Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOK REPORT

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Nama : Shinta Nurhida

Nim : 5193342028

Kelas : Pendidikan Tataboga B

Dosen Pengampu : Dra. Risma Sihotang, M. Pd

FAKULTAS TEKNIK

PENDIDIKAN TATABOGA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan karunia,
rahmat, dan berkatNya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas critical
book report mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Saya ucapkan terimkasih tak
terhingga kepada Ibu Dra. Risma Sihotang, M. Pd selaku dosen mata kuliah Perkembangan
Peserta Didik yang memberi kontribusi besar kepada saya, mahasiswa jurusan pendidikan
teknik, dalam memahami mata kuliah ini.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas critical book report mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik.

Saya sadari, masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu kritik
dan saran yang membangun sangat saya harapkan. Terimakasih.

Medan, Oktober 2017

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 1


DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 4
LATAR BELAKANG................................................................................................................. 4
TUJUAN ..................................................................................................................................... 4
MANFAAT ................................................................................................................................. 4
BAB II IDENTITAS BUKU ......................................................................................................... 5
BAB III RINGKASAN BUKU ..................................................................................................... 6
BAB IV PERBANDINGAN BUKU ............................................................................................ 18
BAB V PENUTUP ....................................................................................................................... 19
KESIMPULAN ......................................................................................................................... 19
SARAN ..................................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 20

3
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu, yaitu
pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang yang menggunakan istilah pertumbuhan dan
perkembangan secara bergantian. Kedua proses ini berlangsung secara interdependensi,
artinya saling bergantung satu sama lain. Kedua proses ini tidak bisa dipisahkan dalam
bentuk-bentuk yang secara pilah berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi bisa dibedakan untuk
maksud lebih memperjelas penggunaannya.
Karena pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dilihat dari tahapan tersebut
memiliki kesinambungan yang begitu erat dan penting untuk dibahassama dengan faktor-
faktor dasar perkembangan peserta didik perlu diketahui agar perkembangan peserta didik
dapat diketahui oleh pengajar seperti emosional, kecerdasan, sosial dan bahasa dapat
dikembangkan kearah yang lebih baik lagi.

TUJUAN
1. Memenuhi tagihan dari dosen
2. Untuk mengetahui lebih dalam isi materi dari buku yang di kritik
3. Membiasakan diri untuk berpikir kritik
4. Untuk membiasakan mahasiswa membaca buku
5. Bagaimana pembaca dapat mengerti dan memahami apa maksud dan tujuan
mempelajari perkembangan peserta didik.

MANFAAT
1. Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai Perkembangan Peserta Didik
2. Mengetahui secara ringkas bagaimana proses Perkembangan Peserta Didik itu
3. Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang isi buku yang dikritik

4
BAB II

IDENTITAS BUKU

IDENTITAS BUKU

IDENTITAS BUKU UTAMA


1. Judul Buku : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
2. Penulis : Prof. Dr. H. Sunarto dan Dra. Ny. B.
Agung
Hartono
3. Penerbit : Rineka Cipta
4. Kota Terbit : Jakarta
5. Tahun Terbit : 2013
6. Tebal Buku : 245 halaman
7. ISBN : 978 – 979 – 518 – 826 – 1

IDENTITAS BUKU PEMBANDING


1. Judul Buku : PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
PESESRTA DIDIK
2. Penulis : Dra. Desmita, M.Si
3. Tahun Terbit : 2009
4. Penerbit : PT Remaja Rosdakarya
5. Kota terbit : Bandung
6. Tebal buku : 314 halaman
7. ISBN : 979 – 629 – 950 – 3

5
BAB III

RINGKASAN BUKU

Bab 1

Karakteristik dan Perbedaan Individu

A. Individu dan karakteristiknya

1. Pengertian individu

Individu adalah manusia yang berkedudukan sebagai pribadi yang utuh, pilah, tunggal,
dan khas. Dalam kaitannya dengan pendidikan, akan lebih ditekankan hakikat manusia
sebagai kesatuan makhluk individudan makhluk sosial, sebagai kesatuan jasmani dan rohani,
dan sebgai makhluk ciptaan Tuhan yang hidup untuk mempersiapakan kehidupan
diakhirat.setiap individu yang satu berbeda dengan individu yang lainnya karena ciri-ciri
yang khusus.

2. Karakteristik individu

Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan yang diperoleh dari
pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki
sejak lahir baik yang menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial. Karakteristik yang
berkaitan dengan faktor biologis cenderung lebih bersifat tetap, sedangkan ynag berkaitan
dengan sosial psikologis lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Rangsangan dari
berbagai faktor lingkungan membantu perkembangan potensi-potensi biologis dan kemudia
membentuk pola karakteristik tingkah laku yang berbeda pada setiap individu.

B. Perbedaan individu

Dua aspek yang menonjol dalam perkembangan individu yaitusemua manusia mempunyai
unsur kesamaan dalam pola perkembangan,dan didalam pola yang bersifat umum dari apa
yang membentuk manusia secara sosial dan biologis, tiap-tiap individu mempunyai
kecenderungan yang berbeda. Perbedaan tersebut secara keseluruhan lebih banyak bersifat
kuantitatif dan bukan kualitatif.

1. Bidang-bidang perbedaan

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan individu sebelum mengukur


kapasitas mental adalah dengan menghitung umrr kronologi. Umur kronologi kemudian
mementukan tingkat kematangan siswa dan karena itu memungkinkan dia untuk dididik
hendaknya dilihat sebgai komponen perbedaan. Perbedaan antara satu denganyang lainnya
dan persamaan merupakan ciri dari pemebelajaran pada suatu tingkat pembelajran. Sejauh

6
mana tingkat tujuan pendidikan, isi dan tekhnik pendidikan ditetapkan, disesuiakan dengan
perbedaan itu.

Perbedaan yang dimaksud adalah perbedaan fisik, sosial kepribadian, intelejensi dan
kemampuan dasar, serta perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah. Perbedaan yang
lain yang terdapat pada manusia yaitu perbedaan kognitif, individual dalam kecakapan
bahasa, kecakapan motorik, latar belakang, bakat, dan perbedaan dalam kesiapan belajar.

C. Aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan individu

Setiap individu hakikatnya akan mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan non
fisik yang meliputi aspek-aspek intelek, emosi, sosial, bahasa, bakat khusus, nilai dan moral,
serta sikap.

1. Pertumbuhan fisik

Pertumbuhan manusia merukan perubahan fisik menjadi lebih besar dan lebih panjang, dan
prosesnya sejak anak belum lahir hingga ia dewasa.

a. Pertumbuhan sebelum lahir

Masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan sanga kompeks karena
pada masa itu merupakan awal terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusunya jaringan saraf
yang membentuk sistem lengkap.

b. Pertumbuhan setelah lahir

Pertumbuhan fisik manusia setelah lahir merupaka kelanjutan perumbuhannya sebelum


lahir. Proses pertumbuhan manusia berlangsung hingga dia dewasa. Pertumbuhan fisik secara
langsung maupun tidak langsung mempengaruhi prilaku anak sehari-hari. Secara langsung
pertumbuhan fisik seorang anak akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Secara
tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan fungsi fisik akan mempengaruhi bagaimana
anak memandang dirinya sendiri dan orang lain.

2. Intelek

intelek atau daya pikir dipengaruhi oleh kemampuan otak yang mampu menunjukkan
fungsinya secara baik.

3. Emosi

Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi khusus yang dimiliki manusia, emosi
merupakan gejala perasaan disertai dengan perubahan prilaku fisik.

4. Sosial

Manusia tidak dapat hidup sendiri dan memerlukan manusia lainnya. Akhirnya manusia
mengenal kehidupan bersama atau berkehidupan sosial.

5. Bahasa
7
Fungsi bahasa adalah untuk berkomunikasi. Setiap manusia cenderung berkomunikasi
dengan dunia sekitanya. Pengetian bahasa sebagai alat komunikasi dapat diartikan sebagai
tanda, gerak, dan suara untuk menyampaikan isi pikiran kepada orang lain.

6. Bakal khusus

Bakat merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh seoranng individu
yang hanya sedikit rangsangan atau latihan kemampuan itu telah berkembang dengan baik.

7. Sikap, nilai dan moral

Bloom mengemukakan bahwa tujuan akhir dari proses belajar dikelompokka menjadi tiga
sasaran, yaiyu penguasaan pengetahuan (kognitif), penguasaan nilai dan sikap (afektif), dan
penguasaan motorik.sikap, nilai dan moral ditanamkan sejak anak-anak hingga ia mampu
mengikuti berbagai ketentuan yang ada dalam masyaakat.

Bab 2

Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja

A. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan

Pertumbumbuhan berbeda dengan perkembangan. Pertumbuhan berkaitan dengan


perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
Pertumbuhan adalahperubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi
fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada perjalanan waktu tertentu.
Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses perubahan dan pematangan fisik.

Perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai
fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan , perkembangan lebih dapat
mencerminkan sifat-sifat yang khas mengenai gejala-gejala yang nampak, proses yang kekal
dan tetap menuju ke arah suatu oraganisasi pada tingkat integrasi yang tinggi berdaskan
proses pertumbuhan, kematangan, dan belajar.

Perubahan-perubahan meliputi berapa aspek, baik fisik maupun psikis. Perubahan


tersebut yitu perubahan ukuran, perbandingan, mengganti hal-hal yang lama, dan berubah
untuk memperoleh hal-hal yang baru.

B. Tugas-tugas perkembangan

Perkembangan merupakan suatu proses yang menggambarkan prilaku kehidupan sosial


psikologis manusia pada posisi yang harmonis di dalam lingkungan masyarakat yang lebih
luas dan kompleks. Oleh havighurst perkebangan tersebut dinyatakan sebagai tugas yang
harus dipelajari, dijalani, dan dikuasai oleh setiap individu dalam perjalanana hidupnya.

Tugas-tugas perkembangan tersebut dikaitakan dengan fungsi belajar karena pada


hakikatnya perkembangan kehidupan manusia dipandang sebagai upaya mempelajari norma

8
kehidupan dan budaya masyarakat agar mampu melakukan penyesuaian diri dalam kehidupan
nyata.

Havighurst mengemukakan sepuluh jenis tugas perkembangan remaja seperti: mencapai


hubungan dengan lawan jenis secara lebih memuaskan dan matang; mencapai perasaan seks
dewasa yang diterima secara sosial; mencapai keadaan badannya dan menggunakannya
secara efektif; mencapai kebebasan emosional dari orang dewasa; mencapai kebebasan
ekonomi; memilih dan menyiapakan suatu pekerjaan; menyiapkan perkawinan dan kehidupan
berkeluarga; mengembangakan keterampilan dan konsep intelektual yangperlu bagi warga
negara yang kompeten; mengingikan dan mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab
scara sosial; dan menggapai suatu perangkat nilai yang digunakan sebagai pedoman tingkah
laku.

C. Hukum-hukum pertumbumbuhan dan perkembangan

Hukum-hukum pertumbuhan dan perkembangan antara lain hukum cephalopodal yang


menyatakan pertumbuhan fisik dimulai dari kepala ke arah kaki. Hukum proximodistal
menyatakan bahwa pertumbuhan fisik berpusat pada sumbu dan mengarah ke tepi.
Perkembangan terjni dari umum ke khusus. Perkembang berlangsung dalam tahap-tahap
perkembangan. Pada setiap masa perkembangan yang berbeda ciri antara ciri yang ada pada
suatu masa perkembangan yang lainnya. Hukum tempo dan ritme perkembangan, tahapan
perkembangan berlangsung secara berurutan, terus menerus dan dalam tempo perkembangan
yang relatif tetap sert bisa berlaku umum.

D. Remaja: karakteristik pertumbuhan dan perkembangan

1. Remaja menurut hukum

Dalam hubungannya dengan hukum, hanya undang-undang perkawinan saja yang


mengenal konsep remaja. Usia minimal untuk suatu perkawina menurut undang-undang
disebutkan 16 tahun untuk wanita dan 19 tahun untuk pria(uu perkwinan no 1/1974 tentang
perkawinan).

2. Remaja ditinjau dari sudut perkembangan fisik

Dalam ilmu kedokteran, remaja dikenal sebagai suatu tahap perkembangan fisik dimana
alat-alat kelamin manusia mencapai kematangannya. Secara anatomis berarti alat-alat
kelamin khususnya serta keadaan tubuh pada umumnya memperoleh bentuk yang sempurna.

3. Batasan remaja menurut WHO

Remaja adalah suatu masa pertumbuhan dan perkembangan dimana pertama kali
menunjukkan tanda-tanda seksual, mengalami perkebangan psikologi dan pola identitas
menjadi dewasa, serta terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang relatif lebih
mandiri.

4. Remaja ditinjau dari faktor sosial psikologis

9
Salah satu ciri remaja adalah perkembangan psikologis dan pada identifikasi dari kanak-
kanak menuju dewasa, yang ditandai dengan proses entropy dan negentropy. Entropy adalah
keadaan dimana kesadaran manusia masih belum tersusun rapi. Negentropy adalah keadaan
dimana isi kesadaran tersusun dengan baik, pengetahuan yang satu terkait dengan perasaan
atau sikap.

5. Defenisi remaja untuk masyarakat indonesia.

Menurut Sarlito, tidak ada profil remaja Indonesia yang seragam dan berlaku secara
nasional. Sebagai pedoman umum untuk remaja Indonesia dapa digunakan batasan usia 11-24
tahun dan belum menikah.

E. Jenis-jenis kebutuhan dan pemenuhannya

Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan menuju kedewasaan, kebutuhan manusia


mengalami perubahan. Kebutuhan sosial psikologis lebih banyak adripada kebutuhn fisik
karena pengalaman kehidupan sosialnya semakin luas. Kebutuhan ini disebabkan berbagai
dorongan seperti kebutuhan akan cinta dan kasih sayang, keyakinan diri, dan aktualisasi diri.
Menurut lewis kebutuhan manusia meliputi kebutuhan jasmani, psikologis, ekonomi, sosial,
politik, penghargan dan aktualisasi diri.

F. Kebutuhan remaja, masalah dan konsekuensinya

Beberapa jenis kebutuhan remaja dapat dikelompokkan menjadi kebutuhan organik,


emosional,berprestasi, dan kebutuhan untuk mempertahankan diri dan mengembangkan
jenis.

Berbagai masalah yang dihadapi remaja sehubungan dengan kebutuhannya yaitu: upaya
untuk dapat mengubah sikap dari anak-anak menuju dewasa. Kesulian dalam menerima
perubahan fisiknya. Kebingungan remaja dalam memahami fungsi seks yang menyebakan
salah tingkah dan menentang norma. Penyesuaian sosial yang dirasa sulit oleh remaja.
Perbedaan nilai dan norma kehidupan.

Usaha yang dilakukan untuk memnuhi kebutuhan remaja seperti pendidikan kesehatan
dan UKS pada sekolah, pendidikan seksual, dan mengenalkan remaja pada berbagai norma
sosial.

10
Bab 3

Pertumbuhan Fisik

Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala
primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan itu meliputi perubahan ukiran
tubuh, proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin primer dan sekunder.

Kondisi-kondisi yang mempengaruhi perumbuhan fisik anak antara lain pengaruh


keluarga, gizi, ganguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi, kesehatan, bentuk
tubuh.

Perubahan perubahan psikologi yang muncul disebabkan oleh perubahan fisik seperti
kecanggungan karena perubahan tubuh, ketegangan emosional, lebih memperhatiakn diri
sendiri. Salah satu konsekuensi masa remaja yang penting adalah pengaruh jangka panjang
terhadap sikap, prilaku sosial, minat dan kepribadian.

Bab 4

Perkembangan intelek, sosial dan bahasa

A. Perkembangan intelek

Intelek berberarti kecakapan untuk berpikir, mengamati dan mengerti, kecakapan untuk
mengamati hubungan-hubungan, perbedaan , kecakapan mental yang besar dan pikiran atau
intelegensi. Intelegensi merupak suatu kumpulan kemampuan seseorang yang memungkinkan
memperoleh ilmu pengetahuan dan mengamalkannya.

Dalam berpikir operasional terdapat dua sifat penting yaitu sifat deduktif hipotesis an
bepikir pola operasional juga berpikir kombinatoris. Faktor yang mempengaruhi
perkembangan intelek yaitu bertambauhnya informasi yang disimpanseseorang sehingga ia
mampu berpikir reflektif, banyaknya pengalaman masalah, adanya kebebasan berpikir.

B. Bakat khusus

Bakat mencakup 3 dimensi yaitu dimensi perseptual yaitu kemampuan mengadakan


persepsi meliputi kepekaan indra, perhatian, orientasi waktu , luasnya daerah persepsi.
Dimensi psikomotorik mencakup enam faktor meliputi keuaktan, impuls, kecepatan gerak,
ketelitian, koordinasi, dan keluwesan. Dan dimensi intelektual meliputi lima faktor menilputi
faktor ingatan, pengenalan, evaluatif, konvergen, dan berpikir divergen.

Bakat dapat diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang perlu
dikembangkan atau dilatih,kemapuan adalah daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai
hasil dari pembawaan atau latihan.

Jadi bakat dalah kemapuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan
relatif yang bersifat umum atau khusus. Bakat khusus yang dimaksud adalah kemapuan

11
dibidang tertentu. Bakat ini seperti bskst seni, matematika, bahasa, olahraga, musik, klerikal,
guru, dokter.

Bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu, akan
tetapi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman, dan dorongan atau motivasi agar bakat
dapat terwujud.

Faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus yaitu terletak pada anak itu
sendiri dan lingkungan anak, faktor dari anak seperti tidak mempunyai minat, dan tidak
memiliki motivasi. Dari lingkungan seperti orang tua kurang mampu untuk menyediakan
kesempatan dan sarana pendidikan atau ekonomi yang tidak mencukupi.

Bakat kusus dapat diamati dengan melakukan obsevasi terhadapa apa yang dikerjakan
anak. Orang tua yang mengenali bakat anak dapat membantu sekolah dalam prosedur
pemanduan anak berbakat dengan memberikan informasi yang dibutuhkan tentang ciri dan
keadaan anak mereka.

C. Perkembangan sosial

Lingkungan sosial memberikan banyak pengaruh terhadap pembentukan berbagai aspek


kehidupan, terutam sosio-psikologis. Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa
berhubungan dengan sesama manusia. Bersosialisasi pada dasarnya merupakan proses
penyesuaian diri terhadap lingkungan kehidupan sosial. Sepanjang hidup pola kehidupan
sosial anak terbentuk.

Remaja adalah tingkat perkembangan anak yang telah mencapai jenjang menjelang
dewasa. Pada jenjang ini kebutuhan remaja telah cukup kompleks cakrawala interaksi sosial,
dan pergaulan remaja telah cukup luas. Pergaulan remja banyak diwujudkan dalam bentuk
kelompok, dalam bentuk penetapan pilihan kelompok yang diikuti di dasari oleh berbagai
penimbangan, seperti moral, ekonomi, minat dan kesamaan bakat dan kemampuan. Masalah
umum yang dihadapioleh remaja dan yang paling rumit adalah penyesuaian diri. Faktor yang
mempengaruhi perkembangan sosial remaja yaitu keluarga, kematangan, status sosial
ekonomi, pendidikan, dan kapasitas mental, emosi, dan intelegensi.

Dalam perkembangan sosial para remaja dapat memikirkan dirinya sendiri dan orang
lain. Pemikiran terwujud dalam refleksi diri dan kritik hasil pergaulannya.

D. Perkembangan bahasa

Sesuai dengan fungsinya bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh
seseorang dalam pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain. Perkembangan bahasa
terkait dengan perkembangan terkait dengan perkembangan kognitif yang berarti faktor
intelek/kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemapuan bahasa, bahasa remaja
adalah bahasa yang telah berkembang yang terbentuk dari lingkungan. Faktor yang
mempengaruhi perkembangan bahasa yaitu umur anak, kondisi lingkungan, kecerdasan anak,
status sosial ekonomi keluarga, dan kondisi fisik.

12
Kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir saling berpengaruh satu sama lain.
Seseorang yanng rendah kemampuan berpikirnnya akan mengalami kesulitan dalam
menyusun bahasa yanng baik, logis, dan sistematis. Menyampaikan dan mengambil makna
ide dan gagasan merupakan proses berpikir yang abstrak. Ketidaktepatan dan kekaburan
persepsi yang diperolehnya. Ketidaktepatan hasil pemrosesan pikir ini diakibatkan
kekurangmampuan dalam bahasa.

Upaya yang dilakukan untuk mengembangkan bahasa remaja dan impilkasinya dalam
penyelenggaraan pendidikan yaitu dengan cara melakukan pengulangan pelajran yang telah
disusun ulang oleh siswa, menambah pembendaharaan bahasa dengan menambah
pembendaharaan bahasa yang dipilih secara tepat oleh guru.

Bab 5

Perkembangan afektif

A. Perkembangan emosi

Emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu
tentang keadaan mental dan fisik san berwujud pada suatu lingkah laku yang tampak yang
ditandai dengan perubahan fisik. Berapa kondisi emosional seperti cinta/ kasih sayang,
gembira, kemarahan dan permusuhan, ketakutan dan kecemasan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi bergantung pada faktor


kematangan dan faktor belajar. Perkembangan intelektual menghasilkan kemampuan untuk
memahami makna yang sebelumnya tidak dimengerti memperhatikan satu rangsangan dalam
jangka waktu yang lebih lama, dan menimbulkan emosi yang terarah pada satu objek,
kemapuan mengingat jug mempengaruhi reaksi emosional. Metode belajar yang menunjang
perkembangan emosi adalah belajar dengan coba-coba, belajar dengan cara meniru, belajar
dengan mempersamakan diri, belajar melalui pengkodisian, dan pelatihan atau belajar
dibawah pengawasan, terbatas pada aspek reaksi. Rangsangan-rangsangan yang
menghasilakan perasaan yang tidak menyenangkan dan menyenangkan akan
mempermudahsiswa belajar.

Perbedaan ekspresi disebakan oleh kondisi fisik dan kemapuan intelektualnya. Anak
yang pandai cenderung bereaksi lebih emosional terhadap berbagai macam rangsangan
dibanding anak yang kurang pandai dan anak yang lebih pandai lebih mampu mengendalikan
ekspresi emosi.

Upaya yang dilakukan untuk mengembangan emosi remaja dilakukan dengan cara
mengerti remaja, melakukan segala sesuatu yang dapat dilakukan berhasil dalam bidang yang
diajarkan. impikasinya terhadap penyelenggaraan pendidikan, guru harus mampu
memperkecil ledakan emosi dengan cara tindakan yang bijaksana dan lemah lembut,
mengubah pokok pembicaraan dan memulai aktivitas baru.

13
B. Perkembangan nilai, moral, dan sikap

Nilai-nilai kehidupan adalah norma yang berlaku dalam masyarakat, misalnya adat
kebiasaan dan sopan santun. Moral adalah ajaran tentang baik dan buruk perbuatan dan
kelakuan, akhlak, keajiban dan sebagainya. Dalam kaitannya dalam pengamalan nilai-nilai
nidup maka moral merupakan kontrol dalam bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan
nilai-nilai yang dimaksud.

Keterkaitan antara nilai, moral, sikap, dan tingkah laku akan tampak berpengaruh dalam
pengamalan nilai-niali yang dihayati dan didorong oleh moral kemudian terbentuk sikap
tertentu terhadapa nilai tersebut dan terwujud tingkah laku sesuai dengan nilai-nilai yang
dimaksud.

Upaya yang dilakukan dalam mengembangkan nilai, moral, dan sikap remaja adalah
menciptakan komunikasi, menciptakan iklim lingkungan yang serasi.

Bab 6

Tugas perkembangan kehidupan berpibadi, pendidikan dan karier, dan kehidupan


berkeluarga

A. Perkembangan kehidupn pribadi sebagai individu

Kehdupan pribadi sukar untuk dirumuskan karena sangat kompleks dan unik. Pada
hakikatnya manusia merupakan pribadi yang utuh dan memiliki sifat sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial. Kehidupan pribadi seseorang menyangkut berbagai
aspek seperti aspek emosional, sosio-psikologi dan sosial budaya, dan kemampuan
intelektual yang terpadu secara integratif dengan faktor lingkungan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pribadi yaitu lingkungan, faktor bakat,


pendidikan status sosial ekonomi, filsafat hidup, kepedulian terhadap kesehatan. Upaya
pengembangan proses pertumbuhan dan perkembangan kehidupan pribadi seperti hidup sehat
dan teratur, mengerjakan tugas dan pekerjaan sehari-hari, hidup bermasyarakt dalam
melakukan pergaulan dengan sesama, cara pemecahan maslah yang dihadapi, mengiukti
aturan kehidupan keluarga, melakuakn peran dan tanggung jawab dalam kehidupan
berkeluarga.

B. Perkembangan kehidupan pendidikan dan karier

Kehidupan pendidikan merupakan pengalaman proses belajar yang dihayati sepanjang


hidupnya. Baik dijalur pendidikan sekolah yang baik yang dialami oleh remaja sebagai
peserta didik di dalam lingkungan keluarga, sekolah, atau kehidupn bermasyarakat. Masing-
masing lingkungan kehidupan pendidikan tidak selalu sama dasar dan tujuannya. Oleh karena
itu remaja ditantang untuk mampu mengatasi problema keanekaragaman tersebut dan mampu
menempatkan dirinya dengan tepat dan harmonis pada lingkungan pendidikan
keluarga,masyarakat, sekolah. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kehidupan

14
pendidikan dan karier yaitu faktor sosial pendidikan, faktor lingkungan, dan faktor
pandangan hidup.

Sikap remaja terhadap pendidikan sekolah banyak diwarnai oleh karakteristik guru yang
mengajarnya. Guru yang baik “baik” dimata para siswa tidak hanya tergantung kepada
keadaan guru itu sendiri, melainkan tergantung pada banyak faktor. Guru yang baik itu
adalah guru yang akrab dengan siswanya dan menolong siswa dalam pelajaran. Berhubungan
kehidupan pendidikan merupakan bagian awal dari kehidupan karier, maka dengan perbedaan
kehidupan pendidikan tersebut konsekuensinya akan membawa perbedaan individual di
dalam kehidupan kariernya. Kehidupan karier seseorang juga berbeda-beda.Dalam arti
sempit, pendidikan merupakan persiapan menuju suatu karier, sedangkan dalam arti luas
pendidikan itu merupakan bagian dari proses perkembangan karier remaja. Remaja, yang
dilihat dari segi usia mencakup 12-21 tahun, menurut Ginzberg (Alexander, dkk., 1980)
perkembangan kariernya telah sampai pada periode pilihan tentatif dan sebagian berada pada
periode pilihan realistis, sedangkan menurut super (Alexander, dkk., 1980) perkembangan
karier anak remaja itu berbeda pada tahap eksplorasi, terutama sub tahap tentatif dan sebagian
dari subtahap transisi. Melihat bahwa dua teori yang dikemukakan oleh dua penulis itu
hampir sama, maka disini akan di uraikan salah satu di antaranya, yaitu teori yang
dikemukakan oleh Ginzerberg.

C. Perkembangan Remaja Berkenan dengan Kehidupan Berkeluarga

Perkembangan remaja dalam hubungannya dengan persiapan mereka untuk memasuki


kehidupan baru, yaitu kehidupan berkeluarga. Sebagaimana telah di uraikan di depan bahwa
secara biologis pertumbuhan remaja telah mencapai kematangan seksual, yang berarti bahwa
secara biologis remaja telah siap melakukan fungsi produksi. Kematangan fungsi seksual
tersebut berpengaruh terhadap dorongan seksual remaja dan telah mulai tertarik kepada lawa
jenis. Berkenan dengan upaya untuk menetapkan pilihan pasangan hidup, perkembangan
sosial psikologis remaja ditandai dengan upaya menarik lawan jenis dengan berbagai cara
yang ditunjukkan dalam bentuk perilaku

D. Implikasi Tugas-Tugas Perkembangan Remaja dalam Penyelenggaraan Pendidikan

Memperhatikan banyaknya faktor kehidupan yang berada di lingkungan remaja, maka


pemikiran tentang penyelenggaran pendidikan juga harus memperhatikan faktor-faktor
tersebut. Sekalipun dalam penyelenggaran pendidikan yang diakui bahwa tidak mungkin
memenuhi tuntutan dan harapan seluruh faktor yang berlaku tersebut. Pendidikan yang
berlaku di Indonesia, baik pendidikan yang diselenggarakan di dalam sekolah maupun di luar
sekolah, pada umumnya diselenggarakan dalam bentuk klasikal. Penyelenggaran pendidikan
klasikal ini berarti memberlakukan sama semua tindakan pendidikan kepada semua remaja
yang tergabung di dalam kelas, sekalipun masing-masing di antara mereka sangat berbeda-
beda. Pengakuan terhadap kemampuan setiap pribadi yang beraneka ragam itu menjadi
kurang. Oleh karena itu, yang harus mendapatkan perhatian di dalam penyelenggaran
pendidikan adalah sifat-sifat dan kebutuhan umum remaja, seperti pengakuan akan
kemampuannya, ingin untuk mendapatkan kepercayaan, kebebasan dan semcamnya.

15
Bab 7

Penyesuaian diri remaja

A. Konsep dan proses penyesuaian diri

Makna akhir dari hasil pendidikan seorang individu terletak pada sejauh mana hal yang
telah dipelajari dapat membantu dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan
hidupnya. Penyesuaian diri dapat diartikan sebagai cara untuk mempertahankan
eksistensinya dengan membuat rencana untuk mengatasi berbagai macam konflik, kesulitan
dan frustasi-frustasi secara efisien.

Penyesuaian diri adalah proses bagaimana individu mencapai keseimbangan diri


dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungan,. Respon penyesuaian, baik dan
buruk, secara sederhana dapat dipandang sebagai suatu upaya individu untuk mereduksi atau
menjauhi ketegangan dan untuk memelihara kondisi-kondisi yang lebih wajar. Penyesuaian
sebagai proses ke arah hubungan yang harmonis antara tuntutan internal dan tuntutan
eksternal.

Dalam melakakan penyesuian diri individu mendapatkan rintangan-rintangan , dalam


hubungannya dengan rintangan tersebut ad individu yang dapat menyesuaikan secara positif,
namun ada juga yang melakukan penyesuaian yang salah.

Dalam penyesuaian diri secara positif individu akan melakukan penyesuaian


menghadapi masalah secara langsung, penyesuaian dengan melakukan eksplorasi, dengan
coba-coba, dengan mencari pengganti, dengan menggali kemampuan diri, dengan belajar,
inhibisi dan pengendalian diri, perencanaan yang cermat.

Kegagalan dalam penyesuaian diri secara positif, dapat mengakibatkan individu


melakukan penyesuaian yang salah. Bentuk penyesuaian yang salah itu yaitu seperti reaksi
bertahan dengan cara mencari-cari alasan, melemparkan kegagalan pada orang lain, dan
memutarbalikan keadaan, reaksi menyerang, dan reaksi melarikan diri.

Berbagai faktor yang mengatur perkembangan dan terbentuknya pribadi secara bertahap
yaitu kondisi fisik, perkembangan dan kematangan intelektual, sikap, moral, dan emosional,
kondisi lingkungan , dan penentu kultural dan agama.

B. Permasalahan-permasalahan penyesuaian remaja

Tingkat penyesuaian diri dan pertumbuhan remaja sangat tergantung pada sikap orang
tua dan suasana psikologi dab sosial dalam keluarga. Sikap orang tua yang menolak akan
menyebabkan remaja tidak dapat menyesuaikan diri, orang tua yang otoriter menyebabkan
remaja akn otoriter terhadap temannya dan cenderung menentang otoritas yang ada.

16
Penyesuaian remaja dengan kehidupan sekolah, permasalahan yang ditibulkan akn timbul
ketika remaja memasuki jenjang sekolah yang baru. Persoalan lain yag dihadapi siswa seperti
memilih sekolah.

C. Implikasi proses penyesuaian remaja terhadap penyelanggaraan pendidikan

Lingkungan sekolah mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan jiwa


remaja. Dalam kaitannya dengan pendidikan, peranan sekolah pada hakikatnya sebagai
rujukan dan tempat perlindungan jika anak didik mengalami masalah. Oleh karena itu setiap
sekolah menunjuk wali siswa yang akan membantu siswa yang menghadapi kesulitan dalam
pelajaran, mempunyai masalah pribadi dan masalah penyesuaian diri maupun tuntutan
sekolah.

Upaya yang dapat dilakukan untuk memperlancar proses penyesuaian remaj khususnya
disekolah yaitu menciptakan situasi sekolah yang menimbulkan rsa betah bagi anak didik,
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, usaha memahami anak didik secara
menyeluruh,menggunaka metode adan alat ajar yang menimbulkan gairah belajar, prosedur
yang memperbesar motivasi belajar, ruang kelas yang memenuhi syarat kesehatan, tata tertib
yang jelas, teladan para guru dalam berbagai segi pendidikan, program bimbungan dan
penyuluhan yang baik.

Sifat guru yang efektif seperti memberi kesempatan, ramah dan optimis, mampu
mengontrol diri, mempunyai rasa humor, mengetahui dan mengakui kesalahan sendiri, jujur
dan objektif memperlakukan siswa, dan menunjukkan pengertian dan rasa simpati akan
menyebabkan remaja berkurang kemungkinannya untuk mengalami permasalahan-
permasalahan.

17
BAB IV

PERBANDINGAN BUKU

KELEBIHAN BUKU UTAMA

1. Kajian teorinya lebih terfokus pada perkembangan anak dari lahir sampai remaja
2. Setiap bab terkesan simple dan mudah dimengerti
3. Sangat menarik dari segi cover dan ketatabahasaan yang mengikuti selera pembaca
4. Ditinjau dari segi materi juga sangat bagus

KEKURANGAN BUKU UTAMA

1. Tidak dilengkapi cara praktik disetiap bab


2. Buku ini tidak dilengkapi contoh
3. Jarang menggunakan pendapat para ahli

KELEBIHAN BUKU PEMBANDING

1. Cakupan materi lebih luas


2. Cover dan ketatabahasaannya menarik dan mudah dipahami
3. Setiap bab penulis memberikan gambaran atau contoh
4. Terdapat rangkuman

KEKURANGAN BUKU PEMBANDING

1. Terfokus pada materi psikologi


2. Cakupan materi sangat luas dan terkesan membosankan
3. Tidak dilengkapi cara dan solusi dalam mengaplikasikan materi yang ada
4. Tidak dilengkapi soal dan latihan

18
BAB V

PENUTUP

KESIMPULAN
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-
fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang
normal.Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut
peningkatan ukuran dan struktur biologis.

Perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenetis, berlangsung dari keadaan global dan
kurang berdeferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi
meningkat secara bertahap.

Aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan antara lain: perkembangan kecerdasan/intelek,


temperamen (emosi), sosial, bahasa, bakat khusus dalam perbedaan individual unik.

Perbedaan individual unik terbagi dalam perbedaan fisik,perbedaan sosial,perbedaan


kepribadian,perbedaan inteligensi dan kemampuan dasar serta perbedaan kecakapan atau
kepandaian di sekolah.

SARAN
Dari penulisan ini,saran yang dapat diberikan ialah

1. Diharapkan kepada peserta didik dan pengajar maupun orang tua agar dapat ikut
berpartisipasi dalam memahami tentang perkembangan kognitif.
2. Peran serta pemerintaah, masyarakat, pengajar, orang tua juga perlu untuk mengawasi
perkembangan kognitif setiap anak dan peserta didik sesuai karakteristik perkembangan
kognitif anak.

19
DAFTAR PUSTAKA

Sunarto Hertono, Agung. 2013.Perkembangan Peserta Didik. Jakarta, PT Rineka Cipta

Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung. PT Remaja Rosdakarya

20

Anda mungkin juga menyukai