Disusun Oleh :
Kelompok I-5
I. PRAFORMULASI
1. Tinjaun farmakologi bahan obat
Tetrasiklin : Tetrasikline merupakan basa yang sukar larut dalam air, tetapi bentuk
garam natrium atau garam HCl-nya mudah larut. Dalam keadaan kering, bentuk basa dan
garam HCl tetrasiklin bersifat relatif stabil. Tetrasiklin merupakan salah satu obat
antimikroba yang menghambat sintesis protein mikroba. Untuk kehidupannya, sel mikroba
perlu mensintesis berbagai protein. Sintesis protein berlangsung di ribosom, dengan bantuan
mRNA dan tRNA. tetrasiklin menghambat sintesis protein bakteri pada ribosom melalui 2
proses dalam masuknya antibiotic ke dalam ribosom bakteri gram-negatif, pertama yang
disebut difusi pasif melalui kanal hidrofilik,ke dua ialah system transport aktif. Setelah masuk
maka antibiotic berikatan dengan ribosom 30. Tetrasklin merupakan antibiotika spectrum
luas yang meliputi kuman gram positif dan negative,aerobic dan anaerobic. Selain itu juga
aktif terhadap spiroket, mikroplasma, riketsia, klmidia, legionela, dan protozoa tertentu.
Tidak efektif terhadap pseudomonas dan proteus. Antara lain digunakan pada infeksi saluran
napas dan paru-paru, saluran kemih, kulit dan mata (
a) Tetrasiklin
Tetrasiklina adalah zat antimikroba yang diperoleh dengan cara deklorinasi
klortetrasiklina, reduksi oksitetrasiklina, atau dengan fermentasi. Tiap mg tetrasiklina
C22H24N2O8 mengandung setara dengan aktivitas antibiotik tidak kurang dari 95 ug
tetrasiklina hidroklorida dihitung sebagai zat anhidrat dengan BM yaitu 444,44
Sinonim : Tetracycliniium, tetrasiklina
Nama Kimia : 4-dimetilamino1,4,4a,5,5a,6,11,12a-oktahidro,3,6,10,12,12a
pentahidroksi- 6 metil-1,11-dioksinaftosen-2-karboksiamida.
Pemerian : Serbuk hablur, kuning; tidak berbau. Stabil di udara tetapi pada
pemaparan dengan cahaya matahari kuat menjadi gelap. Dalam larutan dengan pH
lebih kecil dari 2, potensi berkurang, dan cepat rusak dalam larutan alkali hidroksida.
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalam larutan asam encer
dan dalam larutan alkalihidroksida, sukar larut dalam etanol, praktis tidak larut dalam
kloroform dan dalam eter.
pH : Antara 3,0 dan 7,0
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya. Jika dalam udara
lembab terkena sinar matahari langsung, warna menjadi gelap, larutan dengan Ph
lebih dari 2 menjadi inaktif dan rusak pada pH 7 atau lebih (FI ed.IV : 778)
Khasiat : antibiotikum
b) Tetrasiklin Hidroklorida
Tetrasiklina hidroklorida adalah garam hidroklorida zat antimikroba yang diperoleh
dengan cara reduksi katalitik klortetrasiklina atau dihasilkan oleh biakan pilihan
Streptomyces aureofaciens. Kadar tetrasiklina hidrokloridaC22H24N2O8 HCl. kadar
tetrasiklina hidroklorida tidak kurang dari 90,0% dengan BM yaitu 480,91.
Sinonim : Tetrasiklina hidroklorida, tetracycline hydrochloridum
Nama Kimia : 4-dimetilamino1,4,4a,5,5a,6,11,12a-oktahidro,3,6,10,12,12a-penta
hidroksi-6-metil-1,11-dioksinaftosen-2-karboksiamida hidroklorida
Pemerian : Serbuk hablur, kuning; tidak berbau; agak hidroskopis. Stabil diudara
tetapi pada pemaparan terhadap cahaya matahari yang kuat dalam udara lembab
menjadi gelap. Dalam larutan dengan ph lebih kecil dari 2, potensi berkurang dan
cepat rusak dalam larutan alkali hidroksida.
Kelarutan : Larut dalam air; dalam larutan alkali hidroksida dan dalam larutan
karbonat; sukar larut dalam etanol; praktis tidak larut dalam kloroform dan dalam
eter.
Susut Pengeringan : Tidak lebih dari 2,0%, pengeringan dilakukan dalam ruang
hampa udara pada suhu 60°C selama 3 jam
pH : pH larutan 1,8 sampai 2,8
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya. Jika dalam udara
lembab terkena sinar matahari langsung, warna menjadi gelap, larutan dengan pH
lebih dari 2 menjadi inaktif dan rusak pada pH 7 atau lebih. Jika dimaksud untuk
injeksi disimpan dalam wadah steril tertutup kedap udara (FI ed.IV : 779)
Konsentrasi : secara topikal, digunakan sebagai salep kulit 3%, salep mata 1%, dan
tetes mata 0,5 % (OOP, 2002 hal.77)
Inkompatibilitas : Inkompatible dengan preparasi alkalis dan zat aktif menjadi tidak
stabil pada pH rendah
c) Adeps Lanae
Lemak bulu domba adalah zat serupa lemak yang dimurnikan, diperoleh dari bulu
domba Ovis arics Linne ( Farm Bovidae ), mengandung air tidak lebih dari 0,25%
Sinonim : Lemak bulu domba
Pemerian : Massa seperti lemak, lengket, warna kuning, bau khas.
Kelarutan : Tidak larut dalam air, dapat bercampur dengan air lebih kurang 2 kali
beratnya, agak sukar larut dalam etanol dingin, lebih larut dalam etanol panas, mudah
larut dalam eter, dan dalam kloroform.
Susut Pengeringan : Tidak lebih dari 0,1%.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya, di tempat sejuk (FI
ed.IV : 57)
Khasiat : zat tambahan.
Inkompatibilitas : mempengaruhi stabilitas zat aktif tertentu (Raymond C.Rowe,2003
:333)
d) Vaselin Flavum
Vaselin kuning adalah campuran yang dimurnikan dari hidrokarbon setengah padat yang
diperoleh dari minyak bumi. Dapat mengandung zat penstabil yang sesuai.
Sinonim : Vaselin kuning, cera flava
Pemerian : Massa seperti lemak, kekuningan hingga amber lemah;
berflouresensisangat lemah walaupun setelah melebur. Dalam lapisan tipis transparan.
Tidak atau hampir tidak berbau dan berasa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; mudah larut dalam benzena, dalam karbon
disulfida, dalam kloroform dan dalam minyak terpetin; larut dalam eter, dalam
heksana, dan umumnya dalam minyak lemak dan minyak atsiri; praktis tidak larut
dalam etanol dingin dan etanol panas dan dalam etanol mutlak dingin.
pH : Memenuhi syarat yang tertera pada paraffinum solidum .Syarat yang tertera pada
paraffinum solidum adalah didihkan 5 g dengan 10 ml etanol (90%) P yang
telahdinetralkan terhadap larutan lakmus P, warna tidak berubah.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik (FI ed.IV : 823)
Khasiat : zat tambahan
Inkompatibel : vaselin merupakan bahan yang inert (Raymond C.Rowe,2009 :482)
e) Paraffin cair
Parafin adalah campuran hidrokarbon padat yang dimurnikan, yang diperoleh dari
minyak tanah.
Sinonim : Paraffinum durum; paraffin wax
Pemerian : Hablur tembus cahaya atau agak buram, tidak berwarna atau putih, tidak
berbau, tidak berasa, agak berminyak.
Kelarutan : Ttidak larut dalam air dan dalam etanol, mudah larut dalam kloroform,
dalam eter, dalam minyak menguap, dalam hampir semua jenis minyak lemak hangat,
sukar larut dalam etanol mutlak.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan cegah pemaparan terhadap panas
berlebih (FI ed.IV : 652)
Stabilitas : Stabil
Inkompatibilitas : Agen pengoksidasi kuat
Konsentrasi : < 10% Opthalmic ointment ( ainley Wade,1994 :316)
4. 0TT :
5. Cara Penggunaan : mengoleskan salep tipis dan perlahan pada kelopak mata
bagian bawah 3-4 kali sehari sesuai petunjuk dokter. Bila telah membaik,
maka frekuensi pemakaian harus diturunkan.
II. FORMULASI
a. Salep mata tidak bisa disterilisasi akhir karena dapat merusak sediaan yang sudah
jadi, baik konsentrasi, homogenitas maupun stabilitas dari bahan maka dilakukan
sterilisasi awal bahan-bahan yang digunakan. Pada suhu yang sesuai untuk masing-
masing bahan.
b. Karena tetrasiklin tidak larut dalam air (non polar), maka digunakan garamnya yaitu
tetrasiklin HCL sebab basis salep yang digunakan bersifat non polar, zat aktif harus
bersifat polar agar dapat dilepaskan (zat aktif tidak terikat kuat dalam basis)
c. Tetrasiklin mudah teroksidasi oleh cahaya maka digunakan tube yang berwarna gelap.
d. Pembuatan salep perlu proses penyaringan dan peleburan untuk menghindari
adanmya partikel-partikel kasar.
e. Pada proses penyaringan dan peleburan akan ada masa salep yang tertinggal untuk
mengatasi kehilangan berat selama pembuatan maka perlu diberi kelebihan 100%.
f. Tidak memerlukan bahan atau campuran bahan yang sesuai untuk mencegah
pertumbuhan dan memusnahkan mikroba karena dalam formula zat aktifnya sudah
bersifat bakteriostatik.
g. Dalam formula tidak digunakan vaselin putih, karena vaselin putih dapat mengiritasi
mata sehingga digunakan vaselin kuning.
1. Chlortetracyclini 1% x 10 g 0,10 g
Ditimbang lemak bulu 0,99 g, parafin liquid 0,99 g dan vaselin kuning
17.82 g. Ditaruh dalam cawan porselin yang dilapisi kain kasa 2
lembar,di tutup dengan aluminium foil , kemudian disterilisasi dengan
oven suhu 150C selama 1 jam.
b. Uji Homogenitas
Pembungkusan Alat
Dibungkus kertas perkamen rangkap 2.
3 Waktu menaik
4 Waktu kesetimbangan
5 Waktu sterilisasi
7 Waktu pendinginan
IV. Hasil Dan Evaluasi
V. WADAH
Orinasiklin
Tetrasiklin 1% Salep Mata
Batch No. : 63370
Mfg. Date : 03 2015
Manufactured by : PT.LIMA STERIL,Semarang, Indonesia Exp. Date : 03 2016
Komposisi :
Mengandung Tetraksiklin Hcl 1%
Tetrasiklin 1%
Orinasiklin
Exp. Date : 0 3 201 6
Mfg. D ate : 0 3 201 5
Batch No . : 6 337 0
Indikasi :
untuk mengobati trakoma dan infeksi lain pada mata oleh kuman gram positif dan gram negatif
yang sensitif, infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang sensitif terhadap tetrasiklin
Dosis :
Dewasa dan anak - anak dioleskan secukupnya 3-4 kali sehari pada bagian mata yang terinfeksi
Indikasi :
Untuk mengobati trakoma dan infeksi lain pada mata oleh
kuman gram positif dan gram negatif yang sensitif, profilaksis
ophtalmia neonatorum pada neonatas, infeksi yang
disebabkan oleh mikroorganisme yang sensitif terhadap
tetrasiklin.
Kontra indikasi :
Hipersensitif
Dosis :
Dewasa dan anak – anak dioleskan secukupnya 3-4 kali sehari
pada bagian mata yang terinfeksi.
Efek samping :
Iritasi lokal, superinfeksi.
Penyimpanan:
Simpan pada suhu kamar, terlindung dari cahaya, ruang
bersih dan kering.
Kemasan:
Tiap dus berisi satu tube @ 5 g