Nama :
NIS : 781
GURU PEMBIMBING :
SMPN
T.P 2018/2019
LEMBAR PENGESAHAN
NAMA :
NIS :7
KELAS :
JURUSAN :
Pada tanggal :
------------------------------
Guru Pembimbing
i
DAFTAR ISI
COVER ..................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iv
A. Latar Belakang.............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 2
C. Batasan dan masalah ................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 3
A. Kesimpulan .................................................................................................. 8
B. Saran ............................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 9
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena
atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah
makalah laporan ini dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
“Perkembangan Sepak Takraw di Indonesia dan Dunia”, yang menurut saya dapat
memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari sejarah Sepak Takraw.
Penulis menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar
pada makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Dengan ini penulis mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
c. Bola
Bola dibuat dari rotan yang selapis, dianyam bentuk bulat seperti bola. Terdiri dari 9
sampai dengan 11 anyaman dan mempunyai 12 lubang. Lingkaran bola 41 sampai 43
cm.
d. Pemain
1. Permainan ini dimainkan oleh dua regu yang masing-masing pihak terdiri dari
3 (tiga) orang.
2. Satu orang dari tiga pemain ini berdiri di belakang yang dinamakan
"TEKONG".
3. Dua orang lagi ialah pemain depan, seorang di kiri dan seorang di kanan.
Pemain yang di sebelah kiri dinamakan APIT KIRI dan yang di sebelah kanan
dinamakan APIT KANAN.
4. Istirahat bisa diberikan selama 5 menit sebelum games (set) terakhir dimulai
5. Tiap-tiap regu akan bertukar pada set ke-2 dan pada set ke-3 (rubber set)
pertukaran tempat dilakukan setelah diperoleh 8 angka oleh satu pihak.
1. Sepak Sila
Sepak sila adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki bagian dalam
gunanya untuk menerima dan menimang bola, mengumpan dan menyelamatkan
serangan lawan.
3. Sepak Cungkil
Sepak cungkil adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki (jari kaki).
Digunakan untuk mengambil bola yang jauh, rendah dan bola-bola yang liar
pantulan dari bloking.
4. Menapak
Menapak adalah menyepak bola dengan menggunakan telapak kaki. Digunakan
untuk : smash ke pihak lawan, menahan atau membloking smash dari pihak
lawan dan menyelamatkan bola dekat net (jaring).
7. Mendada
Mendada adalah memainkan bola dengan dada, digunakan untuk mengontrol
bola untuk dapat dimainkan selanjutnya.
8. Memaha
Memaha adalah memainkan bola dengan paha dalam usaha mengontrol bola,
digunakan untuk menahan, menerima dan menyelamatkan bola dari serangan
lawan.
9. Membahu
Membahu adalah memainkan bola dengan bahu dalam usaha mempertahankan
dari serangan pihak lawan yang mendadak, dimana pihak pertahanan dalam
keadaan terdesak dan dalam posisi yang kurang baik.
a. Sulawesi Selatan
Di masyarakat Sulawesi Selatan permainan sepakraga ini merupakan
permainan yang sangan populer dan merakyat. Pada waktu itu Sulawesi Selatan
di kenal dengan nama kerajaan Bugis; permainan ini disukai dan digemari oleh
para pemuda bangsawan bugis dan hal ini mendapat restu dari rajanya, selain itu
juga permainan ini banyak dilakukan oleh para pedagang bugis yang bersandar di
pelabuhan-pelabuhan. Didaerah ini permainan sepakraga dimainkan oleh
beberapa orang dengan berbagai variasi gerakan tubuh. Pada zaman ini,
permainan sepakraga mengindentifikasikan tingkat kematangan dan kecakapan
seorang pemuda pemudi bugis, apabila sorang pemuda yang sudah mahir
barmain sepakraga ini maka ia dianggap sebagai pemuda yang sudah cakap.
Variasi permainan sendiri terutama dalam menunjukan kemahiran memainkan
bola, seperti memainkan bola dengan sikap berdiri, sikap jongkok, sikap duduk,
sikap tidur dan sebagainya.
Agar lebih menarik permainan sepakraga ini sering di iringi dengan
bunyi-bunyian gendang dan alat musik tradisional lainnya, kemudian para
pemain mengiringi irama musik tersebut dengan gerakan-gerakan memainkan
bola seolah-olah bola rotan ini ikut menari di udara sehingga dapat menambah
keindahan permainan sepakraga.
b. Sumatra Barat
Pada jaman kerajaan dulu, kebanyakan mata pencaharian masyarakat
Sumatra Barat atau yang lebih dikenal dengan Minangkabau adalah bertani dan
berladang. Hampir sepanjang kehidupan mereka dihabiskan dengan bercocok
tanam sehingga tidak banyak bentuk variasi kehidupan yang mereka rasakan
yang pada akhirnya timbul kejenuhan pada mereka. Dalam mengisi aktivitas
rekreasi di keramaian orang ini mereka bergembira sambil bermain sepakraga;
permainan ini dilakukan oleh para pemuda, orang dewasa. Alat yang digunakan
pertama kalinya yaitu sebuah bola yang terbuat dari rotan.
Permainan sepakraga di Minangkabau dikenal dengan sebutan Sepakrago
atau Barago yang berasal dari kata Rago yaitu bola rotan, sepak yaitu cara
memainkan bola tersebut dengan ditendang-tendang atau dipantulkan tan jatuh ke
tanah. Pada dasarnya cara permainan sepakrago ini sama dengan permainan
sepakraga pada umumnya, perbedaanya hanya penentuan pemenang dimana
ditentukan dengan lamanya waktu yang digunakan. Pemain yang paling lama
memainkan bola tanpa jatuh ke tanah maka ditetapkan sebagai pemenang.
c. Kalimantan
Didaerah Kalimantan khusunya di daerah Kandangan olaahraga
sepaktakraw ini telah dikenal sebelum perang dunia pertama, akan tetapi karena
situasi dan sesuatu hal yang belum mengizinkan menyebabkan permainan ini
belum dikenal secara luar. Pada saat ini permainan sepakraga di Kandangan
disebut sebagai Bola Rotan. Permaiana ini diadakan apabila ada upacara adat,
pesta perkawinan, syukuran dan sebagainya. Permainan ini bertujuan untuk
memeriahkan dan meramaikan acara-acara tersebut.
Permainan di daerah ini sedikit lebih maju apabila dbandingkan dengan
daerah lainnya. Hal ini dapat dilihat dengan adanya peraturan tertentu yang
menjadi pegangan dalam menetukan suatu pemenang, adapaun peraturannya
antara lain :
alat-alat dan perlngkapan
bola yang digunakan adalah bola yang terbuat dari rotan yang dianya
dengan seni anyaman sehingga berbentuk bulatm adapun ukurannya adalah
: garis menengah 15 cm dan berta yaiut 2 ons. Perlengkapan yang
digunakan yaitu perlengkapan penyepak bola yang disebut kelapian;
kelapian ini terbuat dari kelopak pinang yang digunakan pada kaki sebelah
dalam untuk menyepak bola.
lapangan, waktu dan pemain
lapangan permainan ini berupa lapangan rumput/kering terbuka dengan
ukuran panjang 15m, lebar 15m dengan sasaran tendangan dipancang
ditengah-tengah (pusat). Permainan ini dimainkan oleh dua regu dan
masing-masing regunya terdiri dari 10 orang.
sistem penilaian
formasi pemain membentuk lingkaran mengelilinga tiang bambu yang
diletakan ditengah-tengah, selanjutnya permainan diawali dengan warm up
yaitu dengan menyepak bola rotan dari satu pemain dengan pemain lain
yang setelah itu setiap regu menunjukan keahliannya guna mengimbangi
dan mengatasi atraksi lawannya sehingga terjadilah gaya-gaya memainkan
bola rotan yang mengagumkan.
A. Kesimpulan
Menurut sejarah perkembangannya, Sepak Takraw berasal dari olahraga
tradisional Indonesia, yaitu : Sepak Raga. Daerah-daerah di Indonesia yang semula
mengembangkan permainan ini adalah : Sumatera Utara, Sumatera Barat dan
Sulawesi Selatan. Semula permainan Sepak raga dimainkan oleh sekelompok
bangsawan di daerah-daerah tersebut, kemudian berkembang menjadi permainan
rakyat. Sepak raga dimainkan 6 sampai 9 orang secara melingkar di suatu tempat
terbuka, sebagai hiburan dan pengisi waktu luang dikala orang menunggu waktu
senja. Beraneka ragam nama jenis permainan Sepak takraw awalnya, seperti di Riau
dikenal dengan nama Rago Tinggi, di Bengkulu bernama Cepak, di Sumatera dan
Jambi dengan nama Sepak rago, sedang di Sulawesi Selatan bernama Marraga-
Akraga.
Permainan Sepak Takraw sampai sekarang ini masih merupakan salah satu
cabang olahraga yang belum memasyarakat, belum menjadi kegemaran masyarakat
dari semua lapisan. Permainan Sepak Takraw baru merambah kepada masyarakat
lapisan menengah ke bawah. Hal ini disebabkan permainan ini sulit dilakukan,
berisiko cidera atau sakit lebih besar, dan masih ada kelompok masyarakat yang
menganggap permainan Sepak Takraw sebagai olahraga yang kasar. Namun
demikian perkembangan permainan Sepak Takraw terjadi sangat pesat sekali. Hal ini
dapat dilihat mulai tahun 1983, seluruh daerah di Indonesia sudah memiliki Pengurus
daerah (Pengda) atau sekarang bernama Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan
Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PSTI).
B. Saran
Dengan kita mempelajari dan mengenal permainan tradisional ini semoga
dapat membuat kita memiliki semangat berjuang untuk melestarikan permainan
unik ini
DAFTAR PUSTAKA
http://maz-anton.mywapblog.com/sejarah-sepak-takraw.xhtml
http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2013/01/sejarah-sepak-takraw-dan-
perkembangan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Sepak_takraw