Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nisha Ananda

NIM : B1419003
Kelas :A
Prodi : Bisnis Digital

Tugas makalah Joint Venture

DAFTAR ISI
BAB 1 Latar
belakang……………………………...……………………………………………………………1
BAB 2 Pembahasan…………………...…………………………………………………………..2
Pengertian…………………………………………………………………………………2
Manfaat……………………………………………………………………………………2
Tujuan……………………………..………………………………………………………2
Bentuk……………………………..………………………………………………………3
Perusahaan joint venture…………………………………………………………………..3
BAB 3 Kesimpulan………………………………………………………………………………..4

BAB I
Latar Belakang
Semakin banyaknya perusahaan yang lahir membuat semakin ketatnya persaingan dalam
dunia bisnis yang terjadi antar perusahaan – perusahaan besar. Akibatnya, perusahaan –
perusahaan kecil akan tersisih dari dunia bisnis dan terancam bangkrut. Untuk menjaga agar
perusahaan tetap bertahan yang harus dilakukan adalah membuat strategi bisnis. Makalah ini
membahas kasus dari salah satu perusahaan besar yang menerapkan serta memberi pemahaman
tentang joint venture secara singkat. Serta menjelaskan perjalanan perusahaan yang telah
melakukan joint venture tersebut. Dalam dunia bisnis biasanya suatu perusahaan memiliki
keunggulan sendiri-sendiri. Untuk itu, joint venture dapat menggabungkan keahlian masing-
masing entitas. Sehingga entitas baru akan memiliki keunggulan yang banyak.
BAB II
Pembahasan

Pengertian joint venture adalah usaha yang dijalankan oleh dua orang atau lebih untuk
berbagi biaya dan mendapat untung dari proyek bisnis tertentu. Pengertian joint venture tidak
seperti organisasi atau korporasi, model bisnis ini lebih kepada perjanjian antara para pihak
untuk tujuan tertentu dan dalam jangka waktu yang ditentukan. Terbentuknya sebuah joint
venture bisa sangat informal, misalnya dengan berjabat tangan dan perjanjian antar dua
pengusaha untuk berbagi stan di sebuah pameran atau acara tertentu. Namun aturan lain bisa
sangat kompleks. Misalnya perusahaan elektronik besar yang bergabung untuk mengembangkan
teknologi baru.

Beberapa manfaat melakukan joint venture adalah:


– Pembatasan resiko
– Pembiayaan
– Menghemat tenaga
– Rentabilitas
– Kemungkinan optimasi know-how
– Kemungkinan pembetasan kongkruensi (saling ketergantungan)

Joint Venture di Indonesia


Joint venture diatur oleh Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1994 mengenai Pemilikan
Saham dalam Perusahaan yang Didirikan dalam Rangka Penanaman Modal Asing. Pengertian
joint venture di Indonesia merupakan kerjasama antara perusahaan asing dengan perusahaan
domestik. Kekuasaan serta hak suara ditentukan pada besarnya saham masing-masing
perusahaan. Modal didapat dari saham yang disediakan oleh perusahaan pendiri dengan
penghitungan tertentu dari setiap perusahaan yang bergabung di joint venture. Di Indonesia
justru wajib hukumnya untuk mendirikan perusahaan joint venture, namun memang hanya
bidang-bidang usaha tertentu, seperti pelabuhan, pembangkit tenaga atom, penerbangan,
telekomunikasi dan lain-lain. Sementara bidang usaha yang tidak boleh mendirikan joint venture
adalah bidang yang terkait dengan pertahanan negara, seperti alat perang, senjata, mesiu, atau
alat-alat peledak.

Sebelum kamu memulai joint venture, ada baiknya perhatikan beberapa hal penting terkait
dengan sistemnya:

 Tujuan khusus: perusahaan yang terlibat dalam joint venture wajib menyatakan tujuannya
dalam persetujuan dan perjanjian yang dilakukan sebelum kerjasama dimulai.
 Kesepakatan: antara pihak yang bekerjasama harus ada kesepakatan yang yang disetujui
dalam bentuk tertulis, yang merincikan tentang kewajiban, rasio pembagian laba dan rugi,
hak, serta kewajiban.

 Durasi tertentu: bila tujuan kerjasama terpenuhi, pihak yang bekerjasama berhak
mengakhiri hubungan bisnis tersebut, kecuali sudah ada kesepakatan sebelumnya yang
menyatakan bahwa kedua belah pihak tetap bekerjasama.

 Pembagian keuntungan: di dalam joint venture yang dilakukan, dua perusahaan yang
sepakat melakukan kerjasama harus membuat perjanjian tentang pembagian rasio
keuntungan. Jika tidak ada maka keuntungan akan dibagi rata.

Bentuk dan Isi Kontrak Joint Venture

Pengertian joint venture adalah perusahaan yang didirikan atas dasar perjanjian. Oleh karena
itu, membuat kontrak merupakan hal yang sangat penting. Beberapa unsur yang harus ada dalam
kontrak joint venture menurut Raaysmaker adalah:

1. Penjelasan mengenai pihak yang terlibat, tujuan terbentuknya perusahaan, jangka waktu
berlangsungnya kerjasama, serta penjelasan mengenai organisasi yang terbentuk.
2. Ketentuan mengenai cara menyelesaikan perselisihan
3. Pembiayaan, termasuk pemasukan yang dilakukan oleh masing-masing pihak
4. Dasar penilaian
5. Penjelasan mengenai hubungan antar pihak yang melangsungkan kerjasama
6. Peralihan saham
7. Bentuk hukum

Tujuan dari kontrak ini adalah adanya kerjasama dalam pembiayaan antara perusahaan yang
menanam modal asing dengan Indonesia atau badan hukum Indonesia. Pihak yang terkait dalam
kontrak adalah perusahaan Penanaman Modal Asing dan badan hukum atau warga negara
Indonesia. Badan hukum Indonesia yang dimaksud misalnya adalah BUMN, BUMD, PMDN,
atau perusahaan non PMA.

Salah satu perusahaan yang melakukan joint venture adalah SHARP dan SONY dengan tujuan
untuk memaksimalkan keuntungan yang didapat menggunakan substrasi gelas generasi ke-10
untuk memproduksi panel dan modul LCD berukuran besar yang menghadirkan mutu, harga dan
kinerja tertinggi di bisnis tersebut. SHARP dan SONY juga akan mendiskusikan dan
mempelajari kemungkinan untuk bersama-sama mengembangkan komponen modul LCD untuk
memperkokoh kerjasama yang saling menguntungkan.

SHARP Corporation (SHARP) dan SONY Corporation (SONY) mengumumkan hari itu bahwa
mereka telah menandatangani memorandum yang tidak mengikat untuk joint venture dalam
memproduksi dan menjual panel dan modul LCD berukuran besar dari pabrik panel LCD
SHARP yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan di kota Sakai, Osaka Prefecture yang
akan menggunakan substrasi kaca induk generasi ke-10. Beberapa informasi yang menyangkut
joint venture tersebut ada di bawah, dan kedua perusahaan akan berunding dengan niat baik
untuk memasuki joint venture yang mengikat secara hukum pada 30 September 2008.

Melalui kolaborasi ini kedua pihak memiliki tujuan untuk lebih memperkuat teknologi canggih
display LCD milik SHARP dan kekompetitifan SONY di pasar TV.

Sekilas tentang Joint Venture antara SONY dan SHARP :


- Nama perusahaan : Akan ditentukan kemudian
- Lokasi : Sakaihama District, Sakai-ku, kota Sakai, Osaka Prefecture
- Tanggal selesai : Dijadwalkan April 2009 (akan dibicarakan lebih lanjut)
- Mulai beroperasi : Direncanakan pada akhir tahun fiskal 2009
- Modal awal : Akan ditetapkan kemudian (SHARP : 66%, SONY : 34%)
- Total investasi : Akan ditetapkan kemudian (SHARP : 66%, SONY : 34%)
- Operasi : Produksi panel/modul LCD berukuran besar (untuk TV LCD)
- Kapasitas produksi : 72,000 substrasi perbulan (awalnya 36,000 substrasi panel/bulan)
(basis input Substrasi Kaca Induk)
BAB III
Kesimpulan

1. Joint venture yang dilakukan merupakan suatu unit terpisah yang melibatkan dua peserta
aktif sebagai mitra yaitu SHARP dengan SONY.
2. Kedua perusahaan memiliki dasar kepemilikan untuk kepentingan bersama ini. Misalnya, dua
perusahaan yang memiliki paten berbeda mungkin sepakat membuat LCD, dan akhirnya
membentuk sistem joint venture.
3. Kedua perusahaan setuju untuk berbagi pendapatan dan pengeluaran.
4. Faktor utama dalam membangun kemitraan joint venture adalah satu tujuan yang jelas
5. anfaat yang paling dirasakan oleh pengusaha joint venture adalah hemat uang dan
mengurangi resiko dengan membagi modal dan sumber daya.

Anda mungkin juga menyukai