PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Masa nifas (puerperium) adalah periode waktu selama 6-8 minggu setelah
persalinan. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu atau 42 hari, namun
secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3 bulan Proses ini dimulai setelah
keadaan sebelum hamil/tidak hamil sebagai akibat dari adanya perubahan fisiologi
2014).
maupun kesakitan pada ibu dan anak serta meningkatkan kesehatan ibu dan anak
juga untuk menjamin terpenuhinya nutrisi bagi ibu dan menjaga perkembangan
angka kematian Ibu di Indonesia menunjukkan 248 per 100.000 kelahiran hidup.
Angka kematian ibu di Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan negara lain di
ASEAN seperti di Singapura hanya 6 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 33 per
1
100.000 kelahiran hidup, dan Filipina 112 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes RI,
2015).
merupakan salah satu program strategis untuk menurunkan kehamilan yang tidak
kehamilan yang aman, sehat dan menentukan jumlah anak dalam keluarga (Inti
Mujiati, 2013).
Namun dalam masa pasca melahirkan atau masa nifas tidak semua jenis
menggunakan kontrasepsi seperti kondisi ibu saat melahirkan dan pemberian ASI
tentang kontrasepsi pasca persalinan agar dapat dijadikan sebagai pedoman dalam
menambah wawasan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Kontrasepsi
Kontrasepsi yaitu usaha pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma
(konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding
Persalinan adalah penggunaan alat kontrasepsi pada masa nifas sampai dengan 42
yang dekat, resiko terhadap bayi dan ibu serta ketidak tersediaan kontrasepsi. KB
Angka kematian ibu di Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan negara lain
Darusalam 33 per 100.000 kelahiran hidup, dan Filipina 112 per 100.000 kelahiran
langsung kematian ibu diantaranya pendarahan, eklamsia, infeksi, partus lama dan
abortus. Sedangkan penyebab tidak langsung yang berperan cukup besar dalam
kematian ibu yakni ibu hamil dan melahirkan pada usia rawan lebih dari 35 tahun,
terlalu banyak melahirkan anak, terlalu dini atau terlalu rapat waktu melahirkan
3
anak, jadi penerapan kontrasepsi Pasca Persalinan sangat penting karena
kembalinya kesuburan pada ibu setelah melahirkan tidak dapat diketahui secara
usia kehamilan, dan menjarangkan kehamilan. Oleh karena itu sangat penting untuk
Pada kondisi ibu yang mengalami banyak perubahan fisik yang bersifat
mengatur waktu kehamilan dan memberikan jarak yang optimal untuk persalinan
selanjutnya. Dalam menurunkan risiko terhadap ibu dan bayi, WHO menyarankan
untuk mengatur jarak kehamilan minimal 24 bulan dari persalinan sebelumnya agar
dapat menurunkan risiko kematian maupun kesakitan ibu dan anak. Jarak
kehamilan 6 bulan atau kurang berkaitan dengan meningkatnya risiko kematian dan
kesakitan ibu sedangkan jarak kehamilan 18 bulan atau kurang meningkatkan risiko
kematian maupun kesakitan bayi, perinatal dan neonatal seperti berat badan lahir
rendah, intra uterine growth retardation dan persalinan preterm. (Inti Mujiati, 2013).
Komplikasi yang serius dan lebih dari setengah kematian ibu terjadi pada
4
menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan anak (Sitorus Friska M. dan
4. Masa Nifas
plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali pulih seperti semula.
pada awal post partum, yang tidak menutup kemungkinan untuk menjadi patologis
Masa nifas adalah suatu periode dalam minggu pertama setelah kelahiran.
Lama periode nifas ini tidak pasti, antara 4-6 minggu. Walaupun merupakan masa
yang relatif tidak kompleks dibandingkan dengan kehamilan, nifas ditandai dengan
tubuh terutama pada ibu yang meliputi di antara: sistem reproduksi yaitu adanya
pengerutan pada dinding rahim (involusi), lokea, perubahan serviks, vulva, vagina
dan perinium., dan pada sistem pencernaan, terdapat adanya pembatasan pada
asupan nutrisi dan cairan yang dapat menyebabkan gangguan keseimbangan cairan
5
5. Metode Kontrasepsi Yang Boleh Digunakan Pasca Persalinan
memperhatikan apakah ibu ingin punya anak lagi atau tidak dan apakah ibu
a. Definisi:
6
IUD (Intra Uterine Device) adalah atau Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim (AKDR) merupakan alat kontrasepsi terbuat dari plastik yang flesibel
rongga rahim, yang diberi benang pada ujungnya yang berguna untuk
7
Gambar II. 1 Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
b. Cara Kerja:
spesifik di dalam cavum uteri sehingga implantasi sel telur yang telah dibuahi
foreign body giant cells, sel mononuklear dan sel plasma yang dapat
mengakibatkan lisis dari spermatozoa atau ovum dan blastokista. Selain itu
misalnya tembaga, ion yang dilepaskan oleh logam akan menganggu gerakan
c. Keuntungan
1) Efektivitas tinggi
8
7) Tidak ada interaksi dengan obat-obatan
d. Keterbatasan
e. Efek Samping
menggunakan ringed forceps atau secara manual. Pada saat ini serviks
atau forsep.
9
Pemasangan IUD pada masa ini dilakukan setelah periode post
saat ini masih bisa dengan menggunakan ringed forsep, karena serviks
pada fundus uteri secara manual atau dengan menggunakan alat. Tidak
kontrasepsi ini bisa dilakukan segera pasca persalinan baik pada ibu yang
a. Jenis
kerjanya 3 tahun
10
3) Sino-implant, terdiri dari 2 batang berisi, setiap batang mengandung
b. Cara Kerja
untuk penetrasi sperma setra mengganggu siklus haid, serta pelepasan sel
c. Keuntungan
Keuntungan Kontrasepsi
Non kontrasepsi
3) Mengurang/memperbaiki anemia
d. Keterbatasan:
11
1) Membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk insersi dan
pencabutan
eplepsi
e. Efek samping:
2) Amenorhea
3) Perasaan mual
a. Definisi
hamil lagi dengan mengikat atau memotong dan bisa juga memasang cincin
b. Keuntungan
12
Kontrasepsi
1) Efektivitas tinggi
Non Kontasepsi
c. Keterbatasan
d. Efek samping
a. Definisi
yang sangat rendah seperti dosis hormon progesteron alami dalam tubuh
wanita. Pil ini tidak mengandung estrogen sehingga dapat digunakan dalam
b. Keuntungan
13
1) Efektif jika diminum setiap hari di waktu yang sama (0,05-5
c. Keterbatasan
1) Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama. Bila lupa satu pil
2) Risiko kehamilan ektopik cukup tinggi, tetapi risiko ini lebih rendah jika
d. Cara Kerja
untuk penetrasi sperma setra mengganggu siklus haid, serta pelepasan sel
e. Efek samping
amenorhea)
14
3) Payudara menjadi tegang, mual, sakit kepala dermatitis atau jerawat
jarang terjadi
5.5. Kondom
a. Definisi
bahan, diantaranya lateks (karet), plastik (vinil) atau bahan alami (produksi
hewani) sebagai salah satu metode kontrasepsi atau alat untuk mencegah
b. Cara Kerja
perempuan.
c. Keuntungan
15
Kontrasepsi:
harus ditunda
Non Kontrasepsi:
d. Keterbatasan
16
a. Definisi
(ASI) secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan
b. Syarat
c. Cara kerja
d. Keuntungan
6) Tanpa biaya
e. Keterbatasan
17
2) Efektivitasnya tinggi sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6
bulan.
7. Diafragma
a. Definisi
b. Keuntungan
jam sebelumnya
c. Kerugian
d. Keterbatasan
18
2) Pada beberapa penggunaan menyebabkan infeksi saluran uretra
8. Injeksi Progestin
a. Definisi
minggu setelah persalinan pada ibu yang menyusui anaknya dan dapat
diberikan segera setelah melahirkan pada ibu yang tidak menyusui anaknya.
bokong
b. Keuntungan:
1) Sangat efektif (0,3 kehamilan per 100 perempuan dalam satu tahun
pertama).
c. Keterbatasan:
19
1) Pasien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus
d. Efek Samping:
jangka panjang
nervositas, jerawat.
a. Definisi
20
darah yang akan berujung dengan terbentuknya plak atau arterosklerosis
pada pembuluh darah. Keadaan ini dapat menyebabkan aliran darah ke otot
jantung sebagai pemompa darah. Efek dominan dari jantung koroner adalah
menyebabkan kerja pankreas semakin berat dan tidak dapat bekerja secara
b. Cara Kerja
1) Mencegah Ovulasi
2) Mencegah Implantasi
a) Kontrasepsi Pil
Jenis:
21
1) Monofasik: Kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
hormon aktif
Keuntungan:
Keterbatasan:
Efek Samping:
22
3) Sakit kepala
4) Nyeri payudara
b) Injeksi/Suntik
Jenis:
Keuntungan:
Keuntungan kontrasepsi
3) Mencegah anemia
23
4) Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker
endometrium
Kerugian:
jantung, stroke, bekuan darah pada paru-paru atau otak, dan bisa
penghentian pemakaian
Keterbatasan:
Efek Samping
24
2) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan dan keluhan seperti ini
jantung, stroke, bekuan darah pada paru-paru atau otak, dan bisa
25
BAB III
KESIMPULAN
Masa nifas (puerperium) adalah periode waktu selama 6-8 minggu setelah
persalinan. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu atau 42 hari, namun
secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3 bulan Proses ini dimulai setelah
keadaan sebelum hamil/tidak hamil sebagai akibat dari adanya perubahan fisiologi
Tidak semua jenis kontrasepsi dapat digunakan pada masa pasca persalinan
atau pada masa nifas, dalam menentukan jenis kontrasepsi yang akan digunakan
pada masa nifas perlu memperhatikan beberapa hal seperti apakah ibu ingin punya
Metode kontrasepsi yang dapat digunakan pada saat pasca persalinan adalah
sebagai berikut:
2. Implan Progestin
4. Pil Progestin
5. Kondom
6. Diafragma
IUD, karena pemakaian kontrasepsi IUD (AKDR) bisa di gunakan pada ibu yang
menyusui anaknya dan tidak menyusui anaknya. Serta dengan keuntungan yang di
26
dapat dari penggunaan IUD antara lain: efektifitasnya yang tinggi, metode
pemakaian jangka panjang lalu tidak ada efek samping hormonal, Tidak
27
Daftar Pustaka
Andalas. 2016;5(1).
Review.
Hermawati, Risa, Asri Candra Dewi. (2014). Penyakit Jantung Koroner. Jakarta:
FMedia.
Inti Mujiati, 2013, Situasi KB di Indonesia, Buletin, Data dan Informasi Kesehatan,
2017: 15-29
Pinem, S., (2009), Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi, Jakarta: Trans Info
Media.
28
Rahayu, S., Sundari, S., & Widiyani, E. 2015. Hubungan Lama Pemakaian
Sitorus Friska M. dan Siahaan Julia M. 2018. Pelayanan Keluarga Berencana Pasca
Kematian Ibu. Midwifery Journal. Vol. 3 No. 2 Juli 2018, Hal. 114-119.
Yuhedi T.L, dan Kurniawati T. 2013. Buku Ajar Kependudukan dan Pelayanan KB.
Jakarta: EGC.
29