PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 1

DRS. SUPARDI, M.Pd.

HAK ASASI MANUSIA

(HAM)

A. PENDAHULUAN

PADA ZAMAN/ERA REFORMASI YANG MASIH

BERLANGSUNG HINGGA SAAT INI, OPINI TTG HAM
SERING DIJADIKAN SEBAGAI ALAT YANG AMPUH
UNTUK MEMBENARKAN TINDAKAN-TINDAKAN YANG
CENDERUNG ANARKI.

PADA MASA PEMERINTAHAN ORDE BARU TINDAKAN

PEMERINTAH TERKESAN ANARKI, KARENA PRODUK
HUKUM HANYA MEMBELA KEPENTINGAN PENGUASA/
PEMERINTAH.

MARAKNYA DEMONTRASI PADA ERA REFORMASI YANG

DILAKUKAN OLEH ARUS BAWAH CENDERUNG
TERKESAN ANARKI, (MAIN HAKIM SENDIRI).

HAM JK DITINJAU DARI SEGI AGAMA PADA DASARNYA

ADA DUA VERSI YAITU HAM DITENTUKAN OLEH TUHAN
DAN MANUSIA PUNYA HAK-HAK ASASI YANG
DIBERIKAN TUHAN DENGAN MELENGKAPI MANUSIA
DENGAN AKAL.
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 2
DRS. SUPARDI, M.Pd.

B. PENGERTIAN

HAM ADALAH SEPERANGKAT HAK YANG MELEKAT

PADA KEBERADAAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK
TUHAN YANG MAHA ESA OLEH KARENA ITU WAJIB
DIHORMATI, DIJUNJUNG TINGGI DAN DILINDUNGI OLEH
NEGARA DAN ATAU OLEH SETIAP ORANG DEMI
KEHORMATAN SERTA PERLIDUNGAN HARKAT DAN
MARTABAT MANUSIA.

HAM MERUPAKAN HAK DASAR YANG SECARA KODRATI

MELEKAT PADA DIRI MANUSIA DAN BERSIFAT
UNIVERSAL & LANGGENG, OLEH KARENA ITU HARUS
DILINDUNGI, DIHORMATI DAN DIPERTAHAN-KAN.
TIDAK BOLEH DIABAIKAN, DIKURANGI ATAU DIRAMPAS
OLEH SIAPAPUN.

BANGSA INDONESIA SEBAGAI ANGGOTA PBB

MENGEMBAN TANGGUNG JAWAB MORAL DAN HUKUM
UNTUK MENJUNJUNG TINGGI DAN MELAKSANAKAN
DEKLARASI UNIVERSAL TENTANG HAM YANG TELAH
DITETAPKAN OLEH PBB.

C. JENIS-JENIS HAK ASASI MANUSIA

JENIS DARI HAK ASASI MANUSIA, DIANTARANYA DAPAT

DIKETAHUI DARI DEKLARASI UNIVERSAL TENTANG
HAM YANG DISETUJUI DAN DIUMUMKAN OLEH
RESOLUSI MAJELIS UMUM PBB, TGL 10 – 12 – 1948.
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 3
DRS. SUPARDI, M.Pd.

MENURUT DEKLARASI PBB YG ISINYA 30 PSL SECARA

SINGKAT DIJELASKAN HAK-HAK DASAR MANUSIA YG
SANGAT SARAT DGN HAK-HAK YURIDIS, SEPERTI HAK
UNTUK HIDUP, TDK MENJADI BUDAK, TDK DISIKSA, &
TDK DITAHAN, DIPERSAMAKAN DIMUKA HUKUM
(EQUALITY BEFORE THE LAW), MENDAPATKAN PRADUGA
TAK BERSALAH DLL.

SECARA LEBIH SPESIFIK, DI DALAM PASAL-PASAL

DEKLARASI HAM SEDUNIA TERSEBUT DITEGASKAN
BEBERAPA KATEGORI HAK SBB :

PERTAMA, HAK YG SECARA LANGSUNG MEMBERIKAN

GAMBARAN KONDISI MINIMUM YANG DIPERLUKAN
INDIVIDU, AGAR IA DAPAT MEWUJUDKAN WATAK
KEMANUSIAANNYA, SEPERTI : PENGAKUAN ATAS MAR-
TABAT (PS.1); PERLINDUNGAN DARI TINDAK
DISKRIMINASI (PS.2); KESEMPATAN MENJADI WARGA
NEGARA DAN BERPINDAH WARGA NEGARA (PS.15).

KEDUA, HAK TENTANG PERLAKUAN YG SEHARUSNYA

DIPEROLEH MANUSIA DARI SISTEM HUKUM, SEPERTI
PERSAMAAN DI HADAPAN HUKUM (PS.6); MEMPEROLEH
PENGADILAN YANG ADIL (PS.10).

KETIGA, HAK YANG MEMUNGKINKAN INDIVIDU DAPAT

MELAKUKAN KEGIATAN TANPA CAMPUR TANGAN
PEMERINTAH & MEMUNGKINKAN INDIVIDU IKUT AMBIL
BAGIAN DALAM MENGONTROL JALANNYA
PEMERINTAHAN. HAK INI LAZIMNYA DISEBUT SBG HAK
SIPIL DAN POLITIK, SEPERTI KEBEBASAN BERPIKIR DAN
BERAGAMA (PS.18); HAK BERKUMPUL DAN BERSERIKAT
(PS.20)
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 4
DRS. SUPARDI, M.Pd.

KEEMPAT, HAK YG MENJAMIN TERPENUHINYA TARAF

HIDUP MINIMAL MANUSIA DAN MEMUNGKINKAN
ADANYA PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN. HAK INI
LAZIMNYA DISEBUT SEBAGAI HAK SOSIAL –EKONOMI-
BUDAYA, SEPERTI HAK UNTUK MENDAPATKAN
MAKANAN; PEKERJAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN
(PS. 22-25); HAK UNTUK MEMPEROLEH PENDIDIKAN.
DAN MENGEMBANGKAN KEBUDAYAAN (PS.26-29).

D. PERKEMBANGAN KONSEPSI HAK ASASI MANUSIA

SECARA HISTORIS UMUMNYA DIAKUI BAHWA MAGNA

CHARTA MERUPAKAN PIAGAM PERTAMA YG MENG-
AKTUALISASIKAN HAM. JIKA PARA PAKAR HAM
BERPANDANGAN OBYEKTIF, MAKA SEHARUSNYA
DIAKUI BAHWA JAUH SEBELUM PIAGAM MAGNA
CHARTA LAHIR, KONSEP ISLAM TTG HAM TELAH LEBIH
DAHULU DIKENAL, BAHKAN DENGAN SUBSTANSI YG
JAUH LEBIH KOMPREHENSIF.

PIAGAM MAGNA CHARTA ANTARA LAIN MENCANANG-

KAN BAHWA RAJA YG SEMULA MEMILIKI KEKUASAAN
ABSOLUT. (RAJA TIDAK KEBAL HUKUM)

BERBARENGAN DEGAN PERISTIWA TERSEBUT, MAKA

TIMBULAH ADAGIUM YG INTINYA BAHWA MANUSIA
KEDUDUKANNYA SAMA DI MUKA HUKUM DAN
MENDORONG TIMBULNYA SUPREMASI NEGARA HUKUM
DAN DEMOKRASI.
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 5
DRS. SUPARDI, M.Pd.

PERKEMBANGAN HAM SELANJUTNYA DITANDAI DGN

KEMUNCULAN THE AMERICAN DECLARATION OF
INDEPENDENCE DI AMERIKA SERIKAT YG LAHIR DARI
SEMANGAT PAHAM ROUSSEAU DAN MONTESQUIEU.

E. HAM DALAM PERUNDANG-UNDANGAN RI.

DEKLARASI HAM SEDUNIA MEMANG DICETUSKAN

PADA TAHUN 1948.

DALAM UUD 1945 SETIDAKNYA TERDAPAT LIMA PASAL

YANG SECARA LANGSUNG MENYATAKAN PERLUNYA
PERLINDUNGAN BAGI HAM YAKNI : 1) KESAMAAN DLM
HUKUM DAN PEMERINTAHAN (Ps.27 ayat 1); 2)
PEKERJAAN DAN PENGHIDUPAN YG LAYAK (Ps.27 ayat 2);
3) MENGELUARKAN PENDAPAT, BERKUMPUL DAN BER-
SERIKAT (Ps. 28); 4) MEMELUK AGAMA (Ps.29); DAN 5)
MENDAPATKAN PENDIDIKAN (Ps.31).

GARIS BESAR KETENTUAN HAM YG DIATUR DLM UUD

1945, SELANJUTNYA DIELABORASI MENJADI KETENTU-
AN YG LEBIH RINCI DI DLM UU No.39 TH 1999, TENTANG
HAM & SELANJUTNYA SEBAGAI UPAYA UNTUK
PENEGAKKAN HAM DAN UU No.26 TH 2000, TETANG
PENGADILAN HAM.

F. REALITA PENEGAKAN HAM DI INDONESIA

SECARA YURIDIS FORMAL, BERBAGAI NORMA YANG

MENGATUR HAM, BAIK DI TINGKAT GLOBAL MAUPUN
NASIONAL INDONESIA , DPT DIKATAKAN TELAH CUKUP
MEMADAI, MESKIPUN BELUM JUGA DPT DIKATAKAN
SEMPURNA. KENDATIPUN DEMIKIAN, KENYATAAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 6
DRS. SUPARDI, M.Pd.

MASIH MENUNJUKKAN ADANYA KESENJANGAN YG

CUKUP DLM ANTARA DAS SOLLEN DAN DAS SEIN, ATAU
ANTARA KERANGKA ATURAN YG CUKUP IDEAL DGN
KENYATAAN YG TERJADI DI DLM MASYARAKAT.

BANYAKNYA PELANGGARAN-PELANGGARAN HAM YG

TERJADI.

JIKA DIKAJI LEBIH MENDALAM, MARAKNYA PELANG-

GARAN HAM ITU TERJADI TERUTAMA DISEBABKAN
OLEH LEMAHNYA SISTEM PENEGAKKAN HUKUM THD
PIHAK PELANGGAR, LEMAHNYA POLITICAL WILL
PEMERINTAH DLM MENGIMPLEMENTASIKAN NORMA –
NORMA HAM, YANG IRONISNYA JUSTRU SERING
MEMANFAATKANNYA SEBAGAI ALAT UNTUK
MEMPERTAHANKAN KEKUASAAN.