BAB I
PENDAHULUAN
mineral yang tidak sempurna dalam permukaan (primary crushing) atau oversize
kedalam proses pengolahan berikutnya (secondary crushing).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sintetis atau dengan sikat. Teknik ini dapat dilakukan untuk campuran heterogen
khususnya dalam fasa padat. Proses pemisahan didasari atas perbedaan ukuran
partikeldidalam campuran tersebut sehingga ayakan memiliki ukuran pori atau
lubang tertentu, yang dinyatakan dalam satuan mesh. Sedangkan pengayakan secara
mekanik ( pengayakan getaran, guncangan atau kocokan ) dolakukan dengan
bantuan mesin, yang umumnya mempunyai satu set ayakan dengan ukuran lebar
lubang standart yang berlainan. Satu set ayakan terdiri dari bingkai ayakan dan
jaringan ayakan yang dikenal dengan istilah mesh.
( Soed, 2012 )
Mesh adalah jumlah lubang yang terdapat dalam ayakan tiap 1 inchi
persegi. Jadi jika ada ayakan yang memiliki keterangan 5 mesh artinya tiap 1 inchi
persegi terdapat 5 lubang. Kesimpulannya makin besar jumlah mesh berarti
ukuran lubang semakin kecil. Untuk konversi dari mesh ke millimeter disajikan
pada table berikut :
Tabel 1. Konversi Dari Mesh Ke Milimeter
U.S MESH MILIMETERS
3 6.730
4 4.760
5 4.000
6 3.360
7 2.830
8 2.380
10 2.000
( Elaila, 2016 )
II.1.1 Jenis Ayakan
1. Grizzly
Merupakan jenis alat ayakan statis dimana material yang akan diayak mengikuti
aliran pada posisi kemiringan tertentu.
2. Vibrating screen
Beberapa dimensi atau ukuran yang digunakan untuk menyatakan ukuran suatu
campuran antara lain :
1. True Arithmatic Average Diameter (TAAD)
Xi
∑
Di
Dp = √ Xi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2)
∑
Di³
3 ∑ Xi
Dv = √ Xi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3)
C∑
Di³
Massa jenis atau berat jenis adalah pengukuran massa setiap satuan
volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula
setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa
dibagi dengan total volumenya. Satuan SI massa jenis adalah kg/m3. Berat jenis
zat padat dapat diketahui dengan rumus:
𝑚
𝜌= .................................................. ( 4)
𝑣
Keterangan:
𝜌 = massa jenis zat (gr/ml)
m = massa zat padat (gram)
v = volume zat padat(ml)
(Rochmah, 2014)
Adapun cara lain untuk menentukan ukuran partikel adalah sebagai berikut :
1. Mikroskop, untuk partikel berukuran sekitar 1μm = 0,001 mm.
2. Screening : melewatkan bahan melalui ayakan seri (sieve shaker) yang
mempunyai ukuran lubang ayakan semakin kecil. Setiap pemisahan padatan
berdasarkan ukuran diperlukan pengayakan. Standar screen mampu mengukur
partikel dari 76 mm sampai 38 μm. Operasi screening dilakukan dengan jalan
melewatkan material pada suatu permukan yang banyak lubang atau openings
dengan ukuran yang sesuai.
Fraksi pada sebuah ayakan :
Fraksi oversize = fraksi padatan yang tertahan ayakan.
Fraksi undersize = fraksi padatan yang lolos ayakan.
Jika ayakan lebih dari 2 ayakan yang berbeda ukuran lubang-lubangnya,
maka akan diperoleh fraksi-fraksi padatan dengan ukuran padatan sesuai
dengan ukuran lubang ayakan.
3. Sedimentasi (fluida diam, zat padat mengendap dengan gaya gravitasi). Teori
gerak partikel dalam fluida menyatakan bahwa partikel berukuran kecil yang
jatuh dalam fluida, pada suatu kecepatan tertentu adalah setara dengan ukuran
partikelnya.
4. Elutriasi : aliran fluida ke atas dengan kecepatan tetap, sehingga butiran dengan
ukuran tetentu terbawa ke atas, sedangkan ukuran yang lebih besar sebagai hasil
bawah.
5. Sentrifugasi, seperti sedimentasi, tetapi zat padat diendapkan dengan gaya
sentrifugal (memutar dan turun).
( Tim Dosen, 2018 )
II.1.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Proses Pengayakan
A. Sifat Fisika
a. Berupa padatan kristal
b. Berwarna putih
c. Tidak berbau
d. Larut dalam air
B. Sifat Kimia
a. Rumus molekul : NaCl
b. Densitas : 2,165 gr/cm³
c. Berat molekul : 58,44 gr/mol
(MSDS, 2013, “Sodium Chloride”)
II.3. Hipotesa
Pada percobaan pengukuran butiran padatan, semakin besar ukuran mesh,
maka semakin kecil feed yang lolos.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
III.1. Bahan
1. Garam 410 gram
III.2. Alat
1. Neraca Analitik
2. Ayakan
3. loyang
III.5. Prosedur
1. Siapkan alat ayakan (screen) ukuran 10 mesh, 30 mesh, dan 60 mesh.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.2.2 Perhitungan
1. Fraksi Massa (x)
berat partikel
Fraksi massa partikel =
berat total campuran
65 gram
a. 10 mesh : = 0,1586 gram
410 gram
255 gram
b. 30 mesh : = 0,6220 gram
410 gram
89,7 gram
c. 60 mesh (oversize) : = 0,2187 gram
410 gram
0,3 gram
d. 60 mesh (undersize) : = 0,0007 gram
410 gram
=1
3. Massa Partikel
a. Oversize pada screen 10 mesh = ρ x C x D3
= 2,165 x 0,5233 x (0,0787)3
= 7,0171 x 10−3gram
= 1,0880 x 10−4gram
Massa partikel total = Oversize (10 + 30 + 50) + Undersize 50
= 7,8445 x 10-3gram
4. Jumlah Partikel Ni
berat awal x fraksi
Jumlah Partikel =
mp
410 x 0,1586
a. 10 mesh (N1) : = 9266,791
7,0171 x 10-3
410 x 0,6220
b. 30 mesh (N2) : = 418209,547
6,0979 x 10-4
410 x 0,2187
c. 60 mesh (N3) : = 824145,22
1,0880 x 10−4
410 𝑥 0,0007
d. 60 mesh (N4) : = 2637,867
1,0880 x 10−4
∑ 𝑁𝑖 = N1 + N2 + N3 + N4
= 9266,791+ 418209,547+ 824145,22+ 2637,867
= 1254259,425
5. D avarege
𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑚𝑒𝑠ℎ 10 + 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑚𝑒𝑠ℎ 30 0,0787 + 0,0232
𝑎. =
2 2
= 0,05095
𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑚𝑒𝑠ℎ 30 + 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑚𝑒𝑠ℎ 60 0,0232 + 0,0098
𝑏. =
2 2
= 0,0165
∑D
6. TAAD = M X
∑
ρ. c D³
0,1215
= 410
𝑥 289939,471
2,165 x 0,5233
= 1,1579 x 10-9
X
∑
D
7. Mean Surface Diameter (Dp) =√ X
∑
D³
52,2132
= √289939,471
= 0.0134
3 ∑X
8. Mean Volume Diameter (Dv) =√ X
C∑
D³
3 1
= √
0,5233 x 289939,471
= 0,0187
IV. 3 Grafik
(Tidak Ada)
IV.4 Pembahasan
Pengayakan (screening) adalah suatu metode untuk memisahkan partikel
semata – mata menurut ukuran.Dalam proses pengayakan disini yang dilaksanakan
di industri zat padat itu dijatuhkan atau dilemparkan ke permukaan pengayak.
Partikel yang dibawah ukuran atau yang kecil ( undersize ) atau halusan ( fines),
lulus melewati bukaan ayak, sedangkan yang diatas ukuran atau yang besar (
oversize ) atau buntut tidak lulus.Satu ayak tunggal hanya dapat memisahkan
menjadi dua fraksi saja setiap kali pemisahan.Tujuan dilaksanakan praktikum ini
yaitu untuk mengetahui cara pengelompokan partikel padatan yang berbeda ukuran
menjadi seragam.Selain itu juga untuk mempersiapkan produk butiran padatan
sesuai dengan ukuran yang diinginkan untuk beberapa proses selanjutnya. Dan juga
untuk mencegah masuknya mineral yang tidak sempurna dalam permukaan (
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
1. Semakin besar ukuran mesh pada screen maka semakin sedikit garam yang
terayak sebagai undersize dan partikelnya memiliki banyak ukuran yang
seragam
2. Jumlah prosentase gula sebesar 100% sehingga berat jumlah garam yang
masuk sama dengan berat garam yang keluar
3. Semakin banyak kandungan air disuatu bahan maka akan semakin lama
waktu yang digunakan untuk pengayakan
V.2 Saran
1. Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam menimbang suatu bahan.
2. Sebaiknya praktikan lebih berhati-hati saat proses pengayakan agar partikel
tidak banyak yang jatuh.
3. Sebaiknya praktikan memahami tentang prosedur dan perhitungan pada
praktikum ini sebelum melaksanakan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Elaila,Indah.2016.“Screening”.(https://www.academia.edu/34730638/SCREENIN
G.pdf). Diakses pada tanggal 14 April 2018 pukul 19.45 WIB.
McCabe, Warren L, dkk. 1993. “Unit Operations of Chemical Engineering Fifth
Edition”. New York : McGraw-Hill, Inc.
MSDS. 2013. “Sand”. (www.sciencelab.com). Diakses pada tanggal 14 April 2018
pukul 19.45 WIB.
MSDS. 2013. “Sucrosa”. (www.sciencelab.com). Diakses pada tanggal 14 April
2018 pukul 19.45 WIB.
MSDS. 2013. “Sodium Chlorida”. (www.sciencelab.com). Diakses pada tanggal 14
April 2018 pukul 19.45 WIB.
Rochmah, Siri. 2014. “Screening”. (http://academia.edu.com). Diakses pada
tanggal 14 April 2018 pukul 19.45 WIB.
Soed, Faun. 2012. “Metode Dan Teknik Pengayakan”.
(https://tsfaunsoed2009.wordpress.com). Diakses pada tanggal 14 April
2018 pukul 19.45 WIB.
Tim Dosen OTK I. 2018. “Pengukuran Butiran Padatan”. Surabaya : Universitas
Pembangunan Nasional “ Veteran “ Jawa Timur.
APPENDIX
1) Persentase Undersize :
- 10 mesh
345
% undersize = 410 x 100 % = 84,15 %
- 30 mesh
90
% undersize = x 100 % = 21,95 %
410
- 60 mesh
0,3
% undersize = 410 x 100 % = 0,07 %
2) Persentase Oversize :
- 10 mesh
65
% undersize = 410 x 100 % = 15,85 %
- 30 mesh
255
% undersize = 410 x 100 % = 62,2 %
- 60 mesh
89,7
% undersize = x 100 % = 21,88 %
410