Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

E DENGAN
ANSIETAS DI RT 2 RW 4 KELURAHAN RUMBAI
BUKIT KECAMATAN RUMBAI

DISUSUN OLEH:
MAURICE ULIANA
NIM: 18512014

PRESEPTOR AKADEMIK: Ns. YENI DEVITA, M. Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. DENGAN
ANSIETAS DI RT 2 RW 4 KELURAHAN RUMBAI
BUKIT KECAMATAN RUMBAI

DISUSUN OLEH:
FATAHUL ASRARULLAH
NIM: 18512018

PRESEPTOR AKADEMIK: Ns. YENI DEVITA, M. Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN
ANSIETAS DI RT 2 RW 4 KELURAHAN RUMBAI
BUKIT KECAMATAN RUMBAI

DISUSUN OLEH:
KARTINA
NIM: 18511035

PRESEPTOR AKADEMIK: Ns. YENI DEVITA, M. Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. W DENGAN
ANSIETAS DI RT 2 RW 4 KELURAHAN RUMBAI
BUKIT KECAMATAN RUMBAI

DISUSUN OLEH:
LILIS SUGANDA
NIM: 18511038

PRESEPTOR AKADEMIK: Ns. YENI DEVITA, M. Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. W DENGAN
ANSIETAS DI RT 2 RW 4 KELURAHAN RUMBAI
BUKIT KECAMATAN RUMBAI

DISUSUN OLEH:
NADYA AFRILIYA
NIM: 18511046

PRESEPTOR AKADEMIK: Ns. YENI DEVITA, M. Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. P DENGAN
ANSIETAS DI RT 001 RW 001 KELURAHAN RUMBAI
BUKIT KECAMATAN RUMBAI

DISUSUN OLEH:
ESLINA FLORA SIPAYUNG
NIM: 18512007

PRESEPTOR AKADEMIK: Ns. FITRY ERLIN, M. Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2019
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Masalah Keperawatan Utama


Ansietas

B. Definisi
Ansietas adalah keadaan emosi dan pengalaman subyektif individu, tanpa
objek yang spesifik karena ketidaktahuan dan mendahului semua pengalaman
yang baru seperti masuk sekolah, pekerjaan baru, atau melahirkan anak
(Stuart, 2013).

C. Proses Terjadinya Masalah


1. Faktor Predisposisi
Menurut Stuart dan Laraia dalam Yusuf et al (2015) terdapat beberapa
teori yang dapat menjelasakan ansietas, diantaranya sebagai berikut:
a. Faktor biologis
Otak mengandung reeptor khusus untuk benzodiazepine. Reseptor
ini membantu mengatur ansietas. Penghamat GABA juga berperan
utama dalam mekanisme biologis berhubungan dengan ansietas
sebagaimana halnya denan endorfin. Ansietas mungkin disertai
dengan gangguan fisik dan selanjutnya menurunkan kapasitas
seseorang untuk mengatasi stresor.
b. Faktor psikologis
1) Pandangan psikoanalitik
Ansietas adalah konflik emosional yang terjadi antara dua
elemen kepribadian id dan superego. Id mewakili dorongan
insting dan impuls primitif, sedangkan superego mencerminkan
hati nurani seseorang dan dikendalikan oleh norma-norma
budaya sesorang. Ego berfungsi menegahi tuntutan dari dua
elemen yang bertentangan dan fungsi ansietas adalah
mengingatkan ego bahwa ada bahaya
2) Pandangan interpersonal
Ansietas timbul dari perasaan takut terhadap tidak adanya
penerimaan dan penolakan interpersonal. Ansietas berhubungan
dengan perkembangan trauma, seperti perpisahan dan
kehilangan, yang menimbulkan kelemahan spesifik. Orang yang
mengalami harga diri rendah terutama mudah mengalami
perkembangan ansietas berat.
3) Pandangan perilaku
Ansietas merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatu yang
menganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Pakar perilaku menganggap sebagai dorongan
belajar berdasarkan keingian dan dalam untuk menghindari
kepedihan. Individu yang terbiasa dengan kehidupan dini
dihadapkan pada ketakutan berlebihan lebih sering
menunjukkan ansietas dalam kehidupan selanjutnya.
c. Sosial budaya
Ansietas merupakan hal yang biasa ditemui dalam keluarga. Ada
tumpang tindih dalam ganggan ansietas dan antara gangguan
ansietas dengan depresi. Faktor ekonomi dan latar belakang
pendidikan berpengaruh terhadap terjadinya ansietas.
2. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi dibedakan menjadi berikut
a. Ancaman terhadap integritas seseorang meliputi ketidakmampuan
fisiologis yang akan datang atau menurunnya kapasitas untuk
melakukan aktivitas hidup sehari-hari
b. Ancaman terhadap sistem diri seseorang dapat membahayakan
identitas, herga diri, dan fungsi sosial yang terintegrasi seseorang
3. Tanda dan Gejala
Subjektif:
a. Tidak nafsu makan
b. Diare/konstipasi
c. Gelisah
d. Berkeringat
e. Tangan gemetar
f. Sakit kepala dan sulit tidur
g. Lelah
h. Sulit berfikir
i. Mudah lupa
j. Merasa tidak berharga
k. Perasaan tidak aman
l. Merasa tidak bahagia
m. Sedih dan sering menangis
n. Sulit menikmati kegiatan harian
o. Kehilangan minat gairah
Objektif:
a. Nadi dan tekanan darah naik
b. Tidak mampu menerima informasi dari luar
c. Berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya
d. Ketakutan atas sesuatu yang tidak spesifik/jelas
e. Pekerjaan sehari-hari terganggu
f. Tidak mampu melakukan kegiatan harian
g. Gerakan meremas tangan
h. Bicara berlebihan dan cepat
D. Pohon masalah
Risiko mencederai diri sendiri,
orang lain dan lingkungan

Gangguan perilaku: kecemasan

Koping individu tak efektif

Stressor

E. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji


F. Diagnosa keperawatan
Ansietas
G. Rencana Tindakan Keperawatan
Menurut Yusuf et al (2015) rencana tindakan keperawatan, yaitu:
1. Tujuan
a. Pasien mampu mengenal ansietas
b. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
c. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi
untuk mengatasi ansietas
2. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
Dalam membina hubungan saling percaya perluu dipertimbangkan
agar pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi. Tindakan
yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya
adalah sebagai berikut:
1) Mengucapkan salam terapeutik
2) Berjabat tangan
3) Menjelaskan tujuan interaksi
4) Membuat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu
pasien
b. Bantu pasien mengenal ansietas
1) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan mengurangi perasaan
2) Bentu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas
3) Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
4) Bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas
c. Ajarkan pasien teknik relaksasi ntuk meningkatkan kontrol dan rasa
percaya diri
1) Pengalihan situasi
2) Latihan relaksasi dengan tarik napas dala, mengerutkan, dan
mengendurkan otor-otot
3) Hipnotis diri sendiri (latihan lima jari)
d. Motivasi pasien melakukan teknik relaksasi setiap kali ansietas
muncul

H. Daftar Pustaka
Keliat, dkk. (2013). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta:
EGC
Yusuf et al. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta:
Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai