Agribisnis Ternak Unggas
Agribisnis Ternak Unggas
Kelompok :
Iswandi 105050113111062
Yudianto 105050113111070
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
SELAMAT BERTUGAS
armadani_5@yahoo.com
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui sistem pemeliharaan ternak itik petelur pada masyarakat umum
serta dapat mengevaluasi bagaimana cara pemeliharaan itik petelur yang benar dari hulu
hingga hilir, sehingga dapat meningkatkan produksi peternakan dan meningkatan
penghasilan peternak.
1.4 Manfaat
1. Pembaca dapat mengetahui bagaimana cara pemeliharaan itik petelur secara benar.
2. Dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk usaha peternakan itik petelur
dengan sistem hulu hilir.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Beberapa tipe kandang yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
pemeliharaan terdiri dari :
Itik jawa dipilih sebagai itik pedaging karena mempunyai beberapa keunggulan
diantaranya :
a. Tahan terhadap serangan penyakit, kematian anak itik biasanya hanya disebabkan
oleh terjepit di kandang atau basah tersiram air minum.
b. Mortalitas hanya 2 - 5%
c. Lama pemeliharaan selama 2 – 2,5 bulan dengan bobot badan saat panen mencapai
2 –2,5 kg per ekor.
d. Berdaging tebal, warna coklat muda dengan tekstur lembut dan bercita rasa gurih.
PEMBAHASAN
Data Peternakan
Untuk mencapai produksi yang optimum dan keberhasilan usaha peternakan itik,
maka pemberian pakan yang murah dan dan memenuhi kebutuhan zat gizi sangat
diperlukan. Kebutuhan gizi itik dapat dipenuhi dari berbagai campuran bahan pakan.
Pemilihan bahan pakan sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan kadar protein dan
energi yang diperlukan oleh ternak. Kebutuhan beberapa zat gizi untuk itik petelur
disajikan pada Tabel 1.
Jumlah pakan yang diberikan pada ternak sangat bervariasi karena tergantung pada
jenis itik, kualitas pakan, dan ukuran badan itik. Angka perkiraan kebutuhan pakan itik
petelur dapat dilihat pada Tabel 2.
Air minum untuk anak itik harus selalu tersedia dalam kondisi bersih dan diberikan
dekat dengan tempat pakan. Tempat minum sebaiknya dibuat sedemikian rupa sehingga
aman dan anak itik tidak dapat masuk ke dalam tempat minum. Bagian bawah tempat
minum dapat diberi tempat penampungan air yang tercecer. Itik yang bermain-main di
dalam tempat air harus segera dikeluarkan dan apabila bulunya terlalu basah perlu
dikeringkan agar tidak sakit.
Pembatasan jumlah pakan merupakan cara terbaik yang perlu dilakukan untuk
mencegah kegemukan. Beberapa peternak memberikan sekitar 75-80% dari kebutuhan
pakan normal sehari atau mengurangi kualitas pakan dengan mempertinggi kandungan
serat kasar. Selain itu, cara lain yang sangat membantu dalam mencegah kegemukan
adalah penyediaan halaman yang dapat digunakan itik untuk bergerak secara leluasa pada
siang hari.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA