Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS POTENSI BANJIR DAN CARA PENANGGULANGAN

BANJIR PADA SUB DAS TUKAD MATI

HIDROLOGI DRAINASE

Oleh:

Putu Agus Maylandika (1419151046)

Yoseph Kopertino Yuda D. Geong (1705512002)

Puji Nurul Karyadi (1705512010)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena atas Berkat dan
Rahmat-Nya berupa pengetahuan dan kesempatan, kami bisa menyelesaikan laporan ini tepat pada
waktunya.

Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada penduduk sekitar lokasi survey yang
telah menyempatkan waktunya untuk diwawancarai sehingga kami mendapatkan data-data yang
cukup terkait objek yang kami survey serta bagi teman teman kelompok sekalian yang telah
berkontribusi karena tanpa kalian survey ini takan berjalan dengan baik.

Kami berharap semoga dengan adanya laporan in para pembaca bisa mengetahui tujuan
dan manfaat survey yang kami lakukan . Kami juga ingin meminta maaf jika laporan kami ini ini
masih jauh dari kata sempurna sehingga kami ingin meminta kritik dan saran yang bersifat
membangun demi terciptanya laporan selanjutnya yang lebih baik.

Denpasar, 25 November 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kabupaten Badung secara administrasi terdiri dari 6 kecamatan, 46 desa dan 16
kelurahan. Apabila dilihat dari kepadatan penduduknya, setiap tahunnya kota Denpasar selalu
mengalami penambahan jumlah penduduk. Pada tahun 2014 jumlah penduduk Kabupaten
Badung sebanyak 602.700 jiwa, tahun 2015 sebanyak 616.400, terakhir pada tahun 2016
sebanyak 630.000 jiwa (BPS Kabupaten Badung, 2018). Melalui data tersebut dapat dikatakan
bahwa jumlah penduduk dari tahun 2014 - 2016 mengalami rata-rata peningkatan sebanyak
1,36%. Bertambahnya jumlah penduduk di Kabupaten Badung menyebabkan kebutuhan akan
pemanfaatan lahan menjadi semakin meningkat sehingga terjadi peningkatan alih fungsi lahan
baik yang digunakan untuk jalan, perkantoran, industri, perdagangan dan jasa, perumahan dan
lain sebagainya.

Terjadinya perubahan penggunaan lahan dari pertanian menjadi non pertanian,


menyebabkan berkurangnya tutupan lahan alami yang berfungsi sebagai daerah resapan. Apabila
terjadi hujan dalam waktu yang cukup lama dengan intensitas yang tinggi akan menimbulkan
banjir atau genangan akibat air yang tidak dapat diserap ke dalam tanah. Terlebih lagi kondisi
saluran drainase yang sering tersumbat sampah sehingga tidak dapat mengalirkan air dengan
baik, yang menyebabkan terjadinya genangan.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi
Bali (2017), dikatakan bahwa terdapat beberapa kejadian banjir akibat hujan deras. Beberapa
wilayah yang pada saat itu terendam banjir yaitu Kelurahan Legian, Kelurahan Kerobokan,
Kelurahan Seminyak, Kelurahan Kuta, Kelurahan Jimbaran, dan Kelurahan Benoa. Pada tahun
2018 kembali terjadi banjir di daerah Seminyak dan sekitarnya, yang menyebabkan puluhan
rumah, villa dan hotel terendam banjir. Pemicu banjir saat itu akibat banyaknya sampah yang
menyumbat saluran drainase serta pendangkalan akibat sendimentasi daerah Sub DAS Tukad
Mati.

Berdasarkan kejadian tersebut dapat dikatakan bahwa di Kabupaten Badung masih sering
terjadi banjir, sehingga banjir menjadi permasalahan yang sering dihadapi oleh sebagian besar

1
penduduk yang ada di Kabupaten Badung. Banjir menjadi bagian dari permasalahan lingkungan
yang secara fisik dapat mengakibatkan kerugian. Jika dilihat dari definisinya, banjir merupakan
limpasan air yang melebihi tinggi muka air normal, sehingga melimpas dari palung sungai
menyebabkan adanya genangan pada lahan rendah di sisi sungai (Badan Nasional
Penanggulangan Bencana, 2011). Banjir adalah suatu kejadian dimana air menggenangi daerah
yang biasanya tidak digenangi air dalam selang waktu tertentu. Banjir juga dapat dikatakan
sebagai suatu kondisi di mana tidak tertampungnya air dalam saluran pembuangan atau
terhambatnya aliran air di dalam saluran pembuang, sehingga meluap menggenangi daerah datar
di sekitarnya. Terdapat berbagai faktor penyebab terjadinya banjir salah satunya seperti curah
hujan yang tinggi dalam waku yang cukup lama, kondisi topografi yang relatif datar, sampai
dengan saluran air yang tidak berfungsi dengan baik, adanya.Adakalanya banjir terjadi pada
waktu yang cepat dengan waktu penggenangan yang singkat, tetapi adakalanya dengan waktu
yang lambat dengan waktu penggenangan yang lama. Banjir merupakan bencana yang sering
terjadi hampir setiap tahunnya di Badung. Disebabkan oleh berbagai macam faktor, seperti
drainase yang tidak lancar, penebangan hutan secara liar, tidak tepatnya tata ruang kota,
meluapnya air sungai, budaya masyarakat yang tidak peduli lingkungan dan masih banyak lagi
yang lain.

Terjadinya banjir di Kabupaten Badung selain menyebabkan kerugian dari segi materi, juga
menyebabkan kerugian dari segi lingkungan secara fisik. Melihat hal tersebut maka perlu adanya
suatu upaya penanggulangan secara dini terhadap fenomena banjir yang terjadi di Kabupaten
Badung, sehingga perlu suatu kajian mengenai penyebab banjir yang terjadi di Kabupaten
Badung yang menyangkut pula luasan dan sebarannya.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana potensi banjir pada Sub DAS Tukad Mati di Kelurahan Seminyak Kabupaten
Badung?
2. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi potensi Banjir pada Sub DAS
Tukad Mati di Kelurahan Seminyak Kabupaten Badung?

2
Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dimaksud diatas, maka tujuan dari Penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kawasan rawan banjir pada Sub DAS Tukad Mati di Kelurahan
Seminyak Kabupaten Badung.
2. Untuk menentukan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi potensi Banjir pada
Sub DAS Tukad Mati di Kelurahan Seminyak Kabupaten Badung

Manfaat Penelitian
Adapan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menjadi bahan masukan dan informasi dasar bagi pemerintah Kabupaten Badung dalam
hal arahan penanganan kawasan rawan banjir di Kelurahan Seminyak Kabupaten
Badung.
2. Menjadi bahan kajian (referensi) bagi peneliti selanjutnya, khususnya yang memiliki
keterkaitan dengan arahan penanganan kawasan rawan banjir.

Batasan Masalah

1. Cakupan studi dilakukan hanya pada Sub DAS Tukad Mati di Jalan Kunti II Seminyak,
Badung.
2. Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer dengan metode Survei dan
Wawancara.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Banjir

Banjir adalah peristiwa meluapnya aliran sungai akibat air melebihi kapasitas sungai,
danau dan sebagainya, sehingga akan meluap dan menggenangi dataran atau daerah yang lebih
rendah darinya. Banjir yang sering terjadi di sungai mengakibatkan kerusakan rumah dan
pertokoan di sekitar sungai alami. Meski demikian masih banyak saja masyarakat yang memilih
daerah tepian sungai sebagai alternative untuk dijadikan tempat tinggal. Mengapa bisa terjadi
denikian? Mungkin saja karena kebiasaan nenenk moyang kita yang dahulu sering tinggal di
sekitar sungai sehingga kita menjadikan itu sebagai budaya. Tentunya ada banyak keuntungan
pula yang bisa didapat jika kita tinggal di dekat sungai, misalnya mendapatkan ketersediaan air
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari.

2.2 Penyebab Banjir

Tentunya kita semua tahu jika setiap kejadian atau peristiwa pasti ada penyebabnya. Nah,
pada sub bab ini akan dijelaskan beberapa penyebab terjadinya banjir.

a. Hujan
Hujan merupakan penyebab pertama terjadinya banjir. Namun, banjir hanya akan terjadi
jika jangka waktu hujan cukup panjang atau besarnya curah hujan selama berhari-hari.
Hujan yang demikianlah yang kemudian akan mengakibatkan jumlah atau kapasitas air
yang diturunkan besar dan membuat sungai tidak mampu menampungnya.
b. Erosi Tanah
Penyebab kedua terjadinya banjir adalah karena adanya erosi yang terjadi pada tanah.
Ketika terjadi erosi tanah, batuan yang sebelumnya terbungkus oleh tanah lama kelamaan
akan muncul dan akan menyebabkan area resapan (tanah) menipis atau bahkan hilang
sehingga aliran sungai yang sebelumnya pelan menjadi semakin deras.

4
c. Sampah
Penyebab ketiga terjadinya banjir adalah sampah. Buruk penanganan sampah di sekitar
sampah di sekitar area sungai tentunya akan memperburuk proses aliran air sungai
dimana sampah yang terumpuk begitu banyak akan menyebabkan penyumbatan pada
aliran sungai, sehingga air akan terhambat alirannya dan membuatnya meluap. Salah satu
faktor utama munculnya sampah di daerah sungai adalah karena kebanyakan masyarakat
yang tinggal di sekitar sungai menjadikan sungai sebagai tempat alternatif untuk
membuang sampah.
d. Pembangunan dan Tempat Pemukiman Warga
Penyebab keempat terjadi banjir adalah akibat pembangunan pemukiman warga di
sekitar saluran. Pembangunan pemukiman yang kumuh disekitar saluran dapat
menyebabkan hilangnya lahan kosong sehingga tempat resapan air berkurang.
Pembangunan pemukiman dapat menyebabkan resiko banjir sampai 6 kali lipat
dibandingkan tanah terbuka yang memiliki daya serap tinggi. Masalah ini sering terjadi
di kota-kota besar yang pembangunannya tidak terencana dengan baik.
e. Bendungan atau Saluran yang Rusak
Penyebab yang terakhir adalah rusaknya bendungan atau saluran. Meskipun sangat
jarang terjadi, kerusakan ini bisa menyebabkan banjir terutama ketika hujan deras.
Perubahan volume saluran akan menyebabkan daya tampungnya menjadi berubah-ubah.

2.3 Dampak Banjir

Banjir tidak hanya terjadi begitu saja. Temtunya, ada bnyak dampak yang dialibatkan ole
banjir terhadap orang-orang yang mengalaminya. Pada sub bab yang ketiga ini kami telah
merangkum beberepa dampak yang ditimbulkan oleh banjir. Adapun kami membaginya menjadi
3 tingkatan yakni dampak primer, skunder, dan tersier. Berikut penjelasannya.

a. Dampak Primer
 Kerusakan fisik

5
Kerusakan fisik ini berkaitan dengan rusaknya berbagai jenis struktur, termasuk
jembatan, mobil, bangunan, system selokan bawah tanah, jembatan, jalan raya,
dankanal.
b. Dampak skunder
 Persediaan air
Terkontaminasi air akibat banjir akan menyebabkan keberadaan air bersih
menjado langka.
 Penyakit
Keadaan air yang kotor akibat banjir dapat menyebabkan air yang dimanfaatkan
tidak higienis dan bisa saja menimbulkan penyakit.
 Lingkungan
Selain berdampak pada manusia dan struktur, banjir juga secara tidak langsung
berdampak pada lingkungan sekitar. Misalnya kerusakan lahan para petani yang
mebuat semua hasil lahan petani gagal panen.
c. Dampak Tersier atau Jangka Panjang
 Ekonomi
Kesulitan ekonomi karena penurunan jumlah wisatawan, biaya pembangunan
kembali, kelangkaan makanan yang mendorong kenaikan harga dan lain-lain.

2.4 Pencegahan Banjir

Berikut rangkuman pencegahan banjir yang perlu untuk dilakukan.

a. Pemerintah hendaknya mengatur perizinan pembangunan gedung, rumah, pusat


perbelanjaan atau bangun-bangunan yang lain.
b. Membuat saluran air yang cukup.
c. Menjaga kebersihan lingkungan.
d. Pemerintah harus bertindak tegas terhadap penebang liar di hutan-hutan.
e. Merawat dan menanam pohon.
f. Pemerintah dan masyarakat harus bekerjasama merehabilitasi sungai-sungai yang
kotor.

6
BAB III
METODOLOGI DAN PENGUMPULAN DATA

3.1 Kerangka Kegiatan


Secara umum kerangka pelaksanaan penelitian untuk studi ini adalah sebagai berikut :

Masalah

Objek penelitian

Studi Pustaka

Pembuatan atau Perancangan


Checklist

Pengumpulan data

Data Primer: Data Sekunder:


1. Pengamatan 1. Nama sungai di Kab.
2. Wawancara Badung
3. Permasalahan Banjir 2. Ukuran Saluran 1 & 2

7
A

Pengolahan Data:
1. Tabulasi
2. Penilaian / Scoring

Analisis Data:
1. (Skala rating)
2. Penilaian / Scoring

Hasil

Solusi dan perencanaan

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian

Gambar 3.2 Wawancara kepada narasumber

8
3.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi permasalahan merupakan langkah yang harus dilakukan. Identifikasi ini
dimaksudkan sebagai penegasan batas-batas permasalahan, sehingga cakupan penulisan tidak
keluar dari tujuannya. Terdapat dua hal pokok dalam identifikasi permasalahan yaitu mengenai
latar belakang dan perumusan permasalahan. Adapun permasalahan dalam penelitian ini yaitu
bentuk saluran yang mengcil yang membuat Sub DAS Tukad Mati di Kelurahan Seminyak
Kabupaten Badung berpotensi banjir.

Gambar 3.3 Gambar Saluran 1

Gambar 3.4 Gambar Saluran 2

9
3.3 Lokasi Perencanaan
Daerah potensi banjir pada Sub DAS Tukad Mati di Kelurahan Seminyak Kabupaten
Badung.

Gambar 3.5 Lokasi Sub DAS Tukad Mati


Sumber: Google Maps (2018)

3.4 Data Penelitian


Data yang dikumpulkan meliputi:
a. Potensi Banjir pada titik sungai Tukad Mati
b. Informasi Banjir di Jalan Kunti II Seminyak, Badung.
 Tinggi banjir yang terjadi sekitar 0.5 m
 Setiap hujan yang terjadi dalam jangka panjang, pasti banjir
 Banjir terjadi karena perubahan penampang saluran, sehingga membuat kapasitas
air sungai mengecil
 Sungai tidak memiliki jalur inspeksi
 Saluran sungai dihalangi oleh pemukiman
c. Jenis Drainase di Sub DAS Tukad Mati di Kelurahan Seminyak, Badung.

10
d. Adapun data berupa sketch gambar yang kami dapatkan:

Gambar 3.6 Sketch penampang saluran 1

Gambar 3.7 Sketch gambar saluran 2

11
3.5 Solusi terhadap Masalah
Dari masalah yang sudah dicermati sebelumnya melalui wawancara narasumber dan
pengamatan langsung kami ingin memamaparkan beberapa solusi yang mungkin bisa
mengurangi peluang terjadinya banjir di saluran tersebut.
Adapun solusi adalah sebagai berikut.
 Pelebaran dan pendalaman saluran sehingga volume penampang saluran bisa
kembali ke keadaan yang telah direncanakan sebelumnya oleh pemerintah.
 Pembuatan pintu air supaya debit aliran air pada saluran dapat diatur. Kebetulan
solusi yang kami berikan ini sedang dikerjakan oleh pemerintah sekarang. Berikut
gambar pengerjaan pintu airnya.

Gambar 3.8 Pengerjaan pintu air di hilir sub DAS Tukad Mati

12

Anda mungkin juga menyukai