Anda di halaman 1dari 22

Paragraf / Alinea dalam

teks
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya
berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.yang
berjudul “Paragraf/Alinea dalam Teks “ . Kami berterimakasih juga kepada beberapa referensi
yang akan kami daftarkan di akhir makalah kami yang telah membantu pembuatan makalah kami
ini, baik dari internet maupun dari buku juga yang kami jadikan sebagai bahan untuk referensi.

Kami dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh
karena itu kami sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik
lagi. Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Demikian
yang dapat kami sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.

Medan , 31 Oktober 2019

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 1
1.1. LATAR BELAKANG .......................................................................................................................... 1
1.2. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................... 2
1.3. TUJUAN PENULISAN ...................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................................... 3
1.1. Pengertian Paragraf ...................................................................................................................... 3
1.2. Fungsi Paragraf.............................................................................................................................. 5
1.3. Persyaratan Paragraf yang baik .................................................................................................... 7
1.3.1. Mengenal Struktur paragraf : ................................................................................................ 7
1.3.2. Syarat-syarat pembentukan paragraf ..................................................................................... 9
1.4. Jenis-jenis paragraf ..................................................................................................................... 12

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Setiap kita membaca suatu bacaan baik dari buku maupun dari majalah ataupun novel juga,
seringa kita tidak menyadari bahwa ketika kita mendapat ide pokok dari suatu bacaan dengan
mudah kita lupa bahwa teks tersebut yang kita baca mengandung ataupun menggunakan paragraf
yang memudahkan kita untuk mendapatkan pokok pembahasan dari suatu teks bacaan. Selain itu
juga kita sering lupa perbadaan antara kalimat dengan paragraf. Kalimat dapat kita artikan bahwa
suatu teks yang tidak dapat berdiri sendiri, harus berkaitan satu kalimat dengan yang lainnya
sehingga membentuk arti dan juga bacaan yang akan membantuk suatu paragraf.

Selain itu juga sering kita menyamakan paragraf dan alinea itu sama atau paragraf adalah
alinea, walaupun keduanya merupakan suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat, tetapi penggunaan dari masing-masing tentu berbeda.

Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah
kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu
gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling
berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.

Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat,
dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu
dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari
segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk
mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf
sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boeh
saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin
bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.

1
1.2. RUMUSAN MASALAH

A. Pengertian Paragraf

B. Fungsi Paragraf

C. Persyaratan Paragraf yang baik

D. Jenis-jenis Paragraf

1.3. TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan latar belakang dan rumusan maslah tersebut, maka tujuan penulisan makalah ini
adalah
1. Untuk mengetahui mengenai paragraf secara umum yang sering di gunakan dalam teks.
2. Untuk mengetahui hal- hal yang berkaitan dengan paragraf, mulai dari pengertian paragraf
, fungsi paragraf, syarat pragraf yang baik ,dan jenis – jenis paragraf.
3. Mengetahui Perbedaan Paragraf dengan Alinea.

2
BAB II PEMBAHASAN
1.1. Pengertian Paragraf

Menurut KBBI [https://kbbi.web.id/paragraf] , dikatakan bahwa paragraf adalah bagian bab dalam
suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis
baru); alinea.
Berikut Pengertian menurut para ahli :
1. Akhaidah dkk
“Paragraf adalah inti penuangan buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf
tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topik, kalimat penjelas sampai
pada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk
membentuk suatu gagasan”
2. Arifin dan S. Amran Tasai
“Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimat
dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk
gagasan atau topik tersebut.”
3. Ramlan
“Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri atas sejumlah kalimat yang
mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok sebagai pengendalinya.”
4. Gorys Keraf
“Paragraf adalah suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau luas dari kalimat
dan merupakan himpunan dari kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk
sebuah gagasan.”
5. Lamuddin Finoza
“Paragraf atau alinea adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan
beberapa kalimat.”
Dari uraian diatas tentang pengertian paragraf dapat kami jabarkan bahwa paragraf itu
didefenisikan sebagai "sekelompok kalimat atau satu kalimat yang membentuk suatu kesatuan”.
Panjang dan kalimat yang kita lihat tidak menentukan apakah suatu bagian dalam bacaan pada
lembaran buku adalah paragraf. Misalnya, dalam beberapa gaya penulisan, khususnya gaya
jurnalistik, paragraf dapat hanya satu kalimat. Pada akhirnya, paragraf adalah kalimat atau

3
kelompok kalimat yang mendukung satu gagasan utama. Dalam hal ini, kita akan menyebutnya
sebagai "gagasan/ide yang mengendalikan," karena paragraf mengendalikan apa yang terjadi di
sisa paragraf.

Ciri-ciri paragraf

Dari ide yang utuh dan lengkap, paragraf hendaklah dibangun dengan sekelompok kalimat yang
saling mengikat.

1. Kalimat pertama bertakuk ke dalam lima ketakukan spasi untuk jenis karangan biasa, misalnya
surat, dan delapan ketekukan untuk jenis karangan ilmiah formal, misalnya: makalah, skripsi,
thesis, dan disertasi.

2. Paragraf menggunakan pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik. Kalimat topik dapat
ditempatkan pada posisi awal, tengah, atau akhir.

3. Paragraf menggunakan ide penjelas yang dinyatakan dalam kalimat penjelas.

4. Paragraf hanya berisi satu kalimat topik.

5. Paragraf akademik terdiri atas kalimat topik, kalimat penjelas atau pendukung, dan kalimat
konklusi. Kalimat topik ditempatkan pada posisi awal.

6. Seluruh kalimat saling mengait.

4
1.2. Fungsi Paragraf

Tujuan suatu paragraf adalah untuk mengekspresikan pemikiran pembicara tentang suatu hal
tertentu dengan cara yang jelas dan unik untuk paragraf tersebut. Dengan kata lain, paragraf tidak
boleh mencampurkan pikiran atau ide. Ketika ide baru diperkenalkan, umumnya, seorang penulis
akan memperkenalkan paragraf baru.
Berdasarkan apa yang dapat dilakukan oleh paragraf atau dengan kata lain apa peran paragraf
terhadap suatu teks yaitu :
Menyatakan : Membuat pernyataan.
Menyatakan ulang : Menempatkan dengan kata-kata yang berbeda suatu pernyataan yang telah
dibuat untuk tujuan klarifikasi dan / atau penyesuaian atau penekanan.
Mendukung : Memberikan bukti untuk pernyataan.
Setuju : Setuju dengan pernyataan penulis lain.
Kualifikasi : Membatasi makna pernyataan yang sudah dibuat.
Pengakuan : Mengakui keberadaan fakta atau perspektif yang mempertanyakan pernyataan
penulis sendiri.
Negasi : Menawarkan alasan atau bukti untuk menunjukkan kepalsuan suatu pernyataan.
Memperluas : Menyatakan panjang lebar atau lebih komprehensif suatu gagasan atau pernyataan
yang sudah diungkapkan.
Menganalisis : Memecah pernyataan menjadi bagian-bagian penyusunnya untuk memperjelas
atau mengevaluasinya.
Mendefinisikan : Menyatakan arti kata atau kata-kata yang sebelumnya atau selanjutnya
digunakan.
Menggambarkan : Memberi nama satu atau lebih fitur dari suatu objek atau konsep, untuk
membantu pembaca membayangkannya dengan tepat atau memahaminya sepenuhnya.
Sebagai Contoh : Memberikan ilustrasi tentang apa yang dimaksud dengan pernyataan
sebelumnya atau memberikan contoh konkret yang akan membantu membuat poin tersebut dapat
dipercaya.
Membandingkan dan mengkonstruksi : Memeriksa objek berdampingan satu sama lain untuk
tujuan mengklarifikasi fitur mereka, mengevaluasi mereka atau mencatat perbedaan dan
persamaan.

5
Narasi : Menceritakan sebuah kisah yang menggambarkan suatu peristiwa atau serangkaian
peristiwa
Mengevaluasi : Membuat penilaian tentang sesuatu yang dibahas sebelumnya
Mensintesis : Menggabungkan elemen paragraf sebelumnya menjadi keseluruhan yang koheren;
sering kali ini termasuk menghadirkan perspektif baru pada subjek.
Meringkas : Mengembalikan ide pokok atau garis besar argumen atau poin yang sudah
diperkenalkan.
Mengalihkan : Berpindah dari satu aspek argumen ke aspek lain dengan menghubungkan titik-
titik bagi pembaca.
Paragraf perlu digunakan untuk membuat pembaca melakukan membaca langkah demi langkah
yaitu paragraf demi paragraf agar dapat membentuk suatu pemahaman terhadap yang membaca.
Setiap paragraf yang ditulis harus menyatakan dengan jelas dari poin pertama ke poin berikutnya.
Tentunya paragraf yang dibuat harus memiliki hubungan antara paragraf sebelum dengan paragraf
yang sesudahnya.
Berikut kegunaan paragraf dalam suatu teks :
1. Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraph
2. Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya
3. Penanda bahwa pikiran baru dimulai
4. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
5. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi,
dan penutup.

6
1.3. Persyaratan Paragraf yang baik

1.3.1. Mengenal Struktur paragraf :

Dalam hal ini, kita menganggap paragraf itu adalah sebagai unit dari oragnisasi untuk
mendukung sebuah teks yang akan dibuat. Paragraf bisa memiliki panjang yang berbeda-beda,
tetapi harus menyajikan argumen yang koheren dimana disatukan dalam satu topik. Sangat jarang
paragraf itu lebih dari satu halaman dan biasanya jauh lebih pendek dari itu. Paragraf yang panjang
biasanya menunjukkan kurangnya struktur yang diberikan terhadap paragraf tersebut.
Identifikasikan ide-ide utama dalam paragraf untuk melihat apakah mereka lebih masuk akal
sebagai topik berbeda dalam paragraf terpisah. Dalam hal lain, paragraf yang lebih pendek
biasanya menunjukkan kurangnya substansi, yang artinya tidak memiliki cukup bukti atau analisis
untuk membuktikan maksud dari penulis. Hendaknya ide terhadap paragraf yang dibuat harus
dikembangkan atau mengintegrasikan ide tersebut ke paragraf lain.

Untuk memastikan bahwa struktur teks dari paragrafnya kuat, paragrafnya juga harus
terstruktur dengan baik. Paragraf biasanya terdiri dari tiga elemen: kalimat topik, kalimat
pendukung, dan kalimat penutup:

1. Kalimat Topik

Kalimat topik sering juga disebut kalimat utama, kalimat pokok, kalimat sentral dan juga kalimat
tesis. Kalimat ini merupakan kalimat yang sangat penting, karena berisi ide pokok paragraf.
Kalimat ini sebagai pusat kalimat-kalimat yang lain dalam paragraf tersebut. Kalimat Topik
memiliki dua fungsi, yaitu : pertama, berfungsi sebagai tesis paragraf yang akan dibuat ; yang
kedua, kalimat topik mendorong tesis esai yang dibuat untuk ke depannya dan menyajikan poin
yang dapat diperdebatkan atau didiskusikan. Kalimat topik biasanya adalah kalimat pertama atau
kedua dari suatu paragraf. Kadang-kadang, penulis mungkin tertarik atau perlu untuk
menempatkan kalimat topik di akhir paragraf, tetapi direkomendasikan untuk tidak
membiasakaanya.

2. Kalimat Pendukung

Kalimat pendukung adalah kalimat yang digunakan oleh penulis untuk memperjelas kalimat
utama. Dengan adanya kalimat pendukung, maka kalimat utama sebuah paragraf menjadi lebih

7
kuat dan mudah dimengerti. Struktur Paragraf yang satu ini digunakan sebagai Bukti atau Analisis
Pendukung yang dapat membuat klaim yang dibawakan oleh penulis dapat dicerna oleh beberapa
pembaca. Dalam hal ini, penulis perlu menemukan keseimbangan antara bukti yang dibuat penulis
(fakta, kutipan, ringkasan, dan lain-lain.) dan analisis (interpretasi bukti). Jika paragraf
mengandung banyak bukti , berarti penulis belum mangjukan argumen dan jika terlalu banyak
analisis , penulis belum cukup mendukung klaim yang dibawakan.

3. Kalimat Penutup

KIalimat penutup dapat dianggap sebagai Observasi Penutup. Observasi Penutup menutup
paragraf dengan observasi yang lebih dari sekadar ringkasan isi paragraf. Pengamatan akhir
memberikan ide akhir yang mengarah ke langkah selanjutnya dalam argumen penulis. Pengamatan
biasanya merupakan kalimat terakhir atau kedua ke terakhir dalam paragraf.

Contoh :

Paragraf berikut telah dibagi menjadi beberapa bagian untuk dijelaskan :

Paragraf 1 :

Demam berdarah merupakan ancaman bagi manusia di seluruh belahan dunia. Banyak
kasus demam berdarah yang terjadi di seluruh dunia. Jumlah kasus demam berdarah yang paling
tinggi di tempati oleh Asia terutama di Asia timur dan selatan. Hal ini disebabkan oleh curah hujan
yang sangat tinggi sehingga memungkinkan nyamuk dengue berkembang. Sedangkan Australia
dan Amerika menempati peringkat ke 2 dan ke 3 dalam kasus demam berdarah. Jumlah kasus
demam berdarah di benua ini lebih kecil karena letak geografis dan iklimnya yang membuat
nyamuk dengue susah untuk berkembang.

 Kalimat Topiknya :

Demam berdarah merupakan ancaman bagi manusia di seluruh belahan dunia. Banyak kasus
demam berdarah yang terjadi di seluruh dunia. Jumlah kasus demam berdarah yang paling tinggi
di tempati oleh Asia terutama di Asia timur dan selatan.

 Kalimat Pendukungnya :

Jumlah kasus demam berdarah yang paling tinggi di tempati oleh Asia terutama di Asia timur dan
selatan. Hal ini disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi sehingga memungkinkan nyamuk

8
dengue berkembang. Sedangkan Australia dan Amerika menempati peringkat ke 2 dan ke 3 dalam
kasus demam berdarah.

 Kalimat Penutupnya :

Jumlah kasus demam berdarah di benua ini lebih kecil karena letak geografis dan iklimnya yang
membuat nyamuk dengue susah untuk berkembang.

Paragraf 2

Banyak faktor yang bisa mempengaruhi tingginya kolesterol di dalam tubuh. Sebagai
pemicunya adalah banyaknya lemak yang kita konsumsi salah satunya adalah dari minyak goreng.
Kolestrol yang menumpuk ini akam meyumbat alairan darah kita sehingga akan menggangu kerja
jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Sehingga akan menyebabkan penyumbatan
darah. Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.

 Kalimat Topiknya :

Banyak faktor yang bisa mempengaruhi tingginya kolesterol di dalam tubuh.

 Kalimat Pendukungnya :

.Sebagai pemicunya adalah banyaknya lemak yang kita konsumsi salah satunya adalah dari
minyak goreng. Kolestrol yang menumpuk ini akam meyumbat alairan darah kita sehingga akan
menggangu kerja jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Sehingga akan menyebabkan
penyumbatan darah.

 Kalimat Penutupnya :

Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.

1.3.2. Syarat-syarat pembentukan paragraf

Rahasia penulisan paragraf terletak pada empat elemen penting dimana jikalau digunakan dengan
benar akan dapat menciptakan paragraf yang baik dan menjadi paragraf yang hebat.

9
1. Kesatuan

Kesatuan dalam paragraf dimulai dengan kalimat topik. Setiap paragraf memiliki satu ide
pengontrol yang diekspresikan dalam kalimat topiknya, yang biasanya merupakan kalimat pertama
paragraf. Sebuah paragraf disatukan di sekitar ide utama ini, dengan kalimat-kalimat pendukung
memberikan detail dan diskusi. Untuk menulis kalimat topik yang bagus penulis hendaknya
memikirkan temanya dan semua poin yang ingin disampaikan. Tentukan titik mana yang
mendorong sisanya, dan kemudian tulis sebagai kalimat topiknya.

2. Orde / Urutan

Urutan mengacu pada cara penulis mengatur kalimat pendukung yang dibuat. Apakah memilih
urutan kronologis, urutan kepentingan, atau presentasi detail yang logis lainnya, paragraf yang
solid selalu memiliki organisasi yang pasti. Dalam paragraf yang tertata dengan baik, pembaca
mengikuti dengan mudah, dibantu oleh pola yang telah dibuat. Orde membantu pembaca
memahami makna penulis dan menghindari kebingungan.

3. Koherensi

Koherensi adalah sebuah kualitas yang membuat tulisan dapat dimengerti. Kalimat dalam paragraf
harus terhubung satu sama lain dan bekerja bersama secara keseluruhan. Salah satu cara terbaik
untuk mencapai koherensi adalah dengan menggunakan kata-kata transisi. Kata-kata ini
menciptakan jembatan dari satu kalimat ke kalimat berikutnya. Penulis dapat menggunakan kata
transisi yang menunjukkan urutan (pertama, kedua, ketiga), hubungan spasial (di atas, di bawah)
atau logika (lebih jauh, di samping itu, sebenarnya). Juga, dalam menulis paragraf, menggunakan
kata kerja yang konsisten dan sudut pandang adalah bahan penting untuk koherensi.

Sekilas tentang KOHERENSI dan KOHESI Paragraf

Kalimat-kalimat di dalam sebuah paragraf harus berkaitan antara yang satu dan lainnya.
Keberkaitan itu harus mencakup dua macam hal, yakni bentuk maupun isinya. Bilamana

keberkaitan dalam hal bentuk dan isi paragraf itu dapat dibangun, maka paragraf semacam itu
dapat disebut sebagai paragraf yang kohesif dan koheren.

10
Kepaduan dalam bidang isi dan makna, lazimnya dapat dibangun dengan berpegang teguh pada
prinsip bahwa setiap paragraf hanya dapat mengembangkan satu ide pokok. Ide pokok yang dapat
diletakkan dalam posisi yang variatif itu harus dikembangkan dan dijabarkan secara tuntas melalui
kalimat-kalimat mayor, kalimat-kalimat minor, dan kalimat-kalimat penegasnya.

Adapun kepaduan dalam bidang bentuk, lazimnya dilakukan dalam dua cara. Pertama dengan
memerantikan kata ganti persona, dan kedua dengan memerantikan kata-kata transisi. Kata ganti
persona lazimnya hadir setelah sebelumnya terdapat penunjukan-penunjukan yang merupakan
nomina. Dengan penunjukan pada nomina oleh serta ganti persona itulah penanda bahwa
keberkaitan itu memang benar-benar ada. Selanjutnya, kepaduan paragraf dapat juga diciptakan
dengan pemanfaatan kata-kata transisi seperti ditunjukkan berikut ini:

1. Kata transisi penunjuk hubungan tambahan: lebih lagi, selanjutnya, tambah pula, di samping
itu, lalu, berikutnya, demikian pula, begitu pula, lagi pula.

2. Kata transisi penunjuk hubungan pertentangan: akan tetapi, namun, bagaimana pun, walaupun,
sebaliknya, lain halnya.

3. Kata transisi penunjuk hubungan perbandingan: sama dengan itu, sehubungan dengan itu,
dalam hal yang demikian itu.

4. Kata transisi penunjuk hubungan akibat: oleh sebab itu, jadi, akibatnya, oleh karena itu, maka,
karenanya.

5. Kata transisi penunjuk hubungan tujuan: untuk itu, untuk maksud itu, untuk tujuan itu, dengan
maksud itu.

6. Kata transisi penunjuk hubungan singkatan: singkatnya, pendeknya, akhirnya, dengan kata lain,
sebagai kesimpulan.

7. Kata transisi penunjuk hubungan tempat dan waktu: sementara itu, segera setelah itu,
berdekatan dengan itu, berdampingan dengan itu.

4. Kelengkapan

Kelengkapan berarti paragraf dikembangkan dengan baik. Jika semua kalimat jelas dan cukup
mendukung gagasan utama, maka paragraf sudah selesai. Jika tidak ada cukup kalimat atau

11
informasi yang cukup untuk membuktikan tesis Anda, maka paragraf tidak lengkap. Biasanya tiga
kalimat pendukung, selain kalimat topik dan kalimat penutup, diperlukan untuk menyelesaikan
paragraf. Kalimat penutup atau kalimat terakhir paragraf harus meringkas ide utama dengan
memperkuat kalimat topik.

1.4. Jenis-jenis paragraf

Paragraf memiliki banyak ragam. Untuk membedakan paragraf yang satu dari paragraf yang lain
berdasarkan kelompoknya akan diuraikan sebagai berikut :

1.4.1 Menurut Fungsi dalam Karangan

a. Paragraf Pembuka

Paragraf pembuka berperan sebagi pangantar untuk sampai kepada masalah yang akan di uraikan. Sebab
paragraf pembuka harus menarik minat dan perhatian pembaca, serat sanggup menyiapkan pikiran
pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.

b. Paragraf Pengembang

Paragraf pengembang bertujuan untuk mengembangkan pokok pembicara suatu karangan sebelumnya
telah dirumuskan di dalam paragraf pembuka.

c. Paragraf penutup

Paragraf penutup mengakhiri sebuah karangan. Biasanya paragraf ini berisi kesimpulan dari paragraf
penghubung. Dapat pula paragraf penutup berisi penegasan kembali mengenai hal-hal yang dianggap
penting dalam paragraf penghubung.

1.4.2 Menurut Posisi Kalimat Topik

a. Paragraf Deduktif

Paragraf Deduktif adalah paragraf yang menempatkan ide pokok atau gagasan utama pada awal
paragraf.

Contoh :

12
Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional. Kedudukan ini similiki
sejak dicetuskannya sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Kedudukan ini dimungkinkan
oelh kenyataan bahwa bahasa melayu yang mendasari bahasa Indonesia telah menjadi linguafranca
selama berabad-abad ini seluruh tanah air kita. Hal ini ditunjang lagi oleh faktor tidak terjadinya
persaingan bahasa, maksudnya persaingan bahasa daerah yang satu dengan bahasa daerah yang
lain untuk mencapai kedudukannya sebagai bahasa nasional.

b. Paragraf Induktif

Paragraf Induktif adalah paragraf yang menempatkan ide pokok atau gagasan utama pada akhir
paragraf.

Contoh :

Dokumen-dokumen dan keputusan-keputusan serta surat menyurat yang dikeluarkan pemerintah


dan badan-badan kenegaraan lainnya ditulis dalam bahasa Indonesia. Pidato-pidato, terutama
pidato kenegaraan, ditulis dan diucapkan dengan bahasa Indonesia. Hanya dalam keadaat tertentu,
demi kepentingan antarbangsa kadang-kadang pidato resmi ditulis dan diucapkan dalam bahasa
asing, terutama bahasa bahasa Inggris. Demikian juga pemakaian bahasa Indonesia oleh
masyarakat dalam upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan. Dengan kata lain, bahasa
Indonesia digunakan sebagai bahasa nasional.

13
c. Paragraf Deduktif-Induktif

Paragraf Deduktif-Induktif adalah paragraf yang menempatkan ide pokok atau gagasan utama awal
dan akhir paragraf.

Deduktif Induktif Deduktif-Induktif

1. Ide pokok berada di awal 1. Ide pokok berada di akhir 1. Ide pokok berada di awal
pragraf. pargraf. dan di akhir paragraf.
2. Biasanya kalimat tersebut 2. Ide pokok sebagai kalimat 2. Berpola campuran
mencakup makna dari kalimat kesimpulan karena
penjelas berikutnya menggunakan kata-kata
3. Berpola umum -khusus konjugasi
3. Berpola khusus-umum

d. Paragraf Penuh Kalimat topik

Seluruh kalimat yang membangun dalam paragraf sma pentingnya sehingga tidak satupun kalimat
khusus menjadi kalimat topik. Kondisi demikian biasnya akibat sulit menentukan kalimat topik
karena kalimat yang satu dan yang lainnya sama-sama penting. Paragraf semacam ini sering
dijumpai dalam uraian-uraian bersifat deskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi.

14
2.4.3 Menurut Sifat Isinya

a. Paragraf Deskripsi

Deskripsi berasal dari verba to describle, yang artinya menguraikan, memerikan, atau melukiskan.
Paragraf deskripsi merupakan bentuk tulisan yang berusaha memberikan perincian dari objek yang
sedang dibicarakan.
Ciri-ciri paragraf deskriptif ialah :
a) Memberikan gambaran atau melukiskan sebuah benda, tempat dan suasana tertentu.

b) Dalam penggambaran dalam hal ini menggunakan panca indra.

c) Membuat pembaca seolah-olah melihat dan merasakan sendiri objek yang dideskripsikan.

d) Menjelaskan ciri-ciri objek.

b. Paragraf Eksposisi
Kata eksposisi diambil dari bahsa inggris eksposition sebenarnya berasal dari bahasa latin yang
berarti membuka atau memulai. Eksposisi merupakan wacana yang bertujuan untuk memberitahu,
menghapus, menguraikan, atau menernagakan sesuatu.
Ciri-ciri paragraf eksposisi :
1. Memaparkan definisi dan memaparkan langkah-langkah, metode atau melaksanakan suatu
tindakan.

2. Gaya penulisannya bersifat informative.

3. Menginformasikan atau menceritakan sesuatu yang tidak bias dicapai oleh alat panca indera.

4. Paragraf eksposisi umunya menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan
bagaimana.

15
c. Paragraf Narasi

Paragraf Narasi adalah suatu bentuk tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan,
merangkaikan tindak tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis yang
berlangsung dalam kesatuan waktu.
Ciri-ciri paragraf narasi :
1. Narasi Ekspositoris

Adalah jenis narasi yang narasi yang berisikan rangkaian pembuatan yang disampaikan secara
informativ sehingga pembaca mengetahui peristiwa itu secara tepat.

2. Narasi Sugestif
Adalah jenis narasi yang hanya mengisahkan suatu rekaan, khayalan, atau imajinasi pengarang.
Jenis karangan ini dapat di lihat pada roman, cerpen, hikayat, dongeng, dan novel.
3. Paragraf Argumentasi

Paragraf Argumentasi bertujuan menyampaikan suatu pendapat, konsepsi, atau opini tertulis
disampikan itu benar penulis menyatakan bukti, contoh, dan berbagai alas an yang sulit untuk
dibantah Kasih dalam Nasuha (2009:50).
4. Paragraf Persuasi

Paragraf Persuasi merupakan kelanjutan atau pengembangan dari argumentasi. Persuasi mula-
mula memaparkan gagasan dengan alasan, bukti, atau contoh untuk menyakinkan pembaca.

16
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Paragraf adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang tersusun secara runtun sehingga
membentuk sebuah karangan yang mengandung satu ide pokok, yang menjadi jelas oleh urain-
uraian tambahan.
Paragraf memiliki banyak jenis menurut fungsinya yaitu pembuka, pengembang, dan
penutup. Menurut posisi kalimat topik yaitu dedukti, induktif, deduktif-induktif dan paragraf
penuh kalimat topik.
Dalam pengembangan paragraf banyak hal yang perlu di perhatikan supaya para pembaca
dapat memahami dengan baik isi paragraf yang sendah penulis sampaikan kepada pembaca.
Selain itu dalam penulisan karangan ilmiah,penulisan paragraf harus diperhatikan hal-hal teknis
penulisan Seperti kutipan, sumber rujukan, tata latak grafik, kurva,gambar.
Ada beberapa teknik dalam mengembangkan paragraf yaitu secara spasial, urutan waktu,
klimaks dan antiklimaks, perbandingan dan pertentangan, analogi, sebab-akibat, definisi luas,
dan klasifikasi.
Dalam penulisan karya ilmiah berpengaruh signifikan terhadapat kemampuan seorang
peliti dalam menulis sebuah paragraf. Hal inilah yang penulis teliti untuk mengetahui lebih lanjut
penulisan paragraf. Serta pemakaian paragraf dalam berbagai jenis karangan ilmiah yang sering
digunakan di tingkat pendidikan menengah pertama, pendidikan menengah atas hingga
perguruan tinggi.
Paragraf merupakan bagian penting dalam sebuah karya ilmiah karena karangan atau
karya ilmiah yang baik bukan hanya dilihat dari isi karya ilmiah tersebut tetapi juga dilihat dari
susunan paragraf dan penulisan paragraf yang benar. Karena paragraf mengekspresikan gagasan
tertulis dengan memberi bentuk. suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang
tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.

17
3.2 Saran
Dengan adanya makalah atau penelitian ini penulis dapat mengetahui secara mendalam tentang
paragraf, serta penulis berharap dengan adanya karya ilmiah ini juga dapat berguna bagi pelajar,
mahasiswa dan semua kalangan serta semua pihak.
Melalui makalah ini supaya kita bisa memahami lebih lanjut tentang paragraf dengan baik
sehingga dapat membentuk gererasi yang cerdas dan berbudi pekerti yang baik. Maka nantinya
akan lahirlah ilmuan-ilmuan muda dari Indonesia.
Penulis menyadari dengan segala kerendahan hati bahwa dalam penulisan makalah ini
jauh dari kesempurnaan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, untuk dapat
menuliskan hasil penelitian ilmiah atau karangan ilmiah yang lebih baik lagi kedepannya.

18
Daftar Pustaka

1. https://writingexplained.org/grammar-dictionary/paragraph
2. https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-paragraf.html
3. https://writingcenter.unc.edu/tips-and-tools/paragraphs/
4. https://brainly.co.id/tugas/17809245
5. https://kbbi.web.id/paragraf
6. http://faculty.washington.edu/ezent/impd.htm
7. http://depts.washington.edu/pswrite/parafunct.html
8. https://www.time4writing.com/writing-resources/paragraph-writing-secrets/
9. https://yusuf182.wordpress.com/2010/09/04/18/
10. https://awelu.srv.lu.se/the-writing-process/writing-stage/structuring-the-text/structure-within-
paragraphs/

19

Anda mungkin juga menyukai