TUJUAN
Dapat memahami prinsip kerja alat penukar panas lempeng (Plate HE).
Mengetahui karakteristik alat penukan panas dengan menghitung:
- LMTD pada aliran panas tetap dan dingin tetap.
- Koefisien perpindahan panas keseluruhan.
B. Bahan
- Air
- Uap dari steam
V. DATA PENGAMATAN
Ukuran Plate : Panjang = 49,8 cm
Lebar = 12,5 cm
Terdapat 21 plate (lempengan), dengan 10 rongga dimana 5 adalah steam
dan 5 adalah air.
Berat wadah kosong = 0,32 Kg
Berat wadah+semua kondensat percobaan 1 = 11,04 Kg
Berat wadah+semua kondensat percobaan 1 = 4,16 Kg
VI. PERHITUNGAN
1. Percobaan Pertama
A. Menghitung Berat Kondensat
Berat total Kond= (berat wadah+kondensat)-berat wadah kosong
= (11,04-0,32) Kg
= 10,72 Kg
Skala 200
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘)
Berat Kondensat = × (𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑑𝑎ℎ + 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛𝑠𝑎𝑡)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
120 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
= × 10,72 𝐾𝑔
600 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
= 2,144 𝐾𝑔
Tabel 3. Berat Kondensat
Skala Waktu (detik) Berat Kondensat (Kg)
200 120 2,144
300 120 2,144
400 120 2,144
500 120 2,144
600 120 2,144
Ʃ = 600 Ʃ = 10,72
E. Neraca Panas
Qloss + Qditerima Fluida dingin = Qdiberikan Steam
Qloss = Qdiberikan Steam - Qditerima Fluida dingin
= 2704,989 Kj – 574,466 Kj
= 2130,522 Kj
Tabel 8. Qloss
Qdiberikan Steam Qditerima Fluida
Skala Qloss (Kj)
(Kj) Dingin (Kj)
200 2704,989 574,4669 2130,522
300 2710,274 457,8362 2252,438
400 2716,617 511,8718 2204,746
500 2714,805 538,9259 2175,879
600 2715,814 574,9996 2140,814
F. Menghitung LMTD
𝜃1 − 𝜃2
𝐿𝑀𝑇𝐷 =
𝜃
ln 𝜃1
2
(111,8−59)−(94−30)
= (111,8−59)
ln (94−30)
52,8 − 64
=
52,8
ln
64
= 58,221 ˚C
Tabel 9. LMTD
Skala Vs Q loss
2260
2240
2220
2200
Q loss
2180
2160
2140
2120
0 100 200 300 400 500 600 700
Skala
Grafik 2. Skala Vs LMTD
Skala Vs LMTD
60
55
50
LMTD
45
40
35
30
0 100 200 300 400 500 600 700
Skala
Skala Vs U
37
35
33
31
U
29
27
25
0 100 200 300 400 500 600 700
Skala
2. Percobaan Kedua
A. Menghitung Berat Kondensat
Berat total Kond= (berat wadah+kondensat)-berat wadah kosong
= (4,16-0,32) Kg
= 3,84 Kg
Skala 200
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘)
Berat Kondensat = × (𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑑𝑎ℎ + 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛𝑠𝑎𝑡)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
120 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
= × 3,84 𝐾𝑔
600 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
= 0,768 𝐾𝑔
Tabel 11. Berat Kondensat
Skala Waktu (detik) Berat Kondensat (Kg)
200 120 0,768
300 120 0,768
400 120 0,768
500 120 0,768
600 120 0,768
Ʃ = 600 Ʃ = 3,84
Dengan cara yang sama diperoleh Qsteam Fluida Dingin untuk skala berikut,
Tabel 13. Qditerima Fluida dingin
Massa residu Cp (kj/Kg Qditerima Fluida
Skala ∆t (K)
(Kg) K) Dingin (Kj)
200 0,768 4,1834 18 57,831
300 0,768 4,1846 25 80,345
400 0,768 4,1848 28 89,990
500 0,768 4,185 31 99,636
600 0,768 4,186 35 112,52
E. Neraca Panas
Qloss + Qditerima Fluida dingin = Qdiberikan Steam
Qloss = Qdiberikan Steam - Qditerima Fluida dingin
= 2693,626 Kj – 57,831Kj
= 2635,795 Kj
Tabel 16. Qloss
Qdiberikan Steam Qditerima Fluida
Skala Qloss (Kj)
(Kj) Dingin (Kj)
200 2693,626 57,831 2635,795
300 2694,081 80,345 2613,736
400 2694,56 89,990 2604,569
500 2695,21 99,636 2595,573
600 2696,203 112,52 2583,681
F. Menghitung LMTD
𝜃1 − 𝜃2
𝐿𝑀𝑇𝐷 =
𝜃
ln 𝜃1
2
(111,6−44)−(62−44)
= (111,6−44)
ln (62−44)
67,6 − 18
=
67,6
ln 18
= 37,483 ˚C
Skala Vs Q Loss
2640
2630
2620
Q LOSS
2610
2600
2590
2580
0 100 200 300 400 500 600 700
Skala
Skala Vs LMTD
55
50
45
LMTD
40
35
30
0 100 200 300 400 500 600 700
skala
Grafik 6. Skala Vs Koefisien Perpindahan Panas (U)
Skala Vs U
55
50
45
U
40
35
30
0 100 200 300 400 500 600 700
Skala
VII. PEMBAHASAN
Yuliana Rahmawati Dewi (33116037)
Pada dasarnya terdapat tiga mekanisme perpindahan panas, yaitu
konduksi dimana perpindahan panas terjadi karena adanya perpindahan
molekul, konveksi dimana perpindahan panas terjadi karena adanya
perpindahan zat (fluida), dan radiasi dimana perpindahan panas melalui
pancaran gelombang elektromagnetik. Alat yang digunakan pada praktikum
ini adalah Plate Heat Exchanger (PHE).
Plate Heat Exchanger adalah suatu media pertukaran panas yang
terdiri dari Pelat (plate) dan Rangka (frame). Dalam Plate Heat Exchanger,
pelat disusun dengan susunan tertentu, sehingga terbentuk dua jalur yang
disebut dengan Hot Side dan Cold Side. Hot Side dialiri dengan cairan
dengan suhu relatif lebih panas dan Cold Side dialiri dengan cairan dengan
suhu relative lebih dingin.
Pada Plate Heat Exchanger (PHE) terjadi perpindahan panas secara
konduksi antara plate. Panas plate bersumber dari fluida panas yang di
suplai ke dalam plate, lalu terjadi transfer panas antara plate. Perpindahan
panas konveksi terjadi antara fluida panas dan fluida dingin yang terdapat
dalam plate. Sedangkan perpindahan panas radiasi terjadi saat dinding plate
men-transfer panas ke udara.
Pada percobaan ini, dilakukan variasi pada laju alir dengan skala
600-200. Kemudian membaca suhu T1, T2, t1 dan t2 pada masing-masing
termometer. Maka dengan data tersebut dapat di hitung massa fluida dingin,
massa fluida panas (steam), LMTD, dan koefisien perpindahan panas
menyeluruh.
Adapun hasil koefisien perpindahan panas menyeluruh (U) yaitu:
Percobaan 1
Percobaan 2
Pada percobaan ini digunakan salah satu alat Heat Exchanger (HE),
yaitu jenis Plate. Perpindahan panas pada HE terjadi secara tidak langsung,
karena perpindahan panas terjadi melalui perantara berupa plat logam.
Panas berpindah pada fluida yang mengalir dalam Plate Heat Exchanger
karena memiliki suhu yang berbeda. Mekanisme perpindahan panas terjadi
dari bagian yang bersuhu lebih tinggi ke bagian yang bersuhu lebih rendah
didalam Plate Heat Exchanger dengan cara konduksi dan konveksi.
Perpindahan panas secara konduksi terjadi dalam suatu medium
padat, cair, atau gas. Di dalam Plate Heat Exchanger perpindahan panas
secara konduksi terjadi pada pelat logam. Panasnya mengalir dari daerah
yang bertemperatur tinggi ke daerah yang bertemperatur rendah. Sedangkan
perpindahan panas secara konveksi terjadi karena adanya gerakan atau
aliran bagian panas ke bagian yang dingin. Konveksi terjadi pada fluida
yang bergerak dalam Plate Heat Exchanger sehingga panas dalam fluida
dapat berpindah.
Pada percobaan ini akan ditentukan koefisien perpindahan panas
menyeluruh, dengan memvariasikan laju alir dari fluida dingin yang masuk
yaitu pada skala 600, 500, 400, 300, dan 200,. Laju alir yang mengalir
mempengaruhi besarnya nilai kalor yang terpindahkan. Semakin besar laju
alir akan menghasilkan ∆t yang besar. Sedangkan semakin besar kalor yang
terpindahkan maka semakin besar nilai koefisien perpindahan kalor
keseluruhan. LMTD digunakan untuk menentukan suhu yang untuk
perpindahan panas dalam sistem aliran, semakin besar LMTD maka
semakin banyak panas yang ditransfer. Dalam percobaan LMTD yang
diperoleh semakin besar ketika perbedaan ∆t antara suhu air panas dan
air dingin semakin besar pula.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien perpindahan
panas keseluruhan (U) dan besar nilai koefisien perpindahan panas yang
didapatkan berbanding terbalik dengan laju alir fluida. Dimana semakin
tinggi laju alir fluida, semakin kecil pula nilai koefisien perpindahan panas
keseluruhan (U). Hal ini terbalik dengan teori yaitu semakin tinggi laju alir
fluida, semakin tinggi pula nilai koefisien perpindahan panas keseluruhan
(U). dikarenakan nilai koefisien kalor berbading lurus dengan nilai H dan
laju alir massa. Artinya semakin banyak massa yang dikontak/menyentuh
plat, akan semakin banyak kalor yang diserap. Selain itu, didapatkan juga
jumlah panas yang hilang (QLoss) yang nilainya dipengaruhi oleh laju alir air
pendingin, dimana semakin tinggi laju alir pendingin maka semakin banyak
pula panas yang hilang. Hal ini disebabkan karena pengaruh laju air
pendingin terhadap waktu kontaknya dengan fluida panas (steam).
Hal lain yang dapat diamati pada pratikum ini adalah perubahan suhu
pada setiap perbedaan laju alir, semakin besar laju alir air dingin semakin
kecil suhu keluaran pada laju alir air panas. Hal ini sesuai dasar teori bahwa
suhu akan mengalir ke benda yang memilki suhu lebih rendah, dan dalam
hal ini pun dapat disimpulkan bahwa semakin banyak massa laju alir
air dingin yang kontak akan semakin banyak kalor yang perpindah.
Berdasarkan hasil percobaan, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan
ketika menggunakan Plate HE sebagai alat penukar panas, yakni adanya
kalor yang berpindah kelingkungan, laju alir fluid, luas permukaan plate,
suhu fluida yang diumpankan baik fluida panas ataupun fluida dingin, serta
sifat dari fluidanya itu sendiri.
RIDHA ILAHI (33116039)
Pada tabel 1, dapat dilihat Qditerima fluida pada setiap skala berbeda. Tidak
menunjukkan adanya peningkatan atau penurunan pada skala yang lebih tinggi
maupun yang lebih rendah. Namun untuk nilai Qditerima fluida dingin terbesar
terdapat pada skala 600 sebesar 574,9996 Kj. Sedangkan untuk nilai perhitungan
Q diberikan steam pada tabel 2 juga menunjukkan hal yang sama seperti pada
tabel 1 nilai Q yang diperoleh tidak menunjukkan adanya peningkatan untuk
setiap besara skala. Qdiberikan steam terbesar terdapat pada skala 400 yaitu
2716,617 Kj. Dan nilai koefisien perpindahan panas yang diperoleh :
Tabel 3 :
Dilihat dari yang diperoleh nilai U yang diperoleh dari skala 200-600
semakin meningkat.
Pada tabel 4, dapat dilihat Qditerima fluida dingin dari setiap skala
semakin meningkat. Begitupula untuk nilai perhitungan Qdiberikan steam pada
tabel5 juga menunjukkan hal yang sama seperti pada tabel 4, nilai Q yang
diperoleh menunjukkan adanya peningkatan untuk setiap skala. Dan nilai
koefisien perpindahan panas yang diperoleh :
Tabel 6 :
VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
1. Plate Heat Exchanger adalah suatu media pertukaran panas yang terdiri dari
Pelat (plate) dan Rangka (frame).
2. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai koefien perpindahan panas yaitu :
Percobaan 1
Percobaan 2