Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TANAMAN

TRANSPORT XYLEM PADA TANAMAN BUNGA KRISAN


(Chrysanthemum sp) DAN SEDAP MALAM ( Polianthes tuberosa)

Oleh :
Siti Nur Azizah
J3G818084

Dosen :
Ir. Winarso Drajad Widodo, MS PhD
Asisten :
Mertya Anugrah, Amd SP

PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2019
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumbuhan memerlukan beberapa zat dari lingkunganya, terutama air,


mineral, oksigen,dan karbon dioksida. Oksigen dan karbon dioksida dari
udara diambil oleh tumbuhan tingkat tinggi melalui daun. Air dan garam
mineral yang terkandung didalam air diserap tumbuhan dari dalam tanah
melalui rambut akar. Unsur-unsur makro dan mikro yang diperlukan oleh
tumbuhan diserap dalam bentuk ion-ion dari garam yang terlarut didalam air.
Tumbuhan membutuhkan air sepanjang hidupnya. Setelah diserap akar, air
digunakan dalam semua reaksi kimia, mengangkut zat hara, membangun
turgor, dan akhirnya keluar dari daun sebagai uap atau air. Agar air tetap
tersedia, tumbuhan memiliki sistem transportasi air dan garam mineral yang
terdapat didalam tubuh tumbuhan. Sistem transportasi pada makhluk hidup
berperan penting dalam mendistribusikan nutrisi yang diambil dari
lingkungan menuju seluruh bagian tubuh makhluk hidup. Dengan
terpenuhinya nutrisi disetiap bagian tubuh makhluk hidup maka fungsi dari
setiap bagian tubuh tersebut dapat berjalan secara optimal.
Transport air dan hara terutama berlangsung melalui xilem, dari akar ke
daun (tajuk), sedangkan transport fotosintat terjadi dalam pembuluh floem.
Dalam tumbuhan tingkat tinggi, sistem pembuluh mempunyai peranan utama
dlam transport zat-zat dari satu jaringan atau organ ke jaringan lain. Adanya
pembagian tugas (misal fotosintesis) dan akar untuk absorbs air dan mineral,
bergantung pada sistem pembuluh sebagai penghubung yang menghantarkan
hasil-hasil fotosintesis ke akar, dan air serta hara mineral ke daun (Heriyanto
N, Subiandono E. 2016).
Sistem transportasi tanaman adalah pemindahan hasil asimilasi
(terutama fotosintesis) dari derah sumber (source) ke daerah pemanfaatan
(sink) terjadinya melalui pembuluh tapis (floem). Jaringan pengangkut atau
transportasi terdiri atas xylem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh tapis).
Xylem merupakan jaringan kompleks karena tersusun dari beberapa tipe sel
yang berbeda. Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai saluran
pengangkut air dengan penebalan dinding sel yan berfungsi sebagai
penyokong. Xylem juga tersusun atas serabut, sklerenkim serta sel-sel
parenkim yang hidup dan berperan dalam kegiatan metabolisme sel. Xylem
berperan megangkut air dan mineral dari dalam tanah ke daun, sedangkan
floem berfungsi sebagai pengedar hasil fotosintesis dari daun keseluruh
bagian tumbuhan.
Xylem atau disebut juga pembuluh kayu adalah komponen utama pada
jaringan pengangkut yang ada pada tumbuhan. Xylem memiliki dua fungsi,
fungsi yang pertama adalah untuk mengangkut air dan juga mineral –mineral
dari dalam tanah ke batang dan juga daun. Fungsi kedua xylem adalah untuk
penyangga tanaman itu sendiri sehingga ia tidak mudah jatuh atau roboh.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penyusunan laporan praktikum ini yaitu mengetahui


transport xylem dalam bunga potong untuk memperpanjang masa hidup dan
mengetahui bagaimana penyerapan cairan oleh tumbuhan.

TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman Krisan (Chrysanthemum sp)

Bunga krisan atau sering disebut dengan nama latin Chrysanthemum


indicum L merupakan bunga yang memiliki warna dan juga bentuk yang
indah. Bunga ini juga tergolong jenis bungan hias yang banyak ditanam dan
dibudidayakan oleh masyarakat, baik di Indonesia maupun luar negeri.
Tanaman krisan sebagai bunga hias di Indonesia digunakan sebagai:

Bunga pot ditandai dengan sosok tanaman kecil, tingginya 20-40 cm,
berbunga lebat dan cocok ditanam di pot, polibag atau wadah lainnya. Contoh
krisan mini (diameter bunga kecil) ini adalah varietas Lilac Cindy (bunga
warna ping keungu-unguan), Pearl Cindy (putih kemerah-merahan), White
Cindy (putih dengan tengahnya putih kehijau-hijauan), Applause (kuning
cerah), Yellow Mandalay (semuanya dari Belanda). Krisan introduksi
berbunga besar banyak ditanam sebagai bunga pot, terdapat 12 varietas krisan
pot di Indonesia, yang terbanyak ditanam adalah varietas Delano (ungu),
Rage (merah) dan Time (kuning).Bunga potong ditandai dengan sosok bunga
berukuran pendek sampai tinggi, mempunyai tangkai bunga panjang, ukuran
bervariasi (kecil, menegah dan menengah dan besar). Umumnya ditanam
dilapang dan hasilnya dapat digunakan sebagai bunga potong. Contoh bunga
potong amat banyak antara lain Inga, Improved funshine, Brides, Green peas,
Great verhagen, Puma, Reagen, Cheetah, Klondike dan lain-lain.

Tanaman krisan yang di panen merupakan tanaman krisan yang sesuai


dengan kriteria panen salah satunya adalah bunga dalam keadaaan setengah
mekar (Sutanto 2013).

Tanaman Sedap malam ( Polianthes tuberosa)

Bunga sedap malam merupakan salah satu tanaman hias yang banyak
dirawat dihalam rumah. Bunga sedap malam mempunyai nama ilmiah
Polianthes tuberosa, sedangkan dalam bahasa Melayu disebut sundal malam.
Tumbuhan dengan bunga cantik banyak dipergunakan untuk pembuatan
parfum dengan mengambil minyak bunganya. Tanaman sedap malam tidak
berasal dari Indonesia melainkan dari Meksiko.
Air diserap tanaman melalui akar bersama-sama dengan unsur-unsur
hara yang terlarut didalamnya, kemudian diangkut ke bagian atas tanaman,
terutama daun, melalui pembuluh xilem. Pembuluh xylem pada akar, batang,
dan daun merupakan suatu sistem yang kontinu, berhubungan satu sama lain.
Untuk dapat diserap oleh tanaman, molekul-molekul air harus berada pada
permukaan akar. Dari permukaan akar ini air (bersama bahan yang terlarut)
diangkut menuju pembuluh xylem. Lintasan pergerakan air dari permukaan
akar menuju pembuluh xylem ini disebut lintasan radial pergerakan air
(Lakitan 2012).
Masih menurut Lakitan 2012, ada 4 teori yang menjelaskan tentanag
pengakutan air didalam pembuluh xylem yaitu: Teori tekananan akar. Pada
awalnya diperkirakan air naik ke bagian atas tanaman karena adaya tekanan
dari akar. Hal ini didasarkan atas fakta bahwa jika batang tanaman dipotong
dan kemudian dihubungkan dengan selang manometer air raksa, maka air di
dalam selang akan terdorong keatas oleh tekanan yang berasal dari akar.
Tetapi dari hasil pengukuran yang intensif pda berbagai jenis tanaman, maka
besarnya tekanan tersebut umumnya tidak lebih dari 0.1 Mpa (mega pascal).
Selain itu tekanan akar hanya teramati pada kondisi tanah yang
berkecukupam air dan kelembaban udara relatif tinggi, atau dengan kata lain
pada saat laju transpirasi sangat rendah.
Jaringan xilem adalah suatu komponen jaringan pengangkut yang
mempunyai dua fungsi utama. Xylem berfungsi untuk mengangkut air serta
garam-garam mineral penyokong atau kekuatan mekanis untuk tmbuhan.
Istilah xilem sendiri berasal dari bahasa Yunani, xylos yang berarti kayu
sehingga xilem juga dapat disebut pembuluh kayu. Jaringan xilem
mempunyai beberapa komponen seperti trakeid, serat xilem, trakea dan
parenkim xilem ( Pamungkas 2012).

METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Waktu pelaksanaan pratikum ini pada hari Sabtu, 21 September


2019.Tempat pelaksanaan praktikum dilakukan di laboratorium basah
kampus IPB Cibeureum Sukabumi.

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain: Bunga
potong krisan, air, gula, gelas plastik dengan tutup, gelas ukur dan timbangan
digital. Dalam pecobaan ini perlakuan yang digunakan antara lain: (1) kontrol
(2) larutan gula 2% (3) larutan gula 5%.
3.3 Metode Kerja

Siapkan alat dan bahan yang akan gunakan. Timbang gula sebanyak
yang diinginkan untuk membuat larutan sukrosa 2% dan 5%. Kemudian
masukan gula ke dalam 200 ml dlam gelas plastik aduk sampai larut
kemudian setelah itu larutan gula ditutup. Masukkan potongan bunga krisan
20 cm dan sisakan 5 helai daun ke dalam larutan tersebut. Ada tiga percobaan
yaitu kontrol, gula 2% dan gula 5%. Pengamatan awal hitung jumlah bunga
yang mekar 100%, 75%, 50%, 25%, dan 0% (kuncup). Amati perubahan yang
akan terjadi selama seminggu dengan 5 kali pengamatan. Lakukan
pengamatan hingga bunga layu. Catat hasilnya dan gambar grafik hasil
pengamatan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada pengamatan transport xilem dengan menggunakan 3 jenis bunga


yaitu, bunga krisan putih,bunga krisan kuning dan bunga sedap malam.
Metode yang digunakan yaitu, metode kontrol, metode sukrosa 2% dan
sukrosa 5%.

krisan putih
Variable
k ontrol
2.5 suk rosa 2
suk rosa 5

2.0
Y-Data

1.5

1.0

0.5

0 20 40 60 80 100
presentase

Pada pengamatan transport xilem dengan menggunakan 3 jenis bunga


yaitu, bunga krisan putih,bunga krisan kuning dan bunga sedap malam.
Metode yang digunakan yaitu, metode kontrol, metode sukrosa 2% dan
sukrosa 5%.
Hasil pengamatan data kelas bunga krisan putih tingkat kelayuan dan
kemekarannya yang menggunakan larutan sukrosa 5% lebih cepat layu dan
tingakat kemekarannya juga tinggi. Dibandingkan dengan larutan sukrosa 2%
dan kontrol. Pada tanaman krisan putih yang diberi larutan sukrosa 5 % yang
membuat pertumbuhan tanaman tersebut lebih cepat layu dengan hasil tingkat
kemekaran terdapat di 0%.

Bunga Krisan Kuning


Variable
4 k ontrol
suk rosa 2
suk rosa 5

3
Y-Data

0 20 40 60 80 100
presentase

Hasil pengamatan data kelas bunga krisan kuning tingkat kelayuan dan
kemekarannya yang menggunakan larutan sukrosa 2% dan sukrosa 5% lebih
cepat layu dibandingkan dengan kontrol. Karena sukrosa mengacu pada
karbohidrat yang memiliki rasa manis dan dapat larut dalam air. Sehinga
bunga krisan lebih banyak menyerap air. Sedangkan bunga krisan kuning
kontrol lebih lama untuk bertahan.

sedap malam
20 Variable
k ontrol
suk rosa 2
suk rosa 5

15
Y-Data

10

0 20 40 60 80 100
presentase

Hasil pengamatan data kelas bunga sedap malam tingkat kelayuan dan
kemekarannya yang terdapat pada sedap malam kontrol lebih tinggi dengan
tingkat kemekaran 0% dengan jumlah 15.8%. sedangkan pada larutan suksora
2% dan sukrosa 5% tingkat kemekarannya lebih rendah karena bunga sedap
malam tidak mekar secara serempak melainkan berurutan. Kuntum bunga
sedap malam bagian bawah mekar terlebih dahulu yang kemudian diikuti oleh
kuntum-kuntum diatasnya secara berurutan.
Hasil dari data bunga krisan pada semua kelompok menunjukan bahwa
larutan sukrosa untuk tanaman bunga krisan dan sedap malam dapat
mempengaruhi kemekaran bunga dan kelayuan bunga.

SIMPULAN

Fungsi jaringan pengangkut xylem adalah mengangkut air serta zat-zat


yang terlarut di dalamnya dan jaringan floem berfungsi mengangkut zat
makanan hasil fotosintesis serta proses pengangkutan air pada tanaman.
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa tumbuhan
memperoleh suplai air untuk kelangsungan hidup dari jaringan pengangkut
xylem pada batang.
Perlakuan kontrol membuat tanaman krisan kuning tetap tumbuh segar.
Sedangkan bunga krisan putih dan sedap malam mengalami tingkat kelayuan
yang tinggi karena mengandung sukrosa 2% dan sukrosa 5%.

DAFTAR PUSTAKA

Heriyanto, N. Subiandono, E. 2016. Penyerapan Polutan Logam Berat (Hg,Pb


dan Cu) oleh Jenis-Jenis Mangrove. Jurnal Penelitian Hutan dan
konservasi Alam,8(2), 177-188.
Lakitan, Benyamin. 2012. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta. Rajawali
Pers.Winxp.2010. jaringan pengangkut/ jarigan pembuluh.
http://file.upi.edu [21 November 2012].
Pamungkas.2012. Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan.Bandung: TIB.

Susanto, L. 2013.Pengaruh formula larutan perendaman dan suhu


penyimanan terhadap vase life beberapa bunga potong. Skripsi.
Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
LAMPIRAN

TABEL 1. SEDAP MALAM

PERSENTASE (%) KEMEKARAN TINGKAT


BUNGA
KELAYUAN
PERLAKUAN UL 0% 25% 50% 75% 100%
15.56
KONTROL 1 14.27 3.31 1.27 1.5 1.84
100.00
2 8.3 2.1 0.7 2 0.5
2.08
3 14.71 0.86 0.29 0.57 0.79
17.44
4 8.83 0.91 1.5 0.5 1.08
13.80
5 20.7 7.4 2.3 0.4 0.2
13.37
6 23.86 1 0.71 2.43 5.14
27.04
RATA-RATA 15.8 2.62 1.24 1.47 1.62
16.32
SUKROSA 2 % 1 12.31 3.29 0.4 0 2.42
14.08
2 6.8 2.8 0.3 0 0.7
2.08
3 21.29 0.57 0.36 0.64 0.71
18.42
4 5.17 0.25 1.3 0.58 0.58
15.54
5 12 2.1 3.3 4.7 0.2
12.43
6 20.86 4 0.57 2.71 9.71
13.15
RATA-RATA 12.8 2.07 1.31 1.8 2.43
17.01
SUKROSA 5 % 1 6.97 4.25 2.28 0.66 0.78
100.00
2 4.75 5.2 6.4 1.8 1.4
100.00
3 9.36 0.57 0.43 0.29 1.71
16.69
4 11.75 1.91 2 0.58 0.33
15.08
5 11.7 8.9 1.2 1.5 1.3
13.74
6 21.14 1.29 1.57 2 5.29
43.75
RATA-RATA 11.04 3.7 2.32 1.17 1.83
TABEL 2. KRISAN PUTIH

PERSENTASE (%) KEMEKARAN TINGKAT


BUNGA KELAYUAN

0% 25% 50% 75% 100%


PERLAKUAN ULANGAN
15.18
KONTROL 1 0 1 1.44 2.75 3.75
50
2 0 0.33 0.25 1.5 0.75
0.00
3 2 2 0 0 1
17.86
4 0 0.93 1.07 2.7 6
18.14
5 3.5 2.5 1.8 0.4 1.1
18.60
6 1.43 2.14 1.79 1.64 0
19.96
RATA-RATA 1.16 1.42 1.06 1.5 2.1
18.10
SUKROSA 2% 1 0 1 1.19 1.5 5.81
80.00
2 1 1 1 1.7 1.7
20.00
3 3 1 0 0 0.93
18.04
4 4.3 0.43 0.57 0.78 3.7
18.14
5 1.4 1.8 2.5 1.5 2.1
92.00
6 0 0 0 1.5 6.5
41.05
RATA-RATA 31.12 30.12 30.12 31.12 2.1
18.00
SUKROSA 5 % 1 0 1 1 2 6
12.00
2 2.25 0.6 0.2 0.6 3.7
50.00
3 0.86 0.14 0 0 0.79
17.22
4 6.07 0.21 2 1.14 4.5
19.26
5 0 1 1.25 1.25 0.2
19.228
6 1.29 1 0.57 0 1
22.62
RATA-RATA 2 0.65 0.83 0.84 2.65
TABEL 3. KRISAN KUNING

PERSENTASE (%) TINGKAT


KEMEKARAN BUNGA
KELAYUAN
PERLAKUAN ULANGAN 0% 25% 50% 75% 100%
18.288
KONTROL 1 0.5 0.25 1.25 2.5 4.06
0.00
2 1.2 2.9 2.8 2.25 0.5
0.00
3 1.07 1.5 0.64 1.5 2.14
18.45
4 1.92 1.5 0.7 1.64 1.28
18.28
5 0.1 0.8 2 3.1 2.6
17.88
6 6.21 0.64 1.5 1.71 0
12.15
RATA-RATA 1.83 1.25 1.5 2.1 1.76
87.00
SUKROSA 2 % 1 0 6 1.44 3 2.56
20.00
2 0.1 0.25 1 8 0.8
81.82
3 0 0 0 1.57 5.57
18.22
4 0.7 1.28 1.14 2.28 3.5
18.22
5 0 2.1 4.2 1 1.6
18.43
6 0.36 1.57 2.64 1 2.29
40.61
RATA-RATA 0.19 1.8 1.74 2.79 2.67
17.75
SUKROSA 5 % 1 1 1 2.56 2 4.69
40.00
2 0 0.4 0.7 7.3 1.1
77.78
3 0.21 0.36 2.64 2.86 0.64
18.21
4 1.28 0 0.35 2.5 4.8
18.32
5 0 1.9 2.8 0.8 2.9
17.4
6 0.14 0.14 0.43 1.29 11
31.58
RATA-RATA 0.55 0.75 1.52 2.76 4.14
TABEL 4. DESKRIPSI WARNA

Tanggal Tanggal
Mulai Tanaman
Tetes Ulangan Kegiatan Mati Warna Ciri - Ciri Warna

22 27
September Oktober
1 2019 2019 Merah Tidak terjadi perubahan warna
22 25
September September Muncul hari pertama, warna dibagian
2 2019 2019 Merah tengah bawah
22
September 2 Oktober Warna hanya muncul pada pangkal
3 2019 2019 Merah bunga namun hampir tidak terlihat
5
22
September 3 Oktober Warna muncul 25% pada bunga dan
4 2019 2019 Biru warna tidak terlalu terlihat jelas
22 27 Tidak ada penyerapan warna pada
September September bunga karena sebelum penyerapan
5 2019 2019 Biru bunga sudah mati
22 29
September September
6 2019 2019 Biru Warna muncul sekitar 50% pada bunga
22 27
September Oktober
1 2019 2019 Merah Tidak terjadi perubahan warna
22
September 1 Oktober Muncul warna dihari pertama, warna
2 2019 2019 Merah hanya dibagian bawah kelopak
22
September 2 Oktober Warna hanya muncul pada pangkal
3 2019 2019 Merah bunga namun hampir tidak terlihat
10
22
September 4 Oktober Warna muncul 75% pada bunga namun
4 2019 2019 Biru perwarnaan tidak terjadi secara merata
22 Warna muncul di bagian pangkal
September 4 Oktober kelopak hingga ke bagian tengah
5 2019 2019 Biru berwarna biru pudar
22 27
September Oktober Bunga berwarna coklat dan sedikit
6 2019 2019 Biru sekali warna biru yang terserap
15 1 22 4 Oktober Merah Bagian tengah bunga memerah
September 2019
2019
Warna muncul di kelopak setelah
22 beberapa jam setelah dimasukan
September 1 Oktober kedalam cup warna. hanya sebagian
2 2019 2019 Merah yang berwana
22 Warna muncul di hampir seluruh
September 1 Oktober bagian bunga namun hampir tidak
3 2019 2019 Merah terlihat (warna merah sangat kabur)
22 30
September September Warna muncul 100% pada bunga dan
4 2019 2019 Biru warna sangat terlihat jelas
22
September 4 Oktober Warna muncul setelah beberapa jam
5 2019 2019 Biru pada pangkal kelopak bunga
22
September 4 Oktober
6 2019 2019 Biru Warna biru yang diserap 50%

TABEL 5. BUNGA KRISAN WARNA

PEWARNA

WARNA ULANGAN 5 Tetes 10 Tetes 15 Tetes

Merah 1

3
Biru 4

GAMBAR 1. Bunga Krisan Putih

Gambar 1 kontrol

Gambar 2 sukrosa 2%

Gambar 3 sukrosa 5%
Gambar 4 kontrol

Gambar 5 sukrosa 2%

Gambar 6 sukrosa 5%

Gambar 7 kontrol
Gambar 8 sukrosa 2%

Gambar 9 sukrosa 5%

Gambar 10 kontrol

Gambar 11 sukrosa 2%
Gambar 12 sukrosa 5%

Gambar 13 kontrol

Gambar 14 sukrosa 2%

Gambar 15 sukrosa 5%
GAMBAR 2.BUNGA KRISAN KUNING

Gambar 1.Kontrol

Gambar 2 sukrosa 2%

Gambar 3 sukrosa 5%

Gambar 4 kontrol

Gambar 5 sukrosa 2%
Gambar 6 sukrosa 5%

Gambar 7 kontrol

Gambar 8 sukrosa 2 %

Gambar 9 sukrosa 5%

Gambar 10 kontrol
Gambar 12 sukrosa 2%

Garmbar 13 sukrosa 5%

Gambar 14 kontrol

Gambar 15 sukrosa 2%

Gambar 16 sukrosa 5%
GAMBAR 3.BUNGA SEDAP MALAM

Gambar 1.Kontrol

Gambar 2 sukrosa 2%

Gambar 3 sukrosa 5%

Gambar 4 kontrol

Gambar 5 sukrosa 2%
Gambar 6 sukrosa 5%

Gambar 7 kontrol

Gambar 8 sukrosa 2%

Gambar 9 sukrosa 5%

Gambar 10 kontrol
Gambar 11 sukrosa 2%

Gambar 12 sukrosa 5%

Gambar 13 kontrol

Gambar 14 sukrosa 2%

Gambar 15 sukrosa 5%

Anda mungkin juga menyukai