek ( Day Old Duck )
Kandang yang biasa digunakan berbentuk box. Kapasitas kandang 50 ekor/m2
2. Kandang bebek remaja
Kapasitas dari setiap kandang adalah 90 ekor/ m2
3. Kandang bebek dewasa
Kapasitas dari kandang ini 50 ekor/ m2
b. Pakan
Pakan utama bebek petelur adalah pellet yang sudah banyak dijual, untuk pakan
tambahan bisa nasi, dedak, cacing,keong , dan lain- lain.
c. Seleksi Induk
DOD yang baik tentunya lincah, sehat, bulunya bersih, serta bagian duburnya bersih.
d. Proses Reproduksi
Bebek petelur akan mulai bertelur umur 6 bulan
e. Penyakit
Penyakit yang biasa menyerang yaitu berak darah, Berak putih, Tetelo, Kolera
f. Panen
Panen dapat dimulai pada umur 6 bulan.

Analisis Usaha
Analisis usaha budi daya bebek petelur dengan waktu panen setelah 12 bulan, antara
lain :
Biaya Investasi
a. Pembuatan Kandang : Rp 4.500.000
b. Beli bebek petelur DOD 800 ekor : Rp 5.200.000
Total : Rp 9.700.000

Biaya Operasional
a. Pakan : Rp 8.000.000
b. Biaya obat dan lain- lain : Rp 400.000
c. Gaji seorang pegawai 12 bulan : Rp 3.600.000
Total : Rp 12.000.000

Jumlah Modal Awal : Rp 21.000.000


Pendapatan : Rp 81.000.000
Pengeluaran : Rp 21.700.000
Keuntungan : Rp 59.300.000

Enthok
Enthok termasuk hewanunggas air yang dimanfaatkan dagingnya.

a. Kandang
1. Kandang anak enthok ( DOD )
Menggunakan box dengan kapasitas 50 ekor/ m2
2. Kandang enthok remaja
Kapasitas dari kandang adalah 90 ekor/ m2
3. Kandang enthok dewasa
Kapasitas kandang ini adalah 5 ekor/ m2

b. Pakan
Pakan utama enthok berupa ransum bebek yang di produksi pabrik karena dosisnya
sudah di sesuaikan

c. Seleksi Induk
1. Induk sehat dan tidak cacat
2. Tubuhnya besar
3. Gerakannya lincah
4. Bulunya bersih dan mengkilap
5. Sudah mencapai umur 7 bulan.
d. Proses Reproduksi
Proses reproduksi terjadi secara alami di dalam kandang

e. Penyakit
Penyakit yang biasa menyerang yaitu : Tetelo,Berak darah, berak putih, dan kolera

f. Panen
Dapat dipanen setelah mencapai umur sekitar 6-8 bulan.

Analisis Usaha
Analisis usaha budi daya penggemukan enthok dengan waktu panen setelah 8 bulan
yaitu :

Biaya Investasi
a. Pembuatan kandang : Rp 2.500.000
b. Pembelian DOD 250 ekor : Rp 3.750.000
Total : Rp 6.250.000
Biaya Operasional
a. Pakan 60 kg : Rp 210.000
b. Biaya Obat dan lain- lain : Rp 50.000
c. Gaji seorang pegawai : Rp 1.400.000
Total : Rp 1.660.000

Jumlah modal awal : Rp 17.150.000


Pendapatan : Rp 17.150.000
Pengeluaran : Rp 7.910.000
Keuntungan : Rp 9.240.000

Jangkrik
Ada 2 jenis jangkrik yang biasa di ternakkan sebagai pakan burung dan ikan.

a. Kandang
Ukuran yang biasa digunakan adalah P x L x T = 150 cm x 80 cm x 40 cm. Biasanya
satu kandang berisi ratusan jangkrik.
b. Pakan
Pakan yang di berikan adalah buah- buahan, sayur- sayuran ( kangkung dan bayam )
c. Seleksi Iduk
Jangkrik yang cocok dijadikan indukan sudah berumur 2- 3 bulan. Ciri induk yang
baik adalah bagian ekornya terdapat semacam jarum, sedanngkan pada induk jantan
tidak ada.

d. Proses Reproduksi
Induk betina dapat menghasilkan 300- 500 butir telur.

e. Penyakit
Penyakit yang biasa menyerang adalah penyakit jamur.

f. Panen
Jangkrik mulai dipanen setelah berumur 2- 3 bulan

Analisis Usaha
Analisis usaha budi daya jangkrik dengan waktu panen setelah 5 bulan, yaitu :

Biaya Investasi
a. Pembuatan Kandang : Rp 2.000.000
b. Pembelian induk jantan 1.100 ekor : Rp 1.650.000
c. Pembelian induk betina 5.200 ekor : Rp 5.200.000
Total : Rp 8.850.000
Biaya Operasional
a. Pakan : Rp 300.000
b. Biaya Obat dan lain- lain : Rp 100.000
c. Gaji seorang pegawai : Rp 400.000
Total : Rp 800.000

Jumlah modal awal : Rp 9.650.000


Pendapatan : Rp 20.800.000
Pengeluaran : Rp 9.600.000
Keuntungan : Rp 11.150.000

Burung Puyuh
Burung puyuh dapat dimanfaatkan telur dan dagingnya.

a. Kandang
1. Kandang induk puyuh
Kapasitas kandang ini idealnya sekitar 39 ekor/ m2.
2. Kandang puyuh remaja
Kapasitas kandang ini idealnya sekitar 55 ekor/ m2.
3. Kandang anak puyuh
Kapasitas kandang ini idealnya 90 ekor/ m2.

b. Memilih Bibit
Ciri- ciri bibit yang baik :
1. Tampak sehat dan lincah
2. Tidak cacat
3. Dibagian anusnya bersih
c. Pakan
Pakan yang umum diberikan pada puyuh adalah pellet, dedak, dan lain- lain.

d. Proses Reproduksi
Proses perkawinan dilakukan secara alami

e. Penyakit
Penyakit yang biasa menyerang antara lain : Berak darah, berak putih,

f. Panen
Telur mulai dapat dipanen sekitar umur 1½- 2 bulan

Analisis Usaha
Analisis usaha budidaya burung puyuh petelur dengan waktu panen setelah 6
bulan, antara lain :

Biaya Investasi
a. Pembuatan Kandang : Rp 4.500.000
b. DOQ puyuh 2.500 ekor : Rp 2.250.000
Total : Rp 6.750.000
Biaya Operasional
a. Pakan : Rp 7.600.000
b. Biaya Obat- obatan : Rp 400.000
c. Gaji seorang pegawai : Rp 1.500.000

Jumlah modal awal : Rp 16.250.000


Pendapatan : Rp 28.414.100
Pengeluaran : Rp16.250.000
Keuntungan : Rp 12.164.100

Merpati
Merpati di bedakan menjadi jenis merpati potong dan merpati balap

a. Kandang
1. Kandang Induk
Panjang kandang sekitar 2½ kali panjang induk merpati, dan lebar kandang sekitar
2 kali panjang induk merpati.
2. Kandang Anakan
Kandang ini berfungsi untuk membesarkan anakan yang sudah di sapih dari
indukannya.
3. Kandang Pegobatan
Kandang ini berfungsi sebagai tempat untuk mengobati merpati yang sakit
sehingga merpati lainnya dapat terhindar dari penyakit.
b. Pakan
Merpati termasuk pemakan biji-bijian. Oleh karena itu, makanan merpati berupa biji
jagung, kacang hijau, kacang tanah, biji gandum, beras, dan lain- lain.

c. Seleksi Induk
Ciri- ciri induk yang sehat :
1. Paruhnya bersih dan mengkilap
2. Tidak cacat
3. Gerakannya lincah, serta matanya bersih dan jernih
4. Bulunya bersih dan mengkilap

d. Proses Reproduksi
Siklus reproduksi merpati sekitar 35 hari. Rata- rata menghasilkan 2 butir telur.

e. Penyakit
Penyakit yang biasa menyerang merpati yaitu infeksi coryza, CRD, Kolera.

f. Panen
Panen dapat dilakukan setelah anakan mencapai umur sekitar 30- 55 hari, dengan
bobot tubuh sekitar 500- 650 gram.

Analisis Usaha
Analisis usaha budi daya merpati balap dengan waktu panen setelah 1 tahun, yaitu :

Biaya investasi
a. Pembuatan Kandang : Rp 1.500.000
b. Pembelian 6 pasang induk unggul : Rp 9.000.000
Total : Rp 10.500.000

Biaya Operasional
a. Pakan : Rp 2.500.000
b. Biaya obat/ lain-lain : Rp 100.000
c. Gaji seorang pegawai : Rp 1.400.000
Total : Rp 4.000.000

Jumlah modal awal : Rp.14.500.000


Pendapatan : Rp 33.600.000
Pengeluaran : Rp 14.500.000
Ayam Pedaging ( Broiler )
Ayam pedaging (broiler) termasuk unggas yang mudah di ternakkan dan sangat respon
terhadap pemberian pakan sehingga proses pertumbuhannya sangat cepat.

a. Kandang
Ukuran kandang untuk peternakan skala kecil berkisar antara 4- 100 m2. Kandang
dibuat dengan menggunakan kayu atau bambu. Kandang sebaiknya diberi penerangan
agar suhu di dalam tetap hangat. Lokasi kandang juga harus jauh dari pemukiman
penduduk.

b. Pakan
Pakan utama ayam broiler berupa ransum yang di produksi pabrik dan biasanya
kemasan pakan tersebut tercantum umur- umur tertentu.

c. Seleksi anak broiler ( DOC )


Ciri- ciri DOC yang baik adalah :
1. Tampak lincah dan aktif
2. Matanya jernih dan cerah
3. Bulunya bersih
4. Dibagian dubur dan sekitarnya bersih

d. Penyakit
Penyakit yang biasa menyerang ayam broiler yaitu : Tetelo, Berak putih, Berak darah

e. Panen
Panen ayam broiler yaitu 36 hari dengan bobot kurang lebih 1,65 kg/ ekor.

Analisis Usaha
Analisis usaha budi daya ayam broiler dengan waktu panen setelah 36 hari, yaitu :

Biaya Investasi
a. Pembuatan Kandang : Rp 2.500.000
b. Pembelian DOC 2.000 ekor : Rp 6.000.000
c. Lampu dan peralatan lainnya : Rp 300.000
Total : Rp 8.800.000

Biaya Operasional
a. Pakan : Rp 10.500.000
b. Biaya Obat/ lain- lain : Rp 100.000
c. Gaji seorang pegawai : Rp 500.000
Total : Rp 19.900.000
Jumlah modal awal : Rp 19.900.000
Pendapatan : Rp 22.440.000
Pengeluaran : Rp 19.900.000
Keuntungan : Rp 2.540.000

Ayam Kalkun
Kalkun termasuk jenis unggas. Hewan ini mudah beradaptasi dengan lingkungan
sekitar sehingga mudah untuk di pelihara.

a. Kandang
1. Lokasi kandang harus jauh dari pemukiman penduduk
2. Lokasi kandang harus mudah diakses dalam proses distribusi
3. Lokasi kandang harus jauh dari polusi udara dan kebisingan
4. Lokasi kandang harus jauh dari resiko bencana alam
a. Kandang anak kalkun
Suhu kandang sebaiknya kisaran 35- 46◦C.
b. Kandang kalkun remaja
Kandang ini digunakan untuk kalkun yang berumur 45 hari hingga 6
bulan.
c. Kandang kalkun dewasa
Kandang ini digunakan mulai dari umur 6- 8 bulan.

b. Pakan
Pakan kalkun biasanya pada saat DOC yaitu BR-1 yang memiliki komposisi yang
sesuai dengan kebutuhan DOC. Setelah berumur 3 minggu pakan bisa di
kombinasi dengan nasi, sayuran, dedak, kacang tanah, dan kacang hijau.

c. Seleksi Induk
1. Induk berasal dari keturunana unggul
2. Sehat dan tidak cacat
3. Gerakannya aktif
4. Bulu- bulunya bersih, mengkilap dan tidak rontok
5. Di sekitar anusnya bersih
6. Paruhnya bersih

d. Proses reproduksi
Rasio antara induk jantan dengan induk betina adalah 1:>2.

e. Penyakit
Penyakit yang biasa menyerang yaitu Tetelo, Berak darah, Kolera, Berak putih

f. Panen
Kalkun yang siap di konsumsi biasanya berumur 6-9 bulan.
Analisis Usaha
Analisis usaha budi daya ayam kalkun dengan waktu panen setelah 8 bulan, antara
lain :

Biaya Investasi
a. Pembuatan Kandang : Rp 3.500.000
b. Pembelian 100 DOC : Rp 1.500.000
Total : Rp 5.000.000

Biaya Operasional
a. Pakan : Rp 8.000.000
b. Biaya Obat/ lain- lain : Rp 100.000
c. Gaji seorang pegawai : Rp 600.000
Total : Rp 8.700.000

Jumlah modal awal : Rp 13.700.000


Pendapatan : Rp 25.200.000
Pengeluaran : Rp 13.700.000
Keuntungan : Rp 11.500.000

Sumber :

Prasetia, B., 2010. 16 Peluang Usaha Top Bidang Peternakan. Diterbitkan


oleh Lily Publisher : Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai