Iklan dapat dilukiskan sebagai komunikasi antara produsen dan pasaran, antara penjual dan
calon pembeli. Dalam proses komunikasi itu iklan menyampaikan sebuah “pesan”. Dengan
demikian menimbulkan kesan bahwa periklanan terutama bermaksud memberi informasi yang
tujuan terpentingnya adalah memperkenalkan sebuah produk atau jasa. Iklan dapat menarik
perhatian dan cukup berpengaruh bagi perilaku konsumen sehingga berpengaruh pula terhadap
keputusan pembeli. Sebelum menyampaikan iklan kepada masyarakat, ada beberapa hal yang
perlu dipersiapkan, pertama perlu mengenal dan menentukan sasaran khalayaknya. Setelah itu,
dapat ditentukan media yang akan digunakan lalu merancang pesan iklan yang sesuai dengan
kebutuhan dan tentunya harus sesuai etika.
Oleh sebab pentingnya masalah perlindungan konsumen dan etika periklanan, maka akan
dibahas beberapa materi sebagai berikut.
Terdapat dua alasan perangkat pengendalian terutama yang tertuju pada produsen dalam
hubungannya dengan konsumen yaitu sebagai berikut.
1. Dalam hubungan antara konsumen atau pelanggan di satu pihak dan pemasok, produsen,
dan penyalur barang atau jasa tertentu di pihak lain, konsumen atau pelanggan terutama
berada pada posisi yang lebih lemah dan rentan untuk dirugikan.
2. Dalam kerangka bisnis sebagai profesi, konsumen sesungguhnya membayar produsen
untuk menyediakan barang kebutuhan hidupkan secara profesional.
Beberapa aturan – aturan yang berkaitan dengan hubungan produsen dan konsumen
adalah sebagai berikut.
1. Produsen wajib memenuhi semua ketentuan yang melekat baik pada produk yang
ditawarkan maupun pada iklan tentang produk tersebut.
2. Produsen punya kewajiban untuk menyikapkan semua informasi yang perlu diketahui oleh
semua konsumen tentang sebuah produk.
3. Kewajiban untuk tidak mengatakan yang tidak benar tentang produk yang ditawarkan
Berdasarkan ketiga aturan tersebut terlihat jelas bahwa informasi tentang produk
memainkan peran penting. Dalam banyak kasus informasi adalah dasar bagi konsumen untuk
memutuskan membeli sebuah produk.