Anda di halaman 1dari 3

Anak Dengan Kebutuhan Khusus

Anak dengan kebutuhan khusus dapat dikelompokkan berdasarkan hambatan pada umunya yaitu :
1. Hambatan Penglihatan (Tunanetra)
2. Hambatan pendengaran dan bicara (tunarungu/Tunawicara)
3. Hambatan daya pikir (Tunagrahita/down Syndrome)
4. Hambatan Fisik/Motorik (Cerebaral Palsy, Polio, Tuna Daksa, Kidal)
5. Hambatan Sosial dan emosional (autism)
6. Hambatan kemampuan belajar (Disleksia, Diskalkulia, Disgrapia)
7. Hambatan pemusatan perhatian dan perilaku (ADHD/ADD)
8. Hambatan karena kelebihan potensi (kecerdasan, bakat dan intuisi)

Mengingat anak-anak tersebut belajar dengan kecepatan dan cara yang berbeda karena mereka
memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda dengan anak-anak pada umumnya maka mereka
memerlukan fasilitas dan metode khusus dalam pembelajarannya. Itu sebabnya mereka disebut
anak dengan kebutuhan khusus.

Guru perlu memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi dan memahami kebutuhan


khusus anak
Pemerintah Indonesia telah mengatur Standar Kompetensi Guru yang disyahkan dengan
Permendikbud No. 137 Tahun 2014 didalamnya terdapat banyak sekali kompetensi yang harus
dimiliki guru PAUD yang berkaitan dengan keberadaan anak dengan kebutuhan khusus dilayanan
PAUD.

Anak Usia Dini masih berada pada tahap perkembangan. Jadi, kebutuhan-kebutuhan khusus
karena hambatan perkembangan sosial dan emosional, pemusatan Perhatian,perilaku, bicara dan
bahasa serta kemampuan belajar mereka masih dapat dioptimalkan jika dikenali, difasilitasi dan
distimulasi sedini mungkin.

Begitu juga dengan anak-anak yang memiliki hambatan fisik. Jika kita memahami kebutuhan
khusus mereka, maka kita dapat memfasilitasi kebutuhan belajar yang sesuai dengan kemampuan
mereka. Dengan demikian, potensi mereka dapat berkembang optimal untuk membantu mereka
menolong diri sendiri karena hambatan perkemabngan fisiknya.

Sebagai guru PAUD, kita tidak perlu terlalu khawatir dan menjadikan anak dengan kbutuhan
khusus sebagai beban mengganggu pross kegiatan belajar mengajar.

Setiap orang punya karakteristik, setiap individu adalah unik.


Setiap manusia punya kelebihan dan kekurangan, tetapi
setiap orang pasti punya KEMAMPUAN.
Setiap anak punya Potensi !
Program Pembelajaran Anak Dengan Kebutuhan Khusus
10 Prinsip-Prinsip Pembelajaran :
1. Belajar melalui 2. Berorientasi pada
bermain pengembangan
nilai-nilai karakter
3. Berorientasi pada 4. Berorientasi pada
perkembangan anak pengembangan
kecakapan hidup
5. Berorientasi pada 6. Didukung oleh
kebutuhan anak lingkungan yang
kondusif
7. Berpusat pada anak 8. Berorientasi pada
pembelajaran yang
demokratis
9. Pembelajaran Aktif 10. Pemanfaatan
media belajar,
sumber belajar dan
narasumber

Cara-cara yang bisa dilakukan untuk menerapkan ke-10 priinsip pembelajaran tersebut :
1. Rencanakan proses kegiatan belajarnya melalui bermain
2. Perlu menyiapkan bahan pendukung kegiatan main yang menarik minat anak.
3. Fasilitasi dengan alat-alat permainan edukatif yang sesuai dengan tahapan perkembangan
dan kebutuhan semua anak.
4. Bermainlah dilantai dengan alat permainan edukatif
5. Berikan kesempatan pada semua anak untuk terlibat bermain bersama, untuk
mengembangkan kemampuan berbahasa dan bersosialisasi
6. Tempat bermain yang luas
7. Penerangan dan sirkulasi udara yang cukup
8. Memberi motivasi dan dukungan kepada anak yang mengalami kesulitan dalam bermain
Manfaat Menggabungkan Anak Dengan Kebutuhan Khusus Dalam Pembelajaran
Bersama Anak Yang Lain
Menggabungkan anak dengan kebutuhan khusus untuk belajar bersama anak yang lain, artinya
kita sudah memberikan penghargaan atas harkat dan martabat manusia sebagai ciptaan Tuhan

Rasa percaya diri dan merasa dihargai


Adalah dua hal penting yang perlu dimiliki semua anak sebelum mereka belajar lebih jauh
tentang hal lainnya. Termasuk anak dengan kebutuhan khusus.

Anak-anak dengan kebutuhan khusus harus mendapatkan layanan pendidikan di PAUD.


Serta orang-orang yang terlibat didalamnya perlu beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan
kondisi anak-anak dengan kebutuhan khusus.

Sistem Rujukan Terkait Anak Dengan Kebutuhan Khusus


Anak dengan kebutuhan khusus mendapatkan stimulasi kesehatan yang lebih optimal. Tugas kita
sebagai guru adalah menemukan potensi dan memfasilitasi kebutuhan belajarnya.

Anda mungkin juga menyukai