Budang Forali
Budang Forali
BUDANG FORALI
(BUBU UDANG FOTOTROF RAMAH LINGKUNGAN)
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENERAPAN TEKNOLOGI
Diusulkan oleh:
Ketua : Nur Taufiq (L1C019001/Angkatan 2019)
Anggota : Devi Ayu Rokhayati (I1A019009/ Angkatan 2019)
Silfina Nihayatul Islamiyya (K1B019001/Angkatan 2019)
Menyetujui,
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami memulai penyusunan Krya Tulis Ilmiah yang berjudul “Budang
Forali (Bubu Udang Fototrof Ramah Lingkungan)” ini dengan maksud menuangkan
ide-ide yang ada dalam pikiran sebagai apresiasi anak bangsa untuk ikut andil dalam
memberikan solusi cerdas terhadap permasalahan yang sedang dialami oleh negara
Indonesia.
Prinsip kerja dari BUDANG FORALI ini adalah dengan memanfaatkan sinar
matahari sebagai sumber energi tenaga surya untuk menghasilkan energi cahaya yang
murah, efektif dana man untuk bisa menarik perhatian udang.
Dan diharapkan produk BUDANG FORALI ini nantinya dapat menguntungkan petani
udang
ii
DAFTAR ISI
iii
RINGKASAN
iv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sumberdaya perikanan laut Indonesia yang berada di wilayah tropis
memiliki keanekaragaman hayati laut (biodiversity) tertinggi di dunia.
Keanekaragaman hayati laut, terutama di wilayah perairan pantai dengan
keanekaragaman ekosistem dan variabilitas organisme lautnya merupakan
sumberdaya perikanan yang penting bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat
Indonesia. Keanekaragaman hayati laut tersebut diantaranya adalah jenis-jenis
ikan karang konsumsi (ikan kakap, kerapu, baronang, kuwe), ikan karang hias,
spiny lobster (udang karang), rajungan (blue swimming crab), kepiting bakau
(mud crab), ikan layur, berbagai jenis ikan pelagis lainnya yang bermigrasi ke
perairan pantai, dan juga udang.
Udang adalah binatang yang hidup di perairan, khususnya sungai, laut,
atau danau. Udang dapat ditemukan di hampir semua "genangan" air yang
berukuran besar baik air tawar, air payau, maupun air asin pada kedalaman
bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah
permukaan. Udang merupakan salah satu komoditas andalan ekspor Indonesia
yang memiliki pangsa pasar internasional yang cukup luas. Udang adalah
kelompok Crustacea dari famili Penaeidae yang memiliki gizi dan harga
konsumsi yang cukup tinggi. Indonesia merupakan salah satu negara ASEAN
yang memiliki produksi komoditas udang untuk dipasarkan ke pangsa pasar
ekspor. Karena minat internasional yang besar terhadap produk udang
Indonesia, hal itu memicu adanya inisiatif rakyat Indonesia untuk membuka
peluang usaha membuat budidaya udang.
Dengan adanya kesempatan menggiurkan tersebut, menjadi tantangan yang
baru bagi pengusaha budidaya udang. Yaitu bagaimana cara untuk menangkap
udang tanpa merusak kualitas udang. Para petani udang sudah memiliki cara
penangkapan tradisional yaitu dengan menggunakan bubu. Akan tetapi, cara
tersebut kurang efisien untuk memenuhi kebutuhan ekspor.
1
1.5 Kegunaan
Kegunaan program ini adalah :
2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Bubu adalah alat untuk
menangkap ikan yang dibuat dari aga atau bambu yang dianyam, dipasang dalam
air (ikan dapat masuk, tetapi tidak dapat keluar lagi). Bubu adalah perangkap yang
mempunyai satu atau dua pintu masuk dan dapat diangkat ke beberapa daerah penangkapan
dengan mudah, dengan atau tanpa perahu (Rumajar, 2002).
Bubu adalah suatu alat tangkap dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi yang dipasang
secara pasif dan dibuat sedemikian rupa sehingga memungkinkan ikan masuk ke dalamnya dan
sukar untuk keluar (Subani dan Barus, 1988). Menurut Von Brandt (1984), Bubu merupakan alat
tangkap yang umumnya berbentuk kurungan. Ikan dengan masuk dengan mudah tanpa ada
paksaan, tetapi ikan tersebut akan sukar keluar karena terhalang pintu masuk yang berbentuk
corong (non return device).
Bubu adalah alat tangkap yang umumnya dikenal dikalangan nelayan yang
berupa jebaan, dan bersifat pasif. Bubu sering juga disebut perangkap “traps”dan
penghadang “guiding barriers”. Alat ini berbentuk kurungan seperti ruangan
tertutup sehingga ikan tidak dapat keluar. Bubu merupakan alat tangkap pasif
tradisional yang berasal dari rotan, kawat, besi, jarring, kayu dan plastik yang
dijalin sedemikian rupa sehingga ikan yang masuk tidak dapat keluar lagi.prinsip
dasar dari bubu adalah menjebak penglihatan ikan sehingga ikan tersebut
terperangkap kedalam alat yang diberi nama fishing pots atau fishing basket
(Tiyoso, S.J. 1979).
Bubu udang adalah alat penangkap ikan yang didesain untuk menangkap
udang penaeid, dan kepiting atau rajungan, berbentuk silinder dengan diameter
lingkaran atas lebih kecil daripada diameter lingkaran bawah dan dioperasikan di
dasar perairan. Bubu udang diklasifikasikan ke dalam kelompok perangkap dan
penghadang (Alam Ikan 3).
3
dihubungkan dengan bubu tersebut. Ukuran bubu udang pada gambar
termasuk bubu kecil dengan diameter atas=15 cm, diameter bawah=20 cm
serta tinggi bubu= 18 cm.
4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
5
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
4.2 Jadwal Kegiatan
6
DAFTAR PUSTAKA
Diakses pada 12 Oktober 2019
http://www.alamikan.com/2012/11/alat-penangkap-bubu-udang-shrimp-traps.html
7
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Biodata Ketua dan Anggota
Nama : Nur Taufiq
Tempat tanggal lahir :
NIM :
Status :
Riwayat pendidikan :
Agama :
Golongan darah :
Kebangsaan :
Hobi :
8
NIM :
Status :
Riwayat pendidikan :
Agama :
Golongan darah :
Kebangsaan :
Hobi :