Anda di halaman 1dari 34

Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab.

Lima Puluh Kota

SPESIFIKASI UMUM

PASAL1
KETENTUAN UMUM

1. UMUM
1.1. Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan terletak pada :
Kabupaten : Lima Puluh Kota
Provinsi : Sumatera Barat

1.2. Ruang Lingkup Pekerjaan


a. Pekerjaan persiapan
b. Pekerjaan Konstruksi

2. KETENTUAN UMUM
Pekerjaan harus dilaksanakan menurut peraturan dan syarat-syarat serta gambar
bestek. Segala perubahan hanya dianggap sah dan dibenarkan apabila mendapat
persetujuan pengawas lapangan secara tertulis.Segala perintah dan petunjuk dari
pengawas lapangan harus ditaati dan dilaksanakan dengan baik demi sempurnanya
pekerjaan. Pada akhir pelaksanaan dan setelah berakhirnya masa pemeliharaan,
pekerjaan harus diserahkan kepada pengawas lapangan dalam keadaan baik dan
memuaskan, yang disertai Berita Acara Penyerahan Pekerjaan dalam keadaan baik
dan memuaskan.
Untuk penawaran kecil 80%, akan dilakukan evaluasi kewajaran harga.

3. FASILITAS PELAKSANAAN
Semua fasilitas pelaksanaan (temporary works) harus disimpan, dilakukan,
dioperasikan dan dipelihara oleh Penyedia Jasa, kecuali yang sudah diatur dalam
kontrak. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab dan memelihara semua jalan,
jembatan, saluran, tanggul dan lain-lain yang digunakan pada waktu pelaksanaan
pekerjaan. Sebelum mengangkut, membawa dan memindahkan peralatan berat,
Penyedia jasa harus menginspeksi batas-batas beban yang diizinkan pada jalan-jalan
yang akan dilewati. Oleh karena itu Penyedia Jasa harus membicarakan dengan
pengawas lapangan atau yang berwenang sebelum memulai pekerjaan. Penyedia
jasa harus memelihara/melindungi sarana lingkungan dan lain-lain pada waktu dan
akibat dari pelaksanaan pekerjaan. Jika menurut pengawas lapangan, Penyedia jasa
beroperasi diluar areal lokasi Pekerjaan dan mengakibatkan kerusakan
alam/lingkungan, maka pengawas lapangan berhak untuk meminta kepada Penyedia
jasa untuk melakukan perbaikan atas beban Penyedia Jasa. Untuk melakukan
pemeliharaan, perbaikan dan modifikasi yang dilakukan Penyedia Jasa terhadap hal-
hal tersebut diatas adalah menjadi tanggung jawab Penyedia jasa.Penyedia Jasa
harus menjaga setiap kemungkinan bahaya yang akan timbul. Oleh karena itu

Page 1
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

Penyedia Jasa harus dapat mengatur peralatan pelaksanaan maupun bahan di lokasi
dengan sebaik-baiknya terhadap pengangkutan, penempatan material dan pengisian
bahan bakar untuk peralatan dan kendaraan yang dipergunakan untuk mencegah
terjadinya bahaya kebakaran. Semua material, peralatan untuk keperluan
pelaksanaan disiapkan oleh Penyedia Jasa setiap saat dan Penyedia Jasa harus
menyiapkan fasilitas pengecekan tanpa meminta tambahan biaya untuk keperluan
tersebut.

4. MANAJEMEN PELAKSANAAN PEKERJAAN


Pelaksana harus mampu membuat ramcangan urutan pekerjaan dan mampu
membuat metoda kerja sesuai dengan item pembayaran sesuai dengan daftar
kuantitas dimaksudkan untuk mendapatkan suatu cara pelaksanaan yang efektif dan
efisien berdasarkan kondisi lapangan yang ada dan tetap mengendalikan resiko
selama pelaksanaan hingga selesai pekerjaan.
Manajemen Pelaksanaan Pekerjaan antara lain :
a. Pengaturan Lokasi
Pelaksana mampu menata penempatan peralatan dan bahan dan tenaga yang
disesuaikan dengan urutan pekerjaan dan metoda kerja yang diterapkan.
b. Urutan Pekerjaan
Mampu menyusun urutan pelaksanaan fisik pekerjaan dilapangan dan sangat
penting dan sebagai dasar utuk memobilisasi dan demobilisasi tenaga, alat,
material sesuai dengan ukuran dan waktu pada saat dibutuhkan
c. Metoda Kerja
Mampu Menyusun metoda kerja secara rinci sesuai dengan persyaratan
teknis konstruksi dan persyaratan lain yang berdasarkan urutan Pekerjaan
dan mengacu pada dokumen kontrak.
d. Rencana Kendali Mutu
Untuk Menjamin tercapainya suatu mutu pekerjaan sesuai yang
dipersyaratkan, pelaksana harus membuat pedoman pengendalian mutu
pekerjaan yaitu Rencana Kendali Mutu yang dimulai dari proses kegiatan
pembuatan shop drawing, proses pengadaan dan mobilisasi material, alat dan
proses pemilihan tenaga pelaksana terampil.
e. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3)

5. PERALATAN
Penyedia Jasa harus menyediakan sendiri semua peralatan kerja dalam jumlah yang
cukup sesuai dengan jenis dan volume pekerjaan. Disamping peralatan kerja utama,
Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan kerja bantu yang cocok dan lazim
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini serta jumlah yang cukup. Selama
berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyediakan
penerangan pada malam hari sehingga seluruh lokasi kerja dapat dikontrol pada
malam hari.

Page 2
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

Memiliki kemampuan menyediakan peralatan utama untuk pelaksanaan


pekerjaan, yaitu:
Kepemilika/status
No Jenis Kapasitas Jumlah
1 Excavator Setara PC-200 2 Milik sendiri/ Sewa Beli/ Sewa
2 Waterpass - 1 Milik sendiri/ Sewa Beli/ Sewa
3 Total Station - 1 Milik sendiri/ Sewa Beli/ Sewa
Keterangan:
Cantuman merk, tipe, dan lokasi untuk keperluan pembuktian lapangan.

6. FOTO DOKUMENTASI DAN VIDEO


Penyedia Jasa harus membuat foto-foto dokumentasi dan video menggunakan drone
dalam tahapan pekerjaan sebagai berikut :
 Sebelum pekerjaan dimulai (0%)
 Pekerjaan mencapai 25%, 50% dan 75%
 Pekerjaan selesai seluruhnya (100%)
Tata cara pengambilan foto dokumentasi dan video diambil dalam arah dan tempat
yang sama setiap tahapan sehingga dapat menggambarkan kemajuan secara
kronologis dan jelas. Foto-foto yang baik khususnya yang dapat menunjukkan
tahapan pekerjaan 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%, yang dianggap penting disusun
dalam album dan diserahkan kepada Direksi sebanyak 3 (tiga) rangkap beserta
softcopy foto dokumentasi dan video yang disimpan dalam flashdisk, dan
selanjutnya menjadi dokumen proyek.

7. GAMBAR DAN KETENTUAN UKURAN


Penyedia Jasa diwajibkan untuk memeriksa kecocokan ukuran dalam gambar
rencana dengan keadaan setempat. Apabila terdapat kelainan atau tidak sesuai
keadaan lapangan, maka Penyedia Jasa harus segera memberitahukan kepada
pengawas lapangan. Pengawas lapangan akan menentukan perubahan pada rencana
pekerjaan yang tidak sesuai dengan keadaan lapangan tersebut. Gambar-gambar
tender nantinya akan dilampirkan dalam Kontrak yang juga di pergunakan sebagai
gambar rencana untuk melaksanakan pekerjaan. Ukuran-ukuran pokok dapat dilihat
pada gambar rencana, ukuran-ukuran yang tidak tercantum dalam gambar atau
kurang jelas, dapat ditanyakan kepada pengawas lapangan Gambar- gambar detail
yang belum ada dan dianggap perlu oleh pengawas lapangan harus dibuat oleh
Penyedia Jasa berupa gambar kerja dan sebelum dilaksanakan harus diperiksa dan
disetujui oleh pengawas lapangan serta menjadi milik pengawas lapangan. Apabila
selama pelaksanaan ada perubahan - perubahan, Penyedia Jasa harus menyerahkan
gambar - gambar revisi yang telah disetujui direksi dalam rangkap 3 (tiga), masing-
masing :
 1 (satu) set untuk Penyedia Jasa
 1 (satu) set untuk Pengawas Lapangan
 1 (satu) set untuk Pengguna Jasa

Page 3
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

Perubahan-perubahan gambar dapat dibuat dengan tinta merah diatas gambar cetak
aslinya. Catatan dari gambar revisi pada gambar tersebut, harus diserahkan kepada
pengawas lapangan untuk mendapatkan persetujuan sebelum pelaksanaan
pekerjaan pada bagian tersebut dimulai.

8. PENGAMANAN
Penyedia Jasa berkewajiban menjaga keamanan dan tata tertib ditempat pekerjaan.
Penyedia Jasa berkewajiban mengambil tindakan yang perlu demi keamanan
pekerjaan. Tempat pekerjaan harus senantiasa bersih dan teratur rapih. Penyedia
Jasa wajib menolak orang-orang yang dinilai pengawas lapangan mengganggu
jalannya pekerjaan. Bila perlu pengawas lapangan minta bantuan penguasa setempat
dan Pemborong tidak berhak menuntut ganti rugi karenanya.

9. KESELAMATAN KERJA (K-3)


Penyedia Jasa diwajibkan memberi jaminan kesehatan dan keamanan serta
keselamatan bagi para karyawan dan pekerja-pekerja. Biaya perawatan menjadi
beban Penyedia Jasa. Penyedia Jasa berkewajiban membayar Asuransi Tenaga
Kerja sesuai peraturan yang berlaku. Pemborong berkewajiban mematuhi semua
peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan dalam undang-undang perburuhan
dan sosial yang berlaku di Indonesia.

Memiliki kemampuan menyediakan personel manajerial untuk pelaksanaan


pekerjaan, yaitu:

Jabatan Pengalaman
Tingkat dalam Sertifikat Kebutuhan
No Pendidikan Kerja Kompetensi Kerja Personil
pekerjaan Profesional
/ Ijazah yang akan (Tahun)
dilaksanakan
Tenaga Ahli

SKT Pelaksana
S1 Teknik Site Manager Saluran Irigasi 1 orang
1 Sipil 5
[TS 031]
S1 / D III
2 Petugas K3 Sertifikat K3
Teknik 3 1 orang
Penata SKT Penata
S1
3 Taman/ 3 Taman/Landscape 1 orang
Arsitektur
Landscape [TA 029]
Tenaga Pendukung
Surveyor/
D3 Juru Ukur/ SKT Teknisi Survey
Geodesi/ Teknisi Pemetaan
1 Survey 5 1 orang
SMK/ SMU [TS 004]
Pemetaan

Page 4
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

D III Teknik
Quantity 5 SKT Teknisi 1 orang
2 Sipil/ SMK/
Perhitungan
Kuantitas Pekerjaan
STM
Sumber Daya Air
[TS 035]

D III Teknik SKT Juru Gambar/


Juru
3 Sipil/ SMK/ 3 Draftman – Sipil 1 orang
Gambar
STM [TS 003]
Keterangan:
1. Sertifikat Kompetensi Kerja dibuktikan saat rapat persiapan penunjukan
penyedia;
2. Pengalaman kerja dihitung per tahun tanpa memperhatikan lamanya
pelaksanaan konstruksi (dihitung berdasarkan Tahun Anggaran).

10.RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)


Penyedia menyampaikan pakta komitmen dan penjelasan manajemen risiko
serta penjelasan rencana tindakan sesuai tabel jenis pekerjaan dan identifikasi
bahayanya di bawah ini:
No. Jenis/Tipe Pekerjaan Identifikasi Bahaya
1. Galian Tanah dengan alat - Terbentur Alat Berat
berat
2. Pemasangan Bronjong - Terhimpit Batu
- Luka akibat Kawat
3. Pemasangan - Kecelakaan atau terluka akibat metode
Geotextile pemasangan tidak benar

11.MANAJEMEN LALU LINTAS


Pelaksana harus membuat suatu pengaturan laul lintas yang mana dalam
pelaksanaan pekerjaan lalu lintas eksisting tidak terganggu. Antara lain :
a. Koordinasi dengan pihak berwenang.
b. Petugas bendera
c. Rambu-rambu lalu lintas
d. Dan sosialisasi dengan pengguna jalan dengan menggunakan spanduk yang
memberikan informasi yang jelas kepada para pengguna jalan dan diletakkan
pada tempat yang mudah terlihat dan dibaca oleh pengguna jalan/masyarakat
umum.

12.PROGRAM PELAKSANAAN
Penyedia Jasa harus membuat program pelaksanaan sesuai dengan syarat- syarat
kontrak. Program tersebut harus di buat dalam bentuk barchart dan daftar yang
memperlihatkan setiap kegiatan :
a. Jenis Kegiatan dan volume
b. Waktu Pelaksanaan

Page 5
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

c. Program dan realisasi kemajuan pekerjaan


d. Jumlah dan jenis tenaga kerja, peralatan dan material yang diperlukan
Aktivitas yang terlihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan
pekerjaan mobilisasi, persiapan dll, serta kelonggaran waktu dengan adanya hari
libur umum.

13.RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN KONTRAK (PRE CONSTRUTION MEETING)


a. Sebelum Pelaksanaan Kontrak, pengguna jasa bersama-sama dengan
Penyedia Jasa, unsur perencanaan, dan unsur pengawasan, terlebih dahulu
menyusun rencana pelaksanaan kontrak.
b. Pengguna jasa harus menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan
kontrak (Pre-Constrution Meeting) selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak
tanggal diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
c. Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan
kontrak adalah :
 Organisasi kerja.
 Tata cara pemgaturan pelaksanaan pekerjaan.
 Jadwal pelaksanaan pekerjaan.
 Jadwal pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan personil.
 Penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan pekerjaan.
 Pendekatan kepada masyarakat dan Pemerintah Daerah setempat mengenai
rencana kerja.
 Penyusunan program mutu (program penerapan sistim jaminan mutu).

14.PROGRAM PENERAPAN SISTIM JAMINAN MUTU


Program penerapan sistim jaminan mutu harus disusun oleh Penyedia Jasa dan
disepakati pengguna jasa pada saat rapat persiapan pelaksanaan kontrak dan dapat
direvisi sesuai dengan kondisi lapangan. Program penerapan sistim jaminan mutu
berisi tentang :
a. Informasi pengadaan jasa
b. Organisasi pengguna jasa dan penyedia jasa
c. Jadwal pelaksanaan
d. Prosedur pelaksanaan pekerjaan
e. Prosedur instruksi kerja
f. Pelaksana kerja

15.RAPAT BERSAMA
a. Rapat Mingguan :
Tempat : Kantor Direksi (pengawas lapangan)
Pelaksanaan : Minimum satu kali tiap minggu, tergantungkebutuhan.
Peserta : Pengawas Lapangan, Site Manager dan Pelaksana.
b. Rapat Bulanan :
Tempat : Kantor PPK

Page 6
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

Pelaksanaan : Minimum satu kali tiap minggu, tergantungkebutuhan.


Peserta : PPK. Pelaksana Teknis, Pengawas Lapangan, Pimpinan
Perusahaan, Site Manager.
Tujuan dari rapat bersama ini antara lain :
 Membahas dan evaluasi kemajuan pekerjaan dalam bulan tersebut
termasuk hambatan yang timbul.
 Menyusun program pelaksanaan untuk pekerjaan bulan berikut.

16.LAPORAN HASIL PEKERJAAN


a. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan,
seluruh aktifitas kegiatan pekerjaan dilapangan dicatat di dalam buku harian
sebagai “Laporan Harian“ pekerjaan.
b. Laporan Harian dibuat oleh Penyedia Jasa, diperiksa dan disetujui oleh pengawas
pekerjaan.
c. Laporan Harian berisi :
 Kuantitas dan macam bahan yang berada dilapangan
 Penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya
 Jumlah jenis dan kondisi peralatan
 Kuantitas jenis pekerjaan yang dilaksanakan
 Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang
berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan
d. Laporan Mingguan dibuat setiap minggu yang terdiri dari rangkuman laporan
harian dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu,
serta hal-hal penting yang timbul atau berhubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan.
e. Laporan Bulanan dibuat setiap bulan yang terdiri dari rangkuman Laporan
Mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan,
serta hal-hal penting yang timbul atau berhubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan selama bulan Laporan.
f. Laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan dibuat dalam rangkap 4
(empat) yang terdiri dari :
 2 (dua) rangkap untuk PPK
 1 (satu) rangkap untuk pengawas lapangan/Ketua Direksi
 1 (satu) rangkap untuk penyedia jasa sebagai arsip
g. Selambat-lambatnya akhir minggu pertama bulan berikutnya penyedia jasa telah
menyerahkan 2 (dua) rangkap laporan bulanan yang telah disetujui pengawas
lapangan/Ketua Direksi ke kantor PPK.

17.BAHAN DAN PERLENGKAPAN


17.1. Bahan
Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini terdiri dari kandungan
lokal 100 % (Produksi dalam Negeri).Penyedia jasa harus menyediakan
semua bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan Pekerjaan,

Page 7
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

berkualitas baik serta sesuai dengan standar Nasional (SNI) dan Standar
Industri Indonesia (SII), atau sesuai dengan standar yang diberikan dalam
Spesifikasi dan mendapatkan persetujuan pengawas lapangan sebelum bahan
tersebut dipakai. Bila Penyedia jasa dalam mengusulkan penyediaan bahan
tidak sesuai dengan suatu standar dan spesifikasi seperti tersebut diatas,
Penyedia jasa harus segera memberitahukan kepada PPK secara tertulis untuk
mendapatkan jawaban apakah bahan tersebut dapat digunakan atau tidak.
17.2. Peralatan
Penyedia jasa harus segera menyediakan semua peralatan yang diperlukan
dalam pelaksanaan dalam jumlah yang cukup dan jenis alat yang sesuai.
Apabila pengawas lapangan memandang belum sesuai dengan kontrak, maka
Penyedia jasa harus segera memenuhi kekurangannya agar pekerjaan dapat
dikerjakan dengan sempurna.

17.3. Bahan Pengganti


Penyedia jasa harus mendatangkan bahan yang ditentukan, apabila bahan
tersebut tidak tersedia di pasaran, maka dapat digunakan bahan pengganti
yang sesuai dengan mendapat izin tertulis dari PPK.
17.4. Pemeriksaan Bahan/Material
Material yang akan digunakan oleh Penyedia jasa harus mendapat
persetujuan dari PPK.

18.LAIN-LAIN
Hal-hal yang belum terdapat dalam persyaratan ini yang diperkirakan akan
berpengaruh dalam pelaksanaan pekerjaan, akan di tambahkan di dalam Aanwijzing
(Peninjauan Lapangan).

PASAL2
PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Mobilisasi
Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan dalam waktu 15 (lima
belas) hari sejak diterbitkan SPMK yang meliputi :
 Mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan dalam
pelaksanaanpekerjaan.
 Mempersiapkan fasilitas kantor, rumah, gudang dan sebagainya.
 Mendatangkan personil-personil.
 Mobilisasi peralatan terkait dan personil Penyedia Jasa dapat dilakukan
secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.

2. Sosialisasi dan Koordinasi

Page 8
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai kontraktor bersama-sama konsultan


pengawas dan pemilik pekerjaan beserta instansi terkait melakukan sosialisasi
kepada masyarakat setempat agar masyarakat bisa memahami kegiatan yang akan
dilaksanakan sehingga dapat meminimalisir timbulnya konflik atau persepsi-
persepsi negative masyarakat.
Sosialisasi dan koordinasi tetap dilakukan selama jalannya proyek sehingga dapat
memperoleh informasi dan masukan dari masyarakat serta pemecahan masalah
yang timbul selama pelaksanaan proyek.

3. Pembersihan Lapangan
Penyedia jasa harus membersihkan lapangan kerja sebelum pekerjaan di mulai dari
semua tumbuhan, termasuk pohon-pohon, akar-akaran dan lain-lain pada daerah
tertentu ditempat pekerjaan. Semua hasil pembongkaran / pembersihan tersebut
dibuang ketempat yang telah ditunjuk oleh pengawas lapangan. Ukuran -ukuran
daerah yang akan dibersihkan tercantum pada gambar-gambar rencana atau
ditentukan oleh PPK sebelum pelaksanaan pekerjaan.

4. Pekerjaan Pengukuran
4.1. Titik Tetap (Bench Mark)
Sebelum pekerjaan dimulai Pengawas Lapangan menentukan titik tetap lapangan
yang ketinggiannya akan diberikan secara tertulis pada pihak Penyedia jasa. Titik
tetap ini akan merupakan titik utama dalam melaksanakan pekerjaan dan
digunakan sebagai dasar untuk menentukan titik duga ( peil - peil ) pada sumbu
tanggul dan bangunan-bangunan lainnya. Selama pelaksanaan, Penyedia jasa
diwajibkan untuk menjaga dan mencegah kemungkinan-kemungkinan rusak dan
berubahnya titik tetap. Jika merasa perlu Pengawas Lapangan dapat
memerintahkan kepada pemborong untuk mengadakan pengecekan peil titik
tetap lainnya.
4.2. Pengukuran Mutual Check
Untuk menerapkan gambar rencana yang ada terhadap kondisi lapangan, maka
Pengawas Lapangan bersama-sama dengan Pihak Penyedia jasa melaksanakan
pengukuran Mutual Check untuk menentukan duga (peil) terhadap pekerjaan
yang akan dilaksanakan. Pengukuran dilaksanakan sesuai dengan ukuran-
ukuran yang ada pada gambar rencana. Apabila terdapat elevasi pada gambar
yang tidak sesuai, agar tidak mengganggu lancarnya pelaksanaan pekerjaan,
gambar akan disesuaikan dengan keadaan lapangan. Pengukuran terakhir
dilaksanakan setelah pelaksanaan pekerjaan selesai, yakni pada saat pekerjaan
akan diserah terimahkan. Pengukuran meliputi : Pengukuran elevasi, panjang dan
lebar bangunan.
4.3. Pekerjaan Uitzet dan Pemasangan Profil
Dalam segala hal sebelum memulai melaksanakan pekerjaan, Penyedia jasa
harus melakukan pekerjaan uitzet yang meliputi penentuan elevasi dan (poros)
bangunan yang dikerjakan, dengan melakukan pemasangan profil dan

Page 9
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

mengambil ketinggian terhadap daerah yang diduduki pekerjaan dengan


menggunakan Bench Mark (BM) atau titik referensi yang disetujui Pengawas
Lapangan. Pada pemasangan profil digunakan kayu yang bermutu baik dengan
ukuran 4 cm x 6 cm atau papan dengan ukuran 2,5 cm x 25 cm, sedemikian
rupa sehingga membentuk profil yang sesuai dengan bentuk bangunan yang
akan dikerjakan. Pembuatan profil harus betul-betul kuat tidak berubah
selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung. Pada pemasangan profil ini diberi
tanda untuk mendapatkan batas-batas peil pekerjaan yang dipakai sebagai
pengontrol untuk menentukan posisi bangunan yang akan dibuat. Profil untuk
tanggul dan galian harus dipasang pada tiap-tiap jarak maksimum 50 m.

5. Jalan Logistik/Jalan Sementara/Akses Road


Penyedia jasa harus membuat jalan logistik /jalan sementara menuju lokasi
pekerjaan, termasuk jembatan sementara bila diperlukan untuk mengangkut bahan
dan peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan Jalan sementara tersebut harus
bebas dari segala hambatan yang mungkin dapat mengganggu kelancaran pekerjaan
dan harus tetap terpelihara baik, sampai seluruh kegiatan pekerjaan selesai. Penyedia
jasa harus menjaga/bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi pada jalan
sementara yang dibuat selama pekerjaan berlangsung. Jalan sementara yang dibuat
harus memiliki jarak terpendek dari jalan umum yang ada menuju lokasi pekerjaan.
Pengawas Lapangan akan memberikan petunjuk yang harus dipatuhi oleh Penyedia
jasa sehubungan dengan pembuatan jalan sementara tersebut. Penyedia jasa
hendaknya berpegang pada semua peraturan dan ketentuan hukum yang
berhubungan dengan penggunaan arah angkutan umum dan bertanggung jawab
terhadap kerusakan akibat penggunaan jalan tersebut.

6. Direksi Keet (Kantor Lapangan)


Penyedia jasa harus menyediakan/membuat kantor sementara dilapangan (Direksi
Keet) untuk tempat kegiatan administrasi lapangan sesuai petunjuk Pengawas
Lapangan guna effisiensi dan kelancaran kerja.
a. Direksi Keet harus dibuat memenuhi syarat kesehatan dengan ventilasi yang
cukup dan dilengkapi lampu penerangan pada waktu malam hari.
b. Direksi Keet harus dilengkapi dengan Item penunjang untuk keperluan Pengawas
Lapangan sebagai berikut :
 1 Stel meja kursi tamu
 1 Stel Meja tulis dengan dua kursi
 1 Almari kantor
 1 Kotak PPPK lengkap dengan isinya
 White board, alat tulis, penghapus
 ATK
 dll.
Biaya Direksi Keet Sudah termasuk dalam biaya penawaran

Page 10
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

7. Papan Nama Pelaksana Kegiatan


Penyedia jasa harus membuat papan nama Pelaksana Kegiatan. Bentuk, ukuran dan
warna akan ditentukan oleh Pengawas Lapangan dan dipasang ditepi jalan masuk
lokasi pekerjaan sesuai petunjuk dari Pengawas Lapangan. Papan nama Pelaksana
Kegiatan harus sudah terpasang pada saat memulai pekerjaan.

8. Sarana dan Kelengkapan Penunjang Lain-lain


a. Pelaksana harus memperhitungkan adanya fasilitas penerangan dan penyedia air
bersih yang cukup pada saat pelaksanaan pekerjaan.
b. Pelaksana harus menyediakan lampu-lampu penerangan apabila pekerjaan
tersebut dilaksanakan pada malam hari, termasuk pula kabel-kabel serta alat
yang diperlukan yang akan menjamin lancarnya pekerjaan.
c. Pelaksana harus menyediakan rambu-rambu untuk keperluan lalu lintas melewati
jalan dan rambu tersebut cukup jelas untuk menjamin lancarnya pekejaan.
d. Kotak obat-obatan lengkap dengan isinya dan P3K harus selalu tersedia selama
masa pelaksanaan pekerjaan.
e. Pelaksana harus mengusahakan atas tanggungannya sendiri, langkah-langkah dan
peralatan yang perlu untuk dilindungi dan bahan-nahan yang digunakan agar
tidak rusak dan berkurangnya mutu karena pengaruh cuaca dll.
f. Penyedia harus menyediakan kendaraan penunjang untuk kebutuhan
pengawasan pekerjaan.

PASAL3
ADMINISTRASI
1. Bouwheer Direksi dan Pengawas
1.1. Sebagai Pemilik Pekerjaan (Bouwheer) adalah :
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, dalam hal
ini diwakili oleh Pejabat Pembuat Komitmen
1.2. Bertindak sebagai Direksi Pekerjaan ialah PPK.
1.3. Dalam pelaksanaan tugasnya sehari - hari, Pejabat Pembuat Komitmen
menunjuk pembantu -pembantunya sebagai pengawas pekerjaan.
1.4. Semua perintah dan petunjuk dari pengawas,dianggap sebagai ketentuan dari
PPK, selama tidak menyimpang dari syarat-syarat pekerjaan ini dan semua
peraturan yang berlaku.

2. Penyedia Jasa dan Site Manager


2.1. Penyedia Jasa ialah orang atau Badan Usaha yang telah ditunjuk oleh PPK untuk
melaksanakan pekerjaan ini secara borongan.
2.2. Penyedia Jasa menunjuk seorang Site Manager yang bertanggung jawab
penuh dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari dan harus berada ditempat
Pekerjaan setiap hari. Penunjukan ini dapat diberitahukan secara tertulis
untuk mendapat persetujuan PPK. Site Manager sekurang-kurangnya berijazah
Sarjana Muda Jurusan Sipil dengan pengalaman minimal 10 tahun, atau seorang

Page 11
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

Insinyur Sipil yang berpengalaman sekurang- kurangnya 2 (dua) tahun yang


disetujui oleh PPK.
2.3. Jika PPK berpendapat bahwa wakil Penyedia Jasa tidak cakap dalam
melaksanakan tugasnya, maka PPK berhak memerintahkan kepada Penyedia
Jasa untuk mengganti wakil Penyedia Jasa atau Site Manager tersebut dengan
orang lain dan harus mendapat persetujuan dari PPK.

3. Sub Penyedia Jasa/Tark Werker


Penyedia Jasa dapat bekerja sama dengan perusahaan Golongan Ekonomi Lemah
sebagai Sub Penyedia Jasa.
3.1. Pekerjaan yang dapat disubkontrakkan tidak boleh merupakan pekerjaan utama.
3.2. Bila Penyedia Jasa menggunakan Sub Penyedia Jasa, semua tanggung jawab
tetap pada Pihak Penyedia Jasa.
3.3. Direksi tidak bertanggung jawab atas Pembayaran pihak Penyedia Jasa kepada
Sub Penyedia Jasa.

4. Tugas Umum Direksi


4.1. Mengarahkan Penyedia Jasa agar mengenal serta menguasai keadaan
lapangan sehingga pekerjaan dapat dimulai dan di selesaikan tepat pada
waktunya.
4.2. Memberi petunjuk kepada Penyedia Jasa mengenai penempatan bahan-bahan
bangunan serta cara penyimpanannya, lokasi galian tanah dan pembuangan
tanah.
4.3. Memberi bimbingan kepada Penyedia Jasa agar pekerjaan dikerjakan sesuai
kualitas dan kwantitas yang disyaratkan (bestek).
4.4. Memberikan persetujuan atau menolak bahan-bahan bangunan yang akan
dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan dan menunjuk tempat buangan
bahan-bahan yang ditolak oleh Pengawas Lapangan.

5. Tugas Umum Penyedia Jasa


5.1. Wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat,
gambar bestek dan petunjuk dari PPK Sungai dan Pantai I, SNVT PJSA WS.
Indragiri-Akuaman, WS. Kampar, WS. Rokan Provinsi Sumatera Barat sehingga
dapat dicapai kwalitas pekerjaan yang disyaratkan.
5.2. Wajib melaksanakan perintah-perintah dari PPK Sungai dan Pantai I, SNVT PJSA
WS. Indragiri-Akuaman, WS. Kampar, WS. Rokan Provinsi Sumatera Barat yang
sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat yang menjamin bahwa
pelaksanaannya dapat dikerjakan.
5.3. Wajib mengikuti rencana kerja yang diajukan oleh Penyedia Jasa yang telah
disetujui oleh PPK Sungai dan Pantai I, SNVT PJSA WS. Indragiri-Akuaman, WS.
Kampar, WS. Rokan Provinsi Sumatera Barat.
5.4. Wajib tunduk kepada keputusan-keputusan yang diambil PPK Sungai dan
Pantai I, SNVT PJSA WS. Indragiri-Akuaman, WS. Kampar, WS. Rokan Provinsi

Page 12
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

Sumatera Barat yang berhubungan dengan kesalahan-kesalahan dan kelalaian-


kelalaian yang dibuat oleh Penyedia Jasa, juga yang berhubungan dengan adanya
perbedaan antara gambar yang satu dengan yang lainnya atau gambar dengan
peraturan dan syarat-syarat.
5.5. Wajib memperbaiki kerusakan-kerusakan dan kekurang sempurnaan pekerjaan.
5.6. Wajib membuat laporan kepada pengawas setiap hari (laporan harian), laporan
mingguan dalam laporan bulanan.
Laporan harian berisi antara lain :
a. Jumlah pekerja, tukang mandor dan lain-lain.
b. Bahan-bahan yang datang yang digunakan dan yang masih tersedia serta
material yang ditolak.
c. Prestasi tiap jenis pekerjaan yang dicapai.
d. Jenis dan jumlah alat serta kondisi masing-masing alat, baik yang
dioperasikan hari itu maupun yang tidak dioperasikan.
e. Lain-lain yang diperintahkan PPK.
Masalah Teknis yang terjadi dilapangan.
5.7. Penyedia Jasa harus menyediakan antara lain :
 Alat tulis kantor/penghapus secukupnya
 Buku Harian
 Buku perintah Direksi
 Kertas gambar secukupnya
 Notebook minimal 2 (dua) buah
 Alat Komunikasi (walkie talkie) minimal 3 buah.

6. Pekerjaan Yang Tidak Lancar


6.1. Bagi pekerjaan yang tidak lancar yaitu yang tidak sesuai dengan rencana kerja,
terlalu lambat atau terhenti sama sekali, maka PPK akan memberi peringatan-
peringatan / teguran-teguran dan petunjuk-petunjuk Penyedia Jasa.
6.2. Apabila penyedia jasa tidak mengindahkan petunjuk-petunjuk dalam ayat diatas,
maka PPK membatalkan Kontrak secara sepihak kemudian menunjuk pihak
ketiga untuk melanjutkan pekerjaan tersebut.
6.3. Pekerjaan yang telah dicapai oleh Penyedia Jasa sampai dengan pembatalan-
pembatalan kontrak akan diperhitungkan oleh PPK.

7. Perubahan Kegiatan Pekerjaan (Pekerjaan Tambah dan Kurang).


7.1. Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi lapangan pada saat
pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen
kontrak maka pengguna jasa bersama penyedia jasa dapat melakukan
perubahan kontrak yang meliputi :
a) Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam
kontrak.
b) Menambah atau mengurangi jenis pekerjaan.
c) Mengubah spesifikasi pekerjaan sesuai kebutuhan lapangan

Page 13
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

d) Melaksanakan pekerjaan tambah yang belum tercantum dalam kontrak


yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.
7.2. Pekerjaan tambah dan kurang hanya boleh dilakukan penyedia jasa atas
perintah /persetujuan tertulis dari pengguna jasa.
7.3. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh pengguna jasa secara tertulis
kepada penyedia jasa ditindak lanjuti dengan negosiasi teknis dan harga dengan
tetap mengacu pada ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam kontrak awal.
7.4. Untuk perhitungan pekerjaan tambahan atau kurang digunakan harga-harga
satuan yang tercantum dalam kontrak.
7.5. Untuk pekerjaan tambah yang belum tercantum dalam kontrak akan dilakukan
negosiasi teknis dan harga oleh pengguna jasa.
7.6. Pekerjaan tambah dalam rangka penyelesaian pengadaan jasa pemborongan
nilainya tidak lebih 10% dari harga yang tercantum dalam kontrak awal.

8. Rencana Kerja
8.1. Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana kerja untuk mendapatkan
persetujuan dari PPK paling lambat satu minggu setelah dikeluarkan surat
perintah mulai kerja (SPMK).
Rencana kerja meliputi :
a. Rencana Umum Pekerjaan.
b. Organisasi dan tanggung jawab staf Penyedia Jasa.
c. Daftar dan jumlah peralatan dan material yang akan digunakan.
d. Time Schedule dan jadwal umum pelaksanaan.
e. Metode Pelaksanan, mulai dari pekerjaan persiapan, pengukuran, dst.
f. Data dan grafik curah hujan.
8.2. Persetujuan dari rencana kerja ini, sekali-kali tidak membebaskan penyedia
jasa dari tanggung jawab. Juga tidak berarti memberi hak pada penyedia jasa
untuk menuntut ganti rugi, bila dalam pekerjaan alat-alat bantu yang digunakan
atau urutan dari cara pelaksanaan ternyata tidak tepat.
8.3. Jika disebabkan oleh perubahan-perubahan keadaan, konstruksi atau
kelambatan-kelambatan kerja terdahulu, dengan persetujuan PPK Penyedia jasa
dapat menyusun kembali rencana kerjanya.

9. Larangan Pemindah Tanganan


9.1. Pekerjaan yang telah diterima oleh penyedia jasa tidak boleh dipindah
tangankan kepada pihak ketiga hingga pihak Penyedia jasa hanya bertindak
sebagai perantara saja.
9.2. Bila hal ini terjadi, maka PPK akan membatalkan perjanjian Kontrak pekerjaan
ini secara sepihak dan segala resiko ditanggung oleh pihak Penyedia Jasa.
Selanjutnya PPK berhak menunjuk pihak lain untuk melanjutkan pekerjaan ini.

Page 14
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

10.Pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan


10.1. Penyedia Jasa wajib minta kepada Direksi untuk memeriksa pekerjaan,
yang telah dikerjakan sebelum mulai melaksanakan pekerjaan selanjutnya.
10.2. Apabila Direksi menganggap perlu untuk memeriksa kemajuan
pekerjaan, atau apabila penyedia jasa memintanya secara tertulis untuk
penyerahan seluruh pekerjaan, sebagian pekerjaan atau guna permintaan
pembayaran termyn, maka penyedia jasa/wakilnya harus hadir ditempat
pekerjaan selama waktu pemeriksaan.
10.3. Hasil pemeriksaan ditulis pada buku progres laporan hasil pekerjaan yang
ditanda tangani kedua belah pihak.

11.Material Yang Didatangkan oleh Penyedia Jasa


11.1. Material yang dibeli oleh penyedia jasa dari leveransir, setelah sampai
ditempat pekerjaan dan disetujui oleh Direksi, leveransir tidak mempunyai hak
apapun lagi terhadap bahan-bahan tersebut.
11.2. Direksi tidak bertanggung jawab atas pembayaran penyedia jasa kepada
leveransir, dan ongkos angkut bahan-bahan ketempat pekerjaan menjadi beban
Penyedia Jasa.
11.3. Penyedia jasa wajib melapor kedatangan material ditempat pekerjaan
kepada Direksi untuk diperiksa.
11.4. Material yang ditolak oleh Direksi, harus disingkirkan dari tempat
pekerjaan semua biaya akibat penyingkiran bahan-bahan tersebut diatas
menjadi beban Penyedia jasa.
11.5. Bila Penyedia jasa menggunakan bahan-bahan yang belum diperiksa dan
tanpa izin Direksi, maka Direksi berhak memerintahkan Penyedia jasa untuk
membongkar pekerjaan yang telah dilaksanakan tersebut atas biaya
Penyedia jasa.
11.6. Penyedia jasa wajib segera membongkar pekerjaan - pekerjaan yang
menggunakan bahan-bahan yang ditolak Direksi atas biaya penyedia jasa.
11.7. Bila Penyedia jasa tetap menggunakan bahan-bahan yang ditolak oleh
Direksi, maka Direksi dapat menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang
sedang berlangsung. Pekerjaan dilanjutkan apabila Penyedia jasa telah
mengganti bahan-bahan yang ditolak dengan bahan yang baru dan
memenuhi syarat.

12.Gambar Kerja, Grafik dan Time Schedule


12.1. Penyedia jasa harus membuat gambar-gambar kerja, time schedule, grafik,
curah hujan, tenaga kerja dan sebagainya yang disyahkan oleh Direksi
(Rencana Kerja).
12.2. Penyedia jasa wajib mengisi grafik-grafik, cuaca sesuai kondisi tiap hari, time
schedule dan gambar- gambar kerja setiap hari sesuai dengan kemajuan
pelaksanaan pekerjaan.

Page 15
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

13.Jam kerja
13.1. Agar rencana pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya, maka
Penyedia jasa bekerja minimum 7 jam setiap hari.
13.2. Penyedia jasa dapat melaksanakan pekerjaan diluar jam kerja atau malam
hari demi kesempurnaan dan cepat selesainya pekerjaan, untuk ini Penyedia
jasa harus memberitahukan hal tersebut kepada Direksi secara tertulis sehari
sebelumnya.

14.Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan dan Peralatan


14.1. Penyedia jasa diharuskan menyediakan segala keperluan peralatan, bahan
dan tenaga kerja untuk pelaksanaan secara baik, effisiensi dan teratur sesuai
jadwal yang telah disetujui/disahkan oleh Direksi.

15.Perpanjangan Waktu Pelaksanaan


15.1. Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh pengguna jasa atas
pertimbangan yang layak dan wajar antara lain :
a. Pekerjaan tambah
b. Perubahan desain
c. Perubahan alam
d. Keterlambatan yang disebabkan oleh pihak pengguna jasa
e. Masalah yang timbul diluar kewenangan penyedia jasa
f. Keadaan Kahar (Force Majeur).
15.2. Pengguna jasa dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan atas
kontrak setelah melakukan penelitian dan evaluasi terhadap usulan tertulis
yang diajukan oleh penyedia jasa.
15.3. Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan dituangkan di dalam
Amandemen Kontrak.

16.Resiko dan Denda atas Kelambatan Penyerahan


16.1. Semua biaya material yang ditimbulkan akibat dikeluarkannya Surat
Perjanjian Kontrak ini menjadi beban Penyedai Jasa.
16.2. Apabila Penyedai Jasa tidak menyelesaikan pekerjaan pada waktu yang telah
ditetapkan, sesuai dengan yang tercantum dalam kontrak, maka Penyedia
Jasa dikenakan denda untuk setiap kelambatan 1/1000 (satu perseribu)
dari harga kontrak setiap hari keterlambatan.
16.3. Bersama denda maksimum sebesar 5 % (lima persen) dari nilai kontrak.

17.Perselisihan
17.1. Apabila terjadi perselisihan antara pihak Direksi dan pihak Penyedia jasa,
maka harus diusahakan penyelesaian secara musyawarah.
17.2. Jika perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka
dibentuk Panitia Arbitrage yang terdiri dari :
 Seorang wakil dari pihak Direksi

Page 16
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

 Seorang wakil dari pihak Pemborong


 Seorang ahli yang tidak ada sangkut pautnya dengan pekerjaan
tersebut
 Pengangkatannya disetujui oleh kedua belah pihak
17.3. Bilamana cara-cara diatas belum dapat dicapai penyelesaiannya, maka
perselisihan tersebut diajukan ke Pengadilan Negeri Padang.

18.Pembayaran Prestasi Pekerjaan


18.1. Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh
pengguna jasa, apabila penyedia jasa telah mengajukan tagihan disertai
laporan kemajuan hasil pekerjaan
18.2. Pengguna jasa dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari harus sudah mengajukan
surat permintaan pembayaran (SPP) untuk pembayaran prestasi kerja.
18.3. Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan dengan
sisitim sertifikat bulanan yang didasarkan pada prestasi pekerjaan yang telah
terpasang, tidak termasuk bahan, alat-alat yang ada dilapangan.
18.4. Pembayaran bulanan / termin harus dipotong jaminan pemeliharaan,
angsuran uang muka, denda (bila ada) dan pajak.
18.5. Untuk kontrak yang mempunyai Sub kontrak, permintaan pembayaran
kepada pengguna jasa harus dilengkapi bukti pembayaran kepada seluruh
Sub Penyedia Jasa sesuai dengan perkembangan (Progres) pekerjaannya.

19.Harga Satuan Pekerjaan


19.1. Harga satuan pekerjaan sudah termasuk biaya umum, keuntungan
Penyedia jasa, retribusi dan biaya lain.
19.2. Harga satuan selain memperhitungkan biaya langsung pelaksanaan
pekerjaan, secara proporsional harus sudah mencakup keuntungan, resiko,
pajak-pajak diluar PPN dan biaya Overhead baik office maupun site overhead
yang meliputi antara lain :
a. Pembayaran sewa untuk tanah/ganti rugi tanaman diluar tempat
pekerjaan (untuk tempat buangan hasil galian tempat pengambilan,
jalan masuk / jalan logistik dll).
b. Harga material dan angkutan material.
c. Biaya operasi alat yang digunakan (upah operator, bahan bakar,
pelumas serta perawatan alat dan penyusutan dll.
d. Sewa rumah okomodasi staf pelaksana.
e. Administrasi Bank.
f. Administrasi Teknik.
g. Pembuatan contruction drawing dan as build drawing dalam rangkap 3
(tiga).
h. Asuransi-asuransi meliputi : asuransi tenaga kerja, asuransi “ Property
Damage “ dan asuransi “pekerjaan”.
i. Kemungkinan kenaikan harga yang menjadi tanggungan Penyedia jasa.

Page 17
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

j. Pekerjaan pengukuran (mutual Check dan final Check).


k. Pembayaran pajak bahan tambang galian golongan C
l. Direksi Keet.

20.Keadaan Kahar (Force Majeur)


20.1. Yang dimaksud keadaan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar
kehendak para pihak sehingga pekerjaan yang telah ditentukan dalam kontrak
menjadi tidak dapat dipenuhi.
20.2. Apabila terjadi keadaan Kahar (Force Majeur) maka penyedia jasa
memberitahukan dalam waktu 14 (empat belas) hari dari hari terjadinya
keadaan Kahar dengan meyertakan pernyataan keadaan Kahar dari Instansi
yang berwenang.
20.3. Yang digolongkan keadaan Kahar (Force Majeur) adalah :
a. Peperangan
b. Kerusakan
c. Revolusi
d. Bencana Alam : Banjir, Gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah
longsor, wabah penyakit, dan angin topan.
e. Pemogokan
f. Kebakaran
g. Gangguan Industri Lainnya.

21.Penghentian dan Pemutusan Kontrak.


21.1. Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai.
21.2. Penghentian kontrak dilakukan karena terjadinya hal-hal duluar kekuasaan
kedua belah pihak, sehingga para pihak tidak dapat melaksanakan kewajiban
yang ditentukan di dalam kontrak antara lain adalah :
a. Timbulnya perang
b. Pemberontakan di Wilayah Republik Indonesia
c. Keributan, kekacauan dan huru-hara
d. Bencana alam
Dalam hal kontrak dihentikan, maka Pengguna jasa membayar
kepada Penyedia jasa sesuai dengan prestasi atau kemajuan
pelaksanaan proyek yang telah dicapai.
21.3. Pemutusan kontrak dilakukan bilaman penyedia jasa cidera janji, tidak
memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur didalam
kontrak.
21.4. Pemutusan kontrak dilakukan bilaman para pihak terbukti melakukan kolusi,
kecurangan atau tindak korupsi baik dalam proses pengadaan maupun
melaksanakan pekerjaan dalam hal ini, penyedia jasa dapat dikenakan
sanksi yaitu :
a. Jaminan pelaksanaan di cairkan dan disetorkan ke Kas Negara.
b. Sisa uang muka harus dilunasi oleh penyedia jasa
c. Pengenaan daftar hitam untuk jangka waktu tertentu.

Page 18
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

22.Serah Terima Pekerjaan


22.1. Setelah pekerjaan selesai 100 % (Seratus persen), Penyedia jasa mengajukan
permintaan secara tertulis kepada pengguna jasa untuk penyerahan
pekerjaan (Penyerahan pertama).
22.2. Pengguna jasa melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah
diselesaikan oleh Penyedia jasa.
22.3. Bilamana terdapat kekurangan - kekurangan dan atau cacat hasil pekerjaan,
Penyedia jasa wajib memperbaiki/menyelesaikannya.
22.4. Pengguna jasa menerima penyerahan pekerjaan setelah seluruh hasil
pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan kontrak (Berita Acara
Penyerahan Pertama) yang disertai bukti-bukti bahwa pekerjaan telah
selesai 100 % (Seratus persen) dan disertai pernyataan bahwa kewajiban
Penyedia jasa terhadap Pihak ke TIGA telah diselesaikan.
22.5. Pembayaran dilakukan sebesar 95 % (Sembilan puluh lima persen) dari nilai
kontrak, sedangkan yang 5 % (Lima persen), dari nilai kontrak yang
diterbitkan oleh Bank Umum atau oleh Perusahaan asuransi yang
mempunyai program asuransi kerugian (Surety bond) dan diasuransikan
kepada perusahaan asuransi di luar Negeri yang bonafit.
22.6. Penyedia jasa wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan
sehingga kondisi tetap seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan.
22.7. Setelah masa pemeliharaan berakhir, Penyedia jasa mengajukan permintaan
secara tertulis kepada Pengguna jasa untuk penyerahan akhir pekerjaan
(Penyerahan ke Dua).
22.8. Pengguna jasa menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah Penyedia jasa
melaksanakan semua kewajibannya selama masa pemeliharaan dengan
baik dan melakukan pembayaran sisa nilai kontrak yang belum dibayar.
22.9. Apabila Penyedia jasa tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan
sebagaimana mestinya, maka pengguna jasa berhak menggunakan
uang jaminan pemeliharaan untuk membiayai perbaikan /
pemeliharaan.

23.Penutup
Bilamana terdapat kekeliruan dalam peraturan dan syarat-syarat pelaksanaan
pekerjaan ini, maka akan ditinjau kembali/akan dibahas dalam Aanwyzing.Bilamana
dalam peraturan dan syarat – syarat pelaksanaan pekerjaan ini terdapat
kekurangan-kekurangan maupun pasal-pasal yang tidak dipergunakan, maka akan
diadakan ralat atau pasal-pasal tambahan.

Page 19
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

METODA PELAKSANAAN
DAN
SPESIFIKASI KHUSUS

PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA PENGENDALIAN


BANJIR BATANG SINAMAR DI KAB. LIMA PULUH KOTA

A. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pengukuran Ulang dan Gambar Purna Bangun


Pekerjaan pengukuran tersebut dimaksud dalam rangka mengukur potongan
memenjang dan potongan melintang pantai serta situasi, semua ini dilakukan untuk
melakukan perhitungan volume pelaksanaan Pekerjaan Mutual Check Nol (MC.0)
Actual Check (MC.100).
- Penyedia jasa diwajibkan menyiapkan gambar soft drawing (MC.0), Asbuild
Drawing (MC.100) dan keperluan lain selama berlangsungnya proyek.
Pengukuran asbuild Drawing dilakukan setelah pekerjaan dinyatakan selesai
semuanya (sebelum serah terima pertama) gambar-gambar ini diserahkan pada
saat penyerahan pekerjaan Ke-I (satu) / PHO, biaya pengukuran dan penggambaran
Asbuild Drawing ini tidak termasuk dalam biaya pengukuran Trase dan Crossection
diawal pekerjaan, biaya pengukuran dan biaya penggambaran ini harus sudah
dimasukan kedalam Harga Satuan Pekerjan (HSP) lainnya secara Proporsional.

Pembayaran
Pembayaran Pekerjaan pengukuran ulang dan gambar purna bangun diperitungkan
dalam harga satuan LS.

2. Mobilisasi dan Demobilisasi Alat Berat


Kontraktor diwajibkan menggunakan mobilisasi dan demobilisasi peralatan yang
akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan
Biaya mobilisasi dan demobilisasi adalah biaya yang dibutuhkan untuk
mendatangkan dan pengambilan alat ke dan dari lokasi pekerjaan.
Pemindahan segala peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini
keluar dari lokasi pekerjaan sebelum pekerjaan selesai harus mendapatkan
persetujuan Direksi.

Pembayaran
Pembayaran pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi diperhitungkan dalam harga
satuan lump sum.

Page 20
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

3. Fasilitasi Kegiatan K3
Penyedia Jasa diwajibkan memberi jaminan kesehatan dan keamanan serta
keselamatan bagi para karyawan dan pekerja-pekerja. Biaya perawatan menjadi
beban Penyedia Jasa. Penyedia Jasa berkewajiban membayar Asuransi Tenaga Kerja
sesuai peraturan yang berlaku. Penyedia jasa berkewajiban mematuhi semua
peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan dalam undang-undang perburuhan
dan sosial yang berlaku di Indonesia. Dan Pemborong wajib menyediakan keperluan,
dimana harus tertuang di penawaran , antara lain :
 Penyiapan RK3K terdiri atas:
a. Pembuatan manual, prosedur, Instruksi Kerja, Ijin Kerja dan Formulir
b. Pembuatan Kartu Identitas Pekerjan (KIP)

 Sosialisasi dan Promosi K3 terdiri atas :


a. Pengarahan K3:Pertemuan Keselamatan
b. Pelatihan K3
c. Simulasi K3
d. Spanduk
e. Poster
f. Papan Informasi K3
 Peralatan Alat Pelindung Kerja terdiri atas :
a. Jaring Pengaman
b. Tali Keselamatan
c. Penahan Jatuh
d. Pagar Pengaman
e. Pembatas Area

 Alat Pelindung Diri terdiri atas :


a. Topi Pelindung
b. Topi Pelindung
c. Pelindung Mata
d. Pelindung Pernafasan dan Mulut
e. Sarung Tangan
f. Sepatu Keselamatan
g. Penunjang Seluruh Tubuh
h. Rompi Keselamatan
i. Celemek
j. Pelindung Jatuh

 Asuransi dan Perijinan terdiri atas :


a. BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan Kerja
b. Siurat Ijin Kelayakan Alat
c. Surat Ijin Operator

Page 21
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

 Personil K3 terdiri atas :


a. Petugas K3
b. Petugas Tanggap Darurat
c. Petugas P3K

 Fasilitas Sarana Kesehatan :


a. Peralatan P3K (Kotak P3K, Tandu, Tabung Oksigen, Obat Luka, Perban, dll
b. Ruang P3K (Tempat tidur pasien, Stetoskop, Timbangan berat badan, Tensi
meter, dll
c. Peralatan Pengasapan
d. Obat Pengasapan

 Rambu – Rambu terdiri atas :


a. Rambu Petunjuk
b. Rambu Larangan
c. Rambu Peringatan
d. Rambu Kewajiban
e. Rambu Informasi
f. Rambu Pekerjaan Sementara
g. Tongkat Pengatur Lalu Lintas
h. Kerucut Lalu Lintas
i. Lampu Putar
j. Lampu Selang Lalu Lintas

 Lain-lain terkait Pengendalian Risiko K3 :


a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
b. Sirine
c. Bendera K3
d. Lampu Darurat
e. Program Inspeksi Audit Internal
f. Pelaporan dan Penyelidikan Insiden

Pembayaran
Pembayaran Pekerjaan Fasilitasi K3 diperitungkan dalam harga satuan lump sum.

Page 22
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

B. PEKERJAAN KONSTRUKSI
1. Galian dengan Alat Berat
Yang dimaksud dengan pekerjaan galian adalah semua pekerjaan galian yang
ditunjukkan dalam gambar konstruksi dengan menggunakan peralatan
mekanis, hasil galian dibuang kelokasi dimana tempat tersebut tidak
mengganggu lokasi pekerjaan konstruksi dan hasil buangan harus dirapikan.
Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana pelaksanaan pekerjaan galian
kepada Direksi sebelum kegiatan di atas dilaksanakan. Apabila menurut hasil-
hasil investigasi geologi menunjukkan bahwa semua material yang digali tidak
cocok untuk dimanfaatkan sebagai bahan timbunan, maka material tersebut
harus dibuang di tempat pembuangan (Disposal Area) yang akan ditunjukkan
oleh Direksi.
Semua galian harus dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan elevasi yang
tercantum pada gambar atau garis dan elevasi tertentu sesuai dengan petunjuk
Direksi. Kontraktor harus merapikan semua galian sesuai garis-garis dan
elevasi yang tercantum pada gambar atau petunjuk Direksi.
Bila galian berikut perapiannya telah selesai dikerjakan, Direksi harus
diberitahu untuk melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan. Sebelum diperiksa
dan disetujui Direksi, galian tidak diperkenankan ditimbun kembali atau
ditutup dengan beton. Kontraktor boleh melanjutkan pekerjaan tahap
berikutnya setelah mendapat ijin tertulis dari Wakil Direksi.
Semua akibat penggalian atau kelebihan penggalian yang dikerjakan oleh
Kontraktor untuk tujuan dan alasan tertentu kecuali atas perintah Direks
adalah menjadi beban Kontraktor. Jika diperlukan untuk mengatasi semua
akibat penggalian dan kelebihan galian tersebut, diisi dengan tanah yang
dipadatkan, pasir, kerikil atau beton atau bahan lain yang ditetapkan oleh
Direksi atas biaya Kontraktor.
Besarnya penggalian pada bangunan diukur sesuai dengan garis-garis dan
elevasi yang tercantum pada gambar atau jika tidak tercantum pada gambar,
sesuai dengan garis-garis dan elevasi berdasarkan pada ketentuan yang disebut
dalam Spesifikasi Teknik. Tanpa memperhatikan volume yang dikerjakan
sebenarnya. Besarnya pembayaran penggalian atau pembongkaran material di
luar ukuran yang sudah dijelaskan, kecuali penggalian atau pembongkaran
tertentu atas perintah Direksi.
Penggalian untuk struktur harus dilakukan dengan cara yang aman sampai
garis dan ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar atau sampai garis dan
ketinggian yang disetujui oleh Direksi. Kecuali dari yang ditunjukkan secara
definitive pada gambar atau ditunjuk oleh Direksi, penggalian untuk struktur
harus dilakukan sampai kemiringan dan uraian berikut :

Page 23
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

Bahan-bahan Kemiringan Keterangan


Batuan Tebing (bed rock) 1:0,5 Kemiringan permanen
Batuan Padat 1:0,5 Kemiringan sementara
Batuan Padat 1:0,5 Kemiringan timbunan

Batuan Lapuk 1 :0,6 Kemiringan sementara


Batuan Lapuk 1 :0,5 Kemiringan sementara
Batuan Lapuk 1 :0,5 Kemiringan timbunan

Tanah Biasa 1 : 1,0 Kemiringan permanen


Tanah Biasa I :0,6 Kemiringan sementara
Tanah Biasa I :0,6 Kemiringan Timbunan
Kembali
Kemiringan galian harus dijamin oleh kontraktor. Berm dengan lebar 1 m harus
dibuat setiap ketinggian 3 m kecuali bila ditunjukkan dalam gambar atau ada
petunjuk Direksi.
Bila diperintahkan oleh Direksi, maka Kontraktor harus membuat (menggali)
saluran terbuka yang dimanfaatkan untuk mengelakkan air permukaan dari
galian terbuka dan biayanya harus ditanggung oleh Kontraktor, kecuali bila
saluran yang dimaksud merupakan bagian dari salah satu bangunan permanen,
sehingga biaya penggaliannya sesuai dengan harga satuan yang dicantumkan
pada daftar kuantitas dan harga.
Semua pekerjaan yang berhubungan dengan galian terbuka harus dilaksanakan
sedemikian rupa sehingga mematuhi norma pelestarian tanah dan harus
disetujui oleh Direksi.
Pada pembuangan tanah galian di lokasi sementara adalah merupakan satu
kesatuan dalam pembuangan tanah bekas galian pada daerah lokasi tetap (tidak ada
perhitungan harga satuan tersendiri).
1) Pengangkutan ke Lokasi penyimpanan tanah tetap stok pile Untuk Bahan
Timbunan Kembali
Tanah yang digali harus sesuai dengan rencana penggalian yang ada dalam
gambar dan harus dibuang pada lokasi/tempat yang ditujukan dalam
gambar atau yang disetujui oleh Direksi.
Material yang akan dipakai untuk bahan timbunan kembali serta
mendapat persetujuan dari Direksi ditempatkan dan dihamparkan secara
merata dengan ketebalan hamparan tanah yang memungkinkan untuk
pengeringan serta terpisah dari bahan galian yang tidak terpakai
(dibuang).
2) Pengangkutan ke Lokasi Pembuangan Tanah Tetap/Tidak Dipakai
Tanah bekas galian yang kurang baik atau kelebihan dari timbunan yang
dibutuhkan harus dibuang pada lokasi yang telah disetujui oleh Direksi.

Page 24
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

Semua bekas galian yang tidak dipakai harus diratakan/dirapikan serta


lokasinya telah ditentukan oleh Direksi.
Atas saran/petunjuk Direksi Kontraktor harus memperbaiki kembali
pembuangan tanah dan dipadatkan dengan buldozer agar rapi, jangan
sampai mengakibatkan terjadinya lingkungan yang kurang baik dan segala
resiko yang timbul menjadi tanggung jawab kontraktor.
1. Pengukuran Dan Pembayaran
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan galian setiap klasifikasi material
harus dibuat menurut batas, tingkatan dan ukuran yang ditunjukkan dalam
gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
Pengukuran tersebut didasarkan pada permukaan tanah asli sebelum galian
hingga permukaan galian seperti disebut diatas.
Klasifikasi material yang digali ditentukan Direksi berdasarkan analisa dan
pertimbangan Direksi.
Pembayaran dilakukan berdasarkan kuantitas yang diukur sebelum
pekerjaan galian dimulai hingga galian selesai dilaksanakan dan harga satuan
yang per meter kubik seperti yang dicantumkan dalam daftar kuantitas dan
harga. Harga satuan pekerjaan galian tersebut sudah mencakup biaya
pekerja, bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan untuk menggali,
perataan, pencegahan longsoran, penimbunan kembali di tempat menurut
petunjuk Direksi, pengangkutan bahan ke tempat penimbunan, pembuangan
tanah yang tidak digunakan dan lain-lain pekerjaan yang berkaitan dengan
pekerjaan tersebut.

Pembayaran
Pembayaran pekerjaan galian tanah dengan alat berat (peralatan mekanis)
diperhitungkan dalam harga satuan per m3 dan dibedakan atas jenis material dan
tingkat kesulitan pekerjaan galian tersebut seperti galian dengan material sirtu dan
galian dengan jenis batu berkoral.

2. Timbunan Tanah Setempat


Yang dimaksud dengan timbunan tanah setempat adalah timbunan di belakang
konstruksi bronjong dan timbunan tanggul (sesuai arahan direksi).

Pembayaran
Pembayaran pekerjaan timbunan tanah setempat diperhitungkan dalam harga
satuan per m3.

Page 25
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

3. Pasangan Bronjong
Umum
Batu bronjong adalah kumpulan batu yang dibentuk sesuai dengan bentuk
bronjong. Batu pengisi tidak boleh lebih kecil dari lubang bronjong. Batu tersebut
sebagian diambil dari lokasi setempat dan sebagian didatangkan dari luar. Batu
bronjong harus dipasang setinggi dan sepanjang sesuai dengan gambar.
Kawat bronjong terbuat dari kawat dia. 3,00 mm yang mempunyai fleksibel yang
tinggi sesuai spesifikasi SNI No. 03-0090, lobang bronjong membentuk segi enam
dan telah dibuat oleh pabrik dengan berbagai type.
Bronjong terdiri dari 1 type :
 Type Ukuran 2 x 1 x 0,5 (Heavy galvanized D-3,00 mm)
Sedangkan Spesifikasi Teknis bronjong sebagai berikut :
Jenis Barang : Bronjong kawat pabrikan/anyaman mesin
Standart Mutu : SNI 03-0090-1999
Diameter kawat : 3,00 mm toleransi ± 4 %
Kuat tarik kawat : 41 kgf / mm2
Jumlah puntiran : min 28 kali atau 26 kali dengan mesin
Ukuran anyaman : 80 x 100 mm
Batu isian yang digunakan batu yang keras, tahan lama, tidak rusak oleh air dan
cuaca, dengan berat jenis tidak kurang dari 2,4 t/m3. Ukuran batu rata-rata tidak
boleh kecil dari 16 cm. Ukuran batu berbentuk sama yang dapat ditahan oleh
jaringan bronjong.

Pembayaran
Pengukuran untuk pembayaran bronjong akan dilakukan berdasarkan volume
bronjong yang sudah dilaksanakan dalam ukuran per m3 dan juga berdasarkan
atas sumber batu, yaitu batu setempat dan batu yang didatangkan.
Analisa pemasangan batu berdasarkan Peraturan Pemerintah Pekerjaan Umum
dan Peumahan Rakyat Nomor 28/PRT/M/2016 tentang Pedoman Analisis Harga
Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.

Page 26
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

4. Pengadaan dan Pemasangan Geotextile


Umum
a) Uraian
Pada pekerjaan geotekstil ini, Kontraktor menyediakan bahan geotekstil,
tenaga kerja, peralatan, serta perlengkapan lainnya untuk melaksanakan
pemasangan geotekstil sesuai dengan persyaratan yang diuraikan berikut ini.
Geotekstil yang digunakan harus merupakan jenis Non Woven.

b) Penerbitan Detil Pelaksanaan


Detil pelaksanaan Geotekstil, yang tidak dimasukkan dalam Dokumen Kontrak
pada saat pelelangan akan disediakan oleh Direksi Pekerjaan setelah
Kontraktor menyerahkan hasil survei lapangan.

c) Pekerjaan Lain Yang Berkaitan


1) Rekayasa Lapangan
2) Galian
3) Timbunan

d) Toleransi Dimensi
a) Angkur samping kiri dan kanan minimum sebesar 100 cm.
b) Overleaping pada tepi material sambungan minimum 10 cm sebagai
tempat jahitan.

e) Standar Rujukan ASTM :


ASTM D 4751-95 : Metode Pengujian Pore Size O95
ASTM D 4595-94 : Metode Pengujian Strip Tensile Strength & Elongation at
Max. Load
ASTM D 4632-91 : Metode Pengujian Grap Tensile Strength & Elongation at
Max. Load
ASTM D 4533-91 : Metode Pengujian Trapezoidal Tear Strength

f) Pengajuan Kesiapan Kerja


Paling lambat 14 hari sebelum tanggal yang diusulkan untuk pemasangan
setiap bahan, contoh yang mewakili harus diserahkan kepada Direksi
Pekerjaan. Kontraktor diharuskan mengajukan contoh geotekstil yang akan
digunakan dengan ukuran minimum 20 cm x 15 cm beserta brosur dan
spesifikasi teknis yang dikeluarkan oleh pabrik.
Kontraktor diharuskan mengajukan metoda pelaksanaan pemasangan
geotekstil dengan menyertakan rencana Gambar Kerja, format-format Laporan
Pekerjaan, rencana Bagan Organisasi, rencana kapasitas produksi, perkiraan
volume pemasangan, dan sebagainya untuk dievaluasi oleh Direksi Pekerjaan.
Kontraktor harus memberitahu Direksi Pekerjaan secara tertulis bilamana
pemasangan bahan telah selesai dan sebelum pekerjaan tersebut ditimbun

Page 27
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

kembali dengan bahan atau pekerjaan lainnya. Pemberitahuan akan selesainya


pekerjaan harus disertai laporan hasil pekerjaan pemasangan berdasarkan
Gambar Kerja yang telah disetujui.

g) Jadwal Kerja
Fabrikasi sambungan dimulai minimal 3 hari sebelum dipasang atau langsung
saat dihamparkan pada lahan. Geotekstil dipasang segera setelah lahan
dibersihkan (land clearing).

Bahan
a) Selain beratnya, geotekstil juga dibedakan spesifikasinya, antara lain
berdasarkan berat tarik bahan, batas ulur, ketahanan terhadap coblosan
(penetrasi), kemempuan dirembesi air. Geotekstil ini dari pabriknya
didatangkan dalam bentuk gulungan.

Spesifikasi geotektile dipedomani pada tabel berikut:


Properties Unit Value Standard
Mass per unit g/m 2 340 ISO 9864
Thickness mm 2.6 ISO 9863
Wide width tensile strength kN/m 24 ISO 10319
Wide width elongation at break % 50 ISO 10319
Trapezoidal tear strength N 700 ISO 9073/4
CBR Puncture Resistance N 4000 ISO 12236
Permeability at 50mm head l/m /sec 40
2 ISO 11058
Grab tensile strength (md/cd) N 1450 ASTM D 4632
Grab elongation (md/cd) % 65 ASTM D 4632
Rod puncture resistance N 700 ASTM D 4833
Cone drop mm 12 BS 6906/6
Permeability at 100mm head l/m /sec 70
2 BS 6906/3
Maximum Pore size 090 micron 45 BS 6906/2
Composition 100% Polypropylene, UV Stabilised
Nonwoven Needle Punched
Chemical Resistance No influence between pH 2 to 13

Pemasangan Geotextile
Pekerjaan geotekstil meliputi penghamparan bahan geotekstil secara teratur
pada permukaan tanah yang telah diratakan dengan menghampar bahan secara
tersusun sejajar, dengan arah memanjang bahan selalu disamakan dengan arah
kemungkinan terjadinya daya tarik yang terbesar dalam tanah.
Setelah satu lapisan geotekstil terhampar, di atas geotekstil diurug dengan tanah
lapis demi lapis dan dipadatkan sesuai spesifikasi pemadatan tanah.

Page 28
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

Kemudian diangkur pada kiri dan kanan lahan sesuai dengan toleransi dimensi
sesuai spesifikasi. Pemasangan awal lembaran geotekstil harus dibuat dalam
kondisi kencang tertarik, tidak boleh kendor sebelum bahan geotekstil diurug
oleh tanah. Sambungan geotekstil tidak diperbolehkan searah dengan gaya tarik.
Sambungan geotekstil dijahit dengan ketentuan sebagai berikut :
Jahitan tidak untuk menahan gaya tarik, hanya sebagai penutup saja, misalnya
jahitan antara sisi overleap dari satu lajur geotekstil dengan lajur geotekstil di
sebelahnya. Jahitan hanya untuk menutup bagian-bagian yang tidak struktural
dan tidak untuk menahan tarik. Penyambunan geotekstil dilakukan dengan
overleap yang sudah ditentukan toleransi dimensinya dan dijahit dengan benang
khusus untuk geotekstil. Pemasangan geotekstil harus dipastikan tidak
terusakkan oleh benda-benda tajam dalam tanah dangkal dan sisa-sisa akar-akar
pepohonan yang tajam menyembul dalam tanah, kecuali bila potensi kerusakan
tersebut sudah diantisipasi sebelumya dan sudah diperhitungkan dalam
perhitungan kekuatan dan ketahanan bahan.

Pembayaran
Pekerjaan yang diukur seperti yang disyaratkan di atas haruslah dibayar menurut
Harga Satuan Kontrak dengan satuan per luas (m2). Harga pembayaran tersebut
telah merupakan kompensasi penuh untuk seluruh pekerja, bahan, peralatan, dan
biaya tambahan lainnya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang
memenuhi ketentuan seperti yang diuraikan dalam Seksi ini.

5. Gebalan Rumput
Material
Untuk melindungi kemiringan tanggul dari kerusakan disebabkan oleh gerusan air,
gebalan rumput harus dipasang sesuai dengan gambar rencana, atau sebagaimana
disetujui direksi. Lempengan rumput yang dipakai untuk pengaman kemiringan
harus bersih, padat, berakar baik, dan panjang lempengan rumput tidak kurang dari
20 cm x 20 cm.

Pengukuran dan Pembayaran


Lempengan rumput yang sudah terpasang dan sudah disetujui direksi dihitung
sesuai yang tertera dalam Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) yaitu dalam satuan m2.

6. Penanaman Pohon Pelindung


Untuk tnaman pohon pelindung, pohon yang ditanam memiliki tinggi minimal 5 m,
dan diameter minimal 30 cm. Pohon yang diminta adalah pohon pelindung yang
sesuai dengan kondisi lapangan atau sesuai arahan direksi. Penawaran sudah
memperhitungkan penanaman dan pemeliharaan, yaitu :
a)Penyiraman
b)Pemupukan 1 x 1 bulan, menggunakan pupuk NPK dan pupuk organik

Page 29
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

c) Penyemprotan hama tanaman 2 minggu sekali menggunakan insektisida dan


fungisida
d)Pendangiran 1 x 1 bulan

7. Pengecatan dengan Cat Minyak


Umum
Semua perakitan setengah jadi dari komponen pekerjaan logam yang akan
dipasang/ ditempelkan dalam beton akan dibersihkan dan dilindungi atau metode
lain yang disetujui, sebelum dikirimkan dari toko/pembuat. Sebelum dipasang,
secara menyeluruh dikeringkan dan dibersihkan dari semua kerak dan bahan lain.
Pembersihan dan perlindungan seperti itu harus tidak akan berpengaruh terhadap
kekuatan dan fungsi dari masing-masing bagian.
Semua perkerjaan logam/besi akan dicat seperti ditentukan kemudian. Pengecatan
dari pekerjaan logam/besi akan termasuk penyiapan dari semua permukaan,
penggunaan cat, pelindung dan pengeringan dari lapisan cat seperti halnya
penyediaan peralatan, tenaga dan material yang diperlukan untuk seluruh
pekerjaan pengecatan.
Semua cat dan lapis pelindung akan diproduksi oleh pabrik yang mempunyai
reputasi dan akan tunduk kepada persetujuan dari Direksi.
Pengecatan akan dilaksanakan dalam kondisi bersih, kering, bebas dari lingkungan
berdebu, terhindar dari suhu dan kelembaban dimana diperlukan untuk
pengeringan atau perawatan cat tertentu atau lapis pelindung tetap (permanent).
Alat yang efektif akan disediakan untuk membuang semua oli dan air dari peralatan
penyemprot udara (air compressor), sand blasting dan penggunaan alat
penyemprot cat dan lapis pelindung.
Semua cat dan lapis pelindung akan diterapkan/dilaksanakan dengan seksama
menurut instruksi dari pabrik.
Bahan Cat
Jika tidak ditentukan lain, bahan cat harus memenuhi Standar Nasional Indonesia
PUBI-1982. Semua bahan harus diperoleh dari pabrik yang disetujui oleh Direksi
dan contoh dari tiap-tiap cat dan bahan campurannya yang diusulkan untuk dipakai,
harus dise-rahkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang
dikirim ke tempat pekerjaan harus dalam kemasan kaleng atau drum dengan segel
yang masih utuh. Cat yang telah kadaluwarsa seperti yang dituliskan pada
kalengnya tidak boleh dipakai. Bahan cat seperti itu harus segera dikeluarkan dari
tempat pekerjaan. Cat harus seluruhnya diaduk di bawah pengawasan seorang
mandor yang berwenang dengan cara yang dibenarkan oleh Direksi dan tidak boleh
diberikan kepada tukang cat sebelum cat dan bidang yang akan dicat selesai
dipersiapkan betul-betul. Seluruh pekerjaan harus diselesaikan dalam warna dan
corak seperti yang diperintahkan oleh Direksi dan jika diperlukan, Kontraktor harus
membuat variasi warna dari tiap-tiap lapisan cat.
Persiapan Permukaan

Page 30
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

Semua plastik atau vernis yang bersifat sebagai pelindung sementara, lapisan,
grease, oli, lilin, karat, kotoran, kerak dan bahan lain akan dibuang dari permukaan
untuk persiapan pengecatan dengan menggunakan bahan pelarut yang disetujui
atau metode pembersihan yang lain. Bahan pelarut dan metode pembersihan tidak
boleh mengganggu atau berbahaya terhadap permukaan yang akan dibersihkan.
Semua percikan las, ampas bijih, karat yang mengelupas dan unsur asing lain
dibuang/ dibersihkan dari bahan logam yang akan dicat dengan sikat kawat baja
atau sandblasting sampai logam berwarna “putih”. Permukaan bagian dalam dari
pipa dan bagian cekungan akan dibersihkan dengan mesin (gerinda) atau
sandblasting. Perhatian khusus akan diberikan berkenaan dengan pembersihan dari
semua sudut dan sudut bagian dalam. Jika terdapat karat atau permukaan menjadi
tercemari dalam kurun waktu antara pembersihan dan pengecatan maka
permukaan akan dibersihkan kembali dengan standar yang sama. Semua persiapan
permukaan akan tunduk kepada persetujuan dari Direksi sebelum pengecatan atau
lapis pelindung di terapkan.
Prosedur Pengecatan
Pengecatan dan lapis pelindung akan dilaksanakan dengan kwas atau alat semprot.
Cat akan diaduk secara merata dan menyeluruh dan dijaga dalam kekentalan yang
merata selama pengecatan. Cat tidak akan digunakan ketika suhu dari permukaan
yang dicat, cat atau udara disekitar dibawah 10oC atau diluar kondisi yang
ditetapkan dalam instruksi dari pabrik. Permukaan yang akan dicat harus kering
dan bebas dari debu pada saat pengecatan dilaksanakan.
Setiap lapisan dasar, cat atau lapisan pelindung, akan diijinkan untuk melindungi
atau mengeraskan secara menyeluruh menurut instruksi pabrik sebelum lapisan
pengganti manapun diterapkan.
Semua cat dan lapisan pelindung ketika diterapkan harus memberikan konsistensi
dalam hal keseragaman warna, ketebalan dan kehalusan di bagian permukaan.

Permukaan yang Tidak Dicat


Kecuali ditentukan lain, khusus untuk besi tahan karat (stainless steel), perunggu,
kuningan, besi galvanized dan permukaan anti karat yang lain, tidak dicat atau
dilapisi.
Semua besi tahan karat (stainless steel), perunggu, kuningan, besi galvanized dan
permukaan anti karat yang lain pada konstruksi penyangga, permukaan dari roda
gigi, permukaan mesin penggulung dan bagian dari mesin yang lain, tidak dicat.
Untuk pembersihan permukaan yang dilapisi dengan vernis yang bersifat
melindungi, lapisan plastik yang mudah lengket, pelumas atau alat-alat yang
disetujui lainnya untuk melindungi permukaan dari karat dan kerusakan kecil yang
berhubungan dengan mesin pada saat pengiriman dan penyimpanan di lokasi,
lapisan pelindung akan dibuka/ dibuang hanya sesaat sebelum pembersihan akhir
dan perakitan dari peralatan tersebut.

Page 31
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

Semua permukaan yang tidak dicat akan diberi penutup yang layak atau dilindungi
selama pembersihan dan pengecatan apapun yang berdekatan dengan permukaan
untuk mencegah kerusakan atau pencemaran.
Kecuali ditentukan lain sebelumnya atau diinstruksikan oleh Direksi, semua
permukaan logam besi yang tidak dicat termasuk semua pengancing, sekrup dan
semacamnya, akan dibiarkan terbuka selama pengiriman atau menunggu
pemasangan, dan akan dibersihkan atau diberi suatu lapisan campuran tahan karat.
Roda gigi kuningan, bidang-bidang baja yang dikerjakan halus dan bidang-bidang
baja yang setelah pemasangan akan bersentuhan secara putar atau geser, dan juga
tali-tali kawat, tidak dicat. Setelah pembersihan selesai, bidang-bidang demikian
harus dilapisi dengan lembaran plastik untuk menjaga terhadap kerusakan kecil dan
korosi selama pengangkutan dan penyimpanan di lokasi. Selimut plastik ini harus
baru dilepas, sesaat sebelum peralatan itu dipasang.
Jadwal Pengecatan
Rincian dari semua kebutuhan pengecatan termasuk jenis cat, metode pengecatan,
jumlah lapisan, lapisan akhir, warna akhir dari semua peralatan, ditunjukkan dalam
Gambar Kerja secara rinci dalam Spesifikasi ini atau diinstruksikan atau disetujui
oleh Direksi. Dengan itu Kontraktor harus mengajukan permohonan untuk
mendapatkan persetujuan dari Direksi, jadual dari pengecatan untuk item pekerjaan
logam yang akan dicat.
Kecuali ditentukan lain atau yang termasuk dari instruksi pabrik, semua permukaan
logam/besi yang dicat akan dilapisi dengan lapisan yang disetujui sebelum
dilaksanakan pengecatan atau penggunaan lapisan pelindung.
Mengecat Pekerjaan Baja
a. Sebelum pemasangan di pabrik, semua permukaan dari pekerjaan baja yang akan
selalu bersentuhan atau tidak kelihatan setelah pemasangan di pabrik, harus
dibersihkan dan di cat dengan satu lapis cat dasar kecuali permukaan yang akan
dilas.
b. Sebelum pengiriman dari pabrik, permukaan harus di bersihkan dan dikerjakan
atau dicat sebagai berikut :
a) Yang dikerjakan dengan mesin, satu lapisan cat campuran timah putih dan lilin
atau dengan vernis tahan karat atau cat plastik yang disetujui.
b) Yang bersentuhan dengan pekerjaan baja lainnya ketika pemasangan di
lapangan, dua lapis cat dasar, kecuali ditentukan lain.
c) Yang akan bersentuhan dengan beton, aspal, ter atau bitumen penahan air,
tidak perlu pengerjaan apa-apa atau pengecatan.
d) Yang akan bersentuhan dengan pekerjaan bata, satu lapis cat dasar.
e) Semua permukaan lainnya jika tidak ditentukan lain, satu lapisan cat dasar
sesu-dah diadakan pemeriksaan di pabrik oleh Direksi.
c. Sebelum pemasangan, permukaan yang diterangkan dalam b. b) diatas, harus
dibersihkan dan dilapisi dengan satu lapis cat dasar, segera dilaksanakan
penyam-bungannya.

Page 32
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

a) Untuk bagian-bagian mekanik, harus dibersihkan dengan larutan dan


kemudian dibersihkan dan digosok mengkilap.
b) Bila kontak dengan beton, dibersihkan dengan cara dikerok dan disikat dengan
sikat baja, sesaat sebelum diselubungi beton.
c) Bila kontak dengan aspal, ter atau bahan kedap air dari bitumen, dibersihkan
dan dilapisi dengan bitumen panas.
d) Bila kontak dengan pasangan bata, pasangan batu atau bila tertutup oleh beton
setebal kurang dari 4 cm, dicat satu kali dengan cat bitumen.
e) Untuk permukaan-permukaan tersebut dalam b. e) diatas, yang sebelumnya
sudah diberi cat dan menjadi rusak karena pemasangan, maka harus
diperbaiki dengan cara membersihkan bagian-bagian yang rusak sampai
disetujui Direksi, bila perlu sampai mencapai logamnya. Kemudian tepi cat
yang masih utuh digosok dengan amplas dan dicat dengan cat dasar satu kali.
Tiap lapis penambal harus melampaui cat yang semula dan tidak rusak selebar
minimum 5 cm. Kecuali ditentukan lain, maka semua permukaan yang sudah diberi
cat dasar, akan dilapisi cat dasar lagi dan kemudian dengan 2 lapis cat penutup.
Tata Cara Pengecatan Pekerjaan Baja
Kecuali disyaratkan lain, maka pekerjaan konstruksi baja dan alat-alat pengatur air
dan lain sebagainya harus disiapkan dan diberi cat dasar menurut ketentuan dalam
pasal 5.4.7 dengan tata cara sebagai berikut :
a. Terbuka terhadap pengaruh iklim baik terlindung atau tidak:
a) Dibersihkan dengan sikat kawat baja kecuali ditentukan lain oleh Direksi
b) Dua lapis dasar timah meni
c) Dua lapis cat oksida besi atau dua cat lapis alumunium
b. Bila terbuka terhadap pengembunan berat atau bila terbenam dalam air,
termasuk semua pintu :
a) Dibersihkan dengan sikat kawat baja
b) Dicat dasar dua lapis
c) Dua lapis cat bitumen kental atau dua lapis cat karet, berchlor atau dua lapis
cat oksida ter batubara
Pintu geser tegak, katup-katup dan lain-lain alat yang dibuat dari besi harus dilapisi
dengan dua lapis cat bitumen atau yang sejenis, sebagaimana ditunjukkan oleh
Direksi.

Pengukuran dan Pembayaran


Kecuali ditentukan lain, ukuran seperti panjang atau jumlah dari item yang
disediakan khusus dalam BoQ, pengukuran untuk pembayaran pekerjaan logam
akan dihitung terhadap berat dari item tertentu dalam ton atau kilogram terpasang
menurut Spesifikasi dan Gambar atau seperti diarahkan oleh Direksi.
Pembayaran untuk pengadaan dan pemasangan pekerjaan logam akan dihitung
terhadap harga satuan per ton atau kilogram atau harga satuan tersebut dalam BoQ
dimana harga satuan tersebut sudah termasuk semua biaya tenaga, peralatan dan
material untuk penyediaan dan pemasangan termasuk pabrikasi dan perakitan,

Page 33
Pekerjaan Pengendalian Banjir Batang Sinamar di Kab. Lima Puluh Kota

pelapisan galvanized dan atau pengecatan, pengepakan, pengapalan, pengangkutan


dan asuransi, perakitan dan pemasangan di lapangan, pengeboran, injeksi dan beton
tahap kedua (secondary concrete) untuk angker dan semua pekerjaan lain seperti
yang dibutuhkan untuk penyelesaian pemasangan.

8. Pekerjaan Pipa Galvanis 2”


Pekerjaan pipa galvanis dengan diameter 2”digunakan untuk hand rail. Pipa besi
galvanis harus memenuhi syarat BS 1387. Setelah semua pemasangan selesai, besi
dicat menurut syarat 5.3.7 dari Spesifikasi kecuali penyemprotan dengan pasir besi
(blasting) atau pembersihan dengan sikat kawat. Sedangkan pekerjaan tiang hand
rail menggunakan baja profil.

Pembayaran
Pembayaran pekerjaan Pekerjaan Pipa Galvanis diperhitungkan dalam harga satuan
m’.

Padang, 14 November 2019


Kepala,
SNVT PJSA WS. Indragiri-Akuaman,
WS. Kampar, WS. Rokan Provinsi
Sumatera Barat

ALI RAHMAT, ST, MT


NIP. 19780702 20022 1 006

Page 34

Anda mungkin juga menyukai