Anda di halaman 1dari 3

KASUS SEXUAL TRANSMITTED DISEASE

Nn. AT usia 18 tahun seorang pelajar di SMU Swasta dating ke sebuah klinik untuk
berkonsultasi tentang kontrasepsi sertama salah pada organ kewanitaannya. Pasien
mempunyai beberapa pasangan seksual yaitu M (2 minggu yang lalu); J (5 minggu yang lalu)
dan T (7 bulan yang lalu).
Pemeriksaan fisik:
 TD 120/ 70; Nadi 70; RR 20; suhu 37,1 0C
 Pasien menyangkal adanya luka dan gangguan pada vagina
Pemeriksaan lab:
 Chlamydia trachomatis (+); N.gonorrhoeae (-)
 HIV (-)
 Pregnancy (+)
Menurut diagnosa dokter berdasarkan data fisik dan lab pasien mengalami Chlamidial cervicitis.
Pertanyaan:
1. Jelaskan factor resiko yang menyebabkan pasien mengalami Chlamidial cervicitis? Commented [LR1]: Punya riwayat infertilitas
Ada riwayat PMS, UTI, keguguran
- umur kurang dari 21 tahun (atau 25 tahun di beberapa tempat), Tidak menggunakan kontrasepsi

- berstatus belum menikah,


- mempunyai lebih dari satu pasangan seksual dalam 3 bulan terakhir,
- memiliki pasangan seksual baru dalam 3 bulan terakhir,
- pasangan seksualnya mengalami IMS, dan
- belum berpengalaman menggunakan kondom/berhubungan seksual tanpa
menggunakan kondom
2. objektif : TD normal, nadi normal, RR normal, suhu normal. Pasien terinfeksi chlamydia
trachomatis. Nyeri saat berkemih, bengkak, kemerahan, sekresi lender. Juga bisa
nyerang orang HIV.
3. Jelaskan target terapi yang harus dicapai pada pasien ini?
- Mengatasi bertambah parahnya infeksi dan menyembuhkan infeksi.
 Infeksi chlamydial dapat disembuhkan dengan penggunaan antibiotik
yang sesuai. Pengobatan yang adekuat akan menurunkan morbiditas dan
mortalitas dari penyakit,
- Mencegah infeksi lebih luas kepada orang lain dan infeksi berulang
 Penyakit pasien merupakan penyakit menular seksual yang mana sanget
mudah tertularkan karena berhubungan badan serta dapat melibatkan
beberapa orang karena bergonta-ganti pasangan. Oleh karena itu untuk
mencegah prevalensi agar tidak bertambah diberikan terapi pada orang
yang terinfeksi serta pasangannya yang melakukan hubungan seksual
pada kurun waktu kurang dari 60 hari dari penegakan diagnosa.
- Memberikan terapi rasional sesuai kondisi pasien.
 Kondisi pasien termasuk kondisi khusus yaitu kehamilan yang mana
membutuhkan perhatian khusus untuk menjaga dan mengobati baik ibu
dan janin. Terapi yang diberikan pada kondisi kehamilan adalah obat-
obat golongan Risk Factor A dan B, sehinggan aman bagi bayi atau
janin.

- Mencegah terjadinya komplikasi pada janin


- Infeksi chlamydial dapat ditularkan kepada janin saat proses kelahiran. Komplikasi
yang sering terjadi antara lain adalah chlamydial opthalmik serta infeksi saluran
nafas. Oleh karena itu dilakukan manajemen terapi untuk neonatus
4. Berikanlah rekomendasi terapi yang sesuai untuk kondisi pasien (obat, bentuk sediaan,
dosis, jadwal pemberian obat serta lama terapi)?
- Terapi yang direkomendasikan untuk mengatasi Clhamidial cervisitis ini yaitu
azitromisin dan doksisiklin. Azitromisin kelas B, aman digunakan karena tidak
mengganggu perkembangan janin, untuk doksisiklin tidak aman digunakan untuk
wanita hamil pada trimester 2 dan trimester 3. Eritromisin juga golongan B, namun
efeksamping dari azitromisin lebih rendah daripada eritromisin. Oleh karena itu
rekomendasi terapi yang diberikan yaitu azittromisin dengan dosis tunggal secara
oral 1 gram. Apabila tidak muncul efek terapi dari obat ini atau resistensi maka bisa
digunakan antibiotik eritromisin 500mg secara oral diminum 3 – 4 kali sehari selama
7 hari. Adapun menurut referensi dari WHO (2016) amoxicilin juga bisa digunakan
sebagai terapi untuk mengatasi Chlamidial servisitis, obat ini digunakan karena
selective toxicity-nya yang tinggi dan aman juga digunakan untuk wanita hamil.
5. Pasien mempunyai pasangan seksual, jelaskan apakah pasangan seksual pasien
memerlukan pemeriksaan serta terapi? Jika iya, berikanlah rekomendasi terapi yang
sesuai?
- Dan untuk pasangan seksual pasien juga memerlukan pemeriksaan serta terapi,
dikarenakan pasangan seksual pasien IMS yang mungkin menginfeksi atau
terinfeksi dianjurkan untuk diobati juga untuk mencegah infeksi berulang. Pasangan
seksual harus dirujuk untuk evaluasi, pengujian, dan pengobatan dugaan jika
mereka melakukan hubungan seksual dengan pasangan selama 60 hari sebelum
gejala awal timbulnya gejala atau diagnosis klamidia
- Untuk pasangan seksual pasien yang lebih memungkinkan untuk tertular infeksi
yaitu M dan J. Terapi yang dapat diberikan kepada pasangan seksual pasien
tersebut yaitu Azithromycin 1 g oral single dose atau doksisiklin 100 mg 2x sehari
selama 7 hari.
Terapi yang diberikan yaitu terapi untuk infeksi chlamydia yaitu:
a. Azithromycin 1 g oral untuk satu dosis, atau
b. Doxycycline 100 mg orally dua kali sehari untuk 7 hari

6. Jelaskan informasi apa saja yang sebaiknya diberikan kepada pasien dan pasangannya
untuk mencegah terjadinya infeksi ulang serta penyebaran infeksi?
Terdapat beberapa cara untuk mencegah penyebaran penyakit menular seksual,
antara lain yakni (Kemenkes RI, 2011) :
Menjelaskan pilihan perilaku seksual yang aman Cara ABCD

A = Abstinence (tidak melakukan hubungan seksual untuk sementara waktu)

B = Be faithful (setia pada pasangan)

C = Condom (gunakan kondom bila tidak mau melaksanakan A dan B, termasuk


menggunakan kondom sebelum IMS yang dideritanya sembuh)

D = no Drugs Tidak menggunakan obat psikotropik atau zat adiktif

Anda mungkin juga menyukai