Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Kebidanan 10 (02) 103 - 205

Jurnal Kebidanan
http : //www. journal.stikeseub.ac.id

PENGARUH SENAM YOGA TERHADAP NYERI HAID REMAJA


PUTRI

Kartika Sari 1) , Isri Nasifah2), Anggun Trisna3)


1), 2), 3)
DIII Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan,Universitas Ngudi Waluyo
E-mail : kartikanaka@gmail.com,.inasifah@gmail.com,.anggun.trisna@yahoo.co.id

ABSTRAK
Saat menstruasi datang, wanita kadang mengalami nyeri haid (disminore) dimana sifat dan tingkat
rasa nyeri yang bervariasi dapat mengganggu aktifitas sehari-hari. Prevalensi dismenore di
Indonesia sebesar 64, 25% yang terdiri dari 54,8% dismenore primer dan 9,36% dismenore
sekunder. Pada umumnya 50-60% wanita diantaranya memerlukan obat-obatan analgesic untuk
mengatasi masalah dismenore ini, dimana penggunaan obat dalam jangka panjang akan
menyebabkan penderita mengalami ketergantungan obat. Yoga merupakan salah satu teknik non
farmakologi untuk menangani nyeri haid yang memberikan efek distraksi sehingga dapat
mengurangi kram abdomen. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Quasi
Experimental (Pre Post Test Design). Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi D3 Kebidanan
Universitas Ngudi Waluyo dengan sampel remaja putri yang mengalami nyeri haid yang dibagi
menjadi 2 kelompok, yang terdiri dari 1 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan intensitas nyeri haid antara sebelum dan
sesudah perlakuan pada kelompok yoga berdasarkan hasil uji Wilcoxon dengan perbandingan nilai
p=0.001<0,05. Sedangkan pada kelompok kontrol intensitas nyeri sebelum dan sesudah perlakuan
tidak mengalami perbedaan dengan nilai p=0.492 >0,05. Terdapat perbedaan durasi nyeri antara
sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok yoga berdasarkan hasil uji Wilcoxon dengan nilai
p=0.000<0,05. Sedangkan pada kelompok kontrol durasi nyeri sebelum dan sesudah perlakukan
tidak mengalami perbedaan yang ditunjukkan dengan nilai p=0,298>0,05. Masyarakat hendaknya
memanfaatkan senam yoga sebagai salah satu cara untuk mengurangi nyeri haid karena tehnik
tersebut murah dan dapat dipraktikkan sendiri tanpa bantuan orang lain.
Kata Kunci : Nyeri Haid, Yoga

THE INFLUENCE OF YOGA EXERCISES ON MENSTRUAL PAIN IN YOUNG


WOMEN
ABSTRACT
When menstruation comes, women sometimes experience menstrual pain (dysmenorrhea) where
the varying nature and level of pain can interfere with daily activities. The prevalence of
dysmenorrhea in Indonesia is 64, 25% consisting of 54.8% primary dysmenorrhea and 9.36%
secondary dysmenorrhea. In general 50-60% of women need analgesic medication to overcome
this dysmenorrhea problem, where in the long-term drug use will cause the patient to experience
drug dependence.Yoga is one of the non-pharmacological techniques to deal with menstrual pain
which gives a distraction effect, so it can reduce abdominal cramps.This research was conducted
using Quasi Experimental design (Pre Post Test Design). This research was carried out in the
Ngudi Waluyo University Midwifery D3 Study Program, with a sample of young women who
experienced menstrual pain which was divided into 2 groups, which is consists of 1 treatment
group and 1 control group.The results showed that there was a difference in the intensity of
menstrual pain between before and after treatment in the yoga group based on the results of
Wilcoxon test with a comparison of p = 0.001 <0.05. Whereas in the control group the intensity of
pain before and after treatment did not experience a difference with a value of p = 0.492> 0.05.
There is a difference in the duration of pain between before and after treatment in the yoga group
based on the results of Wilcoxon test with p = 0.000 <0.05. Whereas in the control group the
duration of pain before and after treatment did not experience a difference indicated by the value
of p = 0.298> 0.05

Keywords: Pain in Menstruation, Yoga

Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 02, Desember 2018 103


PENDAHULUAN
Masa remaja merupakan usia jam walaupun pada beberapa kasus dapat
dimana individu berintegrasi dengan berlangsung beberapa hari. Dismenore
masyarakat dewasa, usia di mana anak sekunder adalah nyeri yang muncul
tidak lagi merasa di bawah tingkat orang- setelah haid, yaitu jika ada penyakit atau
orang yang lebih tua melainkan berada kelainan yang menetap seperti infeksi
dalam tingkatan yang sama.Pertumbuhan rahim, kista atau polip serta kelainan
dan perkembangan pada masa remaja posisi rahim yang mengganggu organ
sangat pesat, baik fisik maupun atau jaringan di sekitarnya dan disertai
psikologis. Pada perempuan sudah mulai dengan kelainan anatomis genetalia.
terjadinya menstruasi dan pada laki-laki Dismenore primer ini mencapai
sudah mulai mampu menghasilkan puncaknya pada hari pertama dan kedua
sperma (Made & Gumangsari, 2014) (Manuaba,2010).
(Rakhshaee, 2011) Prevalensi dismenore di Indonesia
Menstruasi kadang kala dapat sebesar 64, 25% yang terdiri dari 54,8%
menimbulkan risiko patologis apabila dismenore primer dan 9,36% dismenore
dihubungkan dengan terganggunya sekunder (Ningsih, 2011).
aktivitas sehari-hari. Saat menstruasi, Nyeri haid pada remaja putri dapat
wanita kadang mengalami nyeri yang memberikan dampak terganggunya
sifat dan tingkat rasa nyeri bervariasi. aktivitas belajar dan juga mampu
Kondisi tersebut dinamakan dismenore. menurunkan konsentrasi karena nyeri
Keadaan nyeri yang hebat, kadang- yang dirasakan.Penanganan nyeri haid
kadang dapat meninggalkan pekerjaan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu
atau aktivitas sehari-hari yang dilakukan secara farmakologi dan non farmakologi.
oleh wanita (Purwaningsih, 2013). Secara farmakologi nyeri haid dapat
Dismenore dapat dibagi menjadi diberikan obat - obatan. Sedangkan
dua, yaitu dismenore primer dan secara non farmakologi rasa nyeri haid
dismenore sekunder (Prawirohardjo, juga dapat dikurangi dengan istirahat
2010).Dismenore primer adalah nyeri yang cukup, olah raga yang teratur,
haid yang tanpa disertai dengan kelainan pemijatan, yoga dan pengompresan air
anatomis genetalia dan terjadi bersamaan hangat di daerah perut (Potter & Perry,
atau beberapa waktu setelah menarche. 2010).
Rasa nyeri yang dirasakan sebelum atau Yoga dapat mengurangi tekanan
bersamaan dengan hari pertama dan gejala-gejala pada wanita yang
menstruasi dan berlangsung beberapa mengalami nyeri haid. Latihan yoga yang

104 Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 02, Desember 2018


terarah dan berkesinambungan dapat Hipotesis penelitian ini adalah:
menyembuhkan nyeri haid dan 1. Ada pengaruh senam yoga terhadap
menyehatkan badan secara keseluruhan intensitas nyeri haid pada Remaja
(Anugroho, 2011). Yoga merupakan Putri
salah satu teknik relaksasi memberikan 2. Ada pengaruh senam yoga terhadap
efek distraksi yang dapat mengurangi durasi nyeri haid pada Remaja Putri
kram abdomen. Selain itu, dapat melepas Berdasarkan pada permasalahan tersebut,
endorphin untuk meningkatkan respons penulis tertarik untuk meneliti tentang:
saraf parasimpatis yang mengakibatkan 1. Mendeskripsikan intensitas nyeri haid
vasodilatasi pembuluh darah seluruh sebelum dan sesudah diberikan senam
tubuh dan uterus serta meningkatkan yoga pada remaja putri
aliran darah uterus sehingga mengurangi 2. Mendeskripsikan durasi nyeri haid
intensitas nyeri dismenore (Ernawati, sebelum dan sesudah diberikan senam
et.al, 2010). yoga pada remaja putrid.
Sesuai dengan penelitian yang 3. Menganalisa pengaruh senam yoga
dilakukan oleh Kartika Siahaan (2012) terhadap intensitas nyeri haid pada
menyimpulkan bahwa saat sebelum yoga, remaja putrid.
50% responden mengalami desminore 4. Menganalisa pengaruh senam yoga
pada kategori nyeri sedang dan 10% terhadap durasi nyeri haid pada
mengalami nyeri berat terkontrol remaja putri
sedangkan sesudah yoga, 70% responden
mengalami dismenore pada kategori METODE
ringan, 15% tidak mengalami nyeri dan Penelitian ini merupakan
0% yang mengalami nyeri berat penelitian ini dengan menggunakan
terkontrol. Sehingga dapat disimpulkan desain Quasy Experiment (Pre-Post Test
bahwa terdapat pengaruh yoga terhadap Desaign) untuk mengetahui perbedaan
desminore. intensitas nyeri dan durasi nyeri haid
Nyeri haid pada remaja putri pada kelompok yoga dan kelompok
dapat memberikan dampak terganggunya control. Kedua kelompok diberikan pre
aktivitas belajar dan juga mampu test terlebih dahulu sebelum diberikan
menurunkan konsentrasi karena nyeri perlakuankemudian setelah diberikan
yang dirasakan.Yoga merupakan perlakuan pada kelompok yoga, kedua
salah satu teknik relaksasi yang kelompok dilakukan post tes untuk
memberikan efek distraksi yang dapat melihat perubahan setelah dilakukan
mengurangi kram abdomen. intervensi. Populasi: seluruh mahasiswa

Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 02, Desember 2018 105


prodi D3 kebidanan Universitas Ngudi Distribusi frekuensi nyeri haid sebelum
Waluyo yang mengalami dismerorhea perlakuan pada kelompok yoga pada
jumlah 56 mahasiswa yang terbagi dalam tabel 1 dapat dilihat bahwa sebagian
2 kelompok yaitu kelompok kasus 28 besar responden mengalami intensitas
mahasiswa dan kelompok kontrol 28 nyeri ringan dan sedang dengan jumlah
mahasiswa. Tehnik pengambilan sampel masing-masing 10 responden (36%).
adalah total sampel. Lokasi penelitian di
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Nyeri Haid
program studi d3 kebidanan universitas Sesudah Perlakuan Pada Kelompok Yoga
Ngudi Waluyo.Waktu penelitian bulan
Nyeri f %
Mei–Agustus 2018.Tehnik pengumpulan
data dengan menggunakan data primer Nyeri ringan 18 64

berupa pengukuran tingkat nyeri haid dan Nyeri sedang 8 28


durasi nyeri haid.Instrumen yang Nyeri berat 2 8
digunakan dalam penelitian ini adalah
Jumlah 28 100
lembar pemantauan untuk pengukuran
tingkat nyeri haid.Analisis Data univariat Berdasarkan Tabel 2 yaitu distribusi
dengan distribusi frekwensinya. Analisis frekuensi nyeri haid sesudah perlakuan
bivariate yang digunakan dalam pada kelompok yoga dapat dilihat bahwa
penelitian ini menggunakan Wilcoxon responden paling banyak mengalami
dan Man Whitney tes. intensitas nyeri ringan dengan jumlah 18
(64%) dan responden yang paling sedikit
HASIL DAN PEMBAHASAN adalah yang mengalami intensitas nyeri
Hasil Penelitian ringan sejumlah 2 (2%).
Intensitas Nyeri Haid Sebelum Dan
Sesudah Diberikan Senam Yoga Pada Tabel 3 Distribusi Frekuensi Nyeri Haid
Sebelum Perlakuan Pada Kelompok
Remaja Putri Kontrol
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Nyeri Haid
Sebelum Perlakuan Pada Kelompok Nyeri f %
Yoga
Nyeri ringan 14 50
Nyeri f % Nyeri sedang 12 42
Nyeri ringan 10 36 Nyeri berat 2 8

Nyeri sedang 10 36 Jumlah 28 100

Nyeri berat 8 28
Distribusi frekuensi nyeri haid sebelum
Jumlah 28 100
perlakuan pada kelompok kontrol terlihat

106 Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 02, Desember 2018


pada tabel 3 dengan jumlah responden Distribusi frekuensi durasi nyeri haid
yang paling banyak adalah responden sebelum perlakuan pada kelompok yoga
yang mengalami intensitas nyeri ringan pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa
sebanyak 14 responden (50%) sedangkan sebagian besar responden mengalami
yang paling sedikit adalah responden nyeri dengan durasi 0 – 1 hari dan paling
yang mengalami nyeri berat sebanyak 2 sedikit responden mengalami nyeri
responden (8%). dengan durasi > 2 – 3 hari.

Tabel 4 Distribusi Frekuensi Nyeri Haid Tabel 6 Distribusi Frekuensi Durasi


Sesudah Perlakuan Pada Kelompok Nyeri Haid Sesudah Perlakuan Pada
Kontrol Kelompok Yoga

Nyeri f % Durasi Nyeri f %

Nyeri ringan 18 64 0 – 1 hari 24 86

Nyeri sedang 8 28 >1 – 2 hari 4 14

Nyeri berat 2 8 >2 – 3 hari 0 0

Jumlah 28 100 Jumlah 28 100

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat Distribusi frekuensi durasi nyeri haid
bahwa sebagian besar responden sesudah perlakuan pada kelompok
mengalami intensitas nyeri ringan yoga pada Tabel 6 dapat dilihat
sejumlah 18 responden (64%) dan bahwa sebagian besar responden
paling sedikit mengalami nyeri berat mengalami nyeri dengan durasi
dengan intensitas nyeri berat dengan 0 – 1 hari dan tidak ada responden yang
jumlah 2 (8%). mengalami nyeri dengan durasi > 2 – 3
Durasi Nyeri Haid Sebelum Dan hari.
Sesudah Diberikan Senam Yoga Pada
Remaja Putri
Tabel 7 Distribusi Frekuensi Durasi
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Durasi Nyeri Haid Sebelum Perlakuan Pada
Nyeri Haid Sebelum Perlakuan Pada Kelompok Kontrol
Kelompok Yoga
Durasi Nyeri f % Durasi Nyeri f %
0 – 1 hari 19 68 0 – 1 hari 27 96
>1 – 2 hari 7 25 >1 – 2 hari 1 4
>2 – 3 hari 2 7 >2 – 3 hari 0 0
Jumlah 28 100 Jumlah 28 100

Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 02, Desember 2018 107


Tabel 8 Distribusi Frekuensi Durasi Distribusi frekuensi durasi nyeri
Nyeri Haid Sesudah Perlakuan Pada
haid sebelum dan sesudah perlakuan
Kelompok Kontrol
pada kelompok kontrol Tabel 7 dan
Durasi Nyeri f % tabel 8 dapat dilihat bahwa pada
0 – 1 hari 27 96 kelompok control paling banyak
>1 – 2 hari 1 4
>2 – 3 hari 0 0 adalah yang mengalami nyeri haid
Jumlah 28 100 dengan durasi 0-1 hari.

Pengaruh Senam Yoga Terhadap Intensitas Nyeri Haid Pada Remaja Putri

Uji normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan Shapiro Wilk.Pengujian ini dilakukan
untuk mengetahui apakah datanya berdistribusi normal atau tidak. Data dikatakan normal
jika asyimp sig (p> 0,05). Berdasarkan hasil olah data diperoleh hasil :
Variable Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kelompok
Terikat Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nyeri preyoga .124 28 .200* .920 28 .034
postyoga .170 28 .036 .918 28 .030
PreKontrol .148 28 .121 .927 28 .052
postkontrol .275 28 .000 .904 28 .014
Durasi preyoga .322 28 .000 .756 28 .000
postyoga .220 28 .001 .864 28 .002
prekontrol .281 28 .000 .759 28 .000
postkontrol .292 28 .000 .734 28 .000

Tabel 9 Uji Normalitas


Berdasarkan tabel diatas, pada variabel Wilcoxon ini digunakan untuk
terikat nyeri dan durasi nyeri haid pada mrngetahui perbedaan intensitas nyeri
kelompok yoga dan control didapatkan sebelum dan sesudah perlakuan
hasil bahwa nilai p hitung < 0,05. pada kelompok yoga dan kelompok
Sehinggga dapat disimpulkan bahwa data kontrol yang tersaji pada tabel 10 sebagai
berdistribusi tidak normal. Hasil uji berikut :

Tabel 10 Hasil Uji Wilcoxon Intensitas Nyeri Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Pada
Kelompok Yoga dan Kelompok Kontrol
Yoga Kontrol
b
Z -3.451 -.688b
Asymp. Sig. (2-tailed) .001 .492

108 Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 02, Desember 2018


Hasil uji Wilcoxon pada tabel sebelum dan sesudah perlakuan
diatas menunjukkan bahwa pada kelompok yoga dan kelompok
perbandingan intensitas nyeri haid kontrol yang tersaji pada tabel 12
antara sebelum dan sesudah perlakuan sebagai berikut :
pada kelompok yoga mengalami
perbedaan yang bermakna. Hal tersebut Tabel 12 Hasil Uji Wilcoxon Durasi
Nyeri Sebelum Dan Sesudah Perlakuan
ditunjukkan dengan nilai p <0,05. Pada Kelompok Yoga dan Kelompok
Sedangkan pada kelompok kontrol Kontrol

intensitas nyeri sebelum dan sesudah


Yoga Kontrol
perlakukan tidak mengalami perbedaan
Z -3.844b -1.043b
yang ditunjukkan dengan nilai p >0,05.
Asymp. Sig. (2-
Untuk mengetahui perbedaan .000 .297
tailed)
penurunan nyeri kelompok yoga dan
kelompok kontrol menggunakan uji Hasil uji Wilcoxon pada tabel
mann-whitney dengan hasil seperti diatas menunjukkan bahwa
yang tersaji pada tabel 11 berikut : perbandingan durasi nyeri antara
sebelum dan sesudah perlakuan pada
Tabel 11 Hasil Uji Mann-Whitney
kelompok yoga mengalami perbedaan
Perbedaan Penurunan Nyeri Kelompok
Yoga Dan Kelompok Kontrol yang bermakna. Hal tersebut
Penurunan Nyeri ditunjukkan dengan nilai p <0,05.

Mann-Whitney U 212.000
Sedangkan pada kelompok kontrol
Wilcoxon W 618.000 durasi nyeri sebelum dan sesudah
Z -3.036 perlakukan tidak mengalami
Asymp. Sig. (2-tailed) .002
perbedaan yang ditunjukkan dengan
Berdasarkan tabel 11 hasil uji mann- nilai p >0,05.
whitney mengenai penurunan nyeri
Tabel 13 Hasil Uji Mann-Whitney
kelompok yoga dan kelompok kontrol Perbedaan Penurunan Durasi Nyeri
didapatkan perbedaan yang bermakna Kelompok Yoga Dan Kelompok
Kontrol
dengan nilai p <0.05.

Penurunan
Pengaruh Senam Yoga Terhadap Durasi Nyeri
Durasi Nyeri Haid Pada Remaja Mann-Whitney U 150.500
Putri Wilcoxon W 556.500

Z -4.064
Hasil uji wilcoxon digunakan untuk
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
mengetahui perbedaan durasi nyeri

Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 02, Desember 2018 109


Berdasarkan hasil uji mann-whitney mampu menurunkan konsentrasi karena
didapatkan bahwa durasi nyeri pada nyeri yang dirasakan.(Saryono dan
kelompok yoga dan kelompok kontrol Waluyo, 2009).
menunjukkan penurunan yang Nyeri haid memiliki dampak
bermakna dengan nilai p <0.05. yang besar pada kualitas hidup
sebagaimana dinilai oleh pembatasan
Pembahasan fungsional aktivitas terutama pada
Pengaruh Senam Yoga Terhadap perempuan muda. Hal tersebut sesuia
Intensitas Nyeri Haid Pada Remaja dengan penelitian (Joshi, Kural,
Putri Agrawal, Noor & Patil, 2015) baha
Berdasarkan tabel 10 Hasil uji perempuan yang mengalami nyeri haid
Wilcoxon menunjukkan bahwa 4,9 kali lebih mungkin untuk tidak
perbandingan intensitas nyeri haid hadir di perguruan tinggi, 3,1 kali
antara sebelum dan sesudah perlakuan aktivitas fisik berkurang serta 3,2 kali
pada kelompok yoga mengalami lebih besar kelhilangan konsentrasi
perbedaan yang bermakna. Hal tersebut ditempat kerja.
ditunjukkan dengan nilai p =0.001 Penelitian ini menggunakan
<0,05. Sedangkan pada kelompok terapi non farmakologi yaitu yoga
kontrol intensitas nyeri sebelum dan untuk mengatasi intensitas nyeri
sesudah perlakukan tidak mengalami haid.Senam yoga dilakukan pada saat
perbedaan yang ditunjukkan dengan responden mengalami siklus mestruasi
nilai p = 0.492 >0,05. dengan 5 gerakan yoga dan dilakukan
Berdasarkan tabel 11 hasil uji kurang lebih 20-25 menit.
mann-whitney menunjukkan adanya Umumnya pengobatan untuk
penurunan nyeri kelompok yoga dan nyeri haid meliputi farmakologi dan
kelompok control. Hal ini didukung non farmakologi.Pengobatan non
dengan nilai p= 0.02 <0.05. farmakologi salah satunya dengan yoga.
Haid merupakan siklus bulanan Yoga merupakan suatu cara relaksasi,
yang normal pada perempuan tehnik relaksasi memberikan efek
produktif.Permasalahan nyeri haid distraksi yang dapat mengurangi nyeri
sering menjadi hal yang mengganggu kram abdomen akibat dismenorea atau
dan dianggap sebagai hal rutin yang nyeri haid (Sindhu, 2010). Efek
harus dijalani perempuan.Pada remaja relaksasi juga memberikan individu
nyeri haid dapat memberikan dampak control diri ketika terjadi rasa tidak
terganggunya aktivitas belajar dan juga nyaman atau nyeri, stress fisik, emosi

110 Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 02, Desember 2018


serta menstimulasi pelepasan endorphin Penelitian dengan judul
(Simkin, P., Walley, J., & Keppler, “Perbedaan nyeri haid antar kompres
2008). Pelepasan endhorphin dapat hangat dan yoga pada siswi SMA 1
meningkatkan responsaraf parasimpatif Simo Boyolali” menunjukkan hasil
yang mengakibatkan vasodilatasi bahwa pada kelompok kompres hangat
pembuluh darah seluruh tubuh dan rata-rata penurunan nyeri haid adalah
uterus serta mengalirkan aliran darah 2,60 (nyeri ringan) dan kelompok yoga
uterus sehingga mengurangi intensitas rata-rata penurunan nyeri haid adalah
nyeri dismenorea (Ernawati, Hartini.,& 1,30 ( nyeri ringan). Berdasarkan uji
Idris, 2015). parametric t test independent
Berdasarkan penelitian yang didapatkan nilai p-value 0,035< α 0,05.
dilakukan Yang Nam-Young dan Kim Hal ini menunjukkan ada perbedaan
Sang-Dol (2016) pada 40 mahasiswa yang signifikan penurunan nyeri haid
dimana 20 sampel perlakuan yoga dan pada siswi SMA N 1 Simo Boyolali
20 sebagai kelompok kontrol. antar kompres hangat dan yoga (Astuti,
Kelompok yoga dilakukan latihan 60 2015).
menit seminggu sekali selama 12
minggu.Setelah 3 bulan, skor menurun Pengaruh Senam Yoga Terhadap
secara signifikan pada kelompok Durasi Nyeri Haid Pada Remaja
eksperimen dibandingkan kelompok Putri
kontrol. Hasil uji Wilcoxon pada tabel 12
Menurut (Simkin, P., Walley, J., diatas menunjukkan bahwa
& Keppler, 2008), pernafasan lambat perbandingan durasi nyeri antara
pada yoga bertujuan memberikan efek sebelum dan sesudah perlakuan pada
rileks serta kontrol diri ketika kelompok yoga mengalami perbedaan
terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri, yang bermakna. Hal tersebut
stress fisik dan emosi pada nyeri. ditunjukkan dengan nilai p=0.000
Selain itu, lakukan pemanasan ringan <0,05. Sedangkan pada kelompok
dengan menarik nafas berhitung kontrol durasi nyeri sebelum dan
1,2,3 di dalam hati, lemaskan sesudah perlakukan tidak mengalami
otot tangan, kaki, leher dan perbedaan yang ditunjukkan dengan
pinggang. Tujuannya adalah untuk nilai p =0.297 >0,05.
meningkatkan suhu tubuh, Berdasarkan hasil uji mann-
meningkatkan denyut nadi dan whitney pada tabel 13 diatas didapatkan
kemungkinan cedera. bahwa durasi nyeri pada kelompok

Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 02, Desember 2018 111


yoga dan kelompok kontrol Berdasarkan penelitian
menunjukkan penurunan yang Rakhshaee, (2011) didapatkan hasil
bermakna dengan nilai p = 0.000 <0.05. bahwa selain dapat menurunkan
Sejalan dengan penelitian Puji instensitas nyeri, yoga juga dapat
Lestari, 2017 yang menyatakan bahwa menurunkan durasi nyeri haid.
senam yoga mempunyai pengaruh Penelitian yang dilakukan selama 3
terhadap durasi nyeri dibandingkan bulan didapatkan bahwa durasi nyeri
kelompok control. Hasil rerata awal haid sebelum perlakukan yoga rata-rata
variable durasi nyeri pada kelompok 37,49 jam kemudian turun menjadi 32,1
senam yoga adalah 2.07 hari dan jam pada 1 bulan setelah yoga dan
kelompok control adalah 2,21 hari. mengalami kenaikan menjadi 33,0 jam
Sedangkan rerata akhir variable durasi pada siklus ke 3.
nyeri kelompok senam yoga adalah SHEN Wen-wen dan ZHU Rong
1.38 hari dan kelompok control adalah (2012) dengan penelitian berjudul “
2,10 hari. Juga berdasarkan hail uji Effect Of Yoga On Uterine Blood Flow
bonferroni pada durasi nyeri, juga Of Female College Student In Primary
terdapat perbedaan antar kelompok Dysmenorrhea” dengan hasil
senam yoga dengan kelompok control. menunjukkan bahwa yoga dapat
Hal ini ditunjukkan dengan nilai p= menurunkan resistensi tekanan
0,019 <0,05. pembuluh darah Rahim, meningkatkan
Nyeri merupakan gejala yang sirkulasi darah Rahim dan membantu
paling umum dalam praktik klinis. mengurangi derajat nyeri pada
Nyeri haid memiliki dampak besar dismenorhea primer.
pada kualitas hidup sebagaimana di Penelitian lain dilakukan oleh
nilai oleh pembatasan fungsional Khasanah (2016) yang juga meneliti
aktivitas terutama perempuan muda. tentang durasi nyeri haid bahwa
Hal tersebut sesuai dengan hasil terdapat perbedaan intensitas dan durasi
penelitian (Joshi, Kural, Agrawal, nyeri haid antara kelompok hipnoterapi
Noor, & Patil, 2015) bahwa dan kelompok control dengan
perempuan yang mengalami nyeri penurunan nyeri 2,42 dan p=0,000
haid 4,9 kali lebih mungkin untuk (α<0,05).
tidak hadir di perguruan tinggi, 3,1 kali Yoga merupakan salah satu
aktivitas fisik berkurang serta 3, 2 kali tehnik relaksasi.Olahraga atau latihan
lebih besar kehilangan konsentrasi fisik dapat menghasilkan hormon
di tempat besar. endorphin. Hormon ini dapat berfungsi

112 Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 02, Desember 2018


sebagai obat penenang alami yang kontrol nyeri haid sebelum perlakuan
diproduksi otak yang melahirkan rasa dengan jumlah responden yang paling
nyaman dan untuk mengurangi ras banyak adalah responden yang
nyeri saat kontraksi. Olahraga terbukti mengalami intensitas nyeri ringan
dapat meningkat kadarβ-endorphin sebanyak 14 responden (50%)
empat sampai lima kali dalam darah. sedangkan yang paling sedikit adalah
Semakin banyak melakukan responden yang mengalami nyeri berat
senam/olahraga maka akan semakin sebanyak 2 responden (8%). Sedangkan
tinggi pula kadar β-endorphin. setelah perlakuan, sebagian besar
Seseorang yang melakukan senam/olah responden mengalami intensitas nyeri
raga, maka β-endorphinakan keluar dan ringan sejumlah 18 responden (64%)
ditangkap oleh reseptor di dalam dan paling sedikit mengalami nyeri
hypothalamus dan system limbic yang berat dengan intensitas nyeri berat
berfungsi untuk mengatur emosi. Kadar dengan jumlah 2 (8%).
endorphin beragam diantara individu Durasi nyeri haid sebelum
seperti halnya faktor-faktor seperti perlakuan pada kelompok yoga
kecemasan yang mempengaruhi sebagian besar responden mengalami
kadarendorphin. Individu dengan nyeri dengan durasi 0 – 1 hari dan
endorphin yang banyak akan paling sedikit responden mengalami
merasakan sedikit nyeri. nyeri dengan durasi >2 – 3 hari.
Sedangkan sesudah perlakuan pada
PENUTUP kelompok yoga pada Tabel 5.6 dapat
Kesimpulan dilihat bahwa sebagian besar responden
Sebagian besar responden mengalami nyeri dengan durasi 0 – 1
sebelum perlakuan pada kelompok hari dan tidak ada responden yang
yoga mengalami intensitas nyeri ringan mengalami nyeri dengan durasi >2 – 3
dan sedang dengan jumlah masing- hari. Pada kelompok kontrol durasi
masing 10 responden (36%). nyeri haid sebelum dan sesudah
Sedangkan sesudah perlakuan pada perlakuan paling banyak adalah yang
kelompok yoga responden paling mengalami nyeri haid dengan durasi 0-
banyak mengalami intensitas nyeri 1 hari.
ringan dengan jumlah 18 (64%) dan Terdapat perbedaan yang
responden yang paling sedikit adalah bermakna intensitas nyeri haid antara
yang mengalami intensitas nyeri ringan sebelum dan sesudah perlakuan pada
sejumlah 2 (2%). Pada kelompok kelompok yoga mengalami berdasarkan

Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 02, Desember 2018 113


hasil uji Wilcoxon perbandingan Perlu dilakukan penelitian
dengan nilai p <0,05. Sedangkan pada lanjutan dengan menambah waktu
kelompok kontrol intensitas nyeri melakukan yoga tidak hanya 1 kali
sebelum dan sesudah perlakuan tidak siklus menstruasi agar lebih dapat
mengalami perbedaan dengan nilai p dirasakan manfaatnya.
>0,05. Berdasarkan hasil uji mann-
whitney terdapat penurunan nyeri yang DAFTAR PUSTAKA
bermakna antara kelompok yoga dan Anurogo, D & Ari, W. 2011.Cara Jitu
Mengatasi Nyeri Haid.
kelompok kontrol dengan nilai p <0.05.
Yogyakarta : Andi Offset
Terdapat perbedaan yang Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek.
bermakna durasi nyeri antara sebelum
Jakarta: Rineka Cipta
dan sesudah perlakuan pada kelompok Aulia. 2009. Kupas Tuntas Menstruasi.
Yogyakarta: Milestone.
yoga berdasarkan hasil uji Wilcoxon
Azzam, U. 2012. La Tahzan untuk
dengan nilai p <0,05. Sedangkan pada Wanita Haid. Jakarta: Qultum
Media
kelompok kontrol durasi nyeri sebelum
Dahlan, S. 2011. Statistik untuk
dan sesudah perlakukan tidak Kodokteran dan Kesehatan.
Jakarta: Salemba Medika
mengalami perbedaan yang ditunjukkan
Dariyo, A. 2009. Psikologi
dengan nilai p >0,05. Berdasarkan hasil Perkembangan Remaja. Bogor:
Ghalia Indonesia
uji mann-whitney didapatkan bahwa
Ernawati, Hartini, T.,& Idris, H. (2010).
durasi nyeri pada kelompok yoga dan Terapi Relaksasi terhadap
Nyeri Dismenore pada
kelompok kontrol menunjukkan
Mahasiswi Universitas
penurunan yang bermakna dengan nilai Muhannadiyah Semarang.
Prosiding Seminar Nasional
p <0.05.
UNIMUS, 106-113.
Saran http://jurnal.unimus.ac.id/index.
php/psn12012010/article/view/
Mengembangkan praktik
54/28.
kesehatan komplementer berbasis terapi Kusmiran, E. 2011. Kesehatan
Reproduksi Remaja dan
non farmakologis khususnya yoga
Wanita. Jakarta: Salemba
dalam mata kuliah dan praktik Medika.
Lestari, Puji. (2017). Perbedaan
kehidupan sehari-hari.
Efektivitas Senam Yoga Dengan
Masyarakat hendaknya Hipnoterapi Terhadap Nyeri
Haid Pada Mahasiswa Prodi D
memanfaatkan senam yoga sebagai
III Kebidanan Universitas
salah satu cara untuk mengurangi nyeri Ngudi Waluyo.
Made, N., & Gumangsari, G. (2014).
haid karena tehnik tersebut murah dan
Pengaruh Massage
dapat dipraktikkan sendiri tanpa Counterpressure Terhadap
Penurunan Tingkat Nyeri Haid
bantuan orang lain.
Pada Remaja Putri Di Sma N 2

114 Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 02, Desember 2018


Ungaran Kabupaten Semarang http://doi.org/10.1080/0020714
Tahun 2014. 4.2014.869128
Manuaba, I.G.B. 2011. Ilmu Sharma, A, Taneja, D.K, Sharma, P &
Kebidanan, Penyakit Saha. R. 2008. Problems
Kandungan dan KB. Jakarta: Related to Menstruation and
Penerbit Buku Kedokteran their Effect on Daily Routine of
EGC Students of a Medical College
Ningsih, Ratna. 2011. Efektifitas Paket in Delhi, India. Asia Pasific
Pereda Terhadap Intensitas Journal of Public Health.
Nyeri Pada Remaja dengan Siahaan, K, Ermiati & Ida, M.
Dismenore di SMAN 2012.Penurunan Tingkat
Kecamatan Curup.Tesis. Dismenore pada Mahasiswa
Jakarta: Program Magister Fakultas Ilmu Keperawatan
Universita Indonesia UNPAD dengan Menggunakan
Notoatmodjo, S. 2010a. Metodologi Yoga.Bandung : UNPAD
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Sugiyono. 2015a. Metode Penellitian
Rineka Cipta Kuantitatif Kualitatif R&D.
Notoatmodjo, S. 2010b. Promosi Bandung: Alfabeta
Kesehatan&Ilmu Perilaku. Sugiyono.2010b. Statistika untuk
Jakarta: Rineka Cipta Penelitian. Bandung: Alfabeta
Potter & Perry. 2010. Buku Ajar Widyastuti, Y. 2010. Kesehatan
Fundamental Keperawatan, Reproduksi. Yogyakarta:
Konsep, Proses dan Praktik Fitramaya
Vol.2.Jakarta:EGC Wong, M.F. 2011. Acu Yoga. Jakarta :
Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Penebar Plus.
Kandungan. Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Purwaningsih, P., 2013. Pengaruh
senam Dismenore terhadap
Penurunan Dismenore pada
Remaja Putri di Desa
Sidoharjo Kecamatan Pati.
Skripsi. Semarang: Program
Sarjana Ngudi Waluyo.
Rakhshaee, Z. (2011). Effect of Three
Yoga Poses (Cobra, Cat and
Fish Poses) in Women with
Primary Dysmenorrhea: A
Randomized Clinical Trial.
Journal of Pediatric and
Adolescent Gynecology, 24(4),
192–196.
http://doi.org/10.1016/j.jpag.20
11.01.059
Shah, M., Monga, A., Patel, S., Shah,
M., &Bakshi, H. (2014). The
effect of hypnosis on
dysmenorrhea. The
International Journal of
Clinical and Experimental
Hypnosis, 62(2), 164–78.

Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 02, Desember 2018 115

Anda mungkin juga menyukai