K T SP
s
Kela
bahasa indonesia
PUISI
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.
1. Memahami konsep dasar puisi.
2. Mengidentifikasi unsur-unsur puisi.
3. Mengungkapkan isi suatu puisi yang disampaikan secara langsung atau rekaman.
4. Membaca puisi dengan lafal, nada, tekanan, dan intonasi yang tepat.
1
A. PENGERTIAN PUISI DAN UNSUR-UNSUR PUISI
a. Pengertian Puisi
Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang mengekspresikan secara padat pemikiran
dan perasaan penyairnya serta digubah dalam wujud dan bahasa yang paling berkesan.
2
2. Unsur Batin Puisi
Unsur batin puisi disebut juga dengan hakikat puisi, yang terdiri atas:
• Tema, yaitu inti atau pokok permasalahan dalam puisi. Untuk mengetahui
tema, kita harus memahami makna yang ada pada puisi di tiap kata, baris, bait,
maupun keseluruhan.
• Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair melalui puisinya.
• Rasa, yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam
puisi. Pengungkapan rasa berhubungan dengan latar belakang penyair.
• Nada, yaitu sikap penyair terhadap pembaca. Nada juga berhubungan dengan
tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui,
mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah,
menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, nada sombong, dan
sebagainya.
Salju
Karya: Wing Kardjo
KE MANAKAH PERGI
MENCARI MATAHARI
KETIKA SALJU TURUN
PEPOHONAN KEHILANGAN DAUN
KE MANAKAH JALAN
MENCARI LINDUNGAN
KETIKA TUBUH KUYUP
DAN PINTU TERTUTUP
3
KE MANAKAH LAGI
MENCARI API
KETIKA BARA HATI
PADAM TAK BERARTI
KE MANAKAH PERGI
SELAIN MENCUCI DIRI
4
tak ada orang yang mau membantu. Ia harus ke mana ketika semangat hidupnya
padam dan putus asa. Hanya kembali kepada Tuhan-lah tempat memohon dan
membersihkan diri dari segala dosa, serta kembali bersih putih seperti salju.
5
• Rasa/sikap penyair. Penyair Wing Kardjo menulis puisi dengan judul “Salju”
karena pernah kuliah di Paris dan mengalami musim salju. Ia lahir di Garut dan
wafat di Jepang. Dalam puisi “Salju”, Kardjo mengajak kembali kepada jalan
Tuhan untuk mencari ketenangan hidup dengan bertobat.
• Nada merupakan sikap penyair kepada pembaca. Dalam puisi “Salju” Kardjo
bersama dengan pembaca ingin memecahkan masalah pencarian jati diri
dengan dan solusi berupa mengembalikan segala sesuatunya kepada Tuhan.
C. MEMBACA PUISI DENGAN LAFAL, NADA, TEKANAN, DAN INTONASI YANG TEPAT
a. Cara Membaca Puisi
Pembacaan puisi dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut.
1. Membaca indah, yaitu membaca puisi dengan menitikberatkan pada ketepatan
pemahaman, keindahan olah vokal, dan ketepatan ekspresi.
2. Deklamasi, yaitu membaca puisi yang menekankan pada ketepatan pemahaman,
keindahan olah vokal, ketepatan ekspresi, wajah, disertai gerak-gerik anggota tubuh
yang lebih bebas.
3. Dramatisasi, yaitu pembacaan puisi disertai peragaan peristiwa dalam bentuk lakuan.
Pemeranan dilakukan pada puisi jenis balada, yaitu puisi yang di dalamnya terdapat
tokoh dan jalan cerita sebagai satu kesatuan peristiwa yang dapat diperagakan
dalam pementasan.
4. Musikalisasi, yaitu pembacaan puisi disertai iringan musik yang sesuai dengan
suasana puisi atau menyanyikan puisi itu sendiri. Menyanyikan puisi dapat dilakukan
dengan menggubah sebagian atau seluruh bait menjadi syair lagu untuk dinyanyikan
dan diiringi alunan musik yang sesuai.
6
/ : berhenti sebentar
-/ : berhenti agak lama
// : berhenti lama
# : suara perlahan
## : suara keras
### : suara sangat keras
_> : suara meninggi
<_ : suara merendah
v : tekanan pendek
vv : tekanan panjang
vvv : tekanan sangat panjang
2. Melakukan Kegiatan Pembacaan Puisi dengan Lafal, Nada, Tekanan, dan Intonasi yang
Tepat
• Bacalah puisi dengan lafal, nada, tekanan, dan intonasi yang tepat.
- Lafal adalah pengucapan kata. Dalam pengucapan kata pada puisi
haruslah tepat dan benar serta tidak ada unsur kedaerahan (dialek) yang
memengaruhinya.
- Nada adalah pola pengiramaan dari puisi yang dibacakan, dapat bernada
rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.
- Tekanan adalah bentuk keras lembutnya suara yang dimunculkan saat
membaca puisi.
- Intonasi adalah tinggi rendahnya nada saat membacakan puisi.
• Bacalah setiap baris puisi dengan penghayatan dan perasaan.
• Bacalah puisi dengan penjedaan teratur. Jeda adalah berhenti sejenak.
• Sikap tubuh (gestur). Pembaca harus mengambil posisi yang nyaman.
• Menampilkan puisi dengan ekspresif, seperti raut muka berupa senyuman,
kerutan pada dahi, pandangan mata, atau gerakan kepala.
7
c. Latihan Membaca Puisi yang Telah Diberi Tanda Jeda, Intonasi, dan Tekanan
DALAM#v DIRIKU#v //
Because#v the sky##vv_> is blue#v<_/
It makes me#v cry#v/
(the Beatles)#v/
LATIHAN SOAL
8
D. asosiasi
E. eufimisme
Kali ini
Tuhan menebar jaring maut
Menangkap insan
(Karya: Piek Ardijanto)
9
4. Bacalah puisi berikut.
Bungaku Bersemi Kembali
Bungaku kini bersemi kembali
setelah seminggu terkurung di lembah sunyi
kini bertunas lagi daunnya yang dulu menguning dan ...
rantingnya yang dulu kering
kini segar kembali
Tidak sia-sia
kusiram bungaku hingga bersemi dan mekar kembali
10
6. Maksud puisi tersebut adalah ....
A. seseorang yang tidak mau lagi memedulikan kehidupannya
B. ketidakpedulian seseorang terhadap kehidupan orang lain
C. kekecewaan seseorang atas nasib yang menimpa orang lain
D. penyesalan terhadap apa yang menimpa dirinya sendiri
E. keputusasaan menghadapi masalah hidup yang dialaminya
Ibunda
Kasihmu tak pernah kemarau
Meski waktu merambat makin tua
11
9. …
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang-kenanglah kami
Yang tinggal tulang-belulang diliputi debu
Beribu kami berbaring antara Karawang-Bekasi
(Karawang-Bekasi, Chairil Anwar)
Nilai perjuangan yang terdapat dalam penggalan puisi di atas yang ditandai dengan kata
“Berjagalah”, yaitu agar generasi muda ….
A. terus melakukan jaga malam
B. tidak boleh tidur
C. selalu menjaga daerah perbatasan
D. tidak lengah dan selalu waspada
E. melihat kenyataan
12