Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN

Kondisi konsumen yang banyak dirugikan memerlukan peningkatan upaya untuk


melindunginya, sehingga hak – haknya dapat ditegakkan. Namun di sisi lain, perlindungan
tersebut harus juga melindungi eksistensi produsen yang sangat esensial dalam perekonomian
negara. Permasalahan perlindungan konsumen ini tidak akan pernah habis dan akan selalu menjadi
bahan perbincangan di masyarakat. Oleh karena itu, masalah perlindungan konsumen perlu
diperhatikan. Hak konsumen yang diabaikan oleh pelaku usaha perlu dicermati secara seksama.
Pada era globalisasi dan perdagangan bebas saat ini, banyak bermunculan berbagai macam produk
barang/pelayanan jasa yang dipasarkan kepada konsumen di tanah air, baik melalui promosi, iklan,
maupun penawaran barang secara langsung.

Iklan dapat dilukiskan sebagai komunikasi antara produsen dan pasaran, antara penjual dan
calon pembeli. Dalam proses komunikasi itu iklan menyampaikan sebuah “pesan”. Dengan
demikian menimbulkan kesan bahwa periklanan terutama bermaksud memberi informasi yang
tujuan terpentingnya adalah memperkenalkan sebuah produk atau jasa. Iklan dapat menarik
perhatian dan cukup berpengaruh bagi perilaku konsumen sehingga berpengaruh pula terhadap
keputusan pembeli. Sebelum menyampaikan iklan kepada masyarakat, ada beberapa hal yang
perlu dipersiapkan, pertama perlu mengenal dan menentukan sasaran khalayaknya. Setelah itu,
dapat ditentukan media yang akan digunakan lalu merancang pesan iklan yang sesuai dengan
kebutuhan dan tentunya harus sesuai etika.

Oleh sebab pentingnya masalah perlindungan konsumen dan etika periklanan, maka akan
dibahas beberapa materi sebagai berikut.

1. Pasar dan perlindungan konsumen.


2. Hubungan produsen dengan konsumen.
3. Gerakan konsumen.
4. Fungsi iklan.
5. Beberapa persoalan etis dalam iklan.
6. Makna etis menipu dalam iklan.
7. Kebebasan konsumen.
PEMBAHASAN

8.1 Pasar dan Perlindungan Konsumen


Dengan adanya pasar bebas dan kompetitif, banyak orang meyakini bahwa konsumen
secaraotomatis terlindungi dari kerugian sehingga pemerintah dan pelaku bisnis tidak perlu
mengambil langkah – langkah untuk memberikan perlindungan kepada konsumen. Pasar bebas
mendukung alokasi, penggunaan, dan distribusi barang-barang yang dalam artian tertentu, adil,
menghargai hak, dan memiliki nilai kegunaan maksimum bagi orang-orang yang berpartisipasi
dalam pasar.
Dalam pendekatan “pasar” terhadap perlindungan konsumen, keamanan konsumen
dilihat sebagai produk yang paling efisien bila disediakan melalui mekanisme pasar bebas, di
mana penjual memberikan tanggapan terhadap permintaan konsumen. Konsumen harus
diperbolehkan menunjukkan preferensi tersebut melalui pilihan – pilihan bebas dan tidak
melalui paksaan dari pelaku bisnis atau pemerintah untuk membayar sesuatu yang tidak
mereka inginkan.

8.2 Hubungan Produsen dan Konsumen


Terdapat beberapa aturan yang perlu dipenuhi dalam sebuah kontrak yang dianggap baik
dan adil yang kemudian menjadi dasar bagi hak kontraktual setiap pihak dalam suatu kontrak
yaitu sebagai berikut.
1. Kedua belah pihak mengetahui sepenuhnya hakikat dan kondisi persetujuan yang mereka
sepakati.
2. Tidak ada pihak yang secara sengaja memberikan fakta yang salah atau memalsukan fakta
tentang kondisi dan syarat-syarat kontrak untuk pihak yang lain.
3. Tidak ada pihak yang boleh dipaksa untuk melakukan kontrak atau persetujuan tersebut.
4. Kontrak juga tidak mengikat bagi pihak manapun untuk tindakan yang bertentangan
dengan moralitas.

Terdapat dua alasan perangkat pengendalian terutama yang tertuju pada produsen dalam
hubungannya dengan konsumen yaitu sebagai berikut.
1. Dalam hubungan antara konsumen atau pelanggan di satu pihak dan pemasok, produsen,
dan penyalur barang atau jasa tertentu di pihak lain, konsumen atau pelanggan terutama
berada pada posisi yang lebih lemah dan rentan untuk dirugikan.
2. Dalam kerangka bisnis sebagai profesi, konsumen sesungguhnya membayar produsen
untuk menyediakan barang kebutuhan hidupkan secara profesional.

Beberapa aturan – aturan yang berkaitan dengan hubungan produsen dan konsumen
adalah sebagai berikut.

1. Produsen wajib memenuhi semua ketentuan yang melekat baik pada produk yang
ditawarkan maupun pada iklan tentang produk tersebut.
2. Produsen punya kewajiban untuk menyikapkan semua informasi yang perlu diketahui oleh
semua konsumen tentang sebuah produk.
3. Kewajiban untuk tidak mengatakan yang tidak benar tentang produk yang ditawarkan

Berdasarkan ketiga aturan tersebut terlihat jelas bahwa informasi tentang produk
memainkan peran penting. Dalam banyak kasus informasi adalah dasar bagi konsumen untuk
memutuskan membeli sebuah produk.

8.3 Gerakan Konsumen


Gerakan konsumen merupakan hal sangat penting dalam upaya nyata untuk mewujudkan
perlindungan konsumen dan keadilan dalam pasar. Pada prinsipnya sebuah gerakan konsumen
diawali dari kesadaran akan hak dan kewajiban konsumen. Pelanggaran dan tidak terpenuhinya
hak konsumen menjadi sumber utama terjadinya sengketa konsumen. Ketidakadilan bagi
konsumen muncul dalam sengketa konsumen. Untuk menuju sebuah kesadaran kritis dan
tumbuhnya rasa solidaritas tersebut memerlukan proses pendidikan yang terus – menerus.
Gerakan konsumen ini lahir karena dirasakan adanya penggunaan kekuatan bisnis secara tidak
adil. Gerakan konsumen juga lahir karena pertimbangan sebagai berikut.
1. Produk yang semakin banyak di satu pihak menguntungkan konsumen karena mereka
punya pilihan bebas yang terbuka, namun di pihak lain juga membuat pilihan mereka
menjadi rumit.
2. Jasa kini semakin terspesialisasi sehingga menyulitkan konsumen untuk memutuskan
mana yang benar-benar dibutuhkannya.
3. Kebutuhan iklan yang merasuki setiap menit dan segi kehidupan manusia modern yang
melalui berbagai media massa dan media informasi lainnya, membawa pengaruh yang
sangat besar bagi kehidupan konsumen
4. Kenyataan menunjukkan bahwa kemanan produk jarang sekali diperhatikan secara serius
oleh produsen
5. Dalam hubungan jual beli yang didasarkan oleh kontrak, konsumen lebih berada pada
posisi yang lemah.

8.4 Fungsi Iklan


8.5 Beberapa Persoalan Etis dalam Iklan
8.6 Makna Etis Menipu dalam Iklan
8.7 Kebebasan Konsumen
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR REFERENSI
Dewi, Sutrisna. 2011. Etika Bisnis Konsep Dasar Implementasi & Kasus. Denpasar: Udayana
University Press.
Keraf, A Sony. 1998, Etika Bisnis (Tuntutan dan Relevansinya). Yogyakarta: Kanisius

Anda mungkin juga menyukai