Anda di halaman 1dari 10

PSIKODIAGNOSTIK 2

“PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA 1-1,6 TAHUN”

Dosen Pengampu :

Rahayu Hardiyanti Utami, S. Psi, M. Psi, Psikolog

Disusun Oleh :

Irma Rahmawati (17011026)

Mutmainnah Fitri Haq (17011177)

Menny Zai (17011331)

Syahirah (17011197)

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
BLUEPRINT

A. Definisi Konseptual
Keterampilan motorik kasar (gross motor skill), seperti berlari, melompat,
yang melibatkan penggunaan otot besar (Papalia, dkk. 2008:315). Sedangkan menurut
Jhon W. Santrock keterampilan motorik kasar yaitu keterampilan yang meliputi
aktivitas otot besar, seperti menggerakkan lengan dan berjalan.

B. Definisi Operasional
Keterampilan motorik kasar yaitu keterampilan yang meliputi aktivitas otot
besar seperti, belajar berjalan, perkembangan postur tubuh, dan keterampilan tangan.

C. Aspek/Dimensi
1. Menurut Jhon W. Santrock (2007:210) menjelaskan beberapa keterampilan
motorik kasar pada anak usia dini :
a. Belajar berjalan
Belajar berjalan yaitu gerakan dan kendali postur tubuh yang berhubungan
dekat, terutama dalam berjalan lurus (Adolph, 2005; Adolph dan Berger,2005,
2006). Untuk berjalan lurus bayi harus menyeimbangkan diri atas satu kaki
saat yang lain berayun ke depan dan juga memindahkan berat badan dari satu
kaki ke kaki yang lain.
b. Perkembangan postur tubuh
Sebagai dasar, keterampilan ini dan juga aktifitas lain, memerlukan control
posisi tubuh. (Theken.1995, 2000 ; Thelen dan Smith, 2006 ). Contohnya,
untuk mengikuti objek bergerak anak harus dapat mengendalikan kepalanya
untuk menstabilkan pandangan dan sebeleum dan seorang anak bisa berjalan
ia harus mampu menyeimbangkan diri untuk dapat berdiri di atas satu kaki.
2. Bambang Sujiono (2007: 13) berpendapat bahwa gerakan motorik kasar
adalah kemampuan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian
tubuh anak. Gerakan motorik kasar melibatkan aktivitas otot-otot besar seperti:
a. Otot kaki dan seluruh tubuh anak.
Otot kaki merupakan otot yang memperkuat bagian bawah tubuh dan
digunakan untuk menopang badan.
D. Kisi-kisi

Aspek Indikator Item


Kekuatan otot kaki Belajar berjalan Anak mampu berjalan tanpa
pegangan dan bantuan
orangtua.
Anak mampu menendang
bola karet
Anak mampu berjalan
mundur
Anak mampu berlari tanpa
pegangan orang tua
Keseimbangan Postur Tubuh Keseimbangan postur badan Anak mampu berdiri dengan
satu kaki selama 2 detik
Anak mampu mengangkat
beban dan tidak terjatuh
Anak mampu jongkok dan
berdiri
Anak mampu berjalan tanpa
terjatuh
Lembar Observasi

A. 5WH :
1. What : Mengobservasi perkembangan motorik kasar anak usia 1-1,6 tahun
2. Why : Untuk mengetahui bagaimana perkembangan motoric kasar anak usia 1-1,6
tahun
3. Who : Seorang anak perempuan berinisial P berusia 1 tahun 3 bulan
4. Where : Di rumah subjek di jln. Proklamator
5. When : 13 April 2019 pukul 14.00-15.00 WIB
6. How :

Sebelum kami mengobservasi P kami meminta izin kepada orangtua P terlebih


dahulu. Setelah mendapatkan izin kami meminta kepada orangtuanya untuk
membantu agar observasi ini berjalan dengan baik. Awalnya kami melihat
perkembangan keterampilan otot kakinya terlebih dahulu, dan seperti yang kami lihat
P sudah mampu berjalan tanpa pegangan dan bantuan dari orangtuanya, namun sekitar
10 langkah kemudian P pun terjatuh karena tidak seimbang. Kemudian kami meminta
menirukan bagaimana caranya menendang bola.

Ketika kami meminta kepada anak untuk melakukan jongkok dan berdiri
kembali anak sudah mampu melakukannya dengan baik.

B. Tabel Item Observasi

No Item BB MB BSH BSB


1 Anak mampu berjalan tanpa pegangan dan bantuan
orangtua.
2 Anak mampu menendang bola karet
3 Anak mampu berjalan mundur
4 Anak mampu berlari tanpa pegangan orang tua
5 Anak mampu berdiri dengan satu kaki selama 2 detik
6 Anak mampu mengangkat beban dan tidak terjatuh
7 Anak mampu jongkok dan berdiri
8 Anak mampu berlari tanpa terjatuh
Keterangan:

BB (belum berkembang) : apabila sampai akhir observasi kemampuan motorik kasar


anak belum juga terlihat.

MB(mulai berkembang) : apabila kemampuan motorik kasar pada anak sudah


sesekkali terlihat.

BSH(berkembang sesuai harapan) : apabila kemampuan motrik kasar pada anak sudah
terlihat dan sudah sesuai dengan semestinya.

BSB(berkembang sangat baik) : apabila kemampuan motorik kasar anak sudah


melebihi kemampuan yang tercantum dalam indikator diusianya.

Keterangan item :

1. Anak diberikan stimulus berupa sebuah mainan dan anak berusaha untuk
mengambil mainan tersebut dari satu tempat ke tempat yang lain tanpa
bantuanorang tua.
2. Observer memberikan stimulus dengan menendang bola ke arah anak dan anak
menendang kembali bola tersebut.
3. Observer mencoba mendekati anak secara perlahan untuk merebut mainanan dan
anak berusaha menjauh dengan jalan mundur.
4. Observer meminta orang tua untuk memberikan stimulus berupa memegang
mainan kesukaan si anak dan memanggil anak agar berlari ke arah orang tuanya
tersebut.
5. Observer memberikan contoh kepada si anak untuk berdiri dengan satu kaki
selama beberapa detik dan mengajak anak untuk melakukan hal yang sama.
6. Observer memberikan sebuah bola karet kepada si anak, lalu anak memegang bola
tersebut tanpa terjatuh.
7. Observer memberikan contoh kepada anak untuk jongkok dan berdiri kembali dan
melakukannya bersama.
8. Observer mengajak anak untuk pacu lari bersama.
DaftarRefernsi

Hurlock B.E. (1976). Perkembangananakedisikeenamjilid 1.Jakarta :Erlangga.

Indrijati H, dkk. (2017). PsikologiPerkembangan&PendidikanAnakUsiaDini. Jakarta:


Kencana.

Santrock J.W. (2007).Perkembangananakedisikesebelasjilid 1.Jakarta :Erlangga.


Lampiran

1. Anak diberikan stimulus berupa sebuah mainan dan anak berusaha untuk
mengambil mainan tersebut dari satu tempat ke tempat yang lain tanpa
bantuanorang tua.

2. Observer memberikan stimulus dengan menendang bola ke arah anak dan anak
menendang kembali bola tersebut.
3. Observer mencoba mendekati anak secara perlahan untuk merebut mainanan dan
anak berusaha menjauh dengan jalan mundur.

4. Observer meminta orang tua untuk memberikan stimulus berupa memegang


mainan kesukaan si anak dan memanggil anak agar berlari ke arah orang tuanya
tersebut.

5. Observer memberikan contoh kepada si anak untuk berdiri dengan satu kaki
selama beberapa detik dan mengajak anak untuk melakukan hal yang sama.
6. Observer memberikan sebuah bola karet kepada si anak, lalu anak memegang bola
tersebut tanpa terjatuh.

7. Observer memberikan contoh kepada anak untuk jongkok dan berdiri kembali dan
melakukannya bersama.
8. Observer mengajak anak untuk pacu lari bersama.

Anda mungkin juga menyukai