Anda di halaman 1dari 4

Harga Diri Rendah

Harga diri rendah (HDR) adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti, dan
rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi diri yang negatif terhadap diri
sendiri maupun kemampuan diri (Keliat, 2011). Klien dengan HDR akan
mengalami kehilangan kepercayaan diri dan merasa gagal karena tidak mampu
mencapai ideal dirinya. Ia cenderung melihat lingkungan dengan cara negatif
sehingga membuatnya merasa terancam.
HRD ditandai dengan perilaku mengkritik diri sendiri, perasaan tidak
mampu, pandangan hidup yang pesimis, penurunan produktivitas, dan penolakan
terhadap kemampuan diri (Keliat, 2011). Tanda lain yang menunjukkan perilaku
HDR seperti menarik diri dari realitas, rasa cemas, panik, cemburu, curiga, dan
halusinasi, kurang memerhatikan perawatan diri, selera makan kurang, tidak berani
menatap lawan bicara, dan bicara lambat dengan nada suara lemah (Yosep, 2010).
Menurut Yosep (2010) dalam Sulastri (2012), faktor penyebab HDR terbagi
menjadi faktor predisposisi dan faktor presipitasi. Faktor predisposisi seperti
penolakan atau kegagalan berulang kali, penolakkan orang tua yang tidak realistis,
dan ketergantungan terhadap orang lain. Faktor presipitasi biasanya dapat berupa
kehilangan bagian tubuh, perubahan penampilan, dan kegagalan produktivitas yang
menurun. Faktor presipitasi ini juga bergantung pada keadaan umum HDR yang
terbagi menjadi situasional dan kronik.
HDR situasional diakibatkan oleh trauma yang muncul secara tiba-tiba
seperti harus dioperasi, pemerkosaan, penculikan, kecelakaan, dan sebagainya,
sedangkan HDR kronik terjadi saat sebelum dirawat, klien sudah memiliki pikiran
negatif dan meningkat saat perawatan. Kondisi yang tidak ditangani lebih lanjut
dapat menyebabkan inidividu tidak mau bergaul dengan orang lain (isolasi diri) dan
asik dengan pikirannya sendiri sehingga muncul gangguan persepsi sensori
(halusinasi) atau gangguan pikiran (waham) (Yosep, 2010 dalam Sulastri, 2012).
Asuhan Keperawatan dengan Diagnosis HDR

Data Diagnosis NOC NIC Implementasi


Pengkajian
DO: Harga Diri
1. Sejak Rendah: a. Klien dapat a. Identifikasi a. Identifikasi
sebulan Kronik mengidenti- kemampuan kemampuan dan
lalu fikasi dan aspek aspek positif yang
mengurung Batasan kemampuan positif yang dimiliki klien
diri di karakteristik: dan aspek dimiliki dengan cara:
kamar, 1. Perilaku positif yang klien - Memberikan
menolak tidak dimiliki b. Bantu klien pujian yang
makan dan asertif b. Klien dapat menilai realistik dan
minum, 2. Kegagalan menilai kemampuan hindari penilaian
serta berulang kemampuan yang dapat yang negatif
mandi; kali dalam yang dapat digunakan - Mendiskusikan
2. Terjadi hidup digunakan c. Bantu klien kemampuan dan
sejak 3. Penolakan c. Klien dapat menetapkan aspek positif
bercerai umpan memilih kemampuan yang dimiliki
dengan balik kegiatan yang akan klien
suami positif sesuai dilatih b. Bantu klien
ketiga 4. Perilaku dengan d. Latih menilai
sejak dua tidak tegas kemampuan kemampuan kemampuan yang
bulan lalu 5. Sedikitnya d. Klien dapat yang dipilih dapat digunakan
kontak melakukan klien dengan cara:
DS: - mata kegiatan e. Bantu klien - Berdiskusi
6. Rasa sesuai menyusun dengan klien
bersalah dengan jadwal mengenai
(NANDA, jadwal kemampuan kemampuan
2014). yang dilatih yang masih
dapat dilakukan
- Membantu klien
menyebutkannya
dan memberikan
penguatan
kepada klien
- Mengupayakan
menjadi
pendengar yang
baik
c. Bantu klien
menetapkan
kemampuan yang
akan dilatih
dengan cara:
- Mendiskusikan
dengan klien
kegiatan yang
akan dipilih
sebagai kegiatan
sehari-hari
- Membantu klien
untuk memilih
kegiatan yang
dapat dilakukan
mandiri maupun
dengan bantuan
minimal
d. Latih kemampuan
yang dipilih klien
dengan cara:
- Mendiskusikan
langkah-langkah
pelaksanaan
kegiatan
bersama klien
- Memperagakan
kegiatan yang
ditetapkan
bersama klien
- Memberikan
dukungan dan
pujian bagi
setiap kegiatan
yang dilakukan
klien
e. Bantu klien
menyusun jadwal
kemampuan yang
dilatih dengan
cara:
- Memberikan
kesempatan
untuk klien agar
mencoba
kegiatan yang
dilakukan
- Meningkatkan
kegiatan sesuai
dengan tingkat
toleransi
- Membantu
menyusun
jadwal untuk
melaksanakan
kegiatan yang
dilatih
- Memberikan
kesempatan
untuk klien
mengungkapkan
perasaannya
setelah melatih
kegiatan

Daftar Pustaka
Keliat, B. A. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas: CMHN (basic
course). Jakarta: ECG.
Sulastri, J. (2012). Hubungan Konsep Diri (Self Concept) dengan Pelaksanaan
Activity of Daily Living (ADL) pada Klien Harga Diri Rendah (HDR) di
RS. Jiwa Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Diakses dari
http://repository.uksw.edu/handle/123456789/2747
Yosep, I. (2010). Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai