Anda di halaman 1dari 9

LAKTASI

A. ASI EKSKLUSIF

ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan bayi yang paling penting terutama pada bulan pertama

kehidupan. ASI memiliki komposisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan bayi. ASI yang

keluar pertama kali disebut kolostrum. Kolostrum bewarna kekuningan dengan konsistensi cukup

kental dan mengandung zat kekebalan tubuh yang sangat bagus untuk bayi agar terhindar dari

berbagai penyakit.

ASI Eksklusif adalah merupakan air susu ibu yang diberikan untuk bayi sejak baru lahir sampai 6

bulan tanpa makanan pendamping dan minuman pralakteal lainnya seperti hal dan contohnya adalah air

gula, aqua, dan sebagainya. Jadi murni hanya ASI saja yang diberikan kepada sang bayi dan anak.

Inilah yang dimaksud dengan definisi pengertian asi eksklusif itu sendiri.

Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan sampai 6 bulan. Setelah bayi berumur 6 bulan, ia

harus mulai diperkenalkan dengan makanan padat atau dikenal juga dengan istilah MPASI (Makanan

Pendamping ASI), sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun.

Bayi yang diberikan ASI secara esklusif cenderung lebih sering pemberian ASI-nya daripada

pemberian pada bayi yang minum susu formula. Bayi yang baru lahir biasanya setiap 2 sampai 3 jam

disusui oleh ibunya. Semakin bertambah usianya, waktu atau jarak antara menyusui akan meningkat

karena kapasitas perut mereka menjadi lebih besar. Sebaliknya, bayi baru lahir yang hanya mengenal

susu formula akan memulai minum susu formula kira-kira setiap 3 sampai 4 jam selama beberapa

minggu pertama kehidupan


Jenis Macam ASI

Ada beberapa jenis-jenis air susu ibu yaitu :

Kolostrum

Cairan kental berwarna kekuning-kuningan yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ke-3.

Kolustrum bisa dikatakan sebagai "imunisasi" pertama yang diterima bayi karena banyak mengandung

protein untuk daya tubuh yang berfungsi sebagai pembunuh kuman dalam jumlah tinggi. Kadarnya 17

kali dibandingkan dengan ASI matur.

Susu Transisi

Adalah air susu ibu yang di produksi setelah kolostrum antara hari ke-4 sampai dengan hari ke-10.

Dalam susu transisi ini terdapat Immunoglobulin, protein dan laktosa dengan konsentrasi yang lebih

rendah dari kolostrum tetapi konsentrasi lemak dan jumlah kalori lebih tinggi, vitamin larut lemak

berkurang, vitamin larut air meningkat. Bentuk atau warna susu lebih putih dari kolostrum.

Susu Matur

Yang dimaksud dengan air susu matur adalah susu yang keluar setelah hari ke-10. Berwarna putih

kental. Komposisi ASI yang keluar pada isapan-isapan pertama (foremilk) mengandung lemak dan

karbohidratnya lebih banyak dibandingkan hindmilk (ASI yang keluar pada isapan-isapan terakhir),

maka jangan terlalu cepat memindahkan bayi untuk menyusu pada payudara yang lain, bila ASI pada

payudara yang sedang diisapnya belum habis.

Tujuan Pemberian ASI Eksklusif

Ada beberapa hal yang menjadi tujuan dan juga manfaat ASI eksklusif yang bisa didapatkan baik itu

untuk ibu menyusui maupun bagi sang bayi yaitu antara lain adalah sebagai berikut :

1. Untuk Bayi antara lain mendapatkan faedah manfaat asi antara lain adalah sang bayi dapat

membantu memulai kehidupannya dengan baik,mengandung antibodi, asi mengandung

komposisi yang tepat, mengurangi kejadian karies dentis, memberikan rasa aman dan nyaman

pada bayi dan adanya ikatan antara ibu dan bayi, terhindar dari alergi , asi meningkatkan

kecerdasan bayi, membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi karena

gerakan mengisap mulut bayi pada payudara sang ibu.

2. Untuk sang ibu menyusui akan mendapatkan manfaat dan faedahnya antara lain adalah bisa

sebagai kontrasepsi, meningkatkan aspek kesehatan ibu, membantu dalam hal penurunan

berat badan.
Cara Memperbanyak Produksi ASI

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh para ibu menyusui untuk melakukan cara tips agar ASI

banyak dan berlimpah yaitu dengan :

 Menyusui sesering mungkin.

 Motivasi yang kuat untuk menyusui bayi.

 Pemeriksaan payudara untuk meningkatkan produksi ASI juga dapat direncanakan dari jauh-

jauh hari.

 Penggunaan BH yang terlalu sempit akan mempengaruhi produksi ASI.

 Segera sehabis melahirkan maka sang bayi langsung diperkenalkan dengan payudara ibu atau

lebih dikenal dengan istilah Inisiasi Menyusui Dini IMD.

 Untuk mengatasi keterbatasan ASI perbanyaklah makan daun katuk, bayam, daun turi

(sayuran hijau lainnya) yang banyak mengandung zat untuk memperbanyak produksi ASI.

Manajemen Laktasi bagi Ibu Bekerja


Pentingnya Menyusui

Air Susu Ibu adalah asupan gizi satu-satunya dan terbaik untuk bayi. Pemberian ASI dilakukan

segera pada bayi dalam waktu 1 jam setelah lahir yang dikenal dengan istilah Inisiasi Menyusui Dini

(IMD), dilanjutkan secara eksklusif sampai bayi berumur 6 bulan, ditambah dengan pemberian MPASI

(Makanan Pendamping ASI) tepat setelah bayi berusia 6 bulan dan pemberian ASI tetap dilanjutkan
hingga berumur 2 tahun. Tahap pemberian tersebut adalah pola makan terbaik bagi bayi.

ASI merupakan cairan yang mudah dicerna oleh bayi, mengandung antibodi dan memberikan semua

nutrisi yang diperlukan bayi. Kolostrum yang diproduksi saat bayi baru lahir mengandung kadar

antibodi yang tinggi untuk melindungi bayi. Kandungan nutrisi dalam ASI yaitu lemak, protein, gula dan

air berubah dalam jumlah yang tepat sesuai dengan kebutuhan bayi seiring pertumbuhan usianya.

Tidak ada komposisi susu dari makhluk lain yang sesuai untuk bayi manusia.

Bagi bayi, pemberian ASI dapat menurunkan risiko infeksi akut seperti diare, pnemonia, infeksi

telinga, haemophilus influenza, meningitis dan infeksi saluran kemih. Menyusui juga melindungi bayi

dari penyakit kronis masa depan seperti diabetes tipe 1. Menyusui selama masa bayi berhubungan

dengan penurunan tekanan darah dan kolesterol serum total, berhubungan dengan prevalensi diabetes

tipe 2 yang lebih rendah, alergi, serta kelebihan berat badan dan obesitas pada masa remaja dan

dewasa.

Menyusui juga bermanfaat bagi ibu. Menyusui secara eksklusif dapat menunda kembalinya kesuburan

seorang pertama, terutama pada 6 bulan pertama setelah melahirkan sehingga dapat berperan

sebagai kontrasepsi alami. Menyusui juga mengurangi risiko kanker payudara dan kanker ovarium.

Selain itu menyusui membantu menurunkan berat badan dan risiko obesitas pada Ibu. Menyusui
membantu ibu dan bayi mengembangkan hubungan yang erat (bonding) dan penuh kasih sayang. Dari

segi ekonomi, menyusui memiliki cost-benefit yang lebih rendah daripada konsumsi susu formula

karena biaya kesehatan yang lebih rendah serta tidak menghasilkan bahan limbah.

Menyusui bagi Ibu Bekerja

Setiap Ibu dapat menyusui anaknya sampai 2 tahun. Bekerja di luar rumah bukan alasan untuk

menghentikan menyusui bayi atau memberi susu formula untuk bayi. ASI mengandung zat antiinfeksi,

maka ASI dapat diperah dan disimpan (biasa disebut ASIP = ASI Perahan). ASIP dapat diberikan

kepada Ibu selama bekerja. Tapi, tentu diperlukan manajemen laktasi yang baik agar proses menyusui

dapat dilakukan secara eksklusif selama 6 bulan pertama dan dilanjutkan hingga 2 tahun.

Bekerja dan tetap memberikan ASI untuk bayi memiliki tantangan karena menyusui memerlukan

proses adaptasi antara Ibu dan bayi. Setelah bekerja, Ibu harus berjuang keras untuk menyusui di

rumah, memerah dan tetap bekerja dengan baik di kantor. Akan lebih mudah menyusui bayi jika terus

berada di dekat bayi karena tingkat keberhasilan menyusui juga ditentukan oleh durasi cuti setelah

melahirkan. Penelitian di Amerika Serikat dan Skotlandia menunjukkan ibu yang mengambil cuti

melahirkan lebih lama akan menyusui bayinya lebih lama pula. Di Indonesia, umumnya cuti melahirkan

selama 3 bulan, bahkan sebagai PNS menurut UU Kepegawaian hanya diberikan 2 bulan setelah

melahirkan. Jadi, selama cuti melahirkan tersebut, Ibu harus mempersiapkan diri untuk tetap

menyusui setelah kembali bekerja.

Ibu bekerja yang memiliki tekad untuk tetap memberikan ASI kepada bayinya harus memerah ASI di

tempat kerja. Terkadang, kesibukan selama bekerja ataupun kebijakan perusahaan yang tidak

kooperatif tidak memberikan waktu yang cukup untuk Ibu memerah ASI. Selain itu belum banyak

tempat bekerja yang menyediakan tempat khusus untuk memerah ASI. Pun, fasilitas seperti kulkas

jarang tersedia untuk Ibu bekerja yang hendak menyimpan ASIP.

Berita baik untuk Ibu Menyusui yang bekerja seiring dengan ditetapkannya PP Nomor 33 tahun 2012

tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif pada tanggal 1 Maret 2012. Peraturan ini dibuat dalam

rangka melindungi, mendukung dan mempromosikan pemberian ASI Eksklusif sehingga perlu dilakukan

upaya untuk meningkatkan dukungan dari Pemerintah, Pemerintah Daerah, Fasilitas Pelayanan

Kesehatan dan Tenaga Kesehatan, masyarakat serta Keluarga agar ibu dapat memberikan ASI

eksklusif kepada bayi.

Melalui PP ini pemerintah mengharuskan pengurus tempat kerja (perusahaan, perkantoran milik

Pemerintah, Pemda dan swasta) serta penyelenggaraan tempat sarana umum untuk mendukung
program ASI eksklusif, menyediakan fasilitas khusus untuk menyusui dan/atau memerah ASI sesuai

dengan kondisi kemampuan perusahaan, membuat peraturan internal yang mendukung keberhasilan

program pemberian ASI eksklusif. Pengurus tempat kerja wajib memberikan kesempatan kepada ibu

yang bekerja untuk memberikan ASI Eksklusif kepada bayi atau memerah ASI selama waktu kerja di

tempat kerja.

Manajemen laktasi

Menyusui bagi Ibu bekerja perlu pengaturan dan strategi yang baik. Dengan manajemen laktasi yang

baik, semua tantangan menyusui sambil bekerja dapat diantisipasi dan dihadapi oleh Ibu. Berikut ini

beberapa tips manajemen laktasi agar Ibu bekerja sukses menyusui.

a. Saat Hamil

 Membekali diri dengan ilmu tentang menyusui. Pengetahuan tentang menyusui harus dimulai

sedini mungkin bahkan sejak ibu hamil. Sebaiknya Ibu mencari pengetahuan tentang menyusui

misalnya perlekatan menyusui yang benar, cara menyimpan ASIP, memerah ASI, dan

melancarkan ASI agar Ibu siap menyusui setelah bayi lahir.

 Mengembangkan jaringan pendukung menyusui di rumah dan tempat kerja. Menyusui juga

melibatkan keluarga dan lingkungan. Mereka juga perlu dibekali pengetahuan tentang

menyusui. Pada saat bekerja, keluarga di rumahlah yang memberikan ASIP pada bayi. Selain

itu, ada kalanya Ibu menjumpai masalah saat menyusui seperti puting lecet, jumlah ASI yang

menurun, atau mastitis. Dukungan keluarga di rumah serta atasan dan kolega di tempat kerja

akan membantu Ibu untuk menghadapi masalah dan tidak menyerah untuk tetap menyusui.

b. Selama Cuti Melahirkan

 Menyusui secara eksklusif selama cuti melahirkan. Prinsip produksi ASI adalah semakin sering

dikeluarkan semakin banyak ASI yang diproduksi. Semakin sering bayi menyusu pada Ibunya

maka ASI yang diproduksipun semakin meningkat. Bayi tidak perlu tambahan air putih atau

susu formula yang akan menyebabkan bayi kenyang/jarang menyusu pada Ibu.

 Menyiapkan peralatan untuk memerah dan menyimpan ASI. Beberapa peralatan yang biasa

disiapkan adalah alat memerah manual atau elektrik, botol kaca/plastik penyimpan ASIP yang

diberi penanda tanggal, freezer untuk tempat menyimpan ASIP di rumah, cooler bag dan ice

gel atau termos es berisi es batu untuk penyimpanan ASIP selama di kantor dan perjalanan.

 Memerah ASI dan membuat stok ASIP segera setelah melahirkan. Memerah ASI sejak awal

membantu meningkatkan produksi ASI. Selain itu, Ibu bekerja akan lebih percaya diri jika
meninggalkan stok ASIP yang banyak pada saat mulai bekerja. ASIP memiliki masa daluwarsa

yang tergantung pada tempat penyimpanan. Jika Ibu rajin memerah Ibu dapat mempunyai

stok ASIP untuk 1-2 bulan. Buatlah stok dalam kemasan sekali minum, misal 60 ml agar ASIP

yang tersisa tidak terbuang sia-sia. Berikut ini panduan ketahanan ASIP pada beberapa

keadaan.

o Suhu ruang (sekitar 25oC) : sekitar 6-8 jam

o Cooler bag/termos es (suhu 15-4oC) : 24 jam

o Refrigerator (kulkas bawah) (suhu 0-4oC) : 5 hari

o Freezer pada kulkas berpintu satu (suhu -15oC) : 2 minggu

o Freezer pada kulkas berpintu dua (suhu -18oC) : 3-4 bulan

o Freezer khusus / freezer utk es krim (suhu -20oC) : 6-12 bulan

 Mengajari pengasuh waktu dan cara memberikan ASIP. Pengasuh harus mengetahui sinyal bayi

yang merasa lapar dan jumlah ASIP yang sebaiknya diberikan per hari. Sebaiknya ASIP

diberikan menggunakan sendok atau gelas kepada bayi. Penggunaan dot dapat menyebabkan

risiko bingung puting pada bayi sehingga produksi ASI menurun.

c. Selama Ibu Bekerja

 Menyusui kapanpun saat bersama bayi. Saat Ibu bersama bayi, susui bayi sebanyak apapun

bayi meminta. Hal tersebut akan menjaga produksi ASI.

 Memerah di tempat kerja, mengatur waktu dan durasi memerah. Ibu harus konsisten

memerah di kantor agar stok ASIP dapat terjaga. Jadwalkan waktu untuk memerah ASI,

misalnya setiap 2-3 jam sekali. Komunikasikan hal ini kepada atasan atau kolega.

 Usahakan untuk memerah di rumah. Tubuh memberikan sinyal produksi ASI pada saat

payudara Ibu kosong. Produksi ASI meningkat jika sering diperah dengan catatan tetap

sesuaikan dengan waktu bayi menyusui. Waktu yang baik untuk memerah di rumah adalah pada

dini/pagi hari karena kadar hormon oksitosin tinggi sehingga produksi ASI juga tinggi.

 Memberikan ASIP dengan menjaga kualitas nutrisi dan stabilitasnya. Berikut ini tips

memberikan dan mencairkan ASIP.

o Prinsip pengeluaran ASIP adalah first in dan first out. ASIP yang lebih lama, lebih dahulu

diberikan pada bayi.

o Hati-hati dalam mencairkan dan menghangatkan ASIP. ASIP tidak boleh direbus dalam

suhu tinggi atau menggunakan microwave karena


dapat merusak nutrisi serta zat antibodi yang terkandung di dalamnya.

o Untuk mencairkan ASIP beku, cairkan terlebih dahulu di kulkas bawah. Setelah mencair,

ASIP dapat dihangatkan dengan cara dialiri air

hangat atau direndam air.

o Kocoklah ASIP sebelum diberikan kepada bayi. ASIP yang telah tercampur air ludah bayi

sebaiknya tidak digunakan kembali.

o Jika ASIP dalam kemasan tersisa ingin disimpan, sebaiknya disimpan di refrigator dan

digunakan kurang dari 24 jam.

Penutup

Ibu bekerja dan tetap memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan hingga 2 tahun

bukan hal yang mudah. Dengan strategi dan manajemen yang baik serta dukungan pihak terkait, hal

tersebut dapat terwujud. Manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh bayi, ibu dan keluarga tetapi juga

untuk peningkatan status gizi masyarakat Indonesia. Semoga!

Pustaka

1. Academy of Breastfeeding Medicine. (2004) Clinical Protocol Number #8: Human Milk

Storage Information for Home Use for Healthy Full Term Infants. Princeton Junction, New

Jersey: Academy of Breastfeeding Medicine, 1st June 2012,

http://www.cdc.gov/breastfeeding/recommendations/handling_breastmilk.htm

2. 2. Guendelman S, Kosa JL, Pearl M, Graham S, Goodman J, Kharrazi M. (2009) Juggling

Work and Breastfeeding: Effects of Maternity Leave and Occupational Characteristics,

Pediatrics. Jan; 123(1): e38-46. 1st June 2012, from

http://pediatrics.aappublications.org/content/123/1/e38.full.pdf+html

3. Pemerintah RI (1 Maret 2012) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun

2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif, 1 Juni 2012, www.depkes.go.id/downloads/PP

%20ASI.pdf

4. Skafida V. (2012) Juggling work and motherhood: the impact of employment and maternity

leave on breastfeeding duration: a survival analysis on Growing Up in Scotland data, Matern

Child Health J. Feb;16(2):519-27. 1st june 2012,

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21274609

5. WHO/UNICEF (1993) Breastfeeding Counselling: A Training Course, Geneva: WHO, 1st june

2012, http://www.who.int/maternal_child_adolescent/documents/who_cdr_93_3/en/

Anda mungkin juga menyukai