Metode Pelaksanaan Bandar Surian PDF
Metode Pelaksanaan Bandar Surian PDF
Setelah mempelajari dokumen lelang dan spesifikasi yang direncanakan yang telah dijelaskan pada
aanwijzing kantor serta aanwijzing lapangan, dengan memperhitungkan waktu pelaksanaan yang
tersedia maka kami dapat membuat metode pelaksanaan yang nantinya akan dijadikan pedoman
penyelesaian pekerjaan yang akan kami lakukan.
Setelah diterimanya Surat Perintah Mulai Kerja maka kami akan melaksanakan :
PEKERJAAN PENDAHULUAN
No Uraian Pekerjaan
1 Pekerjaan Pembersihan Lapangan
2 Pekerjaan Pengukuran Ulang
Ketinggian harus dicocokkan pada titik tetap dengan ketelitian 10 VL mm, dengan penjelasan
adalah jarak dari titik yang diambil ketinggiannya tersebut. Ketinggian pengukuran harus selalu dalam
batas – batas keseksamaan sebagai berikut :
a. Titik tampang melintang, boleh terletak kurang dari 25 m dari posisi yang ditentukan baik
dalam arah vertikal maupun horizontal.
Tahapan Pelaksanaan :
Melakukan pengukuran dengan mengambil referensi dari titik Bench Mark (BM) yang telah
ditentukan. Untuk mempermudah pelaksanaan dibuat Patok simpanan sedekat mungkin
dengan pekerjaan dan aman dari gangguan (diambil dari Patok BM yang sudah ada).
Menentukan titik elevasi dan posisi yang akan dikerjakan.
Tandai patok acuan atau patok pedoman dengan cat berwarna merah untuk
mempermudah dilihat oleh yang mengerjakan.
Mengukur dan memasang Patok Bantu Elevasi (PBE) dan Bouwplank untuk pekerjaan galian
tanah, pembuatan acces road dan pekerjaan lainnya.
Membuat gambar denah lengkap dengan koordinatnya.
Membuat gambar denah / site plan dan penampang memanjang / melintang yang
mendukung di sekitar lingkungan yang dilengkapi dengan ukuran / koordinatnya disajikan
pada lembaran kertas dengan baik dan diplot pada gambar rencana.
Proses pengukuran mulai dari awal penentuan BM sampai penentuan profil pasangan harus
dilakukan bersama – sama antara Direksi, Kontraktor dan Konsultan sehingga hasil
pengukuran dapat disetujui bersama.
1. Batu
Batu yang digunakan adalah batu belah atau batu bulat, batu kali yang dipecah salah satu
sisinya tidak rapuh tidak keropos, tidak berpori.
Berat jenis batu yang digunakan tidak boleh kurang dari 2,5 Ton m 3 dengan ukuran batu
berkisar antara diameter 15 - 30 cm.
Batubulat atau batu kali hanya boleh digunakan setelah salah satu sisinya dipecah atau
sesuai persetujuan Direksi. Dan digunakan bersama-sama dengan batu belah.
Untuk batu dari hasil galian, harus dibersihkan dari lapisantanah yang menyelimuti agar
permukaan batu bersih.
2. Pasir Pasangan
Pasir yang dimaksud disini lebih diutamakan pasir alam yang diambil dari sungai atau sumber
lain yang telah disetujui oleh Direksi. Tempat penimbunan penyimpanan harus bersih dari
sampah organik, sampah kimia, bebas dari banjir serta tidak terkontaminasi dengan bahan
lainnya , seperti air laut/garam dan lain-lainnya yang akan menurunkan mutu pasangan batu.
1. Semen yang digunakan adalah semen portland yang sesuai dengan konstruksi dan SNI dan
buatan dalam negeri.
4. Air
Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus jernih, bebas dari lumpur, bebas dari
bahan kimia, asam, minyak, garam serta bahan lain yang akan menurunkan mutu pasangan
batu.
Pasangan batu kali yang dipakai adalah dengan menggunakan perbandingan campuran 1 Pc : 4 Ps,
dimana pada komposisi tersebut pada setiap kubiknya adalah :
Peralatan :
Molen
Kotak Penampung adukan
Cangkul, sekop, gerobak pengangkut / ember, drum, penampung air, slang air, plastik
pelindung hujan.
Kotak-kotak takaran pasir dan semen dengan ukuran sama dalam jumlah yang secukupnya
sesuai perbandingan kebutuhan semen dan pasir untuk adukan perekat pasangan batu.
Alat yang digunakan : molen, gerobak, cangkul, ember, bak untuk adukan, sendok semen dan alat
bantu lainnya.
Volume Pekerjaan : 40,59 M3
Pekerjaan ini dilaksanakan selama 3 ( tiga ) minggu, pelaksanaan dimulai dari minggu ketiga,
keempat dan kelima.
Check
Pemasangan
Profil
PEKERJAAN ACIAN
Sebelum pekerjaan dimulai celah – celah permukaan pasangan batu dibersihkan terlebih
dahulu sebelum adukan dipasang.Guna plesteran untuk membentuk & memperkuat pasangan batu
sehingga pasangan batu pada pekerjaan konstuksi mempunyai kedudukan yang kokoh.
Pekerjaan ini mempergunakan peralatan antara lain :
o Alat Bantu
Pekerjaan ini mempergunakan tenaga antara lain :
o Pekerja
o Tukang
o Kepala tukang
o Mandor
Tahapan pekerjaannya sebagai berikut :
No Uraian Pekerjaan
1 Pekerjaan Abutment
a. Pekerjaan Galian Tanah
b. Pekerjaan Beton K-250
c. Penulangan
d. Bekisting
2 Pekerjaan Talang Air
a. Pekerjaan Pemasanagan Baja Profil
b. Pekerjaan Pengelasan
c. Pekerjaan Beton K-250
d. Penulangan
e. Bekisting
3 Pekerjaan Penahan Tebing
a. Pekerjaan Galian Tanah
b. Pasangan Batu Kali 1 Pc : 4 Ps
4 Lansir Jarak 20 M + Menurunkan 2 s/d 3 m
a. Semen
b. Batu Kali
c. Agg. Kasar
d. Agg. Halus
e. Baja Tulangan / Profil
PEKERJAAN ABUTMENT
C. PEKERJAAN PENULANGAN
1) Perakitan tulangan
Untuk pondasi setempat ini perakitan tulangan dilakukan di luar tempat pengecoran di
lokasi proyek agar setelah dirakit dapat langsung dipasang dan proses pembuatan pondasi
Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari ukuran
pondasi setempat.
Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi setempat, dengan memperhitungkan
Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi dengan kawat pengikat agar kokoh
2) Pemasangan Tulangan
Setelah merakit tulangan pondasi setempat maka untuk pemasangan tulangan dilakukan
dengan cara manual karena tulangan untuk pondasi setempat ini tidak terlalu berat dan
Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan diletakkan tegak turus
Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan dasar tanah, jarak antara
tulangan dengan dasar tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan pengganjal yang di buat
dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah agar ada jarak antara tulangan dan
permukaan dasar tanah untuk melindungi/melapisi tulangan dengan beton (selimut beton)
Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka dapat langsung melakukan
pengecoran.
Volume Pekerjaan : 3341,25 Kg
Pekerjaan ini dilaksanakan selama 3 ( tiga ) minggu, pelaksanaan dimulai dari minggu kelima,
keenam hingga minggu ketujuh.
D. PEKERJAAN BEKISTING
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan
untuk mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau diatasnya.
Yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk penyambungan kolom sedangkan
Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting,
Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.
Volume Pekerjaan : 179,25 M2
Pekerjaan ini dilaksanakan selama 3 ( tiga ) minggu, pelaksanaan dimulai dari minggu keenam,
ketujuh hingga minggu kedelapan.
Peralatan :
1. Generator / Genset
2. Onvomer/ Trafo las
3. Kabel las + dan -
4. Stang las (handle)
5. Topeng las
6. Kawat las
Kawat las yang biasa dipakai ada 3 jenis :
Diameter 2,6 mm untuk Pelat baja tipis, diameter 3,2 mm, dan 4,0 mm untuk plat baja
yang
lebih tebal Selain itu type Kawat RD 460 dan RD 260, yang biasa dipakai adalah
type RD 460.
Energi / daya yang digunakan untuk pengelasan yang sempurna :
– Untuk kawat diameter 2,6 mm —–> 3.000 Watt – 8.000 Watt
– Untuk kawat diamater 3,2 dan 4,0 mm ——> 5.000 Watt – 12000 Watt
Dihindarkan adanya pengelasan pokok setelah kap baja terpasang terhadap bahaya
keruntuhan.
Yang sangat penting untuk hasil yang ingin kita capai dalam melas konstruksi baja, ialah
cara melas, dimana yang perlu diperhatikan adalah keserbasamaan (keseragaman) dan
rupa las, serta kematangan pengelasan.
Setelah pengelasan biasanya akan timbul kerak-kerak las ini harus dibersihkan dengan
cara diketok-ketok dengan palu (hammer).
Untuk pondasi setempat ini perakitan tulangan dilakukan di luar tempat pengecoran di
lokasi proyek agar setelah dirakit dapat langsung dipasang dan proses pembuatan pondasi
Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari ukuran
pondasi setempat.
Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi setempat, dengan memperhitungkan
Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi dengan kawat pengikat agar kokoh
2) Pemasangan Tulangan
Setelah merakit tulangan pondasi setempat maka untuk pemasangan tulangan dilakukan
dengan cara manual karena tulangan untuk pondasi setempat ini tidak terlalu berat dan
Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan diletakkan tegak turus
Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan dasar tanah, jarak antara
tulangan dengan dasar tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan pengganjal yang di buat
dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah agar ada jarak antara tulangan dan
permukaan dasar tanah untuk melindungi/melapisi tulangan dengan beton (selimut beton)
Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka dapat langsung melakukan
pengecoran.
Volume Pekerjaan : 1114,01 Kg
Pekerjaan ini dilaksanakan selama 2 ( dua ) minggu, pelaksanaan dimulai dari minggu
ketigabelas hingga minggu keempat belas.
Yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk penyambungan kolom sedangkan
Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting,
Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus
Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.
Volume Pekerjaan : 136,50 M2
Pekerjaan ini dilaksanakan selama 3 ( tiga ) minggu, pelaksanaan dimulai dari minggu kedua
belas hingga minggu keempat belas.
2. Batu
Batu yang digunakan adalah batu belah atau batu bulat, batu kali yang dipecah salah satu
sisinya tidak rapuh tidak keropos, tidak berpori.
Berat jenis batu yang digunakan tidak boleh kurang dari 2,5 Ton m 3 dengan ukuran batu
berkisar antara diameter 15 - 30 cm.
Batubulat atau batu kali hanya boleh digunakan setelah salah satu sisinya dipecah atau
sesuai persetujuan Direksi. Dan digunakan bersama-sama dengan batu belah.
Untuk batu dari hasil galian, harus dibersihkan dari lapisantanah yang menyelimuti agar
permukaan batu bersih.
2. Pasir Pasangan
Pasir yang dimaksud disini lebih diutamakan pasir alam yang diambil dari sungai atau sumber
lain yang telah disetujui oleh Direksi. Tempat penimbunan penyimpanan harus bersih dari
sampah organik, sampah kimia, bebas dari banjir serta tidak terkontaminasi dengan bahan
lainnya , seperti air laut/garam dan lain-lainnya yang akan menurunkan mutu pasangan batu.
2. Semen yang digunakan adalah semen portland yang sesuai dengan konstruksi dan SNI dan
buatan dalam negeri.
4. Air
Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus jernih, bebas dari lumpur, bebas dari
bahan kimia, asam, minyak, garam serta bahan lain yang akan menurunkan mutu pasangan
batu.
Pasangan batu kali yang dipakai adalah dengan menggunakan perbandingan campuran 1 Pc : 4 Ps,
dimana pada komposisi tersebut pada setiap kubiknya adalah :
1.200 M3 Batu Kali
0.52 M3 Pasir Pasang
163 Kg Semen
Peralatan :
Molen
Kotak Penampung adukan
Cangkul, sekop, gerobak pengangkut / ember, drum, penampung air, slang air, plastik
pelindung hujan.
Kotak-kotak takaran pasir dan semen dengan ukuran sama dalam jumlah yang secukupnya
sesuai perbandingan kebutuhan semen dan pasir untuk adukan perekat pasangan batu.
Check
Pemasangan
Profil
LIDYA ERI, ST
Direktris