CBR PPD
CBR PPD
Nim : 5193342028
FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TATABOGA
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan karunia,
rahmat, dan berkatNya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas critical
book report mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Saya ucapkan terimkasih tak
terhingga kepada Ibu Dra. Risma Sihotang, M. Pd selaku dosen mata kuliah Perkembangan
Peserta Didik yang memberi kontribusi besar kepada saya, mahasiswa jurusan pendidikan
teknik, dalam memahami mata kuliah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas critical book report mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik.
Saya sadari, masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu kritik
dan saran yang membangun sangat saya harapkan. Terimakasih.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu, yaitu
pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang yang menggunakan istilah pertumbuhan dan
perkembangan secara bergantian. Kedua proses ini berlangsung secara interdependensi,
artinya saling bergantung satu sama lain. Kedua proses ini tidak bisa dipisahkan dalam
bentuk-bentuk yang secara pilah berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi bisa dibedakan untuk
maksud lebih memperjelas penggunaannya.
Karena pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dilihat dari tahapan tersebut
memiliki kesinambungan yang begitu erat dan penting untuk dibahassama dengan faktor-
faktor dasar perkembangan peserta didik perlu diketahui agar perkembangan peserta didik
dapat diketahui oleh pengajar seperti emosional, kecerdasan, sosial dan bahasa dapat
dikembangkan kearah yang lebih baik lagi.
TUJUAN
1. Memenuhi tagihan dari dosen
2. Untuk mengetahui lebih dalam isi materi dari buku yang di kritik
3. Membiasakan diri untuk berpikir kritik
4. Untuk membiasakan mahasiswa membaca buku
5. Bagaimana pembaca dapat mengerti dan memahami apa maksud dan tujuan
mempelajari perkembangan peserta didik.
MANFAAT
1. Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai Perkembangan Peserta Didik
2. Mengetahui secara ringkas bagaimana proses Perkembangan Peserta Didik itu
3. Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang isi buku yang dikritik
4
BAB II
IDENTITAS BUKU
IDENTITAS BUKU
5
BAB III
RINGKASAN BUKU
Bab 1
1. Pengertian individu
Individu adalah manusia yang berkedudukan sebagai pribadi yang utuh, pilah, tunggal,
dan khas. Dalam kaitannya dengan pendidikan, akan lebih ditekankan hakikat manusia
sebagai kesatuan makhluk individudan makhluk sosial, sebagai kesatuan jasmani dan rohani,
dan sebgai makhluk ciptaan Tuhan yang hidup untuk mempersiapakan kehidupan
diakhirat.setiap individu yang satu berbeda dengan individu yang lainnya karena ciri-ciri
yang khusus.
2. Karakteristik individu
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan yang diperoleh dari
pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki
sejak lahir baik yang menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial. Karakteristik yang
berkaitan dengan faktor biologis cenderung lebih bersifat tetap, sedangkan ynag berkaitan
dengan sosial psikologis lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Rangsangan dari
berbagai faktor lingkungan membantu perkembangan potensi-potensi biologis dan kemudia
membentuk pola karakteristik tingkah laku yang berbeda pada setiap individu.
B. Perbedaan individu
Dua aspek yang menonjol dalam perkembangan individu yaitusemua manusia mempunyai
unsur kesamaan dalam pola perkembangan,dan didalam pola yang bersifat umum dari apa
yang membentuk manusia secara sosial dan biologis, tiap-tiap individu mempunyai
kecenderungan yang berbeda. Perbedaan tersebut secara keseluruhan lebih banyak bersifat
kuantitatif dan bukan kualitatif.
1. Bidang-bidang perbedaan
6
mana tingkat tujuan pendidikan, isi dan tekhnik pendidikan ditetapkan, disesuiakan dengan
perbedaan itu.
Perbedaan yang dimaksud adalah perbedaan fisik, sosial kepribadian, intelejensi dan
kemampuan dasar, serta perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah. Perbedaan yang
lain yang terdapat pada manusia yaitu perbedaan kognitif, individual dalam kecakapan
bahasa, kecakapan motorik, latar belakang, bakat, dan perbedaan dalam kesiapan belajar.
Setiap individu hakikatnya akan mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan non
fisik yang meliputi aspek-aspek intelek, emosi, sosial, bahasa, bakat khusus, nilai dan moral,
serta sikap.
1. Pertumbuhan fisik
Pertumbuhan manusia merukan perubahan fisik menjadi lebih besar dan lebih panjang, dan
prosesnya sejak anak belum lahir hingga ia dewasa.
Masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan sanga kompeks karena
pada masa itu merupakan awal terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusunya jaringan saraf
yang membentuk sistem lengkap.
2. Intelek
intelek atau daya pikir dipengaruhi oleh kemampuan otak yang mampu menunjukkan
fungsinya secara baik.
3. Emosi
Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi khusus yang dimiliki manusia, emosi
merupakan gejala perasaan disertai dengan perubahan prilaku fisik.
4. Sosial
Manusia tidak dapat hidup sendiri dan memerlukan manusia lainnya. Akhirnya manusia
mengenal kehidupan bersama atau berkehidupan sosial.
5. Bahasa
7
Fungsi bahasa adalah untuk berkomunikasi. Setiap manusia cenderung berkomunikasi
dengan dunia sekitanya. Pengetian bahasa sebagai alat komunikasi dapat diartikan sebagai
tanda, gerak, dan suara untuk menyampaikan isi pikiran kepada orang lain.
6. Bakal khusus
Bakat merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh seoranng individu
yang hanya sedikit rangsangan atau latihan kemampuan itu telah berkembang dengan baik.
Bloom mengemukakan bahwa tujuan akhir dari proses belajar dikelompokka menjadi tiga
sasaran, yaiyu penguasaan pengetahuan (kognitif), penguasaan nilai dan sikap (afektif), dan
penguasaan motorik.sikap, nilai dan moral ditanamkan sejak anak-anak hingga ia mampu
mengikuti berbagai ketentuan yang ada dalam masyaakat.
Bab 2
Perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai
fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan , perkembangan lebih dapat
mencerminkan sifat-sifat yang khas mengenai gejala-gejala yang nampak, proses yang kekal
dan tetap menuju ke arah suatu oraganisasi pada tingkat integrasi yang tinggi berdaskan
proses pertumbuhan, kematangan, dan belajar.
B. Tugas-tugas perkembangan
8
kehidupan dan budaya masyarakat agar mampu melakukan penyesuaian diri dalam kehidupan
nyata.
Dalam ilmu kedokteran, remaja dikenal sebagai suatu tahap perkembangan fisik dimana
alat-alat kelamin manusia mencapai kematangannya. Secara anatomis berarti alat-alat
kelamin khususnya serta keadaan tubuh pada umumnya memperoleh bentuk yang sempurna.
Remaja adalah suatu masa pertumbuhan dan perkembangan dimana pertama kali
menunjukkan tanda-tanda seksual, mengalami perkebangan psikologi dan pola identitas
menjadi dewasa, serta terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang relatif lebih
mandiri.
9
Salah satu ciri remaja adalah perkembangan psikologis dan pada identifikasi dari kanak-
kanak menuju dewasa, yang ditandai dengan proses entropy dan negentropy. Entropy adalah
keadaan dimana kesadaran manusia masih belum tersusun rapi. Negentropy adalah keadaan
dimana isi kesadaran tersusun dengan baik, pengetahuan yang satu terkait dengan perasaan
atau sikap.
Menurut Sarlito, tidak ada profil remaja Indonesia yang seragam dan berlaku secara
nasional. Sebagai pedoman umum untuk remaja Indonesia dapa digunakan batasan usia 11-24
tahun dan belum menikah.
Berbagai masalah yang dihadapi remaja sehubungan dengan kebutuhannya yaitu: upaya
untuk dapat mengubah sikap dari anak-anak menuju dewasa. Kesulian dalam menerima
perubahan fisiknya. Kebingungan remaja dalam memahami fungsi seks yang menyebakan
salah tingkah dan menentang norma. Penyesuaian sosial yang dirasa sulit oleh remaja.
Perbedaan nilai dan norma kehidupan.
Usaha yang dilakukan untuk memnuhi kebutuhan remaja seperti pendidikan kesehatan
dan UKS pada sekolah, pendidikan seksual, dan mengenalkan remaja pada berbagai norma
sosial.
10
Bab 3
Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala
primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan itu meliputi perubahan ukiran
tubuh, proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin primer dan sekunder.
Perubahan perubahan psikologi yang muncul disebabkan oleh perubahan fisik seperti
kecanggungan karena perubahan tubuh, ketegangan emosional, lebih memperhatiakn diri
sendiri. Salah satu konsekuensi masa remaja yang penting adalah pengaruh jangka panjang
terhadap sikap, prilaku sosial, minat dan kepribadian.
Bab 4
A. Perkembangan intelek
Intelek berberarti kecakapan untuk berpikir, mengamati dan mengerti, kecakapan untuk
mengamati hubungan-hubungan, perbedaan , kecakapan mental yang besar dan pikiran atau
intelegensi. Intelegensi merupak suatu kumpulan kemampuan seseorang yang memungkinkan
memperoleh ilmu pengetahuan dan mengamalkannya.
Dalam berpikir operasional terdapat dua sifat penting yaitu sifat deduktif hipotesis an
bepikir pola operasional juga berpikir kombinatoris. Faktor yang mempengaruhi
perkembangan intelek yaitu bertambauhnya informasi yang disimpanseseorang sehingga ia
mampu berpikir reflektif, banyaknya pengalaman masalah, adanya kebebasan berpikir.
B. Bakat khusus
Bakat dapat diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang perlu
dikembangkan atau dilatih,kemapuan adalah daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai
hasil dari pembawaan atau latihan.
Jadi bakat dalah kemapuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan
relatif yang bersifat umum atau khusus. Bakat khusus yang dimaksud adalah kemapuan
11
dibidang tertentu. Bakat ini seperti bskst seni, matematika, bahasa, olahraga, musik, klerikal,
guru, dokter.
Bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu, akan
tetapi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman, dan dorongan atau motivasi agar bakat
dapat terwujud.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus yaitu terletak pada anak itu
sendiri dan lingkungan anak, faktor dari anak seperti tidak mempunyai minat, dan tidak
memiliki motivasi. Dari lingkungan seperti orang tua kurang mampu untuk menyediakan
kesempatan dan sarana pendidikan atau ekonomi yang tidak mencukupi.
Bakat kusus dapat diamati dengan melakukan obsevasi terhadapa apa yang dikerjakan
anak. Orang tua yang mengenali bakat anak dapat membantu sekolah dalam prosedur
pemanduan anak berbakat dengan memberikan informasi yang dibutuhkan tentang ciri dan
keadaan anak mereka.
C. Perkembangan sosial
Remaja adalah tingkat perkembangan anak yang telah mencapai jenjang menjelang
dewasa. Pada jenjang ini kebutuhan remaja telah cukup kompleks cakrawala interaksi sosial,
dan pergaulan remaja telah cukup luas. Pergaulan remja banyak diwujudkan dalam bentuk
kelompok, dalam bentuk penetapan pilihan kelompok yang diikuti di dasari oleh berbagai
penimbangan, seperti moral, ekonomi, minat dan kesamaan bakat dan kemampuan. Masalah
umum yang dihadapioleh remaja dan yang paling rumit adalah penyesuaian diri. Faktor yang
mempengaruhi perkembangan sosial remaja yaitu keluarga, kematangan, status sosial
ekonomi, pendidikan, dan kapasitas mental, emosi, dan intelegensi.
Dalam perkembangan sosial para remaja dapat memikirkan dirinya sendiri dan orang
lain. Pemikiran terwujud dalam refleksi diri dan kritik hasil pergaulannya.
D. Perkembangan bahasa
Sesuai dengan fungsinya bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh
seseorang dalam pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain. Perkembangan bahasa
terkait dengan perkembangan terkait dengan perkembangan kognitif yang berarti faktor
intelek/kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemapuan bahasa, bahasa remaja
adalah bahasa yang telah berkembang yang terbentuk dari lingkungan. Faktor yang
mempengaruhi perkembangan bahasa yaitu umur anak, kondisi lingkungan, kecerdasan anak,
status sosial ekonomi keluarga, dan kondisi fisik.
12
Kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir saling berpengaruh satu sama lain.
Seseorang yanng rendah kemampuan berpikirnnya akan mengalami kesulitan dalam
menyusun bahasa yanng baik, logis, dan sistematis. Menyampaikan dan mengambil makna
ide dan gagasan merupakan proses berpikir yang abstrak. Ketidaktepatan dan kekaburan
persepsi yang diperolehnya. Ketidaktepatan hasil pemrosesan pikir ini diakibatkan
kekurangmampuan dalam bahasa.
Upaya yang dilakukan untuk mengembangkan bahasa remaja dan impilkasinya dalam
penyelenggaraan pendidikan yaitu dengan cara melakukan pengulangan pelajran yang telah
disusun ulang oleh siswa, menambah pembendaharaan bahasa dengan menambah
pembendaharaan bahasa yang dipilih secara tepat oleh guru.
Bab 5
Perkembangan afektif
A. Perkembangan emosi
Emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu
tentang keadaan mental dan fisik san berwujud pada suatu lingkah laku yang tampak yang
ditandai dengan perubahan fisik. Berapa kondisi emosional seperti cinta/ kasih sayang,
gembira, kemarahan dan permusuhan, ketakutan dan kecemasan.
Perbedaan ekspresi disebakan oleh kondisi fisik dan kemapuan intelektualnya. Anak
yang pandai cenderung bereaksi lebih emosional terhadap berbagai macam rangsangan
dibanding anak yang kurang pandai dan anak yang lebih pandai lebih mampu mengendalikan
ekspresi emosi.
Upaya yang dilakukan untuk mengembangan emosi remaja dilakukan dengan cara
mengerti remaja, melakukan segala sesuatu yang dapat dilakukan berhasil dalam bidang yang
diajarkan. impikasinya terhadap penyelenggaraan pendidikan, guru harus mampu
memperkecil ledakan emosi dengan cara tindakan yang bijaksana dan lemah lembut,
mengubah pokok pembicaraan dan memulai aktivitas baru.
13
B. Perkembangan nilai, moral, dan sikap
Nilai-nilai kehidupan adalah norma yang berlaku dalam masyarakat, misalnya adat
kebiasaan dan sopan santun. Moral adalah ajaran tentang baik dan buruk perbuatan dan
kelakuan, akhlak, keajiban dan sebagainya. Dalam kaitannya dalam pengamalan nilai-nilai
nidup maka moral merupakan kontrol dalam bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan
nilai-nilai yang dimaksud.
Keterkaitan antara nilai, moral, sikap, dan tingkah laku akan tampak berpengaruh dalam
pengamalan nilai-niali yang dihayati dan didorong oleh moral kemudian terbentuk sikap
tertentu terhadapa nilai tersebut dan terwujud tingkah laku sesuai dengan nilai-nilai yang
dimaksud.
Upaya yang dilakukan dalam mengembangkan nilai, moral, dan sikap remaja adalah
menciptakan komunikasi, menciptakan iklim lingkungan yang serasi.
Bab 6
Kehdupan pribadi sukar untuk dirumuskan karena sangat kompleks dan unik. Pada
hakikatnya manusia merupakan pribadi yang utuh dan memiliki sifat sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial. Kehidupan pribadi seseorang menyangkut berbagai
aspek seperti aspek emosional, sosio-psikologi dan sosial budaya, dan kemampuan
intelektual yang terpadu secara integratif dengan faktor lingkungan.
14
pendidikan dan karier yaitu faktor sosial pendidikan, faktor lingkungan, dan faktor
pandangan hidup.
Sikap remaja terhadap pendidikan sekolah banyak diwarnai oleh karakteristik guru yang
mengajarnya. Guru yang baik “baik” dimata para siswa tidak hanya tergantung kepada
keadaan guru itu sendiri, melainkan tergantung pada banyak faktor. Guru yang baik itu
adalah guru yang akrab dengan siswanya dan menolong siswa dalam pelajaran. Berhubungan
kehidupan pendidikan merupakan bagian awal dari kehidupan karier, maka dengan perbedaan
kehidupan pendidikan tersebut konsekuensinya akan membawa perbedaan individual di
dalam kehidupan kariernya. Kehidupan karier seseorang juga berbeda-beda.Dalam arti
sempit, pendidikan merupakan persiapan menuju suatu karier, sedangkan dalam arti luas
pendidikan itu merupakan bagian dari proses perkembangan karier remaja. Remaja, yang
dilihat dari segi usia mencakup 12-21 tahun, menurut Ginzberg (Alexander, dkk., 1980)
perkembangan kariernya telah sampai pada periode pilihan tentatif dan sebagian berada pada
periode pilihan realistis, sedangkan menurut super (Alexander, dkk., 1980) perkembangan
karier anak remaja itu berbeda pada tahap eksplorasi, terutama sub tahap tentatif dan sebagian
dari subtahap transisi. Melihat bahwa dua teori yang dikemukakan oleh dua penulis itu
hampir sama, maka disini akan di uraikan salah satu di antaranya, yaitu teori yang
dikemukakan oleh Ginzerberg.
15
Bab 7
Makna akhir dari hasil pendidikan seorang individu terletak pada sejauh mana hal yang
telah dipelajari dapat membantu dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan
hidupnya. Penyesuaian diri dapat diartikan sebagai cara untuk mempertahankan
eksistensinya dengan membuat rencana untuk mengatasi berbagai macam konflik, kesulitan
dan frustasi-frustasi secara efisien.
Berbagai faktor yang mengatur perkembangan dan terbentuknya pribadi secara bertahap
yaitu kondisi fisik, perkembangan dan kematangan intelektual, sikap, moral, dan emosional,
kondisi lingkungan , dan penentu kultural dan agama.
Tingkat penyesuaian diri dan pertumbuhan remaja sangat tergantung pada sikap orang
tua dan suasana psikologi dab sosial dalam keluarga. Sikap orang tua yang menolak akan
menyebabkan remaja tidak dapat menyesuaikan diri, orang tua yang otoriter menyebabkan
remaja akn otoriter terhadap temannya dan cenderung menentang otoritas yang ada.
16
Penyesuaian remaja dengan kehidupan sekolah, permasalahan yang ditibulkan akn timbul
ketika remaja memasuki jenjang sekolah yang baru. Persoalan lain yag dihadapi siswa seperti
memilih sekolah.
Upaya yang dapat dilakukan untuk memperlancar proses penyesuaian remaj khususnya
disekolah yaitu menciptakan situasi sekolah yang menimbulkan rsa betah bagi anak didik,
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, usaha memahami anak didik secara
menyeluruh,menggunaka metode adan alat ajar yang menimbulkan gairah belajar, prosedur
yang memperbesar motivasi belajar, ruang kelas yang memenuhi syarat kesehatan, tata tertib
yang jelas, teladan para guru dalam berbagai segi pendidikan, program bimbungan dan
penyuluhan yang baik.
Sifat guru yang efektif seperti memberi kesempatan, ramah dan optimis, mampu
mengontrol diri, mempunyai rasa humor, mengetahui dan mengakui kesalahan sendiri, jujur
dan objektif memperlakukan siswa, dan menunjukkan pengertian dan rasa simpati akan
menyebabkan remaja berkurang kemungkinannya untuk mengalami permasalahan-
permasalahan.
17
BAB IV
PERBANDINGAN BUKU
1. Kajian teorinya lebih terfokus pada perkembangan anak dari lahir sampai remaja
2. Setiap bab terkesan simple dan mudah dimengerti
3. Sangat menarik dari segi cover dan ketatabahasaan yang mengikuti selera pembaca
4. Ditinjau dari segi materi juga sangat bagus
18
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-
fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang
normal.Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut
peningkatan ukuran dan struktur biologis.
Perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenetis, berlangsung dari keadaan global dan
kurang berdeferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi
meningkat secara bertahap.
SARAN
Dari penulisan ini,saran yang dapat diberikan ialah
1. Diharapkan kepada peserta didik dan pengajar maupun orang tua agar dapat ikut
berpartisipasi dalam memahami tentang perkembangan kognitif.
2. Peran serta pemerintaah, masyarakat, pengajar, orang tua juga perlu untuk mengawasi
perkembangan kognitif setiap anak dan peserta didik sesuai karakteristik perkembangan
kognitif anak.
19
DAFTAR PUSTAKA
20