OLEH :
i
KARYA TULIS ILMIAH
OLEH :
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
PEMBIMBING
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
Mengetahui
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah ini telah diajukan dan tekah dipertahankan di depan sidang
Komprehenshif Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah Program Studi Diploma Tiga
Teknologi Leboratorium Medik STIKes Perintis dan diterima sebagai syarat untuk
memenuhi gelar Ahli Madya Analis Kesehatan.
Yang berlangsung pada :
Hari : Jumat
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
(Endang Suriani,SKM,M.Kes)
NIDN: 1005057604
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Hari : Jumat
Tanggal : 28 Juni 2019
Dewan Penguji
Mengetahui
iii
LEMBAR PERSEMBAHAN
Sujud syukurku kusembahkan kepadaMu ya Allah, Tuhan Yang Maha Agung dan
Maha Tinggi. Atas taqdirMu daya bias menjadi pribadi yang berpikir, berilmu,
beriman dan bersabar. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal untuk
masa depanku, dalam meraih cita-cita saya.
Dengan ini saya persembahkan karya ini untuk, Ayahanda…terima kasaih atas
kasih saying yang berlimpah dari mulai saya lahur, hingga saya sudah sebesar ini.
Lalu teruntuk Bunda, terima kasih juga atas limpahan doa yang tak berkesudahan.
Serta segala hal yang telah Bunda lakukan, semua yang terbaik.
Terima kasih selanjutnya untuk kakak-kakak saya yang luar biasa, dalam memberi
dukungan dan doa yang tampa henti. Kalian adalah tempat saya berlari ketika saya
merasa tidak ada yang memahami diluar rumah.
Terima kasih juga yang tak terhinga untuk para dosen pembimbing, Bapak/Ibu
yang dengan sabar melayani saya selama ini. Terima kasih juga untuk semua
pihak yang mendukung keberhasilan karya tulis ilmiah saya yang tidak bias saya
sebutkan satu persatu.
Ucapan terima kasih ini saya persembahkan juga untuk seluruh teman-teman saya
di Diploma Tiga Teknologi Laboratorium Medik angkatan 2018. Terima kasih
untuk memori yang kita rajut setiap harinya, atas tawa yang setiap hari kita miliki,
dan atas solidaritas yang luar biasa. Sehingga masa kuliah selama 1 tahun ini
menjadi lebih berarti. Semoga saat-saat indah itu akan selalu menjadi kenangan
yang paling indah.
Untuk semua pihak yang saya sebutkan, terima kasih ata semuanya. Semoga tuhan
senantiasa membalas setiap kebaikan kalian. Serta kehidupan kalian semua
jugadimudahkan dan diberkahi selalu oleh Allah SWT.
Saya menyadari bahwa hasil Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari kata sempurna,
tetapi saya harap isinya tetap memberi manfaat sebagai ilmu dan pengetahuan
bagi para pembacanya.
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
PENDIDIKAN FORMAL
1997-2003, SD Negri 001 Kampar
2003-2006, Ponpes Anshar Al-sunnah, Air Tiris
2006-2009, SMK Analis Kesehatan Abdurrab Pekanbaru
PENGALAMAN AKADEMIS
2010-2013 Staf UDD PMI Kabupaten Kampar
2011 s/d Sekarang Staf Analis Puskesmas Bangkinang Kota
v
ABSTRACT
vi
ABSTRAK
Hepatitis merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Negara
berkembang di dunia, termasuk Indonesia. Virus Hepatitis B (HBV) telah
menginfeksi sebanyak 2 milyar orang. 240 juta diantaranya mengidap HBV
kronik. 600.000 orang minggal dunia setiap tahunnya. di UPTD Puskesmas
Bangkinang Kota pada ibu hamil yang melakukan pemeriksaan HBsAg pada
tahun 2018, terdapat 5 orang ibu hamil yang positif hasil pemeriksaan HBsAg.
Tujuan Penelitian ini untuk menggambarkan hasil pemeriksaan HBsAg pada ibu
hamil di UPTD Puskesmas Bangkinang Kota tahun 2019. Jenis penelitian ini
dengan metode deskriptif desain cross sectional yaitu melihat gambaran hasil
pemeriksaan HBsAg pada ibu hamil di Puskesmas Bangkinang Kota yang
dilakukan pada bulan februari – juni 2019. Sampel dalam penelitian ini adalah
data rekam medik ibu hamil yang datang ke Puskesmas Bangkinang Kota Tahun
2019 dan melakukan pemeriksaan HBsAg. Teknik pengambilan sampel
menggunakan Total Sampling sebanyak 49 orang, Analisa yang digunakan adalah
analisis univariat. Alat pengumpulan data yang di gunakan pada penelitian ini
adalah lembar cheklist ( √ ) yang terdiri dari 2 item yaitu positif dan negative.
Dengan metode pemeriksaan adalah metode Imunochromatografi. Hasil penelitian
pada pemeriksaan HBsAg terdapat 10% ibu hamil dengan hasil pemeriksaan
positif, dan yang hasil pemeriksaan negatif terdapat 44 ibu hamil. Ibu hamil yang
positif hepatitis B dinyatakan bahwa telah terinfeksi virus hepatitis B.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Alllah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karuniaNYA, sehigga penulis dapat menyelesaikan
pembuatan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul adalah “Gambaran Hasil
Pemeriksaan Hepatitis B Surface Antigen Pada Ibu Hamil Di Puskesmas
Bangkinang Kota Tahun 2018-2019 ”.
Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi
ujian jenjang Pendidikan Diploma III Teknologi Laboratorium Medik pada
STIKes Perintis Padang
viii
Penulis berharap penelitian yang dilakukan dapat memberikan maanfaat
bagi orang lain terutama bagi peneliti sendiri sehingga dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Akhir kata peneliti hanya bisa berdoa semoga Allah SWT dapat membalas
segala amal kebaikan kepada pihak-pihak yang membantu dalam proses penulisan
dan semoga kedepannya Karya Tulis Ilmiah ini dapat sangat bermanfaat, Amin.
Wassalamualaikum wr.wb.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 3
1.3 Batasan Masalah ......................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum ................................................................... 3
1.4.2 Tujuan Khusus .................................................................. 3
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Bagi Peneliti ..................................................................... 4
1.5.2 Bagi Petugas kesehatan .................................................... 4
1.5.3 Bagi Masyarakat ............................................................... 4
x
2.2 HBsAg
2.2.1 Defenisi ............................................................................. 13
2.2.2 Metode Pemeriksaan HBsAg ............................................ 13
2.2.3 Kegunaan terdeteksi Hepatitis B ....................................... 14
2.3 Mekanisme penularan hepatitis B Pada Ibu hamil ..................... 15
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 26
5.2 Saran ........................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR SINGKATAN
xii
APC : Antigen Processing Cell atau Antigen Presenting Cell
ALT : Alanina Aminotransferase
ELISA : Enzym Linked Immuno Sorbent Assay
HBsAg : Hepatitis B Surface Antigen
HLA : Human Leucocyte Antigen
RIA : Radio Immuno Assay
RPHA : Reverse Passive Hemagglutination
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Izin Pengambilan Data ...................................................... 29
Lampiran 2 Surat Izin Penelitian .................................................................... 30
Lampiran 3 Tabel Cheklist penelitian ............................................................ 31
Lampiran 4 Dokumentasi penelitian .............................................................. 33
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur Virus HBsAg ................................................................ 6
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
mengancam tenaga medis yang menolong ibu saat proses persalinan (Radji,
2015).
Menurut survey awal yang telah dilakukan peneliti di UPTD
Puskesmas Bangkinang Kota pada ibu hamil yang melakukan pemeriksaan
HBsAg pada tahun 2018, terdapat 4 orang ibu hamil yang positif hasil
pemeriksaan HBsAgnya. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan
penelitian untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan HBsAg pada ibu
hamil di UPTD Puskesmas Bangkinang Kota Tahun 2019
2.1 Hepatitis
2.1.1 Defenisi
Hepatitis B merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
hepatitis B (HBV), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat
menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil
kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati. Sekitar sepertiga
dari populasi dunia atau lebih dari 2 miliar orang, telah terinfeksi dengan v
irus hepatitis B. Deteksi virus Hepatitis B dalam tubuh dapat dilakukan
dengan pemeriksaan dengan pemeriksaan HBsAg secara imunologis dengan
menggunakan metode yang efektif dean efisien yaitu HBsAg Rapid skrining
test dengan metode imunochromatografi (Wijayanti, 2016).
2.1.2 Struktur Virus
Struktur virus Hepatitis B terdiri dari HBsAg, HBcAg, HbeAg. DNA
polymerase, dan DNA HBV seperti yang terdapat pada gambar 2.1 yaitu
sebagai berikut :
Gambar 2.1
Struktur Virus HBsAg
5
6
penularan yang terjadi pada bayi 90% akan menjadi pengidap dan
hanya 5% jika penularan terjadi pada dewasa. Karena itu maka
imunisasi harus diberikan pada waktu bayi baru lahir atau sedini
mungkin setelah lahir. Ibu dengan HBsAg positif sangat infeksius
sehingga 90% bayi yang lahir dari ibu ini akan tertular pada saat atau
tidak begitu lama setelah persalinan, dengan risiko terjadinya
pengidap kronik.
Pengobatan Hepatitis B akut meliputi istirahat yang cukup,
minum banyak cairan, melakukan perawatan intensif pada kasus
fulminan, menghindari konsumsi alkohol dan obat penawar rasa sakit,
dan menghindari transplantasi hati karena dapat mengalami
komplikasi akibat kemungkinan reinfeksi cangkok hati. Memberikan
imunisasi pasif dengan immunoglobulin hepatitis B yang diberikan
segera setelah paparan HBV karena memberikan perlindungan cepat
tetapi dalam jangka waktu yang pendek. Sedangkan pengobatan
hepatitis B kronik dapat berupa peningkatan sistem imun. Obat-obatan
nukleotida antivirus yang memiliki aktifitas terhadap HBV
diantaranya adalah lamivudin, adefovir dipivoksil, interferon-α,
tenofovir, asiklovir, famsiklovir, gansiklovir, zadaksin, kolkisin,
interferon-β dan interferon-µ (Radji, 2015).
2.2 HBsAg
2.2.1 Defenisi
HBsAg merupakan komponen antigenik HBV, tetapi tidak infeksius
dan tersusun atas protein, karbohidrat dan dua lapis lipid. Selubung
(envelope) protein tersusun atas tiga macam protein dimana masing-masing
protein dapat merangsang terjadinya antibodi spesifik. Karena itu dikenal
tiga macam antigen pada HBsAG yaitu antigen S, antigen pre-S2 dan
antigen pre-S1 yang masing-masing terdapat pada mayor atau small protein,
middle protein dan large protein. Pemurnian HBsAg menunjukkan bahwa
HBsAg ada yang berbentuk bulat, mengandung protein S dan sedikit protein
13
maka HBV dapat dieliminasi atau terjadi infeksi HBV yang disebut
dengan penularan perinatal.
2. Genom HBV masuk ke tubuh bayi pada trimester I, II, II atau lebih
dari 7 hari sebelum terjadinya persalinan, sehingga HBV telah masuk
dan mengadakan replikasi di dalam hati bayi. Menurut Wong (1984),
terjadinya robekan kecil, atau microtransfusion, karena kontraksi
uterus yang cukup kuat pada kehamilan trimester II atau III. Dari hasil
penelitian pada ibu melahirkan yang pernah mengalami gejala
persalinan prematur dan abortus, mendapatkan bahwa bayi yang
mengalami keadaan seperti di atas lebih dari enam minggu sebelum
persalinan itu, bayi mengalami penularan HBV in-utero. Sedangkan
yang mengalami kontraksi uterus hanya satu minggu sebelum
persalinan tidak terjadi penularan in-utero. Keadaan ini dapat
diterangkan karena persalinan akan berlangsung dalam waktu 6-8 jam
pada multipara dan 12-16 jam pada primipara dimana akan terjadi
kontraksi uterus lebih dari 100 kali. Keadaan tersebut menyebabkan
terjadi robekan plasenta atau terganggunya barier plasenta dan darah
ibu dengan genome HBV masuk ke dalam sirkulasi darah anak.
Kontraksi uterus menyebabkan pecahnya pili plasenta pada persalinan
dan keadaan ini merupakan cara penting untuk terjadinya infeksi HBV
in-utero (Surya dkk, 2016).
BAB III
METODE PENELITIAN
16
17
dan persentase dari tiap variabel, sehingga diketahui variasi dari masing-
masing variabel.
Dengan rumus :
𝑓
P=𝑁X 100
Keterangan :
P = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
19
20
4.2 Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang Gambaran Hasil
Pemeriksaan HBsAg (Hepatitis B Surface Antigen) Pada ibu Hamil di
Puskesmas Bangkinang kota yang dilakukan pada bulan Februari – Juni
tahun 2019 bertempat di Poli KIA Puskesmas Bangkinang Kota, tujuan
penelitian ini untuk menentukan hasil pemeriksaan HBsAg pada ibu hamil
di UPTD Puskesmas Bangkinang Kota tahun 2019.
Pada penelitian ini yaitu pemeriksaan HBsAg pada pasien suspect
hepatitis B, yang datang untuk melakukan pemeriksaan tersebut sesuai
dengan keluhan yang dirasakan pasien dan dirujuk oleh dokter untuk
melakukan pemeriksaan HBsAg. Pada pemeriksaan ini sampel yang
digunakan adalah darah vena dari pasein tersebut kemudian disentrifuge
selama 15 menit dengan kecepatan 3000 rpm. Darah yang disentrifuge akan
membentuk serum, kemudian dilakukan pemeriksaan menggunakan strip
HBsAg. Pemeriksaan HBsAg ini dilkakukan dengan menggunakan metode
immonuchromatografy dengan melihat adanya garis merah pada area control
(C) dan area test (T).
Pada Tabel 4.1 distribusi frekuensi berdasarkan umur ibu hamil
menunjukkan pasien yang melakukan pemeriksaan HBsAg dengan hasil
Reaktif terbanyak pada umur 31-35 tahun dengan jumlah 2 (40%) ibu
hamil, dan ibu hamil yang melakukan pemeriksaan HBsAg dengan hasil
Non Reaktif terbanya pada rentang umur 26 – 30 tahun sebanyak 19 (43%)
ibu hamil. Menurut Radji (2015), Virus hepatitis B dapat menyerang semua
golongan umur. Infeksi tersering adalah terjadi pada bayi dan anak - anak
yang akan berisiko menjadi kronis. Kejadian hepatitis kronis pada bayi
sekitar 90%, pada anak usia sekolah sekitar 23 - 26 %, sedangkan pada
orang dewasa sekitar 3 – 10 %. Hal ini berkaitan dengan keberadaan
antibodi di dalam tubuh untuk mencegah terjadinya hepatitis B kronis.
Pada Tabel 4.2 distribusi frekuensi berdasarkan usia kehamilan
menunjukkan ibu hamil yang melakukan pemeriksaan HBsAg dengan hasil
23
reaktif terbanyak pada usia kehamilan 24 -28 minggu sebanyak 3(60%) ibu
hamil, dan yang melakukan pemeriksaan dengan hasil Non Reaktif paling
banyak pada usia kehamilan 29-32 minggu sebanyak 21(48%) orang ibu
hamil.
Sekitar 90% wanita hamil dengan infeksi hepatitis B akut akan
“mewarisi” virus tersebut ke bayi mereka. Sekitar 10-20% wanita dengan
infeksi hepatitis B kronis akan menularkannya. Ibu hamil dengan hepatitis B
lebih rentan mengalami ketuban pecah dini, diabetes gestasional, dan
mengalami perdarahan berat pada akhir kehamilan. Ada juga peningkatan
risiko komplikasi persalinan seperti plasenta abrupsio dan kematian bayi
saat lahir (Ajeng, 2017).
Pada Tabel 4.3 distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan ibu hamil
menunjukkan ibu hamil yang melakukan pemeriksaan HBsAg dengan hasil
reaktif terbanyak pada tingkat pendidikan SMA sebanyak 3(60%) ibu hamil,
dan yang melakukan pemeriksaan dengan hasil Non Reaktif paling banyak
pada tingkat pendidikan SMA sebanyak 26(59%) orang ibu hamil.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Karena itu perilaku
yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang
tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan menanamkan rasa kognitif
sebagai penalaran untuk berbuat dan bersikap mengembangkan perilaku
baru sebagai upaya menangani, merawat dan mencegah penularan penyakit.
Menurut Aguslina Siregar (2003) dalam Lulun Permata Sari (2018),
seorang wanita atau ibu hamil yang terinfeksi virus hepatitis B tersebut
dapat terjadi karena persoalan sanitasi dan juga nutrisi yang kurang baik,
dan dapat juga terjadi karena penularan pada masa remaja disebabkan
karena aktivitas seksual, suntikan yang tidak steril yang telah terkontaminasi
virus hepatitis B yang dapat terjadi ketika melakukan tes darah dirumah
sakit, dan pernah menerima donor darah. Virus hepatitis B yang masuk
kedalam tubuh pasien akan menimbulkan penyakit hepatitis B akut apabila
kondisi ini tidak ditangani maka virus akan terus berkembang dan merusak
24
5.1 Kesimpulan
Hasil penelitian “Gambaran Pemeriksaan Hepatitis B Surface Antigen
Pada Ibu Hamil di Puskesmas Bangkinang Kota sebanyak 49 sampel yang
dilaksanakan pada bulan Mei 2019 dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan umur ibu hamil dapat dilihat bahwa hasil pemeriksaan
HBsAg Reaktif terbanyak pada rentang umur 31- 35 tahun sebanyak 2
(40%) ibu hamil dan hasil pemeriksaan HBsAg Non Reaktif terbanyak
pada rentang umur 26- 30 tahun sebanyak 19 (43%) ibu hamil.
2. Berdasarkan Usia Kehamilan dapat dilihat bahwa hasil pemeriksaan
HB sAg Reaktif terbanyak pada rentang usia kehamilan 24-28 minggu
sebanyak 3 (60%) ibu hamil dan hasil pemeriksaan HBsAg Non
Reaktif terbanyak pada rentang usia kehamilan 29- 32 minggu
sebanyak 21 (48%) ibu hamil.
3. Berdasarkan pendidikan ibu hamil dapat dilihat bahwa hasil
pemeriksaan HBsAg Reaktif terbanyak pada tingkat pendidikan SMA
sebanyak 3 (60%) ibu hamil dan hasil pemeriksaan HBsAg Non
Reaktif terbanyak pada tingkat pendidikan SMA sebanyak 26 (59%)
ibu hamil.
4. Berdasarkan pekerjaan ibu hamil dapat dilihat bahwa hasil
pemeriksaan HBsAg Reaktif terbanyak pada kategori pekerjaan IRT
sebanyak 4 (80%) ibu hamil dan hasil pemeriksaan HBsAg Non
Reaktif terbanyak pada kategori pekerjaan IRT sebanyak 32 (73%) ibu
hamil.
5. Berdasarkan pekerjaan ibu hamil dapat dilihat bahwa hasil
pemeriksaan HBsAg Reaktif terbanyak di kelurahn langgini sebanyak
3 (60%) ibu hamil dan hasil pemeriksaan HBsAg Non Reaktif
terbanyak di kelurahan Bangkinang sebanyak 13 (30%) ibu hamil.
25
26
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas dapat disarankan bagi peneliti
berikutnya untuk pemeriksaan HBsAg pada calon ibu hamil, agar lebih
mengetahui secara ini adanya hepatitis B secara dini.
27
DAFTAR PUSTAKA
Kiki Kania Puspa Nuraeni. 2016. Gambaran Hasil Pemeriksaan Hbsag Pada Ibu
Hamil Trimester 3 Di Uptd Puskesmas Ciamis Tahun 2016. Ciamis :
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Ciamis
Kusmiyati, Yuni., Puji, Heni W., Sujiyatini.(2009). Perawatan Ibu Hamil (Asuhan
Ibu Hamil). Yogyakarta : Fitramaya.
Lika Aprilia Samiadi. 2018. https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/hepatitis/
penyakit-hepatitis-b-gejala-hepatitis-b/
Radji, Maksum. 2015. Imunologi dan Virologi Cetakan kedua (edisi revisi).
Jakarta : PT. ISFI Penerbitan
27
28
Sacher, Ronald A. & Mc. Pherson, A. Richard (2012). Tinjauan Klinis Hasil
Pemeriksaan Laboratorium, Edisi 11. (dr. Brahma U. Pendit & dr. Dewi
Wulandari dari penerjemah). Jakarta : Penerbit Buku EGC
Widodo, Pudji. 2014. Rule-Based Classifier Untuk Mendeteksi Penyakit Liver.
Jurnal Bianglala Informatika.
Wijayanti, Ika Budi. 2016. Efektivitas Hbsag-Rapid Screening Test Untuk Deteksi
Dini Hepatitis B. Jurnal Kesmadaska.
28
29
29
30
30
31
Lampiran 3 Data
HASIL PEMERIKSAAN
NO KODE UMUR USIA CONTROL ( C ) TEST (T)
SAMPEL KEHAMILAN Ada Tidak Ada Tidak
Garis Ada Garis Ada
Merah garis Merah garis
Merah Merah
1 A1 34 28 mgg √ √
2 A2 23 28 mgg √ √
3 A3 24 32 mgg √ √
4 A4 23 32 mgg √ √
5 A5 25 28 mgg √ √
6 A6 25 28 mgg √ √
7 A7 26 32 mgg √ √
8 A8 30 28 mgg √ √
9 A9 30 33 mgg √ √
10 A10 31 34 mgg √ √
11 A11 32 30 mgg √ √
12 A12 31 30 mgg √ √
13 A13 29 31 mgg √ √
14 A14 29 27 mgg √ √
15 A15 29 27 mgg √ √
16 A16 35 34 mgg √ √
17 A17 35 33 mgg √ √
18 A18 34 33 mgg √ √
19 A19 36 32 mgg √ √
20 A20 37 28 mgg √ √
21 A21 35 28 mgg √ √
22 A22 34 28 mgg √ √
23 A23 40 30mgg √ √
24 A24 40 30 mgg √ √
25 A24 41 31 mgg √ √
26 A26 32 29 mgg √ √
27 A27 42 33 mgg √ √
28 A28 42 30 mgg √ √
29 A29 37 30 mgg √ √
30 A30 38 29 mgg √ √
31 A31 29 28 mgg √ √
32 A32 30 28 mgg √ √
33 A33 28 29 mgg √ √
34 A34 28 30 mgg √ √
35 A35 27 31 mgg √ √
36 A36 29 30 mgg √ √
37 A37 29 28 mgg √ √
38 A38 30 26 mgg √ √
39 A39 31 27 mgg √ √
40 A40 31 26 mgg √ √
41 A41 25 27 mgg √ √
31
32
42 A42 26 27 mgg √ √
43 A43 26 27 mgg √ √
44 A44 28 26 mgg √ √
45 A45 28 27 mgg √ √
46 A46 24 29 mgg √ √
47 A47 24 30 mgg √ √
48 A48 29 29 mgg √ √
49 A49 30 27 mgg √ √
Jumlah 45 5 44
Persentase 100% 10,2% 89,8%
32
33
Lampiran 4 Dokumentasi
33
34
34