Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN ANALISIS PERENCANAAN STRATEGI SI/TI

(CV.3-HARMONI)

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah perencanaan strategis SI/TI yang diampu oleh
Bapak Teguh Nurhadi Suharsono, S.T., M.T

Disusun oleh
Kelompok 6
1. Riki Hendrawan 161014028
2. Erico Valentino 160213017
3. Fitri Hidayati 160914006
4. Muhamad Rijwan 160313017

STMIK & P O L I T E K N I K K O M P U T E R N I A G A L P K I A
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA
KONSENTRASI SISTEM INFORMASI
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmatnya maka penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “laporan analisis perencanaan strategi SI/TI”
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas dari mata kuliah perencanaan strategis SI/TI.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang di miliki penulis. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat-sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini
Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kerjasama yang
diberikan oleh semua pihak, khususnya dosen dan teman–teman yang memberikan ide dan masukan
sehingga tugas ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.

Sudah tentu kekurangan – kekurangan akan terdapat dalam makalah ini. Karena itu, saran dan kritik
yang sifatnya membangun dari setiap pembaca sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI......................................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................ iv
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................................................... 1
1.2 Sejarah CV. 3-Harmoni........................................................................................................ 1
1.3 Visi Dan Misi CV. 3-Harmoni.............................................................................................. 2
1.4 Struktur Organisasi CV. 3-Harmoni .................................................................................. 3
BAB II .................................................................................................................................................... 4
LANDASAN TEORI ........................................................................................................................ 4
2.1 Analisis Lingkungan Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi (PEST) ............................ 4
2.1 Porter’s Five Forces Model .................................................................................................. 5
BAB III................................................................................................................................................. 11
PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 11
3.1 Analisis PEST CV. 3-Harmoni .......................................................................................... 11
3.2 Five Forces Model CV. 3-Harmoni.................................................................................... 12
BAB IV ................................................................................................................................................. 13
KESIMPULAN ................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 14

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar I. 1 Struktur Organisasi ............................................................................................................. 3

Gambar II. 1 Porter’s Five Forces Model ............................................................................................... 6

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Arus globalisasi membawa perubahan besar dalam dunia perindustrian di
Indonesia, hal ini seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta
perkembangan daya saing industri yang telah mengalami perubahan zaman. Ketatnya
persaingan bisnis memicu perusahaan untuk meningkatkan promosi guna mengenalkan
produknya ke konsumen. Salah satu cara promosi yang dilakukan adalah melalui media
cetak.
CV. 3-Harmoni merupakan perusahaan yang bergerak dibidang usaha
percetakan. CV. 3-Harmoni adalah perusahaan percetakan yang berada di Kota
Bandung tepatnya di gedung pusat cetak pagarsih(pcp) lantai 1 no.8 dan lantai 2 no.1,
3 dan 12, Jl. Pagarsih no.16. Masalah yang dihadapi CV. 3-Harmoni adalah tingginya
persaingan perusahaan yang menawarkan jasa serupa dan pendapatan yang cenderung
mengalami fluktuatif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi untuk dapat mengetahui
bagaimana analisis PEST (Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi) serta untuk
mengetahui faktor lingkungan eksternal yang ada, sehingga dapat diambil suatu
peluang dan ancaman bagi CV. 3-Harmoni, dan untuk melihat analisa kompetitif di
tingkat industry percetakan CV. 3-Harmoni itu sendiri menggunakan analisis Five
Forces of Competitive.
1.2 Sejarah CV. 3-Harmoni
CV. 3-Harmoni yang diprakarsai oleh 3 orang praktisi digital printing dan
percetakan didirikan pada tanggal 8 desember 2012 berkedudukan di gedung pusat
cetak pagarsih(pcp) lantai 1 no.8 dan lantai 2 no.1, 3 dan 12, Jl. Pagarsih no.16 bandung
dibawah pengelolaan ketiganya harmoni tidak membutuhkan waktu lama untuk dapat
eksis menjadi tempat pilihan konsumen dalam pelayanan digital printing dan
percetakan.
Hanya dalam kurung waktu kurang dari 3 tahun, pada aset, CV. 3 - harmoni
digital printing telah berhasil menambah jumlah dari 1 unit printing outdoor menjadi 3
unit printing outdoor di tambah 1 unit printing indoor yang memungkinkan untuk

1
memberikan layanan digital printing yang lebih optimal. Dan menginjak usia nya yang
ke 4 (tahun 2016) penambahan beberapa asset lagi meliputi oudoor printing, cutting
sticker, dan A3+digital offset, dengan memperkerjakan sekitar 30 orang karyawan.
Pada akhir tahun 2015 telah dibuka 1 cabang di kota cirebon sebagai wujud salah satu
misi nya melebarkan sayap keluar kota.

1.3 Visi Dan Misi CV. 3-Harmoni

Visi

Menjadiakan harmoni sebagai perusahaan digital printing pilihan konsumen yang


kompetitif dari sisi kualitas maupun kuantitasnya dengan pelayanan yang cepat, tepat
dan optimal

Misi

1. Mengedepankan pelayanan terbaik kepada setiap konsumen sebagai wujud dari motto
perusahaan “we served better”.
2. Menggali potensi -potensi pendukung sebagai langkan menuju perccepatan
pertumbuhan perusahaan.
3. Merencanakan secara jangka panjang untuk membuka cabang baik di dalam maupun di
luar kota bandung, secara konsisten dan berkesinambungan.

2
1.4 Struktur Organisasi CV. 3-Harmoni

Manajer

Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator


Setting Keuangan A3 Produksi

Operator Setting Admin Keuangan Operator A3 Operator Produksi

Team Finishing

Gambar I. 1 Struktur Organisasi

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Analisis Lingkungan Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi (PEST)


Analisis PEST adalah analisis terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang
meliputi bidang politik, ekonomi, sosial dan teknologi. (Ward dan Peppard, 2002, p70
72) [1]
A. Faktor Politik
Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah-masalah hukum, serta
mencakup aturan-aturan formal dan informal dari lingkungan dimana
perusahaan melakukan kegiatannya, contoh :
1) Kebijakan tentang pajak
2) Peraturan ketenagakerjaan
3) Peraturan daerah
4) Peraturan perdagangan
5) Stabilitas politik
B. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya beli dari
pelanggan dan mempengaruhi iklim berbisnis suatu perusahaan, contoh :
1) Pertumbuhan ekonomi
2) Tingkat suku bunga
3) Standar nilai tukar
4) Tingkat inflasi
5) Harga-harga produk dan jasa
C. Faktor Sosial
Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan dari
pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang ada,
contoh :
1) Tingkat pendidikan masyarakat
2) Tingkat pertumbuhan penduduk
3) Kondisi lingkungan sosial
4) Kondisi lingkungan kerja

4
5) Keselamatan dan kesejahteraan social

D. Faktor Teknologi
Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam menghadapi
tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses bisnis, contoh :
1) Aktivitas penelitian dan pengembangan teknologi
2) Automatisasi
3) Kecepatan transfer teknologi
4) Tingkat kadaluarsa teknologi
PEST digunakan untuk menilai pasar dari suatu unit bisnis atau unit
organisasi. Arah analisis PEST adalah kerangka untuk menilai sebuah
situasi, dan menilai strategi atau posisi, arah perusahaan, rencana
pemasaran, atau ide. Dimana analisis ini cukup mempengaruhi
perusahaan, karena melalui analisis ini dapat diambil suatu peluang atau
ancaman baru bagi perusahaan.

2.2 Porter’s Five Forces Model


Dalam mencapai tujuan perusahaan untuk memenangkan persaingan di
bidangnya, perusahaan harus memiliki strategi kompetitif yang tepat. Strategi
kompetitif merupakan suatu kerangka kerja yang dapat membantu suatu perusahaan
untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan dan menganalisa pesaing dan
posisinya serta seberapa besar kekuatan persaingan mempengaruhi perusahaan
tersebut.[2]

Michael E. Porter menerjemahkan analisa tersebut menjadi strategi kompetitif


berdasarkan lima kekuatan persaingan yaitu intensitas persaingan dalam industri,
tekanan penawaran dari pelanggan, tekanan penawaran dari pemasok, ancaman dari
produk pengganti, dan ancaman dari pendatang baru.

Dari strategi kompetitif ini, para pemain di suatu industri yang sama harus
memiliki sasaran, peluang, dan sumber daya yang dapat menunjang posisi perusahaan
dalam persaingan. Perusahaan harus mampu menentukan posisinya sehingga dapat
mempertahankan dirinya dan mampu menggunakan kekuatan-kekuatan tersebut untuk
meraih keuntungan.

5
Gambar II. 1 Porter’s Five Forces Model

2.2.1 Intensitas Persaingan Dalam Industri


Persaingan di antara para perusahaan yang bersaing biasanya paling berpengaruh di
antara lima kekuatan. Strategi yang dijalankan oleh salah satu perusahaan dapat berhasil
hanya jika strategi tersebut menyediakan keunggulan bersaing atas strategi yang
dijalankan oleh perusahaan pesaing. Perubahan strategi yang dilakukan perusahaan
pesaing dapat diimbangin dengan beberapa tindakan, seperti menurunkan harga,
meningkatkan mutu, menambah sifat (keunggulan produk), menyediakan pelayanan,
memperpanjang garansi produk, dan meningkatkan iklan. Intensitas persaingan di
antara para perusahaan yang bersaing cenderung
meningkat apabila jumlah pesaing bertambah, karena perusahaan yang bersaing
menjadi setara dalam ukuran dan kemampuan, permintaan produk industri menurun,
atau karena potongan harga menjadi suatu hal yang biasa di mata pelanggan. Persaingan
juga dapat meningkat apabila pelanggan dengan mudah beralih ke pesaing lain,
hambatan untuk meninggalkan pasar tinggi, biaya tetap tinggi, produk mudah rusak,
perusahaan pesaing berbeda strategi, asal dan budaya, serta apabila merger dan akuisisi
biasa terjadi dalam industri tersebut. Apabila persaingan di antara para perusahaan yang
bersaing meningkat, laba industri akan menurun, sehingga dapat mengakibatkan
industri tersebut menjadi tidak menarik lagi.

6
2.2.2 Tekanan Penawaran Dari Pelanggan
Apabila pelanggan terkonsentrasi, jumlahnya besar, atau membeli dalam jumlah
banyak, kekuatan penawarannya merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi
intensitas persaingan dalam suatu industri. Perusahaan pesaing mungkin menawarkan
garansi yang lebih panjang atau pelayanan khusus untuk memperoleh loyalitas
pelanggan apabila kekuatan menawar dari pelanggan untuk produk tersebut luar biasa.
Kekuatan penawaran dari pelanggan juga akan lebih besar jika produk yang dibeli
merupakan komoditi dan tidak memiliki keunggulan dari produk pesaingnya. Apabila
demikian, pelanggan sering kali akan melakukan negosiasi harga jual, garansi, dan
aksesori kemasan sampai pada tingkat tertentu.

2.2.3 Tekanan Penawaran Dari Pemasok


Tekanan penawaran dari pemasok dapat mempengaruhi intensitas persaingan dalam
suatu industri, terutama apabila jumlah pemasok sedikit, hanya sedikit bahan baku
pengganti yang baik, dan apabila biaya mengganti bahan baku amat tinggi. Pada
dasarnya, dengan adanya kerja sama yang saling menguntungkan antara pemasok dan
produsen dengan harga wajar, perbaikan mutu, pengembangan pelayanan baru,
penyerahan barang yang tepat waktu, dan pengurangan biaya penyediaan menjadi
kekuatan untuk meningkatkan kemampuan meraih laba jangka panjang bagi semua
pihak terkait.

2.2.4 Ancaman Dari Produk Pengganti


Dalam berbagai industri, perusahaan bersaing ketat dengan produsen produk pengganti.
Adanya produk pengganti menempatkan batas atas dari harga sebelum pelanggan
berpindah ke produk pengganti. Ancaman dari produk pengganti meningkat apabila
harga yang relatif dari suatu produk turun dan apabila biaya konsumen untuk beralih
produk juga menurun. Ancaman dari produk pengganti paling baik jika diukur dengan
pangsa pasar yang direbut oleh produk tersebut, di samping rencana perusahaan itu
yang meningkatkan kapasitas dan penetrasi pasar.

7
2.2.5 Ancaman Dari Pendatang Baru
Walaupun banyak hambatan untuk masuk, pendatang baru di sebuah industri terkadang
memasuki industri dengan kualifikasi produk yang lebih tinggi, harga lebih rendah, dan
strategi pemasaran yang luar biasa. Oleh karena itu, tugas dari ahli strategi pemasaran
adalah mengenali pendatang baru yang berpotensial memasuki pasar, memonitor
strategi pemasaran dari perusahaan tersebut, melakukan serangan balasan sesuai
kebutuhan, dan memanfaatkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

2.2.6 Analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities and Threats).


Analisis SWOT dibutuhkan untuk mengetahui perhatian manajemen terhadap kondisi
internal dan eksternal dari organisasi (Witarto, 2004). Analisis SWOT ini
mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan
internal. Peluang dan ancaman eksternal merujuk pada peristiwa dan tren ekonomi,
social, budaya, demografi, lingkungan, politik, hokum, pemerintahan, teknologi, dan
persaingan yang dapat menguntungkan atau merugikan suatu organisasi secara berarti
di masa depan. Peluang dan ancaman sebagian besar di luar kendali suatu organisasi
(David, 2004). Kekuatan dan kelemahan internal adalah segala kegiatan dalam kendali
organisasi yang bisa dilakukan dengan sangat baik atau buruk. Kekuatan dan
kelemahan tersebut ada dalam kegiatan manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi,
produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi manajemen di
setiap perusahaan. Mengenali dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan internal
organisasi di bidang-bidang fungsional dari bisnis merupakan kegiatan manajemen
strategis yang menonjolkan kekuatan internal dan berusaha menghapus kelemahan
internal (David, 2004).

8
2.2.7 Analisis CSF (Critical Success Factor)
Analisis faktor penentu sukses usaha (CSF) digunakan untuk menyusun struktur
kebutuhan informasi pada hirarki manajemen. Setiap manajer mempunyai kebutuhan
informasi yang spesifik, dipengaruhi oleh tingkatan dan skala tanggung jawab, serta
jenis dan skala sumberdaya organisasi yang digunakannya (Witarto, 2004). Faktor-
faktor kunci keberhasilan adalah faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap
kemampuan anggota-anggota industri untuk berhasil di pasar. Faktor-faktor ini dapat
berupa elemen-elemen khusus dari strategi yang dapat berupa sumber-sumber daya
informasi, kompetensi-kompetensi sistem sistem teknologi informasi, kemampuan-
kemampuan kompetisi yang diciptakan oleh sistem teknologi informasi yang dapat
membuat perusahaan mempunyai posisi kuat di pasar (Jogiyanto, 2005).

2.2.8 Balance scorecard (BSC)


adalah suatu konsep untuk mengukur apakah aktivitas-aktivitas operasional dalam
suatu perusahaan sejalan dengan visi dan strategi perusahaan dalam mencapai
tujuannya. BSC pertama kali digunakan terhadap perusahaan Analog Devices pada
tahun 1987. Tidak hanya berfokus pada hasil finansial melainkan juga masalah sumber
daya manusia, BSC membantu memberikan pandangan yang lebih menyeluruh pada
suatu perusahaan, yang pada akhirnya akan mengarahkan dan membantu organisasi
untuk berjalan sesuai tujuan jangka panjangnya. Pada tahun 1992, Robert S. Kaplan dan
David P. Norton mempublikasikan BSC melalui artikel-artikel, jurnal dan buku The
Balanced Scorecard. Sejak diperkenalkannya konsep BSC, BSC menjadi lahan subur
untuk pengembangan teori dan penelitian. Lalu Kaplan dan Norton sendiri melakukan
tinjauan ulang terhadap konsep ini sepuluh tahun kemudian berdasarkan pengalaman
penerapan konsep yang mereka lakukan. Balanced Scorecard membantu organisasi
untuk menghadapi dua masalah fundamental, yaitu mengukur kinerja organisasi secara
efektif dan menerapkan strategi dengan sukses. Secara tradisional, pengukuran terhadap
bisnis berkisar pada pengukuran financial perspective. Namun ukuran finansial tidak
konsisten dengan lingkungan bisnis saat ini, punya daya prediktif yang lemah, sehingga
pada akhirnya menghambat cara berpikir jangka panjang, dan tidak relevan bagi
kebanyakan level organisasi. Pengukuran kinerja yang hanya mempertimbangkan
financial perspective akan membuat penilaian menjadi tidak seimbang. Pernyataan ini
sesuai dengan pendapat Ghodratolah Talebnia pada jurnal “The Major Perspectives
Weighted Model for Balanced Scorecard Sistem In The Case Of Auto Industry” yang
9
ditulis pada tahun 2012. Mengimplementasikan strategi secara efektif menjadi
permasalahan tersendiri. Setidaknya terdapat empat pembatas implementasi strategi di
organisasi, yaitu pembatas visi, pembatas manusia, pembatas sumber daya, dan
pembatas manajemen. Balanced Scorecard memberikan organisasi elemen yang
dibutuhkan untuk berpindah dari paradigma ‘always financial’ menuju metode baru,
dimana hasil scorecard menjadi titik awal untuk mengulas, mempertanyakan, dan
belajar tentang strategi yang dimiliki organisasi. Balanced Scorecard akan
menerjemahkan visi dan strategi ke dalam serangkaian ukuran koheren dalam empat
perspektif yang berimbang. Keempat Perspective itu adalah customer perspective,
internal business process perspective, dan learning and growth perspective

10
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Analisis PEST CV. 3-Harmoni


3.1.1 Politik
1) Tidak ada subsidi khusus dari pemerintah.
2) Adanya peraturan pemerintah (PP) No. 32 Tahun 2006 dan PP No. 37 Tahun
2007 yang melarang mencetak dokumen yang di keluarkan oleh negara
(uang, buku nikah, dll).
3) Pemilu ikut andil dalam peningkatan jumlah permintaan akan percetakan.
3.1.2 Ekonomi
1) Kondisi ekonomi tidak terlalu berpengaruh besar pada operasional
perusahaan, kecuali terjadi inflasi yang tinggi ( harga ).
2) Pergerakan suku bunga bank cukup berpengaruh terhadap operasional
perusahaan ( Modal ).
3) Banyak menjalin kerjasama dengan UMKM.
3.1.3 Sosial
1) Produk yang paling banyak diminati : sepanduk dan poster ( kalangan
mahasiswa dan masyarakat ).
2) Belum menggunakan bahan yang ramah lingkungan ( Kertas & Tinta ).
3.1.4 Teknologi
1) Menggunakan UV Printer, untuk percetakan (E-Money, E-Toll) dan sudah
bekerjasama dengan Bank BRI.
2) Pemasaran sudah menggunakan media sosial (Instagram).

11
3.2 Five Forces Model CV. 3-Harmoni
3.2.1 Persaingan
1) Banting Harga
2) Pembohongan pada konsumen
3) Quick Time Service
3.2.2 Daya Tawar Konsumen
1) Kebanyakan konsumen datang dari kalangan mahasiswa dan masyarakat kecil.
2) Tertarik pada produk spanduk & poster( Kegiatan Produktif )
3.2.3 Daya Tawar Suppliyer
1) Bahan baku di dapat dari supplier besar yang berasal dari daerah yang sama
2) Adanya reward dari supplier ( Target )
3.2.4 Substitusi Produk
Akibat adanya peralihan penggunaan kertas penjadi paperless. Terdapat produk
pengganti seperti UV Printing.
3.2.5 Pendatang Baru
Banyak pendatang baru, namun hanya berasal dari perusahaan yang berganti
nama ( Reputasi Buruk )

12
BAB IV

KESIMPULAN

Harmoni Digital Printing merupakan perusahaan yang bergerak dibidang percetakan yang
berdasarkan hasil analisis lingkungan bisnis eksternal menggunakan PEST dan Five Forces of
Competitive, Perusahaan ini cukup peka dengan lingkungan bisnis eksternalnya, terbukti dari
data – data yang kami dapatkan. Bahwa mereka sadar akan adanya aturan yang membatasi
mereka sampai pada pengaruh ekonomi, sosial dan teknologi kepada operasional perusahaan.
Sehingga tak heran apabila mereka juga sadar akan lingkungan persaingan yang sedang mereka
hadapi serta strategi apa yang harus dijalankan agar bisa tetap eksis di dunia percetakan serta
terus menjadi pilihan konsumen.

13
DAFTAR PUSTAKA

[1] P. Ward, “Analisis Lingkungan Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi (PEST,” pp.
8–39, 2002.
[2] M. E. Porter, “Five Forces Model,” pp. 5–41.

14

Anda mungkin juga menyukai