Anda di halaman 1dari 18

UJI

VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN

A. Validitas
a. Pengertian
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau
kesahihan suatu instrument. Jadi pengujian validitas itu mengacu pada sejauh
mana suatu instrument dalam menjalankan fungsi. Instrument dikatakan valid
jika instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak
diukur (Menurut Sugiyono (2008:363). Sebagai contoh, ingin mengukur
kemampuan siswa dalam matematika. Kemudian diberikan soal dengan
kalimat yang panjang dan yang berbelit-belit sehingga sukar ditangkap
maknanya. Akhimya siswa tidak dapat menjawab, akibat tidak memahami
pertanyaannya. Contoh lain, peneliti ingin mengukur kemampuan berbicara,
tapi ditanya mengenai tata bahasa atau kesusastraan seperti puisi atau sajak.
Pengukur tersebut tidak tepat (valid). Validitas tidak berlaku universal sebab
bergantung pada situasi dan tujuan penelitian. Instrumen yang telah valid
untuk suatu tujuan tertentu belum otomatis akan valid untuk tujuan yang lain.

b. Macam-macam Validitas
Ada tiga jenis validitas yang sering digunakan dalam penyusunan instrumen,
yaitu:
a) Validitas isi
Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan instrumen mengukur isi yang
harus diukur. Artinya, alat ukur tersebut mampu mengungkap isi suatu
konsep atau variabel yang hendak diukur. Misalnya tes hasil belajar
bidang studi IPS, harus bisa mengungkap isi bidang studi tersebut. Hal ini
bisa dilakukan dengan cara menyusun tes yang bersumber dari kurikulum
bidang studi yang hendak diukur. Di samping kurikulum dapat juga
diperkaya dengan melihat/mengkaji buku sumber. Sehingga tes hasil
belajar tidak mungkin dapat mengungkap semua materi yang ada dalam
bidang studi tertentu sekalipun hanya untuk satu semester. Oleh sebab itu
harus diambil sebagian dari materi dalam bentuk sampel tes. Sebagai
sampel maka harus dapat mencerminkan materi yang terkandung dari
seluruh materi bidang studi. Cara Yang ditempuh dalam menetapkan
sampel tes adalah memilih konsep-konsep yang esensial dari materi yang
di dalamnya. Misalnya menetapkan sejumlah konsep dari setiap pokok

1
bahasan yang ada. Dari setiap konsep dikembangkan beberapa pertanyaan
tes (lihat bagan). Di sinilah pentingnya peranan kisi-kisi sebagai alat untuk
memenuhi validitas isi.
TES HASIL BELAJAR
Bidang studi : ....................
Semester : ....................
Kelas : ....................

Pokok bahasan Konsep atau Jumlah abilitas


untuk satu materi perta- Jenis tes yang
semester sesuai esensial nyaan diakui
dengan kurikulum
Pokok bahasan 1 1.1 3 soal pilihan Aplikasi dan
seterusnya
……………… ganda
Pokok bahasan 1.2 2 soal Aplikasi
dan
2 ………………
seterusnya
Pokok bahasan 2.1 2 soal
2 ………………
2.2 3 soal
………………
Pokok bahasan 3.1 3 soal
3 ………………
3.2 2 soal
………………
dan seterusnya
Dalam hal tertentu tes yang telah disusun sesuai dengan kurikulum
(materi dan tujuannya) agar memenuhi validitas isi, peneliti atau pemakai
tes dapat meminta bantuan ahli bidang studi untuk menelaah apakah
konsep materi yang diajukan telah memadai atau tidak, sebagai sampel
tes. Dengan demikian validitas isi tidak memerlukan uji coba dan analisis
statistik atau dinyatakan dalam bentuk angka-angka.

b) Validitas bangun pengertian (Construct validity)


Validitas bangun pengertian (Construct validity) berkenaan dengan
kesanggupan alat ukur mengukur pengertian-pengertian yang terkandung
dalam materi yang diukurnya. Pengertian-pengertian yang terkandung
dalam konsep kemampuan, minat, sebagai variabel penelitian dalam
berbagai bidang kajian harus jelas apa yang hendak diukurnya.
Konsep-konsep tersebut masih abstrak, memerlukan penjabaran yang

2
lebih spesifik, sehingga mudah diukur. Ini berarti setiap konsep harus
dikembangkan indikator-indikatomya. Dengan adanya indikator dari
setiap konsep maka bangun pengertian akan nampak dan memudahkan
dalam menetapkan cara pengukuran. Untuk variabel tertentu,
dimungkinkan penggunaan alat ukur yang beraneka ragam dengan cara
mengukurnya yang berlainan.
Menetapkan indikator suatu konsep dapat dilakukan dalam dua cara,
yakni (a) menggunakan pemahaman atau logika berpikir atas dasar teori
pengetahuan ilmiah dan (b) menggunakan pengalaman empiris, yakni apa
yang terjadi dalam kehidupan nyata.
Contoh: Konsep mengenai “Hubungan Sosial”, dilihat dari
pengalaman, indikatornya empiris adalah keterkaitan dari
- bisa bergaul dengan orang lain
- disenangi atau banyak teman-temannya
- menerima pendapat orang lain
- tidak memaksakan pendapatnya
- bisa bekerja sama dengan siapa pun
- dan lain-lain.
Mengukur indikator-indikator tersebut, berarti mengukur bangun
pengertian yang terdapat dalam konsep hubungan sosial. Contoh
lain: Konsep sikap dapat dilihat dari indikatornya secara teoretik
(deduksi teori) antara lain keterkaitan dari
- kesediaan menerima stimulus objek sikap
- kemauan mereaksi stimulus objek sikap
- menilai stimulus objek sikap
- menyusun/mengorganisasi objek sikap
- internalisasi nilai yang ada dalam objek sikap.
Apabila hasil tes menunjukkan indikator-indikator tes yang tidak
berhubungan secara positif satu sama lain, berarti ukuran tersebut
tidak memiliki validitas bangun pengertian. Atas dasar itu
indikatornya perlu ditinjau atau diperbaiki kembali. Cara lain untuk
menetapkan validitas bangun pengertian suatu alat ukur adalah
menghubungkan (korelasi) antara alat ukur yang dibuat dengan alat
ukur yang sudah baku/standardized, seandainya telah ada yang baku.
Bila menunjukkan koefisien korelasi yang tinggi maka alat ukur
tersebut memenuhi validitasnya.

3
c) Validitas ramalan (predictive validity)
Validitas ramalan artinya dikaitkan dengan kriteria tertentu. Dalam
validitas ini yang diutamakan bukan isi tes tapi kriterianya, apakah alat
ukur tersebut dapat digunakan untuk meramalkan suatu ciri atau perilaku
tertentu atau kriteria tertentu yang diinginkan. Misalnya alat ukur motivasi
belajar, apakah dapat digunakan untuk meramal prestasi belajar yang
dicapai. Artinya terdapat hubungan yang positif antara motivasi dengan
prestasi. Dengan kata lain dalam validitas ini mengandung ciri adanya
relevansi dan keajegan atau ketetapan (reliability). Motivasi dapat
digunakan meramal prestasi bila skor-skor yang diperoleh dari ukuran
motivasi berkorelasi positif dengan skor prestasi. Validitas ramalan ini
mengandung dua makna. Pertama validitas jangka pendek dan kedua
jangka panjang. Validitas jangka pendek, artinya daya ramal alat ukur
tersebut hanya untuk masa yang tidak lama. Artinya, skor tersebut
berkorelasi pada waktu yang sama. Misalnya, ketetapan (reliability) terjadi
pada semester dua artinya daya ramal berlaku pada semester dua, dan
belum tentu terjadi pada semester berikutnya. Sedangkan validitas jangka
panjang mengandung makna skor tersebut akan berkorelasi juga di
kemudian hari. Mengingat validitas ini lebih menekankan pada adanya
korelasi, maka faktor yang berkenaan dongan persyaratan terjadinya
korelasi harus dipenuhi. Faktor tersebut antara lain hubungan dari konsep
dan variabel dapat dijelaskan berdasarkan pengetahuan ilmiah, minimal
masuk akal sehat dan tidak mengada-ada. Faktor lain adalah skor yang
dikorelasikan memenuhi linieritas. Ketiga validitas yang dijelaskan di atas
idealnya dapat digunakan dalam menyusun instrumen penelitian, minimal
dua validitas, yakni validitas isi dan validitas bangun pengertian. Validitas
isi dan bangun pengertian mutlak diperlukan dan bisa diupayakan tanpa
melakukan pengujian secara statistika.

c. Cara Menentukan Validitas


a) Cara Menentukan Validitas dengan Menggunakan Rumus
Perhitungan validitas dari sebuah instrumen dapat menggunakan rumus
korelasi product moment atau dikenal juga dengan korelasi pearson.
Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :

∑ (∑ )(∑ )
rxy =
{ ∑ (∑ )} { ∑ (∑ )}

4
(Suharsimi Arikunto, 1991:29)

rxy = koefisien korelasi


N = jumlah responden uji coba
X = skor tiap item
Y = skor seluruh item responden uji coba

Untuk menginterpretasikan tingkat validitas, maka koefisien


korelasi dikategorikan pada criteria sebagai berikut:
Kriteria Validitas Instrumen Tes
Nilai r Interpretasi
0,81 – 1,00 Sangat Tinggi
0,61 – 0,80 Tinggi
0,41 – 0,60 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
0,00 – 0,20 Sangat Rendah
Suharsimi Arikunto, 1991:29

Setelah harga koefisien validitas tiap butir soal diperoleh, kemudian


hasil diatas dibandingkan dengan nilai r dari tabel pada taraf
signifikansi 5% dan taraf signifikansi 1% dengan df= N-2. Jika
rhitung  rtabel maka koefisien validitas butir soal pada taraf
signifikansi yang dipakai.

Contoh soal:
Diketahui data hasil angket motivasi belajar sebagai berikut:
HASIL ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V
SD NEGERI X SALATIGA TAHUN AJARAN 2010/2011
No. Item
No. Item Jumlah Skor (Y)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 2 3 2 4 4 3 3 30
2 2 2 1 3 3 1 1 1 4 3 21
3 4 2 1 4 3 4 3 1 3 3 28
4 3 3 3 4 2 3 4 1 4 3 30
5 4 3 1 3 1 2 2 2 1 2 21
6 1 2 1 2 2 4 3 1 3 2 21
7 4 3 1 2 1 4 3 1 4 3 26
8 2 4 3 4 4 2 4 1 2 3 29
9 4 3 2 3 2 3 3 4 3 2 29
10 4 1 4 4 4 1 3 1 1 3 26
∑X 30 26 21 31 25 26 30 17 28 27
∑Y 261

5
Tabel Penolong untuk Mengetahui Validitas Kuesioner Item No 1
N X Y X2 Y2 XY
1 2 30 4 900 60
2 4 441
2 21 42
3 16 784
4 28 112
4 9 900
3 30 90
5 16 441
4 21 84
6 1 441
1 21 21
7 16 676
4 26 104
8 4 841
2 29 58
9 16 841
4 29 116
10 16 676
4 26 104
∑ 30 261 102 6941
791

Langkah-langkahnya dapat kita lakukan sebagai berikut:

Maing-masing soal item 1-10 yang akan diuji validitas dimasukan pada
rumus dibawah ini:

Uji validitas untuk item no 1:

∑ (∑ )(∑ )
rxy =
{ ∑ (∑ )} { ∑ (∑ )}
( )
rxy =
{ ( ) ( }{
) ( ) ( })

rxy =
{ }{ }

rxy =
( )( )

rxy =

6
rxy =
.
rxy = 0,203
Dari perhitungan diatas, diperoleh hasil r hitung = 0,203. Selanjutnya nilai
tersebut dikonsultasikan dengan r tabel product moment pada taraf
significant dengan df = 8, taraf signifikansi 5% = 0,632 dan taraf
signifikansi 1% = 0,765. Jika r hitung > r tabel taraf sig 1% > r tabel taraf
sig 5% maka dapat dinyatakan valid dan sebaliknya, maka pada
perhitungan item no 1 dinyatakan tidak valid r hitung < r tabel
(0,203<0,632<0,765).
Catatan: untuk perhitungan item no 2-10 caranya sama seperti diatas.

b) Cara Menentukan Validitas dengan Menggunakan Software MS Exel


Langkah-langkahnya dapat kita lakukan sebagai berikut :

1. Input data hasil angket instrumen dalam worksheet (lembar kerja)


2. Pada kolom paling kanan, jumlahkan skor setiap responden dengan
menggunakan fungsi yang ada di excel, menggunakan syntax/perintah
[=sum(range cell)].
Range cell diisi dengan rentang sel mulai dari item soal pertama
sampai dengan item soal terakhir instrumen angket.
3. Pada baris paling bawah, untuk setiap kolom item butir soal kita
hitung nilai korelasi pearson dengan fungsi excel yang memiliki
syntax [=pearson(array cell1; array cell2)].
Array cell1 berisikan rentang sel item soal yang akan dihitung dan
array cell2 berisikan rentang sel jumlah skor sebagaimana yang telah
dihitung sebelumnya.
4. Pada baris setelah korelasi pearson, cari nilai t-hitung dengan
mendefinisikan sebuah fungsi di excel hasil interpretasi terhadap
rumus t, syntax-nya dapat dituliskan sebagai [=SQRT(n-
2)*rxy/SQRT(1-rxy^2)].
nilai n diisi dengan jumlah responden instrumen angket dan nilai rxy
diisi dengan nilai korelasi yang telah dihitung pada baris sebelumnya.
5. Nilai t-tabel dapat kita hitung menggunakan fungsi excel dengan
menuliskan syntax [=tinv(probability;degree of freedom)].
Probability diisi dengan taraf signifikansi yang kita inginkan,
misalnya jika kita menggunakan alpha=0,05 dengan dua arah, dan
degree of freedom diisi dengan derajat kebebasan yang nilainya = n-2.
6. Penentuan signifikansi validitas dapat menggunakan perintah yang
kita tulis pada baris dibawah perhitungan t-hitung yaitu
[=IF(p>q;"valid";"tdk valid")].
p berisikan nilai t-hitung dan q nilai t-tabel.
7. Hasilnya adalah sebagai berikut:

No. Item No

Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 2 3 2 4 4 3 3 30
2 2 2 1 3 3 1 1 1 4 3 21
3 4 2 1 4 3 4 3 1 3 3 28

7
4 3 3 3 4 2 3 4 1 4 3 30
5 4 3 1 3 1 2 2 2 1 2 21
6 1 2 1 2 2 4 3 1 3 2 21
7 4 3 1 2 1 4 3 1 4 3 26
8 2 4 3 4 4 2 4 1 2 3 29
9 4 3 2 3 2 3 3 4 3 2 29
10 4 1 4 4 4 1 3 1 1 3 26
rxy 0.20 0.40 0.64 0.33 0.31 0.14 0.81 0.36 0.16 0.44
t 0.59 1.22 2.33 1.00 0.9 0.39 3.90 1.09 0.46 1.40
t tabel 2.22 2.22 2.22 2.22 2.22 2.22 2.22 2.22 2.22 2.22
Ket Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk

Kelebihan dari metode perhitungan validitas dengan excel ini adalah


kepraktisannya dalam melakukan perubahan data item instrumen angket
dan kita dapat menghitungnya dan mendapatkan hasil dengan cepat.

c) Cara Menentukan Validitas dengan Menggunakan SPSS

Contoh: Suatu variabel penelitian terdiri dari 10 butir pertanyaan yang


disusun dalam angket, seperti pada data dibawah ini:

HASIL ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V


SD NEGERI X SALATIGA TAHUN AJARAN 2010/2011
No. Item Jumlah
No Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor
1 Ahmad Fauzi 2 3 4 2 3 2 4 4 3 3 30
2 Andi Wicahyanto 2 2 1 3 3 1 1 1 4 3 21
3 Irma Trisna Wati 4 2 1 4 3 4 3 1 3 3 28
4 Lugas Agita Apik 3 3 3 4 2 3 4 1 4 3 30
5 Muhamad Alit Setiaji 4 3 1 3 1 2 2 2 1 2 21
6 M. Ginanjar Fauzi 1 2 1 2 2 4 3 1 3 2 21
7 M. Ivan Alma'nawi 4 3 1 2 1 4 3 1 4 3 26
8 M. Miftach M 2 4 3 4 4 2 4 1 2 3 29
9 M. Zidninur 4 3 2 3 2 3 3 4 3 2 29
10 Nurma Saniatul 4 1 4 4 4 1 3 1 1 3 26

Langkah-langkahnya dapat kita lakukan sebagai berikut:

1. Memasukkan data ke spss

a) Klik file - New – Data


b) Klik Variabel View (Kanan bawah)
c) Ketikkan nama b1,b2, dst pada kolom NAME, serta No.1, No.2,
dst. pada kolom LABEL

8
d) Klik DATA VIEW pada sudut kiri bawah di lembar kerja SPSS
e) Ketikkan nilai-nilai jawaban pertanyaan angket dan nilai totalnya
seperti dalam gambar berikut ini

2. Menyimpan data

Klik file - save kemudian berikan nama orientasi kognitif pada data
tersebut.

3. Pengolahan data
Dalam melakukan analisis data akan sangat lebih baik jika kita
melakukan analisis data pada tiap faktor. Dalam contoh ini akan kita
lakukan analisis terhadap faktor 1 (Orientasi kognitif), dalam mana
datanya adalah nomor item 1 - 10.

a) Klik menu ANALYZE Correllate Bivariat

9
b) Blok seluruh nomor item dan totalnya, kemudian klik , lalu pada
bagian Corelation Coefficient klik PEARSON atau SPEARMAN,
lalu klik OK untuk memperoleh hasil/output

10
c) Outputnya adalah sebagai berikut:

Correlations

4. Menentukan Item-item yang Valid

Untuk menentukan item-tem mana yang valid dapat dilakukan


dengan beberapa langkah:

a) Tentukan df, df=N-2. Karena dalam contoh ini N=10, maka df=8.
b) Cari nilai r dengan taraf signifikansi 5% dengan df 8 pada tabel
Nilai r Product Moment. Dengan df 8 dan taraf signifikansi 5%

11
diperoleh nilai r= 0.632 dengan taraf signifikansi 1% diperoleh
nilai r=0,765
c) Lihat nilai Significant (2-tailed) pada hasil diatas. Jika nilai hitung
> Nilai r sig 1% > nilai r sig 5% (nilai hitung > 0,765 > 0,632)
maka item valid dan sebaliknya.
d) Sehingga dalam contoh kasus diatas tidak ada item yang valid

d. Kegunaan Validitas

1. Untuk menghindari pertanyaan yang kurang jelas


2. Untuk meniadakan kata-kata yang terlalu asing atau kata-kata yang
menimbulkan kecurigaan
3. Untuk memperbaiki pertanyaan-pertanyaan yang kurang jelas
4. Untuk menambah item yang diperlukan atau meniadakan item yang
dianggap tidak relevan
5. Untuk mengetahui validitas kuesioner tersebut

B. Reliabilitas
a. Pengertian
Reliabilitas alat ukur adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam
mengukur apa yang diukurnya. Artinya, kapan pun alat ukur tersebut
digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama. Contoh paling nyata
adalah timbangan atau meteran. Hal yang sama terjadi untuk alat ukur suatu
gejala, tingkah laku, ciri atau sifat individu dan lain-lain. Misalnya alat ukur
prestasi belajar seperti tes hasil belajar, alat ukur sikap, kuesioner dan
lain-lain, hendaknya meneliti sifat keajegan tersebut.
Tes hasil belajar dikatakan ajeg apabila hasil pengukuran saat ini
menunjukkan kesamaan hasil pada saat yang berlainan waktunya, terhadap
siswa yang sama. Misalnya siswa kelas V pada hari ini di tes kemampuan
matematik. Minggu berikutnya siswa tersebut di tes kembali. Hasil dari kedua
tes relatif sama. Sehingga masih mungkin terjadi ada perbedaan hasil untuk
hal-hal tertentu akibat faktor kebetulan, selang waktu, terjadinya perubahan
pandangan siswa terhadap soal yang sama. Jika ini terjadi, kelemahan terletak
dalam alat ukur itu, yang tidak memiliki kepastian jawaban atau meragukan
siswa. Dengan kata lain derajat reliabilitasnya masih rendah.
Di lain pihak perbedaan hasil pengukuran bukan disebabkan oleh alat
ukurnya, melainkan kondisi yang terjadi pada diri siswa. Misalnya fisik siswa
dalam keadaan sakit pada waktu tes yang pertama, motivasi pada waktu tes
pertama berbeda dengan motivasi tes pada berikutnya.

12
b. Cara Menentukan Reliabilitas
a) Cara Menentukan Reliabilitas dengan Menggunakan Rumus
Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun
internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest
(stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas
instrument dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang
ada pada instrument dengan teknik tertentu.
Adapun tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas
instrument yang diperoleh sesuai dengan tabel berikut:

Interpretasi Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kriteria Reabilitas
0,81 < r ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,61 < r ≤ 0,80 Tinggi
0,41 < r ≤ 0,60 Cukup
0,21 < r ≤ 0,40 Rendah
0,00 < r ≤ 0,21 Sangat Rendah
Arikuntoro, 2003:75

1) Test-retest
Dilakukan dengan cara mencobakan instrument beberapa kali pada
responden. Jadi dalam hal ini instrumenya sama, respondenya sama,
dan waktunya yang berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi
antara percobaan pertama dengan yang berikutnya. Bila koefisien
korelasi positif dan signifikan maka instrument tersebut sudah
dinyatakan reliable. Pengujian cara ini sering juga disebut stability.

Contoh soal:
Akan dilakukan penelitian tentang kemampuan kerja pegawai di PT X.
untuk pengukuran kemampuan kerja pegawai akan digunakan
instrument dengan skala Likert. Sebelumnya instrument tersebut
digunakan untuk pengukuran yang sebenarnya, akan diuji
reliabilitasnya terlebih dahulu. Untuk keperluan tersebut peneliti
melakukan uji coba instrument yang sama sebanyak dua kali. Hasil
yang diperoleh dari dua kali uji coba tersebut sebagai berikut:

13
TABEL DATA PERCOBAAN 1 UNTUK 20 0RANG
RESPONDEN
No. No Item Total
Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 X
1 1 4 3 3 4 4 4 3 4 3 33
2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 32
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 31
5 2 4 4 2 3 4 4 3 4 3 33
6 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 26
7 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 31
8 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 35
9 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 37
10 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 31
11 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 33
12 4 4 3 3 4 3 3 4 2 2 33
13 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31
14 2 4 3 3 4 4 4 4 4 2 33
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
16 2 3 3 4 4 4 2 4 4 3 33
17 3 4 3 3 4 4 3 4 2 3 33
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
19 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 32
20 2 4 3 3 2 4 4 4 3 2 31
Tabel 2.1

TABEL DATA PERCOBAAN II UNTUK 20 ORANG


RESPONDEN
NO. No. Item
Total Y
Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 35
2 3 3 3 2 4 4 3 4 3 2 31
3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 31
4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 31
5 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 35

14
6 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 27
7 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 34
8 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 36
9 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 35
10 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 31
11 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 34
12 4 4 3 2 4 4 3 4 2 2 32
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
14 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 34
15 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 38
16 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 34
17 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 35
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
19 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 33
20 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 33
Tabel 2.2
Selanjutnya harga skor total dari kedua uji coba dimasukan ke dalam
tabel penolong, agar perhitungan koefisien korelasi dapat dilakukan
dengan mudah

TABEL PENOLONG UNTUK MENGHITUNG KOEFISIEN


KORELASI
NO X Y X2 Y2 XY
1 33 35 1.089 1.225 1.155
2 32 31 1.024 961 992
3 30 31 900 961 930
4 31 31 961 961 961
5 33 35 1.089 1.225 1.155
6 26 27 676 729 702
7 31 34 961 1.156 1.054
8 35 36 1.225 1.296 1.260
9 37 35 1.369 1.225 1.295
10 31 31 961 961 961
11 33 34 1.089 1.156 1.122
12 33 32 1.089 1.024 1.056
13 31 30 961 900 930
14 33 34 1.089 1.156 1.122
15 40 38 1.6 1.444 1.520
16 33 34 1.089 1.158 1.122
17 33 35 1.089 1.225 1.155
18 39 40 1.521 1.6 1.560
19 32 33 1.024 1.089 1.056
20 31 33 961 1.089 1.023
∑ 657 669 21.767 22.539 22.131
Tabel 2.3

15
Berdasarkan tabel penolong di atas maka dengan teknik korelasi
Product Moment dapat dihitung harga rxy sebagai harga untuk
mengukur reliabilitas instrument kemampuan kerja pegawai tersebut.

∑ (∑ )(∑ )
rxy =
{ ∑ (∑ )} { ∑ (∑ )}
( . ) ( )( )
rxy =
{ ( . ) ( }{) ( . ) ( })

. .
rxy =
. – . – . .
.
rxy =
( . )( . )
.
rxy =

.
rxy =
,
rxy = 0,8056

Setelah diperoleh harga rxy hitung, selanjutnya untuk dapat diputuskan


instrumen tersebut reliabel atau tidak, harga tersebut dikonsultasikan
dengan harga r tabel. Dengan N = 20 taraf kesalahan 5% diperoleh 0,444
dan taraf kesalahan 1% = 0,561. Karena rxy hitung  r tabel untuk taraf
kesalahan 5% maupun 1% (0,80560,5610,444) maka dapat
disimpulkan instrumen kemampuan kerja tersebut reliabel dan dapat
dipergunakan untuk penelitian.

16
Lampiran
TABEL
NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT

Taraf Signifiicant Taraf Significant Taraf Significant


N N N
1% 5% 1% 5% 1% 5%
3 0,999 0,997 26 0,496 0,388 50 0,361 0,279
4 0,990 0,950 27 0,487 0,381 55 0,345 0,266
5 0,959 0,878 28 0,478 0,374 60 0,330 0,254
6 0,917 0,811 29 0,470 0,367 65 0,317 0,244
7 0,874 0,754 30 0,463 0,361 70 0,306 0,235
8 0,834 0,707 31 0,456 0,355 75 0,296 0,227
9 0,798 0,666 32 0,449 0,349 80 0,286 0,220
10 0,765 0,632 33 0,442 0,344 85 0,278 0,213
11 0,735 0,602 34 0,436 0,339 90 0,270 0,207
12 0,708 0,576 35 0,430 0,334 95 0,263 0,202
13 0,684 0,553 36 0,424 0,329 100 0,256 0,195
14 0,661 0,532 37 0,418 0,325 125 0,230 0,176
15 0,641 0,514 38 0,413 0,320 150 0,210 0,159
16 0,623 0,497 39 0,408 0,316 175 0,194 0,148
17 0,606 0,482 40 0,403 0,312 200 0,181 0,138
18 0,590 0,468 41 0,398 0,308 300 0,148 0,113
19 0,575 0,456 42 0,393 0,304 400 0,128 0,098
20 0,561 0,444 44 0,384 0,301 500 0,115 0,088
21 0,549 0,433 45 0,380 0,297 600 0,105 0,080
22 0,537 0,423 46 0,376 0,294 700 0,097 0,074
23 0,526 0,413 47 0,372 0,291 800 0,091 0,070
24 0,515 0,404 48 0,368 0,288 900 0,086 0,065
25 0,505 0,396 49 0,364 0,284 1000 0,081 0,062

17
DAFTAR PUSTAKA

Analisis Item, 1979, Fakultas Psikologi UGM


Masrun, 1979, Reliabilitas dan Cara-cara Menentukanya, UGM
Sugiarto, Supramono, 1993, Statistika, Jakarta: Andi Offset
Sugiyono, 2006, Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta
http://igcomputer.com/cara-mudah-menghitung-validitas-dengan-excel.htm
http://klinikstatistik.wordpress.com/referensi-uji-validitas-dan-reliabilitas-by-muji-
gunarto/
http://asri17.multiply.com/journal/item/6

18

Anda mungkin juga menyukai