Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laut adalah kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan luas
yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau. Jadi laut
adalah merupakan air yang menutupi permukaan tanah yang sangat luas dan
umumnya mengandung garam dan berasa asin. Biasanya air mengalir yang
ada di darat akan bermuara ke laut.
Indonesia mempunyai perairan laut yang lebih luas dari pada daratan,
oleh karena itu Indonesia di kenal sebagai negara maritim. Perairan laut
Indonesia kaya akan berbagai biota laut baik flora maupun fauna.
Sumber air terbanyak di bumi ini adalah air laut, namun untuk sampai
pada tahap penggunaan sehari-hari tidak bisa langsung digunakan harus
melalui pengolahan terlebih dahulu, mengingat salinitas air laut sangat tinggi.
HYDRO sea water membran dapat mengubah air laut dengan salinitas tinggi
menjadi air tawar untuk penggunaan sehari-hari.

B. Perumusan Masalah
Dari uraian di atas, maka diambil perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sifat air laut?
2. Apa angin darat dan angin laut?
3. Apa Jenis-jenis laut?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sifat Air Laut


Perbedaan yang utama antara air sungai dengan air laut adalah
kenyataan bahwa air laut mengandung garam, sedangkan air sungai tidak
mengandung garam. Banyaknya garam yang terkandung di dalam air laut
tidak merata, melainkan berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain.
Kadar garam air laut rata-rata sebesar 35/1000, berarti bahwa satu
meter kubik air laut dikeringkan, akan diperoleh garam sebanyak 35 kg. Dari
sekian banyaknya garam yang terkandung dalam air laut tidak seluruhnya
terdiri dari garam dapur (Na CL ).
Garam yang terkandung dalam air laut terdiri dari campuran beberapa
jenis garam, dimana garam dapur merupakan bagian prosentase yang banyak
yaitu ± 70 %.
Menurut Lyman dan Fleming dalam penelitiannya bahwa garam yang
terkandung di dalam air laut itu terdiri dari:

NaCl 68,1 %
HgCl2 14,4 %
Na SO4 11,4 %
CaCl2 3,2 %
KCl 3,9 %
NaHCO3 0,6 %
KBr 0,3 %
Lain-lain 0,1 %
100%

Tinggi rendahnya nilai kadar garam air laut tersebut adalah tergantung
dari 2 (dua) faktor yaitu:
1. Banyak sedikitnya penambahan air tawar dan
2. Banyak sedikitnya penguapan air laut.
Penambahan air tawar akan menurunkan nilai kadar air permukaan
laut, dan penambahan air tawar dapat berasal dari:

2
1. Muara-muara sungai
2. Banyaknya curah hujan
3. Pencairan es-es untuk daerah yang dekat di kutub Penguapan air laut
mempertinggi nilai kadar garam air permukaan laut. Pembagian kadar
garam air permukaan laut di bumi adalah sebagai berikut:
a. Di daerah-daerah sub tropika = tinggi
b. Di daerah-daerah Equarorial = rendah
c. Di daerah-daerah sub tropika = rendah
d. Di daerah-daerah Equarorial = rendah
Pada umumnya kadar garam di permukaan laut di tepi-tepi pantai
adalah lebih rendah dari pada kadar garam di permukaan laut di tengah-tengah
samudera pada lintang yang sama, karena di tepi-tepi pantai terdapat muara-
muara sungai yang mendatangkan air tawar.

B. Angin Darat dan Angin Laut


Angin adalah udara yang bergerak, kamu sudah tahu itu. Bergerak dari
mana ke mana? Ya betul seperti halnya air yang mengalir dari tempat tinggi
ke tempat yang rendah, udara pun bergerak dari yang bertekanan tinggi ke
tempat yang bertekanan rendah. Nah bagi kamu yang tinggal di tepi laut,
kemanakah angin bertiup pada saat siang hari? Dan bagaimana pada malam
hari? Bisakah kamu jelaskan bagaimana terjadinya angin laut dan angin darat?
Kejadian yang menarik yang hanya bisa kamu amati di tepi laut adalah
adanya angin yang dalam satu harinya berubah arah, yaitu angin darat dan
angin laut. Sesuai namanya, angin darat berarti bertip dari daratan menuju
laut, dan begitu juga sebaliknya dengan angin laut, yang bertiup dari laut
menuju darat.
Saat siang hari, matahari memanasi daratan dan lautan, seperti halnya
logam dan air, maka daratan akan lebih cepat menyerap panas dibandingkan
lautan, akibatnya udara di daratan lebih cepat memuai, dan naik ke angkasa,
akibatnya tekanan udara di daratan berkurang.
Hukum alam berlaku menuju kesetimbangan, udara ”dingin” disekitar
nya akan ”menyerbu” menggantikan udara ”panas” yang naik tadi. Atau

3
dengan kata lain, udara yang bertekanan lebih tinggi di lautan, akan mengalir
menuju udara yang bertekanan lebih rendah di daratan tadi. Terjadilah angin
laut.
Pada malam hari di saat dingin ”menyelimuti” bumi, seperti halnya
logam dan air yang di panaskan tadi, maka daratan lebih cepat menjadi dingin,
atau lautan menjadi ”lebih panas” dari daratan. Situasi yang sama terjadi,
udara di lautan yang ”panas” akan naik dan digantikan oleh udara yang
”dingin” yang ada di daratan. Terjadilah angin darat.

C. Jenis-Jenis Laut
Macam-Macam/ Jenis-Jenis Laut:
Jenis/Macam Laut Berdasarkan Sebab Terjadinya:
1. Laut Ingresi: Adalah laut yang terjadi karena penurunan dasar laut dengan
kedalaman 200 meter lebih.
2. Laut Transgresi: Adalah laut yang terjadi karena terjadi peninggian
permukaan air laut yang memiliki kedalaman kurang dari 200 meter.
3. Laut Regresi: Adalah laut yang ada karena proses sedimentasi lumpur
daratan yang masuk ke laut akibat erosi daratan.
Jenis/Macam Laut Berdasarkan Letak Laut:
1. Laut Tepi: Adalah laut yang ada di tepi benua.
2. Laut Pedalaman: Adalah laut yang dikelilingi oleh daratan benua yang
hampir seluruhnya terkepung benua.
3. Laut Tengah: Adalah laut yang ada di tengah-tengah antara benua.
Jenis/Macam Laut Berdasarkan Kedalaman Laut:
1. Laut Zona Litoral: Adalah laut yang berada di batas antara garis pasang
surut air laut yang bisa kering dan bisa tergenang air laut.
2. Laut Zona Neritik: Adalah laut yang mempunyai kedalaman kurang dari
200 meter.
3. Laut Zona Batial: Adalah laut yang memiliki kedalaman laut antara 200
hingga 1800 meter.
4. Laut Zona Abisal: Adalah laut yang memiliki kedalaman yang lebih dari
1800 meter.

4
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapatlah kita ambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Perbedaan yang utama antara air sungai dengan air laut adalah kenyataan
bahwa air laut mengandung garam, sedangkan air sungai tidak
mengandung garam. Banyaknya garam yang terkandung di dalam air laut
tidak merata, melainkan berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain.
2. Saat siang hari, matahari memanasi daratan dan lautan, seperti halnya
logam dan air, maka daratan akan lebih cepat menyerap panas
dibandingkan lautan, akibatnya udara di daratan lebih cepat memuai, dan
naik ke angkasa, akibatnya tekanan udara di daratan berkurang, maka
terjadilah angin laut, sebaliknya pada malam hari di saat dingin
”menyelimuti” bumi, seperti halnya logam dan air yang di panaskan tadi,
maka daratan lebih cepat menjadi dingin, atau lautan menjadi ”lebih
panas” dari daratan, maka terjadilah angin darat.
3. Jenis-Jenis Laut, bias dibedakan berdasarkan sebab terjadinya, letaknya
dan berdasarkan kedalamannya.

B. Saran
Makalah ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk untuk memahami
tentang perairan laut yang meliputi sifat air laut, jenis-jenis laut serta angin
darat dan angin laut lebih dalam lagi.

5
DAFTAR PUSTAKA

Sifat Air Laut, from: http://jenieb-nautika.blogspot.com/2009/10/sifat-sifat-fisik-


serta-kimia-air-laut.html, Mei 2013
Angin darat dan angin laut, from: http://indonesiaindonesia.com/f/52850-teori-
angin-laut-angin-darat/, mei 2013
Jenis-jenis laut, from: http://organisasi.org/definisi-pengertian-laut-jenis-macam-
laut-fungsi-peran-manfaat-laut, Mei 2013

6
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat,
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang mungkin sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang
Perairan Laut.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi
para pembaca.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Solok, Mei 2017

Penulis

7i
DAFTAR ISI

Hal
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Sifat Air Laut ............................................................................ 2
B. Angin Darat dan Angin Laut .................................................... 3
C. Jenis-Jenis Laut ........................................................................ 4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................... 5
B. Saran ......................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 6

Anda mungkin juga menyukai