SINTESIS ASETON
I.TUJUAN
1. Mensintesis aseton dari isopropil alkohol
2. Memahami mekanisme reaksi pembuatan aseton
II. LANDASAN TEORI
Gugus fungsi yang dikenal sebagai gugus karbonil, yaitu atom karbon yang dihubungkan
dengan atom oksigen oleh ikatan ganda dua, dijumpai pada senyawa aldehida dan keton.
Keton adalah senyawa organik yang karbon-karbonilnya dihubungkan dengan dua
karbon lain.
O
R1 R2
Sintesis Aseton 35
Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2018/2019
Alkohol primer dapat dioksidasi menjadi aldehida, dan alkohol sekunder dapat
dioksidasi menjadi keton. Alkohol teriser tidak dapat dioksidasi karena tidak ada
hidrogen yang dapat dilepas dari karbon pembawa gugus hidroksil. Oksidasi alkohol
primer metanol dan etanol dengan menghangatkanya pada suhu sekitar 50 ̊C dengan
kalium dikromat ( K2Cr2O7 ) dalam suasana asam menghasilkan formaldehida dan
asetaldehida.
Oksidasi alkohol sekunder 2-propanol dengan menghangatkanya dalam kalium
dikromat bersuasana asam menghasilkan aseton. Aseton merupakan keton yang paling
sederhana, digunakan sebagai pelarut polar dalam kebanyakan reaksi organik. Aseton
adalah senyawa berbentuk cairan yang tidak berwarna dan mudah terbakar, digunakan
untuk membuat plastic, serat, obat – obatan, dan senyawa kimia lainya. Selain
dimanufaktur secara industri, aseton juga dapat ditemukan secara alami termasuk pada
tubuh manusia dalam kandungan kecil 1.
Aseton memiliki gugus karbonil yang mempunyai ikatan rangkap dua karbon –
oksigen terdiri atas satu ikatan pi dan satu ikatan sigma. Umumnya atom hidrogen yang
terikat pada pada atom karbon sangat stabil dan sangat sukar diputuskan. Namun lain
halnya dengan atom hidrogen yang berada pada karbon (C) disamping gugus karbonil
yang disebut atom hidrogen α. Sebagai akibat penarikan elektron oleh gugus karbonil,
Kerapatan elektron pada atom karbon α semakin berkurang, maka ikatan karbon dan
hidrogen α semakin melemah, Sehingga hidrogen alfa menjadi bersifat asam dan dapat
mengakibatkan terjadinya substitusi α. Substitusi α melibatkan penggantian atom H
pada karbon α dengan elektrofil.
H O H
H C C C H
H H
Aseton mempunyai atom hidrogen alfa bersifat asam, oleh karena itu dapat
terionisasi menghasilkan ion enolat. Ion enolat dapat berada dalam dua bentuk yaitu
bentuk keto dan bentuk enol yang disebut bentuk tautomerisasi. Tautomer adalah
isomer – isomer pada senyawa karbonil yang hanya dibedakan oleh kedudukan ikatan
rangkap dan yang disebabkan perpindahan letak atom hidrogen alfa ke atom oksigen.
O H O H
Sintesis Aseton 36
Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2018/2019
Hidrogen alfa pada senyawa aseton dapat disubsitusi oleh karbokation sehingga
terjadi reaksi alkilasi. Reaksi alkilasi pada aseton 2.
O O
AlCl3
H3C C CH2 + H3C C CH2 + HX
RX
H R
Sintesis Aseton 37
Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2018/2019
Sintesis Aseton 38
Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2018/2019
Sintesis Aseton 39
Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2018/2019
K2Cr2O7 10 gram
Larutan K2Cr2O7
Rendemen
Sintesis Aseton 40
Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2018/2019
4
3
1
9
10
2 5 8 11
12
7
Keterangan :
1. Standard
2. Klem
3. Termometer
4. Corong pisah
5. Labu didih
6. Batu didih
7. Penangas
8. Kondensor
9. Air keluar
10. Air masuk
11. Alonga
12. Erlenmeyer
Sintesis Aseton 41
Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2018/2019
4.1.2 Perhitungan
Massa isopropanol =ρxV
gram
= 0,786 x 29,2 mL
mL
= 22,95 gram
m C3H8O 22,95 g
Mol isopropanol = = = 0,38 mol
Mr C3H8O 60 g/mol
massa percobaan
Rendemen = × 100 %
massa teori
2,37 g
= × 100 %
22,04 g
= 10,75%
Sintesis Aseton 42
Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2018/2019
H O CH3 O
O H
H3C C O Cr H3C C O Cr O + O
O H H H
CH3 OH H OH
O O
H3C C CH3 + Cr O + O H
H H
OH
Sintesis Aseton 43
Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2018/2019
4.3 Pembahasan
Pada praktikum sintesis aseton bertujuan untuk mensintesis aseton dari isopropil
alkohol serta memahami mekanisme reaksi pembuatan aseton. Prinsip reaksi pada
sintesis aseton adalah reaksi oksidasi, yaitu proses bertambahnya atom O dan pelepasan
gugus H. Oksidator yang digunakan adalah kalium bikromat, sedangkan katalis yang
digunakan adalah asam sulfat pekat. Prinsip kerja dari sintesis aseton adalah destilasi,
yaitu pemisahan senyawa berdasarkan perbedaan titik didih yang cukup jauh.
Pertama dimasukan 50 mL air kedalam gelas piala, kemudian ditambahkan 27,5 mL
H2SO4 pekat secara perlahan melalui dinding gelas piala dengan tujuan untuk menjaga
suhu larutan karena akan terjadi reaksi eksoterm, yaitu menghasilkan panas. Pada saat
penambahan H2SO4 pekat, gelas piala diletakkan didalam ember yang berisi air es. Hal
ini bertujuan agar suhunya tidak naik secara drastis dan tetap stabil . Setelah itu
dimasukkan 29,2 mL isopropil alkohol 90% dan diaduk perlahan hingga larutan
homogen.
Semua larutan yang telah diaduk dimasukkan kedalam labu didih. Setelah itu, batu
didih dimasukkan kedalam labu didih, tujuan dimasukkan batu didih untuk meratakan
panas dan menghindari terjadinya bumping saat pemanasan. Destilasi dilakukan untuk
mempercepat reaksi serta menghomogenkan campuran larutan. Suhu dijaga agar tidak
lebih dari 50°C agar aseton yang terbentuk tidak menguap, sebab titik didih aseton ±
56°C. Apabila suhu naik maka labu harus dikompres dengan air es agar suhunya tetap
stabil. Selanjutnya diteteskan larutan kalium bikromat setetes demi tetes melalui corong
pisah kedalam labu didih. Setelah itu dilanjutkan destilasi hingga diperoleh aseton
murni.
Termometer digunakan sebagai alat untuk mengukur suhu dan tidak boleh
menyentuh dinding gelas serta permukaan larutan agar suhu yang terukur adalah suhu
campuran bukan suhu air es. Pada saat proses destilasi berlangsung, labu destilasi harus
ditutup dengan aluminium foil, hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya
penguapan.
Dari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan volume aseton sebanyak 3 mL dan
rendemen sebesar 10,75 %. Jumlah rendemen yang sedikit disebabkan karena saat
percobaan dilakukan, mulut labu tidak tertutup secara sempurna sehingga banyak
isopropanol yang menguap dan kurang teliti dalam melihat perubahan titik didih
sehingga sintesis yang dilakukan kurang sempurna serta terlalu cepat dalam
memasukkan kalium bikromat.
Sintesis Aseton 44
Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2018/2019
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
- Aseton dapat dibuat dari isopropanol.
- Isopropanol dioksidasi menggunakan kalium bikromat sebagai oksidatornya.
- Prinsip percobaan yaitu reaksi redoks (reduksi oksidasi).
- Prinsip kerja adalah distilasi.
- Katalis yang digunakan adalah asam sulfat pekat
- Reaksi pada percobaan ini berlangsung secara eksoterm yaitu menghasilkan
panas.
- Volume aseton yang diperoleh sebanyak 3 mL dengan rendemen sebesar 10,75 %.
5.2 Saran
Agar praktikum selanjutnya lebih baik, disarankan :
- Memahami prinsip dan cara kerja sebelum praktikum.
- Menyiapkan segala hal yang diperlukan dalam praktikum dengan baik.
- Berhati-hati dalam mengambil dan mencampurkan zat kimia.
- Ketahui sifat fisika dan sifat kimia bahan yang akan digunakan dalam percobaan.
Sintesis Aseton 45
Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2018/2019
DAFTAR PUSTAKA
1. Wilbraham antony C. Pengenalan Kimia Organik Dan Hayati. bandung: ITB; 1992.
Sintesis Aseton 46
Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2018/2019
H O CH3 O
O H
H3C C O Cr H3C C O Cr O + O
O H H H
CH3 OH H OH
O O
H3C C CH3 + Cr O + O H
H H
OH
Sintesis Aseton 47
Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2018/2019
I. Judul
Sintesis dan sifat penginderaan aseton serat nano ZnO yang didoping Ce
II. Tujuan
Menyelidiki aplikasi sampel dan penginderaan dalam mendeteksi aseton
III. Skema Kerja
N,N – Dimetilformamin
Campuran
- diaduk
- dimasukan dalam tabung suntik untuk elektrospining
- serat dikumpulkan
Serat
Sintesis Aseton 48
Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2018/2019
Sintesis Aseton 49
Praktikum Kimia Organik II
Tahun Akademik 2018/2019
No Senyawa Struktur
1. Isopropil Alkohol (C3H8O) OH
CH
H3C CH3
2. Asam Sulfat (H2SO4) O
HO S OH
O
3. Aquades (H2O)
O
H H
2K+ Cr
O
O
O
Sintesis Aseton 50