Anda di halaman 1dari 3

Tahapan pertama dalam menggunakan bahan ini adalah mencairkannya dan menyimpannya

dalam bentuk sol. Hidrokoloid biasanya dikemas dalam 2 bentuk, yaitu semprit dan bahan
sendok cetak.Tube untuk mengisi sendok cetak berpendingin air dan cartrudge untuk
digunakan dalam semprit. Tahap pertama adalah merubah gel hidrokoloid menjadi sol. Air
panas merupakan cara paling mudah untuk mencairkan bahan. Bahan sebaiknya
dipertahankan pada temperatur ini selama 10 menit. Setelah dilelehkan bahan dapat di simpan
dalam bentuk sol hingga waktunya diinjeksikan ke dalam preparasi kavitas atau diisikanke
sendok cetak. Bahan disimpan pada temperatur penyimpanan sampai siap digunakan (Aya,
2010)

Suhu 55̊ C merupakan temperatur maksimal yang dapat ditolerir oleh jaringanrongga mulut
kita. Oleh karena itu, bahan yang digunakan mengisi sendok cetakharus didinginkan atau
tempered . Untuk tahap preparasi segera, sebuah tube solhidrokoloid dikeluarkan dari
kompartemen penyimpanan, diisikan ke sendokcetak, sepotong kasa diletakkan di atas bahan
yang terletak disendok cetak dansendok cetak diletakan pada kompartemen pendingin (45̊C)
cukup untuk memastikan bahwa semua bahan sudah cukup mencapai temperatur yang lebih
rendah (≤ 55̊C) (Richarch, 2002).

Saat melakukan pencetakan pasien harus duduk dalam posisi yang sebaik-baiknya dan dalam
keadaan rileks (punggung dan kepala terletak satu garis). Pasien disuruh agar bernafas
melalui hidung. Mulut jangan dibuka terlalu lebar karena bibir otomatis tertutup.
Mencetak biasanya di mulai dari rahang bawah karena tidak atau sedikit memberikan rangsan
gan untuk muntah karena tidak mengeai palatum molle (Sumardhi, 2005).

Rahang atas sebelum memilih sendok cetak yang tepat terlebih dahulu lihat dengan
teliti besar dan betuk rahangnya. Kemudian kita pilih sendok cetak yang sesuai dengan rahan
g atas yang akan dicetak. Penderita didudukkan dengan garis kamfer (garis yang ditarik dari
sudut sayap hidung ke tragus) sejajar lantai. Tinggi kursi di atur sedemikian rupa sehingga
mulut pasien setinggi siku yang mencetak. Sendok cetak dipegang dengan tangan kanan
dan tangan kiri membuka ujung mulut sebelah kiri lalu sendok cetak dimasukkan ke dalam
mulut pasien secara berputar pada sudut mulut kanan pasien sampai gangang sendok cetak
terletak satu garis dengan hidung pasien. Kemudian sendok cetak ditekan keatas telebih
dahulu pada region depan kemudian dibagian belakang sampai sendok cetak ini sejajar
dengan lantai. Pada bagian vestibulum dapat dipakai jari telunjuk kanan untuk menekan atau
menaikkan bahan cetak ke bagian forniks. Bibir dapat ditarik kebawah dan dilepas
kembali. Kemudian sendok cetak ditahandengan tekanan konstan dan tunggu bahan cetak
mengeras selama 2-3 menit. Setelah bahan cetakkeras sendok cetak dikeluarkan dari mulut
sejajar dengan sumbu gigi (Sumardhi, 2005).

Mencetak rahang bawah secara garis besarnya sama dengan rahang atas hanya
operator berdiri didepan pasien. Rahang bawah harus sejajar dengan lantai,
sendok cetak yang telah diisi dengan bahan cetak harus dibalik terlebih dahulu sebelum
dimasukkan ke dalam mulut pasien.Setelah sendok cetak berada dalam mulut dengan posisi
yang tepat, pasien kita suruh mengangkat lidah dan sendok cetak ditekan (Sumardhi, 2005).

Hasil Cetakan

Setelah dikeluarkan dari mulut, saliva harus dibersihkan dari permukaan cetakan
denganmencuci cetakan di bawah aliran air. Kelebihan air dibuang dengan mengibaskan
cetakan atau dikeringkan dengan tiupan udara (Basker, 1994). Keburukan utama dari alginat
adalah dimensinya tidak stabil waktu mengeras. Cetakan alginat harus segera diisi dengan
dental gipsum sesegera mungkin dan tidak lebih dari 30 menitatau bila tidak cetakan akan
menjadi tidak akurat dan perlu dilakukan pencetakan ulang karenadimensi yang tepat telah
hilang. Jika masih ada sisa air di permukaan cetakan atau cetakan terlalulama direndam di
dalam cairan yang mengandung air selama lebih dari 10 menit, maka akanterjadi imbibisi
yang akan menyebabkan alginat mengembang. Sebaliknya, jika cetakan dibiarkan kering di
udara terbuka, akan terjadi penguapan air dengan akibat mengerutnya alginat. Untuk
mencegah hal-hal tersebut, letakkan cetakan dalam udara lembab, bungkus dengan
kain basah atau paling aman masukkan ke dalam humidor yang mempunyai kelembaban atm
osfir 100% (Basker, 1994). Cetakan alginat ditutup secepat mungkin dengan kain lembab dan
dimasukkan ke dalam kantong plastik. Cetakan harus dicor dalam waktu 10 menit setelah
cetakan selesai. Selama cetakan menunggu untuk diisi, hendaknya tidak diletakkan bersandar
pada kelebihan alginat yang mengalir ke luar di tepi posterior sendok cetak karena dapat
menyebabkan perubahan bentuk (Haryanto, 1991).

Dalam proses pengecoran, rasio antara bubuk gipsum dan air harus sesuai
dengan petunjuk pabriknya. Adonan terlalu encer akan menghasilkan model yang rapuh. Seb
aliknya, adonan yang terlalu kental akan menyebabkan ketidaktepatan model karena distorsi
alginat begitu gipsum dituang ke dalam cetakan. Penggetaran berlebih juga
dapat menyebabkan distorsi alginate. Waktu penyimpanan cetakan alginat sampai diisi oleh
gips tidak boleh lebih dari 30menit. Setelah cetakan diisi, sendok cetak harus diletakkan
pada supporting jig atau sendok bagian posterior diberi alas gulunagn kapas supaya tidak
terjadi penekanan pada ujung alginat pada sendok (Haryanto, 1991). Cara melepas model
dari cetakan tergantung dari bahan cetak yang digunakan karena
tiap jenis bahan membutuhkan perlakuan khusus. Untuk bahan hydrocolloid irreversible
segera setelah gipsum mengeras, kurang lebih 30-60 menit, model harus segera dilepas dari
cetakan sehingga permukaan model akan tetap halus. Bila cetakan dibiarkan dan baru
besoknya dilepas,

hydrocolloid irreversible biasanya mengerut dan keras, sehingga bagian-bagian halus model
bisa patah (Basker, 1994).

Anda mungkin juga menyukai