Anda di halaman 1dari 8

Kebijakan dan Manajemen Publik

Volume 1, Nomor 1, Januari 2014

Analisis Kebijakan Terhadap Pengembangan Pariwisata Di Kecamatan


Wonosalam Kabupaten Jombang

Dian Novitasari1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Airlangga

Abstract
This research is motivated by a reality that Jombang tourism sector has the ability to be developed into a more competitive tourist
areas, especially Wonosalam which can increase local revenues. However Wonosalam tourism development has not implemented
optimally. Therefore, this research tried to answer question of how does goverment develop potential of tourism in Wonosalam in
policy analysis perspective. Theoretically, this problem is explained by using theoretical perspectives Policy Instruments by Tatang
A. Taufik which include devices legal, institutional arrangements and operational mechanisms. The method that used to answer the
problem is a qualitative descriptive study using a type by specifying the key informants conducted through purposive in the process
of data collection. The data was taken from seven informants consisting of three informants are employees of Department of Youth,
Sports, Culture and Tourism and four informants are from the communities in the Wonosalam. The results showed that the
development of tourism in the District Wonosalam is good enough.

Keywords: Policy, Analysis Policy, Tourism

Pendahuluan dari negara sumber pasar wisman ke destinasi di tanah


Indonesia merupakan negara yang memiliki air dan pelabuhan laut yang dapat disandari kapal
potensi untuk maju dan berkembang di sektor pesiar. Selain itu, kualitas produk wisata Indonesia
pariwisata. Pariwisata memiliki peran penting dalam yang masih belum berkembang sesuai dengan
peningkatan pendapatan suatu daerah atau negara. keinginan pasar. Dalam upaya pengembangan
Selain itu, pariwisata juga menjadi salah satu cara pariwisata di Indonesia, pemerintah membuat beberapa
untuk memperkenalkan kebudayaan suatu daerah ke kebijakan tentang pariwisata, yaitu: a) Undang-undang
daerah lainnya. Industri pariwisata juga memberi andil Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, b)
dalam pembangunan sosial dan ekonomi, baik itu di Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan,
Negara maju maupun berkembang. Pariwisata c) Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu
merupakan kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh Lintas dan Angkutan Jalan, d) Peraturan Pemerintah
seseorang atau kelompok orang dengan mengunjungi Nomor 36 Tahun 2010 tentang Pengusahaan Pariwisata
tempat tertentu yang didukung berbagai fasilitas untuk Alam Di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman
tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam, e) Peraturan
mempelajari keunikan daya tarik wisata yang Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana
dikunjungi, dalam jangka waktu sementara (Ismayanti, Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional tahun
2010:3). 2010-2025, f) Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun
Pada tahun 2011, pariwisata di Indonesia 2012 tentang Sertifikasi Kompetensi dan Sertifikasi
menempati urutan kelima dalam hal penerimaan devisa Usaha Di Bidang Pariwisata, g) Peraturan Pemerintah
setelah komoditi minyak dan gas bumi, batubara, Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan, h) Keputusan
minyak kelapa sawit, serta karet olahan. Pada tahun Presiden Nomor 11 Tahun 2000 tentang Badan
2011, pariwisata di Indonesia menempati urutan kelima Pengembangan Pariwisata dan Kesenian, i) Instruksi
dalam hal penerimaan devisa setelah komoditi minyak Presiden Nomor 16 Tahun 2005 tentang Kebijakan
dan gas bumi, batubara, minyak kelapa sawit, serta pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata, j) Peraturan
karet olahan. Kekayaan alam dan budaya merupakan Menteri Dalam Negeri Nomor 51 Tahun 2007 tentang
komponen penting dalam pariwisata di Indonesia. Pembangunan Kawasan Perdesaan Berbasis
Tempat-tempat wisata di Indonesia didukung dengan Masyarakat.
warisan budaya yang mencerminkan sejarah dan Kebijakan pengembangan pariwisata di
keberagaman etnis Indonesia yang dinamis dengan 719 Indonesia, dalam pelaksanaannya masih
bahasa daerah. menitikberatkan pada usaha pariwisata sebagaimana
Dalam mengembangkan pariwisata, diatur dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990
Indonesia masih banyak menghadapi kendala. Di tentang Kepariwisataan. Pada dekade terakhir,
antaranya, yang utama adalah infrastruktur, pembangunan pariwisata di Indonesia maupun di
konektivitas dan transportasi terutama bandara yang mancanegara menunjukkan kecenderungan terus
bertaraf internasional agar penerbangan dapat langsung meningkat. Kecenderungan pemenuhan kebutuhan

1. Korespondensi Dian Novitasari, Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Airlangga,
1
Jl Airlangga 4-6 Surabaya
Kebijakan dan Manajemen Publik
Volume 1, Nomor 1, Januari 2014

dalam bentuk menikmati obyek-obyek spesifik yang seperti pertanian, kehutanan, perikanan, peternakan
berbasis lingkungan merupakan signal tingginya serta perkebunan. Potensi sumber daya alam
permintaan akan wisata agro. Agrowisata merupakan Kabupaten Jombang, antara lain: a) Pertanian,
rangkaian kegiatan wisata yang memanfaatkan potensi berdasarkan pada potensi sumberdaya lahan di
pertanian sebagai obyek wisata, baik potensi berupa Kabupaten Jombang ternyata jenis penggunaan lahan
pemandangan alam kawasan pertaniannya maupun sawah dan tegalan masih cukup luas yaitu 50.098 Ha
kekhasan dan keanekaragaman aktivitas produksi dan atau 44,78 % dari luas wilayah Kabupaten Jombang.
teknologi pertanian serta budaya masyarakat petaninya. Dari sektor pertanian ini menghasilkan beberapa
Kegiatan agrowisata bertujuan untuk memperluas komoditi seperti padi, jagung, ubi-ubian, kacang-
wawasan pengetahuan, pengalaman rekreasi dan kacangan, kedelai, buah-buahan, dan sayur-sayuran; b)
hubungan usaha di bidang pertanian yang meliputi Perikanan, dengan semakin berkembangnya usaha
tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, perikanan perikanan maka kebutuhan benih ikan juga semakin
dan peternakan. Melalui pengembangan agrowisata meningkat oleh karena itu peluang investasi komoditi
yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan perikanan tidak hanya budidaya ikan melainkan
lahan, dapat meningkatkan pendapatan petani sambil pembenihan ikan dan juga olahan hasil perikanan.
melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara Dengan hasil komoditi seperti gurame, lele, patin,
budaya maupun teknologi lokal yang umumnya telah tombro, dan lain-lain; c) Peternakan, pengembangan
sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya. usaha peternakan cukup potensial dimana daya dukung
Sebagai negara agraris, kondisi tanah dan wilayah masih cukup besar dengan ketersediaan pakan.
iklim di wilayah Indonesia sangat sesuai untuk Komoditi peternakan yang potensial dikembangkan
pengembangan komoditas tropis dan sebagian sub ada tujuh komoditas yaitu sapi potong, sapi perah,
tropis pada ketinggian antara nol sampai ribuan meter kambing, domba, ayam buras, ayam ras pedaging,
di atas permukaan laut dengan menerapkan sistem ayam ras petelur, dan itik; d) Perkebunan, tanaman
pengelolaan lahan yang sesuai. Komoditas pertanian perkebunan merupakan salah satu komoditi yang
(mencakup tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dijadikan bahan baku sektor industri pengolahan.
kehutanan, peternakan dan perikanan) dengan Adapun jenis tanaman perkebunan yang menonjol di
keragaman dan keunikannya yang bernilai tinggi serta Kabupaten Jombang yaitu meliputi: tebu, tembakau,
diperkuat oleh kekayaan kultural yang sangat beragam kelapa, kapuk randu, jambu mete, cengkeh, kopi, kakao
mempunyai daya tarik kuat sebagai wisata agro. dan pandan; e) Kehutanan, keberadaan hutan di
Beberapa wilayah pedesaan di tanah air mulai Kabupaten Jombang dengan luas mencapai 16.787 Ha
mengembangkan kegiatan wisata agro ini sebagai yang terdiri dari hutan produksi seluas 14.535 Ha
bagian dari konsep pengembangan desa wisata. Contoh (86,58 persen), hutan lindung seluas 873 Ha (5,20
keberhasilan desa wisata berbasis agro antara lain persen), hutan tebang pilih seluas 296 Ha (1,76 persen)
paket wisata pedesaan kabupaten Sleman memadukan dan suaka alam/ hutan wisata/ taman nasional seluas
daya tarik perkebunan salak pondoh, kuliner lokal, 1083 Ha (6,45 persen).
home stay rumah penduduk dan cenderamata yang Kabupaten Jombang juga memiliki panorama
dibuat masyarakat setempat. Bahkan di beberapa lokasi alam yang indah dan berbagai potensi dari objek wisata
wisata agro juga dikemas secara thematik seperti yang menarik. Potensi pariwisata kabupaten Jombang
wisata agro untuk pendidikan, wisata agro dibagi menjadi empat, antara lain: Wisata Umum: 1)
ilmiah/penelitian bahkan juga wisata agro untuk Tirta Wisata: obyek wisata lokal yang memiliki kolam
kesehatan bagi lansia dan wisata remaja dan keluarga memancing, kolam renang dan lapangan tenis. Lokasi
dalam bentuk outbound. Tirta wisata sangat strategis berada di jalan utama
Pada era otonomi daerah, agrowisata dapat Jombang-Surabaya; 2) Pujasera Kebonrojo: obyek
dikembangkan dimasing-masing daerah tanpa perlu wisata lokal yang biasanya dikunjungi di hari libur,
ada persaingan antar daerah, mengingat kondisi terletak di pusat kota. Ada banyak pedagang makanan
wilayah dan budaya masyarakat di Indonesia sangat yang menawarkan makanan tradisional dan minuman.
beragam. Masing-masing daerah bisa menyajikan Kawasan ini juga dilengkapi dengan taman bermain
atraksi agrowisata yang lain daripada yang lain. anak-anak; 3) Monumen Pesawat Tempur: terletak
Sebagai salah satu sub sektor ekonomi, pertumbuhan didepan Tirta Wisata. Pesawat tempur skuadron
kepariwisataan Jawa Timur memegang peranan yang armada dari Angkatan Laut Indonesia yang telah
cukup penting dalam perekonomian Jawa Timur. diberikan kepada pemerintah Jombang dan digunakan
Kekayaan alam yang dimiliki Jawa Timur jika dikelola untuk melengkapi obyek wisata Jombang itu; 4) Alun-
dengan tepat akan mampu menjadi andalan alun: alun-alun adalah obyek wisata di Jombang yang
perekonomian nasional, seperti obyek wisata agro yang paling sering dikunjungi. Menawarkan taman yang
tidak hanya terbatas pada perkebunan-perkebunan PTP indah dan empat pilar menara Masjid yang menjadi
saja, namun juga skala kecil yang dimiliki petani. simbol kota Jombang. Pada hari-hari tertentu, ada
Kabupaten Jombang merupakan salah satu kegiatan yang menarik diadakan di sini, seperti;
kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang memiliki pameran, musik, kompetisi, dll.
banyak potensi sumber daya alam. Potensi sumber Wisata Sejarah: 1) Sendang Made terletak di
daya alam Kabupaten Jombang sangat bervariasi, desa Made, Kecamatan Kudu yang merupakan tempat

2
Kebijakan dan Manajemen Publik
Volume 1, Nomor 1, Januari 2014

meditasi Raja Airlangga. Selain Sendang Made, ada merupakan salah satu penyebar Islam di kawasan
yang lainnya yang lebih kecil Sendang/ kolam renang Jombang pada era keruntuhan Majapahit. Makam
di sekitarnya, seperti; Sendang Payung, Sendang Sayid Sulaiman terletak di Desa Betek, Kecamatan
Padusan, Sendang Drajat, Sendang Sinden dan Mojoagung; 4) Pengajian Padang Mbulan: Pengajian
Sendang Omben. Sendang Dibuat diri, telah diyakini Padang Mbulan (Islam aktivitas, berdoa dan membaca
sebagai warisan dari Kerajaan Majapahit; 2) Candi Alquran bersama-sama) kegiatan yang secara terus
Arimbi merupakan gerbang selatan Kerajaan menerus diadakan setiap bulan purnama. Kegiatan ini
Majapahit. Terletak di Desa Ngrimbi, Kecamatan diadakan di halaman rumah Emha Ainun Nadjib
Bareng. Lokasinya sangat strategis karena berada di budaya (Cak Nun) di Desa Menturo, Kecamatan
jalan utama Mojoagung-Wonosalam. Sumobito; 5) Candi Hong San Kiong: Terletak di desa
Wisata Alam: 1) Sumber Boto adalah Gudo, Jombang. Selain itu dikenal sebagai tempat
pariwisata yang dikelola oleh pemerintah misalnya agama Tridharma (Buddha, Taoisme, dan Konghucu),
perkebunan dan sering dikunjungi oleh wisatawan candi ini juga merupakan tempat untuk medis. Yang
lokal. Nuansa sejuk dan nyaman dengan banyak pohon menarik dari candi ini adalah, orang-orang yang datang
dan kolam renang hangat; 2) Panglungan Pariwisata: untuk mengambil obat-obatan adalah orang biasa.
daerah dengan topografi pegunungan hortikultura yang Setiap Tahun Baru Cina (Imlek), diadakan beberapa
terletak di Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam acara, seperti; wayang Potehi dan kinerja naga menari;
telah berfungsi untuk menahan air dan lapangan 6) Gereja Mojowarno: Gereja Mojowarno merupakan
konservasi. Panglungan telah dikembangkan sebagai gereja tertua di kawasan Indonesia Timur, dan
agrowisata dengan beberapa perkebunan utama, seperti merupakan pusat Kristen Protestan di Ducth
kakao, cengkeh, melinjo, dan kopi; 3) Air Terjun kolonialisme. Sekali setahun, gereja ini mengadakan
Tretes: adalah air terjun indah dengan ketinggian 158 upacara Kebetan dan Unduh-Unduh, yang penuh
meter dan terletak di ketinggian 1250 meter di atas dengan budaya lokal; 7) Makam Gunung Kuncung:
laut. Air terjun ini terletak di Dusun Pengajaran, Desa terletak di lereng gunung, di Desa Wonorejo,
Galengdowo, Kecamatan Wonosalam, sekitar 40 km Kecamatan Wonosalam; 8) Makam Pangeran Benowo:
dari pusat kota Jombang; 4) Goa Sigolo-Golo: goa makam ini terletak di Desa Wonomerto, Kecamatan
Sigolo-Golo terletak di Dusun Sranten, Desa Wonosalam; 9) Makam Gusdur: Kota Jombang kian
Panglungan, Kecamatan Wonosalam; 5) Goa Sriti: hari kian ramai dikunjungi peziarah. Hal ini bermula
terletak di Desa Sumberejo Kecamatan Wonosalam. dari meninggalnya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
Untuk mencapai goa ini pengunjung harus melalui yang dimakamkan di komplek pemakaman pesantren
jalan setapak yang sangat panjang berliku, tetapi goa Tebuireng. Kini makam Gus Dur menjadi salah satu
sriti relatif mudah karena pengunjung harus berjalan tempat wisata religi andalan di Jombang.
kebawah dengan jalan yang dilalui tidak begitu Sektor pariwisata Kabupaten Jombang
panjang dengan pemandangan kawaan hutan yang memiliki kemampuan untuk dikembangkan menjadi
hijau alami dan sesekali melewati pematang sawah daerah wisata yang lebih kompetitif karena banyak
penduduk yang banyak ditumbuhi pohon jati maupun atraksi wisata yang berharga di dalamnya. Selain itu,
pisang; 6) Kedung Cinet: adalah gunung wisata alam pengoptimalisasian sumber daya alam tersebut sangat
dengan air sungai yang jernih dan dilintasi oleh penting dan menguntungkan, mengingat posisi
jembatan goyah. Terletak di Desa Pojok Klitih, Kabupaten Jombang yang bersebelahan dengan daerah
kecamatan Plandaan; 7) Bendungan Plabuhan: terletak tujuan wisata alam Malang di tenggara dan Pacet-
di desa Plabuhan dan memiliki lebar sekitar 3 ha. Trawas-Tretes di timur; serta wisata historis (situs
Bendungan ini sangat cocok untuk piknik karena Majapahit) Trowulan.
memiliki panorama yang indah; 8) Bendungan Jambe: Berdasarkan data dari Dinas Pemuda, Olah
terletak di dusun Jambe, Desa Bangsri dan memiliki Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Jombang, kunjungan
sekitar 2,25 Ha lebar. Selain digunakan sebagai sistem wisatawan di beberapa tempat wisata mengalami
sungai, bendungan ini juga merupakan objek wisata penurunan. Berikut data pengunjung pariwisata di
yang menarik. kabupaten jombang mulai dari tahun 2008-2012,
Wisata Religius: 1) Pondok Pesantren: sebagai berikut:
Jombang dikenal sebagai kota religius. Beberapa
podok pesantren di kota Jombang yang terbesar adalah
Tebu Ireng, Bahrul Ulum Tambak Beras, Denanyar
dan Darullulum Peterongan; 2) Makam K.H. Hasyim
Asy'ari dan K.H. Wachid Hasyim: K.H. Hasyim
Asy'ari adalah pendiri pondok pesantren Tebuireng
(Jombang) dan salah satu pendiri organisasi Islam yang
Nahdatul Ulama. Anaknya, K.H. Wachid Hasyim
adalah Departemen Agama pertama di Indonesia.
Kedua makam pahlawan nasional terletak di Ponpes
(Islam Agama House) Tebuireng, Cukir, kecamatan
Diwek; 3) Makam Sayid Sulaiman: Sayid Sulaiman

3
Kebijakan dan Manajemen Publik
Volume 1, Nomor 1, Januari 2014

Tabel 1.3 candi arimbi (20,21%), sendang made (63,98%),


Data Pengunjung Pariwisata Kabupaten Jombang prasasti gurit (5,85%), dan situs Kudu sebesar 11,66%,
Tahun 2008-2012 sedangkan yang mengalami penurunan hanya tirta
wisata sebesar 3,62% serta makam Sayid Sulaiman
Nama Daya sebesar 0,26%.
No Tarik 2008 2009 2010 2011 2012
Wisata Pada tahun 2010, pariwisata yang mengalami
1
Sumber
12,056 12,423 11,955 42,233 38,079 penurunan adalah sumber boto (3,77%), prasasti gurit
Boto
2 Tirta Wisata 12,026 11,591 12,358 49,040 33,635
(7,8%), dan makam Sayid Sulaiman (4,14%),
Candi sedangkan pariwisata yang mengalami peningkatan
3 4,042 4,859 5,019 2,319 6,700
Arimbi adalah tirta wisata (6,62%), candi arimbi (3,29%),
Sendang
4
Made
2,171 3,560 4,052 5,008 6,158 sendang made (13,68%), dan situs Kudu (7,22%).
5
Prasasti
6,990 7,399 6,822 124 217
Kunjungan wisatawan tahun 2011, pariwisata candi
Gurit
Makam
arimbi, prasasti gurit dan situs kudu mengalami
6 Sayid 64,765 64,599 61,928 95,674 339,086 penurunan masing-masing sebesar 53,8%; 98,12%; dan
Sulaiman
95,97% dari tahun sebelumnya, sedangkan pariwisata
7 Situs Kudu 3,980 4,444 4,765 192 403
Makam Gus
yang mengalami peningkatan adalah sumber boto
8 771,104 982,649
Dur* (253,26%), tirta wisata (296,83%), sendang made
Jumlah 106,030 108,965 106,899 965,694 1,406,927 (23,59%), dan makam Sayid Sulaiman (54,49%). Pada
* Mulai ada pada tahun 2011 tahun 2012, pariwisata yang mengalami penurunan
Sumber: Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Jombang Tahun 2013 adalah sumber boto (9,84%), tirta wisata (31,41%),
sedangkan pariwisata yang mengalami peningkatan
Dari data statistik diatas dapat disimpulkan adalah candi arimbi (188,92%), sendang made
bahwa jumlah pengunjung pariwisata di Jombang (22,96%), prasasti gurit (75%), makam Sayid Sulaiman
mengalami kenaikan dan juga penurunan di beberapa (254,42%), situs Kudu (109,9%), dan makam Gus Dur
tempat wisata. Selain data statistik jumlah pengunjung (27,43%).
pariwisata, adapun data statistic kunjungan wisatawan Dari data statistik diatas dapat disimpulkan
berdasarkan daya tarik wisata yang ada di Kabupaten bahwa kunjungan wisatawan di Kabupaten Jombang
Jombang. mengalami peningkatan dan penurunan di beberapa
Tabel 1.4 tempat wisata. Penurunan kunjungan wisatawan diduga
Perkembangan Kunjungan Wisatawan Kabupaten dikarenakan tempat wisata yang ditawarkan tidak
Jombang Berdasarkan Daya Tarik Wisata Tahun mengalami perubahan yang signifikan sehingga
2008-2012 membuat para wistawan jenuh serta para wisatawan
lebih tertarik dengan penawaran pariwisata di tempat
Nama Daya Tarik Pertumbuhan (%) lain yang lebih menarik. Selain data statistik kunjungan
Wisata
2008 2009 2010 2011 2012 wisatawan berdasarkan daya tarik wisata, adapun data
Sumber Boto -3.87 3.04 -3.77 253.26 -9.84
statistik kunjungan wisatawan per tahunnya.
Tirta wisata 0.42 -3.62 6.62 296.83 -31.41
Tabel 1.5
Candi Arimbi 0 20.21 3.29 -53.8 188.92 Perkembangan Kunjungan Wisatawan Kabupaten
Sendang Made 0 63.98 13.82 23.59 22.96 Jombang Per Tahun Pada Tahun 2008-2012
Prasasti Gurit 0 5.85 -7.8 -98.12 75

Makam Sayid Sulaiman 13.21 -0.26 -4.14 54.49 254.42


Tahun Jumlah Wisatawan Pertumbuhan (%)
Situs Kudu 0 11.66 7.22 -95.97 109.9
2008 106,030 7.2
2009 108,965 2.77
Makam Gus Dur* 0 27.43
9.76 100.86 15.24 380.28 673.38 2010 106,899 -1.9
Jumlah
* Mulai ada pada tahun 2011 2011 965,694 803.37
Sumber: Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Jombang Tahun 2013, diolah
2012 1,406,927 45.69
Sumber: Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan
Dari data statistik diatas dapat disimpulkan Pariwisata Kabupaten Jombang Tahun 2013, diolah
bahwa kunjungan wisatawan berdasarkan daya tarik
wisata di Kabupaten Jombang pada tahun 2008 di Berdasarkan data dari Dinas Pemuda,
candi arimbi, sendang made, prasasti gurit dan situs Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Kudu tidak mengalami peningkatan maupun Jombang tahun 2008, kunjungan wisatawan mengalami
penurunan. Sumber boto merupakan daya tarik wisata peningkatan sebesar 7,2 % dari tahun sebelumnya
yang mengalami penurunan sebesar 3,87%, sedangkan dengan jumlah pengunjung sebesar 106.030 orang.
tirta wisata dan makam Sayid Sulaiman mengalami Pada tahun 2009, kunjungan wisatawan mengalami
peningkatan masing-masing sebesar 0,42% dan peningkatan sebesar 2,77 % atau 2.935 pengunjung
13,21%. Pada tahun 2009, hampir di semua wisata dari total pengunjung 108.965 orang. Namun pada
mengalami peningkatan, seperti: sumber boto (3,04%), tahun 2010, kunjungan wisatawan mengalami

4
Kebijakan dan Manajemen Publik
Volume 1, Nomor 1, Januari 2014

penurunan sampai 1,9 % atau 2.066 pengunjung dari begitu panjang dengan pemandangan kawaan hutan
total pengunjung 106.899 orang. Sedangkan pada tahun yang hijau alami dan sesekali melewati pematang
2011, kunjungan wisatawan mengalami peningkatan sawah penduduk yang banyak ditumbuhi pohon jati
yang cukup tinggi sebesar 803,37 % atau 859.065 maupun pisang; f) Makam Gunung Kuncung, terletak
pengunjung dari tahun sebelumnya. Dan pada tahun di lereng gunung di Desa Wonorejo Kecamatan
2012, kunjungan wisatawan juga mengalami Wonosalam yakni di perbatasan dengan Kabupaten
peningkatan sebesar 45,69 % atau 441.233 pengunjung Kediri.
dari total pengunjung 1.406.927 orang. Kecamatan Wonosalam juga memiliki potensi
Wonosalam adalah salah satu kecamatan di dalam pengembangan agrowisata yaitu memiliki
Kabupaten Jombang, yang terletak di sebelah tenggara panorama yang indah, hal ini disebabkan daerah berupa
kota Jombang. Daerah Kecamatan Wonosalam berada perbukitan serta memiliki berbagai jenis tanaman yang
di daerah dataran tinggi dengan ketinggian 300 – 700m dibudidayakan seperti kakao, cengkeh, melinjo, dan
dpl. Kecamatan Wonosalam berbatasan dengan durian. Sebagaimana di atur dalam Keputusan Bupati
Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang dan Jombang Nomor: 188.4.45/189/415.10.10/2010 tentang
Kabupaten Kediri. Berada di daerah dataran tinggi, Penetapan Kawasan Agropolitan pada Satuan Kawasan
Kecamatan Wonosalam kaya akan keanekaragaman Pengembangan Pertanian (SKPP) I Kabupaten
hayati dan terkenal dengan buah durian bidonya. Jombang, Kecamatan Wonosalam ditetapkan sebagai
Kecamatan Wonosalam memiliki pemandangan yang lokasi dan komoditas unggul dalam kawasan
luar biasa indahnya dan masih tergolong alami. agropolitan.
Dalam bidang pertanian dan perkebunan, Dalam mengembangkan pariwisata,
Kecamatan Wonosalam yang terletak di lereng gunung Kecamatan Wonosalam juga masih banyak
Anjasmara kaya akan produk unggulan hasil bumi menghadapi kendala. Masalah yang paling utama
seperti cengkeh, salak, pisang, kakao dan durian bido adalah infrastruktur, media promosi/informasi dan
yang terkenal cita rasanya. Pada akhir tahun dan awal transportasi. Selain itu, usaha pengelolaan daya tarik
tahun biasanya adalah puncak panen raya untuk wisata yang masih belum berkembang sesuai dengan
beberapa produk unggulan seperti durian dan keinginan wisatawan. Dilihat dari pembangunan
rambutan. Dalam bidang peternakan Kecamatan pariwisata sebagaimana diatur dalam Undang Undang
Wonosalam juga terkenal dengan potensi kambing Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan yang
etawa, sapi perah dan madu Wonosalam. masih menitikberatkan pada usaha pariwisata,
Kecamatan Wonosalam memiliki potensi pembangunan pariwisata di Kecamatan Wonosalam
sumberdaya alam yang luar biasa berupa potensi masih belum optimal dilaksanakan. Belum adanya
wisata, pertanian, perkebunan, peternakan, dan produk rencana induk pengembangan kawasan pariwisata juga
unggulan hasil kreativitas warga masyarakat menjadi salah satu penyebab pengembangan pariwisata
Kecamatan Wonosalam. Selain menyimpan di Wonosalam belum maksimal.
keanekaragaman hayati, Kecamatan Wonosalam juga Studi terdahulu telah dilakukan oleh Angraini
menyimpan 48 titik mata air yang sangat penting bagi Kurnia pada tahun 2009, dengan judul “Pengembangan
warga Wonosalam dan Kali Brantas. Beberapa potensi Obyek Wisata Waterpark Ciputra Surabaya (Studi
sumber daya potensial yang belum dioptimalkan yang Deskriptif Tentang Penganekaragaman Atraksi Wisata
ada di Kecamatan Wonosalam, antara lain: a) Wisata Di Waterpark Ciputra Surabaya dalam Upaya
Agro Perkebunan Panglungan. Kawasan perkebunan Meningkatan Kunjungan Wisatawan)”. Peneliti
dengan topografi pegunungan yang berada di Desa mendeskripsikan secara lebih rinci bagaimana upaya
Panglungan, Kecamatan Wonosalam ini berfungsi pengembangan obyek wisata yang telah ditempuh serta
sebagai daerah resapan air dan kawasan konservasi apa saja upaya kedepan yang akan ditempuh pihak
lahan. Saat ini Panglungan tengah dikembangkan pengelola obyek wisata Waterpark Ciputra Surabaya.
sebagai agrowisata dengan tanaman utama kakao, Pengembangan obyek wisata yang dilakukan oleh
cengkeh, melinjo, dan kopi; b) Air Terjun Tretes pihak pengelola obyek wisata Waterpark Ciputra
merupakan air terjun dengan ketinggian 158 meter, dan Surabaya adalah dengan menambah atraksi-atraksi
terletak di ketinggian 1250 meter di atas permukaan air wisata, penyediaan fasilitas yang lengkap, pemberian
laut. Terletak di Dusun Pengajaran, Desa Galengdowo, voucher diskon, mengadakan event lomba di daerah-
Kecamatan Wonosalam; c) Makam Pangeran Benowo: daerah guna memperkenalkan obyek wisata Waterpark
makam ini terletak di Desa Wonomerto, Kecamatan Ciputra, serta mengetahui opini atau pendapat dari
Wonosalam; d) Goa Sigolo-golo, terletak di Dusun pengunjung mengenai obyek wisata Waterpark
Sranten, Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam. Ciputra.
Merupakan Goa di wilayah Jombang yang Dari penjelasan diatas diketahui bahwa
menyuguhkan pemandangan alam yang indah; e) Goa kecamatan Wonosalam memiliki potensi wisata yang
Sriti: terletak di Desa Sumberejo Kecamatan dapat memberdayakan masyarakat sekitar serta dapat
Wonosalam. Untuk mencapai goa ini pengunjung harus meningkatkan pendapatan asli daerah. Namun, potensi
melalui jalan setapak yang sangat panjang berliku, sumber daya alam tersebut masih belum dioptimalkan
tetapi goa sriti relatif mudah karena pengunjung harus secara maksimal oleh pemerintah. Untuk meningkatkan
berjalan kebawah dengan jalan yang dilalui tidak perkembangan potensi pariwisata yang ada di

5
Kebijakan dan Manajemen Publik
Volume 1, Nomor 1, Januari 2014

Kecamatan Wonosalam dibutuhkan suatu kebijakan pelaksanaan dalam implementasi praktis. Selain itu, hal
yang mengatur tentang pariwisata. Oleh karena itu, yang juga penting dipertimbangkan berkaitan dengan
penelitian ini mencoba untuk mengetahui bagaimana perancangan instrument kebijakan adalah tatanan sosial
pengembangan pariwisata yang ada di Kecamatan (social arrangement) bagi konteks kebijakan tersebut
Wonosalam dalam perspektif analisis kebijakan. (Taufik, 2005: 44).
Teknik penentuan informan dilakukan secara Dengan adanya analisis kebijakan tersebut,
purposive, dimana informan yang dipilih merupakan dalam penelitian ini menggunakan instrumen kebijakan
pihak yang dianggap paling mengetahui dan yaitu: piranti hukum, tatanan kelembagaan, dan
memahami tentang permasalahan dalam penelitian ini. mekanisme operasional.
Pemilihan informan dilakukan berdasarkan letak Analisis Kebijakan Terhadap
potensi pariwisata. Sehingga peneliti mengambil Pengembangan Pariwisata di Kecamatan
sebagai informan kunci (key informant) yaitu Desa Wonosalam Kabuppaten Jombang
Panglungan, Desa Sumberejo, Desa Galengdowo, Desa Berdasarkan teori menurut Tatang A. Taufik
Wonomerto, dan Desa Wonorejo. setiap (atau kombinasi beberapa) instrumen kebijakan
biasanya melibatkan (mengandung) setidaknya 3 (tiga)
Analisis Kebijakan Terhadap Pengembangan aspek, yaitu: piranti hukum, tatanan kelembagaan, dan
Pariwisata mekanisme operasional. Berikut akan disajikan
mengenai ketiga instrumen tersebut dalam kaitannya
William Dunn menjelaskan analisis kebijakan dengan analisis kebijakan terhadap pengembangan
adalah aktivitas intelektual dan praktis yang pariwisata di Kecamatan Wonosalam Kabupaten
ditunjukkan untuk menciptakan, secara kritis menilai, Jombang.
dan mengkomunikasikan pengetahuan tentang dan Piranti hukum merupakan aspek legal/hukum
dalam proses kebijakan (Nugroho D., 2007:7). Definisi yang mendukungnya (melandasinya). Kebijakan
analisis kebijakan dari Walter William adalah sebuah pengembangan pariwisata sangat penting dalam
cara penyintesisan informasi termasuk hasil-hasil meningkatkan perkembangan pariwisata terutama di
penelitian, untuk menghasilkan format keputusan Kecamatan Wonosalam yang memiliki banyak potensi
kebijakan (yang ditentukan dari sejumlah alternatif wisata. Dengan adanya kebijakan pengembangan
pilihan) dan menentukan informasi yang relevan pariwisata, pemerintah dituntut untuk ikut
dengan kebijakan (Nugroho D., 2007:36). Sedangkan berpartisipasi dalam mengembangkan potensi
menurut Thomas R. Dye, analisis kebijakan adalah apa pariwisata. Namun, kebijakan pengembangan
sesungguhnya yang dilakukan pemerintah-pemerintah, pariwisata di Kabupaten Jombang belum ada sehingga
kenapa mereka melakukannya, dan apa yang kegiatan pengembangan pariwisata belum berjalan
menyebabkan capaian hasilnya berbeda-beda (Wahab, secara maksimal. Pengembangan pariwisata dilakukan
2011:4). DISPORABUDPAR dengan membentuk program-
Dapat disimpulkan bahwa analisis kebijakan program pengembangan pariwisata yang didasarkan
adalah sebuah cara penyintesisan informasi termasuk pada tugas pokok dan fungsi DISPORABUDPAR yang
hasil-hasil penelitian, untuk menghasilkan dan diatur dalam Peraturan Bupati Jombang Nomor 29
menciptakan format keputusan kebijakan (yang Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas
ditentukan dari sejumlah alternatif pilihan), secara Pemuda, Olahraga, Kebudayaan Dan Pariwisata
kritis menilai, mengkomunikasikan pengetahuan dan Kabupaten Jombang. Program yang dilakukan
menentukan informasi yang relevan tentang dan dalam DISPORABUDPAR untuk mendukung pelaksanaan
proses kebijakan. pengembangan pariwisata yang ada di Kecamatan
Suatu kebijakan esensinya akan Wonosalam adalah program promosi pariwisata,
mencerminkan/menggambarkan strategi, prioritas, program pengembangan destinasi pariwisata dan
tujuan, sasaran, dan hasil (outcome) yang diharapkan. program kemitraan pariwisata. Penyelenggaraan
Agar kebijakan berfungsi efektif, diperlukan festival kenduren atau kenduri durian adalah salah satu
“instrumen/alat” kebijakannya (policy tools/ bentuk kegiatan promosi pariwisata yang dilakukan
instruments). Jadi, instrumen kebijakan adalah oleh DISPORABUDPAR dalam mengembangkan
seperangkat langkah atau tindakan yang dilakukan oleh pariwisata yang ada di Kecamatan Wonosalam.
pemerintah untuk merealisasikan kebijakan yang Tatanan kelembagaan berkaitan dengan
ditetapkan. Menurut Tatang A. Taufik setiap (atau tatanan lembaga (organisasi) yang terlibat, fungsi/peran
kombinasi beberapa) instrumen kebijakan biasanya dan pengorganisasian (struktur dan hubungan atau
melibatkan (mengandung) setidaknya 3 (tiga) aspek, interaksi antar aktor). Dalam pelaksanaan kebijakan
yaitu: 1) piranti hukum menyangkut aspek legal/hukum pengembangan pariwisata, tatanan kelembagaan
yang mendukungnya (melandasinya); 2) tatanan menjadi salah satu indikator agar kebijakan
kelembagaan berkaitan dengan tatanan lembaga pengembangan pariwisata dapat berjalan dengan baik.
(organisasi) yang terlibat, fungsi/peran dan Untuk mengembangkan dan membangun pariwisata,
pengorganisasian (struktur dan hubungan atau interaksi diperlukan dukungan dari berbagai pihak melihat latar
antar aktor); 3) mekanisme operasional berkaitan belakang dunia pariwisata yang memiliki banyak
dengan pola, cara/metode dan prosedur serta proses fungsi dan kegunaan untuk masyarakat maka dalam

6
Kebijakan dan Manajemen Publik
Volume 1, Nomor 1, Januari 2014

mengembangkan pariwisata harus melibatkan Dalam pelaksanaan pengembangan pariwisata


pemerintah sebagai motor penggeraknya. Peran dibutuhkan partisipasi dari stakeholder pariwisata.
Pemerintah Kabupaten Jombang dalam pengembangan Stakeholder adalah kelompok atau individu yang dapat
pariwisata sudah mulai ikut untuk berpartisipasi. Peran mempengaruhi dan atau dipengaruhi oleh suatu
Pemerintah Kabupaten Jombang adalah dengan pencapaian tujuan tertentu. Partisipasi stakeholder
meningkatkan kerjasama dengan instansi-instansi adalah dengan mengelola beberapa obyek wisata yang
terkait, stakeholder, dan dengan masyarakat setempat ada di Kecamatan Wonosalam serta membantu
serta mempromosikan pariwisata melalui seminar- mempromosikan potensi wisata yang ada. Stakeholder
seminar. Dalam melaksanakan kegiatan pengembangan pariwisata yang membantu mempromosikan potensi
pariwisata, sebagai pengelola pariwisata, wisata yang ada di Kecamatan Wonosalam adalah
DISPORABUDPAR harus menjalin kerjasama dan travel agent dan BPPD. Sedangkan yang membantu
komunikasi yang baik antar sesama pegawai. mengelola beberapa obyek wisata adalah karang
Kerjasama dan komunikasi antar pegawai sudah taruna. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan
terjalin dengan baik karena adanya pembinaan dan bahwa masyarakat Kecamatan Wonosalam sudah
pelatihan, dibuktikan dengan keikutsertaan seluruh berpartisipasi aktif dalam pengembangan pariwisata
pegawai dalam acara yang diadakan oleh dengan membentuk lembaga kelompok sadar wisata
DISPORABUDPAR dalam pengembangan pariwisata. atau ladewi (lembaga desa wisata) serta adanya
Dari beberapa penjelasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa obyek wisata yang dikelola masyarakat.
bahwa tatanan kelembagaan dalam pelaksanaan Sedangkan stakeholder pariwisata membantu
kegiatan pengembangan pariwisata di Kecamatan mempromosikan potensi wisata yang ada dan juga ikut
Wonosalam meliputi peran Pemerintah Kabupaten membantu mengelola beberapa obyek wisata.
Jombang dan hubungan kerjasama dan komunikasi
antar pegawai sudah mulai berjalan dengan baik. Kesimpulan
Mekanisme operasional (operational Setelah melakukan analisa dan interpretasi
mechanism) berkaitan dengan pola, cara/metode dan pada bab sebelumnya, peneliti akan menyajikan
prosedur serta proses pelaksanaan dalam implementasi kesimpulan dan saran dari penelitian berdasarkan hasil
praktis. Pelaksanaan kegiatan pengembangan temuan data di lapangan. Kesimpulan ini akan
pariwisata dilaksanakan secara manual yang dilakukan menjawab rumusan masalah yang telah dikemukakan
oleh masyarakat dengan mengelola beberapa obyek sebelumnya.Berdasarkan hasil penelitian tentang
wisata, sedangkan DISPORABUDPAR melakukan analisis kebijakan terhadap pengembangan pariwisata
kerjasama dengan berbagai instansi-instansi terkait di Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang, maka
serta mempromosikan potensi pariwisata yang ada di dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Dilihat
Kecamatan Wonosalam baik tingkat regional maupun dari sudut pandang teori dengan menggunakan 3
nasional melalui seminar-seminar maupun internet. instrumen yaitu piranti hukum, tatanan kelembagaan
Dengan adanya kegiatan pengembangan pariwisata di dan mekanisme operasional dapat disimpulkan bahwa
Kecamatan Wonosalam, perkembangan pariwisata di pengembangan pariwisata di Kecamatan Wonosalam
Kecamatan Wonosalam terutama wisata alamnya sudah cukup baik; 2) Dalam pelaksanaan
mengalami kenaikan cukup berarti dari sisi kesadaran pengembangan pariwisata, DISPORABUDPAR selalu
masyarakat akan berwisata sehingga jumlah berusaha dalam mengembangkan pariwisata di
pengunjung pariwisata meningkat terutama pada hari Kecamatan Wonosalam yaitu dengan melakukan
libur. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan program promosi pariwisata, program pengembangan
bahwa pelaksanaan pengembangan pariwisata destinasi pariwisata dan program kemitraan pariwisata.
dilakukan oleh masyarakat dan DISPORABUDPAR. Program promosi pariwisata dilakukan dengan
Pengelolaan beberapa obyek wisata dilakukan oleh penyelenggaraan festival kenduren atau kenduri durian
masyarakat, sedangkan kerjasama dengan berbagai selain promosi pariwisata melalui internet. Sedangkan
instansi-instansi terkait serta mempromosikan potensi program kemitraan pariwisata, DISPORABUDPAR
pariwisata melalui seminar-seminar maupun internet melakukan kerjasama dengan beberapa instansi terkait
dilakukan oleh DISPORABUDPAR. untuk membantu mengembangkan pariwisata di
Tatanan sosial juga penting dipertimbangkan Kecamatan Wonosalam.
berkaitan dengan perancangan instrumen kebijakan.
Dalam mengembangkan dan membangun pariwisata, Saran
diperlukan dukungan dari berbagai pihak baik Saran hasil penelitian tentang analisis
pemerintah, swasta maupun masyarakat. Partisipasi kebijakan terhadaap pengembangan pariwisata di
masyarakat mempunyai peran yang sangat penting Keamatan Wonosalam Kabupaten Jombang, maka
dalam menunjang pembangunan pariwisata. Partisipasi peneliti merekomendasikan saran sebagai berikut: 1)
masyarakat di Kecamatan Wonosalam dalam Membentuk suatu kebijakan pariwisata yang dapat
pengembangan pariwisata sudah aktif, dibuktikan mendukung pelaksanaan pengembangan pariwisata
dengan adanya sebuah lembaga kelompok sadar wisata terutama di Kecamatan Wonosalam yang memiliki
atau ladewi (lembaga desa wisata) serta adanya banyak potensi pariwisata; 2) Meningkatkan kerjasama
beberapa obyek wisata yang dikelola masyarakat. dengan institusi-institusi terkait serta stakeholder

7
Kebijakan dan Manajemen Publik
Volume 1, Nomor 1, Januari 2014

pariwisata untuk menunjang kelancaran pariwisata Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta:
seperti pengadaan dan perbaikan jalan, transportasi, Grasindo
serta fasilitas-fasilitas yang diperlukan di sekitar lokasi Moleong, Lexy J. 2005. Metodelogi Penelitian
pariwisata; 3) Mengadakan pelatihan pengembangan Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya
sumber daya manusia agar dapat mengelola potensi Mulyana, Deddy. 2002. Metodologi Penelitian
pariwisata secara optimal sehingga pengembangan Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Imu
pariwisata berjalan dengan baik; 4) Memprioritaskan Sosial Lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya
keselamatan pengunjung guna mencegah terjadinya Nugroho D, Riant. 2007. Analisis Kebijakan. Jakarta:
kecelakaan di obyek wisata karena letak Kecamatan Gramedia
Wonosalam berada di dataran tinggi yang rawan banjir Nurcholis, Hanif. 2005. Teori dan Praktik:
maupun longsor; 5) Meningkatkan kesadaran Pemerintahan dan Otonomi Daerah (Edisi Revisi).
masyarakat akan pentingnya pariwisata sehingga Jakarta: Grasindo
pengembangan pariwisata tidak hanya menjadi Pendit, Nyoman S. 2003. Ilmu Pariwisata: Sebuah
tanggungjawab pemerintah tetapi juga masyarakat. Pengantar Perdana. Jakarta: Karya Grafis Digital
(KARISTA)
Daftar Pustaka Pitana, I Gde dan Diarta, I Ketut Surya. 2009.
Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Andi
Agustino, Leo. 2008. Dasar-dasar Kebijakan Publik. Pitana, I Gde dan Gayatri, Putu G. 2005. Sosiologi
Bandung: Alfabeta Pariwisata. Yogyakarta: Andi
Ariadi, Septi dan Sudarso. 2005. Pengembangan Spillane, James J. 2001. Ekonomi Pariwisata : Sejarah
Pengelolaan Wisata Alam : Dalam Rangka dan Prosesnya. Yogyakarta: Konisius
Meningkatkan Pendapatan Masyarakat di Jawa Timur. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif,
Surabaya. Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Taufik, Tatang A. 2005. Pengembangan Sistem Inovasi
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Daerah: Perspektif Kebijakan. Jakarta : Pusat
BPS. 2012. Jombang dalam Angka Tahun 2012. Badan Pengkajian Kebijakan Teknologi Pengembangan
Pusat Statistik Kabupaten Jombang Unggulan Daerah dan Peningkatan Kapasitas
Bungin, Burhan M. 2008. Penelitian Kualitatif: Masyarakat
Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Wahab, Solichin Abdul. 2011. Pengantar Analisis
Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Kebijakan Publik. Malang : UMM Press
Hawlett, Michael dan M. Ramest. 1995. Studying Widodo, Joko. 2007. Analisis Kebijakan Publik.
Public Policy: Policy Cycles and Policy Subsystems. Malang : Bayumedia
Canada: Oxford University Press Winarno, Budi. 2007. Kebijakan Publik: Teori dan
Indiahono, Dwiyanto. 2009. Kebijakan Publik Berbasis Proses (Edisi Revisi). Yogyakarta: Media Presindo
Dynamic Policy Analisys. Yogyakarta: Gava Media

Anda mungkin juga menyukai