Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

Disusun Oleh:

Nama : Lukman Mubarak


NIM : 021700013
Rekan Kerja : Nisrina Andini (121900003)
Prodi : Elektronika Instrumentasi
Jurusan : Teknnofisika Nuklir
Dosen : Sinta Uri El Hakim, SST.

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR


BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
YOGYAKARTA
2019
I. TUJUAN
1. Mengenal dan memahami penggunaan ladder logic untuk membuat simulasi traffic
light menggunakan software I-Trilogy.
2. Memahami prinsip kerja digital input pada Super PLC
3. Memahami prinsip kerja digital output pada Super PLC
4. Membuat program sederhana untuk membaca data digital dan mengeluarkan data
digital output pada chanel Super PLC

II. DASAR TEORI


Overview Fx2424

Gambar 2.1. Layout Super PLC Fx2424


The Fx2424 PLC adalah generasi terbaru dari PLC seri F yang didesain untuk
menggantikan model F2424. Secara elektronik, FX2424 identik dengan F2424 dengan
perbedaan yang mencolok FX2424 mendukung tipe besaran floating point. Layout super
PLC Fx2424 ditunjukkan pada Gambar 2.1.
Perintah TBASIC tersedia pada perangkat lunak I-TRiLOGI versi 7 (TL7), yang versi
sebelumnya (TL6) hanya mendukung untuk besaran integer.
Fx2424 didesain 100% mendukung dan kompatibel dengan F2424 dan dapat juga
deprogram menggunakan TL6 maupun TL7. Hal ini berarti semua permasalahan user yang
ada pada F2424 dan mentransfer file. PC6 menjadi FX2424 yang tidak termodifikasi.
Perbedaan antara Fx2424 dan F2424 ditunjukkan pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2. Perbedaan Fx2424 dan F2424

A. Port I / O Digital
Fx2424 secara default terdiri dari 8 input analog (12-bit, 0-5VDC), 4 output analog (12-
bit, 0-5V DC), 24 Input digital, dan 24 output digital. Selain itu memiliki satu port RS232
dan dua port RS485; semuanya dapat dikumunikasikan menggunakan protokol MODBUS.
Port LCD internal memungkinkan untuk antarmuka yang sederhana ke modul LCD standar
industri dari 8 karakter hingga 80 karakter.
Fx2424 dapat diperluas hingga total 128 input digital dan 128 output digital
menggunakan modul ekspansi opsional EXP1616R dan EXP4040.
Terminal sekrup yang dapat dilepas disediakan untuk koneksi cepat ke semua input
digital, output dan kabel power supply. Setiap blok terminal sekrup dapat dengan mudah
dilepas dari papan Fx2424. Hal ini memungkinkan penggantian papan pengontrol yang
mudah bila diperlukan. Karena blok terminal untuk I / Os digital disisipkan secara vertikal
ke permukaan papan, blok terminal harus dilepas sebelum digunakan. Masukkan obeng
pipih kecil di bawah blok terminal dan berikan tekanan merata untuk menaikkan blok
terminal hingga terlepas dari strip pin penghubung, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3. Cara memasang kabel pada terminal blok

B. Rangkaian Digital Input


Semua input digital memiliki indikator LED berwarna hijau. Setiap 8 input
dikelompokkan bersama menjadi satu strip terminal sekrup yang dapat dilepas. Semua
input adalah tipe NPN, yang berarti bahwa untuk mengaktifkan input, harus dihubungkan
ke ground (terminal 0V) dari catu daya seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.4. Angka-
angka input ditandai pada terminal sekrup mereka serta pada PCB di samping pin strip.
Semua input digital langsung diprogram di Ladder Logic, serta dalam fungsi-fungsi khusus
TBASIC.

Gambar 2.4. Wiring diagram digital input Fx2424


C. Rangkaian Digital Output

Semua output memiliki indikator LED berwarna merah. PLC Fx2424 menggunakan
transistor daya tipe “SINKING” (NPN) atau output MOSFET yang mengaktifkan dengan
cara mengalirkan arus dari beban ke terminal 0V. Setiap 8 output dikelompokkan bersama
menjadi satu strip terminal sekrup yang dapat dilepas. Gambar 2.5 menunjukkan diagram
pengkabelan dari output digital.

Gambar 2.5. Diagram pengkabelan digital output

III. ALAT DAN BAHAN


1. Modul praktikum Breadboard dan komponen
2. Super PLC Fx2424
3. Komputer yang telah terinstal software I-Trilogy
4. Multimeter
5. Power Supply 24 Volt
6. Kabel USB to Serial

IV. LANGKAH KERJA

A. PERCOBAAN DIGITAL INPUT


Persiapan
1. Susunlah rangkaian seperti Gambar 7.

Gambar 7 Rangkaian percobaan analog input

2. Hubungkan konektor USB Fx2424 ke Port USB komputer.


3. Buka Internet TriLogy Server Version 3.1, pilih Serial Port Setup seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 8.

Gambar 8 Internet TriLogy Server Version 3.1

4. Buka device manager pada komputer untuk mengetahui Port yang digunakan untuk
komunikasi dengan Fx2424 dan atur baudrate menjadi 38300 bps.
5. Fx2424 siap digunakan.
Pelaksanaan
1. Buka program Trilogy
2. Buat program menggunakan ladder diagram seperti pada Gambar 9.

Gambar 9 Ladder diagram membaca analog input

3. Pada bagian custom function BACA DI buatlah listing menggunakan bahasa basic
dengan cara klik 2x dan tuliskan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 10.

Gambar 10 Penulisan listing program custom function baca digital input

4. Upload program ke Fx2424, tunggu prosesnya selesai.


5. Lakukan online monitoring dan amati hasil pembacaan digital input pada DM1.
6. Lakukan pengulangan pembacaan data digital input dengan menekan switch atau
menghubungkan pin digital input 1 ke ground. Catatlah nilai pembacaannya pada
lembar data.

B. PERCOBAAN DIGITAL OUT


Pelaksanaan
1. Buatlah program ladder dan custom fuction seperti pada Gambar 8.

Gambar 1 Ladder diagram dan custom function untuk digital output

2. Upload program ke Fx2424, tunggu prosesnya selesai.


3. Lakukan online monitoring dan amati hasil I serta perhatikan nyala led pada
digital output.
4. Isikan nilai data pada lembar data.
5. Jelaskan fungsi perintah set bit pada custom function.

Tugas:
1. Membuat simulasi traffic light pada I-Trilogy menggunakan ladder logic diagram
(percobaan 1).
a. Gambarkan rangkaian
b. Buat flowchart
2. Membuat simulasi running LED pada I-Trilogy menggunakan ladder logic
diagram
a. Gambarkan rangkaian

V. DATA PERCOBAAN

5.1.Percobaan 1, simulasi traffic light dengan ladder logic pada software I-Trilogy

Gambar 5.1. Penjalanan simulasi traffic light


5.2. Percobaan 2, Digital Input
Tabel Percobaan 5. 1. Percobaan digital input
No Nilai I Data pada DM1
1. 1 1
2. 2 2
3. 3 3
4. 4 4
5. 5 5
6. 6 6
7. 7 7
8. 8 8
9. 9 9
10. 10 10
… … ….
25. 25 25

5.3.Percobaan 3, Digital Output

Tabel Percobaan 5. 2. Percobaan analog output


No Nilai I Nilai Biner Digital Out
1. 1 0000 0001
2. 2 0000 0010
3. 3 0000 0011
4. 4 0000 0100
5. 5 0000 0101
6. 6 0000 0110
7. 7 0000 0111
8. 8 0000 1000
9. 9 0000 1001
10. 10 0000 1010
11. 11 0000 1011
12. 12 0000 1100
13. 13 0000 1101
14. 14 0000 1110
15. 15 0000 1111
16. 16 0001 0000
17. 17 0001 0001
VI. ANALISIS DATA - FLOW CHART

Flowchart program percobaan 1, penggunaan ladder logic untuk membuat simulasi


traffic light menggunakan software I-Trilogy

Mulai

Input 1
ON?

Lampu Hijau nyala


Tmer1 ON

Delay 5 detik

Lampu Hijau mati


Lampu Merah nyala
Tmer2 ON

Delay 5 detik

Lampu Merah mati


Lampu Kuning nyala
Tmer3 ON

Delay 5 detik

Lampu Kuning mati


Flowchart program Percobaan 2, Digital Input

Mulai

Tombol
Input = 1? T

DM = 1

Flowchart program Percobaan 3, Digital Output

Mulai

Input Clk 0,5 s


I+1

T
I < 17 ?
Stop

Set bit
Output = 1
(LED menyala)
VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum SuperPLC Digital Input Output kali ini terdapat beberapa hal yang
dipelajari oleh praktikan, antara lain mengenai bagaimana memahami penggunaan ladder
logic untuk membuat simulasi traffic light menggunakan software I-Trilogy, memahami
prinsip kerja dari digital input maupun digital output pada Super PLC serta memahami
bagaimana membuat program sederhana untuk membaca data digital dan mengeluarkan
data digital output pada chanel Super PLC.

7.1. Percobaan 1, penggunaan ladder logic untuk membuat simulasi traffic light
menggunakan software I-Trilogy
Adapun pada percobaan pertama, adalah membuat simulasi traffic light dengan
merangkai ladder logic yang ada pada fitur di dalam software I-Trilogy. Dalam hal ini,
ladder logic digunakan untuk mengenalkan metode pemrograman utama yang digunakan
pada PLC, dimana setelah percobaan pertama ini dilakukan dapat dimengerti bahwa ladder
logic merupakan skema khusus yang biasa digunakan untuk mendokumentasikan sistem
logika kontrol.
Dalam hal pembuatan flip-flop nyala traffic light digunakan rangkaian ladder logic
seperti gambar 7.1 berikut ini,

Rangkaian a

Rangkaian b

Rangkaian c

Gambar 7.1. Ladder logic untuk simulasi traffic light


Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa terdapat tiga buah rangkaian sejajar yang saling terkait
pemanggilan input saklar Normally open-nya. Pengaktifan lampu dimulai ketika saklar input1
(Normally open) pada rangkaian a ditekan, maka listrik ke output lampu Hijau akat tersupply sehingga
saklar input Hijau (NO) pun akan ikut tersambung yang artinya meski input 1 dimatikan, lampu akan
tetap menyala dan timer 1 akan mulai melakukan counting. Kemudian pada rangkaian b, input listrik
akan tersupply pada saklar timer 1 (NO) sebagai fungsi pemanggil count timer 1 pada rangkaian a
ketika count telah selesai (out lampu hijau pada rangkaian a akan mati), sehingga output lampu merah
akan menyala dan timer 2 akan melakukan counting. Selanjutnya rangkaian c akan aktif dengan saklar
timer 2 NO tertutup sebagai fungsi pemanggil timer 2 apabila timer 2 pada rangkaian b telah selesai
melakukan counting dan lampu merah mati, akibatnya out lampu kuning dan timer 3 pada rangkaian
c ini akan aktif.. Sistem ladder logic ini akan terus mengulang kembali ke rangkaian a karena pada
rangkaian a terdapat saklar input NO untuk fungsi pemamnggil timer 3.

7.2. Percobaan 2, Digital Input


Pada percobaan kedua ini digunakan rangkaian analog input seperti pada gambar
berikut,

Gambar 7.2. Rangkaian percobaan analog Digital input


Pada modul super PLC Fx2424 yang digunakan terdapat 8 input dikelompokkan
bersama menjadi satu strip terminal sekrup yang dapat dilepas. Seperti pada gambar 7.2,
input harus dihubungkan ke ground (terminal 0V) dari catu daya agar dapat mengaktifkan
input tersebut, karena semua input adalah tipe NPN. Angka-angka input ditandai pada
terminal sekrup mereka serta pada PCB di samping pin strip. Semua input digital langsung
diprogram di Ladder Logic seperti Gambar 7.3 di bawah, serta dalam fungsi-fungsi khusus
TBASIC seperti pada Gambar 7.4.
Jika kita mengacu pada Gambar 7.3 dan Gambar 7.4, pada percobaan ini tombol 1 berfungsi
membuat nilai semakin input digital bertambah dengan batas I < 25. Ketika tombol 1 ditekan, nilai
DM1 akan bertambah dari 1-15 kemudian kembali ke nol. Dikarenakan program dibatasi I < 25. Yang
perlu ditekankan adalah pada percobaan ini menekan switch dilakukan dengan cara lain yaitu
menghubungkan pin digital input 1 ke ground pada rangkaian.
Gambar 7.3. Ladder diagram baca digital input

Gambar 7.4. Program baca digital input

Gambar 7.5. Hasil pembacaan digital input

7.3. Percobaan 3, Digital Output


Pada percobaan ketiga ini output digital pada LED akan otomatis menyala dari bit 0
sampai pada bit 16. Setelah full output akan berhenti. Hal itu terjadi dikarenakan program
dibatasi yaitu I<17. Nyala LED ini berjalan secara otomatis dikarenakan program SETBIT
(isikan data ke tiap bit ) dengan clock 1,0s dan delay waktu 10 detik tiap pergantian output
bitnya.
Gambar 7.6. Ladder diagram baca digital output

Gambar 7.7. Program baca digital output

Gambar 7.8. Hasil pembacaan digital output maksimum

VIII. TUGAS RUNNING LED


Pada tugas praktikum digital input output kali ini adalah membuat sebuah
simulasi Running LED dengan menggunakan ladder logic pada I-Trilogy. Dalam
pelaksanaannya praktikan menggunakan sistem rangkaian ladder logic yang hampir
sama persis dengan rangkaian ladder logic dari simulasi traffic, namun yang
membedakan adalah dalam percobaan tugas running LED ini digunakan 7 bual LED
output dan waktu delay timer yang dipersingkat. Adapun rangkaian ladder logic yag
digunakan seperti gambar 8.1 di bawah ini.
Gambar 8.1. Rangkaian ladder logic Running 7 LED
Hasil yang diperoleh saat ladder logic di jalankan dengan menekan input satu
(NO), adalah berupa pergeseran nyala lampu LED1 ke LED7 secara berurutan dan
mengulang.

Gambar 8.2. Hasil Running LED saat LED4 menyala


IX. KESIMPULAN
1. Ladder logic merupakan metode pemrograman utama yang digunakan pada PLC,
dimana ladder logic dapat dikatakan sebagai skema khusus yang digunakan untuk
mendokumentasikan sistem logika kontrol.
2. Sinyal input PLC dalam bentuk Digital adalah suatu nilai masukan informasi (input)
yang hanya memiliki dua kondisi (Sinyal Biner, 0/1).
3. Semua input adalah tipe NPN, yang berarti bahwa untuk mengaktifkan input, harus
dihubungkan ke ground (terminal 0V) dari catu daya.
4. Sinyal Output PLC dalam bentuk Digital adalah nilai keluaran atau perintab yang
dikirimkan PLC ke suatu alat yang juga bekerja secara Digital.
5. Semua output memiliki indikator LED berwarna merah. PLC Fx2424 menggunakan
transistor daya tipe “SINKING” (NPN) atau output MOSFET yang mengaktifkan
dengan cara mengalirkan arus dari beban ke terminal 0V.

X. DAFTAR PUSTAKA
Abmanyu, Adi. 2018. Praktikum Digital Input/Digital Output PLC. Yogyakarta :
STTN-BATAN
Lampiran ;

Anda mungkin juga menyukai