Anda di halaman 1dari 8

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

UNTUK EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PAKAN PADA


USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG

Sriyanto, Darminto Pujotomo, Yogi Octavian MP


Program Studi Teknik Industri UNDIP
Jl. Prof. Sudarto, Tembalang, Semarang.
Telp 024-7460052
sriyanto@undip.ac.id

ABSTRAK

Dalam usaha penggemukan sapi potong, upaya meningkatkan produktivitas ditentukan oleh faktor
makanan. Hal ini dikarenakan harga jual sapi ditentukan oleh berat badan hidup dan kualitas
dagingnya, sehingga pengaturan dan manajemen pakan yang baik akan berpengaruh secara signifikan
pada efisiensi usaha. Demikian pula dengan berbagai pakan alternatif yang murah namun memiliki
nutrisi yang tinggi, memunculkan peluang, untuk melakukan perbaikan ransum pakan ternak. Proses
penggemukan sapi juga dipengaruhi oleh berbagai kondisi ternak, yang bersifat unik satu dengan yang
lain. Ketiadaan sistem informasi yang tepat untuk menentukan kebutuhan komposisi pakan ternak yang
sesuai mengakibatkan upaya penggemukan tidak berjalan optimal. Untuk itu diperlukan dikembangkan
suatu bentuk sistem informasi yang mampu mencatat secara akurat kebutuhan pakan sapi berdasar
kenaikan beratnya, dan juga mampu menentukan komposisi pakan yang tepat dari berbagai alternatif
pakan murah bernutrisi tinggi. Dengan adanya perangkat lunak CAFA System (Cattle Fattening System)
yang memanfaatkan basis data pakan dan ternak diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pemberian pakan ternak.
Kata kunci: perangkat lunak, CAFA System, basis data, efisiensi, pakan ternak

Abstract

In the fattening of cattle, efforts to increase productivity is determined by dietary factors. This is because
beef prices are determined by the weight of living and quality of the meat, so the arrangement and
management of good food will impact significantly on business efficiency. Similarly, various alternative
feed is cheap but has a high nutrition, led to opportunities, to improve livestock feed rations. The process
of fattening cattle is also influenced by various conditions of livestock, which are unique to one another.
The absence of appropriate information systems to determine the need for animal feed composition
according to lead the efforts of fattening is not running optimally. Therefore we need to develop a form of
information system which is able to record accurately the needs of increasing severity based cattle feed,
and also able to determine the exact feed composition of the various alternatives cheap high nutritious
food. With this software CAFA System (Cattle Fattening System) which utilizes a database of feed and
livestock is expected to improve efficiency and effectiveness of feeding livestock.
Keywords: software, CAFA System, database, efficiency, animal feed

PENDAHULUAN meningkat itu tidak dapat diimbangi. Di


Prospek usaha peternakan sapi kota Semarang saja, jumlah permintaan
terutama usaha penggemukan sapi akan daging sapi mencapai 10 ton per
potong di Indonesia, masih relatif besar hari, sedangkan yang dapat dipenuhi
dan masih terbuka lebar dalam waktu Rumah Pemotongan Hewan hanya
yang lama. Hal ini disebabkan sekitar 6 ton per hari. Apalagi usaha
permintaan daging sapi dari tahun ke penggemukan ini pada dasarnya hanya
tahun terus menunjukkan peningkatan, membutuhkan waktu produksi pendek,
akan tetapi laju permintaan yang maksimal enam bulan dengan

J@TI Undip, Vol V, No 3, September 2010 159


memanfaatkan potensi genetik sapi untuk Namun demikian, usaha
tumbuh dan menyimpan lemak tubuhnya. penggemukan sapi ini masih mengalami
Diantara metode budidaya yang kesulitan, dalam menjalankan efisiensi
umum dilakukan pada usaha dan efektivitas pakan ternaknya. Dimana
penggemukan sapi adalah dengan sistem kedua hal ini menjadi penentu utama
kereman, dimana ternak sapi diberi pakan biaya produksi perusahaan. Selama ini
dasar berupa hijauan serta pakan pemberian pakan masih bersifat
tambahan atau konsentrat (Santoso, konvensional, dengan upaya
2005). Untuk mendapatkan pertambahan penghematan biaya melalui pemberian
berat sapi dengan cepat maka perlu pakan murah namun tidak memberikan
diimbangi dengan penambahan makanan hasil yang maksimal pada penambahan
penguat, yang mudah didapat seperti berat sapi. Untuk itu diperlukan suatu alat
dedak padi/katul, bungkil kelapa, tepung bantu yang mampu menentukan
ikan dan lainnya (Abidin, 2002). kebutuhan komposisi pakan hewan yang
Dalam upaya meningkatkan tepat dengan memanfaatkan alternatif-
produktivitas peternakan atau alternatif pakan yang ekonomis.
penggemukan sapi tersebut, faktor Berdasarkan latar belakang
makanan merupakan faktor penentu yang tersebut di atas yaitu kesulitan dalam
signifikan. Hal ini dikarenakan harga jual menjalankan efisiensi dan efektivitas
sapi ditentukan oleh berat badan hidup pakan ternaknya, untuk itu diperlukan
dan kualitas dagingnya. Dari hal tersebut, suatu alat bantu yang mampu
maka pengaturan dan manajemen pakan menentukan kebutuhan komposisi pakan
sangat berperan dalam efektifitas dan hewan yang tepat dengan memanfaatkan
efisiensi usaha penggemukan sapi. alternatif-alternatif pakan yang
Salah satu usaha penggemukan ekonomis.
sapi potong di Semarang adalah Tujuan penelitian yang dilakukan
Peternakan Berkah Andini yang berlokasi yaitu merancang dan mendesain suatu
di Dukuh Watusari Kelurahan Pakintelan sistem informasi yang disesuaikan
Kecamatan Gunungpati. Luas lahan dengan kebutuhan sistem untuk
usaha ini sekitar 7000 m2, dengan mengatasi permasalahan di peternakan
dikelilingi padang hijauan yang juga Berkah Andini, antara lain:
sebagai sumber pakan ternak sapi potong. 1. Mengidentifikasi kebutuhan data
Sapi yang dipelihara merupakan sapi dan informasi dalam proses
pilihan dari jenis sapi putih (ongole), penggemukan ternak.
simmental maupun crossing dengan 2. Mendisain model keputusan
umur berkisar 3 hingga 12 bulan. Jumlah penentuan jumlah pakan dan waktu
ternak yang ada saat ini sekitar 35 ekor pemeliharaan hewan ternak yang
dengan kapasitas kandang 75 ekor. tepat.
Peternakan ini di dukung oleh beberapa 3. Mengembangkan sistem informasi
pemasok sapi bakalan yang tersebar di berupa perangkat lunak dan basis
Jawa Tengah seperti Ambarawa, data untuk efisiensi dan efektivitas
Boyolali, Kaliyoso (Sragen), Gerabag pakan.
(Magelang), Karanganyar. Untuk proses
pemotongan hewan ternaknya, usaha ini LANDASAN TEORI
telah menjalin kerjasama dengan RPH- Pengertian Sistem Informasi
RPH yang berada di Semarang, Ungaran, Sesungguhnya yang dimaksud
dan Salatiga. dengan sistem informasi tidak selalu
melibatkan komputer. Sistem informasi

J@TI Undip, Vol V, No 3, September 2010 160


yang menggunakan komputer biasa tidak terpengaruh oleh kebosanan
disebut Sistem Informasi berbasis dan kelelahan.
Komputer (Computer Based Information
Systems atau CBIS). Menurut Alter Sistem Informasi dan Pengambilan
(1992) dalam Kadir (2002), sistem Keputusan
informasi adalah kombinasi antara Sistem informasi merupakan
prosedur kerja, informasi, orang dan kombinasi dari manusia, fasilitas atau
teknologi informasi yang diorganisasikan alat, teknologi, media, prosedur dan
untuk mencapai tujuan dalam sebuah pengendalian. Sistem informasi bertujuan
organisasi. Sebuah sistem informasi menata jaringan komunikasi yang
mengumpulkan, memproses, menyimpan, penting antara lain proses atas transaksi
dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu atau rutin, dan membantu
yang spesifik. manajemen menyediakan dasar
keputusan yang tepat (intelligent). Tidak
Sistem Informasi Berbasis Komputer semua keputusan dapat diotomatisasikan
Sebenarnya sistem informasi secara total oleh peraturan keputusan
telah ada sejak dulu, yang baru pada saat yang dipergunakan. Keputusan-
ini adalah komputerisasinya. Sebelum keputusan yang paling penting dan paling
ada komputer, teknik sistem informasi besar biayanya memang tidak
manajemen telah ada untuk memberi diotomatisasikan.
manajer sistem informasi yang Proses pengambilan keputusan
memungkinkan mereka merencanakan secara skematis dapat digambarkan
serta mengendalikan operasi. sebagai berikut:
Pada saat ini, ketika segala
urusan yang berkaitan pemakaian Stuctured Rapid Prototyping
informasi sudah semakin rumit dan Stuctured Rapid Prototyping
kompleks, maka mutlak diperlukan (SRP) adalah suatu metoda pembangunan
bantuan komputer. Ada 6 karakteristik aplikasi yang lebih berorientasi pada
komputer sebagai pengolah informasi prinsip-prinsip prototyping dalam
sebagai alasan tepat dalam pemakaian menggali informasi yang dibutuhkan oleh
komputer, yaitu : pemakai. Dengan SRP, maka prototipe
 Kecepatan. Dalam distribusi sistem dapat dibangun melalui tahapan-
informasi dan pengolahan data, tahapan terstruktur secara cepat dan
faktor kecepatan sangat dibutuhkan efektif. Dengan pelibatan pemakai dalam
oleh manajemen. proses ini, maka salah satu tahap kritis
 Kapasitas. Volume data yang prototyping yaitu analisis kebutuhan
sangat besar bisa diolah dengan informasi pemakai dapat diterjemahkan
cepat. dengan baik ke dalam aplikasi sesuai
 Repetitif. Dalam pengolahan data kebutuhan.
yang memiliki prosedur sama, Tahapan SRP dalam
pengolahan dengan komputer akan pembangunan sistem adalah sebagai
memakan waktu yang singkat. berikut :
 Input yang pasti. Komputer 1. Perencanaan
membutuhkan input yang pasti, Perencanaan di sini meliputi
karenanya intuisi dan pertimbangan penentuan kebutuhan informasi
bukanlah merupakan atribut mesin. pemakai.
 Output yang akurat. Hasil yang 2. Prototyping
sangat akurat bisa diperoleh dan Pada tahap ini dilakukan :

J@TI Undip, Vol V, No 3, September 2010 161


 Analisis awal (rapid analysis), yaitu manajemen (pemilik), bagian
dimana dihasilkan spesifikasi pengelolaan dan pemeliharaan, dan
model proses dan model data bagian pakan. Bagian pengelolaan
serta struktur kontrol dan dan pemeliharaan memberikan input
penyajian aplikasi. biodata sapi berupa data jenis sapi
 Identifikasi model-model
bakalan, umur, jenis kelamin, berat
keputusan (decision rules) yang
digunakan. awal, suplier sapi bakalan dan lain
 Pengembangan prototipe, sebagainya. Bagian pakan
berupa fungsi dasar aplikasi. memberikan input mengenai berbagai
Penentuan penerimaan prototipe hal menyangkut pakan meliputi jenis
oleh pemakai. Selama prototipe pakan, kandungan nutrisi pakan, dan
belum disetujui, dilakukan kebutuhan nutrisi. Manajemen
perbaikan terus-menerus berdasar (pemilik) memberikan input berupa
umpan balik pemakai. data transaksi sapi masuk dan keluar,
3. Penurunan disain (Design biaya pakan, harga sapi bakalan,
derivation) harga daging dengan sistem karkas,
Tahap ini merupakan tahap dan sebagainya. Sistem memberikan
penyusunan dan output berupa laporan secara
penyempurnaan spesifikasi keseluruhan kepada manajemen.
sistem berdasar model prototipe
sistem yang telah disetujui Pengembangan Perangkat Lunak
pemakai. Dari disain arsitektur Disain yang dapat
sistem dilakukan disain rinci diimplementasikan menjadi suatu
perangkat lunak dari prototipe perangkat lunak, yang diberi nama
yang ada. CAFA System (Cattle Fattening
4. Penyesuaian performansi System). Adapun antarmuka dari
(Performance Tuning) perangkat lunak CAFA System
Setelah prototipe dibangun pada diberikan pada Gambar 4.
sistem target, dilakukan CAFA System dibekali
penyesuaian meliputi dengan beberapa fitur sebagai
penyempurnaan program keunggulannya dalam memonitor
optimasi basis data dan perkembangan ternak sapi,
pengujian sistem. diantaranya meliputi:
5. Implementasi
Pada tahap ini dilakukan 1. Tersedianya master data
instalasi sistem, selanjutnya kebutuhan nutrisi pakan sapi.
dilakukan verifikasi akhir. 2. Tersedianya master data sapi
yang digemukkan.
HASIL DAN DISKUSI 3. Tersedianya master data pakan
Desain Proses beserta kandungan nutrisinya.
Sistem yang akan dibangun 4. Tersedianya master data karkas
digambarkan ke dalam suatu diagram dan prosentasenya.
konteks. Pada diagram konteks ini 5. Tersedianya menu transaksi sapi
terdapat tiga entitas yang terlibat, baru maupun berat dan biaya
pakan.

J@TI Undip, Vol V, No 3, September 2010 162


6. Tersedianya form olah ransum, manajemen seperti rekapitulasi
untuk memfasilitasi pengolahan ransum pakan, rekapitulasi data
komposisi pakan yang sesuai ternak keseluruhan.
dengan karakteristik ternak yang 9. Tersedianya fasilitas petunjuk
menjadi target. pemakaian (Help)
7. Tersedianya visualisasi grafis Berikut ini diberikan
mengenai biaya pakan dan antarmuka untuk dua fitur utama
perkiraan profit. CAFA System, yaitu form olah
8. Tersedianya fasilitas laporan ransum dan visualisasi grafis biaya
sebagai output kepada pakan dan perkiraan profit:
SUMBER
DATA DATA TRANSFORMASI

INFORMASI

APAKAH INFORMASI :
LAPORAN PERIODIK - Tersedia -lengkap
- akurat
- andal

PENGAMBIL KEPUTUSAN

KEPUTUSAN
Gambar 1. Proses Pengambilan Keputusan

Peren ca n a a n

Pro t o t y p in g

Rapi d Anal ysi s

Pengem bangan
Prototi pe

Persetuj uan Prototi pe

Pen u ru n a n D esa in

Penyem purnaan Penyem purnaan


Desai n M odel Desai n Data

Pen y esu a ia n Perf o rm a n si

Penyem purnaan Opti m asi


Program Database

Penguj i an
Si stem

Im p lem en t a si

Gambar 2 Metode Pengembangan Aplikasi Structured Rapid Prototyping

J@TI Undip, Vol V, No 3, September 2010 163


Diagram Level 0 Sistem Informasi Peternakan Berkah Andini
Biodata sapi lama
D1 Sapi
Biodata sapi baru
1

Info sapi bakalan (biodata) Bagian


Klasifikasi Sapi Pengelolaan dan
Pemeliharaan
Data
Kenaikan
Berat
Data sapi bakalan (biodata)
Data
Manajemen Berat
Data biaya pakan Awal

2
Informasi biaya pakan

informasi update berat Penimbangan Data


Sapi dan biaya pakan
informasi penimbangan awal Biaya Pakan Sapi

data jenis pakan,kandungan nutrisi pakan Info


Bagian Pakan Komposisi Data berat D2 Berat dan Biaya
data kebutuhan nutrisi pakan pakan

3 D3 Pakan
Informasi komposisi pakan Data pakan
Data Kebutuhan
Olah Ransum D4
Informasi biaya pakan kebutuhan nutrisi nutrisi

4 Data
olah ransum
Harga beli sapi bakalan
Data beli D5 Transaksi
Data sapi masuk dan keluar Pembelian

Harga jual daging sapi per kg (sistem karkas) Data jual


Penjualan

Rekap data penimbangan 6

Rekap data ransum pakan


Laporan data
kandang,
Rekap data kandang
ransum pakan, Data
Rekap data transaksi sapi transaksi karkas D6 Karkas

karkas
transaksi
kebutuhan nutrisi
pakan
Berat sapi dan Biaya pakan sapi
sapi

Gambar 3. Data Flow Diagram Level 0 Rancangan Sistem Informasi Peternakan Berkah Andini

Data Sapi Bakalan


Bagian Bagian
Data Penimbangan Pengelolaan dan
Pakan
Pemeliharaan
Informasi Komposisi Pakan

Informasi Transaksi Sapi


Data Jenis Pakan

Sistem Informasi Data Harga Jual Daging Sapi


Data Kandungan Nutrisi Pakan
Peternakan
Data Harga Beli Sapi Bakalan
Berkah Andini
Data Kebutuhan Nutrisi Pakan Data Biaya Pakan

Informasi
Biodata
Sapi

Informasi
Penimbangan
Informasi
Biaya
Manajemen
Pakan

Informasi
Komposisi
Pakan

Gambar 2. Konteks Diagram Sistem Informasi Peternakan Berkah Andini

Gambar 4. Antarmuka CAFA System 1.0

J@TI Undip, Vol V, No 3, September 2010 164


Gambar 5. Form Olah Ransum

Gambar 6. Form Grafik Karkas vs Pakan

Evaluasi nutrisi untuk beberapa tipe sapi


Berdasarkan hasil uji lain, seperti Brahman, Angus,
kemampugunaan (usability test) Hereford, Bali dan sejenisnya.
perangkat lunak di lapangan, dan juga 3. Perlunya dikembangkan prosedur
verifikasi terhadap pengguna (user) baru, sehubungan dengan muncul
yaitu dalam hal ini pihak manajemen implementasi berbagai sistem
dan bagian pengelolaan dan informasi berbasis komputer ini,
pemeliharaan, didapatkan beberapa sehingga pemutakhiran data dapat
masukan sebagai berikut: terjamin dan terjadwal dengan baik.
1. Perlu adanya integrasi basis data 4. Perlunya informasi tambahan
yang lebih luas, terutama terkait mengenai catatan performa bakalan
dengan sistem informasi pakan di sapi unggul, berupa basis data para
gudang. pemasok sapi, sehingga
2. Perlu adanya penambahan basis memudahkan dalam proses seleksi
data sebagai master kebutuhan bakalan sapi.

J@TI Undip, Vol V, No 3, September 2010 165


5. Bila diperlukan dapat Agar penerapan bisa berhasil
dikembangkan alternatif model dengan baik perlu dibuat prosedur baku
keputusan dalam penentuan di lapangan sehubungan dengan sistem
proporsi pakan, menggunakan informasi berbasis komputer ini
pendekatan optimasi dengan linear sehingga memudahkan proses
programming, dengan pemutakhiran data.
memperhatikan beberapa pembatas Untuk pengembangan lebih
(contraint) seperti stok dan harga lanjut diperlukan penambahan basis
pakan. data kebutuhan nutrisi untuk beberapa
tipe sapi lain, seperti Brahman, Angus,
KESIMPULAN Hereford, Bali dan sejenisnya.
Penelitian ini telah berhasil
mengembangkan sebuah perangkat DAFTAR PUSTAKA
lunak CAFA System 1.0 (Catlle 1. Abidin, Zainal, Penggemukan Sapi
Fattening System) sebagai jawaban atas Potong, AgroMedia Pustaka, 2002.
persoalan masyarakat khususnya usaha 2. James A. Senn, Information Systems
penggemukan sapi potong di Dukuh In Management, Fourth Edition,
Watursari, Gunung Pati Semarang. Wadsworth, Inc., California : 1990.
3. Kadir, Abdul. 2002. Pengenalan
Penelitian ini telah mampu Sistem Informasi. Yogyakarta. ANDI.
mengidentifikasi kebutuhan data dan 4. Mallach, G. Efrem, Understanding
informasi dalam proses penggemukan Decision Support Systems and
ternak. Meliputi data kebutuhan nutrisi, Expert Systems, Richard D. Irwin Inc.
data pakan, data sapi, data karkas, dan : 1994.
informasi komposisi ransum pakan. 5. McLeod, Raymond, Jr., Management
Penelitian telah berhasil Information System : A Study of
mendisain model keputusan penentuan Computer-Based Information Systems,
jumlah pakan dan waktu pemeliharaan Sixth Edition, Prentice-Hall
hewan ternak yang tepat, melalui International, Inc., New Jersey : 1995.
fasilitas Olah Ransum dan Grafis 6. National Research Council, Nutrient
Requirements of Beef Cattle : A User
Karkas vs Pakan.
Guide for NRC Model Application,
Penelitian ini juga berhasil NAS Printing and Publisihng Office,
mengembangkan sistem informasi Washington, 1996.
untuk efisiensi transaksi entry sapi, 7. Santoso, Undang, Tata Laksana
pakan, berat timbangan dan juga Pemeliharaan Ternak Sapi, Jakarta,
pelaporan manajemen, yang akan Penebar Swadaya, 2005.
membantu manajemen dalam efektivitas
pengelolaan pakan.

J@TI Undip, Vol V, No 3, September 2010 166

Anda mungkin juga menyukai